• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Halogen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Halogen"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

terselesaikannya makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada

teman-teman kami serta orang tua kami yang senantisa mendukung kami untuk

menyelesaikan makalah ini sesegera mungkin. Makalah ini kami buat

satu jilid yang berisi tentang “HALOGEN”.

Makalah ini menjelaskan tentang keberadaan halogen di alam,

sifat-sifat halogen, cara pembuatan halogen dan kegunaan halogen itu

sendiri. Dalam tiap subbab yang dibahas merupakan informasi yang

sesuai dengan materi yang sedang dibahas.

Makalah ini disajikan secara sistematis sehingga memudahkan

siswa untuk memahaminya.

Akhir kata, manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan

makalah ini. Jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang

membangun sangat kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini

Surabaya, Desember 2008

(2)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Pendahuluan

Keberadaan Unsur-unsur Halogen

Unsur-unsur Halogen

Sifat-sifat Halogen

Pembuatan Unsur Halogen

Reaksi Halogen

Senyawa Halogen

Kegunaan Halogen

Daftar Pustaka

Lampiran

Anggota Kelompok

1

2

3

4

5

7

10

12

14

17

18

19

21

(3)

Pendahuluan

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A di tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen

menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani, halo genes yang artinya pembentuk garam.

Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.

(4)

Keberadaan Unsur – Unsur Halogen

Unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam keadaan diatomik. Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh karena itu, unsur halogen harus berikatan agar stabil.

Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di beberapa tempat. Fluorin dapat ditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin, yang dapat

ditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismuth dengan partikel alfa.

(5)

Unsur – Unsur Halogen

1. Fluor

Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru pada tahun 1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif

dan paling reaktif. Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas,

berwarna kuning muda dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam, glass, keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang. Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi. 2. Klor

Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun

1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa

dan mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat mengganggu

pernafasan, merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit. 3. Brom

Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap pada temperature kamar, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan.

Bromin mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna merah, bersifat

kurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium. 4. Iodium

Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur nonlogam. Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperature biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukan dalam air laut (air asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3,

CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di alam. Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.

(6)

5. Astatin

Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210) mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbanding iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH3At.

(7)

Sifat – Sifat Halogen

o Wujud Halogen

Pada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim.

Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu meleleh, tetapi langsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm

Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian gaya

tarik-menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gaya

dispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul (Mr). Itulah

sebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke bawah dalam tabel periodik unsur.

o Warna dan Aroma Halogen

Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Flourin berwarna kuning muda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun.

(8)

o Kelarutan Halogen

o Sifat Kimia halogen

Sifat kimia halogen adalah sebagai berikut :

1. Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif terhadap unsur logam maupun nonlogam

2. Mempunyai bilangan oksidasi -1

3. Dalam sistem periodik, semakin ke atas, dalam satu golongan, akan semakin mudah menangkap elektron. Karena itu, unsur halogen merupakan oksidator yang kuat

4. Halogen merupakan unsur yang sangat elektronegatif, karena mempunyai 7 elektron valensi sehingga cenderung menarik elektron dan menjadi ion negatif dalam rangka membentuk susunan elektron gas mulia

(9)
(10)

Pembuatan Unsur Halogen

1. Di Laboratorium

Pembuatan senyawa halogen untuk skala laboratotium bisa dilakukan

dengan cara mengoksidasi senyawa halida dengan MnO2 atau KmnO4 dalam

asam (H2SO4 pekat).

X- + MnO

4 + H+  X2 + Mn2+ + H2O

2. Industri

Pembuatan senyawa halogen dalam industri sebagai berikut :

o F2

F2 dibuat melalui proses elektrolisis. KHF2 dilarutkan dalam HF cair,

lalu ditambahkan LiF (untuk menurunkan suhu sampai ±100oC dalam

wadah baja)

KHF2  K+ + HF2

-HF2-  H+ + F

-Pada katoda baja : H+ + 2e H

2

Pada anoda baja : F- F

2 + e

o Cl2

Cl2 dapat dibuat dengan 2 cara :

- Proses Downs

Proses Downs dilakukan untuk menurunkan titik lebur dari

800oC menjadi 600oC. Caranya, dengan mengelektrolisis

leburan NaCl dengan sedikit NaF.

Katoda (besi) : Na+ + e Na

Anoda (carbón) : 2Cl- Cl

2 + 2e

- Proses Gibbs

Proses Gibbs dilakukan dengan cara mengelektrolisis larutan NaCl

Katoda (besi) : 2H2O + 2e  2OH- + H2

Anoda (karbon) : 2Cl- Cl

2 + 2e

o Br2

Br2 diperoleh dengan cara mereaksikan campuran udara dan gas Cl2

yang dialirkan melalui air laut (air laut banyak mengandung ion Br-).

(11)

o I2

Di alam, senyawa iodin yang terbanyak adalah NaNIO3 yang

bercampur dengan NaNO3. Untuk mendapatkan iodin, pisahkan

NaNIO3 dengan mengkristalkan NaNO3. Kemudian ditambahkan

reduktor NaHSO3.

NaIO3 + NaHSO3  NaHSO4 + Na2SO4 + H2O + I2

(12)

Reaksi Halogen

a. Halogen air dengan persamaan : X2+H2O2HX+1/2 O2 (untuk flour)

X2+H2OHX+H2O (halogen selain flour)

b. Logam + Halogen LXn (n= valensi logam)

Contoh : 2Al + 3Br  2AlBr3

2Fe + 3Cl2  2FeCl3

c. Halogen + Hidrogen  2HX (H2 + X2  2HX (X = halogen)

d. Halogen dengan halogen (dapat terjadi jika halogen yanbg bernomor atom lebih besar dalam larutan/berbentuk ion). Istilah yang dipakai adalah “reaksi pendesakan antar halogen”.

Rumus : X2 + nY2 2XYn

(Y adalah halogen yang lebih elektronegatif dan n adalah bilangan ganjil 1,3,5,7 )

Sesuai dengan urutan daya oksidasinya yang menurun dari titik atas ke bawah, halogen yang bagian atas (dalam tabel periodik) dapat

mengoksidasi halida yang dibawahnya, tetapi tidak dapat sebaliknya. Oleh karena itu bagian ayas dapat mendesak /mengusir halogen yang bagian bawah dari senyawanya.

Klorin dapat mendesak bromin, tetapi bromin tidak dapat mendesak klorin.

Cl2 + 2NaBr  2NaCl + Br2

Br2 + 2NaCl  tidak bereaksi

X2 / X- F- Cl- Br- I -F2 - + + + Cl2 - - + + Br2 - - - + I2 - - - -+ = ada reksi - = tidak ada reaksi

e. Reaksi dengan non logam dan metaloid

 Dengan sejumlah non logam dan metaloid

Contoh : Si + 2F2 SiF4

2B + 3F22BF3

 Dengan fosforus , arsen dan antimon menghasilkan trihalida

jika halogennya terbatas, atau pentahalida jika halogennya berlebihan.

(13)

f. Reaksi dengan basa

Klorin, bromin, iodin mengalami reaksi disproporsionasi dalam basa. Jika klorin dialirkan ke dalam larutan NaOH pada suhu kamar, maka akan bereaksi membentuk NaCl dan NaClO.

Cl2 + 2NaOH  NaCl + NaClO + H2O

Jika larutan NaOH itu dipanaskan, maka yang terbentuk adalah NaCl

dan NaClO3.

(14)

Senyawa Halogen

Unsur halogen adalah unsur yang sangat reaktif sehingga halogen ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya, yaitu:

1. Bentuk Garam

Garam dapat dibentuk dari :

a. Halogen + unsur logam  Garam

Contoh :

Br2 + 2Na(s)  2NaBr(s)

3Cl2 + 2Fe(s)  2FeCl3(l)

b. Asam halida + basa  Garam halida + air

Contoh :

HCl + NaOH  NaCl + H2O

HBr + NaOH  NaBr + H2O

2. Bentuk Asam

a. Asam Halida (HX)

Terbentuk dari halogen yang bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida.

H2 + X2  2 HX

Contoh :

H2 + Cl2  2HCl

H2 + I2  2HI

Flourin dan klorin bereaksi dengan cepat disertai ledakan, tetapi bromin dan iodin bereaksi dengan lambat

Data sifat hidrogen halida

Asam Halida % Disosiasi

HF Sangat kecil

HCl 0,0014

HBr 0,5

HI 33

Dari data % disosiasi hidrogen halida dapat diketahui urutan keasaman hidrogen halida adalah...

(15)
(16)

b. Asam Oksihalida (HXO)

Terbentuk hanya pada halogen yang mempunyai bilangan oksidasi positif yang bereaksi dengan air.

Cl2O + H2O  2HClO Cl2O5 + H2O  2HclO3

Cl2O3 + H2O  2HClO2 Cl2O7 + H2O  2HClO4

Kekuatan asam oksi bertambah dengan bertambahnya oksigen pada asam tersebut.

HClO < HClO2 < HClO3 < HClO4

Bilangan oksidasi halogen, oksi halogen dan asam oksi halogen. Bilangan

oksidasi Oksida HalogenF Cl Br I Asam Oksi HalogenCl Br I Nama Umum

+1 - Cl2O Br2O I2O HClO* HBrO* HIO* Asam hipohalit

+3 - Cl2O3 Br2O3 I2O3 HClO2* HBrO2* HIO2* Asam halit

+5 - Cl2O5 Br2O5 I2O5 HClO3* HBrO3* HIO3 Asam halat

+7 - Cl2O7 Br2O7 I2O7 HClO4 HBrO4* HIO4 Asam perhalat

(17)

Kegunaan Halogen

1. Kegunaan Fluorin

a. Dengan senyawanya digunakn untuk pembuatan uranium

b. Untuk memisahkan U-235 dan U-238 dalam teknologi nuklir dalam proses difusi gas.

c. HF digunakan untuk mengukir gelas

d. Fluoro-Kloro-Hidrokarbon (freon 12) sebagai

pendingan pada kulkas dan AC

e. Fluorin digunakan untuk membuat teflon

f. Garam Fluorida untuk pasta gigi mencegah

kerusakan gigi

2. Kegunaan Klorin

a. NaCl dapat mengawetkan makanan

b. HCl untuk electroplating dan menetralkan basa c. Pengolahan air minum

d. Industri kertas 3. Kegunaan Bromin

a. Digunakan dalam pengasapam, bahan anti api b. Pemurnian air, pencelupan

c. NaBr untuk penenang syaraf dan obat-obatan

d. Etilen Bromida sebagai aditif pada bensin bertimbal yaitu untuk mengikat timbal agar tidak melekat pada piston dan silinder 4. Kegunaan Iodin

a. Digunakan dalam industri obat seperti iodoform (CHI3) untuk

antiseptik, tinktur iodin

b. AgI bersama AgBr dalam bidang fotografi

c. NaIO3 atau NaI dengan campuran garam dapur untuk mencegah

gondok dan penurunan intelegensia

d. Dalam bidang kesehatan, industri kimia, radiologi analisis kimia dll 5. Kegunaan Astatin

(18)

Daftar Pustaka

1. Purba,Michael.2006.Kimia 3A.Jakarta:Penerbit Erlangga

2. Krisbiyantoro,Adi.2008.Panduan Kimia Praktis SMA.Jakarta:Pustaka

Widyatama

3. www.pustekkom.com

4. www.id.wikipedia.com

5. www.google.com

(19)
(20)
(21)

Anggota Kelompok :

1. Aditya Anugerah P. (01) 2. Ferrizal Rinaldy R. (11) 3. Galih Wicaksono T. (13)

Referensi

Dokumen terkait

keadaan OFF. Bakar kaos petromax dengan menggunakan korek api, biarkan api menyebar dan membakar seluruh permukaan kaos petromax. Pada proses pembakaran ini

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran bahasa Inggris, tim pelaksana mengamati para guru di SMP PATTIMURA Jagakarsa Jakarta Selatan mengalami kesulitan dalam mencapai

Karena ketika berkomunikasi dengan individu lain baik sesama waria dan masyarakat ada tipe individu yang terbuka dan juga tipe individu yang tertutup sehingga

berjudul “Perceptions of Chinese restaurants in the U.S: What affects customer satisfaction and behavioral intentions?”, yang dibuat oleh Yinghua Liu, SooCheong

Lanskap Camplong memiliki kawasan TWA Camplong yang di kelilingi oleh beberapa desa yaitu; Desa Camplong I, Camplong II, Naunu, Silu dan Oebola Dalam yang.. merupakan desa enclave

Variabel analisis yang akan digunakan merupakan kriteria umum bank syariah dalam menetapkan besarnya nisbah bagi hasil produk pembiyaan mudharabah yang terdiri dari: (1)

Gambar 1 menunjukkan bahwa kadar air asam drien yang diperoleh pada dua perlakuan tanpa penambahan garam yaitu perlakuan fermentasi biasa dan fermentasi dengan penambahan

Perlindungan pernapasan Jika ventilasi tidak memadai, kenakan peralatan pernapasan yang sesuai. Perlindungan Tangan Sarung tangan