• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Stres Kerja, dan Disiplin kerja Terhadap Kinerja karyawan Di Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Stres Kerja, dan Disiplin kerja Terhadap Kinerja karyawan Di Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, STRESS KERJA DAN

DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI

KANTOR IMIGRASI KELAS I SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

DESTA PRADINA KURNIAWATI B 100 140 225

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)
(3)
(4)
(5)

1 ABSTRAK

Kantor Imigrasi Surakarta memiliki satu tempat pemeriksaan imigrasi yaitu TPI udara udara Adi Sumarmo. Keraton, batik dan pasar klewer sekurangnya tiga hal tersebut menjadi simbol identitas kota surakarta. Kegiatan keimigrasian pada kantor imigrasi surakarta lebih terfokus kepada pelayanan keimigrasian seperti dalam hal pemberian SPRI, pemberian izin tinggal dan perpanjangan izin tinggal. Visi dari kantor imigrasi kelas I surakarta yaitu masyarakat memperoleh kepastian hukum sedangkan misinya yaitu melindungi hak asasi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, Stres kerja, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja karyawan di kantor Imigrasi kelas I surakarta. Subjek dalam penelitian ini yaitu karyawan kantor imigrasi kelas I surakarta. Jumlah sampel dalam penelitian ini 60 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakansimple random sampling atau teknik acak.Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, uji parsial (Uji t), uji simultan (Uji F) dan uji koefisien determinasi (R2).Selain itu juga dilakukan uji kualitas data yaitu Uji Validitas, Uji Realibilitas, Uji Asumsi Klasik Yang Meliputi Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskedastitas. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, stres kerja dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di kantor imigrasi kelas I surakarta. Secara simultan gaya kepemimpinan, stres kerja, dan disiplin kerja trhadap kinerja karyawan memilikin model fit. Dalam model yang dibentuk gaya kepemimpinan, stres kerja, dan disiplin kerja mampu menjelaskan variabel kinerja karyawan sebesar 30,7 % dan sisanya 69,3% masih ada variabel independen lain yang mempengaruhinya.

Kata Kunci:Gaya Kepemimpinan, Stres Kerja, Disiplin Kerja, Kinerja Karyawan. ABSTRACT

The Immigration Office of Surakarta has one immigration checkpoint, the airside TPI Adi Sumarmo. Keraton, batik and klewer market at least three things become a symbol of the identity of the city of Surakarta. Immigration activities at the immigration office surakarta more focused on immigration services such as in the case of SPRI, granting of residence and extension of residence permit. The vision of the first class immigration office of Surakarta is that the society obtains legal certainty while its mission is to protect human rights. This study aims to determine the effect of leadership style, work stress, and Work Discipline on Employee Performance in the office of Immigration class I Surakarta. Subjects in this study are employees of immigration office class I Surakarta. The number of samples in this study were 60 respondents. Sampling technique using simple random sampling or random technique. Analyzer in this research use multiple linear regression analysis, partial test (t test), simultaneous test (Test F) and test of coefficient of determination (R2). In addition, data quality test is tested Validity, Realibility Test, Classic Assumption Test covering Normality Test, Multicolinearity Test, Heteroskedastity Test. Based on the results of research indicate that leadership style, work stress and work discipline have a positive and significant effect to employee performance in immigration office class I surakarta.. Simultaneously the style of leadership, work stress, and work discipline on the performance of employees memilikin fit model. In the model that formed the style of leadership, work stress, and work discipline able to explain employee performance variable of 30.7% and the remaining 69.3% there are other independent variables that influence it.

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Manajemen sumber daya manusia adalah aspek yang sangat penting untuk mendukung keberlanjutan perusahaan. Dalam pengaturan suatu organisasi atau perusahaan, manajemen sumber daya manusia perlu diarahkan pada model yang dapat menarik potensi penuh dari sumber daya manusia bagi organisasi atau dengan kata lain pengelolaan sumber daya manusia harus diarahkan mengeksplorasi potensi sumber daya manusia yang mampu untuk dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan atau organisasi (Tumilaar, 2015).Sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan atau organisasi dalam mengelola, mengatur, memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi potensial, secara nyata. Faktor produksi manusia bukan hanya bekerja secara fisik saja akan tetapi juga bekerja secara fikir. Optimalisasi sumber daya manusia menjadi titik sentral perhatian organisasi dalam meningkatkan kinerja pegawai. Sehingga dapat dikatakan sumber daya manusia adalah sumber yang sangat penting atau faktor kunci untuk mendapakan kinerja yang baik (Hidayat, 2018).

Kantor Imigrasi Surakarta memiliki satu tempat pemeriksaan imigrasi yaitu TPI udara udara Adi Sumarmo. Keraton, batik dan pasar klewer sekurangnya tiga hal tersebut menjadi simbol identitas kota surakarta. Kegiatan keimigrasian pada kantor imigrasi surakarta lebih terfokus kepada pelayanan keimigrasian seperti dalam hal pemberian SPRI, pemberian izin tinggal dan perpanjangan izin tinggal. Visi dari kantor imigrasi kelas I surakarta yaitu masyarakat memperoleh kepastian hukum sedangkan misinya yaitu melindungi hak asasi manusia.

Konsep kinerja yang diusulkan oleh Colquitt et al (2009) adalah "prestasi kerja sebagai nilai dari himpunan perilaku karyawan yang berkontribusi, baik positif atau negatif, untuk prestasi tujuan organisasi". Konsep ini menjelaskan kinerja adalah nilai dari serangkaian perilaku karyawan yang berkontribusi, baik secara positif maupun negatif terhadap pemenuhan tujuan organisasi. Menurut Suparno (2015), “Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu”. Berdasarkan berapa pengertian mengenai kinerja yang telah dikemukan menurut para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja atau outcome yang baik secara kualitas dan kuantitas yang dicapai selama periode waktu tertentu dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam mencapai tujuan organisasi bersangkutan.

(7)

3

Rendahnya kinerja karyawan dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari besaran gaji maupun tunjangan yang diberikan oleh perusahaan dengan besaran tanggung jawab yang dilakukan selain itu kurangnya loyalitas karyawan terhadap perusahaan membuat kontribusi yang diberikan karyawan kepada perusahaan tidak optimal, dan komunikasi yang kurang baikjuga terjadi dikarenakan karakter setiap karyawan yang sulit disatukan. Oleh karena itu, perusahaan masih membutuhkan usaha-usaha yang dapat memaksimalkan kinerja karyawan guna mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Ivancevich, Kanopaske dan Matteson (2008) gaya kepemimpinan adalah "menggunakan pengaruh dalam pengaturan organisasi atau situasi, efek yang bermakna dan memiliki dampak langsung pada mencapai tujuan yang menantang memproduksi". Dalam konsep ini gaya kepemimpinan menggunakan pengaruh dalam keadaan dan situasi organisasi, dan memiliki pengaruh langsung dalam memenuhi tantangan tujuan. Gaya kepemimpinan yang memperoleh respon positif dari pegawai cenderung akan meningkatkan kinerja pegawai yang dijadikan sebagai dasar motivasi eksternal untuk menjaga tujuan-tujuan mereka tetap harmonis dengan tujuan organisasi. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja pegawai adalah dengan memperhatikan pendidikan dan pelatihan (diklat) pegawai. Stres kerja adalah salah satu masalah umum yang dihadapi karyawan dengan frekuensi yang meningkat. Baru-baru ini stres kerja menjadi epidemi di lingkungan kerja (Ugur Yozgat et al, 2013).

Disiplin adalah modal yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Jadi keberadaan disiplin kerja yang dibutuhkan dalam suatu perusahaan, karena dalam suasana disiplin organisasi atau lembaga akan mampu melaksanakan program-programnya mencapai tujuan yang ditetapkan. Menurut Rivai dan Sagala (2009), Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk meningkatkan kesadaran dan kesedian seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku. Puspita Sari (2011) menyatakan bahwa secara etimologi, disiplin berasal dari bahasa latin “disipel” yang berarti pengikut. Seiring dengan

perkembangan zaman, kata tersebut mengalami perubahan menjadi “discipline” yang

artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Siagian (2008) berpendapat bahwa disiplin kerja merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi agar memenuhi tuntutan berbagai ketentuan di dalam manajemen, sedangkan pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha

(8)

4

memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif artinya menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, stres kerja dan disiplin kerja terhadap variabel kinerja berbasis data kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metodologi kuantitatif, diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2007). (Sugiyono, 2011) penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen, dengan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran uji statistik yang dilakukan meliputi : uji validitas, uji reabilitas, uji normalitas, analisa linier, uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi, hipotesis uji t dan uji F, dan regresi linear sederhana.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Regresi Berganda

Tabel 1. Hasil Pengujian Regresi

Model Koefisien ß Std. Error

Konstan 16,950 5,683

Gaya Kepemimpinan 0,424 0,176

Stress Kerja -0,285 0,126

Disiplin Kerja 0,343 0,143

Sumber: Data Olahan, 2018

Analisis ini dijelaskan dengan persamaan regresi berikut ini: Y = 16,950 + 0,424 X1 – 0,285 X2 + 0,343 X3 + e

Keterangan:

1) Koefisien Konstanta bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa ketika gaya kepemimpinan, stress kerja disiplin kerja tidak menjadi

(9)

5

pertimbangan organisasi maka kinerja karyawan yang dihasilkan tetap meningkat.

2) Koefisien Gaya Kepemimpinan bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan yang terjadi pada variabel gaya kepemimpinan maka akan disertai dengan peningkatan kinerja karyawan

3) Koefisien Stress Kerja bernilai negatif, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan yang terjadi pada variabel stress kerja maka akan terjadi penurunan kinerja karyawan

4) Koefisien Disiplin Kerja bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan yang terjadi pada variabel disiplin kerja maka akan disertai dengan peningkatan kinerja karyawan

Uji t

Tabel 2. Hasil Uji t

Model T Sig.

Gaya Kepemimpinan 2,412 0,019

Stress Kerja -2,271 0,027

Disiplin Kerja 2,396 0,020

Sumber: Data Olahan, 2018

Berdasarkan Hasil Tabel 7 diatas menunjukkan bahwa:

Variabel gaya kepemimpinan dihasilkan nilai t 2,412 yang nilai signifikansi 0,019 dan nilai signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05 maka dapat dijelaskan Ho ditolak. Hal ini dapat dinyatakan gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Variabel stress kerja dihasilkan nilai t -2,271 yang nilai signifikansi 0,027 dan nilai signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05 maka dapat dijelaskan Ho ditolak. Hal ini dapat dinyatakan stress kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Variabel disiplin kerja dihasilkan nilai t 2,396 yang nilai signifikansi 0,020 dan nilai signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05 maka dapat dijelaskan Ho ditolak. Hal ini dapat dinyatakan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

(10)

6 Uji F

Tabel 3. Hasil Uji F

F Sig.

8,282 0,000

Sumber: Data Olahan, 2018

Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa nilai yang dihasilkan F sing sebesar 0,000 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak sehingga dapat dinyatakan secara simultan gaya kepemimpinan, stress kerja, dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4. Hasil Pengujian Koefisien Determinan (R2)

R R Square

Adjusted R Square

0,554 0,307 0,270

Sumber: Data Olahan, 2018

Hasil Tabel 4 adalah nilai yang dihasilkan R square 0,307 (30,7%) menunjukkan bahwa kemampuan variabel gaya kepemimpinan, stress kerja, dan disiplin kerja dalam menerangkan variasi variabel kinerja karyawan sebesar 30,7% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain sebesar 69,3%.

Pembahasan

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

Gaya Kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seseorang dalam memengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian dalam penelitian ini hasilnya yaitu variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

(11)

7

karyawan. Hasil ini dibuktikan dengan nilai t sig. 0,019 dan koefisien regresi 0,424. Sesuai dengan bukti empiris menurut Gutteres (2016) menunjukan bahwa gaya kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Menurut Hidayat (2018) menunjukan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada suku dinas kebersihan kota administrasi Jakarta Timur.

2. Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Mental dan kemampuan fisik karyawan menjadi faktor penting dalam menentukan cara kerja karyawan. Ketika individu merasa adanya ketidakadilan antara beban pekerjaan yang diterima dengan waktu yang relatif singkat serta tuntutan-tuntutan lainnya, maka akan menimbulkan perasaan stres sehingga bekerja dengan kondisi yang seperti ini akan mempengaruhi sikap individu dalam bekerja dan akan berdampak pada kinerja karyawan dalam suatu perusahaan tempat individu tersebut bekerja. Jadi kinerja karyawan diatas dapat dikatakan bahwa perusahaan yang memiliki kinerja yang baik ataupun buruk itu tergantung kepada karyawannya.

Sesuai dengan penjelasan diatas dalam penelitian ini juga dinyatakan hasilnya bahwa variabel stress kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil ini dibuktikan dengan nilai t sig. 0,027 dan koefisien regresi -0,285. Sesuai dengan bukti empiris Sengkey (2017) menunjukan bahwa lingkungan kerja dan stres kerja benrpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) wilayah Suluttenggo area Manado. Menurut Sari (2017) stres kerja dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Wenangcemerlang Pres.

3. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Disiplin kerja pada dasarnya selalu diharapkan menjadi ciri setiap SDM dalam organisasi, karena dengan kedisiplinan organisasi akan berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuannya dengan baik pula. Setiap karyawan harus memiliki disiplin kerja didalam organisasi atau perusahaannya, seperti mematuhi peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang telah di tetapkan oleh perusahaan karena hal tersebut dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan

(12)

8

harmonis sehingga akan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja karyawannya.

Dalam sebuah perusahaan disiplin kerja sangat diperlukan untuk menegakkan aturan-aturan yang sudah diberlakukan diperusahaan tersebut. Disiplin kerja yang tinggi sangat diinginkan oleh setiap perusahaan karena dengan disiplin kerja yang tinggi akan menciptakan sebuah sistem atau tata cara perusahaan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Disiplin yang baik yakni mencerminkan bersarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Sesuai dengan penjelasan diatas dalam penelitian ini juga dinyatakan hasilnya bahwa variabel disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil ini dibuktikan dengan nilai t sig. 0,020 dan koefisien regresi 0,343. Sesuai dengan bukti empiris Sutrisnoputri(2018)menunjukan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap rumah sakit umum daerah Tugurejo Semarang. Menurut Utama (2017) disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai (studi kasus pada yayasan Sunan Kalijogo Jabung-Malang).

4. PENUTUP A. Kesimpulan

1. Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Pada Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta.

2. Stress Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Pada Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta.

3. Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Pada Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta.

4. Gaya kepemimpinan, stress kerja, dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

5. Kemampuan variabel gaya kepemimpinan, stress kerja, dan disiplin kerja dalam menerangkan variasi variabel kinerja karyawan sebesar 30,7%.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Model penelitian ini hanya terbatas menggunakan 3 variabel independen yaitu gaya kepemimpinan, stress kerja, dan disiplin kerja sehingga diperlukan adanya penelitian lanjutan yang lebih mendalam.

(13)

9

2. Sampel penelitian ini masih sebagian keci dari jumlah populasi yang ada sehingga diperlukan adanya penambahan sampel untuk kedepannya.

C. Saran

1. Perlu adanya penelitian lanjutan dimasa mendatang agar penelitian ini mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan di kantor Imigrasi Kelas I Surakarta.

2. Adanya penambahan sampel yang diharapkan sehingga akan mampu mencerminkan keadaan yang sesungguhnya dari objek penelitian.

3. Perlu ditingkatkannya gaya kepemimpinan seorang pimpinan dengan cara memiliki komunikasi yang baik, mampu menentukan prioritas kerja, bersikap lebi objektif dan bertanggung jawab sehingga terjalin dengan baik antara atasan dengan bawahannya.

4. Perlu adanya peningkatan suasana kerja yang baik dilingkungan katntor sehingga akan mengurangi yang memicu stress kerja dan melupakan sejenak konflik yang dihadapi baik didalam organisasi maupun diluar organisasi.

5. Perlu ditingkatkannya disiplinkerja yang baik di kantor seperti hadir dan pulang tepat waktu, mengutamakna jam kerja efisien dan efektif, dan bersikap baik sehingga dengan adanya disiplin kerja yang baik segala pekerjaan yang dibebankan akan selesai tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

A.A Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Manajemen Sumber daya Manusia Perusahaan.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Alimuddin. 2002. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai Badan Pengawasan Daerah Kota Makassar. Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Gajah Mada (tidak dipublikasikan).

Asri Laksmi Riani, M. (2011). Perspektif Kompensasi.Surakarta: Yuma Pustaka. Astianto., Anggit dan Suprihhadi., Heru. 2014. Pengaruh Stres Kerja dan Beban Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Vol. 3, No.7, 2014.

Bangun, Wilson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Erlangga, 2012.

Colquitt, Jasson A, Jeffery A. Lapine, & Michael J. Wesson. (2009). Organizational Behavior: Improving Performance and Commitment in the Workplace.New York: McGraw-Hill-Irwin.

(14)

10

Davis, Keith, and Newstrom, John,W. 2002.Organizational Behavior At Work. 11 edition. New York. Mc Graw – Hill.

Dewi, Kadek Ayu Warsiti Sundari dkk 2017. Pengaruh Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Borwita Citra Prima Cabang Singaraja. Volume 10.

Greenberg, P. 2010. Customer Relationship Management as the Speed of Light:

Fourth Edition McGraw-Hill.

Gutteres, Luis Aparico dkk 2016. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. ISSN : 2337-3067.

Handoko, T.H (2014). Manajemen. Yogyakarta : BPFE.

Hapsah, Noor Ali dkk 2017. Pengaruh Emotional Intelligence dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan Bank Pembangunan Daerah Kaltim Cabang Penajam Paser Utara. Volume 1.

Hasibuan, Malayu. 2008.Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah.Jakarta:PT Bumi Aksara.

Hidayat, Aris dkk 2018. Analisa Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Suku Dinas Kebersihan Kota Administrasi Jakarta Timur. Managerial – Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen. Vol. 1 No. 1.

Ivancevich, John M, Konopaske Robert & Matteson Michael T 2007, Perilaku Dan

Manajemen Organisasi (Alih Bahasa Gina Gania), Edisi Tujuh, Erlangga, Jakarta. Mangkunegara, Prabu, Anwar. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi:Konsep,Kontroversi, Aplikasi, Jilid 1, Edisi 8,Prenhallindo, Jakarta.

Sari, Indah Liana dkk 2017. Pengaruh Stres Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Wenangcemerlang Press.

Sengkey Windri S. Dkk. 2017. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Area Manado. Setiawan. A. (2013). Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja

Karyawan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Malang. Jurnal

ilmu Manajemen, 01,1245-1253.

Singodimedjo, (2002). Menejemen Sumber Daya Manusia.Jakarta : Bumi Aksara. Sondang P, Siagian. 2008. ManajemenSumber Daya Manusia.Jakarta: Bumi Aksara.

(15)

11

Sugiyono , 2001, Metode Penelitian Administrasi, Penerbit Alfabeta Bandung.

Supranto, J. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutrisnoputri, Alessandra Lourdes dkk 2018. Hubungan Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang.

Suwanto,2011.Asas-Asas Manajemen Sumber Daya Manusia.Suci Press: Bandung. Tumilar, Brigita Ria 2015. The effect of discipline, leadership and motivation on

employee perfomance at BPJS Ketenagakerjaan Sulut.

Usman, Husaini. 2011. Manajemen. Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Utama, Nanda Prasetya .dkk 2017. Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Studi Kasus Pada Yayasan Sunan Kalijogo Jabung-Malang).

Wales, Gabriela V. Dkk . 2017. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO) TBK. Kantor Cabang Manado. Vol 5 No. 3.

Widodo, Prabowo.P,Dkk,2011,Pemodelan Sistem Berorientasi ObyekDengan UML,Graha ilmu,Yogyakarta.

Yozgat, Ugur., Yurtkoru, Serra., Bilginoglu, Elif. (2013). Job stress and job performance among employees in public sector in Istanbul: examining the moderating role of emotional intelligence. Procedia-Social and Behavioral Sciences75 pp. 518-524.

Zainal, Veithzal Rivai, dkk. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik. Depok. PT Rajagrafindo Persada.

Gambar

Tabel 1. Hasil Pengujian Regresi
Tabel 3. Hasil Uji F

Referensi

Dokumen terkait

memperlihatkan bahwa responden yang paling banyak anaknya mengalami perkembangan ada penyimpangan mempunyai pengetahuan cukup tentang stimulasi perkembangan anak, yaitu 9

(produk, harga, tempat dan promosi) mana yang paling penting bagi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk rokok, dan untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswi

Kriteria ini dilihat dari hasil validasi yang menyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan meliputi RPS, Buku Ajar, LKM, dan Lembar Penilaian dapat disunakan oleh dosen

Mengestimasi shock pada variable GDP, suku bunga, jumlah uang beredar, nilai tukar dan inflasi Indonesia dan Amerika Serikat dalam.. mempengaruhi GDP

 Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan promosi kesehatan di wilayah kerja puskesmas.  Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan promosi

5 Ibid p.. pengangguran meningkat, dan pendapatan rendah. Terlihat disini bahwa persoalan berputar-putar terus disitu. Dan pada akhirnya terjadi juga pada keturunan mereka

12.00 WIB, Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sekretariat Negara Tahun Anggaran 2012 telah mengadakan Rapat Pemberian

Pengaruh adanya pemecah gelombang berdasarkan skenario dengan pemecah gelombang dari hasil pemodelan gelombang pada setiap musim terlihat bahwa difraksi gelombang