PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN
TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERPERILAKU
ASERTIF PADA SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
NEGERI 1 INDRALAYA SELATAN
SKRIPSI
Oleh
MUHAMMAD ANWAR SOLEH NIM : 06071181419011
Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
HALAMAN PERSEMBAHAN
Assalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Alhamdulillahhirabbilalamiin, Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini.Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku. Dengan penuh rasa syukur, hormat dan sayang ku persembahkan skripsi ini untuk:
❖ Kedua orang tua, Bapak Bunari dan Ibu Sriyanik tercinta yang selalu ikhlas tiada
hentinya selama ini memberiku inspirasi, semangat, Do’a, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tidak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku.
❖ Kepada kakak Perempuanku Fatkur Rohma S.Pd. dan kakak Iparku Eko Kusworo
dan juga tidak lupa keponakanku Aulia Rohmatul Izza, yang selalu menjadi penyemangat dan selalu mengingatkanku untuk cepat menyelesaikan skripsi ini.
❖ Pembimbing Skripsi Ibu Dra. Rahmi Sofah., M.Pd Kons dan Drs. Imron A. Hakim,
M.S Terima Kasih banyak kesempatan dan bimbingan yang selama ini telah diberikan.
❖ Koordinator Program Studi Ibu Dra. Harlina, M.Sc untuk setiap kesempatan,
pengalaman, motivasi, serta ilmu yang tak ternilai harganya.
❖ Dosen pengajar Ibu Harlina, Ibu Kelanawati, Bunda Sri Sumarni, Ibu Fitri
Wahyuni, Pak Romli Menarus, Pak Yosef, Pak Alrefi, Ibu Ratna, Ibu Risma, Ibu Rani, dan Pak Sigit terima kasih untuk setiap kesempatan, pengalaman, motivasi, serta ilmu yang tak ternilai harganya.
❖ Teman seperjuangan, semua teman-teman BK angkatan 2014 Indralaya yang tak
bisa disebutkan satu persatu.
❖ Adik-adik BK yang telah membantu menyemangati, Fuad Mimhamimdalah,
❖ Adik-adikku BK, 2015, 2016, 2017, 2018 Indralaya-Palembang, Semangat kuliahnya dan semoga sesegera mungkin untuk menyelesaikan masa studi dan meraih sukses.
❖ Teman-teman kosanku, Mas Rika, Mas Dedi, Rezza, Heffy, Roni dan semua
teman-teman yang membantu secara moril dan semangat untuk menyelesaikan skripsi.
❖ Keluarga Besar Bimbingan dan Konseling Universitas Sriwijaya.
❖ Keluarga Besar Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya.
❖ Keluarga Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya
❖ Almamaterku Universitas Sriwijaya.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ………..….. ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ……….……… iii
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ……… iv
LEMBAR UCAPAN TERIMAKASIH ………. v
LEMBAR HALAMAN PERSEMBAHAN ……… vi
DAFTAR ISI ………...……… vii
DAFTAR TABEL ………..……….… x
DAFTAR GAMBAR ………..……….… xi
DAFTAR LAMPIRAN ………..……….… xii
ABSTRAK INDONESIA ………...……….… xiii
ABSTRAK INGGRIS ……….… xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……… 1 1.2 Rumusan Masalah ………... 5 1.3 Tujuan Penelitian ……… 5 1.4 Manfaat Penelitian ……….. 5 1.4.1 Manfaat Teoritis ……….. 5 1.4.2 Manfaat Praktis ………... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemampuan .……… 7
2.1.3 Ciri-ciri Perilaku Asertif ……….. 9
2.1.4 Aspek-aspek Berprilaku Asertif ...………. 11
2.2 Bimbingan Kelompok ………. 13
2.2.1 Pengertian Bimbingan Kelompok ………... 13
2.2.2 Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok ……….. 16
2.2.3 Tahap-tahap Bimbingan Kelompok ……… 18
2.3 Hipotesis ..……… 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ...………. 24
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ………. 25
3.3 Definisi Operasional Variabel ………. 25
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ..………... 25
3.5 Desain Penelitian ....……… 26
3.6 Pengembangan Istrumen .……… 28
3.6.1 Instrumen Penelitian ...………... 28
3.6.2 Uji Coba Skala Kemampuan Berperilaku Asertif ..………… 30
3.6.2.1 Validasi Isi ...……… 30
3.6.2.2 Validasi Konstruk .……… 30
3.6.3 Reliabilitas Instrumen ……….. 34
3.7 Teknik Pengumpulan Data .………... 35
3.8 Teknik Analisis Data ………... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ………... 38
4.1.1 Persiapan Penelitian ...……… 38
4.1.2 Pelaksanaan Penelitian ……… 39
4.1.2.1 Tes Awal (Pre-Test) ... 40
4.1.2.2 Perlakuan (Treatment)…………... 41
4.1.2.3 Tes Akhir (Post-Test) ... 42
4.2. Pengaruh Bimbingan Kelompok terhadap Kemampuan Berprilaku Asertif Siswa ..……… 43
4.3 Pengujian Hipotesis ………...………... 44
4.4 Pembahasan ... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ………... 54
5.2 Saran ………. 54
DAFTAR PUSTAKA ...……… 59
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 3.1 Jadwal Penelitian yang Dilaksanakan ……… 27
Table 3.2 Kisi-Kisi Kemampuan Berperilaku AsertifSebelum Uji Coba ……… 29
Table 3.3 Kisi-Kisi Kemampuan Berperilaku AsertifSetelah Uji Coba ... 32
Tabel 3.4 Kategori Penskoran Skala Likert untuk Pernyataan Positif dan Negatif…... 33
Tabel 3.5 Kriteria Kemampuan Berperilaku Asertif Siswa ……… 34
Tabel 3.6 Reliabilitas Skala Kemampuan Berperilaku Asertif ……….. 35
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...……. 40
Tabel 4.2 Hasil Pre-test Kemampuan Berprilaku Asertif ……….. 41
Tabel 4.3 Hasil Post-test Kemampuan Berprilaku Asertif ... 43
Tabel 4.4 Hasil Pre-test dan Post-test ...…………... 43
Tabel 4.5 Hasil Analisis Wilcoxon’s Signed Ranks Test Perbedaan Kemampuan Berprilaku Asertif pada Pretest dan Posttest…. 45
Table 4.6 Perbedaan Pretest dan Posttest Kemampuan Berprilaku Asertif ………... 46
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Pretest dan Posttest Kemampuan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Kemampuan Berprilaku Asertif Uji Coba
Lampiran 2 Skala Kemampuan Berprilaku Asertif Untuk Penelitian
Lampiran 3 Data Hasil Uji Validitas Skala Kemampuan Berperilaku
Asertif
Lampiran 4 Data Reliabilitas Skala Kemampuan Berprilaku Asertif
Lampiran 5 Data Uji Hipotesis
Lampiran 6 DokumentasiPenelitian
Lampiran 7 Daftar Hadir Siswa Kegiatan Bimbingan Kelompok
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)
Lampiran 9 Surat Usul Judul Penelitian
Lampiran 10 Surat Persetujuan Seminar Proposal Penelitian
Lampiran 11 Surat Keputusan Pembimbing Skripsi dari Dekan FKIP UNSRI
Lampiran 12 Surat Izin Penelitian dari Dekan FKIP UNSRI
Lampiran 13 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan
Lampiran 14 Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SMA Negeri 1 Indralaya Selatan
Lampiran 15 Surat Persetujuan Seminar Hasil Penelitian
Lampiran 16 Persetujuan Mengikuti Ujian Akhir Program Sarjana
Lampiran 17 Surat Keterangan Validasi Skala
Lampiran 18 Lembar Revisi Sidang Skripsi
Lampiran 20 Lembar Izin Penjilidan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk sosial, dalam artian manusia tidak bisa hidup sendiri, oleh karena itu manusia memerlukan hubungan komunikasi dengan orang lain untuk menunjang kelangsungan hidupnya, dan tentunya manusia tidak dapat lepas dari interaksi dengan manusia lain. Ada dua jenis interaksi yang sering kita gunakan yaitu interaksi verbal dan non verbal, interaksi verbal yaitu interaksi yang benbentuk ucapan atau kata–kata misalnya, menyapa, bertanya, berdiskusi, dan lain sebagainya, sedangkan interaksi nonverbal yaitu interaksi yang berbentuk perilaku menggunakan gerak tubuh, misalnya menggunakan bahasa tubuh, gerak isyarat, ekspresi wajah, kontak mata dan lain sebagainya.
Setiap manusia memiliki pembawaan dan pengalaman yang unik, sehingga memungkinkan berperilaku yang berbeda satu dengan yang lainnya, oleh karna itu manusia harus saling menghargai satu sama lain, agar terjalin hubungan yang baik, dan tentunya juga harus berperilaku yang baik agar dapat diterima di lingkungan tempat tinggal maupun masyarakat luas.
Perilaku adalah tindakan atau aktifitas dari manusia itu sendiri yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari, seperti berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan lain sebagainya. Dari uraian ini dapat diperjelas bahwa perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan manusia baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh orang lain.
Di dalam proses pembentukan atau perubahan perilaku tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor tersebut berasal dari dalam maupun dari luar manusia itu sendiri, faktor–faktor itu sendiri antara lain seperti persepsi, motivasi, proses belajar, lingkungan dan lain sebagainya. Secara umum perilaku terbentuk sejak lahir dan sampai meninggal, perilaku terbentuk dan ditentukan dari lingkungannya,
lingkungan merupakan tempat yang paling mempengaruhi perilaku individu, sehingga individu harus berusaha menyesuaikan dirinya dengan lingkungan tersebut, lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku individu yang pertama yaitu, lingkungan keluarga, dimana individu menirukan perilaku yang dilakukan oleh orangtuanya, atau orang orang yang berada di dalam rumahnya, yang kedua yaitu, lingkungan tempat tinggal atau di lingkungan masyarakat, dimana manusia akan menirukan perilaku yang dilakukan oleh orang lain yang dapat dilihat dan diamati.
Perilaku manusia sangatlah kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, salah satu perilakunya yaitu perilaku asertif, dimana perilaku asertif ini sangatlah penting bagi individu, karena seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhannya, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun merugikan pihak lainnya.
Alberti dan Emmon (dalam Misnaini, 2006: 806) menjelaskan asertivitas atau perilaku asertif adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan hal yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain, namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan peribadi dan pihak lain. Selain itu dijelaskan perilaku asertif adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan pikiran, perasaan, dan keinginan secara jujur kepada orang lain tanpa merugikan orang lain. Siswa yang memiliki perilaku asertif tinggi, dapat menyampaikan apa yang dipikirkan dan dirasakan secara langsung dan terbuka kepada orang lain sehingga komunikasi interpersonal tercipta dengan baik dan efektif (Fansterhaeim dan Bear dalam Novalia dan Dayakisni, 2013).
Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa perilaku asertif merupakan cara untuk mengekspresikan sesuatu yang mereka lihat dan mereka inginkan, serta mengekspresikan perasaan atau keinginan, langsung serta jujur dengan tetap menjaga dan menghormati perasaan-perasaan orang lain. Jadi perilaku asertif ini mengutamakan kejujuran diri sendiri untuk mengungkapkan perasaan yang ia
rasakan kepada orang lain. Banyak faktor yang dapat melatarbelakangi penyebab rendahnya prilaku asertif di dalam diri individu, diantaranya yaitu, karena pengaruh dari lingkungan yang kurang kondusif dan tidak mengajarkan perilaku asertif, kondisi sosial budaya, pola asuh dari orangtua yang kurang baik, konsep diri yang lemah, dan tingkat ekonomi keluarga yang kurang baik.
Perilaku asertif bukanlah bawaan ataupun muncul secara kebetulan pada diri individu, namun merupakan pola-pola yang dipelajari, atau pengalaman hidupnya sebagai reaksi terhadap situasi sosial dalam kehidupannya. Perilaku asertif perlu ditanamkan sejak dini, karena perilaku asertif bukan merupakan suatu yang didapat sejak lahir tetapi lebih merupakan pola sikap dan perilaku yang dipelajari sebagai reaksi terhadap berbagai situasi sosial yang ada di lingkungan.
Dari pernyataan di atas dapat kita ketahui bahwa perilaku asertif sangatlah penting serta harus dimiliki oleh setiap individu, sehingga individu bisa mendapatkan tujuan yang diinginkannya. Selain itu keuntungan berprilaku asertif adalah dengan menyatakan apa adanya perasaan atau emosinya seseorang tidak akan dikendalikan oleh orang lain, efektif dalam berinteraksi, lebih dihargai orang lain, menjadi lebih perkara diri dan memiliki rasa puas.
Faktor yang bisa membentuk perilaku asertif adalah lingkungan, salah satunya adalah lingkungan belajar atau lingkungan sekolah. Di sekolah individu diharapkan dapat memiliki perilaku asertif. Akan tetapi peneliti melihat fenomena yang ada pada saat melakukan P4 (Pengembangan dan Pengemasan Perangkat Pembelajaran) di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Indralaya Selatan tahun ajaran 2017/2018 kenyataanya peneliti menemukan fakta di lapangan yang berbanding terbalik, banyak siswa yang belum memiliki kemampuan berperilaku asertif.
Di sekolah banyak siswa yang keluar kelas untuk merokok di kantin pada saat jam belajar atau jam kosong, dan mereka mengajak teman-teman lainnya yang tidak merokok untuk ikut bergabung merokok bersama mereka, hal tersebut bisa peneliti lihat ada beberapa siswa pada kelas Xl yang belum bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan dan mereka inginkan untuk menolak ajakan
teman-temannya tersebut. Hal ini juga peneliti mendapat informasi dari guru Bimbingan dan Konseling yang ada di SMA Negeri 1 Indralaya Selatan dan guru tersebut memberikan keterangan yang sesuai dengan fenomena yang peneliti temukan di lapangan. Dalam hal ini, jika dibiarkan terus-menerus maka siswa yang awalnya tidak merokok, mereka akan ikut-ikutan menjadi merokok. Selain itu peneliti menemukan ada beberapa siswa yang ikut membolos karena ajakan teman-temannya, dan terdapat siswa yang memberikan contekan pada temannya saat ujian berlangsung karena tidak berani menolak permintaan temannya.
Dalam hal ini peneliti akan menggunakan layanan bimbingan kelompok, karena layanan bimbingan kelompok diperkirakan tepat untuk digunakan sebagai salah satu bentuk layanan Bimbingan dan Konseling, untuk dapat diberikan kepada siswa yang belum memiliki kemampuan berperilaku asertif.
Bimbingan kelompok merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan kepada kepada individu dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi siswa. Secara umum dapat dikatakan bahwa sebagai salah satu teknik bimbingan untuk bisa membantu pengembangan diri siswa.
Adapun teknik yang cocok dalam melakukan layanan bimbingan kelompok ini peneliti menggunakan teknik diskusi. Diskusi kelompok adalah percakapan yang telah direncanakan antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk membahas masalah, memecahakan masalah atau untuk memperjelas suatu persoalan. Tidak hanya untuk memecahkan masalah, tetapi juga untuk
mencerahkan persoalan serta untuk mengembangkan pribadi individu. Pada
dasarnya, layanan bimbingan kelompok merupakan suatu penataan proses atau pengalaman belajar untuk membantu individu mengubah perilakunya menjadi lebih baik.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik
diskusi terhadap Kemampuan Berperilaku Asertif pada siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Indralaya Selatan”.
I.2. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah “bagaimana pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terhadap kemampuan berperilaku asertif pada siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Indralaya Selatan”.
I.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terhadap kemampuan berperilaku asertif pada siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Indralaya Selatan.
I.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan dibidang Bimbingan dan Konseling khususnya terhadap pemahaman siswa tentang cara berperilaku asertif dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi pada pelaksanaan program layanan Bimbingan dan Konseling.
b. Manfaat Praktis
• Bagi Siswa
Sebagai bahan informasi dan pengetahuan untuk siswa yang berkaitan dengan kemampuan berperilaku asertif, dan juga dapat membantu siswa dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
• Bagi Guru BK
Sebagai bahan masukan kepada guru Bimbingan dan Konseling untuk digunakan sebagai bahan penunjang terlaksananya kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah, dan sebagai bahan pengayaan bagi guru Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan kemampuan berperilaku asertif dalam memberikan layanan-layanan yang tepat kepada siswa yang belum memiliki kemampuan berperilaku asertif.
• Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian dapat menjadi bahan rujukan tentang kemampuan berperilaku asertif melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi, khususnya penelitian tentang pengembangan layanan bimbingan kelompok terhadap kemampuan berperilaku asertif siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Alamri Nurdjana. 2015. Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Selft
Management Utuk Mengurangi Perilaku Terlambat Masuk Sekolah. Jurnal Konseling. Universitas Muria Kudus. Vol.1 No. 1 htpp://jurnal.umk.ac.id (Diakses tanggal 2 Oktober 2018).
Alberti, R. E., & Emmons, M. L. 2008. Your perfect right: Assertiveness and equality
in your life and relationshps (9th ed.). Atascadero: Impact Publishers.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI).
Jakarta: Rineka Cipta.
Asokan and Muthumanickam (2013). “A Study A Students Self Control In Relation To Aseertiveness Behavior”. International Journal of Teacher Educational Research (IJTER), Vol.2 No.1.
https://www.researchgate.net/publication/325539915. ISSN: 2319 -4642.
(Diakses 2 Maret 2019).
Azwar, Syaifuddin. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Corey, G. 2007. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoteraspi. Bandung: Refika
Aditama.
Figraha, Ichda Satria Arrozy. 2012. Upaya Peningkatan Sikap Asertif Melalui Sosiodrama Pada Siswa Kelas X. 1 Administrasi Perkantoran SMK Sudirman 1 Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal ilmiah Univesitas Negeri Yogyakarta.
https://eprints.uny.ac.id (Diakses tanggal 12 Desember 2018).
Gibson & Mitchell. (2011). Bimbingan dan Konseling (Edisi Ketujuh). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Hadi, Sutrisno. 2007. Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset.
Hapsari, R. M., & Renaningsih. 2007. Perilaku Asertif Dan Harga Diri Pada
Karyawan. Jurnal Psikologi. Vol. 1. No. 1. 1-6.
https://ejournal.gunadarma.ac.id (Diakses tanggal 24 April 2017).
Hartinah DS, S. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama.
Hastuti, S. 2007. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media
Hendryadi. (2017). Validitas Isi : Tahap Awal Pengembangan Kuesioner. Riset Manajemen Dan Bisinis (IRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT. Retrieved from www.google.com. (Diakses tanggal 21 November 2017).
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2009. Jakarta: Balai Pustaka.
Karlina Dewi. 2017. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sosiodrama terhadap Perilaku Asertif Siswa. Journal of Guidance and Counseling. Universitas Negeri Semarang. Vol. 6 No.3
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk. p-ISSN 2252-6374 e-ISSN 2597-6133. (Diakses 21 Januari 2018).
Khalimatussa’diyah. 2011. Upaya Meningkatkan Asertivitas Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang. Journal Guidance and Counseling. Universitas Negeri Semarang. Vol. 1
No.1 http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk. p-ISSN 2252-6374 e-ISSN
2597-6133. (Diakses 8 Januari 2019).
Lubis A. dkk. 2017. Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Meningkatkan Regulasi Emosi Pada Siswa SMA Di Kota Bengkulu. Jurnal Ilmiah BK. FKIP Universitas Bengkulu.Volume 1 Nomor 1 2017.
file:///D:/Data20Semester208/SKRIPSI/sumber/bkp/3982-7128-1-SM.pdf.
(Diakses 21 april 2019).
Maftukha Asiah. 2017. Pengaruh Perilaku Asertif Terhadap Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Mojo Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2016/2017. Journal of Guidance and Counseling. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Vol.1 No.1.
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/fileartikeljournal/2017/12.1.01.01.0146.
pdf. (Diakses 2 Maret 2019).
Mardani, Irzia Roshida. 2017. Hubungan antara Perilaku Asertif dengan Penyesuaian Diri pada siswa kelasX asrama SMA MTASurakarta. Universitas Sebelas Maret.
Jurnal Ilmiah. Vol. 1 No.1. https://academia.edu/. (Diakses 5 Mei 2018)
Marini, L. dan Andriani, E. 2005. Perbedaan Asertivitas Remaja Ditinjau Dari Pola Asuh Orang Tua. Jurnal Psikologi. Vol. 1 No.2, 46-53. http://repository.usu.ac.id (Diakses tanggal 7 Maret 2017).
Marlise Butar. 2017. Hubungan Perilaku Asertif dengan Kenakalan Remaja Pada Siswa SMP Negeri 6 Kota Tebing Tinggi. Jurnal Unimed.
https://jurnal.unimed.ac.iad/2012/index.php/school/article. Vol. 7 No. 4 p-ISSN: 2355-1720 e-ISSN`: 2407-4926. (Diakses 27 April 2018)
Misnani, J. 2006. Hubungan Perilaku Asertif Dengan Kecemasan Sosial Korban
Bullying Pada Siswa SMP Negeri 27 Samarinda. Jurnal Psikologi, 2016, 4 (4): 793 – 803. http://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id (Diakses tanggal 18 September 2017).
Novalia dan Tri Dayakisni. 2013.Perilaku Asertif dan Kecenderungan Menjadi Korban
Bullying. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/view/1366. Vol. 1 No. 1. (Diakses 25 Januari 2018).
Novianti, Paskalia C.A.S. 2015. Hubungan Antara Perilaku Asertf dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa Kelas X SMK Kristen Salatiga.Jurnal Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Vol 1. No 3. http://repository.uksw.edu (Diakses tanggal 20 Mei 2017).
Nurihsan, Achmad Juntika. 2005. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: Refika Aditama.
Nurnaningsih. 2011. Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa. Jurnal Konseling. Cicalengka. Vo 1. No.1.
http://journal/bkp/26-Nurnaningsih.pdf. (Diakses 21 april 2019).
Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Prayitno. 2010. Layanan bimbingan dan konseling kelompok. Padang: Galia indonesia.
Prayitno dan Amti, E. 2015. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.
Rakos, R.F. 1999. Assertive Behaviour Theory Research and Training. London:
Routledge.
Rizal Mohamad dkk. 2017. Layanan Bimbingan Kelompok dan Pengaruhnya terhadap
Self-Eteem Siswa. Jurnal ilmiah Universitas Negeri Gorontalo. Vol 2. No 4. http://journal2.um.ac.id (Diakses tanggal 23 Januari 2018).
Rizqina A Zakiul dkk.2017. Pengaruh Budaya Kerja, Kemampuan dan Komitmen Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai. Jurnal Magister Manajemen
Universitas Syiah Banda Aceh. Vol.1 No.1. http://www.jurnal.unsyiah.ac.id
(Diakses tanggal 26 Agustus 2018).
Robbins P. Stephen and Judge A. Timothy. (Alih bahasa Diana Angelica) 2008.
Perilaku Organisasi. Jakarta: Selemba Empat.
Romlah, T. 2006. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Setyosari, P. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Syahbana, Bactiar Aziz. 2011. Meningkatkan Kemampuan Asertif Melalui Layanan Penguasaan Konten Dengan Metode Diskusi Kelompok Dan Bermain Peran Pada Siswa Kelas XII Bahasa SMA N 1 Ungaran Tahun Ajaran 2010/2011. Journal of
Guidance and Counseling . Universitas Negeri Semarang.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk. Vol. 2 (1). p-ISSN 2252-6374 e-ISSN 2597-6133. (Diakses 3 Februari 2019).
Yusuf, A. Muri. 2005. Dasar-dasar dan Teknik Evaluasi Pendidikan. Padang:
UNP Press.
Yusuf, A. Muri. 2007. Metodologi Penelitian: Dasar-dasar penyelidikan ilmiah.
Padang: UNP Press.
Wibowo E Mungin, dkk. 2017. Model Bimbingan Kelompok dengan Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Kematangan Karir Siswa. Jurnal Bimbingan Konseling.
Universitas Negeri Semarang. Vol. 6 No.1
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk (Diakses tanggal 25 Oktober 2018).
Winkel, W. S. 2006. Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan (edisi