• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

Masyarakat di kota-kota besar sekarang makin menyukai konsep rumah dengan desain rumah minimalis. Salah satu ciri dari rumah minimalis adalah antara ruang tamu dengan ruang keluarga atau kamar tidur dengan area kerja menyatu tanpa adanya dinding pembatas.

Keadaan tersebut tentu saja akan mengurangi privasi keluarga. Tetapi kondisi seperti ini bisa diatasi dengan menempatkan partisi untuk memisahkan ruang di rumah. Partisi merupakan pembatas ruangan yang fleksibel sebab dapat dipindah dan diatur sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.

Partisi ini mempunyai beberapa keunggulan atau kelebihan. Salah satunya yaitu walaupun partisi membagi ruangan menjadi dua fungsi atau lebih, tetapi ukuran ruang tetap sama, hanya saja masing-masing bagian ruang yang dipisahkan memiliki fungsi yang berlainan.

Furnitur dihadirkan untuk mendukung berlangsungnya berbagai aktifitas manusia di ruang dalam maupun ruang luar, terlebih pada ruang-ruang di dalam sebuah rumah tinggal yang mewadahi kegiatan sehari-hari. Mulai dari aktifitas tidur, duduk, berkerja, beristirahat, hingga fungsi

(2)

penyimpanan ragam peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan pengguna ruang untuk menjalankan aktifitasnya.1

1. Pembentuk atau Pembatas Ruang

Bentuk dan batas ruang dapat diciptakan melalui banyak cara, salah satunya dengan membagi dan membatasi area yang dikehendaki. Konsep open plan merupakan konsep yang memberikan banyak kemungkinan untuk menciptakan ruang-ruang baru, misalnya dengan menambahkan sekat dan partisi.

Kehadiran sekat dan partisi dalam sebuah ruang plong yang lapang memungkinkan kita membuat ruang lain atau membaginya menjadi beberpa area terpisah dengan fungsi kegiatan yang berbeda.

Batas atau teritori wilayah sebuah ruang lazimnya tercipta dari bidang yang membatasi keempat sisinya. Bidang ini membatasi dan menutup ruang dari lantai hingga atap. Biasanya bidang pembatas dalam hal ini dinding menyatu dengan struktur bangunan, memiliki fondasi, dan menjadi area penahan beban atap bangunan atau lantai di atasnya. Poin-poin diatas merupakan perbedaan paling mencolok anatara dinding dengan sekat dan partisi.

Dari segi fungsi, sepintas lalu sekat dan partisi memang memiliki persamaan, yakni sama-sama berperan sebagai pemebntuk dan pembatas ruang. Namun batas ruang yang di ciptakan oleh dinding lebih masif, permanen, dan solid dibandingkan dengan sekat dan partisi. Walaupun membatasi, sekat dan partisi tetap membuat

(3)

ruang menyatu. Selain itu, karena sekat dan partisi biasanya merupakan batas tidak permanen, bila sudah bosan.2

2. Pemberi Privasi

Teritori atau batas ruang secara psikologis memberikan rasa aman dan nyaman bagi kita dalam beraktifitas, sesuai fungsi yang diwadahinya. Area ruang tamu yang lapang. Misalnya, terasa lebih intim dengan kehadiran bidang yang membatasi ruang tamu kea rah tangga yang menjadi jalur sirkulasi penghuni. Aktifitas membaca akan terasa lebih tenang jika antara ruang keluarga dan ruang membaca diberi batas berupa sekat atau partisi.

Membatasi ruang dengan sekat dan partisi secara otomatis menciptakan privasi tersendiri. Coba bandingkan dengan ruang yang tak dibatasi sekat dan partisi sama sekali jelas berbeda, bukan? Tidak mengherankan jika sekat dan partisi kerap dipakai sebagai elemen yang menghadirkan rasa nyaman dan terlindungi. Namun karena fungsi yang satu ini erat kaitanya dengan “rasa” ruang privat berbeda untuk setiap orang. Sebagaian mendapatkan privasi dari sekat atau partisi bermodel massif yang tampak permanen, sementara yang lain mendapatkan rasa privat dengan membuat bidang batas berupa dinding.3

2Ragam Desain Partisi, Imelda Akmal, Gita Safitri, Novi Arimbi, Griya Kreasi, 2013, 28 3Ragam Desain Partisi, Bambang Irawan, Priscilla Tamara, Griya Kreasi, 2013, 47

(4)

B. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA FUNGSI PRODUK RANCANGAN

Dalam hal ini penulis membahas secara detail teori-teori yang digunakan oleh penulis dalam menyusun penulisan. Adapun teori-teori yang berkaitan dengan estetika fungsi produk yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan Warna

Benda-benda minimalis akan memilih menggunakan warna yang ringan, natural tetapi tetap terlihat elegan warna-warna alam yang memiliki tone terang dan ringan seperti cokelat muda, cream, warna pastel lainya kerap digunakan pada interior rumah. Selain memberi kesan ringan dan bersih, warna-warna terang juga memberi kesan luas pada ruang. Namun, Tone warna monokrom seperti putih, abu-abu dan hitam pun menjadi pilihan yang sangat menarik. Sedangkan untuk furniturnya, warna yang digunakan lebih menunjukan kejujuran materialnya.4

2. Desain Bentuk

Sebuah karya seni yang indah, apapu bentuknya, pasti telah melalui proses penciptaan sedemikian rupa oleh pelakunya. Seni tari melaluiproses koreografi, seni music melalui proses aransemen, dan tidak terkecuali seni rupa yang juga melalui proses

4Inspirasi Desain Rumah Minimalis, Anita Rahmania, S. DS, Sulty Nurahmariyanti, Griya Kreasi,

(5)

penataan rupa. Pada proses penataan rupa ini terdapat prinsip-prinsip yang harus dipahami, agar para pelaku seni rupa mampu menerjemahkan karyanya menjadi sebuah karya seni yang indah. Dimaksud dengan prinsip penataan ialah hokum paduan atau perancangan yang menentukan cara memadukan unsur rupa untuk mencapai efek tertentu yang diinginkan dan bernilai estetis. Prinsip-prinsip penataan rupa diantaranya sebagai berikut.

a. Ulang

Semua unsur rupa memungkinkan pengulangan. Tolak ukurnya adalah selisih antara dua bentuk yang letaknya di dalam ruang, Jadi, pengulangan dapat diukur dengan interval ruang.

Bentuk lingkaran yang diulang , yang membuatnya akan tampak menarik jika terus diulang adalah interval ruang diantara keduanya.

b. Mirip

Pada prinsipnya semua unsur rupa yang paduan satu sama lainya saling mirip dan dengan interval akan menimbulkan laras

(6)

c. Keutuha n

Keutuhan atau kesatuan merupakan tujuan akhir yang harus dicapai dalam penciptaan suatu komposisi dan desain, agar hasil karya tersebut dapat dikatakan baik dan menarik untuk dilihat. Keutuhan adalah kohesi dan konsistensi, yang merupakan inti pokok dari komposisi. Didalam perancangan atau desain visual, diperlukan adanya ketertarikan dari unsur-unsur menjadi satu kesatuan yang utuh. Dalam pencapaian keutuhan tersebut, salah satu dari unsur-unsur rupa tersebut dijadikan lebih dominan.

Penonjolan yang menghasilkan dominan tersebut memperkuat nilai kontras. Unsur dominan juga dapat dihasilkan dengan pengulangan. Dominan atau penekanan pada pengulangan ini merupakan hal yang paling sederhana untuk menciptakan keutuhan estetik dan sudah dilakukan oleh pelaku seni rupa sejak beribu tahun lalu.

F. Irama

Dalam seni rupa, irama adalah gerak teratur (organized movement) dariunsur-unsur rupa yang mempunyai interval yang

(7)

berproporsi dan terukur. Irama terdiri dari repetition, alternation, progression, dan regression.

Keempat jenis irama tersebut masing-masing mempunyai turunannya tersendiri, tergantung pada perupa ataupun perancang dalam mengembangkanya.5 (Dasar-Dasar Desain, Bambang Irawan dan Priscilla Tamara, 2013)

C. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK TEKNIS PRODUK RANCANGAN

1. Menggabungkan Material Berbeda Karakter

5Dasar-Dasar Desain, Bambang Irawan, Priscilla Tamara, Griya Kreasi, 2013, 51

(8)

Tampilan setiap jenis material memiliki kesan tersendiri yang mewakili sifat yang membentuknya. Kesan yang tampak dari tampilan permukaaan maupun sifat kimia material ini dapa dimanfaatkan untuk menampilkan karakter yang ingin dimunculkan pada suasana ruang.

Material dapat diibaratkan sebagai wujud fisik pada tubuh manusia. Bila dipoles tidak sesuai dengan karakter asli material tersebut maka akan muncul kesan pemaksaan. Sebagai contoh, material kayu bila dicat duco akan menghilangkan sifat visual kayu, tetapi dapat dirasakan bila diraba. Sebaliknya, karakter ini dapat pula dimunculkan pada tampilan visual saja, tetapi tidak pada karakter fisiknya. Seperti halnya motif serat kayu yang banyak digunakan sebagai motif pada permukaan lembaran pelapis HPL yang banyak ditemui sebagai pelapis beragam furnitur.

Keunikan masing-masing karakter dapt diotak-atik untuk digunakan dalam penataan interior, termasuk dalam memnuat penyekat ruangan. Perbedaan yang kontras antara dua lebih bahan material dapat dimanfaatkan untuk menciptakan tampilan partisi yang lebih dinamis, misalnya dengan memadukan karakter material kasar dan halus, material gelap dan terang atau karakter lurus dan bergelombang.

Dua material yang berbeda akan menghasilkan dua kesan yang berbeda pula. Sebagai contoh, sifat logam yang keras dan liat menghasilkan karakter material yang kuat dan kukuh. Sementara kayu yang lunak dan mudah ditemui sebagai pohon di alam terbuka menghasilkan karakter yang lembut dan alami. Meski masing masing

(9)

mewakili dua kesan berbeda, bukan berarti dua material berbeda tidak dapat disatukan. Ide untuk memadukan material yang berbeda karakter tak jarang justru menghasilkan tampilan unik yang memberikan karakter baru pada suasanan ruang.

2. Eksplorasi Bentuk

Apabila ditampilkan dengan pola atau bentuk yang menarik maka penyekat akan menjadi nilai tambah tersendiri untuk dua buah ruangan yang dibatasinya. Bentuk-bentuk yang menarik ini dapat diperoleh dengan berani mengeksplorasi bentuk-bentuk yang telah ada untuk memunculkan bentuk-bentuk baru.

Eksplorasi bentuk dpat dimulai dari berbagai benda sederhana di sekitar anda. Beragam bentuk dari benda-benda yang banyak berseliweran dapat dieksplorasi sebagai ide baru untuk menampilkan bentuk bentuk partisi yang menarik. Entah itu makhluk hidup maupun bentuk dasar dari benda-benda yang akrab di sekitar kita. Cobalah untuk memecah, mengurangi, menambahkan, menyelipkan bentuk satu ke dalam bentuk yang lain, ataupun sekedar menggabungkan dua bentuk berbeda. Keberanian mewujudkan ide dan kreatifitas sangat dibutuhkan dalam memainkan berbagai kemungkinan paduan bentuk untuk menghasilkan tampilan yang unuik.6

6 Ragam Inspirasi Partisis, Agah Nugraha Muharam, Kiranasasi Wiryawan, Taufik

(10)

D. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN

Secara ekonomis, produk-produk yang berasal dari bambu memiliki nilai yang cukup baik. Banyak produk-produk yang dihasilkan mencakup mulai dari sandang (serat untuk pembuatan pakaian, dll), papan (papan lembaran, lantai, meubel, dll), pangan (rebung kalengan, kripik, aneka jenis makanan olahan, dll), estetika & budaya (kertas budaya untuk sembahyang, pernik-pernik artifisial ruangan, dll), kesehatan (arang, vinegar, dll) dan sebagainya. Dengan pengolahan berteknologi tinggi, bambu dapat dijadikan kertas kualitas nomor satu, bahan obat-obatan kesehatan berkualitas, dsb. Masih banyak lagi potensi bambu yang terpendam dan belum tergali, tentunya dibutuhkan suatu inovasi teknologi kedepan guna dapat mewujudkan potensi tersebut. 7

Tanaman bambu baik dalam skala kecil maupun besar mempunyai nilai ekonomi yang meyakinkan. Budaya masyarakat menggunakan bambu dalam berbagai aktivitas kehidupan sehingga bambu dapat dikategorikan sebagai multipurpose Tree species (MPTS = jenis pohon yang serbaguna). Pemanfaatan bambu secara tradisional masih terbatas sebagai bahan bangunan dan kebutuhan keluarga lainnya, alat rumah tangga, kerajinan, alat kesenian seperti angklung, calung, suling, gambang, bahan makanan seperti rebung dll.8

1. Produk dan Kualitas Produk

“Produk is something that can be acquired via exchange to satisfy a need or want”. Produk merupakan sesuatu yang bisa didapatkan melalui pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Defenisi tersebut dapat mengklasifikasikan anggota dari sebuah produk yaitu, barang jasa, gagasan,

7Jenis dan Prospek Bisnis Bambu, V.A Berlian, Nur, Estu Rahayu, Griya Kreasi 2007, 57

(11)

informasi, produk digital, masyarakat, tempat, pengalaman dan event, real or financial property, dan organisasi.9

Terdapat dua dimensi dalam kualitas produk menurut Pride dan Ferrel (2010:317) yaitu level of quality dan consistency of quality.

a. Level of quality merupakan jumlah kualitas produk yang dimiliki suatu produk. Hal ini menjelaskan bahwa kualitas suatu produk sulit untuk dijelaskan kecuali produk tersebut dibandingkan dengan p[roduk lain.

b. Consistency of quality mengacu kepada sejauh mana suatu produk memiliki kualitas pada level yang sama dalam waktu yang lama. Konsistensi berarti memberikan konsumen kualitas yang mereka harapkan setiap ketika mereka membeli suatu produk.10

2. Desain Produk

“Design is the totality of features the afftect a product looks, feels and functions to a consumers.” Hal itu berarti desain merupakan totalitas fitur yang mempengaruhi bagaimana sebuah produk terlihat, terasa, dan berfungsi bagi konsumen. Desain menewarkan tiga hal:

a. Fungsi b. Estetika c. Daya Tarik

Lebih lanjut masih menurut Kotler dan Keller, Desain yang baik bagi perusahaan merujuk pada kemudahan dalam pembuatan dan distribusi. Sedangkan bagi konsumen, desain yang baik adalah produk yang indah atau bagus untuk dilihat, mudah dibuka, dipasang, digunakan dan

3. Keputusan Pembelian

9 Pengaruh Kualitas Produk dan Desain Produk, Ferrel dan Hartline, 2011, 12 10 Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol.4, No. 2, 2013

(12)

Keputusan pembelian adalah tahap dimana pembeli telah menentukan pilihanya dan melakukan pembelian produk serta mengkonsumsinya. Pembelian sendiri secara fisik bisa dilakukan oleh konsumen, namun bisa juga pilihan orang lain

Proses pembelian konsumen digambarkan melalui lima tahap aktifitas dimana konsumen mungkin melakukan pembelian barang dan jasa. Proses pembelian dimulai dengan pengalaman kebutuhan konsumen lalu berlanjut kepada tahap pencairan informasi, mengevaluasi pilihan alternative, keputusan pembelian, dan yang terakhir evaluasi pasca-pembelian . Penjelasan lima tahap keputusan pemeblian adalah sebagai berikut Pengenalan kebutuhan 11

a. Pencarian informasi b. Evaluasi Pilihan Alternatif c. Keputusan Pembelian d. Evaluasi Pasca-Pembelian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis laboratorium terhadap sampel airtanah yang diambil di lokasi kajian, diketahui bahwa tipe hidrogeokimia untuk empat sampel adalah MgCl2 yang

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa rata-rata persepsi mahasiswa terhadap manfaat penerapan penilaian autentik (authenthic assessment) pada perkuliahan Teknik

Variable(s) entered on step 1: LnAset, LNROE, LNDER, LNPBV. Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t

dan (2) Jabatan Fungsional. Jabatan struktural adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak dalam rangka memimpin satu satuan

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia karena setiap manusia dapat mengalami gangguan pada kesehatan begitupun pada orang lansia dikarenakan memasuki usia lanjut

Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia No.3

sekretaris juga yang bertugas mengurus reservasi tempat, dan memastikan perlengkapan rapat di ruangan/tempat yang akan digunakan rapat, benar- benar

Analisis post-hoc menunjukkan bahwa pada pasien dengan cedera kepala berat tekanan darah sistolik yang lebih tinggi dan survival yang lebih baik ditemukan pada