BioWallacea Jurnal Ilmiah Ilmu Biologi Januari 2016 Vol. 2 No. 1, p. 69-77
ISSN: 2442-2622
ANALISIS VEGETASI KAWASAN RESAPAN MATA AIR
DESA AIK BUKAK LOMBOK TENGAH
Sukiman, Evy Aryanti, Immy Suci Rohyani, Suripto Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Mataram
Jl. Majapahit 65 Mataram 63251 Email: Sukimandao@yahoo.co.id
ABSTRAK
Fungsi kawasan resapan air dalam mengatur tata air di sekitar sumber mata air sangat ditentukan oleh vegetasi yang menutupi kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik vegetasi kawasan resapan air pada sumber mata air di desa Aik Bukak, Lombok Tengah. Analisis vegetasi dilakukan pada sembilan petak contoh berukuran 20 m x 20 m yang ditempatkan secara acak. Vegetasi kawasan resapan air pada mata air Desa Aik Bukak terdiri dari 49 spesies tumbuhan berkayu dan 26 spesies herba. Kawasan resapan mata air Dare Dendeng mempunyai jumlah spesies paling banyak dengan jenis dominan Bajur (Pterospermum javanicum), sedangkan jumlah spesies paling sedikit ditemukan pada sumber mata air kolam Aik Bukak dengan jenis dominan Dao (Dracontomelon dao). Indeks diversitas vegetasi di ketiga lokasi penelitian termasuk kategori sedang-tinggi pada kisaran 4,14-4,47. Stratifikasi vegetasi di daerah resapan air Desa Aik Bukak memperlihatkan pola strata yang berbeda di ketiga lokasi. Jenis tumbuhan yang spesifik ditemukan di ketiga sumber mata air di lokasi penelitian adalah dao (D. dao), mahoni (S. macrophylla) dan beringin (F. benjamina).
Kata kunci: vegetasi, mata air, aik bukak, diversitas
PENDAHULUAN
Air merupakan sumberdaya alam yang terpenting dan menjadi kebutuhan paling utama bagi kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya di bumi. Peranan air sangat penting, karena kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan air, baik untuk keperluan domestik (rumah tangga), pertanian, indusri, perikanan, pembangkit listrik tenaga air, navigasi, dan rekreasi.
Pulau Lombok memiliki banyak sumber mata air mulai dari yang masih alami hingga yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya. Mata air yang ada di Pulau Lombok adalah sebagai berikut: di Kabupaten Lombok Timur terdapat 209 mata air, 42 mata air di Lombok Tengah, Lombok Barat 317 mata air, dan di Kabupaten Lombok Utara 11 mata air (Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 2011). Salah satu wilayah yang memiliki beberapa sumber mata air di kabupaten Lombok Tengan yaitu desa Aik Bukak. Karakteristik vegetasi di daearah resapan air mata air Aik Bukak perlu dikaji karena merupakan salah satu mata air yang dimanfaatkan
sebagai sumber air PDAM TASTURA, rekreasi dan digunakan untuk air irigasi.
Fungsi kawasan resapan air dalam mengatur tata air di sekitar sumber mata air sangat ditentukan oleh vegetasi yang menutupi kawasan tersebut. Oleh karena itu pengelolaan daerah tangkapan air tidak terlepas dari pengelolaan vegetasi karena peran vegetasi yang sangat penting dalam mengatur tata air di lokasi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik vegetasi daerah resapan air di sumber mata air desa Aik Buka, Kabupaten Lombok Tengah.
METODE PENELITIAN Tempat danWaktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bulan April-November 2015. Analisis vegetasi dilakukan di kawasan resapan air dari tiga mata air yang ada di Desa Aik Bukak, Lombok Tengah, yaitu mata air Aik Bone, Dare Dendeng dan mata air kolam Aik Bukak. Selanjutnya identifikasi jenis tumbuhan dan pengolahan data dilakukan di Labolatorium Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Mataram.
Alat dan Bahan Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis lapangan, tali rafia, peta kawasan, roll meter, pita meter, ombrometer, pH meter, haga meter, seperangkat alat keamanan kerja, penggaris, kamera digital, dan perlengkapan herbarium.
Pengambilan Data Vegetasi
Pengambilan data vegetasi dilakukan dengan metode kuadrat atau petak contoh yang ditempatkan secara acak mengikuti metode analisis dan deskripsi vegetasi menurut Fachrul (2006). Petak contoh ditentukan berukuran 20 m x 20 m digunakan untuk kelas pohon dengan diameter lebih dari 30 cm, kemudian pada petak tersebut dibuat subpetak berukuran 10 m x 10 m untuk kelas belta dengan diameter 2,5-30 cm, dan di dalam petak 10 x 10 m tersebut dibuat petak 1 m x 1 m untuk pengambilan data vegetasi herba.
Petak pengamatan ditempatkan dengan cara random pada bagian hulu dari sumber mata air yang berpontesi sebagai kawasan resapan air. Jumlah petak pengamatan yang dibuat masing-masing sebanyak 3 petak tiap lokasi sehingga keseluruhan terdapat sembilan petak contoh. Data yang dicatat meliputi jenis vegetasi, kelimpahan (jumlah individu), tinggi pohon, dan diameter pohon. Identifikasi jenis pohon dilakukan langsung di lapangan, jenis yang tidak teridentifikasi dibuat herbarium untuk diidentifikasi di laboratorium.
Analisis Data Vegetasi
Data hasil pengamatan kemudian dianalisis secara kuantitatif untuk menentukan kerapatan, frekuensi, nilai penting, stratifikasi dan indeks diversitas. Perhitungan nilai kerapatan, frekwensi, dominasi dan nilai penting menurut (Cox, 2000) Kerapatan relatif (KR) Frekuensi relative (FR) Dominasi relative (DR) Dominasi NILAI PENTING (NP) NP = KR + FR + DR Stratifikasi
Stratifikasi vegetasi dilakukan dengan membagi kelas vegetasi berdasarkan ketinggian pohon menjadi 5 strata menurut Indriyanto (2012) sebagai berikut: stratum A (tinggi >30 m), B (tinggi 20-30), C (tingggi 4-20 m), D (tinggi 1-4 m), dan E (tinggi < 1m).
Indeks Diversitas
Indeks Diversitas Shannon-Wiener (H’) yang dirumuskan sebagai berikut (Barbour et al. 1987):
H’ = Indeks diversitas Shannon-Wiener
pi = Proporsi kelimpahan spesies ke-i terhadap jumlah kelimpahan total
s = Jumlah kelimpahan total spesies di dalam komunitas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Desa Aik Bukak, Kecamatan Batukliang Utara memiliki 6 sumber mata air yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan masyarakat. Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan di tiga sumber mata air yaitu mata air kolam Aik Bukak, Aik Bone dan Dare Dendeng. Mata air Aik Bukak terletak pada posisi LS 08o34.630' , BT 116o20.625' dengan debit 36,6 liter/detik. Sumber mata air tersebut dimanfaatkan untuk keperluan air bersih bagi penginapan, kolam ikan, kolam pemandian dan irigasi. Sumber mata air Aik Bone terletak pada posisi LS 08o34.462' , BT 116o20.793', dengan debit mata air 32,32 liter/detik. Sumber mata air tersebut dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain sebagai sumber air bersih PDAM TASTURA dan untuk irigasi . Sumber mata air Dare dendeng terletak pada posisi LS 08o34.256' , BT 116o20.795' . Debit mata air tersebut sebesar 15,43 liter/detik. Mata air tersebut dimanfaatkan untuk irigasi.
Gambar 1. Mata air yang terdapat di desa Aik Bukak, Kecamatan Batukliang Utara
Karakteristik vegetasi kawasan resapan mata air Desa Aik Bukak
Vegetasi sebagai salah satu komponen wilayah resapan air berperan penting dalam menjaga kestabilan dan fungsi ekosistem, sehingga dapat memberikan jasa ekologi yang bermanfaat bagi manusia salah satunya adalah regulasi dan suplai air. Karakteristik vegetasi yang diukur di lokasi penelitian adalah komposisi spesies, diversitas dan stratifikasi vegetasi. Komposisi spesies penyusun vegetasi
Fungsi vegetasi pada suatu kawasan resapan air dalam menjaga keseimbangan ekologis termasuk pengaturan tata air bergantung pada struktur dan komposisi vegetasi daerah tersebut. Komposisi spesies merupakan susunan spesies tumbuhan yang membentuk suatu vegetasi (Arrijani et al. 2006). Hasil inventarisasi spesies tumbuhan di ketiga lokasi penelitian diperoleh 26 spesies herba dan 49 spesies tumbuhan berkayu dengan komposisi : 10 spesies pohon, 28 spesies
tiang, dan 22 spesies pancang. Jenis-jenis vegetasi di lokasi penelitian merupakan kombinasi tanaman kehutanan, tanaman perkebunan, dan tanaman buah-buahan. Komposisi jenis tumbuhan di sekitar mata air kolam Aik Bukak disajikan pada Tabel 1.
Vegetasi daerah sekitar lokasi mata air kolam Aik Bukak tersusun dari 26 spesies tumbuhan berkayu dengan jenis dominan dao (Dracontomelon dao) dengan INP 56.66%. Jenis-jenis vegetasi lainnya yang mempunyai nilai penting terbesar berikutnya adalah mahoni (Switenia macrophyla) INP 33.89%, kumbi (Voacanga foetida) INP 27.11% dan jelateng (Laportea decumana) dengan INP 25.13%. Beberapa spesies tumbuhan berkayu yang ditemukan di lokasi tersebut dengan nilai penting yang rendah antara lain kisampang (Evodia latifolia), jambu oah (Syzygium sp), ketapang (Terminalia catappa) dan nangka (Arthocarpus integra).
Tabel 1. Komposisi jenis tumbuhan berkayu di kawasan resapan air mata air kolam Aik bukak
No. Nama lokal Nama ilmiah KR FR DR NP
1 Belimbing Averhoa bilimbi 1.0204 2.5 0.0592 3.5796
2 Dao Dracontomelon dao 8.1633 7.5 40.995 56.658
3 Durian Durio zibethinus 1.0204 2.5 0.8107 4.3311
4 Aren Arenga pinnata 9.1837 5 0.362 14.546
5 Kisampang Evodia latifolia 1.0204 2.5 0.0037 3.5241 6 Lemokek Ficus septca 9.1837 7.5 0.4623 17.146 7 Filing Adenantera favonia 1.0204 2.5 0.8778 4.3982 8 Jambu oah Syzygium sp. 1.0204 2.5 0.0037 3.5241 9 Jelateng Laportea decumana 5.1021 5 15.033 25.135
10 Kakao Theobroma cacao 1.0204 2.5 0.0925 3.6129 11 Kelapa Cocos nucifera 1.0204 2.5 2.2035 5.7239 12 Tempurut Stelechocarpus burahol 3.0612 5 3.9215 11.983 13 Ketapang Terminalia catapp 1.0204 2.5 0.0073 3.5277 14 Ketimus Protium javanicum 3.0612 5 6.6382 14.699 15 Kopi Coffea caenophora 3.0612 2.5 0.0111 5.5724 16 Kumbi Voacanga foetida 18.367 7.5 1.2465 27.114 17 Lekong Elurites mollucana 3.0612 2.5 9.8271 15.388 18 Lemuru Duabanga sp. 3.0612 5 2.0599 10.121 19 Udu kecil Litsea sp. 1.0204 2.5 0.1334 3.6538 20 Mahoni Switenia macrophylla 15.306 5 13.587 33.893 21 Nangka Arthocarpus integra 1.0204 2.5 0.0083 3.5287 22 Ngitak Alstonia scholaris 1.0204 2.5 1.5402 5.0607 23 Nyamplung C. inophyllum 3.0612 5 0.021 8.0823 24 Perek Ficus ribens 2.0408 2.5 0.013 4.5539 25 Puring Codeum varigatum 1.0204 2.5 0.0053 3.5257 26 Sandat Cananga odorata 2.0408 5 0.0789 7.1197
TOTAL 100 100 100 300
Spesies herba dan anakan pohon yang menyusun vegetasi lantai hutan di sekitar mata air kolam Aik bukak teridentifikasi sebanyak 14 spesies dengan total jumlah individu 69. Spesies yang paling banyak ditemukan dan paling
melimpah di lokasi tersebut adalah bujak (Zingiber sp.) dan gegeresan (Ficus sp.). Jenis vegetasi penyusun lantai hutan lainnya adalah tumbuhan pakis, sirih hutan, talas, dan berbagai jenis rumput-rumputan.
(A) (B) Gambar 3. Vegetasi di sekitar mata air (A) mata air kolam Aik Bukak dan (B) mata air Aik Bone.
Hasil identifikasi jenis vegetasi pada kawasan resapan mata air Aik Bone diperoleh 15 spesies tumbuhan berkayu dan 12 spesies herba. Tumbuhan berkayu terdiri dari 15 spesies pohon,
2 spesies tiang, dan 9 spesies pancang. Hasil perhitungan kerapatan relatif, frekwensi relatif, dominasi relative dan indeks nilai penting disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Komposisi jenis tumbuhan berkayu pada daerah resapan air Aik Bone.
No Nama lokal Nama Ilmiah KR FR DR INP
1 Ngitak Alstonia scholaris 2.02 4.55 29.61 36.18 2 Mahoni Switenia macrophylla 10.10 9.09 12.24 31.43 3 Aren Arenga pinnata 14.14 9.09 2.23 25.47 4 Beringin Ficus benjamina 1.01 4.55 9.38 14.94 5 Jelateng Laportea decumana 2.02 9.09 21.89 33.00 6 Kumbi Voacanga foetida 2.02 4.55 1.12 7.69 7 Terep Artocarpus elastica 2.02 9.09 23.21 34.32 8 Kopi Coffea caenophora 53.54 13.64 0.18 67.36 9 Kumbi kecil Voacangan sp. 7.07 9.09 0.05 16.21
10 Dao Dracontomelon dao 1.01 4.55 0.00 5.56 11 Jeruk nipis Citrus aurantifolia 1.01 4.55 0.00 5.56 12 Embur Trevesia sundaica 1.01 4.55 0.02 5.57
13 Borok Erythrina sp. 1.01 4.55 0.01 5.56
14 Tabisa Magnolia sp. 1.01 4.55 0.04 5.60
15 Sandat gawah Magnoliaceae 1.01 4.55 0.00 5.56
Total 100.00 100.00 100.00 300.00
Berdasarkan hasil analisis data vegetasi kawasan resapan mata air Aik Bone diketahui bahwa spesies yang paling dominan di lokasi tersebut adalah kopi (Coffea caenophora) dengan nilai penting tertinggi yaitu 67,35%, kemudian diikuti jenis ngitak (Alstonia scholaris), terep (Arthocarpus elastica) INP 34,32%, dan mahoni (Switenia macrophylla) INP 31,43%. Dominasi kopi di lokasi tersebut karena kawasan sekitar mata air Aik Bone merupakan kawasan agroforestry berbasis kopi yang dikelola oleh masyarakat setempat. Keberadaan mahoni di lokasi merupakan hasil dari reboisasi sehingga jenis tersebut banyak ditemukan di lokasi tersebut. Jenis-jenis ngitak, terep dan jelateng merupakan jenis lokal yang tumbuh secara alami di sekitar mata air tesebut. Di lokasi mata air Aik Bone juga ditemukan beringin dengan nilai penting yan cukup besar yaitu 14,94%. Beringin merupakan jenis tumbuhan yang umum ditemukan di sekitar sumber mata air.
Kopi dan mahoni merupakan tanaman introduksi dengan nilai penting tinggi di kawasan resapan air Aik Bone. Kawasan resapan air yang banyak didominansi oleh tanaman introduksi, membuktikan bahwa vegetasi kawasan resapan mata air tersebut telah banyak mengalami perubahan oleh aktivitas masyarakat sekitar.
Sumber mata air Dare Dendeng mempunyai kawasan resapan air dengan jumlah jenis dan kerapatan vegetasi paling tinggi diantara ketiga lokasi penelitian. Dari hasil inventarisasi diketahui bahwa vegetasi berkayu penyusun daerah resapan air pada sumber mata air tersebut terdiri dari 30 spesies dengan kerapatan vegetasi 1259 ph/ha. Berdasarkan nilai penting diketahui
spesies dominan di lokasi tersebut adalah Bajur (Pterospermum javanicum) INP 53,56%. Spesies dengan nilai penting tinggi berikutnya adalah aren (Arenga pinnata) INP 28,52%, bambu tali (Giganthocloa apus) INP 24, 08% dan mahoni (Switenia macrophylla) INP 21,8% (Tabel 3).
Kawasan resapan air Dare Dendeng merupakan hutan kemasyarakatan yang dikelola dengan system agroforestry kebun campuran. Bajur, aren dan mahoni merupakan jenis vegetasi yang tersebar luas dan terlihat mendominasi kawasan tersebut. Bajur merupakan spesies dengan kerapatan dan total basal area terbesar diantara keseluruhan jenis yang ditemukan. Jika dilihat dari nilai frekwensi relatifnya, jenis-jenis aren, bajur, borok dan durian merupakan jenis dengan frekwensi relative paling besar di lokasi tersebut.
Berdasarkan komposisi spesies penyusun vegetasi terdapat perbedaan di ketiga lokasi penelitian. Mahoni dan kopi merupakan spesies yang mendominasi daerah resapan air Air Aik bone, kawasan resapan mata air kolam Aik bukak didominasi oleh dao dan mahoni, sedangkan vegetasi mata air Dare dendeng didomionasi oleh bajur dan aren. Kemampuan spesies dominan tersebut dalam menempati sebagian besar lokasi penelitian menunjukkan bahwa keduanya memiliki kemampuan beradaptasi dengan kondisi lingkungan pada lokasi penelitian. Menurut Odum (1971) spesies dominan mempunyai peranan penting dalam suatu ekosistem. Oleh karena itu spesies dominan tersebut berperan penting dalam mengendalikan siklus hidrologi dan pengaturan tata air pada daerah tangkapan air di ketiga sumber mata di desa Aik bukak.
Tabel 3. Komposisi spesies tumbuhan berkayu di kawasan resapan mata air Dare dendeng
No. Nama Lokal Nama ilmiah KR FR DR INP
1 Melinjo Gnetum gnemon 0.64 2 0.03 2.67
2 Apokat Persea americana 0.64 2 0.04 2.68
3 Aren Arenga pinnata 6.41 6 16.11 28.52
4 Bajur P. javanicum 21.15 6 26.40 53.56
5 Bambu tali Giganthocloa apus 0.64 2 21.44 24.08 6 Bebatoq Alstonia spectabilis 2.56 4 1.17 7.74
7 Bentenu Macaranga sp. 0.64 2 0.84 3.48
8 Borok Erythrina sp. 1.92 6 0.49 8.41
9 Kisampang Evodia latifolia 0.64 2 0.14 2.78
10 Dao Deacontomelon dao 2.56 2 0.56 5.12
11 Duren Durio zibethinus 6.41 6 7.74 20.15
12 Jelateng Laportea decumana 2.56 4 0.94 7.50
13 Joet Syzygium sp. 0.64 2 0.01 2.66
14 Kakao Theobroma cacao 0.64 2 0.40 3.05
15 Kayu afrika Maesopsis emini 0.64 2 0.16 2.80
16 Kecapi Sandroecum koejape 1.28 4 0.74 6.02
17 Kelapa Cocos nucifera 3.21 4 10.21 17.41
18 Kopi Coffea caenophora 7.05 2 0.59 9.64
19 Lemuru Duabanga sp. 0.64 2 0.01 2.65
20 Mahoni Switenia macrophylla 14.74 4 3.06 21.80
21 Mangga Mangifera indica 1.28 2 0.11 3.40
22 Manggis Garcinia mangostana 0.64 2 0.06 2.70
23 Nangka Arthocarpus integra 2.56 4 2.44 9.00
24 Rambutan Nephellium lappaceum 4.49 4 1.26 9.74
25 Sandat Cananga odorata 1.92 4 0.57 6.50
26 Saropan Macaranga tanarius 1.92 4 1.09 7.01
27 Sengon Paraserianthes falcataria 1.28 4 0.30 5.59
28 Tabisa Magnolia sp. 8.33 6 2.79 17.13
29 Terep Arthocarpus elaticus 0.64 2 0.21 2.85
30 Udu kebon Litsea sp. 1.28 2 0.08 3.36
TOTAL 100.00 100 100.00 300.00
Diversitas vegetasi
Hasil perhitungan indeks diversitas vegetasi di ketiga lokasi penelitian disajikan pada Gambar 4. Berdasarkan hasil perhitungan indeks diversitas Shanon-wiener diketahui bahwa
diversitas vegetasi di ketiga lokasi penelitian berbeda dengan kisaran 2,94-4,47. Menurut Kriteria Barbour et al. (1987), indeks diversitas vegetasi di ketiga lokasi penelitian termasuk kategori sedang sampai tinggi. Indeks diversitas vegetasi tertinggi yaitu vegetasi sekitar mata air kolam Aik Bukak (H’ = 4.47), sedangkan diversitas terendah yaitu vegetasi pada kawasan resapan air mata air Aik bone. (H’ = 2.94).
Indeks diversitas Shannon-Wiener (H’) merupakan salah satu indeks diversitas yang umum digunakan untuk mengevaluasi diversitas vegetasi. Besarnya indeks diversitas ditentukan oleh kekayaan atau jumlah spesies dan distribusi kelimpahan masing-masing spesies dalam tegakan (Odum 1971). Diversitas jenis merupakan karakteristik vegetasi yang menggambarkan stabilitas ekosistem suatu kawasan. Berdasarkan indeks diversitas lokasi sumber mata air di desa Aik Bukak merupakan area resapan air dengan stabilitas ekosistem yang baik. Artinya proses ekologi seperti siklus materi dan aliran energi dan interaksi organisme berlangsung dengan baik.
Stratifikasi vegetasi.
Stratifikasi merupakan struktur vertikal suatu vegetasi yang menggambarkan pelapisan kanopi berdasarkan tinggi pohon (Indriyanto, 2012). Pelapisan kanopi vegetasi di ketiga lokasi pengamatan yang ditampilkan pada Gambar 5 menunjukkan bahwa vegetasi di ketiga lokasi penelitian mempunyai jumlah strata yang sama yaitu semua lokasi menempati strata A-E. Walaupun jumlah strata sama, komposisi jumlah spesies yang menempati strata di ketiga lokasi berbeda.
Gambar 5. Jumlah spesies tumbuhan pada masing-masing strata vegetasi daerah resapan air di ketiga lokasi penelitian.