• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Makalah Hikmah Ibadah Dan Thoharoh Dalam Kehidupan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hasil Makalah Hikmah Ibadah Dan Thoharoh Dalam Kehidupan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

HIKMAH IBADAH DAN THOHAROH DALAM KEHIDUPAN

HIKMAH IBADAH DAN THOHAROH DALAM KEHIDUPAN

Diselesaikan Untuk Melengkapi Tug

Diselesaikan Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Agama Islam as Mata Kuliah Agama Islam IIII Dosen :

Dosen :

Sukma Perdana Prasetya, S.Pd, MT Sukma Perdana Prasetya, S.Pd, MT

Disusun Oleh : Disusun Oleh : 1.

1. Zamroni Zamroni 111111006111111006 2.

2. Islahul Ma’rufiIslahul Ma’rufi 111111000111111000

SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDIN

SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDIN

BUNGAH GRESIK

BUNGAH GRESIK

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

2011

2011

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Puji Syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmad serta Hadayahnya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang Rahmad serta Hadayahnya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang  berjudul

 berjudul ““ Hikmah  Hikmah Ibadah Ibadah dan dan Thoharoh Thoharoh dalam dalam KehidupanKehidupan”” dengan baik dandengan baik dan tepat waktu.

tepat waktu.

Sholawat serta Salam semoga selalu tercurahkan Kehadirat Nabi Sholawat serta Salam semoga selalu tercurahkan Kehadirat Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan Petunjuknya kepada Seluruh Muhammad SAW yang telah memberikan Petunjuknya kepada Seluruh alam,sehingg

alam,sehingga Ilmu a Ilmu yang sekarang kita peroleh tidak terlepas dengan jasa Beliau.yang sekarang kita peroleh tidak terlepas dengan jasa Beliau. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan ini.Penulis juga menyadari bahwa tidak ada suatu apapun terselesainya laporan ini.Penulis juga menyadari bahwa tidak ada suatu apapun yang sempurna.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang yang sempurna.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis bersifat membangun. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.Amiin. maupun pembaca.Amiin. Gresik, 05 Oktober 2011 Gresik, 05 Oktober 2011 Penulis Penulis

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halaman Judul……….……….ii Kata Pengantar

Kata Pengantar………iiii Daftar Isi

Daftar Isi……….……….iiiiii BAB I: PENDAHULUAN

BAB I: PENDAHULUAN……… 11 A. Latar Belakang……… A. Latar Belakang………... 1... 1 B. Rumusan M

B. Rumusan Masalah………..asalah……….. 22 C. Tuju

C. Tujuan………an……… 33

BAB II: PEMBAHASAN

BAB II: PEMBAHASAN……….………. 44 A. Konsep Kurikulum Pendidikan Berkarakter

A. Konsep Kurikulum Pendidikan Berkarakter……….………. 44 B. Kunci Sukses Kurikulum

B. Kunci Sukses Kurikulum Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter………...………... 77 C. Deskripsi Model

C. Deskripsi Model Kurikulum Pendidikan BerkarakterKurikulum Pendidikan Berkarakter……….………. 1212

BAB

BAB III: III: PENUTUPPENUTUP………..……….. 1616 A. Sim

A. Sim pulan……….. pulan……….. 1616 B.Saran………..

B.Saran……….. 1919

DAFTA

(4)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG

Dari sejak dulu sampai sekarang kita sebagai muslim tentu saja mengetahui akan Dari sejak dulu sampai sekarang kita sebagai muslim tentu saja mengetahui akan kewajiban kita, dan banyak yang mengartikan dan mengetahui bahwa kewajiban kewajiban kita, dan banyak yang mengartikan dan mengetahui bahwa kewajiban kita didunia yakni hanya

kita didunia yakni hanya untuk beribadah.untuk beribadah.

Pemikiran seperti itu memang tidak salah karena sudah tertulis dalam alkitab, Pemikiran seperti itu memang tidak salah karena sudah tertulis dalam alkitab, akan tetapi bagaimana dengan orang islam yang hanya ikut-ikutan dan belum akan tetapi bagaimana dengan orang islam yang hanya ikut-ikutan dan belum paham betul akan islam.

paham betul akan islam.

Bahkan yang lebih parahnya lagi kita sebagai hambah-Nya tidak mengetahui Bahkan yang lebih parahnya lagi kita sebagai hambah-Nya tidak mengetahui tujuan kita beribadah serta hikmah ibadh itu

tujuan kita beribadah serta hikmah ibadh itu sendiri.sendiri. B. RUMUSAN MASALAH

B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa Arti ibadah?

1. Apa Arti ibadah? 2. Apaka

2. Apakah hikmah dibalik h hikmah dibalik ibadah itu sendiri?ibadah itu sendiri? 3. Apa Thoharoh itu?

3. Apa Thoharoh itu? Bagaimana untuk melakukan Thoharoh?Bagaimana untuk melakukan Thoharoh? C. TUJUAN

C. TUJUAN

1. Menjelaskan arti ibadah 1. Menjelaskan arti ibadah

2. Menjelaskan tujuan dan hikmah

2. Menjelaskan tujuan dan hikmah ibadahibadah

3. Menjelaskan apa arti thoharoh dan cara untuk

(5)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN I. IBADAH I. IBADAH A. Arti Ibadah A. Arti Ibadah

Ibadah berarti merendahkan diri, penyerahan diri, ketaatan dan berbakti Ibadah berarti merendahkan diri, penyerahan diri, ketaatan dan berbakti sepenuhnya. Jadi ibadah kepada Allah SWT berarti, menerima kesan dari sepenuhnya. Jadi ibadah kepada Allah SWT berarti, menerima kesan dari sifat-sifat Ilahi dan meresapkan serta mencerminkan sifat-sifat-sifat-sifat itu dalam dirinya sifat Ilahi dan meresapkan serta mencerminkan sifat-sifat itu dalam dirinya sebagai bentuk pernyataan iman kepada tauhid Ilahi yang diwujudkan dalam sebagai bentuk pernyataan iman kepada tauhid Ilahi yang diwujudkan dalam perbuatan

perbuatan

B. Hikmah Ibadah B. Hikmah Ibadah

Hikmah ibadah dalam kehidupan antara l Hikmah ibadah dalam kehidupan antara lain:ain: 1.

1. Tidak Tidak Syirik, Syirik, ..dan ..dan melainkan melainkan bersujudlahbersujudlah kepada Allah, yang telah menciptakan mereka, jika benar-benar hanya kepada kepada Allah, yang telah menciptakan mereka, jika benar-benar hanya kepada Nya kamu menyembah (beribadah) [Ha Mim As Sajdah 41:38]. Seorang hamba Nya kamu menyembah (beribadah) [Ha Mim As Sajdah 41:38]. Seorang hamba yang sudah berketapan hati untuk senantiasa beribadah menyembah kepada Nya, yang sudah berketapan hati untuk senantiasa beribadah menyembah kepada Nya, maka ia harus meninggalkan segala bentuk syirik. Ia telah mengetahui segala maka ia harus meninggalkan segala bentuk syirik. Ia telah mengetahui segala sifat-sifat yang dimiliki Nya adalah lebih besar dari segala yang ada, sehingga sifat-sifat yang dimiliki Nya adalah lebih besar dari segala yang ada, sehingga tidak ada wujud lain yang dapat mengungguli Nya dan dapat dijadikan tempat tidak ada wujud lain yang dapat mengungguli Nya dan dapat dijadikan tempat bernaung.

bernaung. 2.

2. Memiliki Memiliki ketakwaan, ketakwaan, HaiHai manusia, sembahlah T

manusia, sembahlah Tuhan mu uhan mu yang telah menjadikan kamu dan jyang telah menjadikan kamu dan juga orang-oranguga orang-orang sebelummu supaya kamu bertakwa [Al Baqarah 2:22]. Ada dua hal yang sebelummu supaya kamu bertakwa [Al Baqarah 2:22]. Ada dua hal yang melandasi manusia menjadi bertakwa, yaitu karena cinta atau karena takut. melandasi manusia menjadi bertakwa, yaitu karena cinta atau karena takut. Ketakwaan yang dilandasi cinta timbul karena ibadah yang dilakukan manusia Ketakwaan yang dilandasi cinta timbul karena ibadah yang dilakukan manusia setelah merasakan kemurahan dan keindahan Allah SWT. Setelah manusia melihat setelah merasakan kemurahan dan keindahan Allah SWT. Setelah manusia melihat kemurahan dan keindahan Nya munculah dorongan untuk beribadah kepada Nya. kemurahan dan keindahan Nya munculah dorongan untuk beribadah kepada Nya. Sedangkan ketakwaan yang dilandasi rasa takut timbul karena manusia Sedangkan ketakwaan yang dilandasi rasa takut timbul karena manusia menjalankan ibadah dianggap sebagai suatu kewajiban bukan sebagai kebutuhan. menjalankan ibadah dianggap sebagai suatu kewajiban bukan sebagai kebutuhan. Ketika manusia menjalankan ibadah sebagai suatu kewajiban adakalanya muncul Ketika manusia menjalankan ibadah sebagai suatu kewajiban adakalanya muncul ketidak ikhlasan, terpaksa dan ketakutan akan balasan dari pelanggaran karena ketidak ikhlasan, terpaksa dan ketakutan akan balasan dari pelanggaran karena tidak menjalankan kewajiban.

(6)

3. Terhindar dari kemaksiatan, ...

3. Terhindar dari kemaksiatan, ... .. Sesungguhnya.. Sesungguhnya shalat mencegah orang dari kekejian dan kejahatan yang nyata [Al Ankabut shalat mencegah orang dari kekejian dan kejahatan yang nyata [Al Ankabut 29:46]. Ibadah memiliki daya pensucian yang kuat sehingga dapat menjadi 29:46]. Ibadah memiliki daya pensucian yang kuat sehingga dapat menjadi tameng dari pengaruh kemaksiatan, tetapi keadaan ini hanya bisa dikuasai jika tameng dari pengaruh kemaksiatan, tetapi keadaan ini hanya bisa dikuasai jika ibadah yang dilakukan berkualitas. Ibadah ibarat sebuah baju yang harus selalu ibadah yang dilakukan berkualitas. Ibadah ibarat sebuah baju yang harus selalu dipakai dimanapun manusia berada.

dipakai dimanapun manusia berada.

4. Berjiwa sosial, ibadah menjadikan seorang hamba menjadi lebih peka dengan 4. Berjiwa sosial, ibadah menjadikan seorang hamba menjadi lebih peka dengan keadaan lingkungan disekitarnya, karena dia mendapat pengalaman langsung dari keadaan lingkungan disekitarnya, karena dia mendapat pengalaman langsung dari ibadah yang dikerjakannya. Sebagaimana ketika melakukan ibadah puasa, ia ibadah yang dikerjakannya. Sebagaimana ketika melakukan ibadah puasa, ia merasakan rasanya lapar yang biasa dirasakan orang-orang yang kekurangan. merasakan rasanya lapar yang biasa dirasakan orang-orang yang kekurangan. Sehingga mendorong hamba tersebut lebih memperhatikan orang-orang dalam Sehingga mendorong hamba tersebut lebih memperhatikan orang-orang dalam kondisi ini.

kondisi ini. 5. Tidak kikir, 5. Tidak kikir,

dan karena cinta kepada Nya memberikan harta benda kepada ahli kerabat, dan karena cinta kepada Nya memberikan harta benda kepada ahli kerabat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan kaum musafir, dan mereka dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan kaum musafir, dan mereka yang meminta sedekah dan untuk memerdekakan sahaya. [Al Baqarah 2:178]. yang meminta sedekah dan untuk memerdekakan sahaya. [Al Baqarah 2:178]. Harta yang dimiliki manusia pada dasarnya bukan miliknya tetapi milik Allah Harta yang dimiliki manusia pada dasarnya bukan miliknya tetapi milik Allah SWT yang seharusnya diperuntukan untuk kemaslahatan umat. Tetapi karena SWT yang seharusnya diperuntukan untuk kemaslahatan umat. Tetapi karena kecintaan manusia yang begita besar terhadap keduniawian menjadikan dia lupa kecintaan manusia yang begita besar terhadap keduniawian menjadikan dia lupa dan kikir akan hartanya. Berbeda dengan hamba yang mencintai Allah SWT, dan kikir akan hartanya. Berbeda dengan hamba yang mencintai Allah SWT, senantiasa dawam menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT, ia menyadari bahwa senantiasa dawam menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT, ia menyadari bahwa miliknya adalah bukan haknya tetapi ia hanya memanfaatkan untuk keperluanya miliknya adalah bukan haknya tetapi ia hanya memanfaatkan untuk keperluanya semata-mata sebagai bekal di akhirat

semata-mata sebagai bekal di akhirat yang diwujudkan dalam bentuk pengorbananyang diwujudkan dalam bentuk pengorbanan harta untuk keperluan umat.

harta untuk keperluan umat. 6.

6. Merasakan Merasakan keberadaan keberadaan Allah Allah SWT, SWT, YYang ang DiaDia melihatmu sewaktu kamu berdiri (shalat) dan bolak balik dalam sujud Ketika melihatmu sewaktu kamu berdiri (shalat) dan bolak balik dalam sujud Ketika seorang hamba beribadah, Allah SWT benar-benar berada berada dihadapannya, seorang hamba beribadah, Allah SWT benar-benar berada berada dihadapannya, maka harus dapat merasakan/melihat kehadiran Nya atau setidaknya dia tahu maka harus dapat merasakan/melihat kehadiran Nya atau setidaknya dia tahu bahwa ALLAH SWT sedang memperhatikannya.

bahwa ALLAH SWT sedang memperhatikannya. 7. Meraih martabat liqa Illah, ...

7. Meraih martabat liqa Illah, ... Tangan Allah ada diatas tanganTangan Allah ada diatas tangan mereka [Al Fath 48:11]. Dengan ibadah seorang hamba meleburkan diri dalam mereka [Al Fath 48:11]. Dengan ibadah seorang hamba meleburkan diri dalam sifat-sifat Allah SWT, menghanguskan seluruh hawa nafsunya dan lahir kembali sifat-sifat Allah SWT, menghanguskan seluruh hawa nafsunya dan lahir kembali

(7)

dalam kehidupan baru yang dipenuhi ilham Ilahi. Dalam martabat ini manusia dalam kehidupan baru yang dipenuhi ilham Ilahi. Dalam martabat ini manusia memiliki pertautan dengan Tuhan yaitu ketika manusia seolah-olah dapat melihat memiliki pertautan dengan Tuhan yaitu ketika manusia seolah-olah dapat melihat Tuhan dengan mata kepalanya sendiri. Sehingga segala inderanya memiliki Tuhan dengan mata kepalanya sendiri. Sehingga segala inderanya memiliki kemampuan batin yang sangat kuat memancarkan daya tarik kehidupan suci. kemampuan batin yang sangat kuat memancarkan daya tarik kehidupan suci. Dalam martabat ini Allah SWT menjadi mata manusia yang dengan itu ia

Dalam martabat ini Allah SWT menjadi mata manusia yang dengan itu ia melihat,melihat, menjadi lidahnya yang dengan itu ia bertutur kata, menjadi tangannya yang menjadi lidahnya yang dengan itu ia bertutur kata, menjadi tangannya yang dengan itu ia memegang, menjadi telinganya yang dengan itu ia mendengar, dengan itu ia memegang, menjadi telinganya yang dengan itu ia mendengar, menjadi kakinya yang dengan itu ia melangkah.

menjadi kakinya yang dengan itu ia melangkah. 8. Terkabul Doa-doanya,

8. Terkabul Doa-doanya,

Aku mengabulkan doa orang yang memohon apabila ia mendoa kepada Ku. Maka Aku mengabulkan doa orang yang memohon apabila ia mendoa kepada Ku. Maka hendaklah mereka menyambut seruan Ku dan beriman kepada Ku supaya mereka hendaklah mereka menyambut seruan Ku dan beriman kepada Ku supaya mereka mengikuti jalan yang benar [Al Baqarah 2:187]. Hamba yang didengar dan mengikuti jalan yang benar [Al Baqarah 2:187]. Hamba yang didengar dan dikabulkan doa-doanya hanyalah mereka yang dekat dengan Nya melalui ibadah dikabulkan doa-doanya hanyalah mereka yang dekat dengan Nya melalui ibadah untuk selalu menyeru kepadaNYA.

untuk selalu menyeru kepadaNYA. 9.

9. Banyak Banyak saudara, saudara, ... ... Ibadah Ibadah selayaknya selayaknya dikerjdikerjakanakan secara berjamaah, karena setiap individu pasti memerlukan individu yang lain dan secara berjamaah, karena setiap individu pasti memerlukan individu yang lain dan ibadah yang dikerjakan secara berjamaah memiliki derajat yang lebih tinggi dari ibadah yang dikerjakan secara berjamaah memiliki derajat yang lebih tinggi dari berbagai seginya terutama terciptanya jalinan tali silaturahim. Dampak dari

berbagai seginya terutama terciptanya jalinan tali silaturahim. Dampak dari ibadahibadah tidak hanya untuk individu tetapi untuk kemajuan semua manusia, jangan pernah tidak hanya untuk individu tetapi untuk kemajuan semua manusia, jangan pernah putus asa untuk mengajak orang lain untuk beribadah, karena ia sedang putus asa untuk mengajak orang lain untuk beribadah, karena ia sedang memperluas lingkungan ibadah dan

memperluas lingkungan ibadah dan memperpanjang masanya.memperpanjang masanya. 10.

10. Memiliki Memiliki kejujuran, kejujuran, ... Dan apabila kamu telah selesai mengerjakan shalat, maka ingat lah kepada Allah Dan apabila kamu telah selesai mengerjakan shalat, maka ingat lah kepada Allah sambil berdiri, sambil duduk dan sambil berbaring atas rusuk kamu. [An Nisa sambil berdiri, sambil duduk dan sambil berbaring atas rusuk kamu. [An Nisa 4:104]. Ibadah berarti berdzikir (ingat) kepada Allah SWT, hamba yang 4:104]. Ibadah berarti berdzikir (ingat) kepada Allah SWT, hamba yang menjalankan ibadah berarti ia selalu ingat Allah SWT dan merasa bahwa Allah menjalankan ibadah berarti ia selalu ingat Allah SWT dan merasa bahwa Allah SWT selalu mengawasinya sehingga tidak ada kesempatan untuk berbohong. SWT selalu mengawasinya sehingga tidak ada kesempatan untuk berbohong.

... Kejujuran mengantarkan orang kepada ... Kejujuran mengantarkan orang kepada kebaikan dan kebaikan mengantarkan orang ke surga [HR Bukhari & Muslim] kebaikan dan kebaikan mengantarkan orang ke surga [HR Bukhari & Muslim] 11.

11. Berhati Berhati ikhlas, ikhlas, .... .... Dan Dan merekamereka tidak diperintahkan melainkan supaya beribadah kepada Allah dengan tulus ikhlas tidak diperintahkan melainkan supaya beribadah kepada Allah dengan tulus ikhlas

(8)

amal ibadah hambanya dari apa yang diniatkan, lakukanlah dengan ikhlas dan amal ibadah hambanya dari apa yang diniatkan, lakukanlah dengan ikhlas dan berkwalitas. Jangan berlebihan karena Allah SWT tidak menyukainya.

berkwalitas. Jangan berlebihan karena Allah SWT tidak menyukainya.

,

,

Binasalah orang yang keterlaluan dalam beribadah, beliauBinasalah orang yang keterlaluan dalam beribadah, beliau ulang hingga tiga kali (HR Muslim)

ulang hingga tiga kali (HR Muslim) 12.

12. Memiliki Memiliki kedisiplinan, kedisiplinan, Ibadah Ibadah harus harus dilakukan dilakukan dengan dengan dawam dawam (rutin(rutin dan

dan teratur), teratur), khusyu khusyu (sempurna), (sempurna), terjaga terjaga dan dan semangat.semangat. 13. Sehat jasmani dan rohani, hamba yang beribadah menjadikan gerakan shalat 13. Sehat jasmani dan rohani, hamba yang beribadah menjadikan gerakan shalat sebagai senamnya, puasa menjadi sarana diet yang sehat, membaca Al Qur an sebagai senamnya, puasa menjadi sarana diet yang sehat, membaca Al Qur an sebagai sarana terapi kesehatan mata dan jiwa. Insya Allah hamba yang tekun sebagai sarana terapi kesehatan mata dan jiwa. Insya Allah hamba yang tekun dalam ibadah dikaruniakan kesehatan.

dalam ibadah dikaruniakan kesehatan. II. THOHAROH

II. THOHAROH

Pengertian thaharah secara harfiah artinya adalah bersih atau suci dari segala Pengertian thaharah secara harfiah artinya adalah bersih atau suci dari segala kotoran, baik berupa kotoran dzahir (kongkrit) seperti najis dan yang lain atau kotoran, baik berupa kotoran dzahir (kongkrit) seperti najis dan yang lain atau kotoran yang bersifat ma'nawi (abstrak) seperti halnya perbuatan maksiat.

kotoran yang bersifat ma'nawi (abstrak) seperti halnya perbuatan maksiat.

































































































Artinya: "Di dalamnya (masjid Quba ')

Artinya: "Di dalamnya (masjid Quba ') ada orang-orang yang ingin membersihkanada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih" (QS. diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih" (QS. At-T

Taubah 10aubah 108)8)

Sedang thaharah menurut istilah syara' adalah menghilangkan hal-hal yang Sedang thaharah menurut istilah syara' adalah menghilangkan hal-hal yang menjadi penghalang untuk melakukan sholat yang berupa hadats atau najis dengan menjadi penghalang untuk melakukan sholat yang berupa hadats atau najis dengan menggunak

menggunakan air atau debu. an air atau debu. [1][1]

Dengan pengertian lain yang disampaikan oleh As-Syaikh Muhammad Ibnu Dengan pengertian lain yang disampaikan oleh As-Syaikh Muhammad Ibnu Qosim, thaharah menurut syara '

Qosim, thaharah menurut syara ' adalah mengerjakan sesuatau yang menyebabkadalah mengerjakan sesuatau yang menyebabkanan seseorang diperbolehkan untuk melakukan shalat seperti menghilangkan hadats seseorang diperbolehkan untuk melakukan shalat seperti menghilangkan hadats dan najis. [2]

dan najis. [2]

Dari pengertian di atas, dapat diambil

Dari pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa thaharah atau bersuci itukesimpulan bahwa thaharah atau bersuci itu ada dua macam,. Pertama bersuci dari hadas, yang hal ini hanya tertentu pada ada dua macam,. Pertama bersuci dari hadas, yang hal ini hanya tertentu pada

(9)

badan. Kedua bersuci dari najis. Pada bagian yang kedua ini yang menjadi badan. Kedua bersuci dari najis. Pada bagian yang kedua ini yang menjadi obyekny

obyeknya adalah badan, a adalah badan, pakaian dan juga tempat.pakaian dan juga tempat.

Dalam kitab-kitab fiqih dijelaskan bahwa tata cara menyucikan hadas terbagi pada Dalam kitab-kitab fiqih dijelaskan bahwa tata cara menyucikan hadas terbagi pada tiga hal. Pertama adalah mandi, yang berfungsi untuk menyucikan hadas besar. tiga hal. Pertama adalah mandi, yang berfungsi untuk menyucikan hadas besar. Kedua, menyucikan hadas kecil yang dilakukan dengan cara berwudlu. Ketiga Kedua, menyucikan hadas kecil yang dilakukan dengan cara berwudlu. Ketiga adalah

adalah pengganti pengganti dari dari mandi damandi dan wudlu n wudlu bila kedbila keduanya uanya tidak muntidak mungkin dilakukgkin dilakukanan karena adanya udzur atau halangan, yaitu ta

karena adanya udzur atau halangan, yaitu tayamum. Sedangkayamum. Sedangkan menyucikan najisn menyucikan najis  juga

 juga diklasifikasikan diklasifikasikan pada pada 3 3 cara cara yaitu yaitu mencuci mencuci / / membasuh, membasuh, mengusap mengusap dandan percikan air pada benda yang terkena najis. [3]

percikan air pada benda yang terkena najis. [3]

A. Bahan untuk menyucikan A. Bahan untuk menyucikan

Benda yang dapat menyucikan ada dua macam, yaitu air da debu. Air bisa Benda yang dapat menyucikan ada dua macam, yaitu air da debu. Air bisa digunakan untuk menyucikan najis juga hadas. Sedangkan debu hanya untuk  digunakan untuk menyucikan najis juga hadas. Sedangkan debu hanya untuk  tayamum dan campuran air

tayamum dan campuran air ketika mencuci najis mughallazhah.ketika mencuci najis mughallazhah. B. Macam-macam Air

B. Macam-macam Air

Ditinjau dari segi penggunaan sebagai sarana bersuci ( thaharah ), air terbagi Ditinjau dari segi penggunaan sebagai sarana bersuci ( thaharah ), air terbagi menjadi empat macam:

menjadi empat macam: 1. Air suci yang bisa

1. Air suci yang bisa menyucikan dan tidak makruh menyucikan dan tidak makruh digunakan.digunakan.

Dalam kitab-kitab fiqih, air jenis ini bisaa disebut dengan "air mutlak", yakni air Dalam kitab-kitab fiqih, air jenis ini bisaa disebut dengan "air mutlak", yakni air suci yang tidak memiliki qayyid permanen (embel-embel / batasan yang suci yang tidak memiliki qayyid permanen (embel-embel / batasan yang mengikat), juga tidak tercampur oleh benda lain sehingga dapat mengubah nama mengikat), juga tidak tercampur oleh benda lain sehingga dapat mengubah nama atau status air tersebut. Maksud dari qayyid permanen yang bisa menghilangkan atau status air tersebut. Maksud dari qayyid permanen yang bisa menghilangkan ke- mutlaq

ke- mutlaq -an air disini a-an air disini adalah dalah nama tambanama tambahan yang han yang tidak bisa tidak bisa terlepas.terlepas.

Air yang bisa masuk dalam kategori ini adalah tujuh macam air yang keluar dari Air yang bisa masuk dalam kategori ini adalah tujuh macam air yang keluar dari perut bumi atau yang turun dari langit

perut bumi atau yang turun dari langit (air hujan, air laut, (air hujan, air laut, air sungai, air sumur, airair sungai, air sumur, air sumber, air es atau salju, dan air embun.). Tujuh macam air di atas hukumnya sumber, air es atau salju, dan air embun.). Tujuh macam air di atas hukumnya suci, bisa menyucikan dan tidak makruh digunakan, asal tidak termasuk dalam 3 suci, bisa menyucikan dan tidak makruh digunakan, asal tidak termasuk dalam 3 kategori air

kategori air yang akan dijelaskan berikutnya.yang akan dijelaskan berikutnya.

2. Air suci yang tidak bisa menyucikan. Yang masuk dalam kategori ini adalah: 2. Air suci yang tidak bisa menyucikan. Yang masuk dalam kategori ini adalah: a. Air musta'mal , yaitu air

a. Air musta'mal , yaitu air yang sudah digunakayang sudah digunakan, yaitu air n, yaitu air yang sudah digunakayang sudah digunakann untuk menghilangkan hadats atau najis. Air ini hanya bisa digunakan untuk  untuk menghilangkan hadats atau najis. Air ini hanya bisa digunakan untuk 

(10)

b. Air buah atau tumbuh-tumbuhan seperti air kelapa dan air s

b. Air buah atau tumbuh-tumbuhan seperti air kelapa dan air semangka.emangka.

c. Air mutlak yang tercampur benda suci yang larut, sehingga menyebabkan c. Air mutlak yang tercampur benda suci yang larut, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan mencolok pada sifat air. Jika perubahannya hanya sedikit terjadinya perubahan mencolok pada sifat air. Jika perubahannya hanya sedikit maka tetap bisa menyucikan.

maka tetap bisa menyucikan.

Yang tidak masuk dalam kategori ini (bisa menyucikan) adalah: Yang tidak masuk dalam kategori ini (bisa menyucikan) adalah: a. Air yang berubah karena terlalu lama diam.

a. Air yang berubah karena terlalu lama diam. b. Air yang berubah sifatnya karena tertular

b. Air yang berubah sifatnya karena tertular oleh benda yang mendampinginya,oleh benda yang mendampinginya, misalnya air yang berbau busuk karena di dekat air

misalnya air yang berbau busuk karena di dekat air itu ada bangkai.itu ada bangkai. c. Air yang berubah karena benda yang terendam (mujawir) di dalam air c. Air yang berubah karena benda yang terendam (mujawir) di dalam air asalasal benda itu dan tidak larut

benda itu dan tidak larut dan bisa dibedakan dari airnya dengan mata telanjang.dan bisa dibedakan dari airnya dengan mata telanjang. d. Air yang yang berubah sebab tercampur benda yang memang lazim

d. Air yang yang berubah sebab tercampur benda yang memang lazim bersinggunga

bersinggungan dengan air, semisal debu n dengan air, semisal debu dan lumut.dan lumut.

Empat kategori ini masih tetap bisa menyucikan meskipu terjadi perubahan Empat kategori ini masih tetap bisa menyucikan meskipu terjadi perubahan mencolok pada bau, warna maupun rasa dari air i

mencolok pada bau, warna maupun rasa dari air itu.tu. 3. Air suci dan dapat

3. Air suci dan dapat menyucikan namun makruh digunakan. [5]menyucikan namun makruh digunakan. [5]

Air ini makruh digunakan karena efek negatif yang ditimbulkan, yaitu air yang Air ini makruh digunakan karena efek negatif yang ditimbulkan, yaitu air yang panas karena terkena sinar matahari dan wadahnya terbuat dari bahan yang panas karena terkena sinar matahari dan wadahnya terbuat dari bahan yang dicetak dengan menggunakan api, seperti besi dan sejenisnya. Begitu juga dicetak dengan menggunakan api, seperti besi dan sejenisnya. Begitu juga makruh, menggunakan air yang terlalu panas dan terlalu dingin. Hukum makruh makruh, menggunakan air yang terlalu panas dan terlalu dingin. Hukum makruh tersebut tidak terjadi bila

tersebut tidak terjadi bila airnya sudah dingin.airnya sudah dingin. 4. Air Najis.

4. Air Najis. Y

Yang dimaksud di sini ang dimaksud di sini adalah air adalah air yang terkena najis. Air bisa menjadi najis yang terkena najis. Air bisa menjadi najis karenakarena dua kemungkinan. Pertama, jika airnya banyak (mencapai dua qullah ) lalu dua kemungkinan. Pertama, jika airnya banyak (mencapai dua qullah ) lalu terkena najis, maka air tersebut menjadi najis apavila terjadi perubahan pada salah terkena najis, maka air tersebut menjadi najis apavila terjadi perubahan pada salah satu sifatnya. Bila tidak terjadi perubahan sama sekali maka tetap suci. Kedua, satu sifatnya. Bila tidak terjadi perubahan sama sekali maka tetap suci. Kedua,  jika airnya se

 jika airnya sedikit, kemudian terkena dikit, kemudian terkena najis, baik terjadi penajis, baik terjadi perubahan sifat atau tidarubahan sifat atau tidak.k. Air bisa disebut sedikit saat tidak mencapai dua qullah . Tentang ukuran dua Air bisa disebut sedikit saat tidak mencapai dua qullah . Tentang ukuran dua qullah masih terjadi perbedaan pendapat di antara ulama. Menurut Imam Nawawi qullah masih terjadi perbedaan pendapat di antara ulama. Menurut Imam Nawawi dua

dua qullah qullah = = 174,580 174,580 liter liter (ukuran (ukuran wadah wadah bersegi empat bersegi empat = 55= 55,9 c,9 cm m ), m), menurutenurut Imam

(11)

BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A. Kesimpulan A. Kesimpulan

Tujuan kita sebagai hamba beribadah adalah sebagai rasa patuh, tunduk dengan Tujuan kita sebagai hamba beribadah adalah sebagai rasa patuh, tunduk dengan segala kerendahan hati kepada Allah Sang Khalik, meskipun Allah tidak  segala kerendahan hati kepada Allah Sang Khalik, meskipun Allah tidak  membutuhkan persembahan kita tapi kita sebagai makhluk-Nya sudah membutuhkan persembahan kita tapi kita sebagai makhluk-Nya sudah diwajuibkan untuk senantiasa selalu beribadah kepada, seperti dalam Firman-Nya diwajuibkan untuk senantiasa selalu beribadah kepada, seperti dalam Firman-Nya yang artinya, "Dan kami tidak menciptakan jin dan manusia melainkan hanya yang artinya, "Dan kami tidak menciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepadaKu (Allah)".

untuk beribadah kepadaKu (Allah)". Sedangka

Sedangkan prioritas n prioritas beribadah adalah sangat banyak, yakni:beribadah adalah sangat banyak, yakni:

1. Ibadah di dalam syari'at Islam merupakan tujuan akhir yang dicintai dan 1. Ibadah di dalam syari'at Islam merupakan tujuan akhir yang dicintai dan diridhai-Nya.

diridhai-Nya.

2. Ibadah di dalam Islam tidak disyari'atkan untuk mem-persempit atau 2. Ibadah di dalam Islam tidak disyari'atkan untuk mem-persempit atau mempersulit manusia, dan tidak pula untuk menjatuhkan mereka di dalam mempersulit manusia, dan tidak pula untuk menjatuhkan mereka di dalam kesulitan. Aka

kesulitan. Akan tetapi n tetapi ibadah itu disibadah itu disyari'atkan untuk berbagai hikmah yang agung,yari'atkan untuk berbagai hikmah yang agung, kemashlahatan besar yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Pelaksanaan ibadah kemashlahatan besar yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Pelaksanaan ibadah dalam Islam semua adalah mudah.

dalam Islam semua adalah mudah.

3. Ibadah dapat mensucikan jiwa dan membersihkannya, dan mengangkatnya ke 3. Ibadah dapat mensucikan jiwa dan membersihkannya, dan mengangkatnya ke derajat tertinggi menuju

derajat tertinggi menuju kesempurnaakesempurnaan manusiawi.n manusiawi.

4. Bahwasanya manusia sangat membutuhkan ibadah / shalat melebihi 4. Bahwasanya manusia sangat membutuhkan ibadah / shalat melebihi segala-galanya, bahkan sangat darurat membutuhkannya. Karena manusia secara tabi'at galanya, bahkan sangat darurat membutuhkannya. Karena manusia secara tabi'at adalah lemah, fakir (butuh) kepada Allah. Sebagaimana halnya jasad adalah lemah, fakir (butuh) kepada Allah. Sebagaimana halnya jasad membutuhkan makanan dan minuman, demi-kian pula hati dan ruh memerlukan membutuhkan makanan dan minuman, demi-kian pula hati dan ruh memerlukan ibadah dan

ibadah dan menghadap kepada Allah.menghadap kepada Allah.

5. Keutamaan ibadah yang paling besar bahwasanya ibadah merupakan sebab 5. Keutamaan ibadah yang paling besar bahwasanya ibadah merupakan sebab utama untuk meraih keridhaan Allah Swt, masuk Surga dan selamat dari siksa utama untuk meraih keridhaan Allah Swt, masuk Surga dan selamat dari siksa neraka.

neraka.

B. SARAN DAN KRITIK B. SARAN DAN KRITIK Penyusun meng

Penyusun mengetahui sedikit banyak etahui sedikit banyak bahwa buah karya yabahwa buah karya yang dipergunakan unng dipergunakan untuk tuk  memenuhi tugas Agama Islam II, maka penulis sangat mengharapkan kritik atau memenuhi tugas Agama Islam II, maka penulis sangat mengharapkan kritik atau saran dari para pembaca. kritik dan saran untuk penulis adalah sesuatu yang saran dari para pembaca. kritik dan saran untuk penulis adalah sesuatu yang sangat berarti untuk menjadi yang lebih baik.

(12)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Al-Qardlawi. Yusuf. 1998.

Al-Qardlawi. Yusuf. 1998. Ibadah Dala Ibadah Dalam Islamm Islam. Surabaya: PT Bina Ilmu. Surabaya: PT Bina Ilmu Slamet dan M.Suyono. 1998.

Slamet dan M.Suyono. 1998. Fiqih IbadahFiqih Ibadah. Bandung: CV PUSTAKA SETIA. Bandung: CV PUSTAKA SETIA Taufiq. 2003.

Taufiq. 2003. AlQuran di  AlQuran di MS-WMS-Word ord ver 0.0.1ver 0.0.1 www.nurmadina.blogs.com

www.nurmadina.blogs.com www.UstadKholid / Ibadah.htm www.UstadKholid / Ibadah.htm www

www.AbuAfif / M.AbuAfif / MylitleNotes / Ibadah.htmylitleNotes / Ibadah.htm http://www

http://www.soni69.tripod.c.soni69.tripod.com/Islam/ibadah.htmom/Islam/ibadah.htm http://www

http://www.scribd.com/do.scribd.com/doc/51037713/Makc/51037713/Makalah-SHI-Bab-Hadaalah-SHI-Bab-Hadas-NEWs-NEW http://fiqh-am.blogspot.c

http://fiqh-am.blogspot.com/2008/06/bersucom/2008/06/bersuci-menyucikan-nai-menyucikan-najis.htmljis.html http://education.poztmo.

Referensi

Dokumen terkait

1) Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang harus selalu tunduk dan patuh pada segala aturan-Nya. 3) Manusia adalah hamba Allah, yang harus ber- ibadah hanya

Al-Thabarî (175-264 H/792-878 M) menjelaskan bahwa, maksud penciptaan perempuan di muka bumi di samping menjadi hamba yang tunduk dan patuh serta mengabdi kepada Allah, juga

Dalam hal ini, fungsi ibadah adalah ubudiyah (mengabdikan diri) karena esensi ibadah tersebut terkait dengan kedudukan manusia sebagai ‘abdullāh (hamba Allah)

Jika kita sudah menyadari bahwa diri kita sebagai “ Khalifah Allah ” , kemudian penciptaan kita itu adalah dalam rangka beribadah kepada Allah, semua ibadah yang

Dalam situasi dan kondisi bagaimana pun, perbuatan seorang hamba yang senantiasa mengikuti aturan dan hukum Allah, serta yang melepaskan diri dari ikatan dan aturan hukum yang lain

Tujuan pendidikan Islam sinkron dengan tujuan agama Islam, yaitu berusaha mendidik individu mukmin agar tunduk, bertakwa, dan beribadah dengan baik kepada Allah

1) Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang harus selalu tunduk dan patuh pada segala aturan-Nya. 3) Manusia adalah hamba Allah, yang harus ber- ibadah hanya

Abstrak: Pada umumnya orang Kristen memiliki keriduan untuk beribadah, karena melalui ibadah orang Kristen dapat menyalurkan rasa hormat, pujian, rasa terima kasih, takut