K
ita telah banyak membahas mengenai investasi dan tips berinvestasi dalam banyak edisi Spring Smart sebelumnya. Kali ini, kami akan mengajak para pembaca untuk sebentar menengok ke belakang untuk melihat sejarah perkembangan salah satu instrumen investasi dalam pasar modal Indonesia yaitu reksa dana. Penjelasan lebih detail mengenai apa itu reksa dana dapat dibaca di Spring Smart edisi Maret 2014: Back To Basic, Mengupas Reksa Dana Lebih Dalam.REKSA DANA
DI DUNIA
Ide reksa dana pertama kali diperkenalkan di Belanda oleh Adriaan
van Ketwich dengan nama Eendragt Maakt Magt (diterjemahkan
“persatuan menciptakan kekuatan”) pada tahun 1744. Dalam ide ini, penggagas bermaksud mengumpulkan dana dari sejumlah investor kecil guna memperoleh dana yang lebih besar untuk diinvestasikan sekaligus melakukan diversifikasi risiko dalam waktu
yang sama. Reksa dana tersebut berbentuk closed ended dimana tidak
dapat dijual kembali ke penerbit reksa dana tersebut. Ide ini kemudian banyak diadopsi di negara Eropa lainnya dengan penerbitan instrumen investasi serupa seperti Swiss pada tahun 1849, Skotlandia pada tahun 1880-an, Inggris, Perancis, dan bahkan Amerika Serikat pada tahun 1893.
“
Langkah penting dalam perkembangan industri reksa dana
modern sendiri ditandai dengan penawaran reksa dana
open
-ended bernama
Massachusetts Investors Trust
di
Amerika Serikat pada tahun 1924.”
Tahun 1933, Kongres Amerika mengeluarkan Securities Act of 1933 dan Securities Exchange Act of 1934 yang diantaranya mengatur bahwa reksa dana wajib didaftarkan di SEC (Securities & Exchange Commission) dan penerbit wajib menyediakan prospektus yang memuat informasi keterbukaan reksa dana, instrumen, dan manajer investasi sebagai penerbit.
Reksa dana kemudian menyebar ke negara-negara lain di luar Eropa dan Amerika Serikat dan berkembang menjadi industri penting dalam industri keuangan global. Di Asia, manajer investasi telah muncul di Singapura sejak tahun 1950-an d1950-an di Hong Kong sejak akhir tahun 1960-1950-an. Deng1950-an awal y1950-ang lebih cepat d1950-an peratur1950-an serta infrastruktur y1950-ang mendukung, maka tidaklah mengherankan bahwa saat ini Hong Kong dan Singapura menjadi pusat industri reksa dana Asia.
Menurut data BCG (The Boston Consulting Group) dalam publikasinya mengenai industri pengelolaan dana global 2013 berjudul Capitalizing on The Recovery, dana kelolaan industri pengelolaan dana global di akhir tahun 2012 mencapai sekitar US$62,4 triliun dengan jumlah terbesar di Amerika Utara (US$30,3 triliun) diikuti Eropa (US$17,9 triliun).
Gambar 1. Dana Kelolaan Industri Asset Management Global di tahun 2012
REKSA DANA
DI INDONESIA
Industri reksa dana di Indonesia masih terhitung sangat muda bila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia bahkan jauh lebih muda jika dibandingkan dengan negara lain di Asia bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara di Amerika Utara dan Eropa.
Awal reksa dana di Indonesia tak lepas dari dihidupkannya kembali kegiatan pasar modal Indonesia pada tahun 1976 setelah puluhan tahun memburuk dan lesu akibat kemelut ekonomi dan politik. Danareksa kemudian menerbitkan sertifikat Danareksa I dan II sebagai reksa dana pertama di Indonesia. Kemudian di tahun 1995, diterbitkan sebuah reksa dana tertutup oleh PT Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI). Pada tahun yang sama, pemerintah juga mengeluarkan peraturan tentang reksa dana melalui peraturan UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Kala itu, industri reksa dana dan manajer investasi di Indonesia diatur dan diawasi oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).
Di tahun 1996, menurut data BAPEPAM-LK, satu tahun setelah diterbitkannya undang-undang tersebut, jumlah reksa dana yang ada di pasar baru berjumlah 25 dengan jumlah pemegang unit sebesar 2.441 pihak dan dana kelolaan industri sebesar Rp 2,78 triliun. Jenis reksa dana yang ditawarkan kepada nasabah juga masih terbatas pada jenis reksa dana konvensional saja yaitu reksa dana saham, reksa dana pasar uang, reksa dana campuran, dan reksa dana pendapatan tetap.
Setelah hampir 2 dekade, industri reksa dana Indonesia mengalami perkembangan yang baik meskipun tidak dipungkiri terdapat beberapa guncangan dalam industri seperti krisis ekonomi 1998, terjadinya penjualan kembali reksa dana secara besar-besaran pada tahun 2005 dan krisis global tahun 2008.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per September 2014, terdapat 759 reksa dana dengan total dana kelolaan industri mencapai sekitar Rp 255 triliun (tidak termasuk Reksa Dana Penyertaan Terbatas atau RDPT). Jenis reksa dana yang ditawarkan pun semakin beragam bukan hanya reksa dana konvensional saja namun reksa dana indeks, reksa dana syariah, reksa dana terproteksi, Exchange Traded Fund (ETF), dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
Jumlah manajer investasi pun bertambah menjadi 77 perusahaan. Jumlah ini memang sedikit menurun dibandingkan pada pertengahan tahun 2000-an dimana jumlah manajer investasi mencapai sekitar 100 perusahaan. Konsolidasi dalam industri ini terjadi setelah krisis global 2008 dan diterbitkannya peraturan yang mengatur lebih ketat industri reksa dana.
Dari sisi pemasaran, reksa dana di Indonesia dipasarkan baik secara langsung ke nasabah oleh Manajer Investasi ataupun melalui agen penjual. Beberapa agen penjual kini telah mulai mengembangkan sistem online untuk pemasaran reksa dana.
Saat ini tercatat ada 24 institusi agen penjual yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan yang mayoritas terdiri dari bank. Otoritas Jasa Keuangan sendiri menjalankan fungsi pengawasan industri reksa dana dan manajer investasi sejak Desember 2012 menggantikan BAPEPAM-LK yang dilebur menjadi OJK.
REKSA DANA &
LITERASI KEUANGAN
Seperti telah diungkapkan di bagian sebelumnya, memang industri reksa dana tanah air masih cukup muda dan ke depannya industri tersebut diharapkan memiliki prospek yang baik. Salah satunya adalah dengan melihat fakta bahwa jumlah investor reksa dana di Indonesia masih sangat kecil, hanya sekitar 2% dibandingkan dengan total jumlah penduduk. Total dana kelolaan dibandingkan dengan total Pendapatan Domestik Bruto juga masih sekitar 2%. Angka ini jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia yang mencapai hampir 30%.
Adalah tantangan yang cukup berat bagi industri reksa dana tanah air untuk meningkatkan jumlah investor dikarenakan tingkat literasi keuangan masyarakat yang masih cukup rendah sehingga tidak menyadari pentingnya investasi termasuk berinvestasi di reksa dana. Hal inilah yang saat ini menjadi salah satu fokus Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan melibatkan seluruh pemain pasar dalam melakukan berbagai kegiatan edukasi nasabah dan calon nasabah. Eastspring Investments Indonesia sendiri juga turut aktif berpartisipasi dalam mendukung misi OJK tersebut dengan menerbitkan berbagai publikasi regular antara lain Spring Smart yang dapat dijadikan sumber informasi investor, aktif dalam kegiatan edukasi dan kunjungan ke universitas-universitas.
Tentu saja masih banyak lagi yang dapat ditingkatkan di industri reksa dana selain jumlah investor antara lain dari sisi jumlah reksa dana, jenis reksa dana, distribusi dan peraturan yang tentu saja membutuhkan partisipasi tidak hanya dari regulator, namun juga seluruh pemain industri reksa dana dan pasar modal pada umumnya.
Semoga pemaparan di atas dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Salam.
INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. CALON PEMODAL WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN
KINERJA MASA DATANG.
“
Adalah tantangan yang cukup berat bagi industri reksa dana tanah air untuk meningkatkan jumlah
investor dikarenakan tingkat literasi keuangan masyarakat yang masih cukup rendah sehingga
tidak menyadari pentingnya investasi termasuk berinvestasi di reksa dana.
INDONESIA
PT. Eastspring Investments Indonesia
Prudential Tower 23rd Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910
Board: +(62 21) 2924 5555 Fax: +(62 21) 2924 5566 www.eastspring.co.id
HONG KONG
Eastspring Investments (Hong Kong) Limited
13th Floor, One International Finance Centre 1 Harbour View Street Central, Hong Kong
Board: +(852) 2918 6300 www.eastspring.com.hk
SINGAPORE
Eastspring Investments (Singapore) Limited
10 Marina Boulevard #32-01, Marina Bay Financial Centre Tower 2 Singapore 018983
Board: +(65) 6349 9100 Fax: +(65) 6509 5382 www.eastspring.com.sg
MALAYSIA
Eastspring Investments Berhad
Level 12, Menara Prudential, No. 10 Jalan Sultan Ismail 50250 Kuala Lumpur
Board: +(603) 2052 3388 www.eastspring.com.my
KOREA
Eastspring Asset Management Korea Co., Ltd.
15/F, Shinhan Investment Tower, 23-2
Youido-dong Youngdungpo-gu, Seoul, 150-712, Korea Board: +(822) 2126 3630
www.eastspring.kr
JAPAN
Eastspring Investments Limited
Marunouchi Park Building 5F, 2-6-1 Marunouchi, Chiyoda-ku Tokyo 100-6905 Japan
Board: +(813) 5224 3446 www.eastspring.co.jp
TAIWAN
Eastspring Securities Investment Trust Co. Ltd.
12/F., 67 Tun Hwa South Road, Section 2, Taipei 106 Taiwan Board: +(8862) 2754 9821
www.eastspring.com.tw
VIETNAM
Eastspring Investments Fund Management Company
23 Fl, Saigon Trade Centre 37, Ton Duc Thang Street, District 1 Ho Chi Minh City, Vietnam
Board: +(84 - 8) 39 101 660
UAE
Eastspring Investments Limited
Level 6, Precinct Building 5, Unit 5, P.O. Box 506605
Dubai International Financial Centre, Dubai, United Arab Emirates Board: +(971) 4 4281900
www.eastspring.ae
INDIA
ICICI Prudential Asset Management Company Ltd
3rd Floor, Hallmark Business Plaza, Sant Dyaneshwar Marg Bandra India, (East), Mumbai-400 051
Board: +91 22 2648000 www.icicipruamc.com
CHINA
CITIC-Prudential Fund Management Co., Ltd
Level 9, HSBC Building, Shanghai IFC 8 Century Avenue, Pudong, Shanghai 200120
Board: +(86) 21 6864 9788 www.citicprufunds.com.cn
HONG KONG
BOCI-Prudential Asset Management Ltd 27F, Bank of China
1 Garden Road, Hong Kong www.boci-pru.com.hk
Disclaimer
Dokumen ini hanya digunakan sebagai sumber informasi dan tidak diperbolehkan untuk diterbitkan, diedarkan, dicetak ulang, ata u didistribusikan baik sebagian ataupun secara keseluruhan kepada pihak lain manapun tanpa persetujuan tertulis dari PT. Eastspring Investments Indonesia. Isi dari dokumen ini tidak boleh ditafsirkan se bagai suatu bentuk penawaran atau permintaan untuk pembayaran, pembelian atau penjualan dari setiap jenis Efek yang disebutkan di dalam dokumen ini. Meskipun kami telah melakukan segala tindakan yang dib utuhkan untuk memastikan bahwa informasi yang ada dalam dokumen ini adalah tidak keliru ataupun tidak salah pada saat penerbitannya, kami tidak bisa menjamin keakuratan dan kelengkapan informasi dalam dokumen ini. Perubahan terhadap setiap pendapat dan perkiraan yang terdapat dalam dokumen ini dapat dilakukan kapanpun tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu. Para investor disarankan untuk memin ta nasehat terlebih dahulu dari penasehat keuangannya sebelum berkomitmen melakukan investasi pada unit penyertaan dari setiap produk keuangan kami.PT. Eastspring Investments Indonesia dan seluruh pi hak terkait dan perusahaan terafiliasinya beserta seluruh direksi dan karyawannya, bisa mempunyai kepemilikan atas Efek yang disebutkan dalam dokumen ini dan bisa juga melakukan atau berencana untuk melakukan perdagangan dan pemberian jasa investasi kepada perusahaan-perusahaan yang Efeknya disebutkan dalam dokumen ini dan juga kepada pihak-pihak lainnya. Seluruh grafik dan gambar yang ditampilkan hanya digunakan untuk maksud ilustrasi. Kinerja masa lalu tidak bisa dijadikan sebagai indikasi untuk kinerja masa depan. Seluruh prediksi, perkiraan, atau ramalan pada kondisi ekonomi, pasar modal atau k ecenderungan ekonomi yang terjadi pada pasar tidak bisa dijadikan sebagai indikasi untuk masa depan atau kemungkinan kinerja PT. Eastspring Investments Indonesia atau setiap produk yang dikelola oleh PT. East spring Investments Indonesia. Nilai dan setiap penghasilan yang dicatat sebagai imbal hasil dari investasi yang dilakukan, apabila ada, dapat mengalami penurunan ataupun kenaikan. Nilai dan setiap penghasilan yang dicatat sebagai imbal hasil dari investasi yang dilakukan, apabila ada, dapat mengalami penurunan ataupun kenaikan. Suatu investasi mengandung risiko investasi, termasuk kemungkinan hilangnya jumlah poko k investasi itu sendiri. PT Eastspring Investments Indonesia adalah lembaga Manajer Investasi yang telah memiliki izin usaha, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. PT. Eastspring Investmen ts Indonesia merupakan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Prudential plc yang berkedudukan di Inggris Raya sebagai pemegang saham teratas dalam struktur kepemilikan saham grup perusahaan. PT. Eastsp ring Investments Indonesia dan Prudential plc UK tidak terafiliasi dalam bentuk apapun dengan Prudential Financial, Inc., yang memiliki kedudukan utama di Amerika Serikat.
PT EASTSPRING INVESTMENTS INDONESIA ADALAH LEMBAGA MANAJER INVESTASI YANG TELAH MEMILIKI IZIN USAHA, TERDAFTAR DAN DIAWASI OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK).