• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT INDONESIA MENGHADAPI SITUASI DISRUPSI DI ERA YANG KOMPETITIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT INDONESIA MENGHADAPI SITUASI DISRUPSI DI ERA YANG KOMPETITIF"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

f

Ber-

(2)

Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) dalam mengemban visi dan misi

organisasi senantiasa memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi di dunia

perumahsakitan dan sektor lain yang berdampak pada pelayanan kesehatan di

Indonesia, regional dan internasional. Sejalan dengan terjadinya

perubahan-perubahan, Industri pelayanan kesehatan saat ini sedang diguncang oleh Disrupsi,

khususnya Disrupsi Digital (gangguan digital). Disrupsi terjadi di dalam bidang

industri apapun, bukan hanya berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi

saja (ICT), namun perubahan tersebut lebih didorong oleh konsumen itu sendiri

yang telah mengubah banyak hal sehingga tanpa kita sadari perubahan tersebut

sudah terjadi. Karenanya, industri rumah sakit harus berpikir Tomorrow is Today

dimana rumah sakit harus mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dengan

melakukan perubahan yang diperlukan sekarang, termasuk akan hadirnya Era

Universal Health Coverage pada 1 Januari 2019 yang telah merubah tatanan

pelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit. Rumah sakit harus smart dalam

merumuskan kembali strategi yang mampu menghadapi situasi disrupsi dan

pelaksanaan UHC. Agar mampu bertahan dan menjadi rumah sakit pilihan dengan

mengedepankan pelayanan yang bermutu dan aman, didukung sarana prasarana

dan perbekalan yang ramah lingkungan, operasional rumah sakit yang efektif dan

efisien, mudah diakses oleh pasien, manajemen SDM yang kompeten dan adaptif,

sistem informasi rumah sakit yang bertransformasi ke arah digitalisasi.

Dengan memperhatikan perubahan di atas dan membangun semangat memajukan

rumah sakit Indonesia serta mempererat jalinan tali sirahturahmi antar rumah sakit,

ARSSI akan menyelenggarakan kegiatan tahunan yaitu Seminar Nasional V,

Healthcare Expo IV dan Kongres V pada tanggal 17 – 19 juli 2018 di Hotel The

Ritz-Carlton Jakarta – Mega Kuningan. Tema Seminar kali ini adalah “ MEMPERSIAPKAN

RUMAH SAKIT INDONESIA MENGHADAPI SITUASI DISRUPSI DI ERA YANG

KOMPETITIF ”.

Pada kesempatan ini, selain Seminar dan CEO Forum, akan diselenggarakan juga

beberapa workshop serta Healthcare Expo dan Kongres ARSSI. Diharapkan

kehadiran pengurus ARSSI, Direktur Rumah Sakit, Manajer Rumah Sakit, Para

Pemilik Rumah Sakit, dan Pemerhati di bidang Perumahsakitan karena kegiatan ini

dapat menjadi ajang pertemuan untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman guna

menyiapkan Rumah Sakit Indonesia menghadapi situasi Disrupsi dan Era Universal

Health Coverage 2019. ARSSI juga mengajak perusahaan alat kesehatan dan farmasi

serta perusahaan lainnya yang mendukung kegiatan rumah sakit untuk

berpartisipasi dalam Healthcare Expo ARSSI ke IV.

Demikian disampaikan, terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

SAMBUTAN KETUA UMUM

(3)

Disrupsi terjadi dimana-mana dalam bidang industri apapun, bukan hanya berkaitan dengan

teknologi informasi dan komunikasi saja (ICT), namun telah mengubah banyak hal sehingga tanpa

kita sadari perubahan tersebut sudah terjadi. Beberapa hal penting dalam Disrupsi yaitu:

penghematan biaya melalui proses bisnis yang sederhana, membuat kualitas yang lebih baik dari

sebelumnya, menciptakan pasar baru, produk dan jasa harus lebih mudah diakses dan dijangkau

dan membuat segala sesuatu lebih smart dan safety.

Saat ini, pelayanan kesehatan dihadapkan dalam pelaksanaan Universal Health Coverage pada 1

Januari 2019 yang tentunya telah merubah tatanan pelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit.

Sehingga, rumah sakit harus merumuskan kembali strategi yang tepat secara komprehensif dan

mampu menghadapi situasi Disrupsi dan pelaksanaan UHC. Menjadi rumah sakit yang “smart” dan

“safety” tentunya merupakan tantangan bagi rumah sakit ke depan, yaitu antara lain melalui

pelayanan cepat, tepat, aman, menyenangkan dengan kendali mutu dan kendali biaya, didukung

sarana prasarana dan perbekalan yang ramah lingkungan, operasional rumah sakit yang efektif dan

efisien, mudah diakses oleh pasien, manajemen SDM yang kompeten dan adaptif, sistem informasi

rumah sakit yang bertransformasi ke arah digitalisasi.

Rumah sakit di Indonesia harus terus mempersiapkan diri agar mampu beradaptasi dengan

perubahan dan dirupsi, sehingga tetap menjadi rumah sakit pilihan bagi masyarakat yang

memerlukan layanan kesehatan. Ciri rumah sakit pilihan adalah rumah sakit yang memberikan

layanan yang terbaik di hampir seluruh layanan. Untuk menjadi rumah sakit pilihan adalah tidak

mudah, tetapi dapat terjadi bila semua pimpinan dan staf dalam organisasi memiliki komitmen

untuk membuat itu terjadi dalam setiap memberikan layanan.

Atas dasar tersebut, Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) bermaksud menyelenggarakan

Seminar Nasional V, Healthcare Expo IV dan Kongres V dan berbagai jenis workshop untuk

menambah wacana, pengetahuan dan keterampilan dalam menunjang rumah sakit Indonesia yang

berkualitas dan mampu bersaing.

Menambah wawasan dan pengetahuan peserta dalam mempersiapkan rumah sakit menghadapi

situasi disrupsi di era yang kompetitif agar tetap bertahan.

Membantu Rumah Sakit Indonesia mewujudkan cita-citanya menjadi rumah sakit pilihan dengan

memberikan pelayanan yang prima dan digemari masyarakat.

PENDAHULUAN

(4)

 Pemilik Rumah Sakit

 Pengusaha Pembayar Pelayanan Rumah Sakit

 Direksi Rumah Sakit

 Komite Medis Rumah Sakit

 Dokter Umum, Dokter Spesialis

 Praktisi Rumah Sakit

 Konsultan Rumah Sakit

 Pengelola Klinik, Laboratorium, Apotek

 Perusahaan Produsen dan Distributor Farmasi

 Penyedia Teknologi Informasi

 Mahasiswa

 Peminat & Pemerhati Perumahsakitan

Hari

: Selasa – Kamis

Tanggal

: 17 – 19 Juli 2018

Tempat

: Hotel The Ritz-Carlton Jakarta – Mega Kuningan

PESERTA

(5)

17 JULI 2018

SELASA

08.30 – 10.00

PEMBUKAAN DAN PENGARAHAN

Indonesia Raya

Laporan Ketua Panitia

Sambutan Ketua ARSSI

Pengarahan (KEYNOTE SPEAKER) oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia

dilanjutkan Pembukaan Healthcare Expo IV

10.00 – 12.00

Transformasi Pelayanan Rumah Sakit dari Sudut Pandang Regulator dan Provider dalam

Menyongsong Universal Health Coverage (UHC) 2019

dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS (DIRJEN Pelayanan Kesehatan, Kementerian

Kesehatan RI)*

dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes (Ketua Umum PERSI)

Mempersiapkan Rumah Sakit dalam Situasi Disrupsi dan Kompetisi

drg. Susi Setiawaty, MARS (Ketua Umum ARSSI)

Moderator: dr. Mus Aida, MARS

Learning Objective:

1. Prospek rumah sakit di Era UHC 2019 yang sarat tantangan, peluang dan kompetisi 2. Bagaimana rumah sakit dapat survive dan berkembang di Era JKN

3. Persiapan rumah sakit agar mampu beradaptasi dengan perubahan dan situasi disrupsi sehingga tetap menjadi rumah sakit pilihan bagi masyarakat.

12.00 – 13.00

ISHOMA DAN HOSPITAL EXPO

13.00 – 15.00

Komitmen Anggaran Pemerintah untuk Menjaga Sustainability Pelayanan Rumah Sakit Demi

Suksesnya Universal Health Coverage 1 Januari 2019

Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., Akt (Wakil Menteri Keuangan RI)*

Dede Yusuf M.E., ST., M.Si (Komisi IX DPR RI)*

Prof. Dr. Hasbullah Tabrany, MPH., Dr.PH*

Moderator: dr. Daniel Budi Wibowo, M.Kes

Learning Objective:

1. Penanganan Permasalahan defisit pembiayaan JKN yang mengancam sustainability program JKN secara keseluruhan serta mempertaruhkan mutu pelayanan pada tingkat rumah sakit

2. Memastikan pelayanan yang di berikan oleh rumah sakit kepada peserta JKN adalah pelayanan yang terstandar dan bermutu

3. Terwujudnya komitmen besaran dan konsistensi realisasi anggaran bidang kesehatan yang tidak hanya mampu membiayai pelayanan kesehatan dasar, namun juga harus mampu memenuhi tuntutan peningkatan standarisari mutu pelayanan serta dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi di bidang kesehatan.

15.00 – 17.00

Evaluasi E-Purchasing di Rumah Sakit Swasta

dr. Antonny Halim, MARS (ARSSI Cabang Solo)

Pembahas:

Dra. Engko Sosialine M., APT. (Direktur Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan,

Kementerian Kesehatan RI)

F. Tirto Koesnadi, MBA (Ketua Gabungan Pengusaha Farmasi)

Emin Adhy Muhaemin

(Direktur Pengembangan Sistem Katalog LKPP)*

Moderator: dr. Yosefa Rumbawati, MARS

Learning Objective:

1. Memahami progress implementasi e-purchasing di rumah sakit swasta sebagai tindak lanjut PMK No.63 Tahun 2014 dan rekomendasi KPK tentang Kajian Tata Kelola Obat di Era JKN 2. Memahami kendala implementasi e-purchasing di rumah sakit swasta

3. Memahami bagaimana POA regulator untuk realisasi e-purchasing di rumah sakit swasta.

(6)

*

18 JULI 2018

RABU

08.30 – 09.30

“Change Management & Creative Thinking“ di Era Disrupsi  Prof. dr. Ilham Oetama Marsis, Sp.OG (Ketua Umum PB IDI)*  dr. Adib Abdullah Yahya, MARS (Ketua PERMAPKIN)

Moderator: dr. Masyhudi, AM., M.Kes

Learning Objective:

1. Belajar bagaimana sukses dalam implementasi perubahan di setiap level organisasi

2. Mampu membuat perencanaan creative, membangun hubungan dan kemampuan untuk menginspirasi perubahan 3. Bagaimana menjadi pemimpin bisnis yang dihargai pekerjaannya atas jenis pemikiran kreatifnya karena kreativitas

memiliki kekuatan untuk memengaruhi perubahan nyata melalui ide-ide baru

4. Belajar berpikir dan mengelola seperti perancang sebagai salah satu cara paling efektif untuk menerapkan kreativitas pada bisnis, komunitas, dan produk.

09.30 – 11.00

11.00 – 12.30

Transformasi Bidang Penunjang Medis di Era Disrupsi

Eric Lee (PT. Roche Indonesia)

Health Technology Management and Patient Safety

 Ir. Dharmesh R Doshi, P.Eng., ACPE., BBEng., MBA (Senior Consultant, Asia Pasific of ECRI Institute)

Moderator: dr. Anastina Tahjoo, MARS

Learning Objective:

1. Mempelajari pengalaman penerapan Teknologi Informasi Terpadu di rumah sakit di era disrupsi

2. Memahami dampak penerapan Teknologi Informasi Terpadu terhadap mutu layanan RS dan keselamatan pasien

3. The goal of any HTM program revolves around safety, efficiency, effectiveness, and economy of technology used for patient care

4. Challenges such as medical device integration with health information technology and the adoption of risk management approaches towards patient safety will be presented.

TOMORROW IS TODAY: Antisipasi Rumah Sakit Provider BPJS di Era Disrupsi

 Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B., Sp.BTKV(K) (Direktur RS PELNI – RS Tipe B)*

 dr. Noor Arida Sofiana, MBA (RS Annisa Cikarang – RS Tipe C)

 BPJS Kesehatan Pusat*

Moderator: Fajaruddin Sihombing, SE., MM

Learning Objective:

1. Memahami bahwa Universal Health Coverage Tahun 2019 sudah di ambang mata

2. Memahami bahwa era disrupsi tengah kita alami dan tak dapat dihindari, sehingga dibutuhkan rumusan strategi untuk dapat bertahan

3. Memahami bahwa rumah sakit yang akan sustainable pada tahun 2019 dan selanjutnya adalah rumah sakit yang telah mengantisipasi kondisi tersebut mulai sekarang

4. Mereformulasikan strategi menghadapi disrupsi sehingga tetap keluar sebagai pemenang.

12.30 – 13.30

ISHOMA DAN HOSPITAL EXPO

13.30 – 15.00

Transformasi Bidang Keperawatan di Era Disrupsi

Harif Fadhillah, SKp., SH, M.Kep (Ketua Umum PPNI)*

Tantangan Kompetensi Keperawatan di Situasi Disrupsi dan Era Kompetisi

 Dewi Irawati, MA., PhD

Peran Komite Keperawatan dalam Situasi Disrupsi

 Cori Trisuryani, S.Kp., M.Kes., MPH (Kepala Komite Keperawatan RSCM)*

Moderator: Yully Harta Mustikawati, S.Kp., M.Kep

Learning Objective:

1. Perawat mampu mengantisipasi dan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi

2. Memahami tantangan kompetensi perawat di Indonesia, bagaimana memenuhi standar kopetensi perawat dengan kualifikasi internasional mengingat penguasaan bahasa dan konseling masih menjadi kendala

3. Mengetahui peran dan tantangan komite keperawatan dalam menyiapkan perawat yang mampu adaptasi terhadap situasi yang disrupsi.

15.00 – 17.00

CEO FORUM

“Belajar dari E-Commerce”

Kusumo Martanto (CEO Blibli.com

Moderator: dr. Burhanuddin Hamid, MARS

Learning Objective:

1. Memahami manfaat dari E-Commerce

2. Memahami peluang dan tantangan dari pemanfaatan E-Commerce 3. Bagaimana E-Commerce dapat merambah industri perumahsakitan

Rangkaian Seminar Bersertifikat IDI

(7)

*) Narasumber dalam konfirmasi

19 JULI 2018

KAMIS

08.30 – 09.30

09.30 – 11.30

Problematika Operasional Rumah Sakit

Bagaimana Me-Retensi Karyawan?, Belajar dari Perbankan

Lianawaty Suwono (Direktur Divisi Human Capital Management PT. Bank Central Asia, Tbk)

Moderator:

drg. Iing Ichsan Hanafi, MARS

Learning Objective: Belajar dari Perbankan

1. Memahami strategi dan program rekruitmen SDM di Era Disrupsi 2. Memahami strategi dan program retensi SDM di Era Disrupsi

Digital Disruption

Smart Hospital, Solusi Menghadapi Situasi Digital Disruption

Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS

Problematika Implementasi Digital Hospital

dr. Yanwar Hadiyanto, MARS (CEO Pondok Indah Group)*

Moderator:

dr. Irwan Heriyanto, MARS

Learning Objective:

1. Memahami teknologi digital di industri RS dapat memberikan solusi "lebih baik" 2. Memahami kesiapan model layanan kesehatan masa depan

3. Memahami gaya hidup masyarakat dalam mendapatkan akses layanan kesehatan dan mempersiapkan tenaga medis dan paramedis dalam pemanfaatan tekhnologi di era digital

4. Mengetahui permasalahan dan solusi dalam mengimplementasikan digital hospital.

11.30 – 12.30 Solusi Penanganan Permasalahan Limbah RS

Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3)

Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan RI*

PT. Hospi Medik*

Moderator: drg. Sjahrul Amri, MHA

Learning Objective:

1. Strategi rumah sakit dalam mengelola limbah medis dan B3

2. Memahami tata penanganan limbah medis rumah sakit sesuai undang-undang dan hukum yang berlaku 3. Bagaimana solusi mengelola limbah rumah sakit dengan baik, sesuai dengan standar dan baku mutu

yang berlaku.

12.30 – 13.30 ISHOMA DAN HOSPITAL EXPO

14.00 – 15.30

CLOSING LECTURE

“Tantangan Leadership di Era Disrupsi”

Prof. Rhenald Kasali, SE., MBA., Ph.D

Moderator: dr. Mus Aida, MARS

Learning Objective:

Semua pelaku bisnis pasti sepakat bahwa kunci untuk bertahan dan sukses di dunia bisnis adalah mampu melakukan

sustaining innovation. Namun kita banyak menemukan perusahaan yang sudah melakukan sustaining innovation bisa

tetap tumbang. Kini kita hidup di era baru, era disruption. Era ini mengharuskan setiap perusahaan melakukan hal yang lebih dari sustaining innovation. Ya, era ini menuntut kita untuk melakukan apa yang disebut dengan disruptive

innovation. Innovation ini tidak hanya mengubah bentuk, ukuran, dan desain. Namun inovasi menyeluruh yang

mengubah metode, cara kerja, bahkan produk yang tidak lagi relevan. Orang orang lama yang sudah nyaman dengan masa lalu pasti dibuat kaget dengan perubahan ini. Maka, dibutuhkan para eksekutif yang mampu melakukan self

disruption. Untuk kita ketahui, kita memiliki tiga zona waktu: the past, the present, dan the future. Dan mereka yang

mampu membawa masa depan (the future) ke hari inilah yang mampu melakukan self disruption agar bisnisnya tidak

(8)

Hari

Selasa – Rabu

Tanggal

17 – 18 Juli 2018

Tempat

Hotel The Ritz-Carlton Jakarta – Mega Kuningan

Waktu Kegiatan Hari I (17 Juli 2018)

Peserta mengikuti Plenary Session Seminar pada 08.30 – 12.30**

Dilanjutkan dengan Workshop pada 13.00 – 16.30.

**Khusus Workshop IV, peserta tetap mengikuti kegiatan workshop mulai 08.30 – 16.30

Hari II (18 Juli 2018)

Peserta langsung mengikuti Workshop pada 08.30 – 16.30.

WORKSHOP I

AUDIT KLINIS

dr. Djoni Darmadjaja, Sp.B, MARS & dr. Zainal Abidin, Sp.THT

Pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit pada era milenium ini haruslah dapat menjamin tercapainya keselamatan pasien, karena tanpa keselamatan pasien tidak dapat dikatakan pelayanan yang bermutu. Keselamatan pasien baru dapat dijamin atau diyakini tercapai apabila rumah sakit merubah paradigma pelayanan lama yang hanya berorientasi pada penyakit dengan paradigma pelayanan baru yaitu pelayanan berfokus pasien (Patient Centered Care). Rumah sakit sudah berubah orientasinya, mereka memainkan fungsi bisnis disamping fungsi sosialnya, tidak sedikit rumah sakit menjadi wadah enterpreuner, sehingga rumah sakit berupaya untuk meningkatkan value pelayanannya dalam rangka memenangkan pasar. Upaya rumah sakit merupakan suatu organisasi yang padat modal juga padat masalah. Core bussiness dari rumah sakit adalah pelayanan klinik, kegiatan inilah yang sering terjadi variasi outcome, maka untuk meminimalisasi variasi outcome perlu adanya kendali mutu. Alat kendali mutu yang dimaksud salah satunya adalah Audit klinis. Hal ini diperkuat dengan terbitnya Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Undang-undang nomor 44 tahun 2008 tentang rumah sakit, dimana rumah sakit diwajibkan melakanakan Audit klinis. Kegiatan audit klinis merupakan rangkaian kegiatan yang umumnya terdiri dari: penetapan kriteria dan standar pelayanan klinis sesuai dengan topik audit, pengukuran kesesuaian pelayanan yang telah diberikan dibandingkan dengan kriteria dan standar, penerapan perubahan yang terkait langsung dengan hasil audit dan mengukur ulang kesesuaian untuk mengidentifikasi ada atau tidak ada perbaikan/peningkatan mutu pelayanan klinis. Dalam workshop ini, peserta akan mendapatkan pembekalan antara lain:

1. Komitmen RS dalam meningkatkan dan menjaga mutu profesi klinis secara berkesinambungan 2. Perubahan paradigma pelayanan kesehatan

3. Evaluasi Kinerja staf klinis dalam standar Akreditasi 4. Audit Klinis dalam Akreditasi

5. Penentuan kriteria untuk melakukan Audit Klinis 6. Langkah-langkah melakukan Audit Klinis 7. Latihan Kerja Kelompok melakukan Audit Klinis 8. Presentasi Kelompok

WORKSHOP II

IMPLEMENTASI PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA)

DI RUMAH SAKIT

dr. Hari Paraton, Sp.OG(K) dan Tim

Resistensi bakteri terhadap antimikroba sudah menjadi masalah kesehatan di seluruh belahan dunia tanpa kecuali. Berbagai dampak negatif yang merugikan ditemukan baik peningkatan morbiditas maupun mortalitas yang secara keseluruhan akan mengakibatkan menurunnya mutu pelayanan kesehatan. Dari hasil penelitian membuktikan adanya permasalahan resitensi antimikroba, penggunaan antibiotik yang tidak bijak serta pengendalian infeksi yang belum dilaksanakan secara benar. Untuk mendukung kegiatan PPRA di rumah sakit perlu kesiapan infrastruktur rumah sakit melalui kebijakan pimpinan rumah sakit yang mendukung penggunaan antibiotik secara bijak (prudent use of antibiotics), pelaksanaan pengendalian infeksi secara optimal, pelayanan mikrobiologi klinik dan pelayanan farmasi klinik secara profesional. Pada akhir pelatihan peserta akan memperoleh pemahaman, keterampilan dan sikap positif terhadap penggunaan antibiotik secara bijak dalam penatalaksanaan penyakit infeksi sehingga dapat mengendalikan resistensi antimikroba. Dalam workshop ini, peserta akan mendapatkan pembekalan antara lain:

1. Global problem dan strategi pengendalian resistensi antimikroba 2. Prinsip penggunaan antibiotik untuk tujuan terapi

3. Prinsip penggunaan antibiotik untuk tujuan profilaksis bedah

4. Manajemen pemeriksaan mikrobiologi dan Interpretasi kegunaan klinis hasil pemeriksaan mikrobiologi 5. Pengendalian penggunaan antibiotik

6. Standarisasi implementasi PPRA di rumah sakit 7. Surveilans AMR dan AMU di rumah sakit

8. Evaluasi penggunaan antibiotik di rumah sakit secara kuantitas dan kualitas 9. Kebijakan pengendalian antibiotik di rumah sakit (Hospital Andbiodc Policy) 10. Peran Farmasi klinis dalam pelaksanaan PPRA di rumah sakit

WORKSHOP

6

SKP IDI

6

(9)

WORKSHOP III

OPTIMALISASI JKN MELALUI CODING YANG BAIK DAN BENAR

Tim Tarif (NCC) Kementerian Kesehatan RI

Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di pelayanan rujukan atau rumah sakit memakai sistem INA CBGs, dimana dalam 4,5 tahun pelaksanaan JKN sudah mengalami beberapa kali perubahan, baik dari segi sistem maupun sub sistem yang mendukungnya. Salah satu persyaratan agar rumah sakit dapat optimal dalam melakukan klaim setelah memberikan pelayanan adalah dengan melakukan coding yang baik dan benar, sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Untuk itu, petugas coder dan tim casemix rumah sakit harus terampil dan kompeten, paham akan ketentuan dan peraturan coding serta selalu up to date regulasi. Workshop ini akan mengupas tuntas problematika coding beserta dengan penyelesaiannya.

Tujuan:

1. Untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi para coder

2. Untuk meminimalkan terjadinya kesalahan dan kemungkinan terjadinya misscoding

WORKSHOP

IV

MEMPERSIAPKAN UNIT GERIATRI DI RUMAH SAKIT

Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD(KGer) dan Tim

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, Pemerintah menetapkan beberapa program nasional yang menjadi prioritas, antara lain adalah “Pelayanan Geriatri”. Implementasi program pelayanan geriatri di rumah sakit dapat berjalan dengan baik apabila mendapat dukungan penuh dari pimpinan/direktur rumah sakit berupa penetapan regulasi, pembentukan organisasi pengelola, penyediaan fasilitas, sarana dan dukungan finansial untuk mendukung pelaksanaan program.

Akreditasi KARS dengan Standard Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS Edisi 1) telah memasukan program “Pelayanan Geriatri“ sebagai salah satu Program Nasional yang harus di implementasikan di rumah sakit. Rumah sakit harus menyediakan pelayanan geriatri rawat jalan, rawat inap akut dan rawat inap kronik sesuai dengan tingkat jenis pelayanan.

Peserta akan mempelajari:

1. Berbagai macam atau tingkat pelayanan geriatri di rumah sakit

2. Mempelajari regulasi tentang penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit sesuai dengan tingkat jenis layanan 3. Bagaimana membentuk tim terpadu geriatri dengan sukses sesuai dengan tingkat jenis layanan (prinsip tata kerja dan

tata laksana tim)

4. Mempelajari persyaratan lokasi, bangunan, ruang periksa, ruang bangsal geriatri akut, persyaratan dan kualifikasi SDM

5. Mempelajari alur pelayanan pasien geriatri

6. Mempelajari apa itu Comprehensive Geriatric Assesment (CGA)

7. Mempelajari pengkajian medis, pengkajian status fungsional, pengkajian mental dan afeksi, Evaluasi Status Mental Mini (MMSE), dan Geriatric Depression Scale (GDS)

8. Mengidentifikasi pasien yang berisiko defisiensi nutrisi dan masalah yang mengikutinya, Penilaian Nutrisi Mini: MNA 9. Mempelajari pendekatan inter disiplin yang sering menjadi kendala dalam implementasi pelayanan geriatri di rumah

sakit

10. Bagaimana memberikan layanan rumah “Home Care” 11. Bagaimana proses pemantauan dan evaluasi kegiatan

12. Membuat laporan penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit

13. Mempelajari regulasi dan tentang edukasi dan program PPRS sebagai bagian dari pelayanan Kesehatan warga lanjut usia di masyarakat berbasis rumah sakit

8

SKP IDI

6

(10)

WORKSHOP V

1. BAGAIMANA MENJADI RUMAH SAKIT PILIHAN MELALUI SERVICE EXCELLENCE AND RELATIONSHIP

dr. Mus Aida, MARS

1. Mempelajari era disrupsi dampaknya terhadap sustinabilitas / ketahanan rumah sakit.

Rumah sakit dipaksa mengembangkan suatu produk atau layanan dengan cara yang tidak diduga oleh pasar. Menggali layanan yang innovative dan melakukan diferensiasi layanan/service agar rumah sakit mampu bertahan di era yang disrupsi

2. Belajar mengenali perilaku konsumen di era disrupsi.

Pada bisnis apa saja, perilaku konsumen adalah kunci utama. Secara naluriah konsumen akan terus mencari produk dan layanan (service) yang mampu memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi, harga yang wajar sesuai service yang diterima, dan kemudahan dalam mengakses service.

3. Mengetahui Tren service terkini, service excellent indicators dan konsep service excellent di era digital.

2. SOSIAL MEDIA DALAM MANAJEMEN SERVICE DAN MARKETING

Ignatius Haryanto, Ainun Chomsun, Hana Budiono

Komunikasi Media Massa dan Media Sosial di Era Disrupsi

Saat ini informasi (termasuk yang tentang rumah sakit tempat Anda bekerja) yang beredar tidak saja di media massa baik cetak, elektronik maupun online, tetapi dengan cepat beredar pula di dunia digital atau media sosial. Beberapa jenis media massa sendiri juga sudah mengalami disrupsi dengan mulai berpindah platform dari yang awalnya bersifat konvensional menjadi berbasis digital atau online yang penyebarannya makin cepat dan memungkinkan interaksi langsung dengan pembaca. Selain itu media sosial telah memiliki peminat yang jauh lebih besar, karena memungkinkan setiap pihak dapat membuat dan menayangkan berita sendiri. Dengan mengikuti workshop ini, diharapkan peserta akan mendapat pengetahuan yang bermanfaat dan terapan dalam menyikapi beragam informasi yang beredar di media massa dan media sosial. Peserta dapat melakukan kegiatan publikasi secara tepat untuk perusahaan dengan memanfaatkan media massa dan media sosial. Juga, memahami langkah yang harus dilakukan apabila terjadi issue terkait perusahaan.

Pembahasan

1. Perubahan di era disrupsi industri media massa saat ini 2. Pengaruhnya dalam industri kesehatan khususnya rumah sakit 3. Konsekuensi jika perusahaan mengabaikan disrupsi media massa 4. Pemanfaatan dan pengelolalan media sosial yang tepat di rumah sakit 5. Memonitor dan menganalisa informasi yang beredar secara online

6. Penanganan yang tepat jika terjadi issue yang viral disertai beberapa contoh kasus 7. Peran influencer dalam membantu Social Media Marketing

Fasilitator 1: Ignatius Haryanto

Dosen ilmu Jurnalistik & Komunikasi Media Massa Universitas Multimedia Nusantara,Eks Jurnalis di Tempo, D&R dan Forum Keadilan, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pers dan Pembangunan, Anggota Ombudsman Harian Kompas, Anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen Jakarta (AJIJak)

Fasilitator 2: Ainun Chomsun

Social media & community strategist ,Konsultan di Yuna & Co, Pendiri Akademi Berbagi&Cerdas Digital,Head of Community XION Digital Agency, Social Media Director Manifesto Digital Agency

Moderator: Hana Budiono

Managing Director AgrakomPR, Eks Jurnalis

6

(11)

PEMBAYARAN

SEBELUM TANGGAL

17 Juni 2018

SESUDAH TANGGAL

17 Juni 2018 & ONSITE

SEMINAR

Rp. 3.500.000

Rp. 3.750.000

WORKSHOP I , II, III, IV

Rp. 2.250.000

Rp. 2.500.000

WORKSHOP V

Rp. 2.750.000

Rp. 3.000.000

CARA PEMBAYARAN

Biaya Seminar & Workshop dapat dibayarkan melalui :

Transfer ke Bank Mandiri KC Jakarta Jatinegara Timur No. Rek: 006-00-0771308-8 atas nama

ASOSIASI RUMAH SAKIT SWASTA INDONESIA.

Mohon nama instansi dan nama peserta agar dicantumkan. Bukti Transfer di fax ke

021-29821438 atau melalui email: arssi.pusat@gmail.com

Tunai pada saat daftar ulang di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta – Mega Kuningan.

Hati-hati terhadap Penipuan yang mengatasnamakan ARSSI. ARSSI tidak memiliki rekening atas nama Pribadi.

HOTEL

TYPE ROOM

HARGA

The Ritz-Carlton Jakarta – Mega kuningan

Grand Room (sgl/dbl)

Rp. 2.200.000 /night

JW Marriott

Deluxe Room (sgl/dbl)

Rp. 2.000.000 /night

*

Panitia hanya memesankan kamar apabila sudah ada bukti pembayaran

PEMBAYARAN AKOMODASI

Biaya Akomodasi dapat dibayarkan melalui :

Transfer ke Bank Mandiri KC Jakarta Jatinegara Timur No. Rek: 006-00-0771308-8 atas nama

ASOSIASI RUMAH SAKIT SWASTA INDONESIA.

Mohon nama instansi dan nama peserta agar dicantumkan. Bukti Transfer di fax ke 021-29821438

atau melaui email: arssi.pusat@gmail.com

1. Peserta yang sudah membayar, bilamana berhalangan hadir dapat digantikan oleh orang

lain dengan pemberitahuan tertulis sebelumnya kepada Sekretariat Panitia, paling lambat

tanggal 1 Juli 2018.

2. Pembatalan secara tertulis:

Sebelum tanggal 1 Juli 2018 dikenakan potongan sebesar 25%

Setelah tanggal 1 Juli 2018 tidak dapat dikembalikan.

BIAYA INVESTASI

AKOMODASI PENGINAPAN

(12)

Heathcare Expo IV (Pameran di bidang alat-alat kesehatan dan Rumah Sakit) sudah merupakan bagian dari

Seminar Nasional ARSSI V sebagai ajang promosi dan tukar informasi antara produsen / penyalur dengan

konsumen. Informasi dan keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:

1. Iing Ichsan Hanafi, drg, MARS

Hp. 0811-170-645

E-mail: arssi.pusat@gmail.com

Rumah Sakit yang berminat memasang logo dibackdrop dan nama rumah sakit di acara Seminar Nasional V

ARSSI di ruang Plenary, dengan biaya sebesar Rp. 3.500.000. Jumlah space terbatas bagi yang berminat.

Mohon segera mengisi formulir dan mengembalikan ke sekretariat panitia.

Melalui E-mail

: arssi.pusat@gmail.com

Melalui Fax

: 021-29821438

NOTE: Calon peserta akan didaftar bila telah mengirimkan formulir Pendaftaran, dan akan dicatat

sebagai Peserta bila telah mengirimkan bukti pembayaran.

SEMINAR & WORKSHOP

CONTACT PERSON

HOTLINE SERVICE

SEKRETARIAT ARSSI Telp : 021 – 2982-1438

Fax : 021 – 2982-1438 Email : arssi.pusat@gmail.com

AYU Hp : 0813-1665-3244

TIARA Hp : 0857-5454-4075

HEALTHCARE EXPO

Iing Ichsan Hanafi, drg, MARS Hp. 0811-170-645 Email : Ich_hanaf@yahoo.com

Mus Aida, dr, MARS Hp. 0818-720-260

Email : drmusaida@gmail.com

Yosefa Rumbawati, dr, MARS Hp. 0877-7507-5742

Email : Yoshi_hermina@yahoo.com

2. Mus Aida, dr, MARS

Hp. 0818-720-260

E-mail: drmusaida@gmail.com

HEALTHCARE EXPO

LOGO PADA BACKDROP

PENDAFTARAN

HOTLINE SERVICE & CONTACT PERSON

3. Yosefa Rumbawati, dr, MARS

Hp. 0877-7507-5742

(13)

FORMULIR PENDAFTARAN SEMINAR/ WORKSHOP

Kepada Yth:

Sekretariat Seminar Nasional V ARSSI & Healthcare Expo IV 2018

Jl. Jatinegara Barat No. 126 JJ, Jakarta Timur 13320

Telp: 021 -29821438 Fax : 021 -29821438

Email : arssi.pusat@gmail.com

Nama di ID

:……….

Jabatan

:………

Instansi /Rumah sakit

:……….…

Alamat

:……….

..………

Telp / Hp

:.………

Fax

:….………

Email

:….………

Mengikuti acara (pilih salah satu dengan mengisi tanda

):

Seminar ( )

Workshop III

( )

Workshop I

( )

Workshop IV ( )

Workshop II

( )

Workshop V

( )

Pembayaran :

( ) Transfer (Bukti Transfer terlampir)

( ) Tunai Saat Daftar Ulang

*FORMULIR PENDAFTARAN DAN BUKTI PEMBAYARAN dapat di fax atau email ke Sekretariat

………..2018

(14)

FORMULIR RESERVASI HOTEL

Kepada Yth:

Sekretariat Seminar Nasional V ARSSI & Healthcare Expo IV 2018

Jl. Jatinegara Barat No. 126 JJ, Jakarta Timur 13320

Telp: 021 -29821438 Fax : 021 -29821438

Email : arssi.pusat@gmail.com

Nama di ID

:……….

Jabatan

:………

Instansi /Rumah sakit

:……….…

Alamat

:……….

..………

Telp / Hp

:.………

Fax

:….………

Email

:….………

Check In Tanggal

:….………

Check Out Tanggal

:….………

Hotel (pilih salah satu dengan mengisi tanda

):

The Ritz-Carlton Jakarta – Mega Kuningan

Single ( )

Double ( )

JW Marriott

Single ( )

Double ( )

*FORMULIR PENDAFTARAN DAN BUKTI PEMBAYARAN dapat di fax atau email ke Sekretariat

………..2018

(15)

FORMULIR PEMASANGAN BACKDROP

Kepada Yth:

Sekretariat Seminar Nasional V ARSSI & Healthcare Expo IV 2018

Jl. Jatinegara Barat No. 126 JJ, Jakarta Timur 13320

Telp: 021 -29821438 Fax : 021 -29821438

Email : arssi.pusat@gmail.com

Nama Instansi / RS

:……….

Alamat

:……….

..………

Contact Person

:.………

HP

:….………

Telp / Fax

:….………

Email

:….………

Bersedia Pemasangan Backdrop

( )*

*Bila bersedia, beri tanda 

**FORMULIR PENDAFTARAN DAN BUKTI PEMBAYARAN dapat di fax atau email ke Sekretariat

………..2018

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Suplier per UPT.. Sertifikasi CPIB untuk memberikan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan yang ditangani di Unit Pengumpul/ Supplier... 18 Tahun 2012 tentang Pangan;4. b) Undang

4 Baik 3 Cukup 2 Perlu Pendampingan 1 Video Praktik pengamalan Pancasila sila pertama Memenuhi 3 kriteria (contoh tepat, percaya diri, keberanian,) Memenuhi 2 dari 3

Di dalam program Java, Anda bisa mempunyai variable dengan tipe data primitive ataupun variable yang merupakan obyek.. Variable yang mempunyai tipe data primitive

Pembinaan ini dilakukan secara terus-menerus, terutama mengenai objek dan tarif pajak, sehingga antara pajak pusat dan pajak daerah saling melengkapi.Metode analisis yang

6e/utusan harus ditunda, atau dikurung dulu untuk memahami fenomena. -engetahuan yang ktia miliki tentang fenomena itu harus kita tanggalkan atau le/askan dulum agar fenomena itu

McLeod, Jr., (2001: 15) menyatakan bahwa data terdiri dari fakta- fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Sebagai contoh, jumlah jam kerja pegawai,

Fungsi gigi taring (caninus) adalah mengiris dan menyobek makanan terutama yang berupa daging (Itjiningsih, 1991), maka dari itu ujung gigi taring anjing akan tetap tajam

Tingkat kemampuan berfikir abstraksi peserta didik pada suatu kelas berbeda- beda. Berpikir abstrak dalam hal ini adalah suatu kemampuan menemukan cara- cara dalam