• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBAGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBAGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

RENCANA PROGRAM PENGEMBAGAN SANITASI YANG

SEDANG BERJALAN

4.1. Visi dan Misi Sanitasi Kota. 4.1.1 Visi Kota

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Kota Depok dalam bidang sanitasi maka visi Kota Depok bidang sanitasi adalah :

“Terwujudnya Kota Depok yang Indah dan Sehat”

Indah didefinisikan sebagai :

• Kota yang bebas dari sampah dan genangan banjir. Sehat didefinisikan sebagai :

• Kota yang bebas dari penyakit yang berkaitan dengan sanitasi buruk.

4.1.2 Misi Kota

Sebagai penjabaran visi Pemerintah Kota Depok diatas disusunlah misi dalam rangka mewujudkan visi Terwujudnya Kota Depok yang Indah dan Sehat, dengan rincian sebagai berikut :

1. Mewujudkan depok bebas TPS liar dengan sistem persampahan yang baik; 2. Mewujudkan depok bebas banjir dengan sistim drainase yang tertata;

3. Mewujudkan depok bebas waterborn disease dengan pengelolaan sumber air minum dan pengolahan air limbah yang baik;

4.2. Strategi Penanganan Sanitasi Kota.

Pembangunan sanitasi di Kota Depok sudah dan sedang berlangsung sampai saat ini. Pelaksanaan program sanitasi ini dilaksankan oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Program sanitasi ini termasuk dalam urusan wajib pemerintahan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah berkaitan dengan pelayanan dasar. Program ini terdapat pada empat urusan yaitu: urusan kesehatan, pekerjaan umum, permukiman dan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh lima OPD yaitu : Dinas Kesehatan, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Tata Ruang dan Permukiman serta Badan Lingkungan Hidup.

(2)

Berdasarkan RPJM Kota Depok tahun 2006 – 2010 maka terdapat beberapa kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan perbaikan sanitasi Kota Depok. Dimana pemanfaatan sumberdaya daerah diarahkan kepada pencapaian Misi untuk Membangun dan mengelola Sarana dan Prasarana infrastruktur yang Cukup, Baik dan Merata. Pemerintah daerah melalui misi tersebut diatas, menetapkan arah kebijakan yang akan ditempuh untuk memenuhi kewajibannya sebagai penyedia pelayanan publik dalam rangka pembangunan di bidang sarana prasarana maka arah kebijakan pembangunan adalah :

1) Meningkatkan pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup; 2) Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman.

Kebijakan ini diturunkan menjadi beberapa program yang dilaksanakan dalam menunjang pembangunan sektor sanitasi yang ditampilkan dalam tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Rencana kerja bidang sanitasi ke depan.

No Kebijakan Strategi Program & Indikasi Kegiatan 1 Meningkatkan pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup. a. Mendorong terwujudnya efisiensi pengelolaan sampah melalui perbaikan manajemen pengelolaan sampah di TPA dan peningkatan pengelolaan sampah pada sumber sampah;dan b. Meningkatkan kualitas lingkungan guna mencegah terjadinya banjir dan pencemaran melalui pengendalian

Program Peningkatan Manajemen Pengelolaan Persampahan di TPA Indikasi kegiatan (1) Pengelolaan TPA sesuai SOP; (2) Pembinaan masyarakat sekitar TPA; (3) Pengadaan sarana dan prasarana persampahan di TPA.

Program Peningkatan Manajemen Pengelolaan Persampahan di TPS Indikasi kegiatan (1) Pemanfaatan teknologi pengolahan sampah di TPS; (2) Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah di TPS; (3) Pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah di TPS.

Program Peningkatan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup

Indikasi kegiatan (1) Pengendalian kualitas lingkungan; (2) Pembinaan dan Pengawasan pengelolaan limbah; (3) Rehabilitasi lahan kritis; (4) Pengendalian pemanfaatan air permukaan dan air bawah tanah; (5)

(3)

dan pengawasan lingkungan, rehabilitasi lahan kritis, penataan drainase dan konservasi daerah resapan air.

Pembangunan sumur resapan; (6) Pelibatan masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup; (7) Pengelolaan Instalasi Pengelolaan Limbah Terpadu (IPLT); (8) Penanganan Penataan pohon.

Program Pengendalian Banjir

Indikasi kegiatan (1) Penataan sistem drainase kota; (2) Swakelola masyarakat dalam penataan drainase; (3) Konservasi dan pemanfaatan situ sebagai resapan air; (4) Pemeliharaan DAS; (5) Pembangunan dan pemeliharaan jaringan air irigasi.

2 Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman a. Menurunkan jumlah kawasan kumuh melalui penataan lingkungan dan penyediaan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA);d an b. Memberikan layanan air bersih melalui pembangunan sarana prasarana air bersih dan kerjasama pengelolaan air bersih.

Program Penataan Lingkungan Permukiman

Indikasi kegiatan (1) Pengelolaan Rusunawa; (2) Pembangunan sarana sanitasi lingkungan; (3) Rehabilitasi rumah tidak sehat.

Program Peningkatan Jangkauan Layanan Air Bersih

Indikasi kegiatan (1) Fasilitasi kerjasama pengelolaan air bersih; (2) Pembangunan sarana dan prasarana air bersih.

(4)

derajat kesehatan masyarakat pelayanan kesehatan masyarakat melalui penyediaan layanan kesehatan dasar dan rujukan, peningkatan kesehatan keluarga, kewaspadaan pangan dan gizi, penanganan penyakit menular dan tidak menular, penyelenggaraan kesehatan lingkungan dan promosi kesehatan.

Kesehatan Dasar dan Rujukan

Indikasi kegiatan (1) Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dengan biaya murah; (2) Revisi regulasi pelayanan kesehatan; (3) Penyediaan obat dan alat pelayanan kesehatan; (4) Pelayanan kesehatan rujukan; (5) Peningkatan kemitraan dengan pelayanan kesehatan swasta; (6) Pengembangan puskesmas DTP; (7) Pembangunan Rumah Sakit Daerah (RSD); (8) Pembentukan asuransi kesehatan masyarakat; (9) Pengembangan sistem informasi kesehatan (SIK).

Program Penyelenggaraan dan Peningkatan Kesehatan Keluarga

Indikasi kegiatan (1) Pelayanan keluarga berencana; (2) Pelayanan kesehatan usia

lanjut; (3) Pembinaan

Posyandu/Posbindu.

Program Peningkatan Kewaspadaan Pangan dan Gizi

Indikasi kegiatan (1) Peningkatan gizi masyarakat dan penanganan gizi buruk; (2) Peningkatan ketahanan & kewaspadaan pangan.

Program Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar

Indikasi kegiatan (1) Penyehatan air dan lingkungan pemukiman; (2) Pembersihan (hygene) dan sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan minuman. Program Penyelenggaraan Promosi Kesehatan

(5)

hidup bersih & sehat; (2) Penyuluhan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan aditif (p3napza) berbasis masyarakat.

4 Peningkatan pemberdayaan masyarakat. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kesejahteraan

keluarga (anak dan gender),

pemanfaataan

teknologi tepat guna, peningkatan partisipasi masyarakat dan pembinaan lembaga keswadayaan masyarakat.

Program Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Sejahtera

Indikasi kegiatan (1) Pemanfaatan teknologi tepat guna; (2) Perlindungan anak dan perempuan dari tindak kekerasan; (3) Pelaksanaan pengarusutamaan jender; (4) Penggerakan swadaya masyarakat; (5) Peningkatan kesejahteraan keluarga melalui peranserta wanita; (6) Peningkatan peranan RT/RW, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM); (7) Optimalisasi Komite Penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD).

Sumber : Dokumen RPJMD 2006 - 2010

Sedangkan dalam RPJMD 2011 – 20015 sektor sanitasi masuk dalam visi misi kota depok yaitu Misi ke-3, yang bunyinya adalah mewujudkan Infrastruktur dan lingkungan yang nyaman. Urusan yang terkait dengan misi ini khususnya adalah yang berkaitan dengan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan prasarana, sarana dan fasilitas permukiman dan lingkungan seperti urusan Perumahan Rakyat, Perhubungan, Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Pertanahan dan Lingkungan Hidup.

Strategi dan arah kebijakan misi ini yang dijabarkan menurut sasarannya, ialah sebagai berikut:

A. Dalam mencapai sasaran berkurangnya kemacetan kota, maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan ketersediaan sarana prasarana transportasi serta penataan kawasan strategis kota;

B. Dalam mencapai sasaran berkurangnya kejadian banjir, maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan kondisi infrastruktur dan konservasi sumberdaya air;

C. Dalam mencapai sasaran meningkatnya kualitas permukiman, maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan pelayanan air bersih, pemakaman, serta ketersediaan rumah bagi masyarakat;

(6)

D. Dalam mencapai sasaran meningkatnya sanitasi lingkungan, maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan Meningkatkan penanganan persampahan, air limbah dan kesehatan lingkungan;

E. Dalam mencapai sasaran meningkatnya kualitas dan pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup perkotaan, maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan pemanfaatan ruang kota dengan menjaga ruang terbuka hijau, dan meningkatkan upaya konservasi serta pengendalian pencemaran lingkungan hidup.

4.3. Rencana Peningkatan Pengelolaan Limbah Cair.

Arah Kebijakan RPJMD untuk urusan lingkungan hidup adalah : Meningkatkan pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup. Kemudian dijabarkan dalam program prioritas peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup. Kegiatan yang terkait dengan sanitasi yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup adalah: pengendalian kualitas lingkungan, pelibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup serta pembinaan dan pengawasan pengelolaan limbah.

Realisasi dari kegiatan tersebut adalah:

- Pada tahun 2006 : peningkatan kualitas air sungai dan situ (16 sungai dan 19 situ), pengendalian limbah cair industri dan limbah domestik (200 industri besar/sedang, 130 kegiatan usaha, dan 2 IPAL), rehabilitasi dan konservasi DAS Ciliwung (5.000 pohon), 19 Pokja situ.

- Pada tahun 2007 : pemantauan dan evaluasi kualitas air dan udara (16 sungai, 19 situ, dan 6 titik pantau), pengelolaan limbah cair industri, limbah B3, limbah domestik dan pemantauan IPLC (100 perusahaan), rehabilitasi dan konservasi DAS Ciliwung (2.300 pohon), pelibatan masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup di 1 situ. - Pada tahun 2008 : pemantauan kualitas lingkungan 19 titik TPA, 10 titik IPLT, 9 titik

RPH, 5 Pasar, 1 RSUD; pengelolaan limbah cair industri, limbah B3, limbah domestik dan pemantauan IPLC (200 perusahaan, 20 IPLC, 5 kasus penyelesaian sengketa lingkungan, 1 unit IPAL Komunal di Kec. Sukmajaya, 1 lokasi pemeliharaan IPAL komunal di Kel. Tugu); (2.408 pohon); pelibatan masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup di 1 situ.

- Pada tahun 2009 : pemantauan kualitas lingkungan 9 TPA, 4 IPLT, 3 RPH, 2 pasar Kemirimuka, 6 RSUD, 10 UPS, 60 perusahaan & workshop lingkungan; kajian Raperda limbah cair dan B3 (1 dokumen); pendamping Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis / GERHAN (522 pohon), pemantauan dan evaluasi kualitas air dan udara (6

(7)

ambien, 6 emisi, 19 situ, 16 sungai), pelibatan masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup di 1 situ.

- Pada tahun 2010 : pemantauan dan evaluasi kualitas air dan udara (13 titik sungai, 19 titik setu dan 6 titik pantau serta pemantauan kualitas lingkungan 9 titik TPA, 3 titik RPH Rangkapan Jaya, 4 titik IPLT, 15 titik UPS, 6 titik RSUD, 1 titik Margonda, 1 titik Djuanda, 1 titik Jl. Raya Sawangan, 2 titik pasar Kemirimuka, 2 titik Pasar Cisalak; pengawasan limbah B3 dan pemantauan limbah industri (100 perusahaan) serta penanganan kasus lingkungan jumlah 10, pembuatan IPAL komunal tahu tempe; pelibatan masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup di 1 situ.

Sementara itu di Kota Depok sistem pengelolaan Air Limbah yang diprogamkan 5 (lima) tahun ke depan adalah dengan membangun komponen-komponen sebagai berikut :

1. Evaluasi kinerja IPLT

2. Perbaikan manajemen pengelolaan IPLT 3. Bintek Pelatihan Manajemen

4. Penyiapan dokumen perencanaan

5. Optimalisasi dan rehabilitasi IPLT Kalimulya

6. Sosialisasi IPLT, penyuluhan penyedotan tinja, kampanye PHBS 7. Perluasan / Pembangunan IPLT

8. SANIMAS, Pembangunan Septik Tank Komunal/MCK plus

9. Peningkatan pendanaan melalui revisi perda retribusi, pemanfaatan alternatif sumber pendanaan

Sistem prasarana dan sarana air limbah yang ingin dicapai dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Sistem Sarana dan Prasarana Air Limbah yang Diusulkan

No

. Uraian

Kondisi Saat ini TA. 2011

Kondisi Akhir

TA. 2016 Ket

Kelembagaan

1 Jumlah dan kualitas SDM

2 org staf

manajerial; belum ada tenaga teknis / perencana Jumlah staf bertambah, kualitas SDM meningkat

2 Target Kinerja Belum terukur Ada base line kinerja; ada peningkatan layanan 3 Manajemen Kurang diperhatikan; Tidak ada garis Diperbaiki; Perbaikan pada struktur

(8)

koordinasi dg bidang pelayanan kebersihan organisasi Pengembangan Perencanaan 1 Ketersediaan Data Tidak memenuhi

syarat

Ada Profil kondisi PS Air Limbah

2 Ketersediaan Dokumen

Perencanaan

Tidak ada Masterplan sistem PS Air Limbah; Kajian optimalisasi IPLT; study EHRA

3 SOP IPLT Belum ada Ada

4 FS dan DED Belum ada Ada

Sanitasi Sistem On-site

1 Ketersediaan Data Uji petik Puskesmas

Peta kondisi PS air limbah

2 IPLT 1 unit 2 Ha 2 unit @2 Ha atau

1 unit @3 Ha 3 Septic tank komunal Belum ada data Bertambah 4 lok

4 MCK plus 5 lokasi Bertambah 6 lok

5 Truk tinja 7 unit 8 unit

6 Kondisi IPLT Rusak sedang Baik dan optimal 7 Pemanfaatan truk tinja Kurang optimal Optimal

8 Sistem sanitasi berbasis masyarakat (SANIMAS)

Tidak ada dan sulit 5 lokasi dan ada partisipasi masy

Prioritas di kaw rawan air limbah 9 Jamban keluarga & septic

tank

72,56 % punya dan sehat; 31,21 % punya septic tank dan sehat

97 % punya dan sehat; 57 % punya septic tank dan sehat

Sanitasi Sistem Off-site 1 IPAL / sistem sanitasi di

kawasan padat penduduk

Tidak ada Sudah ada FS Di kawasan padat; 2 Sistem jaringan pengumpul Tidak ada Sudah ada FS Bertahap 3 Sambungan rumah Tidak ada Sudah ada FS

Pembiayaan

1 Tarif retribusi Rendah Penyesuaian tarif 2 Mekanisme penarikan retribusi Perbaikan mekanisme 3 Realisasi penerimaan retribusi

Tidak dipacu Meningkat 4 Sumber pembiayaan APBD APBD, APBN,

CSR,

masyarakat,

(9)

Peraturan / Perundangan 1 Perda retribusi Tahun 2003 Revisi perda 2 Penerapan sanksi Belum ada sanksi Ada sanksi, dan

ditegakkan

Peran serta masyarakat

6 Penyuluhan Kurang Diperbanyak Oleh

DKP, 7 Keterlibatan swasta Sedikit Ditingkatkan Dinkes, 8 Partisipasi masyarakat Sedikit Kepedulian meningkat PMKP Sumber : RPJM 2011

Sedangkan untuk program yang akan dilaksanakan dalam lima tahun ke depan maka didapatkan program dari dua dinas yang terkit dengan air limbah yaitu Badan Lingkungan Hidup Kota Depok dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok. Selengkapnya program kerja kedua sector ini dapat dilihat pada table di bawah :

(10)

Tabel 4 Tabel 4 Tabel 4

Tabel 4.3 Program Kerja Bidang Air Limbah sampai Tahun 2016.3 Program Kerja Bidang Air Limbah sampai Tahun 2016.3 Program Kerja Bidang Air Limbah sampai Tahun 2016.3 Program Kerja Bidang Air Limbah sampai Tahun 2016

No. OPD/Urusan/Program Prioritas/Kegiatan Prioritas Indikator Kinerja Program/Kegiatan JUMLAH KEGIATAN Kondisi Kinerja Awal (2009)

Target Kinerja program dan kerangka pendanaan Tahun ke 1 (2012) Tahun ke 2 (2013) Tahun ke 3 (2014) Tahun ke 4 (2015) Tahun ke 5 (2016)

Target Target Target Target Target

1 Program : Konservasi dan peningkatan kualitas lingkungan hidup Jumlah hari dg kualitas udara perkotaan kategori baik 9 kegiatan Kegiatan : Konservasi DAS Terlaksananya pemeliharaan Konservasi DAS 15% 15% 15% 15% 15% Kegiatan : Pembinaan Pengelolaan Situ Berbasis Mayarakat Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup 2 Program : Pengendalian dan penanganan kasus pencemaran dan perusakan lingkungan hidup 15 kegiatan Kegiatan : Pengendalian pencemaran air Pengujian kualitas air 1. Sungai (16 titik)

(11)

2. Situ (19 titik) Kegiatan : Program Kali Bersih 1. Pembuatan IPAL Komunal Industri Rumah Tangga

4 buah 3 buah 3 buah

2. Pemeliharaan IPAL Kegiatan : Pengendalian pencemaran udara Pengujian kualitas udara 1. Sumber emisi bergerak (11 lokasi) 2. Ambien (11 lokasi) Kegiatan : Pemantauan kegiatan industri/usaha Pengawasan dan pembinaan ketaatan industri/usaha 1. Pemantauan dan pembinaan kegiatan industri/usaha Kegiatan : Pemantauan Pencemaran air pengujian air limbah dan badan air penerima

(12)

Kegiatan : Pengawasan Pengelolaan B3 dan Limbah B3 sumber institusi Terkendalinya pengelolaan B3 dan limbah B3 sumber institusi

Kegiatan : Pilot Project Pengelolaan Limbah B3 sumber non institusi Meningkatnya pengelolaan limbah B3 di permukiman dan usaha skala kecil

Kegiatan : Pembangunan TPS limbah B3 skala kota

Terkelolanya pengumpulan limbah B3 skala kota (sumber non institusi) Kegiatan : Pelatihan pengelolaan limbah B3 Terpahaminya pengelolaan limbah oleh operator Kegiatan : Pembinaan produksi bersih di Industri Terwujudnya efisiensi penggunaan energi di industri Kegiatan : Pengawasan pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran limbah B3 skala kota Terlaksananya pemulihan akibat terkontaminasi limbah B3

(13)

3 Program : peningkatan kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan 8 kegiatan Kegiatan : kajian design onsite sanitasi perumahan skala 0-50 tersusunnya rencana komprehensif pengelolaan lingkungan 1 dokumen Kegiatan : kajian design onsite sanitasi perumahan skala 50 - 100 tersusunnya rencana komprehensif pengelolaan lingkungan 1 dokumen Kegiatan : kajian design onsite sanitasi perumahan skala 100 - 150 tersusunnya rencana komprehensif pengelolaan lingkungan 1 dokumen

Kegiatan : design IPAL pabrik tahu tersusunnya rencana komprehensif pengelolaan lingkungan 1 dokumen

(14)

Kegiatan : DED of site sanitation (IPAL terpadu se-kota depok) tersusunnya rencana komprehensif pengelolaan lingkungan 1 dokumen 4 Program : peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup 2 kegiatan Kegiatan : pembinaan industri tahu dan tempe, pembinaan IKM terlaksananya workshop/pembina an (untuk kegiatan masyarakat)

1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi

5 Program Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Layanan penampungan pembuangan air limbah 1 1 1 1 1 1

Pengelolaan IPLT Luas Areal IPLT 2,1 ha 1 Areal 1 Areal 1 Areal 1 Areal 1 Areal Pemeliharaan IPLT Luas kolam IPLT 1200 m2 1 Areal 1 Areal 1 Areal 1 Areal 1 Areal Sosialisasi IPLT Terlaksananya

kegiatan Sosialisasi Pengelolaan IPLT

500 orang

dan 11 titik

Pengadaan Lahan IPLT Tersedianya lahan 9000 M2

Sumber : RPJMD BLH & DKP

(15)

4.4. Rencana Peningkatan Pengelolaan Sampah (Limbah Padat).

Timbulan sampah di Kota Depok sebesar 4200 m3, sedangkan yang dapat terangkut sebesar 1200 m3, sehingga diperlukan peningkatan Pengelolaan dan pengolahan Limbah Padat (sampah). Optimalisasi sarana dan prasarana baik dari UPS, Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA), dan sarana Pengangkutan sampah. Sejauh ini depok mempunyai 41 UPS dimana 16 UPS dibangun diatas lahan milik masyarakat. Kondisi cakupan pelayanan persampahan yang baru mencapai 38% dari keseluruhan timbulan sampah dan harus segera dilakukan penanganan secara optimal. Dalam RPJM 2006 – 2010 dapat dilihat seperti berukut :

1. Program peningkatan manajemen pengelolaan persampahan di TPA yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam bentuk beberapa kegiatan yaitu: pengelolaan TPA sesuai SOP, pembinaan masyarakat sekitar TPA, pengadaan sarana dan prasarana persampahan di TPA.

Realisasi dari kegiatan tersebut adalah:

- Pada tahun 2006 : 1 TPA dikelola sesuai SOP, pembinaan masyarakat sekitar TPA 2 kali, pengadaan jembatan timbang di TPA.

- Pada tahun 2007 : 1 TPA dikelola sesuai SOP, pembinaan masyarakat sekitar TPA 2 kali, pembangunan hanggar jembatan timbang di di TPA.

- Pada tahun 2008 : 1 TPA dikelola sesuai SOP, sosialisasi masyarakat di sekitar TPA, pembangunan drainase dan jalan operasi lingkar TPA (Tahap 1) + 300 m', pembangunan sarana pencucian kendaraan di TPA (Tahap 1).

- Pada tahun 2009 : 1 TPA dikelola sesuai SOP, sosialisasi masyarakat di sekitar TPA, pembangunan drainase dan jalan operasi lingkar TPA (Tahap 2) + 300 m', pembangunan sarana pencucian kendaraan di TPA (Tahap 2), pembangunan kolam pembuangan sampah, pembangunan pagar di TPA + 6000 m2.

- Pada tahun 2010 : 1 TPA dikelola sesuai SOP, bantuan sosial kepada masyarakat sekitar TPA berupa bantuan beasiswa, bantuan kesehatan dan bantuan peralatan olah raga, pembangunan drainase dan jalan operasi lingkar TPA (Tahap 3) + 200 m'.

2. Rencana program peningkatan manajemen pengelolaan persampahan di TPS yang dilaksanakan Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam bentuk beberapa kegiatan yaitu : pemanfaatan teknologi pengolahan sampah di TPS, pelibatan masyarakat

(16)

dalam pengelolaan sampah di TPS, pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah di TPS.

Realisasi dari kegiatan tersebut adalah:

- Pada tahun 2006 : pelatihan komposting 6 kegiatan, 1 kali sosialisasi di pengelolaan sampah di TPS, pembangunan 4 unit TPS.

- Pada tahun 2007 : 1 kali sosialisasi di pengelolaan sampah di TPS, 1 kajian UPS.

- Pada tahun 2008 : pelatihan pengolahan sampah (1 kali), pembangunan 19 UPS. - Pada tahun 2009 : pelatihan dan Sosialisasi sampah rumah tangga, komposting

sampah rumah tangga, sosialisasi Pembangunan UPS, pembangunan 3 UPS. - Pada tahun 2010 : pengolahan sampah di (22 UPS), pengolahan sampah 3 UPS

di TPA, pelatihan program 3R, sosialisasi dan komposting sampah rumah tangga, pelatihan dan komposting di sekolah, sosialisasi pembangunan UPS.

Penanganan sampah yang masih belum dapat terlayani dilakukan dengan memaksimalkan penganggaran dalam APBD Kota Depok setiap tahunnya. Namun, sebaimana telah diketahui secara luas bahwa anggaran persampahan di Kota Depok masih jauh dari yang diharapkan, akibatnya adalah Pemerintah Daerah tidak dapat mengimbangi pertumbuhan kebutuhan persampahan yang meningkat lebih tinggi dibandingkan penyediaan anggarannya. Berikut daftar kegiatan yang telah dilakukan oleh pemerintah kota Depok dalam bidang pengelolaan sampah (limbah padat):

Strategi dan Arah Kebijakan dalam pengelolaan persampahan di kota depok oleh DKP adalah: Meningkatkan penanganan persampahan, air limbah, air bersih, dan pemakaman, serta ketersediaan rumah bagi masyarakat.

Program Prioritas :

1. Peningkatan pengelolaan persampahan; 2. Peningkatan Pengelolaan TPA;

3. Peningkatan Pengelolaan air limbah;

(17)

Tabel 4.4 Program Kerja Bidang Persampahan sampai Tahun 2016 Tabel 4.4 Program Kerja Bidang Persampahan sampai Tahun 2016 Tabel 4.4 Program Kerja Bidang Persampahan sampai Tahun 2016 Tabel 4.4 Program Kerja Bidang Persampahan sampai Tahun 2016

No Program Prioritas/ Kegiatan Prioritas Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Capaian Kinerja Program Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 1 Program Peningkatan Pengelolaan Persampahan Cakupan layanan pengelolaan persampahan 38% 47% 59% 64% 67% 71% 1 Pelayanan Pengangkutan Sampah Jumlah sampah yang diangkut 29 % (1200 m3 dr timbulan sampah 4200 m3) 11 Kec 28% (1200 m3 dari timbulan sampah 4300 m3) 27% (1200 m3 dari timbulan sampah 4400 m3) 27% (1200 dari timbulan sampah 4500 m3) 26% (1200 m3 dari timbulan sampah 4600 m3) 26% (1200 m3 dari 4700 m3) 2 Pelaksanaan Pengolahan Sampah Skala Kawasan Jumlah sampah yang diolah di UPS Kawasan 15 UPS = 375 m3 (9 %) 22 UPS 32 UPS= 800m3 (19%) 56 UPS=1400 m3 (32%) 66 UPS = 1650 m3 (37%) 76 UPS= 1900 m3 (41%) 85 UPS = 2125 m3 (45%) 3 Pengadaan Lahan

UPS Skala Kawasan

Jumlah lahan UPS 25 Lokasi milik Pemkot & 16 Lokasi milik masyarakat

8 Lokasi baru & 3 lokasi lama 10 Lokasi baru & 3 lokasi lama 10 Lokasi baru & 3 lokasi lama 10 Lokasi baru & 3 lokasi lama 10 lokasi baru 4 Pembangunan Hanggar/UPS Jumlah Bangunan Hanggar UPS Kawasan 41 UPS 15 unit pembangu nan baru & 5 unit lanjutan

6 UPS 4 UPS 10 UPS 10 UPS 14 UPS

Jumlah Bangunan

Hanggar UPS TPA

(18)

5 Pengadaan Mesin pengolah Sampah

Jumlah mesin UPS (kapasitas 30 m3 per hari)

47 Unit 15 unit 6 Unit 4 Unit 10 unit 10 Unit 8 Unit

Jumlah mesin UPS

(kapasitas 80 m3 per hari)

4 Unit 6 Unit 5 Unit

6 Pengadaan Kendaraan Operasional Kebersihan, Pertamanan, dan TPU Terpenuhinya kebutuhan kendaraan operasional kebersihan 43 Dump Truck, 2 Mozah,2 Mobil Siram Taman, 1 Mobil Tebang Pohon, 14 Armroll, 2 Mobil Operasional DKP, & 13 Gerobak Motor 9 Dump truk, 3 Kendaraan Operasion al dinas, 35 unit gerobak motor 1 mobil pangkas pohon 5 Dump Truck 1 Mobil Siram Taman 3 Dump Truck, 1 Mozah,1 Mobil Siram Taman, 1 Mobil Tebang Pohon, 1 Armroll 11 Dump Truck, , 1 Mobil Tebang Pohon, 6 Armroll 7 Pemeliharaan hanggar UPS

Jumlah UPS yang terpelihara

18 hanggar UPS 1 UPS 32 hanggar UPS 53 hanggar UPS 53 hanggar UPS 53 hanggar UPS 60 hanggar UPS 8 Pengadaan Peralatan Kebersihan, Pertamanan, dan TPU Jumlah peralatan kebersihan 280 GS, 13 Jenis Alat Kebersihan 9 Alat Kebersihan , 227 GS, 86 mesin potong rumput, 10 unit papan informasi 280 GS, 13 Jenis Alat Kebersihan 280 GS, 13 Jenis Alat Kebersihan 280 GS, 13 Jenis Alat Kebersihan 280 GS, 13 Jenis Alat Kebersihan 280 GS, 13 Jenis Alat Kebersihan

(19)

9 Penggantian Suku Cadang Kendaraan Operasional Kebersihan Terpenuhinya Kebutuhan suku cadang kendaraan operasional kebersihan

236 Jenis 236 Jenis 236 Jenis 236 Jenis 236 Jenis 236 Jenis 236 Jenis

10 Pemeliharaan rutin berkala kendaraan operasional kebersihan Jumlah kendaraan yg operasional 118 kendaraan 118 Kendaraan 118 kendaraan 118 kendaraan 118 kendaraan 118 kendaraan 11 Pendataan dan pembinaan Pelaku Usaha Persampahan Jumlah Pelaku Usaha Persampahan

3 Kec 2 Kec 2 Kec 2 Kec 2 Kec

12 Pengelolaan TPA Luas Areal TPA 11,2 Ha 1 Areal 11,2 Ha 13,2 Ha 13,2 Ha 13,2 Ha 13,2 Ha 13 Penataan

infrastruktur TPA

Terbangunnya Jalan dan drainase

Terbangunnya: Jalan dan drainase

100 M' Jalan & 100 M' Drainase 100 M' Jalan & 100 M' Drainase 100 M' Jalan & 100 M' Drainase Terolahnya sampah 9 UPS = 445 m3 (10%) 15 UPS= 925 m3 (21%) 15 UPS =1200 m3 (27%) 15 UPS = 1200 m3 (26%) 15 UPS = 1200 m3 (26%) Kolam Kompos 1 Ha Lahan bufferzone TPA 2 Ha

Jembatan Timbang 1 Unit

14 Pengadaan Alat Berat

Jumlah alat berat 7 unit alat berat 1 unit track loader

1 unit (

buldozer )

(20)

15 Pengembangan Komunitas Lingkungan di Sekitar TPA Jumlah komunitas lingkungan yang dibina 8 RW 8 RW 10 RW 10 RW 12 RW 12 RW 15 RW 16 Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Lingkungan TPA Terpantaunya Kualitas Lingkungan TPA 2 kali 1 Tahun (10 titik) % 4 kali 1 Tahun (10 titik) 4 kali 1 Tahun (10 titik) 4 kali 1 Tahun (10 titik) 4 kali 1 Tahun (10 titik) 4 kali 1 Tahun (10 titik) 17 Pembangunan Drainase dan Jalan Operasi Lingkar TPA (Tahap 4)

Terbangunnya drainase dan jalan lingkar di TPA 200 m (1 ruas jalan) 200 m (1 ruas jalan) 18 Penyusunan AMDAL SPA Jumlah dokumen Amdal 1 Dokumen 2 Program Peningkatan Partisipasi/ Kemitraan Masyarakat Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan persampahan 0

1 Lomba Kebersihan lomba kebersihan : antar kelurahan Sekolah SD/SMP/SMA, antar Puskesmas, antar kawasan 3R, antar perkantoran pemerintahan 0 5 jenis lomba 5 jenis lomba 5 jenis lomba 5 jenis lomba 5 jenis lomba 2 Komposting Rumah tangga Jumlah Rumah Tangga yang melakukan 240 RT 330 RT(11 kec, 30 IRT/kec)

(21)

komposting 3 Gerakan Depok Memilah Jumlah kawasan rumahtangga percontohan 3R 11 Kawasan 11 kawasan 11 kawasan 11 kawasan 11 kawasan 11 kawasan Sumber : RPJMD DKP

(22)

4.5. Rencana Peningkatan Pengelolaan Saluran Drainase Lingkungan.

Arah kebijakan RPJMD untuk urusan Pekerjaan Umum adalah : Meningkatkan pelayanan transportasi, Meningkatkan pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup, Meningkatkan penanganan masalah-masalah sosial. Kebijakan yang terkait langsung dengan sanitasi diturunkan dalam rencana program pengendalian banjir yang terdiri dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air yaitu: penataan sistem drainase kota, swakelola masyarakat dalam penataan drainase, pemeliharaan DAS, pembangunan dan pemeliharaan jaringan air irigasi, konservasi dan pemanfaatan situ sebagai resapan air.

Realisasi dari program tersebut adalah:

- Pada tahun 2006 : 83 ruas penataan sistem drainase kota, 1 kawasan swakelola masyarakat dalam penataan drainase, pemeliharaan 34 unit pintu air, pemanfaatan 1 situ sebagai resapan air.

- Pada tahun 2007 : 133 ruas penataan sistem drainase kota, 20 RW swakelola masyarakat dalam penataan drainase, 2250 m dan 10 lokasi kegiatan pemeliharaan DAS, pemeliharaan 5 unit bangunan irigasi, pemanfaatan 5 situ sebagai resapan air.

- Pada tahun 2008 : 183 ruas penataan sistem drainase kota, 14 drainase SDA dan 22 RW swakelola masyarakat dalam penataan drainase, 13 lokasi kegiatan pemeliharaan DAS, pemeliharaan 9 unit bangunan irigasi, pemanfaatan 5 situ sebagai resapan air.

- Pada tahun 2009 : 93 penataan sistem drainase kota di 6 kecamatan, 6 kecamatan dan 38 RW swakelola masyarakat dalam penataan drainase, 27 lokasi pemeliharaan DAS, pemeliharaan 6 unit bangunan irigasi, pemanfaatan 4 situ sebagai resapan air.

- Pada tahun 2010 : 89 ruas saluran penataan sistem drainase kota, 22 RW swakelola masyarakat dalam penataan drainase, 13 lokasi pemeliharaan DAS, pemeliharaan 6 unit bangunan irigasi, pemanfaatan 1 situ sebagai resapan air.

Penataan drainase merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya mengurangi daerah genangan dan titik banjir. Berdasarkan data di atas selama kurun waktu 5 tahun dari tahun 2006 - 2009 telah tertata 492 saluran drainase dan pada tahun 2010 sedang dilaksanakan penataan 89 drainase. Secara skematik dapat digambarkan dalam diagram di bawah ini:

(23)

Jumlah Penataan Saluran Drainase Kota Depok

Sumber : Dinas Bimasda

Capaian penanganan titik banjir, pada tahun 2007 dan 2008 masing

lokasi dan. Pada tahun 2007 penanganan titik banjir di Perum Taman Cipayung. Pada tahun 2008 penanganan tiitk banjir di kawasan Perum Bukit Sawangan Indah.

Pada tahun 2009 tertangani 12 lokasi titik banjir di (1) Jl. Pakali

Cinere) Kelurahan Cinere Kecamatan Cinere, (2) Perumahan Villa Pamulang RW. 04, 07, 08, dan 12 Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Sawangan, (3) Jl. Dewi Sartika dan Kp. Sawah Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, (4) Kampung Lio Rt.03 Rw.19 Kelurahan Depok Jaya Kecamatan Pancoran Mas, (5) Jl. Pramuka Kelurahan Mampang, Kelurahan Pancoran Mas, (6) Jl. Margonda Raya (sekitar Detos

Pondok Cina Kecamatan Beji, (7) Perumahan Taman Duta Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, (8) Perumahan Taman M

Mandala dan Perumahan Villa Pertiwi (RW. 15, 18, dan 25) Kecamatan Sukmajaya, (9) Perumahan Lembah Hijau RT. 09 dan RW 13, (10) Perumahan Lembah Nirmala RW. 14, (11) Perumahan Wisma Harapan, (12) Perumahan Bukit Cengkeh.

Pada tahun 2010 penanganan titik banjir terealisasi di tiga lokasi yaitu:

Kelurahan Tugu, Griya Kencana Kelurahan Mekarjaya dan Taman Cimanggis Permai Kelurahan Sukamaju

Penanganan titik banjir ini didukung pula oleh kegiatan penataan drainase baik sekunder maupun tersier yang tersebar di seluruh wilayah Kota Depok terutama dengan

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 2006 83

Jumlah Penataan Saluran Drainase Kota Depok Tahun 2006

Sumber : Dinas Bimasda

Capaian penanganan titik banjir, pada tahun 2007 dan 2008 masing-masing tertangani 1 lokasi dan. Pada tahun 2007 penanganan titik banjir di Perum Taman Cipayung. Pada tahun 2008 penanganan tiitk banjir di kawasan Perum Bukit Sawangan Indah.

Pada tahun 2009 tertangani 12 lokasi titik banjir di (1) Jl. Pakali - Jl. Manggis (depan Mal ) Kelurahan Cinere Kecamatan Cinere, (2) Perumahan Villa Pamulang RW. 04, 07, 08, dan 12 Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Sawangan, (3) Jl. Dewi Sartika dan Kp. Sawah Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, (4) Kampung Lio Rt.03 Rw.19 a Kecamatan Pancoran Mas, (5) Jl. Pramuka Kelurahan Mampang, Kelurahan Pancoran Mas, (6) Jl. Margonda Raya (sekitar Detos-MCS

Pondok Cina Kecamatan Beji, (7) Perumahan Taman Duta Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, (8) Perumahan Taman Manggis Permai RW. 19, Pondok Tirta Mandala dan Perumahan Villa Pertiwi (RW. 15, 18, dan 25) Kecamatan Sukmajaya, (9) Perumahan Lembah Hijau RT. 09 dan RW 13, (10) Perumahan Lembah Nirmala RW. 14, (11) Perumahan Wisma Harapan, (12) Perumahan Bukit Cengkeh.

Pada tahun 2010 penanganan titik banjir terealisasi di tiga lokasi yaitu:

Kelurahan Tugu, Griya Kencana Kelurahan Mekarjaya dan Taman Cimanggis Permai

Penanganan titik banjir ini didukung pula oleh kegiatan penataan drainase baik sekunder maupun tersier yang tersebar di seluruh wilayah Kota Depok terutama dengan

2006 2007 2008 2009 83 133 183 93 Tahun 2006 - 2010 masing tertangani 1 lokasi dan. Pada tahun 2007 penanganan titik banjir di Perum Taman Cipayung. Pada tahun 2008 penanganan tiitk banjir di kawasan Perum Bukit Sawangan Indah.

Jl. Manggis (depan Mal ) Kelurahan Cinere Kecamatan Cinere, (2) Perumahan Villa Pamulang RW. 04, 07, 08, dan 12 Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Sawangan, (3) Jl. Dewi Sartika dan Kp. Sawah Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, (4) Kampung Lio Rt.03 Rw.19 a Kecamatan Pancoran Mas, (5) Jl. Pramuka Kelurahan Mampang, MCS-SPBU) Kelurahan Pondok Cina Kecamatan Beji, (7) Perumahan Taman Duta Kelurahan Cisalak, anggis Permai RW. 19, Pondok Tirta Mandala dan Perumahan Villa Pertiwi (RW. 15, 18, dan 25) Kecamatan Sukmajaya, (9) Perumahan Lembah Hijau RT. 09 dan RW 13, (10) Perumahan Lembah Nirmala RW. 14,

Pada tahun 2010 penanganan titik banjir terealisasi di tiga lokasi yaitu: Pondok Duta Kelurahan Tugu, Griya Kencana Kelurahan Mekarjaya dan Taman Cimanggis Permai

Penanganan titik banjir ini didukung pula oleh kegiatan penataan drainase baik sekunder maupun tersier yang tersebar di seluruh wilayah Kota Depok terutama dengan

2010 89

(24)

membangun sodetan-sodetan sehingga dapat mengurai aliran air secara sistemik dan tidak terpusat pada satu saluran utama.

Strategi dan Arah Kebijakan dalam pengelolaan saluran drainase oleh BIMASDA adalah: Meningkatkan kondisi infrastruktur dan konservasi sumberdaya air.

Program Prioritas :

1. Pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan drainase dan irigasi;

2. Pengendalian banjir;

4.6. Rencana Pembangunan Penyediaan Air Minum.

Capaian layanan air baku, pada tahun 2007 tersalurkan 637 SR, pada tahun 2008 tersalurkan 1183 SR, dan pada tahun 2009 tersalurkan 1338 SR dan pada tahun 2010 tersambung 372 SR. Peningkatan layanan air baku akan terus ditingkatkan melalui upaya penataan kelembagaan dan pembangunan sambungan rumah (SR) kepada wilayah-wilayah yang berpotensi untuk dilayani baik dari sisi kebutuhan masyarakat maupun dari sisi potensi ekonomi dalam memperoleh pendapatan daerah dari pengelolaan air bersih. Strategi dan Arah Kebijakan pembangunan sumber air minum oleh DISTARKIM dan memanfaatkan PDAM Tirta Kahuripan adalah: Meningkatkan pelayanan air bersih, pemakaman, serta ketersediaan rumah bagi masyarakat.

Program Prioritas :

1. Peningkatan pengelolaan air bersih; 2. Pengembangan perumahan rakyat; 3. Pengembangan pemakaman umum.

Bidang Pelayanan Kebersihan terdiri atas:

a. Seksi Operasional Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah; b. Seksi Operasional Pengangkutan dan Pengelolaan Air Limbah.

(25)

Tabel 4.5 Program Kerja Bidang Air Minum sampai 2016

No Bidang Urusan/

Program Prioritas/ Keg Prioritas Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Target Target Target Target Target

1 Program Peningkatan

Pengelolaan Air Bersih

- Jumlah rumah tangga pengguna air bersih 98,88% - Cakupan pelayanan air bersih (Kota) 4624 SR 1000 SR 2500 SR

A. Pengelolaan PDAM Depok

1 Fit and Proper Test Pengelolaan Air Bersih

1 keg

2 Fasilitasi Pengelolaan Air Bersih 1 keg

3 Pemeliharaan dan Pengelolaan Jaringan Air Bersih

1 keg

4 Pengadaan dan Pemasangan Instalasi SR Penunjang Air Bersih

1000 SR

5 Penyusunan FS dan DED

- FS IPA Pesanggerhan

(26)

- FS Peningkatan IPA Citayam

- DED IPA Cimanggis

- DED IPA Pesanggerahan

- DED Peningkatan IPA Legong

- DED Peningkatan IPA Citayem

- DED Bendung Angke

- DED Jaringan IKK Bojongsari

- DED Unit Produksi IKK Bojongsari

6 Pembangunan IPA Air Bersih

- IPA Kali Angke

- IPA Pesanggrahan

- IPA Cimanggis

- Peningkatan IPA Legong

- Peningkatan IPA Citayam

7 Pembangunan Jaringan Infrastruktur Air Bersih

4 Lokasi

(swgn, beji, panmas,

skmjya)

8 Pengadaan Lahan Pembangunan IPA

-

B. Pemisahan Asset PDAM Kota

Depok

1 Inventarisasi Asset Metro Botabek

50% 50% - - -

2 Inventarisasi Asset PDAM Kab.Bogor

25% 25% 25% 25% 25%

C. Pengembangan SPAM Non

Perpipaan

(27)

1 Pembangunan PAMSIMAS / SPAM non PDAM

1 lokasi

(200 KK)

200 KK 200 KK 200 KK 200 KK

2 Program Penataan Lingkungan

Permukiman Rumah tangga bersanitasi 1 Pembangunan Sanitasi Lingkungan Permukiman

8 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit 5 unit

2 Sosialisasi Resettlement di kwsn Squatters

0% 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg

3 Penyusunan FS Peremajaan Kwsn 0% - 1 kwsn 1 kwsn

4 Peremajaan Kawasan (Urban Renewal)

0% 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg

3 Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu Jumlah RTLH yang diperbaiki pada lokasi penanganan terpadu

2 lokasi 2 lokasi 2 lokasi 2 lokasi 2 lokasi

1 Perbaikan RTLH / Pembangunan Infrastruktur Permukiman pada lokasi P2WKSS

1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi

2 Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh

3 lokasi 3 lokasi 3 lokasi 3 lokasi 3 lokasi 4 lokasi 3 Fasilitasi Peningkatan Kualitas

Perumahan melalui PKP, PNPM Perkim dan Stimulan PSU

100 KK 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi

4 Program Peningkatan Kualitas

Sumber Daya Aparatur

Jumlah aparatur yang mengikuti diklat (%)

1 Pelatihan Pengelolaan Air Bersih 0% 40 org - - - -

Sumber : RPJMD DISTARKIM

(28)

192 4.7. Rencana Peningkatan Kampanye PHBS.

Arah kebijakan RPJMD untuk urusan kesehatan adalah : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kebijakan yang terkait langsung dengan sanitasi diturunkan dalam rencana program : penyelenggaraan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan penyehatan air dan lingkungan pemukiman; hygene & sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan & minuman.

Realisasi dari kegiatan tersebut yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan adalah: - Pada tahun 2006 : penyehatan air dan lingkungan pemukiman 108 sampel inspeksi

sanitasi di 65 warung makan dan di 60 SD/MI; pemeriksaan kualitas air bersih secara kimia dan bakteriologi masing-masing sebanyak 65 sampel dari 65 warung makan; pemeriksaan kualitas air bersih secara kimia sebanyak 60 sampel dan bakteriologi sebanyak 60 dari 60 SD/MI; pemeriksaan usap alat dan usap dubur secara bakteriologi di laboratorium masing-masing sebanyak 65 sampel dari 65 warung makan.

- Pada tahun 2007 : penyehatan air dan lingkungan pemukiman 60 titik; inspeksi hygiene sanitasi terhadap pasar, pusat pembelanjaan dan kolam renang dengan total 37 lokasi; dilaksanakan pertemuan stakeholder pengelolaan limbah medis, dilaksanakan pertemuan petugas puskesmas dalam rangka evaluasi program TTU tahun 2007

- Pada tahun 2008 : penyehatan air dan lingkungan pemukiman di 60 titik; inspeksi sanitasi di 8 sarana hotel, 12 RS, 70 TPM, 50 Org; pengawasan sarana farmasi, Makmin di IRTP, catering, restoran dan DAM; pemeriksaan makanan jajanan di 60 SD.

- Pada tahun 2009 : penyehatan air dan lingkungan pemukiman 120 titik IS dan 60 titik TPS; inspeksi sanitasi tradisional 9 pasar, pertemuan petugas kesling 2 kali, penyuluhan hygene sanitasi di sentra makanan 155 orang di 8 lokasi, penyuluhan hygene sanitasi pedagang makanan di Jl. Margonda 25 orang, penyuluhan hygene sanitasi pemilik warung makan 150 org, penyuluhan pedagang pasar tradisional 60 orang, pendataan dalam IS sarana ibadah 1821 lokasi, audit kesling RS 15 lokasi, Bintek pengelolaan limbah medis di sarana pelayanan kesehatan swasta 30 lokasi, sosialisasi pengelolaan limbah medis 120 org, pengujian sampel air bersih, usap peralatan, dan rectal 10 air bersih, 20 usap peralatan dan rectal swab, sosialisasi sertifikasi laik HS 50 org.

- Pada tahun 2010 : penyehatan air dan lingkungan pemukiman 60 titik IS dan 60 titik TPS; pertemuan-pertemuan dalam rangka pelaksanaan program penyehatan dan

(29)

193

pengawasan TTU 2 kali, pembaharuan data TTU dan TPM 90 lokasi, inspeksi sanitasi dan pemeriksaaan sampel air kolam renang 15 lokasi, Inspeksi sanitasi TTU 120 Lokasi, pengadaan plastik limbah medis, pengadaan reagen usap, inspeksi sanitasi TPM, pelatihan hygene sanitasi depot air minum, pelatihan petugas PKM dan dinas dalam rangka pemeriksaan hygene dan danitasi, pelatihan HSM bagi pengusaha/catering/penjamah/penanggung jawab.

Menurut renstra Dinas Kesehatan Kota Depok Tahun 2011 – 2016 terdapat program peningkatan promosi kesehatan, dimana kondisi kesehatan saat ini adalah hanya 6 kecamatan yang berkategori kecamatan sehat, sedangkan untuk kelurahan ada 38 yang tergolong dalam kelurahan sehat serta kelurahan siaga aktif, dengan prosentase jumlah keluarga sehat hanya 60 %. Maka direncanakanlah program peningkatan promosi kesehatan yang tergambar dalam table berikut:

Tabel 4.6 Program Peningkatan Kampanye PHBS Sampai tahun 2016

No Program Indikator Eksisting 2011 Target 2012 2013 2014 2015 2016 1 Peningkatan Promosi Kesehatan Jumlah Kecamatan Sehat 6 7 8 9 10 11 2 Jumlah Kelurahan Sehat 38 38 44 50 56 63 3 Jumlah Kelurahan Siaga Aktif 38 38 44 50 56 63 4 Persentase Rumah Tangga Sehat 60 % 62,50% 65% 67,50% 70% 72.50 % Sumber : RPJMD DINKES

Gambar

Tabel 4.2. Sistem Sarana dan Prasarana Air Limbah yang Diusulkan  No
Tabel 4Tabel 4Tabel 4
Tabel 4.4 Program Kerja Bidang Persampahan sampai Tahun 2016Tabel 4.4 Program Kerja Bidang Persampahan sampai Tahun 2016Tabel 4.4 Program Kerja Bidang Persampahan sampai Tahun 2016 Tabel 4.4 Program Kerja Bidang Persampahan sampai Tahun 2016     No  Progra
Tabel 4.5 Program Kerja Bidang Air Minum sampai 2016
+2

Referensi

Dokumen terkait

berdasarkan objek-objek matematika dalam menyelesaikan masalah persamaan linear satu variabel. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Palu yang menggunakan metode

Kenapa Madinah disebut sebagai identitas sistem sosial normal, tak lain karena jalinan intersubjektivitas (keberterimaan manusia dengan manusia) yang terbangun dari seluruh

menjadi simbol yang mampu menggambarkan ekspresi dan bahasa keindahan yang ingin dihasilkan dalam seni fotografi. Air menjadi unsur penting dalam karya ini, air

dinamis amis ada adalah lah muat muatan an list listrik rik diba dibagai gai wakt waktu u den dengan gan satu satuan an muat muatan an list listrik rik ada

Berangkat dari hal tersebut perlu dikaji dan dianalisis bagaimana analisis penerapan sanksi hukum terhadap orang asing yang melakukan pemalsuan dokumen (Studi di Kantor

Penulis buku ini, memahami struktur so­ sial sebagai “susunan orang­orang secara ber kesinambungan atas status dan peranan dalam satu atau lebih kelompok sosial dalam sistem

Pengguna smartphone tidak mengenal jenis kelamin dan batas usia. Orang dewasa bisa lebih bijak saat menggunakan smartphone, sementara anak-anak masih sangat butuh

Tindakan yang dilakukan MR terhadap SP dapat dikategorikan sebagai kekerasan dalam rumah tangga dikarenakan SP yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan menetap di rumah MR