• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 2 S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 2 S"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2)

Sekolah : SMK Negeri 2 Depok

Mata Pelajaran : Sejarah (Wajib)

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian Program Keahlian : Semua Program Keahlian Kelas/Semester : XI/ 1 (Gasal)

Alokasi Waktu : 2 JP (1 x pertemuan)

Materi Pokok : 1. Masa Pemerintahan Republik Bataaf

2. Perkembangan Kolonialisme Inggris di Indonesia

A. Kompetensi Inti

KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar KD pada KI-3

3.1 Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan Bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia

KD pada KI-4

(2)

C. Indikator Pencapian Kompetensi Indikator KD pada KI-3

3.1.1 Menjelaskan tujuan kedatangan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) ke Indonesia

3.1.2 Mengklasifikasikan kebijakan-kebijakan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) dalam menjalankan pemerintahannya di Indonesia

3.1.3 Menganalisis kehidupan masyarakat Indonesia pada masa pemerintahan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris)

3.1.4 Mengevaluasi dampak pemerintahan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) di Indonesia bagi kehidupan masa kini

Indikator KD pada KI-4

4.1.1 Membuat peta pulau Jawa dan menandai daerah-darah yang menjadi tempat pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik mampu :

1. Menjelaskan tujuan kedatangan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) ke Indonesia

2. Mengklasifikasikan minimal 2 kebijakan-kebijakan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) dalam menjalankan pemerintahannya di Indonesia dalam bidang pemerintahan, peradilan, ekonomi/sosial, pertahanan dan pengetahuan.

3. Menganalisis kehidupan masyarakat Indonesia pada masa pemerintahan kolonial masa Republik Bataaf atau Inggris

4. Mengevaluasi minimal 3 dampak pemerintahan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) di Indonesia bagi kehidupan masa kini

5. Membuat peta pulau Jawa dan menandai daerah-darah yang menjadi tempat pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan

E. Materi Pelajaran

 Masa Pemerintahan Republik Bataaf

(3)

F. Pendekatan, Model PBM dan Metode

Pendekatan : Saintifik (Pendekatan keilmuan) dengan langkah-langkah: mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Model : Mind Mapping

Metode : Studi literatur, Diskusi kelompok, Tanya jawab dan Penugasan

G. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar 1. Media/Alat

 Power Point

 Video pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan  Gambar Deandels, Janssens dan Raffles

 Gambar dampak kebijakan Deandels dan Raffles pada masa kini  Laptop

 LCD Proyektor 2. Bahan

 Materi pembelajaran KD 3.1 dan KD 4.1 3. Sumber Belajar

 Sudirman, Adi. 2014. Sejarah Lengkap Indonesia. Jogjakarta: DIVA Press  Buku siswa

 Internet

H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan

Pembelajara n

Deskripsi Alokasi

Waktu Pembukaan  Guru mengucapkan salam

 Guru mengkondisikan kelas dan memulai pembelajaran dengan membaca doa

 Guru melakukan apersepsi

 Guru memberi motivasi kepada peserta didik agar bersemangat dalam mengikuti pembelajaran

(4)

 Mengaitkan materi sekarang dengan materi sebelumnya  Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai Inti

Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh peserta didik

- (Mengamati) Guru menayangkan video pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan

- Siswa mengamati video, lalu menyampaikan pendapat tentang video yang ditayangkan oleh guru - Guru meminta siswa membaca buku tentang materi

“Tujuan kedatangan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) ke Indonesia”

- Guru menjelaskan secara singkat tentang kebijakan-kebijakan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) dalam menjalankan pemerintahannya di Indonesia

- (Menanya) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru, lalu menanyakan apabila ada hal-hal yang belum dipahami

Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang - Guru meminta siswa membentuk kelompok dengan

jumlah anggota 3 orang

- Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing

(5)

- Guru membagikan LKPD kepada peserta didik, yang berisi tentang permasalahan yang akan didiskusikan.

- Setiap kelompok mendiskusikan tentang :

a. Menganalisis kehidupan masyarakat Indonesia pada masa pemerintahan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris)

b. Mengevaluasi dampak pemerintahan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) di Indonesia bagi kehidupan masa kini

Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi

- (Mengeksplorasi) Melalui diskusi anggota kelompok, membaca buku di kelas/ perpustakaan, dan menggunakan sumber internet, peserta didik mencari alternatif jawaban sesuai dengan tugas yang ada pada LKPD

- Hasil diskusi dibuat dalam bentuk peta konsep yang berisi inti-inti pikiran dari jawaban yang telah ditemukan

(6)

diskusi berupa peta konsep di tukarkan dengan kelompok lain untuk medapatkan pemahaman yang sama

Setiap kelompok (diacak kelompok tertentu) membacakan hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru

- (Mengkomunikasikan) Guru menunjuk kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas (2-3 kelompok) - Kelompok lain menyimak dengan baik yang

dipresentasikan temannya, lalu menanyakan apabila ada hal-hal yang belum dipahami dan menyampaikan masukan/tanggapannya

- Guru mencatat di papan tulis hasil diskusi dan mengelompokkan sesuai dengan kebutuhan

Membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru

- Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran terkait dengan materi “Kedatangan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) ke Indonesia”

- Guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan yang disampaikan peserta didik Penutup  Guru bertanya pada peserta didik apakah sudah

memahami materi yang telah disampaikan

 Sebagai evaluasi, guru memberikan pertanyaan secara

(7)

acak kepada peserta didik sesuai dengan materi yang telah dibahas

 Sebagai refleksi, guru meminta peserta didik secara jujur menyampaikan pendapat tentang :

1) Proses pembelajaran dalam kelas menyenangkan atau tidak !

2) Manfaat pembelajaran bagi peserta didik !

3) Nilai-nilai yang diperoleh selama proses pembelajaran !

 Menugaskan peserta didik untuk membaca materi pertemuan yang akan datang: “Dominasi Pemerintah Kolonial Belanda”

 Kegiatan diakhiri dengan doa atau salam. I. Penilaian Pembelajaran

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Pengetahuan (Kognitif) dengan menggunakan teknik tes tertulis (Essay) b. Penilaian Keterampilan (Psikomotor) dengan lembar observasi/pengamatan dan

portofolio

2. Instrumen Penilaian a. Penilaian Kognitif

Kisi-kisi soal:

Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajatran Nomor

Soal

3.1.1 Menjelaskan tujuan kedatangan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) ke Indonesia 3.1.2 Mengklasifikasikan

kebijakan-kebijakan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) dalam menjalankan

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik dapat : 1. Menjelaskan tujuan kedatangan

Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) ke Indonesia 2. Mengklasifikasikan minimal 2

kebijakan-kebijakan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) dalam menjalankan pemerintahannya di Indonesia

1

2

(8)

pemerintahannya di Indonesia

3.1.3 Menganalisis kehidupan masyarakat Indonesia pada masa pemerintahan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris)

3.1.4 Mengevaluasi dampak pemerintahan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) di Indonesia bagi kehidupan masa kini

dalam bidang pemerintahan, peradilan, ekonomi/sosial, pertahanan dan pengetahuan. 3. Menganalisis kehidupan

masyarakat Indonesia pada masa pemerintahan kolonial masa Republik Bataaf atau Inggris 4. Mengevaluasi minimal 3

dampak pemerintahan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) di Indonesia bagi kehidupan masa kini

4

Soal Tertulis :

1. Jelaskan tujuan kedatangan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) ke Indonesia !

2. Klasifikasikanlah minimal 2 kebijakan-kebijakan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) dalam menjalankan pemerintahannya di Indonesia dalam bidang pemerintahan, ekonomi, sosial dan pertahanan!

3. Analisislah kehidupan masyarakat Indonesia pada masa pemerintahan kolonial masa Republik Bataaf atau Inggris !

4. Jelaskan menurut pendapat sendiri, minimal 3 dampak pemerintahan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) di Indonesia bagi kehidupan masa kini !

Kunci Jawaban:

1. Tujuan kedatangan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) ke Indonesia: a. Tujuan Masa Pemerintahan Republik Bataaf

(9)

Republiek). Pemerintah Bataaf kala itu memilih Louis Napoleon untuk memimpin Kerajaan Belanda atas persetujuan dari kakaknya, Napoleon Bonaparte. Untuk mengelola Pemerintahan Hindia-Belanda, Louis Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda dan tugas utamanya yaitu untuk mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris.

b. Tujuan Perkembangan Kolonialisme Inggris di Indonesia

Pada bulan Agustus 1811, Inggris yang dipimpin Lord Minto berhasil mengalahkan Belanda, dan memaksa melakukan perundingan Kapitulasi Tuntang (11 Septermber 1811. Salah satu isinya menyatakan bahwa Pulau Jawa, Madura dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi wilayah kekuasaan Inggris. 2. Kebijakan-kebijakan Bangsa Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) dalam

menjalankan pemerintahannya di Indonesia dalam bidang pemerintahan, ekonomi, politik dan pertahanan/ilmu pengetahuan:

a) Kebijakan masa pemerintahan Deandels

 Kebijakan di Bidang pemerintahan : (1) Membagi Pulau Jawa menjadi sembilan daerah, (2)Membatasi kekuasaan raja-raja di Nusantara secara ketat, (3) Menghapus kerajaan Banten dan Cirebon lalu dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan kolonial, (4) Mengubah kedudukan Bupati yang semula sebagai penguasa tradisional menjadi pegawai pemerintahan yang digaji.

 Kebijakan di Bidang Sosial dan Ekonomi : (1) Menambah pemasukan dengan sistem pemungutan pajak, (2) Meningkatkan penanaman tanaman yang komoditasnya ekspor, (3) Mengharuskan rakyat untuk melaksanakan penyerahan wajib hasil pertaniannya, (4) Melakukan penjualan tanah ke pihak swasta asing, (5) Memaksakan perjanjian dengan penguasa Yogyakarta dan Surakarta untuk melakukan penggabungan daerah ke dalam pemerintahan kolonial, seperti di daerah Cirebon.

(10)

pribumi. Dari 4.000 pasukan menjadi 18.000 pasukan, (5) Membangun jalan dari Anyer hingga Panarukan sejauh 1000 kmn(sering dikenal jalan Daendels) b) Kebijakan masa pemerintahan Raffles

 Bidang Pemerintahan : (1)Pulau Jawa dibagi menjadi 16 Karisidenan, (2) Merubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh pengusaha pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak barat, (3) Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka peroleh secara turun temurun.

 Bidang Ekonomi dan Keuangan: (1) Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman eksport, (2) Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem peyerahan wajib (Verplichte Laverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC, (3) Menetapkan sistem sewa tanah (landrent), (4) Mengadakan monopoli garam dan minuman keras.

 Bidang Sosial : (1) Penghapusan kerja rodi (kerja paksa), (2) Penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan, (3) Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau.  Bidang Ilmu Pengetahuan : (1) Ditulisnya buku berjudul History Of Java, (2)

Memberikan bantuan kepada John Crawfurd (residen Yogyakarta) untuk mengadakan penelitian yang menghasilkan sebuah buku berjudul History Of The East Indian Archipelago, (3) Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, (4) Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi, (5) Dirintisnya Kebun Raya Bogor, (6) Memindahkan Prasasti Airlangga ke Calcutta, India. Hal ini membuat Prasasti tersebut sering disebut dengan Prasasti Calcuta 3. Menganalisis kehidupan masyarakat Indonesia pada masa pemerintahan Bangsa

Eropa (Republik Bataaf dan Inggris) :  Masa Pemerintahan Republik Bataaf

(11)

akhirnya mengakibatkan banyak rakyat pribumi yang jatuh sakit bahkan meninggal.

Masa Kolonialisme Inggris di Indonesia

Raffles menerapkan sistem-sistem kerajaan Inggris, bahwa tanah adalah milik raja, sedangkan rakyat hanya sebagai penyewa. Dengan sistem ini Raffles mengharapkan terjaminnya pendapatan negeri induk Karena pemasukan pemerintah tetap dan pasti dalam bentuk pajak yang dibayar sebagai uang sewa. Selain itu, dengan kebebasan ini diharapkan rakyat Indonesia meningkat taraf hidupnya. Sehingga mereka bisa membeli barang industri Inggris yang melimpah akibat dari Revolusi Industri.

Dalam peraturannya, pemungutan pajak yang tanah yang ditetapkan seperlima, dua perlima atau sepertiga hasil panen. Pajak tanah dikenakan pada semua hasil tanaman sawah, dan dibayarkan dalam bentuk uang atau barang. Dengan demikian, Raffles berusaha mengubah ekonomi barang menjadi ekonomi uang. Unsur-unsur paksaan diganti menjadi unsur-unsur kebebasan (sukarela) dan perjanjian (kontrak). Namun pelaksanaan sistem sewa tanah tidak diberlakukan di seluruh Jawa. Beberapa daerah masih menjalankan sistem pungutan hasil, misalnya di tanah-tanah milik swasta di Batavia dan di Priangan yang masih tetap menjalankan Prianger Stelsel (kewajiban menanam kopi di Priangan). Sistem sewa tanah yang diterapkan Raffles ini sebenarnya cukup baik. Belanda memperlakukan tanah jajahan sebagai tempat eksploitasi sumber daya alam dan manusia, maka Raffles menghendaki untuk memperlakukannya sebagai tempat barang-barang industri Inggris. Namun sistem sewa tanah ini akhirnya mengalami kegagalan, disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: (1) kurangnya para pegawai yang cakap, (2) Rakyat Indonesia masih terikat pada feodalisme dan belum mengenal ekonomi uang, (3) adanya pegawai pemerintah yang melakukan manipulasi uang sewa tanah (pajak), (4) masa jabatan Raffles hanya 5 tahun, sehingga ia belum sempat memperbaiki kelemahan dan penyimpangan dalam sistem sewa tanah.

(12)

 Jalan raya Anyer-Panarukan yang dibangun pada masa Deandels masih bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat hingga sekarang

 Kebun Raya Bogor  Bunga Rafflesia Arnoldi Contoh Pengolahan Nilai

IPK No.

Soal

Skor

Penilaian 1 Nilai

1 1 4

Nilai perolehan KD pengetahuan : rerata dari nilai IPK

(13/16)*100= 81

2 2 3

3 3 3

4 4 3

Jumlah 13

Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai

Nilai 4 : Jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban. Nilai 3 : Jika jawaban sesuai kunci jawaban

(13)

b. Penilaian Ketrampilan

Penilaian untuk Kegiatan Diskusi Kelompok N

o Nama

Mengkomunikasi kan

Mendengar kan

Berargumen

tasi Berkontribusi Jumlah Skor

1 – 4 1 - 4 1 – 4 1 – 4

1. 2. 3. 4. 5. ─

Keterangan :

a) Keterampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif. b) Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk tidak

menyela, memotong atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasannya.

c) Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya.

d) Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk didalamnya menghargai perbedaan pendapat.

e) Skor terentang antara 1 – 4 : 1 = kurang

2 = cukup

3 = baik 4 = amat baik

NA = Skor Perolehan x 100 Skor Maksimal Ketentuan :

(14)
(15)

 Penilaian untuk hasil tulisan peserta didik materi “kehidupan masyarakat Indonesia pada masa pemerintahan kolonial masa Republik Bataaf atau Inggris dan dampaknya bagi kehidupan masa kini”

Format Penilaian Portofolio (Mind Map)

No Komponen yang

dinilai Kriteria Skor MaksimaSkor

l

1 Kata kunci

Penggunaan kata kunci yang sangat efektif (semua ide ditulis dalam bentuk kata kunci)

4

4 Semua ide ditulis dalam kata kunci

dan kalimat

3 Penggunaan kata kunci terbatas (semua ide ditulis dalam bentuk kalimat)

2

Tidak ada atau sangat terbatas dalam pemilihan kata kunci (beberapa ide ditulis dalam bentuk paragraf)

1

2 Hubungan cabangUtama dengan Cabang lainnya

Menggunakan lebih dari 3 cabang 4

4

Menggunakan 3 cabang 3

Menggunakan 2 cabang 2

Hanya menggunakan 1 cabang 1

3 Desain (warna dan gambar)

Mengggunakan warna berbeda disetiap cabang dan pemberian gambar/ simbol pada ide sentral, cabang utama dan cabang lainnya

4

4 Mengggunakan warna berbeda

disetiap cabang dan pemberian gambar/ symbol hanya pada ide sentral, dan cabang utama

3

Mengggunakan warna berbeda disetiap cabang dan pemberian gambar/ simbol

pada ide sentral

2

Tidak mengggunakan warna dan gambar atau hanya menggunakan satu warna

1

Contoh:

(16)
(17)

 Penilaian keterampilan untuk pembuatan peta hias Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan Adapun kriteria yang akan digunakan untuk penilaian gambar peta adalah sebagai berikut :

Kriteria Total Nilai Keterangan

Kebersihan gambar

3 Bersih = 3, Agak Kotor = 2, Kotor = 1

Kerapian gambar

3

Rapi = 3, Agak rapi = 2, Tidak rapi = 1

Memenuhi syarat peta

3 Syarat terpenuhi 3 = 3, 2 = 2, 1 = 1

Memenuhi komponen peta

5 5 = 5, 4 = 4, 3 = 3, 2 = 2, 1 = 1

Jumlah Nilai 14

Contoh perhitungan nilai :

Si A memperoleh perhitungan nilai berdasarkan kriteria sebagai berikut :

Kriteria Nilai

Kebersihan gambar 2

Kerapian gambar 1

Memenuhi syarat peta (Konform, Equidistan, Equivalen)

2 Memenuhi komponen peta (Judul, Skala,

Legenda, Orientasi, Garis astronomis)

4

Jumlah Nilai 9

Maka nilai yang diperoleh si A adalah : 9 x 100 = 64 14

(18)

Mengetahui,

Mahasiswa PPG Pamong

Kadek Ayu Sutarminingsih Dra. Catarina Setyawati M.

NIM. 161315018 NIP. 19650801 200501 2 003

Menyetujui, Kepala SMK N 2 Depok

(19)

LAMPIRAN 1

Materi AjarMasa Pemerintahan Republik Bataaf

Setelah VOC bubar bukan berarti tidak ada kolonialisme dan imperialisme, 2 hal tersebut masih tetap ada di Indonesia. Bahkan masa pemerintahan setelah VOC dapat terbilang lebih kejam karena berbagai kebijakannya.

A. Latarbelakang dan tujuan

Saat VOC mengalami krisis ekonomi, di Benua Eropa sedang terjadi perubahan tatanan geopolitik. Saat itu Perancis mempengaruhi beberapa negara Eropa dengan semboyan Revolusi Perancis: liberte (kemerdekaan), egalite (persamaan), dan fraternite (persaudaraan). Pengaruh Revolusi Perancis juga dirasakan masyarakat Belanda, dan akhirnya muncul kelompok yang bernama kaum patriot yang berharap adanya negara kesatuan.

Dalam Perang Koalisi (1792-1797) yang dipimpin Napoleon Bonaparte, Perancis dapat mengalahkan lawannya yang merupakan gabungan dari Austria, Rusia, Inggris, Spanyol, Sardinia, dan Belanda. Kejadian tersebut merupakan hal buruk bagi Belanda. Di dalam Negerinya, Belanda menghadapi kesulitan karena berbagai macam ancaman dan pemberontakan akibat hasutan Perancis. Sehubungan dengan itu, Raja Willem V melarikan diri ke Inggris pada tahun 1795 dan mengakibatkan pemerintahan Belanda jatuh ke tangan Perancis. Semua daerah jajahan Belanda juga ikut jatuh ke tangan Perancis, termasuk Indonesia.

Setelah Belanda jatuh ke Perancis, bentuk pemerintahan kerajaan diganti menjadi bentuk pemerintahan republik. Pemerintahan tersebut lalu diberi nama Republik Batavia/Republik Bataaf (dalam Bahasa Belanda: Bataafche Republiek). Perubahan Geopolitik inilah yang kemudian mempelopori dibubarkannya VOC. Setelah VOC bubar, segala hak dan kewajibannya diambil alih oleh Republik Bataaf (termasuk penyelesaian hutang piutang) sehingga Republik Bataaf didukung penuh oleh pemerintah.

(20)

1) Masa Pemerintahan Herman Willem Deandels

Daendels adalah tokoh muda yang dikenal revolusioner. Ia merupakan bagian dari kaum patriot dan liberal Belanda yang dipengaruhi oleh semboyan Perancis.

Diangkatnya Daendels pada tahun 1808 tentu memiliki tujuan. Ia diberi tugas utama untuk mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris. Ia melakukan berbagai cara dan kebijakan melalui berbagai bidang, mulai dari bidang pemerintahan, peradilan, sosial ekonomi, serta pertahanan dan keamanan.

Adapun cara-cara/kebijakan Daendels dalam mempertahankan Pulau Jawa, yaitu : Kebijakan di bidang peradilan

 Membentuk 3 jenis peradilan. Yakni : peradilan untuk orang Eropa, peradilan untuk orang Timur Asing, dan peradilan untuk orang Pribumi.

 Membuat sebuah peraturan untuk memberantas korupsi yang berlaku untuk siapa saja, termasuk orang Eropa dan Timur Asing.

Kebijakan di bidang pemerintahan

 Membagai Pulau Jawa menjadi sembilan daerah.

 Membatasi kekuasaan raja-raja di Nusantara secara ketat.

 Menghapus kerajaan Banten dan Cirebon lalu dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan kolonial.

 Mengubah kedudukan Bupati yang semula sebagai penguasa tradisional menjadi pegawai pemerintahan yang digaji.

Kebijakan di bidang Sosial dan Ekonomi

 Menambah pemasukan dengan sistem pemungutan pajak.  Meningkatkan penanaman tanaman yang komoditasnya ekspor.

 Mengharuskan rakyat untuk melaksanakan penyerahan wajib hasil pertaniannya.  Melakukan penjualan tanah ke pihak swasta asing, seperti pengusaha Cina Han Ti

Ko.

(21)

Kebijakan di bidang pertahanan dan keamanan  Membangun benteng-benteng pertahanan.

 Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya.  Membangun pangkalan armada militer di Ujung Kulon.

 Meningkatkan jumlah tentara yang diambil dari penduduk pribumi. Dari 4.000 pasukan menjadi 18.000 pasukan.

 Membangun jalan dari Anyer hingga Panarukan sejauh 1000 km (sering dikenal jalan Daendels)

Dalam praktek kebijakannya, Daendels juga menerapkan kerja paksa atau kerja rodi. Kerja rodi adalah mempekerjakan orang-orang pribumi secara paksa tanpa diberi upah sepeserpun. Pekerjaan juga bukan pekerjaan biasa, melainkan pekerjaan yang sangat melelahkan. Rakyat yang sudah miskin menjadi semakin sengsara. Apalagi kerja rodi yang berada di Ujung Kulon untuk membuat pangkalan, jaraknya sangat jauh dan penuh dengan sarang nyamuk malaria. Faktor kondisi tersebut pada akhirnya mengakibatkan banyak rakyat pribumi yang jatuh sakit bahkan meninggal.

Seiring berjalannya waktu kekuasaan republik bataaf, Daendels mulai memperlihatkan sikap tidak baiknya. Kebijakan Daendels tersebut dinilai terlalu keras, dan akhirnya Louis Napoleon mencopot kedudukannya sebagai gubernur. Alasan lainnya karena tindakannya telah melanggar Undang Undang negara dengan menjual tanah negara ke pengusaha swasta asing. Pemberhentian Daendels kemudian dilanjutkan dengan pimpinan baru.

Louis Napoleon akhirnya mengangkat Jenderal Jansens untuk memimpin. 2) Masa Pemerintahan Jenderal Jan Willem Janssens (1811)

Setelah Daendels diberhentikan, ia lalu diangkat menjadi Gubernur Jenderal Republik Bataaf. Janssens dikenal sebagai seorang politikus berkeBangsaan Belanda. Sebelum menjabat jadi Gubernur Republik Bataaf, ia telah menjabat sebagai Gubernur Jenderal di Tanjung Harapan, Afrika Selatan (1802-1806).

(22)

Janssen mencoba memperbaiki keadaan yang telah ditinggalkan Daendels. Kala itu beberapa daerah Hindia telah berada dibawah kekuasaan Inggris. Penguasa Inggris di India yang bernama Lord Minto juga telah memberikan perintah pada Thomas Stamford Raffles yang sudah berkedudukan di Penang. Ia memerintahkan Raffles untuk secepatnya menguasi Pulau Jawa.

Dan benar saja, pada 4 Agustus 1811 Inggris muncul di perairan Batavia dengan 60 kapal dibawah komando Raffles. Beberapa minggu kemudian, Batavia jatuh ke tangan Inggris (26 Agustus 1811). Kejadian tersebut membuat Jenssen terdesak dan kemudian berusaha menjauh ke Semarang bergabung dengan Legiun Mangkunegara dan para prajurit dari Yogyakarta dan Surakarta. Tindakan Jenssen tersebut tidak berarti bagi Inggris dan memukul Jenssen beserta pasukannya kembali mundur hingga ke Salatiga. Jenssen terus menerus terpojok dan akhirnya menyerah di tuntang. Karena Jenssen menyerah, maka pada 18 September 1811 Jenssen secara resmi dinyatakan kalah dengan adanya Kapitulasi Tuntang.

Dalam menjalankan tugasnya, ternyata Jansens menghadapi kesulitan memulihkan pertahanan. Hal ini diperparah dengan tersiarnya kabar bahwa Inggris akan menyerang Pulau Jawa. Kejadian tersebut tentu sangat gawat. Akhirnya ia segera mengumumkan bahwa negara dalam keadaan bahaya.

Kekalahan Jenssen dengan ditandai Kapitulasi Tuntang mengakhiri kekuasaan Belanda-Perancis (Akhir dari Republik Bataaf). Namun masih ada kelanjutan kekuasaan Bangsa Eropa di Indonesia, yaitu kekuasaan oleh Pemerintahan Inggris.

Perkembangan Kolonialisme Inggris di Indonesia

Pada tahun 1811, Daendels digantikan oleh Janssens. Janssens ternyata lemah dibandingkan dengan Daendels. Pada bulan Agustus 1811, Inggris yang dipimpin Lord Minto berhasil mengalahkan Belanda, dan memaksa melakukan perundingan Kapitulasi Tuntang (11 Septermber 1811. Salah satu isinya menyatakan bahwa Pulau Jawa, Madura dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi wilayah kekuasaan Inggris.

(23)

Bidang Pemerintahan

 Pulau Jawa dibagi menjadi 16 Karisidenan

 Merubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh pengusaha pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak barat.

 Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka peroleh secara turun temurun.

Bidang Ekonomi dan Keuangan

 Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman eksport.

 Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem peyerahan wajib (Verplichte Laverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC.

 Menetapkan sistem sewa tanah (landrent). Untuk menentukan besarnya pajak, tanah dibagi menjadi 3 kelas, yaitu sebagai berikut. Kelas I, yaitu tanah yang subur, dikenakan pajak setengah dari hasil bruto. Kelas II, yaitu tanah setengah subur, dikenakan pajak sepertiga dari hasil bruto. Kelas III, yaitu tanah tandus, dikenakan pajak dua per lima dari hasil bruto.

 Mengadakan monopoli garam dan minuman keras. Bidang Hukum

Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels. Apabila Daendels berorientasi kepada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi kepada besar kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum yang ada pada masa Raffles adalah sebagai berikut.

 Court of Justice, terdapat pada setiap residen.  Court of Request, terdapat pada setiap divisi.  Police of Magistrace.

Bidang Sosial

 Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)

(24)

Alexander Hare, yang sedang kekurangan tenaga kerja, sedangkan di Batavia Raffles menetapkan pajak yang tinggi bagi pemilik budak.

 Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau.

Bidang Ilmu Pengetahuan

 Ditulisnya buku berjudul History Of Java. Dalam menulis buku tersebut Raffles dibantu oleh juru bahasanya Raden Ario Notodiningrat dan Bupati Sumenep, Notokusumo II.

 Memberikan bantuan kepada John Crawfurd (residen Yogyakarta) untuk mengadakan penelitian yang menghasilkan sebuah buku berjudul History Of The East Indian Archipelago.

 Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan

 Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi.  Dirintisnya Kebun Raya Bogor.

 Memindahkan Prasasti Airlangga ke Calcutta, India. Hal ini membuat Prasasti tersebut sering disebut dengan Prasasti Calcuta

Raffles menerapkan sistem-sistem kerajaan Inggris, bahwa tanah adalah milik raja, sedangkan rakyat hanya sebagai penyewa. Dengan sistem ini Raffles mengharapkan terjaminnya pendapatan negeri induk Karena pemasukan pemerintah tetap dan pasti dalam bentuk pajak yang dibayar sebagai uang sewa. Selain itu, dengan kebebasan ini diharapkan rakyat Indonesia meningkat taraf hidupnya. Sehingga mereka bisa membeli barang industri Inggris yang melimpah akibat dari Revolusi Industri.

(25)

Raffles ini sebenarnya cukup baik. Belanda memperlakukan tanah jajahan sebagai tempat eksploitasi sumber daya alam dan manusia, maka Raffles menghendaki untuk memperlakukannya sebagai tempat barang-barang industri Inggris. Namun sistem sewa tanah ini akhirnya mengalami kegagalan, disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: (1) kurangnya para pegawai yang cakap, (2) Rakyat Indonesia masih terikat pada feodalisme dan belum mengenal ekonomi uang, (3) adanya pegawai pemerintah yang melakukan manipulasi uang sewa tanah (pajak), (4) masa jabatan Raffles hanya 5 tahun, sehingga ia belum sempat memperbaiki kelemahan dan penyimpangan dalam sistem sewa tanah.

Pemerintahan Raffles tidak berlangsung lama. Kekuasaan Perancis di Belanda runtuh (1814) oleh karena itu Ratu Belanda yang berada di Inggris mengadakan perundingan dengan Inggris yang menghasilkan Konvensi London yang isinya antara lain Belanda memperoleh kembali daerah jajahannya. Penyerahan Indonesia ke Belanda berlangsung di Batavia pada tanggal 19 Agustus 1816. Sejak itu berakhirlah kekuasaan Inggris di Indonesia dan pemerintah Belanda memperoleh kembali Indonesia. Belanda kemudian mengangkat Van Der Cappelen sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda.

Dampak pemerintahan Deandels dan Raffles bagi masyarakat masa kini

 Jalan raya Anyer-Panarukan yang dibangun pada masa Deandels masih bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat hingga sekarang

 Kebun Raya Bogor  Bunga Rafflesia Arnoldi

Gambar

Gambar dampak kebijakan Deandels dan Raffles pada masa kini
gambar/  simbol  pada  ide  sentral,

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi prosedur memasuki kamar tamu dan kalimat-kalimat dalam bahasa Inggris saat memasuki

 Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman

4.8 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan masihD. berkelanjutan dalam kehidupan bangsa

Secara mandiri, peserta didik melakukan verifikasi hasil pengolahan data materi Hukum Pascal, Hukum Archimedes dan Penerapan Fluida dalam kehidupan sehari-hari kepada

Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai kentuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman

LEMBAR PENILAIAN DIRI Nama Peserta didik : ... Berusaha mempelajari materi genetik pewarisan sifat mahkluk hisup. Bersedia bekerja sama dengan sesama teman atau guru dalam

(diharapkan peserta didik menjawab: organisasi kehidupan yang sederhana). Mengumpulkan data dari Flash Card struktur Virus & membaca materi struktur virus dari berbagai

Tema rukun dalam Perbedaan Pemelajaran Ke-4 Tujuan Materi Pembelajaran : peserta didik mampu menemukan contoh pelaksanaan nilai persatuan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar