• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 Nurhayaty Abdullah, Mahasiswa Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1 Nurhayaty Abdullah, Mahasiswa Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo 2"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KLASIFIKASI IKM (INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH) MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB DI KOTA GORONTALO

1

Nurhayaty Abdullah, 2Agus Lahinta, 3Lillyan Hadjaratie

Abstrack

Currently, the development of web-based geographic information system dato display the types of industries such as small and medium industry is still limited, particularly in Gorontalo city. Departement of Industry Cooperative and Commerce is still static in presenting the information and has not used the technology in geographical area as a form of information dissemination of spatial and non-spatial data related to the region existence. Therefore, to find out the result of the development of IKM data during this time, the societies, entrepreneurs, and local government of Gorontalo city must come to the Department of Industry Cooperative and Commerce. Moreover, this is also caused by there is no information system that provide the information about the development result of IKM data itself. The government should provide a media as the source of information about IKM data in Gorontalo city. The method in the research used Research and Development (R&D) method. The research aimed to provide the media of information about the classification of IKM based on the branch of industry, the value of investation, the number of employee, the potential of commodity and based on the sentra IKM which the result would be provided in form of web-based Geographic Information System. Besides, it was also aimed to create an aplication of web-based geographic information system which was expected that it could be provide the information to the users whether to society, entrepreneur and government aboutt the result of IKM data development in Gorontalo city.

Keywords :Geographic Information System, Small and Medium Industry.

Pertumbuhan industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia memegang peranan sentral dan strategis dalam perekonomian daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2011, pertumbuhan industri kecil dan menengah sudah mencapai 2.842 unit usaha di kota Gorontalo, namun pada tahun 2012 unit usahanya mengalami penurunan (Data Industri Kecil dan Menengah Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo, 2012). Jika, IKM mendapat perhatian khusus dengan pola pengembangan dan kebijakan yang terarah. Maka IKM itu akan menjadi tulang punggung (backbone) bangkitnya sektor riil di daerah.

Berdasarkan data tersebut, Disnas Koperasi Perindustrian Dan Perdagangan (Diskoperindag) dalam penyajian informasinya masih statis. Oleh sebab itu, seharusnya pemerintah menyediakan sebuah media sebagai tempat penyampaian informasi mengenai IKM yang berada di Kota Gorontalo. Khususnya kepada masyarakat, pengusaha, dan pemerintah setempat yang ingin mengetahui pertumbuhan IKM.

(3)

Pemerintah dapat menggunakan teknologi di bidang geografis sebagai penyebaran informasi yang berupa data spasial (wilayah) maupun data non spasial yang berhubungan dengan keberadaan wilayah. Pertumbuhan dan penyebaran IKM pun harus diklasifikasikan berdasarkan cabang industri, nilai investasinya, jumlah tenaga kerja, potensi komoditi dan berdasarkan sentra IKM pada wilayah-wilayah yang berada di Kota Gorontalo. Hal ini bertujuan untuk kemudahan dalam mengetahui pertumbuhan IKM yang berada di Kota Gorontalo. Hasil klasifikasi tersebut kemudian diimplementasikan dengan menggunakan sistem informasi geografis (SIG) berbasis

web. Dengan adanya sistem informasi geografis IKM, diharapkan akan mempermudah Diskoperindag untuk menginformasikan dan memonitoring semua jenis IKM yang berada di Kota Gorontalo. Sehingga masyarakat pun dapat dengan mudah mengetahui data pertumbuhan IKM tanpa harus bersusah payah mendatangi Dinas untuk mendapatkan data IKM tersebut.

Industri kecil dan Menengah (IKM) adalah kelompok usaha yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan menjadi sumber pendapatan masyarakat (Nurhayati, dkk, 2012). Untuk mengetahui pertumbuhan IKM yang berada di Kota Gorontalo maka diperlukan aplikasi Web

SIG seperti yang dikatakan oleh (Ati, dalam Islamadina dan Nasaruddin, 2011) Web SIG merupakan suatu teknologi yang memungkinkan informasi spasial yang disajikan dalam format

user di Internet. Web SIG dapat memungkinkan dalam pembuatan data, pengeditan data, analisis

data dan memberikan query informasi. Web SIG merupakan gabungan antara desain grafis pemetaan, peta digital dengan analisis geografis, pemograman komputer dan sebuah database

yang saling terhubung menjadi satu bagian web desain dan web pemetaan.

Sebagai penyebaran informasi IKM yang berupa data spasial (wilayah), aplikasi Web SIG ini menggunakan Google Maps dimana menurut (Ichtiara, 2008) bahwa Google Maps adalah layanan mapping online yang disediakan oleh google. Layanan ini dapat diakses melalui situs http://maps.google.com. Pada situs tersebut kita dapat melihat informasi geografis pada hampir semua wilayah di bumi (Ichtiara, 2008). Sedangkan Google Maps Application Programming

Interface (API) merupakan suatu fitur aplikasi yang dikeluarkan oleh google untuk memfasilitasi

pengguna yang ingin mengintegrasikan google maps ke dalam website masing-masing dengan menampilkan data point milik sendiri.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode R&D karena penelitian ini menghasilkan sebuah produk yakni sistem informasi geografis berbasis web dalam mengklasifikasi industri

(4)

kecil dan menengah (IKM) yang berada di Kota Gorontalo melalui beberapa tahap pengujian. Bagan alir tahapan penelitian seperti pada gambar 1 berikut :

Gambar 1. Tahapan Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

1. Pengumpulan Data

Hasil penelitian tahap pengumpulan data mendapatkan dokumentasi pengumpulan data IKM Kota Gorontalo tahun 2012 melalui wawancara dari pihak dikoperindag dalam melakukan klasifikasi IKM, seperti yang telah disajikan pada tabel 1 :

Tabel 1. Data Rekap Cabang Industri – Bidang Usaha Industri Kecil Menengah Kota Gorontalo 2012 N O URAIAN UNIT USAHA TENAGA KERJA (ORANG) NILAI INVESTA SI (RP.000) NILAI PRODUKSI (RP.000) NILAI BB/BP (RP.000) NILAI TAMBAH (RP.000) 1 INDUSTRI PANGAN 1.420 2.758 11.275.237 33.437.467 14.619.851 18.817.616 2 INDUSTRI SANDANG 90 262 2.442.800 14.595.675 11.497.161 3.098.514 3 INDUSTRI KERAJINAN 284 465 1.099.026 3.192.222 2.423.770 768.452

4 INDUSTRI KIMIA DAN

BAHAN BANGUNAN 564 2.098 16.309.035 34.462.109 20.728.710 13.733.399

5 INDUSTRI LOGAM

ELEKTRONIKA 232 811 7.240.125 19.401.335 9.160.090 10.241.245

(5)

2. Perencanaan

Dalam Proses perencanaan ada beberapa analisis kebutuhan yang perlu dilakukan, antara lain :

 Analisis Permasalahan

IKM merupakan prioritas utama bagi daerah yang juga mempengaruhi perindustrian dalam suatu sektor usaha yang produktif di Indonesia, terutama industri kecil dan menengah. Pertumbuhan IKM di Kota Gorontalo telah mencapai 2.590 unit usaha. Namun, masih terdapat permasalahan dalam fasilitas media penyampaian informasi IKM tersebut yang masih belum memenuhi kebutuhan masyarakat.

 Analisis Kebutuhan

Untuk memudahkan pengguna atau masyarakat pada umumnya dalam mengetahui pertumbuhan IKM yang ada di Kota Gorontalo. Terlebih lagi, untuk mengatasi permasalahan mengenai media penyampaian informasi IKM. Maka, diperlukan sebuah sistem yang dapat menyajikan informasi IKM secara geografis yang diklasifikasian berdasarkan cabang industri, nilai investasi, jumlah tenaga kerja, potensi komoditi dan sentra IKM.

Sistem yang dibangun melibatkan dua aktor, yaitu user (pengguna) dan admin. Admin berperan sebagai pengendali sistem, dimana data-data akan diinput sebagai data spasial dan non spasial. Sedangkan user dapat memilih langsung objek yang diinginkan dari sistem sebagai salah satu sumber informasi. Aktifitas admin yaitu meliputi proses login admin, input data IKM, input cabang industri, input KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia), input data kecamatan, input data kelurahan dan input data operator dan user (pengguna) melakukan proses pengaksesan informasi data IKM, rekap data IKM, data potensi komoditi, data sentra IKM, data kelurahan dan klasifikasi data IKM.

1. Kebutuhan non fungsional

Kebutuhan non fungsional antara lain sebagai berikut :

 Aplikasi ini berjalan di semua Sistem Operasi.

 Aplikasi ini hanya dapat diakses melalui web browser Google Chrome, Mozilla Firefox,

Opera Mini dan sejenisnya.

 Membutuhkan koneksi internet untuk dapat menampilkan map.

(6)

2. Pengembangan Produk Awal

Pada tahap pengembangan produk awal, terdapat pemodelan sistem untuk mempermudah menganalisis sistem. Pemodelan sistem tersebut digambarkan dalam bentuk diagram konteks, seperti pada gambar 2 berikut ini :

Gambar 2. Diagram Konteks SIG IKM 3. Ujicoba Lapangan Awal

Untuk tahap ujicoba lapangan awal, peneliti memberikan beberapa pertanyaan kepada responden melalui wawancara mengenai sistem yang telah dirancang kepada pengguna dengan responden yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut ini tabel daftar pertanyaan wawancaranya dan disertai dengan tanggapan responden:

Tabel 2. Pertanyaan Wawancara Ujicoba Lapangan Awal

No. Pertanyaan

1. Bagaimana pendapat anda mengenai layout ini?

Responden Tanggapan Responden Hasil Poling

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

1.  Kurang 2/10= 20%, Cukup 5/10= 50%, Baik 3/10= 30% Sangat Baik 0/10= 0% 2.  3.  4.  5.  6.  7.  8.  9.  10.  No. Pertanyaan

2. Pada halaman pencarian IKM yang telah diklasifikasikan dalam layout ini,

apakah sesuai dengan keinginan Anda?

Responden Tanggapan Responden Hasil Poling

(7)

1.  Kurang 2/10= 20%, Cukup 4/10= 40%, Baik 3/10= 30% Sangat Baik 1/10=10% 2.  3.  4.  5.  6.  7.  8.  9.  10.  No. Pertanyaan

3. Dengan adanya tampilan peta pada layout ini, apakah mempermudah anda dalam

medapatkan informasi IKM?

Responden Tanggapan Responden Hasil Poling

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

1.  Kurang 1/10= 10%, Cukup 4/10= 40%, Baik 3/10= 30% Sangat Baik 2/10= 20% 2.  3.  4.  5.  6.  7.  8.  9.  10.  No. Pertanyaan

4. Apakah menu-menu yang terdapat pada layout ini dapat digunakan?

Responden Tanggapan Responden Hasil Poling

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

1.  Kurang 1/10= 10%, Cukup 3/10= 30%, Baik 5/10= 50% Sangat Baik 1/10=10% 2.  3.  4.  5.  6.  7.  8.  9.  10.  No. Pertanyaan

5. Apakah keseluruhan layout ini mudah dimengerti?

Responden Tanggapan Responden Hasil Poling

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

1.  Kurang 2/10= 20%, Cukup 6/10= 60%, Baik 2/10= 20% Sangat Baik 0/10= 0% 2.  3.  4.  5.  6.  7.  8.  9. 

(8)

10. 

4. Revisi Produk Utama

Sistem informasi geografis IKM ini diaplikasikan menggunakan bahasa pemograman web. Adapun produk yang telah jadi tampilan utama dari aplikasi sistem informasi geografis IKM dapat dilihat pada gambar 3 :

Gambar 3. Tampilan Utama 5. Ujicoba Lapangan Utama

Salah satu metode pengujian perangkat lunak di dalam ujicoba lapangan utama yang berfokus pada sisi fungsionalitas adalah pengujian blackbox, khususnya pada input dan output aplikasi yang dibuat apakah sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum. Berikut ini tabel perencanaan pengujian blackbox yang dilakukan untuk pengujian sistem informasi geografis IKM Kota Gorontalo.

Tabel 3. Perencanaan Pengujian Sistem

Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian

Form login

Menampilkan Memvalidasi Data Input Blackbox

Menampilkan Menu Admin Blackbox

Menu Admin

Menampilkan Peta Klasifikasi Data IKM Blackbox

Menampilkan Menu Data IKM Blackbox

Menampilkan Menu Potensi Komoditi Blackbox

MenampilkanMenu Sentra IKM Blackbox

Menu User

Menampilkan Peta Klasifikasi Data IKM Blackbox

Menampilkan Menu Data IKM Blackbox

Menampilkan Menu Potensi Komoditi Blackbox

MenampilkanMenu Sentra IKM Blackbox

(9)

Berdasarkan hasil ujicoba lapangan utama, aplikasi web SIG IKM masih terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut terdapat pada proses cetak untuk mencetak data IKM, potensi komoditi, sentra IKM untuk halaman admin dan proses pengunduhan atau mendownload data IKM, potensi komoditi dan sentra IKM untuk halaman user. Oleh sebab itu, pada tahapan penyempurnaan produk operasional ini, peneliti melakukan penambahan seperti merevisi halaman data IKM admin dan User sebagai berikut :

 Revisi Halaman Data IKM Admin

Gambar 4. Revisi Halaman Data IKM Admin

 Revisi Halaman Data IKM User

Gambar 5. Revisi Halaman Data IKM User

7. Ujicoba Lapangan Operasional

Pada tahap sebelumnya aplikasi web SIG IKM telah melakukan penambahan proses. Oleh sebab itu, di butuhkan pengujian kembali pada tahap ujicoba lapangan operasional. Pada tahap

(10)

ini, peneliti melakukan pengujian aplikasi web SIG IKM yang telah direvisi tersebut dengan menggunakan metode blackbox . Berikut ini adalah tabel-tabel pengujian blackbox :

Tabel 4. Pengujian Revisi Menu Data IKM Admin Kasus dan hasil uji

Data masukan Reaksi yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Memilih menu data IKM

Muncul halaman data IKM dan tabel IKM

Halaman data IKM dan tabel tampil

Sukses

Menginput data IKM Data IKM berhasil ditambahkan

Data IKM bertambah pada tabel IKM

Sukses

Mengubah data IKM Data IKM berhasil diubah Data IKM berubah pada tabel IKM

Sukses

Menghapus data IKM Data IKM berhasil dihapus Data IKM terhapus pada tabel IKM

Sukses

Mencetak data IKM Data IKM berhasil dicetak Data IKM tercetak Sukses Melihat data IKM

berdasarkan cabang industri

Muncul data IKM berdasarkan cabang industri

Data IKM berdasarkan cabang industri tampil

Sukses

Melihat data IKM berdasarkan nilai investasi

Muncul data IKM berdasarkan nilai investasi

Data IKM berdasarkan nilai investasi tampil

Sukses

Melihat data IKM berdasarkan jumlah tenaga kerja

Muncul data IKM berdasarkan jumlah tenaga kerja

Data IKM berdasarkan jumlah tenaga kerja tampil

Sukses

Tabel 5. Pengujian Revisi Menu Data IKM User Kasus dan hasil uji

Data masukan Reaksi yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Memilih menu data IKM

Muncul halaman data IKM dan tabel IKM

Halaman data IKM dan tabel tampil

Sukses

Melihat data IKM berdasarkan cabang industri

Muncul data IKM

berdasarkan cabang industri

Data IKM berdasarkan cabang industri tampil

Sukses

Melihat data IKM berdasarkan nilai investasi

Muncul data IKM

berdasarkan nilai investasi

Data IKM berdasarkan nilai investasi tampil

Sukses

Melihat data IKM berdasarkan jumlah tenaga kerja

Muncul data IKM

berdasarkan jumlah tenaga kerja

Data IKM berdasarkan jumlah tenaga kerja tampil

Sukses

Melihat data IKM berdasarkan potensi komoditi

Muncul data IKM berdasarkan potensi komoditi

Data IKM berdasarkan potensi komoditi tampil

Sukses

Melihat data IKM berdasarkan sentra IKM

Muncul data IKM berdasarkan sentra IKM

Data IKM berdasarkan sentra IKM tampil

Sukses

Melihat data IKM berdasarkan kecamatan dan kelurahan

Muncul data IKM

berdasarkan kecamatan dan kelurahan

Data IKM berdasarkan kecamatan dan kelurahan tampil

Sukses

Mendownload data IKM

Data IKM berhasil didownload

(11)

8. Penyempurnaan Produk Akhir

Dilakukan kembali wawancara yang mengacu pada tanggapan responden mengenai Web

SIG Pengklasifikasian IKM yang bertujuan untuk penyempurnaan produk akhir sistem informasi geografis ini. Hasil dari wawancara tersebut adalah sebagai berikut pada tabel 6 :

Tabel 6. Pertanyaan Wawancara Tahap Penyempurnaan Produk Akhir

No. Pertanyaan

1. Menurut pendapat Anda, apakah aplikasi tersebut mudah dalam penggunaanya?

Responden Tanggapan Responden Hasil Poling

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

1.  Kurang 2/10= 20%, Cukup 2/10= 20%, Baik 5/10= 50% Sangat Baik 1/10= 10% 2.  3.  4.  5.  6.  7.  8.  9.  10.  No. Pertanyaan

2. Menurut pendapat Anda, apakah aplikasi tersebut memudahkan dalam pencarian

informasi IKM?

Responden Tanggapan Responden Hasil Poling

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

1.  Kurang 1/10= 10%, Cukup 2/10= 20%, Baik 6/10= 60% Sangat Baik 2/10= 20% 2.  3.  4.  5.  6.  7.  8.  9.  10.  No. Pertanyaan

3. Apakah menu-menu yang tersedia telah memenuhi kebutuhan dalam pencarian

informasi IKM?

Responden Tanggapan Responden Hasil Poling

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

1.  Kurang 1/10= 10%, Cukup 3/10= 30%, Baik 4/10= 40% Sangat Baik 2/10= 20% 2.  3.  4.  5.  6.  7.  8.  9.  10.  No. Pertanyaan

(12)

4. Apakah dengan adanya tampilan google maps (peta) memperjelas informasi

IKM?

Responden Tanggapan Responden Hasil Poling

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

1.  Kurang 0/10= 0%, Cukup 1/10= 10%, Baik 6/10= 60% Sangat Baik 3/10=30% 2.  3.  4.  5.  6.  7.  8.  9.  10.  No. Pertanyaan

5. Bagaimana tanggapan Anda mengenai aplikasi tersebut?

Responden Tanggapan Responden Hasil Poling

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

1.  Kurang 1/10= 10%, Cukup 1/10= 10%, Baik 5/10= 50% Sangat Baik 3/10= 30% 2.  3.  4.  5.  6.  7.  8.   9. 10. 

9. Diseminasi dan Implementasi

Pada tahap diseminasi, didaftarkan web hostingan agar Web SIG Pengklasifikasian IKM ini dapat diakses oleh semua masyarakat. Aplikasi Web SIG Pengklasifikasian IKM ini didaftarkan dengan alamat www.ikmgorontalo.com. Hal ini didasarkan dari hasil wawancara penyempurnaan produk akhir yang menyatakan bahwa Web SIG Pengklasifikasian IKM ini telah memenuhi harapan dari responden. Selanjutnya, desiminasi dari Web SIG yang telah didaftarkan perlu dilakukan sosialisasi agar masyarkat mengenal dan mengetahui tentang web tersebut.

Bentuk implementasi dari Web SIG Pengklasifikasian IKM dapat dilihat pada gambar arsitektur sistem seperti pada gambar 6 berikut ini :

(13)

Gambar 6. Arsitektur Web SIG Pengklasifikasian IKM PEMBAHASAN

Sistem ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and

Devlopment (R&D). Metode penelitian ini memiliki beberapa tahap pengujian yang harus

dilakukan untuk menghasilkan suatu produk.

Pada tahap ujicoba lapangan awal yang dilakukan dengan wawancara pada responden, hasilnya banyak menyatakan “cukup”. Kemudian untuk ujicoba lapangan utama serta ujicoba lapangan operasional dengan mengunakan metode pengujian sistem blackbox, hasil menyimpulkan bahwa sistem tersebut dapat diterima tanpa ada kesalahan pada sistem (error). Pada tahap penyempurnaan produk akhir, dilakukan lagi wawancara pada responden mengenai Web SIG pengklasifikasian IKM yang telah dibuat, dan hasil dari wawancara tersebut banyak menyatakan “baik”. Dari hasil tahapan ujicoba dan hasil wawancara, maka sistem ini dapat dinyatakan efektif dan efisien.

Kemudahan yang didapatkan oleh masyarakat (user) dari sistem ini yaitu mereka mendapatkan informasi mengenai data IKM berdasarkan klasifikasi IKM seperti cabang industri, nilai investasinya, jumlah tenaga kerja, potensi komoditi dan berdasarkan sentra IKM yang disajikan beserta peta kelurahannya. Sementara pemerintah daerah (Diskoperindag) Kota Gorontalo dapat lebih mudah mengontrol perkembangan IKM dami kemajuan daerah Kota Gorontalo.

Aplikasi Web SIG Pengklasifikasian IKM ini dapat mempermudah masyarakat (user) ataupun pemerintah daerah (Diskoperindag) Kota Gorontalo dalam memonitoring dan mengembangkan IKM yang berada di Kota Gorontalo menjadi lebih baik.

(14)

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada web SIG pengklasifikasian IKM peneliti dapat menggambil kesimpulan antara lain :

1. Web SIG pengklasifikasian IKM yang dibangun mampu menampilkan informasi IKM beserta peta kelurahannya berdasarkan klasifikasi yang dipilih.

2. Web SIG pengklasifikasian IKM ini dapat membantu masyarakat (user) dalam mencari informasi-informasi yang berhubungan dengan IKM.

SARAN

Beberapa hal yang perlu dikembangkan selanjutnya antara lain :

1. Aplikasi ini belum dapat mengupload berbagai kegiatan-kegiatan IKM yang bertujuan sebagai media promosi. Oleh sebab itu, diharapkan adanya penyedian fitur tambahan dalam mengupload berbagai kegiatan-kegiatan IKM.

2. Aplikasi ini perlu ditambahkan field untuk mengetahui mana IKM yang masih aktif dan mana IKM tidak aktif lagi.

DAFTAR RUJUKAN

Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo. 2012. Direktori Perusahaan Industri Kecil dan Menengah Kota Gorontalo. Gorontalo. Dinas Koperasi, Perindustrian dan perdagangan Provinsi Gorontalo.

Ichtiara, C. 2008. Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Universitas Indonesia

(UI) Berbasis Web Dengan Menggunakan Google Maps. [Skripsi]. Depok.

Universitas Indonesia. (http://lontar.ui.ac.id/file?file= digital/20279892-R0308149.pdf?, diakses tanggal 12 April 2013).

Islamadina, R. dan Nasaruddin. 2011. Aplikasi Web Sistem Informasi Geografis Untuk Multi Resiko Bencana Aceh, Jurnal Rekayasa Elektrika, (online), Vol. 10 No. 1

(http://jurnal.unsyiah.ac.id/JRE/article/view/146/139, diakses tanggal 23 Maret 2013).

Nurhayati, N., Hubeis, M. dan Raharja, S. 2012. Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Jurnal, (online), Vol. 7 No. 2. (http://journal.ipb.ac.id/index.php/ jurnalmpi/article/viewFile/5796/7213, diakses tanggal 30 Maret 2013).

Gambar

Tabel 1.  Data Rekap Cabang Industri – Bidang Usaha Industri Kecil Menengah Kota Gorontalo  2012  N O  URAIAN  UNIT  USAHA  TENAGA KERJA  (ORANG)  NILAI  INVESTASI  (RP.000)  NILAI  PRODUKSI (RP.000)  NILAI BB/BP  (RP.000)  NILAI  TAMBAH (RP.000)  1  INDUS
Gambar 2. Diagram Konteks SIG IKM  3.  Ujicoba Lapangan Awal
Gambar 3. Tampilan Utama   5.  Ujicoba Lapangan Utama
Gambar 5. Revisi Halaman Data IKM User
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan ciri-ciri uang di atas, maka dilakukan penelitian untuk memeriksa keaslian uang kertas melalui aplikasi yang akan dibuat dengan sistem pengenalan uang

Krayan, dimana perusahaan saudara termasuk telah dinyatakan lulus evaluasi administrasi, teknis dan harga, maka dengan ini kami mengundang saudara untuk hadir

Reality is single; it can be broken down and parts studied..

Adapun yang menjadi ciri khas model adalah: (a) landasan model adalah ABCCM Empowerment Concept , (b) pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok yang

 Namun sebelum menyusun silabus dan RPP wajib bagi guru mengetahui distribusi pekan efektif dan pekan tidak efektif dalam satu smester, hal ini penting untuk mengetahui

Untuk tujuan komparatif, laporan keuangan publikasi untuk tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah disesuaikan dengan format dalam Surat Edaran Bank

2.9 daya air potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya

Siswa dikatakan berada pada tahap skema jika siswa mampu mengubah kalimat verbal ke dalam kalimat matematika dengan membuat model matematika dari masalah program linear,