• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN Insentif Riset SINas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN Insentif Riset SINas"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

 

Insentif Riset SINas

(Tahun Anggaran 2013)

Kementerian Riset dan Teknologi

(2)

PEDOMAN

Insentif Riset SINas 2013 Call Center: Telp. (021) 3169197

Hp. 081298231176 / 081298231178 Email: insinas@ristek.go.id

(3)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (Insentif Riset SINas) merupakan salah satu instrumen kebijakan Kementerian Riset dan Teknologi yang dikembangkan dengan mempertimbangkan akan perlunya optimalisasi sumberdaya litbang, meningkatkan sinergi lemlitbang dengan industri, memperkuat kapasitas iptek di lemlitbang dan industri.

Insentif Riset SINas yang berupa skema pendanaan riset ini ditujukan untuk penguatan Sistim Inovasi Nasional (SINas) melalui peningkatan sinergi, produktivitas, dan pendayagunaan sumberdaya litbang nasional, serta peningkatan peran sektor produksi/swasta dalam kegiatan litbang. Sasarannya adalah untuk peningkatan produktivitas dan pendayagunaan hasil litbang nasional.

Undangan untuk mengajukan proposal Insentif Riset SINas dan Pedoman Insentif Riset SINas disampaikan kepada masyarakat secara terbuka melalui pengumuman di situs Kementerian Riset dan Teknologi yang direncanakan pada pertengahan Mei 2012.

Proposal dari skema pendanaan riset ini harus berasal dari instansi atau lembaga Pemerintah/Non Pemerintah yang berbadan hukum seperti: LPNK – Ristek, Balitbang Kementerian, Balitbang Daerah, Industri (BUMN atau Swasta), Perguruan Tinggi (Negeri atau Swasta), Yayasan atau Litbang LSM. Pendaftaran proposal Insentif Riset SINas dilakukan secara online melalui situs Kementerian Riset dan Teknologi.Proposal yang masuk akan diseleksi secara i

(4)

administratif dan substantif, kemudian akan ditetapkan hasilnya pada akhir September 2012.

Peserta Insentif Riset SINas harus memilih salah satu dari 4 skema pendanaan, yaitu :

a. Riset Dasar (RD) yang ditujukan untuk mengejar ketertinggalan penguasaan iptek (state of the art) dan menghasilkan penemuan-penemuan baru yang berkuali-tas (breakthrough, nobel prize);

b. Riset Terapan (RT) yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pengintegrasian teknologi, khususnya dalam mengaplikasikan hasil-hasil riset dasar menjadi proven technology;

c. Riset Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi (KP) yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan teknologi di sektor produksi melalui kemitraan riset lembaga litbang dengan industri;

d. Percepatan Difusi dan Pemanfaatan Iptek (DF) yang ditujukan untuk meningkatkan pemanfaatan hasil-hasil litbang melalui pembiayaan penerapan teknologi di sektor produksi, pembiayaan lembaga intermediasi yang dapat menerapkan hasil litbang di sektor produksi (performance based) dan stimulus bagi penumbuhan start-up company berbasis teknologi (misalnya melalui inkubator teknologi).

Pemilihan judul proposal riset harus merujuk topik-topik riset pada 7 (tujuh) bidang prioritas iptek, yaitu bidang teknologi pangan, teknologi kesehatan dan obat, teknologi energi, teknologi transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, teknologi pertahanan dan keamanan, teknologi material.

(5)

Dukungan pendanaan untukRD, RT, KP, DF sebesar maksimum Rp. 500 jutaper tahun per proposal, sedangkan untuk konsorsium riset dapat didanailebih besar dari Rp. 500 jutaper tahun per proposal.

Hasil kegiatan yang merupakan hasil penelitian, baik berupa data hasil pengukuran/observasi maupun data yang digunakan oleh suatu aktivitas penelitian di dalam insentif riset SINas, baik berupa publikasi, data mentah, maupun Kekayaan Intelektualyang sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah melalui Insentif Riset SINasmerupakanhak milik Pemerintah. Penelitian yang sebagian dibiayai oleh pemerintah melalui insentif riset dan sebagian oleh pihak lain merupakan milik pemerintah dan pihak lain yang bersangkutan secara bersama, kecuali diperjanjikan lain.

Pedoman Insentif Riset SINas wajib menjadi acuan bagi setiap pengusul dan pihak-pihak lain yang terlibat di dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi Insentif Riset SINas.

(6)

KATA PENGANTAR 1 2

Pertama-tama perkenankan kami mengucapkan puji 3

syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas 4

terbitnya buku Pedoman Insentif Riset SINas) tahun anggaran 5

2013. 6

Sebagaimana diketahui, kemandirian nasional di sektor 7

produksi hingga kini masih terlihat lemah dan ketergantungan 8

terhadap produk impor masih cukup tinggi. Sektor produksi 9

yang strategis dan terkait langsung dengan kepentingan 10

negara juga masih belum berkembang optimal. Isu strategis 11

yang terkait dengan pembangunan nasional seperti tersebut 12

diatas perlu segera dicarikan solusinya. Untuk itu perlu upaya 13

yang dapat meningkatkan kontribusi pembangunan iptek 14

dalam rangka memberikan daya ungkit dan mendorong 15

peningkatan daya saing nasional. 16

Terkait dengan hal itu, Kementerian Riset dan 17

Teknologi (KRT) sejak tahun 2012 menyelenggarakan 18

pendanaan riset yang disebut Insentif Riset SINas. Pendanaan 19

ini dimaksudkanuntuk penguatan Sistim Inovasi Nasional 20

(SINas) melalui peningkatan sinergi, peningkatan 21

produktivitas, dan pendayagunaan sumberdaya litbang 22

nasional, serta peningkatan peran sektor produksi/swasta 23

dalam kegiatan litbang

.

24

Selain mengacu pada RPJPN, RPJMN dan Jakstranas 25

Iptek, Insentif Riset SINasini juga untuk mendukung 26

kemandirian teknologidan kegiatan ekonomi utama dalam 27

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi 28

(7)

Kami berharap buku pedoman ini dapat bermanfaat 30

sebagai acuan bagi para pelaku dan pengguna iptek dalam 31

melaksanakan Insentif Riset SINas tahun 2013. 32

33 34

Jakarta, Mei 2012 35

36

(8)

DAFTAR ISI 1 Halaman 2 RINGKASAN EKSEKUTIF i KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Dasar Hukum 2

3. Tujuan dan Sasaran 3

4. Indikator Keberhasilan 4

BAB II KETENTUAN PENGAJUAN PROPOSAL 5

1. Undangan Pengajuan Proposal 5

2. Lembaga Pengusul 5

3. Pendaftaran Proposal 6

4. Format Penulisan Proposal Lengkap 6

5. Jadwal Seleksi 6

6. Skema Pendanaan 7

7. Bidang Prioritas Iptek 8

8. Kriteria 8

9. Ketentuan Lain 9

BAB III ORGANISASI DAN PROSES MANAJEMEN 10

1. Perencanaan oleh Sekretariat Insentif Riset SINas sebagai Pengelola

11

2. Perencanaan oleh Lembaga Penerima 13

3. Pelaksanaan 15

4. Monitoring dan Evaluasi (Monev) 17

(9)

vi

BAB IV PEMBIAYAAN 20

BAB V PENUTUP 23

LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengertian. 24

Lampiran 2 Outline Lembar Aplikasi Online Insentif Riset Sinas.

26

Lampiran 3 Topik Riset. 30

Lampiran 4 Kekayaan Intelektual Dan Manajemen Aset.

32 Lampiran 5 Buku Catatan Harian Penelitian (BCHP). 42

Lampiran 6 Format Proposal Lengkap. 44

Lampiran 7 Laporan Hasil Penelitian PP 20/2005. 50

Lampiran 8 Outline Laporan Kemajuan/ Laporan Akhir. 53 Lampiran 9 Formulir Surat Pernyataan Kebenaran

Pengadaan Peralatan.

54 Lampiran 10 Formulir Surat PernyataanSetor Kembali

Sisa Dana.

55

Lampiran 11 Formulir Lembar Monitoring. 56

3

  4

5 6

(10)

BAB I 1

PENDAHULUAN 2

3

1. Latar Belakang 4

Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (Insentif Riset SINas) 5

merupakan salah satu instrumen kebijakan Kementerian 6

Riset dan Teknologi yang dikembangkan dengan 7

mempertimbangkan akan perlunya optimalisasi 8

sumberdaya litbang, meningkatkan sinergi lemlitbang 9

dengan industri, memperkuat kapasitas iptek di lemlitbang 10

dan industri. Insentif Riset SINas yang berupa skema 11

pendanaan riset ini dimaksudkan untuk membantu 12

mengatasi persoalan-persoalan utama terkait upaya 13

penguatan Sistim Inovasi Nasional (SINas) terutama upaya 14

untuk mendorong terjadinya sinergi antar lembaga riset, 15

meningkatkan produktivitas penelitian dan pengembangan, 16

mendorong pendayagunaan sumberdaya litbang nasional, 17

serta meningkatkan peran sektor produksi/swasta dalam 18

kegiatan litbang. 19

Selain itu, Insentif Riset SINas juga digunakan untuk ikut 20

memperkuat : 21

1) Kemandirian Teknologidengan mendorong tumbuhnya 22

kemandirian bangsa melalui pengembangan pusat- 23

pusat unggulan riset dan optimalisasi sumberdaya 24

litbang. 25

2) Daya Saingdengan mendorong kemampuan iptek 26

untuk peningkatan daya saing nasional (national 27

competitiveness) dan tumbuhnya embrio pusat 28

unggulan riset di wilayah pertumbuhan ekonomi 29

(11)

3) Kreatifitas dan Inovasi dengan mendorong kreativitas 31

dan inovasi para mahasiswa dan pemuda melalui 32

keterlibatan mereka di proyek-proyek riset. 33

34

2. Dasar Hukum 35

1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem 36

Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan 37

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Berdasarkan 38

ketentuan Pasal 18 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), dan 39

Pasal 21 ayat (3) Pemerintah berfungsi 40

menumbuhkembangkan motivasi, memberikan 41

stimulasi dan fasilitas, serta menciptakan iklim yang 42

kondusif bagi perkembangan Sistem Nasional 43

Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu 44

Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia. Selanjutnya 45

untuk melaksanakan fungsi tersebut, Pemerintah 46

berperan mengembangkan instrumen kebijakan yang 47

berbentuk dukungan sumberdaya, dana, pemberian 48

insentif, penyelenggaraan kegiatan iptek & 49

pembentukan lembaga; 50

2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang 51

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 52

Tahun 2005-2025. Dukungan Pemerintah untuk 53

pembangunan Iptek dilakukan melalui pengembangan 54

SDM iptek, peningkatan anggaran riset, 55

pengembangan sinergi kebijakan iptek lintas sektor, 56

perumusan agenda riset yang selaras dengan 57

kebutuhan pasar, peningkatan sarpras iptek, dan 58

pengembangan mekanisme intermediasi iptek; 59

3) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2011 tentang 60

Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2012. Kementerian 61

(12)

nasional Insentif Riset SINas dengan 4 indikator, 63

meliputi jumlah paket riset dasar, jumlah paket riset 64

terapan, jumlah paket kapasitas iptek sistem produksi, 65

dan jumlah paket difusi teknologi iptek; 66

4) Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang 67

Masterplan Percepatan, Perluasan, dan Pembangunan 68

Ekonomi Indonesia 2011-2025. Kementerian Riset dan 69

Teknologi berperan men-dukung Masterplan 70

Percepatan dan Perluasan Pem-bangunan Ekonomi 71

Indonesia (MP3EI) melalui penguatan Kemampuan 72

SDM dan Iptek Nasional; 73

5) Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 74

193/M/Kp/IV/2010 tentang Kebijakan Strategis 75

Pembangunan Nasional Iptek 2010-2014. Instrumen 76

Kebijakan (Bab. 4.4): regulasi, insentif pajak, sistim 77

insentif riset, proyek riset, SDM litbang yang 78

berkualitas, peralatan laboratorium yang modern. 79

80

3. Tujuan dan Sasaran 81

Tujuan Insentif Riset SINas adalah untuk penguatan Sistim 82

Inovasi Nasional (SINas) melalui peningkatan sinergi, 83

produktivitas, dan pendayagunaan sumberdaya litbang 84

nasional, serta peningkatan peran sektor produksi/ swasta 85

dalam kegiatan litbang. 86

Sasaran yang ingin dicapai adalah peningkatan 87

produktivitas (academic of excellence) dan pendayagunaan 88

hasil litbang nasional (economic value). 89

90 91 92

(13)

4. Indikator Keberhasilan 93

Indikator Keberhasilan yang ingin dicapai adalah: 94

1) Meningkatnya jumlah karya ilmiah yang diterbitkan 95

dalam journal internasional. 96

2) Meningkatnya jumlah perolehan HKI yang berasal 97

dari hasil litbang. 98

3) Jumlah teknologi yang diterapkan dan perusahaan 99

baru/ start-up company (graduated dari inkubator 100

teknologi). 101

102

5. Pengertian 103

(14)

BAB II 105

KETENTUAN PENGAJUAN PROPOSAL 106

107

Proposal yang dapat diajukan untuk mengikuti skema 108

pendanaan riset harus memenuhi beberapa ketentuan yang 109

telah ditetapkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi. 110

Pangajuan proposal dapat dilakukan setelah ada 111

pengumuman dalam situs (website) Kementerian Riset dan 112

Teknologi. 113

114

1. Undangan Pengajuan Proposal 115

Undangan untuk mengajukan proposal skema pendanaan 116

riset disampaikan kepada masyarakat secara terbuka 117

melalui cara sebagai berikut: 118

1) Pengumuman melalui situs Kementerian Riset dan 119

Teknologi (http://www.ristek.go.id). 120

2) Buku Pedoman Insentif Riset SINas tahun anggaran 121

2013 dapat dibaca dan diunduh pada situs 122

Kementerian Riset dan Teknologi. 123

124

2. Lembaga Pengusul 125

Proposal yang diusulkan harus berasal dari instansi atau 126

lembaga Pemerintah/Non Pemerintah yang berbadan 127

hukum seperti: LPNK – Ristek, Balitbang Kementerian, 128

Balitbang Daerah, Industri (BUMN atau Swasta), 129

Perguruan Tinggi (Negeri atau Swasta), Yayasan atau 130

Litbang LSM. 131

(15)

3. Pendaftaran Proposal 134

Pendaftaran proposal Insentif Riset SINas dilakukan 135

secara online melalui situs/websiteKementerian Riset dan 136

Teknologi(http://www.ristek.go.id/Program/Program_Insentifata 137

u http://insentif.ristek.go.id). 138

Pendaftaran secara online ini berlaku baik untuk proposal 139

baru maupun proposal lanjutan. Dalam pendaftaran online 140

pengusul diwajibkan mengisi formulir singkat (Lampiran 2) 141

yang disediakan secara lengkap dan benar, serta meng- 142

upload proposal lengkap dengan lembar pengesahan 143

yang sudah ditandatangi dan dibubuhi cap lembaga. 144

Khusus proposal lanjutan akan diberikan prioritas 145

dalam pendanaan dan sistem penilaiannya. 146

4. Format Penulisan Proposal Lengkap 147

Penulisan proposal mengikuti ketentuan seperti pada 148

lampiran 5. 149

150

5. Jadwal Pendaftaran dan Seleksi 151

No. Kegiatan

Tanggal (Tentative)

2012 1 Pengumuman di situs

Kementeri-an Riset dKementeri-an Teknologi (http:// www.ristek.go.id)

18Juni 2 Pendaftaran Proposal Lengkap

(baik proposal baru maupun proposal lanjutan) secara online melalui situs Kementerian Riset dan Teknologi (http://www.ristek. go.id)

18Juni s.d. 31 Juli

(16)

s.d. 16 Agustus 4 Seleksi Substantif (Desk

Evalua-tion)

27 Agustus s.d. 14 September 5 Evaluasi Rincian Anggaran Biaya

(RAB)

15 – 22 September

6 Pengumuman proposal yang

akan didanai pada APBN 2013 November

152

6. Skema Pendanaan 153

Pendanaan riset terdiri dari 4 skema, yaitu Riset Dasar, 154

Riset Terapan, Riset Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem 155

Produksi, dan Percepatan Difusi dan Pemanfaatan Iptek. 156

Proposal dapat berbentuk perseorangan dan konsorsium. 157

Peserta harus memilih salah satu dari 4 skema tersebut 158

yang diuraikan berikut ini. 159

1) Riset Dasar (RD) 160

RD ditujukan untuk mengejar ketertinggalan 161

penguasaan iptek (state of the art) dan menghasilkan 162

penemuan-penemuan baru yang berkualitas (break- 163

through, nobel prize). Luaran berupa teori atau rumus 164

baru yang dipublikasikan dalam jurnal nasional yang 165

terakreditasi atau dalam jurnal internasional, paten, 166

dan buku/scientific books. 167

2) Riset Terapan (RT) 168

RT ditujukan untuk meningkatkan kemampuan 169

pengintegrasian teknologi, khususnya dalam 170

mengaplikasikan hasil-hasil riset dasar menjadi proven 171

(17)

ilmiah nasional/internasional atau Hak Kekayaan 173

Intelektual (HKI) terdaftar. 174

3) Riset Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi 175

(KP) 176

KP ditujukan untuk meningkatkan kemampuan 177

teknologi di sektor produksi melalui kemitraan riset 178

lembaga litbang dengan industri. Luaran berupa 179

publikasi ilmiah, paten, hak cipta, merek, desain 180

industri, dsb. 181

4) Percepatan Difusi dan Pemanfaatan Iptek (DF). 182

DF ditujukan untuk meningkatkan pemanfaatan hasil- 183

hasil litbang melalui:a) pembiayaan penerapan 184

teknologi di sektor produksi (shifting cost), b) 185

pembiayaan lembaga intermediasi yang dapat 186

menerapkan hasil litbang di sektor produksi 187

(performance based) dan c) stimulus bagi penumbuhan 188

start-up company berbasis teknologi (misalnya melalui 189

inkubator teknologi). Luaran berupa jumlah teknologi 190

yang diterapkan dan perusahaan baru/ start-up 191

company (graduated dari inkubator teknologi). 192

193

7. Bidang Prioritas Iptek 194

Pemilihan judul proposal riset harus merujuk topik-topik 195

riset pada 7 (tujuh) bidang prioritas iptek (Lampiran 3). 196

197

8. Kriteria: 198

1) Riset dasar (RD)mempunyai nilaikebaharuan dalam 199

(18)

2) Riset terapan (RT) mempunyai nilai kebaharuan 201

dalamproof of concept. 202

3) Riset peningkatan kapasitas iptek untuk sistem 203

produksi (KP) mempunyai nilaitambah proses dan atau 204

produk baru di sektor produksi. 205

4) Difusi dan Pemanfaatan Iptek (DF) mempunyai nilai 206

tambah teknologi yang diterapkan. 207

208

9. Prioritas Umum: 209

1) Proposal Konsorsium risetyang mempunyaiwork 210

breakdown structure (WBS) jelas; 211

2) Adanya sharing pendanaan; 212

3) Merupakan scale-up/Speed-up/Produktivitas dari 213

kegiatan prioritas lembaga dan harus selaras dengan 214

prioritas nasional. 215

4) Selaras dengan program MP3EI. 216

5) Optimalisasisarana dan prasarana laboratorium di 217

Puspiptek-Serpong; 218

6) Melibatkan mahasiswa S2/S3 dalam riset sebagai 219

anggota peneliti. 220

221 222

(19)

BAB III 223

ORGANISASI DAN PROSES MANAJEMEN 224

225

Untuk mewujudkan keterpaduan aspek kebijakan, aspek 226

substansi, aspek pengelolaan kegiatan dan aspek administrasi 227

pembiayaan diperlukan tim organisasi. Tim tersebut terdiri dari 228

Tim Penilai dan Tim Pengelola. Tim Penilai mempunyai tugas 229

melakukan seleksi proposal yang diterima secara substansi 230

dan melakukan Monitoring dan Evaluasi dalam pelaksanaan 231

Insentif Riset Sinas. Tim Pengelola yang tergabung dalam 232

Sekretariat Insentif Riset SINas mempunyai tugas menangani 233

fungsi kesekretariatan dan administrasi anggaran untuk 234

mendukung kelancaran penyelenggaraan Insentif Riset SINas, 235

serta melakukan seleksi administrasi terhadap proposal yang 236

diterima. Berikut ini adalah alur mekanisme Perencanaan dan 237

Pelaksanaan Insentif Riset SINas. 238

239

1. Perencanaan oleh Sekretariat Insentif Riset SINas 240

selaku Pengelola 241

Dalam upaya melaksanakan Insentif Riset SINas dilakukan 242

perencanaan dengan tahapan sebagai berikut: 243

1) Pengumuman 244

Pengumuman tentang penerimaan proposal dan 245

pelaksanaan pengelolaan Insentif Riset SINas 246

dilakukan oleh Sekretariat Insentif Riset SINas selaku 247

Tim Pengelola; 248 249 250 251 252 253 254 255 256

(20)

257 258 259 260

2) Pengajuan Proposal 261

Pengajuan proposal oleh pengusul disampaikan 262

melalui situs Kementerian Riset dan Teknologi dengan 263

alamat http://insentif.ristek.go.id. Proposal lengkap di- 264

upload saat pendaftaran online dalam bentukSoft 265

copyProposal Lengkap (PDF Format) dengan lembar 266

pengesahan wajib ditandatangani dan dibubuhi 267

stempel lembaga. Lembar Pengesahan yang telah 268

ditandatangani dan dibubuhi stempel lembaga di 269

scan seraca lengkap, satu halaman penuh. 270

271 272 TIM PENGELOLA Pedoman Insentif Riset SINas Pengumuman dan Sosialisasi Penerimaan Proposal Seleksi Administrai TIM PENILAI Evaluasi Proposal Hasil Penilaian RAPIM Penetapan Proposal dan Lembaga  Penerima LEMBAGA PENERIMA Persiapan Pelaksanaan Perjanjian Kerja (Kontrak) Pelaksanaan Insentif

 

Riset  

SINas

Dukungan Administrasi dan Monev

(21)

3) Seleksi Proposal 273

Pengelola yang diterima akan diseleksi, meliputi: 274

Seleksi Administrasi, Seleksi Substansi dan Evaluasi 275

Rincian Anggaran Biaya (RAB). 276

a. Seleksi Administrasi: Kelengkapan data saat 277

pendaftaran online, penyesuaian dengan bidang 278

prioritas, penyesuaian dengan tujuan, sasaran dan 279

luaran setiap skema pendanaan riset (RD, RT, KP, 280

dan DF) serta aturan-aturan yang berlaku. 281

b. Seleksi Substansi: Penilaian substansi proposal 282

berdasarkan scientific and profesional judgment 283

oleh pakar independen yang menguasai bidangnya. 284

c. Evaluasi Anggaran Biaya (RAB): Dilakukan penye- 285

suaian usulan anggaran dengan Standar Biaya 286

Umum (SBU), kebijakan dan peraturan lain yang 287

ada serta ketersediaan anggaran pada DIPA 288

Kementerian Riset dan Teknologi yang dialokasikan 289

untuk pembiayaan Insentif Riset Sinas. 290

4) Penetapan Proposal 291

Proposal yang lulus seleksi administrasi, substansi, 292

dan kelayakan biaya ditetapkan dengan Surat 293

Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi. 294

Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi 295

tersebut sah dan tidak dapat diganggu gugat. 296

5) Pelaksanaan pembiayaan 297

a. Mempersiapkan draft Kontrak Kerjasama dengan 298

penerima. Kementerian Riset dan Teknologi akan 299

melakukan kontrak kerjasama pelaksanaan Insentif 300

Riset SINas hanya dengan lembaga penerima yang 301

(22)

Negara Riset dan teknologi tentang Penetapan 303

Proposal Insentif Riset SINas yang dibiayai. 304

b. Penyampaian draft dokumen pencairan dana tahap 305

pertama (30%), dilengkapi dengan dokumen 306

pendukung dan persyaratan yang perlu dilengkapi. 307

Proposal yang telah diperbaiki sesuai anggaran 308

yang disetujui menjadi dokumen utama. 309

c. Penyampaian draft dokumen pencairan dana tahap 310

kedua (50%), dilengkapi dengan dokumen-dokumen 311

pendukung dan persyaratan yang perlu dilengkapi. 312

Laporan kemajuan pertama dan hasil monitoring 313

pertama menjadi dokumen utama. 314

d. Penyampaian draft dokumen pencairan dana tahap 315

ketiga (20%), dilengkapi dengan dokumen-dokumen 316

pendukung dan persyaratan yang perlu dilengkapi. 317

Laporan kemajuan kedua dan hasil monitoring 318

kedua menjadi dokumen utama. 319

e. Penyampaian Laporan Akhir yang merupakan 320

pertanggung-jawaban pelaksanaan Insentif Riset 321

SINas. Dokumen yang disampaikan saat 322

berakhirnya kontrak kerjasama pelaksanaan Insentif 323

Riset SINas, meliputi: (a) Laporan Akhir Teknis, (b) 324

Laporan Ringkas Hasil Litbang Sesuai Lampiran 7, 325

(c) Daftar Hasil Litbang, (d) Surat Pernyataan Tidak 326

Membeli Alat / Barang Modal, (e) Surat Pernyataan 327

Setor Dana Sisa, dilengkapi dengan Bukti Setor 328

Dana Sisa (Bila ada), serta (f) Hasil Evaluasi. 329

6) Monitoring dan Evaluasi (Monev) 330

Dalam pelaksanaan Insentif Riset SINas akan 331

dilakukan Monev. Monev dilakukan dalam dua tahap 332

(23)

dan Monev Eksternal dilakukan oleh Kementerian Riset 335

dan Teknologi. Pelaksanaan monev disesuaikan 336

dengan jumlah tahapan penarikan dana karena hasil 337

monev menjadi salah satu syarat dalam pencairan 338

dana. Formulir Lembar Monitoring dapat dilihat pada 339

Lampiran 11. 340

2. Perencanaan oleh Lembaga Penerima: 341

1) Lembaga Penerima mempersiapkan hal-hal sebagai 342

berikut: 343

a. Membentuk Organisasi untuk melaksanakan 344

kegiatan Insentif Riset SINas; 345

b. Mendapatkan komitmen dari pihak-pihak yang akan 346

terlibat, baik secara lisan maupun melalui 347

perjanjian kerja; 348

c. Bagi lembaga penerima yang menjadi ketua 349

konsorsium riset harus mempersiapkan seluruh 350

aktivitas baik secara administrasi maupun teknis. 351

2) Membuat mekanisme kerja internal bersama lembaga 352

anggotanya: 353

a. Konsorsium riset harus memberikan kontribusi 354

nyata dalam pembiayaan riset/ fund sharing baik 355

dalam bentuk in-kind dan atau in-cash; 356

b. Konsorsium harus melakukan pemutakhiran (up- 357

dating) terhadap technology roadmap yang dikem- 358

bangkan, serta memantau kemajuan penguasa- 359

annya; 360

c. Konsorsium riset dapat diperlakukan khusus besa- 361

ran jumlah pendanaannya dan jangka waktu riset- 362

nya; 363

3) Mempersiapkan Kontrak Kerjasama dengan Pengelola 364

Insentif Riset SINas, sebagai upaya pelaksanaan 365

(24)

Pengelolaan adminitrasi dan teknis, Monitoring dan 367

Evaluasi serta Pelaporan dan aktivitas lain terkait 368

pengelolaan Insentif Riset SINas bila dipandang perlu; 369

4) Lembaga penerima Insentif Riset SINas yang namanya 370

tercantum pada Surat Keputusan Meneri Negara Riset 371

dan Teknologi tentang Penetapan Proposal yang 372

dibiayai akan melakukan kontrak kerjasama 373

pelaksanaan Insentif Riset SINas. 374

5) Melaporkan hasil Insentif Riset SINas dalam bentuk 375

keluaran (output), melakukan perlindungan HKI melalui 376

rejim HKI maupun dengan publikasi ilmiah dalam 377

journal terakreditasi baik nasional maupun 378

internasional dan melaporkan kemajuannya ke 379

pengelola Insentif Riset SINas. Mengisi Surat 380

kesediaan untuk tetap memberikan laporan dan 381

informasi pengelolaan dan perlindungan HKI secara 382

periodik (minimal satu tahun sekali) dan Surat 383

Pernyataan Tidak membeli peralatan dari biaya Insentif 384

Riset SINas yang diterima. 385

386

3. Pelaksanaan 387

Manajemen pelaksanaan kegiatan Insentif Riset SINas 388

diserahkan kepada Lembaga Penerima yang berkewajiban 389

untuk: 390

1) Mengembangkan organisasi dan sistem manajemen 391

yang efektif, dan efisien serta accountable untuk 392

pelaksanaan kegiatan; 393

2) Melaksanakan rencana yang telah disusun untuk 394

mencapai sasaran dan keluaran yang telah ditentukan, 395

(25)

Kontrak Kerjasama dengan Tim Pengelola Insentif 397

Riset SINas; 398

3) Pelaksanaan Insentif Riset SINas selama 10 (sepuluh) 399

bulan kalender. 400

4) Bila terjadi keterlambatan penyampaian Laporan Akhir 401

atau tidak selesai sesuai jangka waktu yang telah 402

ditetapkan akan dikenakan denda sebesar 1‰(satu per 403

seribu) untuk setiap hari keterlambatan atau 404

maksimum 5% (lima presen) dari nilai kontrak dan atau 405

sangsi lain sesuai peraturan perundangan yang 406

berlaku. 407

5) Pencairan dana dan Penyampaian laporan (Hardcopy 408

dan file elektronik), yaitu: 409

a. Proposal untuk penarikan dana termin 1 (30%). 410

Dana diberikan setelah menyampaikan proposal 411

hasil perbaikan sesuai anggaran yang disetujui dan 412

dokumen administrasi keuangan; 413

b. Laporan Kemajuan Pertama untuk penarikan dana 414

termin 2 (50%). Dana diberikan setelah 415

menyampaikan laporan kemajuan teknis pertama 416

setara dengan pemanfaatan dana 30%; 417

c. Laporan Kemajuan Kedua untuk penarikan dana 418

Termin 3 (20%). Dana diberikan setelah 419

menyampaikan laporan kemajuan teknis kedua 420

setara dengan pemanfaatan dana 50%; 421

d. Laporan Akhir setara pemanfaatan dana 100% 422

disampaikan saat kontrak kerjasama berakhir yang 423

meliputi: (1) Laporan Akhir Teknis, (2) Laporan 424

Ringkas Hasil Litbang Sesuai Lampiran 7, (3) 425

Daftar Hasil Litbang, (4) Surat Pernyataan Tidak 426

(26)

Setor Dana Sisa, dilengkapi dengan Bukti Setor 428

Dana Sisa (Bila ada). 429

6) Membangun dan memantapkan kemitraan dengan 430

sejumlah lembaga penelitian, perguruan tinggi, industri, 431

serta institusi lain yang terkait. 432

7) Mengamankan dan mengelola teknologi yang 433

dihasilkan melalui perlindungan HKI meliputi: paten, 434

hak cipta, desain industri, rahasia dagang, dan 435

sebagainya; 436

8) Melakukan langkah promosi hasil litbang potensial: 437

a. Mengembangkan mekanisme transformasi teknolo- 438

gi dan menyediakan dukungan teknis, agar hasil 439

litbang yang dibiayai khususnya melalui Insentif 440

Riset SINas dapat diadopsi oleh pengguna, industri 441

atau masyarakat secara maksimal; 442

b. Melaporkan kemajuan kegiatan, hambatan dan 443

penyimpangan yang terjadi kepada Kementerian 444

Riset dan Teknologi secara periodik; 445

c. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam 446

rangka monitoring dan evaluasi kinerja Insentif 447

Riset SINas; 448

d. Mengikuti pameran iptek dan seminar yang 449

diselenggarakan Kementerian Riset dan Teknologi. 450

451

4. Monitoring dan Evaluasi (Monev): 452

Monitoring dan evaluasi dilakukan dalam rangka menjaga 453

kualitas hasil dan dilengkapi dengan format model evaluasi 454

tertentu yang dipandang baik, serta dilaksanakan secara 455

sinergi oleh dua pihak, yaitu oleh pihak Lembaga 456

(27)

1) Monitoring 459

Aktivitas ini ditujukan untuk memantau kemajuan dan 460

perkembangan pelaksanaan Insentif Riset SINas, serta 461

masalah yang dihadapi mencakup hal sbb: 462

a. Kesesuaian aktivitas yang telah dilakukan dengan 463

rencana; 464

b. Kemajuan aktivitas dan buku catatan harian 465

penelitian (log book); 466

c. Permasalahan yang dihadapi lembaga atau 467

peneliti dan alternatif solusinya; 468

Aktivitas monitoring dilakukan secara internal oleh 469

Lembaga Penerima dengan memeriksa dan menilai 470

laporan kemajuan kegiatan dan peninjauan lapangan 471

secara in-situ, ataupun dilengkapi dengan presentasi 472

oleh para peneliti. 473

Hasil penilaian monitoring internal oleh lembaga 474

penerima, digunakan sebagai salah satu syarat dalam 475

penarikan dana. 476

Hasil monitoring internal oleh Lembaga Penerima 477

harus disampaikan kepada Tim Pengelola Insentif 478

SINas Kementerian Riset dan Teknologi. 479

Tim Monev Kementerian Riset dan Teknologi yang 480

didukung oleh pakar independen akan mengadakan 481

evaluasi terhadap hasil monitoring internal oleh 482

lembaga penerima. 483

2) Evaluasi 484

Aktivitas ini ditujukan untuk mengevaluasi hasil dan 485

capaian kegiatan/riset pada akhir tahun berjalan. 486

(28)

internal oleh Lembaga Penerima yang memeriksa dan 488

menilai laporan kemajuan, atau secara in-situ, ataupun 489

melalui presentasi oleh para peneliti. Oleh karena itu, 490

Lembaga Penerimawajib memperhatikan pelaksanaan 491

kegiatan/riset tersebut. 492

Tim Monevdari KRT yang didukung pakar independen 493

akan mengadakan komunikasi, verifikasi dan evaluasi 494

tentang hasil evaluasi internal lembaga penerima. 495

496

5. Hasil Kegiatan: 497

Hasil kegiatan yang merupakan hasil penelitian, baik 498

berupa data hasil pengukuran/observasi maupun data 499

yang digunakan oleh suatu aktivitas penelitian di dalam 500

Insentif Riset SINas, baik berupa publikasi, data mentah, 501

maupun KI, yang sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah 502

melalui Insentif Riset SINas merupakan hak milik 503

Pemerintah. Penelitian yang sebagian dibiayai oleh 504

pemerintah melalui insentif riset dan sebagian oleh pihak 505

lain merupakan milik pemerintah dan pihak lain yang 506

bersangkutan secara bersama, kecuali diperjanjikan lain. 507

Penjelasan tentang Hak Kekayaan Intelektual dapat dilihat 508

pada Lampiran 4. 509

(29)

BAB IV 511

PEMBIAYAAN 512

513

Pembiayaan Insentif Riset SINas bersumber dari 514

APBN,sehingga mekanisme pengajuan, pencairan, dan 515

pelaporan harus mengikuti peraturan yang berlaku. 516

1. Dukungan pendanaan untuk RD, RT, KP, DF sebesar 517

maksimum Rp. 500 juta per tahun per proposal, 518

sedangkan untuk konsorsium riset dapat didanai lebih 519

besar dari Rp. 500 juta per tahun per proposal. 520

2. Anggaran disusun dengan pola Rincian Anggaran dan 521

Belanja (RAB). Penyusunan RAB harus dibuat secara 522

rinci, tidak dibenarkan dalam bentuk paket, dimaksudkan 523

supaya terlihat kewajarannya dalam penggunaan dana. 524

Pola penganggaran mengikuti Standar Biaya Umum (SBU) 525

terbaru yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan. 526

Tidak diperbolehkan untuk membeli peralatan / barang 527

modal. Dalam penyusunan RAB anggaran terdiri atas: 528

No. Mata

Anggaran Uraian

1 Gaji/Upah

meliputi belanja untuk honorarium peneliti seperti peneliti utama, peneliti, pembantu

peneliti, sekretariat penelitian, dan

koordinator peneliti.

2 Belanja Bahan

bahan penelitian dapat berupa komponen dan material dasar meliputi belanja untuk keperluan riset sehari-hari di antaranya

alat tulis kantor, computer supplies

(bukancomputer hardwares) dan bahan-bahan penelitian.

(30)

3

Belanja Perjalanan Lainnya

meliputi belanja untuk perjalanan ke lokasi penelitian yang secara langsung berkaitan dengan objek penelitian, dan perjalanan dalam rangka persiapan serta

koordinasi pelaksanaan penelitian

dengan sistem pembiayaan lumpsum

system. Bukan untuk perjalanan LN.

4

Belanja Lain-lain

meliputi belanja untuk jamuan rapat, seminar, sosialisasi/promosi, pengolahan

data, pencetakan laporan, dan

operasional pendukung pelaksanaan

penelitian.

529

3. Standar Biaya Umum sesuai dengan ketentuan yang 530

berlaku (Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 531

84/PMK.02/2011 tanggal 23 Mei 2011, tentang Standar 532

Biaya Tahun Anggaran 2012 atau yang terbaru dilihat 533

pada situs Direktorat Jenderal Anggaran-Kementerian 534

Keuangan). 535

4. Bila diperlukan peralatan penelitian, diperbolehkan sewa 536

atau merupakan bagian kontribusi dari pihak lain (mitra). 537

Dalam melakukan sewa ke lembaga pemerintah wajib 538

memperhatikan PNBP dengan standar tarif yang telah 539

ditetapkan pemilik peralatan. 540

5. Dalam penyusunan RAB harus DIPERHITUNGKAN 541

PAJAK sesuai peraturan perundang-undangan yang 542

berlaku. Bila tidak ada surat keterangan pembebasan 543

pajak, maka akan dikenakan PPN sebesar 10% dan PPH 544

sebesar 2% dari total anggaran insentif riset yang diterima. 545

6. Pelaksanaan Insentif Riset SINas untuk setiap tahunnya 546

(31)

7. Insentif Riset SINas terdiri atas aktivitas-aktivitas yang 548

direncanakan untuk dilaksanakan dalam kurun waktu satu 549

tahun yang bersangkutan. Apabila, ada kegiatan 550

berikutnya (lanjutan), harus dilakukan pengajuan dengan 551

prosedur yang sama sebagaimana saat pengajuan tahun 552

pertama, serta akan ditinjau prestasinya pada tahun yang 553

telah dikerjakan. 554

8. Proposal Riset Lanjutan dianggap gagal atau tidak dapat 555

dilanjutkan apabila: 556

1) Tidak mengajukan proposal lanjutan; 557

2) Mengajukan proposal lanjutan tetapi tidak sesuai 558

ketentuan dan prosedur pengajuan; 559

3) Tidak lulus seleksi administrasi dan atau seleksi 560

substansi; 561

4) Hasil monev mempunyai nilai rendah; 562

5) Tidak selesai tepat waktu; 563

6) Tidak dapat memenuhi janjinya seperti tertulis pada 564

proposal. 565

9. Kontribusi dari institusi/lembaga atau anggota konsorsium 566

merupakan bagian sumber daya keseluruhan untuk 567

melaksanakan Insentif Riset SINas. 568

(32)

BAB IV 570

PENUTUP 571

Dokumen ini wajib diacu oleh setiap pengusul dan pihak-pihak 572

lain yang terlibat di dalam perencanaan, pelaksanaan, 573

pengendalian, dan evaluasi Insentif Riset SINas. 574

Penyempurnaan terhadap dokumen ini akan dilakukan secara 575

periodik sesuai dengan perkembangan keadaan, penyesuaian 576

dengan peraturan yang berlaku, serta pengalaman- 577

pengalaman yang akan diperoleh. 578

(33)

Lampiran 1. 580

PENGERTIAN 581

Beberapa pengertian (definisi) yang penting dapat dituliskan 582

sbb: 583

1) Sistem Inovasi Nasional (SINas) adalah suatu kesatuan 584

fungsional yang melibatkan aktor, kelembagaan, jaringan, 585

sumberdaya dan interaksi dalam proses produktif yang 586

mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi 587

dan difusi inovasi, serta proses pembelajarannya. SINas 588

mencakup basis Iptek dan basis produksi yang meliputi 589

aktivitas-aktivitas nilai tambah bagi pemenuhan kebutuhan 590

bisnis, non bisnis dan masyarakat umum, pemanfaatan 591

dan difusi Iptek, serta proses pembelajaran yang 592

berkembang dalam masyarakat. 593

2) Konsorsium riset, yang dimaksud adalah kerjasama tiga 594

(atau lebih) institusi yang terdiri dari unsur-unsur lembaga 595

Pemerintah, Perguruan Tinggi dan Industri yang 596

bersepakat dan bersinergi, serta saling berkontribusi 597

dalam sebuah kegiatan riset bersama dengan topik riset 598

yang selaras dengan bidang prioritas pembangunan iptek. 599

3) WBS (Work Breakdown Structure) adalah merupakan 600

struktur dan uraian pembagian tugas, wewenang dan 601

tanggung jawab dari para partisipan konsorsium riset yang 602

berkomitmen untuk melakukan kegiatan riset bersama; 603

4) Kebaharuan iptek adalah hal baru yang sangat esensial 604

dari riset iptek dan belum pernah dilakukan oleh kegiatan – 605

kegiatan riset sebelumnya yang dapat diltelusur dari 606

dokumen atau jurnal-jurnal ilmiah yang telah terbit. 607

608 609

(34)

Lampiran 2. 610

OUTLINE 611

LEMBAR APLIKASI ONLINE INSENTIF RISET SINAS 612

Nomor Pendaftaran : ………

Ditampilkan langsung oleh Sistem

Tanggal Usulan : ………

Ditampilkan langsung tanggal saat pendaftaran

Kode : ………

Disediakan Pilihan (RD, RT, KP dan DF)

Judul : ………

Tulis Judul Dengan Singkat dan Jelas.

Bidang Fokus : ………

Disediakan Pilihan (7 Bidang Prioritas: TP, TKO, TE, TT, TIK, TPK dan TM)

Produk Target : ………

Disediakan Pilihan Untuk Setiap Bidang Prioritas.

Riset ini Tahun ke- : ………

Disediakan Pilihan ( 1 Untuk Proposal Baru, 2 & 3 Untuk Proposal Lanjutan)

Lama Riset : ………

Disediakan Pilihan ( 1 Untuk Satu Tahun, 2 Untuk Dua Tahun, dan 3 Untuk Tiga Tahun)

Biaya tahun ke-1 : ………

Besarnya dana tahun pertama.

Biaya tahun ke-2 : ………

Besarnya dana tahun kedua.

Biaya tahun ke-3 : ………

Besarnya dana tahun ketiga.

Abstrak : ………

Tuliskan secara komprehensif kegiatan/ riset yang akan dilaksanakan dengan menjelaskan masalah yang akan diteliti dan latar belakangnya, termasuk dalam hal ini dijelaskan letak strategisnya kegiatan/ riset ini guna mengatasi permasalahan yang dihadapi. Juga harus dijelaskan tahap-tahap riset yang dilakukan, kegunaan hasil, dan metode yang digunakan. Cantumkan lima kata kunci (key words) yang paling dominan.

Tujuan dan

signifikansi : ………Tulis secara jelas tujuan dan sasaran kegiatan riset.

Outline : ……… 1) Uraikan keuntungan/keunggulan, manfaat yang diperoleh

dari hasil kegiatan riset yang akan dilaksanakan, serta metode yang akan digunakan dalam pencapaian sasaran;

(35)

Efek dari diseminasi hasil riset/kegiatan bagi industri, ekonomi dan masyarakat Indonesia : ………

1) Jelaskan state of the art, daya ungkit, serta dukungan kegiatan/ riset yang dilakukan terhadap penguatan Sistem Inovasi Nasional.

2) Status penelitian dan teknologi saat ini terkait dengan aktivitas litbang yang diusulkan.

3) Leverage aktivitas litbang/kegiatan yang diusulkan.

4) Status kemajuan pelaksanaan (khusus proposal lanjutan)

Bentuk keluaran

(Deliveries) : ………Jelaskan keluaran (output) yang dihasilkan dari kegiatan/ riset ini, baik secara kualitatif dan kuantitatif berikut waktu yang dibutuhkan untuk mencapai keluaran tersebut, dengan mengacu pada luaran jenis insentif (RD, RT, KP dan DF)

Untuk proposal lanjutan wajib menyampaikan target yang dicapai pada tahun pertama atau tahun sebelumnya.

Memiliki Mitra : ………

Disediakan Pilihan Ya / Tidak

Peneliti Utama

Institusi : ………

Nama Institusi ditulis dengan huruf kapital semua, contoh: LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Unit Organisasi : ………

Nama Unit Organisasi ditulis dengan huruf kapital semua, contoh:

PUSAT PENELITIAN BIOTEKNOLOGI

Alamat : ………

Tulis alamat secara jelas

No. Telepon : ………

Tulis nomor telpon kantor secara benar

No. HP : ………

Tulis nomor HP secara benar

Fax : ………

Tulis nomor faks kantor secara benar

E-mail : ………

Tulis alamat email secara benar

Peneliti Kedua

Institusi : ………

Nama Institusi ditulis dengan huruf kapital semua, contoh: BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

(36)

Nama Unit Organisasi ditulis dengan huruf kapital semua, contoh:

PUSAT TEKNOLOGI FARMASI DAN MEDIKA

Alamat : ………

Tulis alamat secara jelas

No. Telepon : ………

Tulis nomor telpon kantor secara benar

No. HP : ………

Tulis nomor HP secara benar

Fax : ………

Tulis nomor faks kantor secara benar

E-mail : ………

Tulis alamat email secara benar

Peneliti Ketiga

Institusi : ………

Nama Institusi ditulis dengan huruf kapital semua, contoh: BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

Unit Organisasi : ………

Nama Unit Organisasi ditulis dengan huruf kapital semua, contoh:

PUSAT TEKNOLOGI FARMASI DAN MEDIKA

Alamat : ………

Tulis alamat secara jelas

No. Telepon : ………

Tulis nomor telpon kantor secara benar

No. HP : ………

Tulis nomor HP secara benar

Fax : ………

Tulis nomor faks kantor secara benar

E-mail : ………

Tulis alamat email secara benar

Lembaga Pengusul

Institusi : ………

Nama Institusi ditulis dengan huruf kapital semua, contoh: BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

(37)

Unit Organisasi : ………

Nama Unit Organisasi ditulis dengan huruf kapital semua, contoh:

PUSAT TEKNOLOGI FARMASI DAN MEDIKA

Alamat : ………

Tulis alamat secara jelas

No. Telepon : ………

Tulis nomor telpon kantor secara benar

No. HP : ………

Tulis nomor HP secara benar

Fax : ………

Tulis nomor faks kantor secara benar

E-mail : ………

Tulis alamat email secara benar

Sharing Biaya : ………

Tulis besarnya sharing biaya dalam rupiah Mitra

Tipe Mitra : Pilih Tipe Mitra yang disediakan: Nasional/ Insternasional

Institusi :

………

Nama Institusi ditulis dengan huruf kapital semua, contoh: PT. BIOFARMA

Unit Organisasi :

………

Nama Unit Organisasi ditulis dengan huruf kapital semua, contoh:DIVISI R & D

Alamat : ………

Tulis alamat secara jelas

No. Telepon : ………Tulis nomor telpon kantor secara benar No. HP : ………Tulis nomor HP secara benar Fax : ………Tulis nomor faks kantor secara benar E-mail : ………Tulis alamat email secara benar Mata Uang : Pilih Mata Uang yang disediakan.

(38)

Lampiran 3. 613

Topik Riset (Hasil Kesepakatan Rakornas Ristek 2011, 614

sebagai referensi) 615

No. Bidang Prioritas Iptek 10. Teknologi Pangan

10.01 Riset Pengembangan Pertanian Pangan (padi, jagung, kedelai, lahan sub optimal)

10.02 Riset Pengembangan Peternakan (teknologi formulasi dan produksi pakan ternak)

10.03 Riset Pengembangan Perkebunan (benih unggul, budidaya dan rekayasa alsin, produk turunan kelapa sawit dan kakao) 10.04 Riset Perikanan Budidaya Berkelanjutan (udang, bandeng,

seabass, dll)

10.05 Riset Pengelolaan Perikanan Laut dengan pendekatan Ekosistem (tuna, udang, cakalang)

10.06 Riset Pengembangan Teknologi Pangan Lainnya

20. Teknologi Kesehatan dan Obat

20.01 Riset Pengembangan Vaksin (tuberkulosis, dengue, H5N1, hepatitis B)

20.02 Riset Pengembangan Bahan Baku Obat (artemisin dan antibiotika)

20.03 Riset Pengembangan Jamu (anti hipertensi, anti hiper kolesterol, anti hiperurisemia)

20.04 Riset Pengembangan Alat Kesehatan (USG)

20.05 Riset Pengembangan Teknologi Kesehatan dan Obat Lainnya

30. Teknologi Energi

30.01 Riset Pengembangan Pengolahan Batubara

30.02 Riset Pengembangan Pembangkit Listrik dari Energi Baru dan Terbarukan (Panas Bumi, Surya, Angin, dsb)

30.03 Riset Pengembangan Teknologi Energi Lainnya

40. Teknologi Transportasi

40.01 Riset Pengembangan Kendaraan Ramah Lingkungan dan Kendaraan Angkutan Umum Murah untuk Pedesaan 40.02 Riset Pengembangan Perkapalan

(39)

No. Bidang Prioritas Iptek

40.04 Riset Pengembangan Keselamatan Sistem Kereta Api 40.04 Riset Pengembangan Teknologi Transportasi Lainnya

50. Teknologi Informasi dan Komunikasi

50.01 Riset Pengembangan Telematika

50.02 Riset Pengembangan Teknologi Content Industri Kreatif 50.03 Riset Pengembangan Satelit Komunikasi

50.04 Riset Pengembangan Teknologi Radar

50.05 Riset Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Lainnya

60. Teknologi Pertahanan dan Keamanan

60.01 Riset Pengembangan Rudal 60.02 Riset Pengembangan Kapal Perang 60.03 Riset Pengembangan Kendaran Tempur

60.04 Riset Pengembangan Teknologi Pertahanan dan Keamanan Lainnya

70. Teknologi Material

70.01 Riset Pengembangan Wafer Silikon Polikristal

70.02 Riset Pengembangan Teknologi untuk material khusus (baja tahan peluru, magnet, carbon composite, dll.)

70.03 Riset Pengembangan Teknologi pengolahan Sumberdaya Lokal menjadi bahan baku material substitusi impor (bauksit, nikel, biji besi)

70.04 Riset Pengembangan Material Lainnya

616 617

(40)

Lampiran 4. 618 619

KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN MANAJEMEN ASET 620

Kekayaan Intelektual (KI) adalah kekayaan yang timbul atau 621

lahir karena kemampuan intelektual manusia melalui daya 622

cipta, rasa, dan karsanya yang dapat berupa karya di bidang 623

teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra, dan/atau 624

seluruh hasil olah pikir manusia yang menghasilkan nilai 625

tambah bagi ekonomi maupun sosial budaya. 626

1.

Katagori KI meliputi: 627

1)

Hak Kekayaan Intelektual (HKI): 628

(1)

Hak Cipta. 629

(2)

Hak Kekayaan Industrial: (Paten, Desain Industri, 630

Desain Rangkaian Sirkuit Terpadu, Merek, Raha- 631

sia Dagang dan Perlindungan Varietas Tana- 632

man). 633

2)

Sumberdaya genetik (Genetic Resources), 634

pengetahuan tradisional (Traditional Knowledge), dan 635

folklore selanjutnya disingkat SDGTKF. 636

3)

Hak terkait lainnya. 637

KI merupakan hasil kegiatan penelitian dan merupakan 638

salah satu indikator keberhasilan yang sangat penting dari 639

kegiatan insentif. Oleh sebab itu, pengusul diwajibkan 640

untuk melakukan penelusuran pustaka atas prior art atau 641

pengetahuan terdahulu berkaitan dengan tema/topik 642

penelitian yang diusulkan serta membuat pernyataan 643

bahwa kegiatan yang akan dilakukan bukan plagiat. Dari 644

penelusuran tersebut harus dilakukan analisis untuk 645

identifikasi roadmap teknologi terkait, originalitas, 646

(41)

itu,pengusul dapat melakukan penelusuran database, baik 649

yang ada di dalam maupun di luar negeri. Database 650

penting yang perlu ditelusuri antara lain jurnal ilmiah, 651

paten, dan desain industri serta hal-hal yang terkait dengan 652

KI. 653

654

2.

Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) 655

1)

Buku Catatan Harian Penelitian atau Log Book 656

Sejak awal kontrak setiap peneliti diminta membuat 657

sebuah Buku Catatan Harian Penelitian (BCHP). 658

Tujuan pemberian BCHP itu adalah untuk menerapkan 659

praktek manajemen riset yang baik (good research 660

management practice) dan untuk memperkuat 661

perlindungan HKI. BCHP akan berarti apabila diisi 662

sebagai-mana mestinya. Pengisian BCHP bukan hanya 663

untuk keperluan ilmiah, melainkan juga untuk 664

keperluan pembuktian secara hukum. BCHP diperlukan 665

apabila yang mengajukan paten atau perlindungan 666

KIlain-nya menghadapi sanggahan dari pihak lain 667

mengenai hak milik yang dimintakan perlindungannya. 668

2)

Publikasi 669

Peneliti yang melaksanakan insentif riset wajib 670

mempublikasikan hasil risetnya pada jurnal nasional 671

atau internasional atau proceeding seminar nasional 672

atau internasional selama tidak mengurangi 673

kepentingan perlindungan KI-nya. Kecuali diperjanjikan 674

lain, yang di antaranya karena menyangkut 675

kerahasiaan atau akan didaftarkan Paten. 676

3)

Peluang 677

Dalam upaya untuk mendorong inovasi di kalangan 678

(42)

pemanfaatan paten kadaluwarsa. Berdasarkan Pasal 680

135 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang 681

Paten, diperbolehkan memproduksi produk farmasi 682

yang dilindungi paten dalam jangka 2 (dua) tahun 683

sebelum berakhirnya masa perlindungan, dengan 684

tujuan untuk proses perizinan, kemudian pemasaran 685

dilakukan setelah perlindungan berakhir. 686

Berkaitan dengan hal tersebut, usaha pengembangan 687

obat generik oleh industri farmasi bekerjasama dengan 688

lembaga litbang berdasarkan paten yang memasuki 689

masa 2 (dua) tahun sebelum kadaluwarsa. 690

Selain itu, perlu memanfaatkan paten asing yang tidak 691

didaftarkan di Indonesia, dan KI berstatus public 692

domain (milik umum) karena telah habis masa perlin- 693

dungannya, serta memanfaatkan kesempatan untuk 694

lisensi wajib (compulsory license). Hal tersebut di atas 695

akan memperoleh nilai positif pada tahap seleksi. 696

697

3.

Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Hasil Litbang 698

1)

Pengaturan Kepemilikan 699

Hasil penelitian, baik berupa data hasil 700

pengukuran/observasi maupun data yang digunakan 701

oleh suatu aktivitas penelitian di dalam insentif riset, 702

baik berupa publikasi, data mentah, maupun KI,yang 703

sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah melalui 704

insentif risetmerupakanhak milik Pemerintah. 705

Penelitian yang sebagian dibiayai oleh pemerintah 706

melalui insentif riset dan sebagian oleh pihak lain 707

merupakan milik pemerintah dan pihak lain yang 708

bersangkutan secara bersama, kecuali diperjanjikan 709

(43)

Kepemilikan hak terkait dengan obyek KI diatur 711

sebagai berikut: 712

(1)

Kepemilikan Hak Cipta 713

Kepemilikan hasil penelitian melalui insentif riset 714

untuk obyek Hak Cipta diatur sebagai berikut: 715

(a)

Jika suatu Ciptaan dibuat dalam hubungan 716

dinas (lembaga penerima insentif riset) 717

dengan pihak lain dalam lingkungan 718

pekerjaannya, Pemegang Hak Cipta adalah 719

pihak yang untuk dan dalam dinasnya Ciptaan 720

itu dikerjakan. 721

(b)

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 722

(1) berlaku pula bagi Ciptaan yang dibuat 723

pihak lain berdasarkan pesanan yang 724

dilakukan dalam hubungan dinas. 725

(c)

Jika suatu Ciptaan dibuat dalam hubungan 726

kerja atau berdasarkan pesanan, pihak yang 727

membuat karya cipta itu dianggap sebagai 728

Pencipta dan Pemegang Hak Cipta. 729

(d)

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada 730

angka (1), (2), dan (3) tidak berlaku, kecuali 731

apabila diperjanjikan lain antara kedua pihak. 732

(2)

Kepemilikan Hak Industrial Property 733

Kepemilikan Hak Industrial Property dibagi menjadi 734

dua, yaitu: 735

a. Hak Peneliti, Perekayasa, Litkayasa dan 736

penghasil KI: 737

a) Yang berhak memperoleh Hak Kekayaan 738

Industrial adalah peneliti, perekayasa, 739

litkayasa, atau yang menerima lebih lanjut 740

(44)

b) Jika suatu hasil KI dihasilkan oleh 742

beberapa orang secara bersama-sama, 743

hak atas KI tersebut dimiliki secara 744

bersama-sama oleh para peneliti, 745

perekayasa, litkayasa dan penghasil KI 746

yang bersangkutan. 747

c) Kecuali terbukti lain, yang dianggap 748

sebagai peneliti, perekayasa, litkayasa 749

adalah seorang atau beberapa orang 750

yang untuk pertama kali dinyatakan 751

sebagai penghasil KI dalam dokumen 752

permohonan perlindungan KI. 753

d) Ketentuan huruf a), b), dan c) tersebut 754

semata-mata mengatur keterlibatan Hak 755

inventor untuk tetap diperhatikan dan/atau 756

tetap dicantumkan namanya dalam 757

proses perlindungan serta tetap untuk 758

dipertimbangkan mendapatkan royalti dan 759

hak-hak lainnya. 760

761

b. Pemegang Hak: 762

a) Pihak yang berhak memperoleh Hak 763

Kekayaan Industrial atas suatu hasil 764

penelitian yang dihasilkan dalam suatu 765

hubungan dinas/kerja adalah pihak yang 766

memberikan pekerjaan dan/atau yang 767

menyuruh melakukan, dan/atau yang 768

membiayai termasuk yang memberi 769

insentif. 770

b) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada 771

(45)

karyawan maupun pekerja yang 774

menggunakan data dan/atau sarana yang 775

tersedia dalam pekerjaannya sekalipun 776

perjanjian tersebut tidak 777

mengharuskannya untuk menghasilkan 778

hasil penelitian. 779

c) Pihak yang berhak memperoleh Hak 780

Kekayaan Industrial dan/atau bagi para 781

peneliti, perekayasa, litkayasa dan 782

penghasil KI sebagaimana dimaksud 783

pada angka 1) dan 2) berhak 784

mendapatkan imbalan yang layak dengan 785

memper-hatikan manfaat ekonomi yang 786

diperoleh dari penelitian tersebut. 787

d) Imbalan sebagaimana dimaksud pada 788

angka 3) dapat dibayarkan: 789

(a) dalam jumlah tertentu dan sekaligus; 790

(b) persentase; 791

(c) gabungan antara jumlah tertentu dan 792

sekaligus dengan hadiah atau bonus; 793

(d) gabungan antara persentase dan 794

hadiah atau bonus; atau 795

(e) bentuk lain yang disepakati para pihak; 796

yang besarnya ditetapkan oleh pihak 797

pihak yang bersangkutan. 798

e) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada 799

angka 1), 2), dan 3) sama sekali tidak 800

menghapuskan hak peneliti, perekayasa, 801

litkayasa untuk tetap dicantumkan 802

namanya dalam Sertifikat Hak Kekayaan 803

Industrial. 804

(46)

C. Kepemilikan Sumber Daya Genetik 806

Traditional Knowledge Folklore (SDGTKF) 807

a) Ketentuan kepemilikan Hak pada HKI 808

berlaku secara mutatis untuk pengaturan 809

kepemilikan SDGTKF. 810

b) Kepemilikan hak tersebut wajib 811

mempertimbangkan Hak komunal dari 812

asal usul SDGTKF tersebut. 813

c) Setiap pengajuan perlindungan HKI yang 814

menggunakan dan/atau memanfaatkan 815

SDGTKF, maka wajib untuk 816

mencantumkan asal usul dari SDGTKF, 817

dan memberikan kontribusi pembagian 818

keuntungan (benefit sharing) terhadap 819

pemilik/asal usul SDGTKF tersebut jika 820

dikemudian hari penelitian tersebut meng- 821

hasilkan nilai ekonomi 822

d. Hak terkait lainnya 823

a) Hak terkait lainnya diatur secara tegas, 824

sesuai permohonan untuk perlindungan KI 825

yang diajukan (HKI, SDGPTF). 826

b) Ketentuan pada angka 1) tidak berlaku 827

jika diperjanjikan lain dan/atau telah ada 828

perjanjian para pihak yang disepakati. 829

830

2)

Pengelolaan Kepemilikan 831

Pengelolaan KI dan hasil litbang yang dibiayai 832

pemerintah melalui insentif riset pengelolaannya 833

(47)

4.

Pelaporan 835

1)

Pelaporan adalah aktivitas melaporkan kepada 836

Menteri Negara Riset dan Teknologi, atas HKI yang 837

telah diperoleh dan/atau yang sedang dalam proses 838

pendaftaran, hasil aktivitas litbang, serta 839

pengelolaannya, dengan format dan sistimatika yang 840

ditetapkan melalui Peraturan Menteri Negara Riset 841

dan Teknologi Nomor: 04/M/PER/III/2007 tentang 842

Tata Cara Pelaporan KI, Hasil Kegiatan Penelitian 843

dan Pengembangan, dan Hasil Pengelolaannya. 844

2)

Lembaga pengusul (lembaga litbang, perguruan 845

tinggi, industri, instansi pemerintah/swasta) wajib 846

melaporkan KI serta hasil litbang dan hasil 847

pengelolaannya kepada Menteri Negara Riset dan 848

Teknologi (Lampiran 4). 849

3)

Terkait butir b, Lembaga pengusul wajib terus 850

memutakhirkan laporan KI serta hasil litbang dan 851

hasil pengelolaannya ke Kementerian Riset dan 852

Teknologi walaupun kegiatan pemberian dana insentif 853

telah selesai (laporan pasca kontrak). 854

855 856

5.

Dana Pengelolaan KI 857

Dana untuk pengelolaan KI termasuk dana pengajuan 858

pendaftaran KI dan/atau biaya perlindungan KI hasil 859

penelitian insentif riset, antara lain biaya pendaftaran, 860

penulisan deskripsi (drafting), dan pemeriksaan substantif 861

serta pembuatan database dan biaya-biaya lain yang 862

timbul akibat perlindungan KI, menjadi tanggung jawab 863

(48)

mendapatkan insentif fasilitasi HKI dari Kementerian Riset 865

dan Teknologi. 866

867

6.

Pembagian Royalti dan Lisensi 868

Setiap KI hasil insentif riset yang berhasil dikomersialkan 869

wajib mengikuti pembagian pembayaran royalti dan lisensi 870

sesuai dengan peraturan yang berlaku, di antaranya 871

peraturan perundang-undangan di bidang Hak Kekayaan 872

Intelektual dan yang terkait, Peraturan Pemerintah RI 873

Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan 874

Intelektual serta Hasil Penelitian dan Pengembangan oleh 875

Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang, kecuali 876

diperjanjikan lain. 877

878

7.

Perjanjian 879

Pengusul proposal, baik Peneliti, lembaga, institusi 880

pemerintah/swasta wajib mengadakan perjanjian dengan 881

pihak-pihak terkait untuk mengatur pengelolaan KI dan 882

pembagian royalti yang mungkin timbul pada saat 883

penelitian sedang berjalan atau sesudahnya. 884

885

8.

Manajemen Aset 886

1)

Dasar Hukum 887

(1)

Undang-Undang No. 5 Tahun 1994 tentang 888

Konvensi PBB mengenai Keanekaragaman 889

Hayati. 890

(2)

Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang 891

Keuangan Negara. 892

(3)

Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang 893

(49)

(4)

Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang 895

Standar Akuntansi Pemerintahan. 896

(5)

Keputusan Menteri Keuangan No. 897

18/KMK.018/1999 tentang Klasifikasi dan 898

Kodifikasi Barang Inventaris Milik/Kekayaan 899

Negara. 900

(6)

Keputusan Menteri Keuangan No. 01/KM.12/2001 901

tentang Pedoman Kapitalisasi Barang 902

Milik/Kekayaan Negara dalam Sistem Akuntansi 903

Peme-rintah. 904

905

2)

Kepemilikan Aset pada Insentif Riset 906

(1)

Pengelolaan, kepemilikan, dan pemanfaatan hasil 907

insentif riset yang mencakup KI dilakukan sesuai 908

dengan peraturan perundangan yang berlaku. 909

(2)

Sebelum insentif riset ini berlangsung, setiap 910

pihak yang terkait telah membuat kesepakatan 911

tentang KI yang mungkin timbul dalam pelak- 912

sanaan insentif riset ini. 913

(3)

Ketentuan sebagaimana huruf a dan huruf b tidak 914

berlaku jika diperjanjikan lain. 915

916 917 918 919 920 921 922 923 924

(50)

Lampiran 5. Buku Catatan Harian Penelitian 925 926 927 928

BUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN (BCHP) 929

930 931 932 933

CONTOH 934

BUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN (BCHP) 935

936 937 938 (BCHP) 939 940 941

INSENTIF RISET SINas 942

KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI 943

944 945 946 947 Nomor BCHP : ... 948 949 950 951 952 Tahun Anggaran 2013 953 954 955 956

(51)

Keterangan Penelitian 957 958 Judul Penelitian : ... 959 Peneliti Utama : ... 960 Institusi Peneliti : ... 961 Bidang Prioritas : ... 962 Tahun Pelaksanaan : ... 963 Biaya : ... 964 Tujuan : ... 965 966 967 Sasaran Akhir Tahun : ... 968

Nomor BCHP : ... 969

970 971 Catatan Kemajuan Penelitian (tambah halaman sesuai kebutuhan) 972 973 No. (dan jam) Tanggal Aktivitas Catatan Kemajuan (tentang data yg diperoleh, keterangan data, sketsa, gambar, analisis singkat dsb) 1. 2. 3. Nomor BCHP : ... 974 ..., ... 2013 975 Diketahui oleh, 976 977

(Pejabat Institusi Ybs) 978

979 980

(52)

Lampiran 6. Format Proposal Lengkap 981

KETENTUAN PENYAJIAN DOKUMEN PROPOSAL LENGKAP 982

INSENTIF RISET SINas 2012 983

984

FORMAT PROPOSAL LENGKAP 985

Halaman Depan (cover warna sesuai jenis insentif) Proposal 986

RD = Merah 987 RT = Biru 988 KP = Hijau 989 DF = Kuning 990 ... 991 992 PROPOSAL 993 994

Insentif Riset SINas 2012 995

996 997 998

Judul Topik Penelitian yang diusulkan 999

1000

... 1001

1002

... 1003

1004

Bidang Prioritas Iptek : 1005

... 1006

1007

Jenis Insentif Riset : 1008

... 1009 1010 1011 1012 1013 1014 1015

LEMBAGA/ INSTITUSI PENGUSUL 1016

Referensi

Dokumen terkait

1) Berikan terapi oksigen dengan benar, missal dengan napas plong, masker venture. Rasional: Tujuan terapi oksigen adalah mempertahankan PaO2 diatas 60 mmHg,

Latar Belakang Pengeringan tipe tumpukan adalah mesin pengering yang dapat digunakan untuk mengeringkan bahan dalam bentuk biji-bijian, seperti biji kakao, kopi,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pada observasi awal diperoleh data bahwa pada saat pembelajaran,

Akun hutang pajak kepada BEI atas pajak transaksi penjualan nasabah dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 telah direklasifikasi

Perhitungan dilakukan terhadap tekanan statik dan dinamik, kecepatan fluida, energi kinetik turbulen dan pola aliran fluida yang terjadi di dalam saluran

Der Unterschied war nicht groß, aber er war vorhanden, also kann man sagen, dass Spiele im Unterricht effektiv sind, weil die Lernenden sie sehr mögen und auch mit ihnen lernen

difficile using three methods: RODAC sampling, elution method using the Morapex device followed by classical incubation on selective agars or by PCR detection.. The Morapex

Salah satunya adalah senggama terputus.Senggama terputus (coitus interruptus), atau yang lebih dikenal dengan metode ejakulasi di luar atau”keluar di luar” adalah