• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara taksonomi tanaman kedelai diklafikasikan sebagai berikut :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara taksonomi tanaman kedelai diklafikasikan sebagai berikut :"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Tanaman Kedelai {Glycine max L Merril)

Secara taksonomi tanaman kedelai diklafikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae, Divisio : Spermathophyta, Sub Divisio : Angiospermae,Class : Dicotyledonae, Famili : Leguminosae, Genus : Glycine, Spesies : Glycine max, nama ilmiah : Glicim max L . M e r i i l (Sumarsono, 1991).

Tanaman kedelai mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: berdaun lebat dengan percabangan sedikit yang mempunyai perakaran tunggang dan batangnya mengandung kambium. Tanaman ini termasuk tanaman semusim. yang tumbuh tegak,. Tinggi tanaman berkisar antara 30-100 cm, batangnya beruas-ruas dengan 3 sampai 6 cabang. Akar-akar tanaman kedelai mampu membentuk bintil-bintil akar yang merupakan koloni dari bakteri Rhizobiiim japonicum, bakteri tersebut dapat bcrsinibiosis dengan akar tanaman kedelai untuk mengikat nitrogen dari udara. Nitrogen i n i sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan kedelai (Fachruddin, 2000).

Tanaman kedelai menginginkan lingkungan yang beriklim tropis dan subtropis. Curah hujan sekitar 100-400 mm/bulan. Sedangkan untuk mendapatkan basil optimal, lanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara 100-200 mm/bulan, suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-34 ° C , akan tetapi suhu optimum bagi pertumbuhan tanaman kedelai 23-27 ° C . Pada proses perkecanibahan benih kedelai memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 ° C . Saat panen kedelai yang jatuh pada musim keniarau akan lebih baik dari pada niusini hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil. Varietas kedelai berbiji kecil, sangat cocok ditanam d i lahan dengan ketinggian 0,5-300 m dpi. Sedangkan varietasi kedelai berbiji besar cocok ditanam di lahan dengan ketinggian 300-500 m dpi. Kedelai biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian tidak lebih dari 500 m dpi (Dinas Pengoiahan Data Elcktronik Pcmcrintahan Kabupatcn Bantul, 2008).

Suprapto (1998), menyatakan bahwa pada tanah yang beluni di tananii kedelai atau kacang-kacangan, bintil akar sukar tumbuh oleh sebab itu benih yang akan ditanaman dtcanipur duiu dengan legin atau sejenisnya dan merupakan bibit

(2)

bakteri rhizobium. Kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai tanah yang memiliki aerase dan draeanase baik. Respon kedelai terhadap lingkungan akan menjadi lebih menguntungkan dengan memiliki varietas kedelai yang sesuai, waktu tanam, pemupukan dan populasi yang tepat.

Dalam pertumbuhannya, tanaman kedelai membutuhkan tanah yang subur, gembur, kaya akan unsur hara atau bahan organik. Tanah yang baik untuk pertumbuhan kedelai adalah tanah bertekstur lempung, berpasir. Hat dengan siruktur gembur serta p H tanah 5,5 sampai 7 (Proyek Informasi Pertanian R i a u ,

1985). : v . - - ; - K , : . .

2.2. Vlat Grayak {Spodoptera litura F). •

Spodoptera litura diklafikasikan dalam Phylum: Arthopoda, Klas: Insekta, Ordo: Lepidoptera, Famili: Noctuidae, Genus: Spodoptera, Spesies: litura, Nama Ilmiali: Spodoptera litura F, Nama Lain: Ulat grayak atau ulat tentara (Dircktorat Periindungan Hortikultura, 2006)

D i Indonesia terdapat beberapa spesies dari genus Spodoptera yaitu: S.lilura, S.a.xigiia, S.cxampaki dan S.iiiaurila. Ulat grayak ditemukan sepanjang tahun dengan populasi tertinggi tercapai bulan j u n i sampai dengan bulan September atau pada musim kemarau (Tjahjadi, 1989). ; > • • . ?

Ulat grayak merupakan hama yang menyerang tanaman secara serentak dan berkelompok sehingga dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Hama ini bersifat polyfag, tanaman inangnya yaitu kubis, padi. jagung. tomat, tebu, buncis, jeruk, tembakau, bawang nierah, terung, kentang, kacang-kacangan (Kedele, kacang tanali), kangkung, sawi, bayam, pisang, tanaman bias, juga gulma Limnocharis sp, Passiflora foetida, Agraum sp, Cloem sp, dan Trema sp (Dircktorat Periindungan Hortikultura, 2006) ;.

Telur ulat grayak berbentuk bulat dengan berdiameter 0,5 m m . Telur ini diletakan berkelompok pada permukaan bawah daun (Laoh dkk, 2003). Telur yang melekat pada daun (kadang-kadang tersusun dua lapis), berwama coklat kekuning-kuningan (masing-masing berisi 25-500 butir). Kelompok telur tertutup bulu scperti beludru yang berasal dari bulu-bulu tubuh bagian ujung ngengat

(3)

betina. Setelah 2-6 hari, telur-telur tersebut akan menetas menjadi ulat instar satu (Dircktorat Periindungan Hortikultura, 2006).

Ulat yang baru menetas bervvarna transparan, bagian sisi coklat tua atau hitam kecoklat-coklatan dan hidup berkelompok. Beberapa hari kemudian tergantung dengan ketersedian makanan. ulat menyebar dengan menggunakan benang sutra dari mulutnya. ulat grayak warnanya bervariasi. mempunyai kalung aiau bulan sabit berwarna hitam disegment abdomen yang keempat dan kesepuluh. Pada sisi lateral dan dorsal terdapat garis kuning. Siang hari bersembunyi di dalam tanah (tempat yang lembab) dan menyerang tanaman pada malam hari. Biasanya ulat berpindah ke tanaman lain secara bergerombol dalam jumlah besar. Fase ulat terdiri atas 5-6 instar dengan rata-rata lama hidup 8-18

hari (Dircktorat Periindungan Tanaman Hortikultura, 2006).

Ulat instar satu yang baru menetas dari telur (ulat muda) akan bergerombol pada sisi bawah daun. Ulat-ulat kecil ini mulai memakan daging daun dan meninggalkan lapisan terluar dari daun (epidermis) yang berupa lapisan tipis berwarna putih tembus pandang. Sedangkan ulat yang besar (ulat dewasa) dapat memakan tulang-tulang daun sehingga daun hampir habis dan kadang-kadang menyerang buah, serangan hebat dapat menyebabkan tanaman menjadi gundul karena daun dan buah habis di makan ulat. (Dircktorat Periindungan Tanaman Hortikultura, 2006).

Setelah berumur 2 minggu, ulat berkepompong didalam tanah, membentuk rumah pupa (kokon) berwarna coklat kemerahan dengan panjang sekitar 1,6 cm. Fase ini berlangsung selama 8-18 hari (Rukmana dan Saputra, 1997).

Fase imago (ngengat) 10-20 hari. Scekor betina dapat meletakkan telur sebanyak 500-600 butir telur. Sayap ngengat bagian depan berwarna coklat atau keperak-perakan, sayap belakang berwarna keputih-putihan dengan bercak hitam. Malam hari ngengat dapat terbang sejauh 5 kilometer. Seekor ngengat betina dapat meletakan 2000-3000 telur (Dircktorat Periindungan Tanaman Hortikultura, 2006) . > i r

(4)

2.3. Tanaman T u b a {Derris elliptica)

Klasifikasi tanaman Derris Kingdom: Plantae, Subkingdom: Tracheobionta, Superdivision: Spermstophyta, Division: Mangnoliophtya, Kelas: Magnoliopsida, Subklass: Rosidae, Ordo: Fabelas, Famili: Papilionaceae, Genus: Derris, Spesies : Elliptica, Nama Ilmiah : Derris elliptica (Roxb) Benth. (Anonim, 2008).

Tanaman Tuba terdiri dari sekitar 70 spesies dan j u m l a h spesies terbanyak ditemukan di Asia Tenggara (Anonim, 2008). Tidak semua genus Derris memiliki aktifitas sebagai racun. Ada empat spesies yang telah digunakan sebagai insektsida, yaitu Derris elliptica Benth, Derris trifolia Loar, Derris malaccensis Prain, dan Derris ferruginea Benth. (Burkill, 1935 dan Kochhar, 1981 dalam Martono dkk, 2004).

Gambar. 1. Tanaman Tuba

Isroi (2008), menyatakan Rotenone bekerja sebagai racun sel yang kuat (insektisida) dan sebagai antifeedant yang menyebabkan serangga berhenti makan. Kematian serangga icrjadi beberapa j a m .sampai beberapa hari setelah terkena rotenone. Rotenone juga dapat dicampur dengan piretrin atau belerang. Rotenone adalah racun kontak berspektrum luas dan berfungsi juga sebagai racun perut. Rotenone dapat digunakan sebagai molusksida (untuk moluska), insektisida (serangga) dan akarisida (tungau). Disamping rotenone bahan a k t i f lain yang terdapat pada akar tanaman tuba adalah deguelin (0.2-2.9%), elliptone (0.4-4,6%), dan toxicarol (0-4,4%), (Hamid, 1999 dalam Martono dkk, 2004).

Kandungan bioaktif rotenone (C23H22O6) sekitar 12 % pada akamya mudah terurai oleh sinar matahari dan mudah diekstrak dengan air atau eter. Dosis 350 mg/kg berat badan (setara dengan 350 ppm) dapat mcmatikan 50% dari populasi mcncit yang diuji (LDso). Rotenone bekerja sebagai racun syaraf mulut dan

(5)

mengganggu sistem metabolisme OPT sasaran, sehingga serangga yang teracuni akan mati kelaparan karena tidak bisa makan akibat mengalami kclumpuhan syaraf mulut. Pada koscntrasi 17,51 ppm ekstrak akar tuba merupakan LDso untuk hama gudang C. analis (Rachniat dkk, 2007).

Ekstrak akar tuba efektif terhadap hama Aphis, ulat jengkal kubis Trichoplusia ni, ulat titik tumbuh kubis Crocidolomia binotalis, ngengat punggung berlian Plutella xylostella, lalat buah. vvereng mangga Idiocerus niveosparus, I.atkinsoni, I.cypealis, kutu sisik hijau Coccus viridis, kepik hijau Nezara viridula dan Tlirips. Akar tuba juga efektif terhadap pengendalian cendawan padi Pyricularia oryzae.

Penggunaan akar tuba untuk pengendalian hama aphis apel digunakan 2,5 kg tepung tuba per 400 liter air, hama ngengat punggung berlian Plutella xylostella dan kutu dengan menggunakan 30 gram akar tuba setiap liter air serta ditambah dengan detergent 0,1 gram. (Pracaya, 2008).

Referensi

Dokumen terkait

Nah, ini kalo pelaksana layanan publik sama sekali ngga ngapa-ngapain (eh ada loh pejabat/petugas yang begitu) padahal itu udah jadi kewajiban dia buat ngasih pelayanan publik

Berdasarkan hasil pengujian Return On Assets (ROA) dengan metode paired sample t-test untuk data berdistribusi normal dan metode Wilcoxon Signed Rank Test untuk data

didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai FEV1 dan FVC pada subjek dengan lingkar pinggang normal dan obesitas pada Mahasiswa laki- laki FK

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism , digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang yang terjadi saat dahulu dan keadaan

intellectual capital, profit sharing ratio, zakat performing ratio, equitable distribution ratio, dan Islamicity income vs non-Islamic income secara simultan terhadap

Sebagian besar siswa memilki tingkat pengetahuan lebih banyak pengetahuan baik setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang bantuan hidup dasar pada kecelakaan lalu

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 78 orang (96%) mengatakan bahwa siswa dapat belajar dengan tekun dengan kepatuhan terhadap