STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN PROFESSIONAL BEHAVIORS
Rully Annisa, Shanti Wardaningsih, Novita Kurnia Sari
PENGETAHUAN DAN MOTIVASI MENINGKATKAN KEPATUHAN DIET PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II
Nur Isnaini, Muhammad Helmi Agung Saputra
HUBUNGAN KUALITAS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Etlidawati, Diyah Yulistika Handayani
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSUD SOLOK
Rhona Sandra, Desy Sondari
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI
Atiul Impartina
PENGARUH TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP KEJADIAN DEKUBITUS PADA LANSIA IMOBILISASI
Sulidah, Susilowati
PENGETAHUAN, SIKAP, KEBERSIHAN PERSONAL DAN KEBIASAAN PADA SANTRI PENDERITA PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN
Tisna Sendy Pratama, Paramita Septianawati, Hadis Pratiwi
HUBUNGAN PENERAPAN METODE DASH (DIETARY APPROACH TO STOP HYPERTENSION) DENGAN TINGKAT HIPERTENSI
Rista Apriana, Nana Rohana, Yohanna Simorangkir
Penerbit :
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN
VOL. XV NO. 3, DESEMBER 2017
JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN
VOL. XV NO. 3, DESEMBER 2017
Daftar Isi
ARTIKEL PENELITIAN
1. STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN
PROFESSIONAL BEHAVIORS
129 – 135 Rully Annisa, Shanti Wardaningsih, Novita Kurnia Sari
2. PENGETAHUAN DAN MOTIVASI MENINGKATKAN KEPATUHAN DIET PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II
136 – 141 Nur Isnaini, Muhammad Helmi Agung Saputra
3. HUBUNGAN KUALITAS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
142 – 147 Etlidawati, Diyah Yulistika Handayani
4. FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSUD SOLOK
148 – 155 Rhona Sandra, Desy Sondari
5. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEKNIK
MENYUSUI DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI
156 – 160 Atiul Impartina
6. PENGARUH TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP KEJADIAN
DEKUBITUS PADA LANSIA IMOBILISASI
161 – 172 Sulidah, Susilowati
7. PENGETAHUAN, SIKAP, KEBERSIHAN PERSONAL DAN KEBIASAAN PADA SANTRI PENDERITA PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN
173 – 178
Tisna Sendy Pratama, Paramita Septianawati, Hadis Pratiwi
8. HUBUNGAN PENERAPAN METODE DASH (DIETARY APPROACH TO
STOP HYPERTENSION) DENGAN TINGKAT HIPERTENSI
179 – 184 Rista Apriana, Nana Rohana, Yohanna Simorangkir
MEDISAINS
JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN ISSN : 1693-7309 Pelindung: Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto Penasehat:
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto Pemimpin Umum: Dedy Purwito Pemimpin Redaksi: Ragil Setiyabudi Redaktur Pelaksana:
Sodikin, Siti Nurjanah, Agus S, Jebul Suroso, Diyah YH,
Endiyono, Wilis DP.
Sekretariat:
Meida Laely Ramdani Inggar Ratna Kusuma
Keuangan:
Alfi Noviyana
Periklanan dan Promosi:
Bunyamin Muchtasjar
Distribusi dan Pemasaran:
Devita Elsanti Rr. Dewi Rahmawati AP
Alamat Redaksi:
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Purwokerto
Jl. Let. Jend. Suparjo Rustam KM. 7 Sokaraja 53181 Telp. 0281-6844052, 6844053
Fax.(0281) 6844052
Web & E-mail:
http://jurnalnasional.ump.ac.id/ index.php/medisains medisainsfikesump@yahoo.com
Editorial
Alhamdulillah dengan mengucap syukur kepada Allah SWT Jurnal Medisains Vol 15, No 3, Desember 2017 dapat terbit. Pada terbitan ini kami mempublikasikan judul dan penulis sebagai berikut; Strategi Self-Management untuk Meningkatkan Professional Behaviors (Rully Annisa, Shanti Wardaningsih, Novita Kurnia Sari), Pengetahuan dan Motivasi Meningkatkan Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Mellitus Tipe II (Nur Isnaini, Muhammad Helmi Agung Saputra), Hubungan Kualitas Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Muhammad (Etlidawati, Diyah Yulistika Handayani), Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Solok (Rhona Sandra, Desy Sondari), Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Teknik Menyusui dengan kejadian bendungan ASI (Atiul Impartina), Pengaruh Tindakan Pencegahan terhadap Kejadian Dekubitus pada Lansia Imobilisasi (Sulidah, Susilowati), Pengetahuan, Sikap, Kebersihan Personal dan Kebiasaan pada Santri Penderita Penyakit Skabies di Pondok Pesantren (Tisna Sendy Pratama, Paramita Septianawati, Hadis Pratiwi), Hubungan Penerapan Metode DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) dengan Tingkat Hipertensi (Rista Apriana, Nana Rohana, Yohanna Simorangkir)
Redaksi
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan diterbitkan tiga kali dalam setahun (April, Agustus dan Desember) oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Jurnal ini merupakan sarana penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, riset dan pengabdian masyarakat serta pemikiran ilmiah dalam bidang kedokteran, keperawatan, kebidanan, analis kesehatan dan kesehatan masyarakat.
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 3, DESEMBER 2017 | Halaman 156
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI
Atiul Impartina
Program Studi D III Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan, Jawa Timur Email: atiulimpartina16@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Salah satu masalah pada masa nifas adalah payudara bengkak atau bendungan ASI. Bendungan ASI rata-rata terjadi pada hari ke 2 sampai 3 post partum, sebagian besar keluhan pasien adalah payudara bengkak, keras dan terasa panas.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui dengan kejadian bendungan ASI.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 30 orang dan sampel 30 responden. Teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Variabel independen teknik menyusui, variabel dependen kejadian bendungan ASI. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan observasi. Analisis data menggunakan Chi-square.
Hasil: 76,7% ibu nifas kurang mengetahui tentang teknik menyusui dan sebanyak 73,3% responden pernah mengalami kejadian bendungan ASI (table 2). Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang sigifikan antara pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui dengan kejadian bendungan ASI, p<0,05.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui dengan kejadian bendungan ASI.
Kata Kunci: Bendungan ASI, Pengetahuan, Teknik menyusui
PENDAHULUAN
Bendungan ASI adalah suatu kejadian dimana aliran vena dan limfatik tersumbat, aliran susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran air susu ibu dan alveoli meningkat. Kejadian ini biasanya disebabkan karena air susu yang terkumpul tidak dikeluarkan sehingga menjadi sumbatan. Gejala yang sering muncul pada saat terjadi bendungan ASI antara lain payudara bengkak, payudara terasa panas dan keras dan suhu tubuh ibu sampai 380 C (Wulandari, 2011).
Selama laktasi terjadi peningkatan produksi ASI pada ibu yang berlebihan. Apabila bayi sudah kenyang dan selesai menyusui dan payudara tidak dikosongkan maka masih terdapat sisa ASI dalam
payudara. Sisa ASI tersebut jika tidak di keluarkan dapat menimbulkan bendungan ASI. Payudara yang mengalami pembengkakan atau bendungan ASI tersebut sangat sukar disusu oleh bayi karena payudara lebih menonjol, puting lebih datar, dan sukar di hisap oleh bayi, bila keadaan sudah demikian, payudara akan mengkilat ibu merasa demam dan payudara terasa nyeri. Oleh karena itu sebelum disusukan kepada bayi ASI harus diperas dengan tangan atau di pompa terlebih dahulu agar puting lebih lunak sehingga bayi mudah mengisapnya (Moody, 2006).
Berdasarkan laporan survei demografi dan kesehatan Indonesia (BKKBN et all, 2013) menunjukan persentase ASI esklusif menurun terus setelah dua bulan pertama.
A Impartina │Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Teknik Menyusui dengan Kejadian Bendungan ASI
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 3, DESEMBER 2017 | Halaman 157 Lebih dari 7 diantara 10 anak umur 4-5 bulan
menerima makanan tambahan (44 persen), air putih (8 persen), susu atau cairan tambahan lainnya (8 persen) sebagai tambahan dari ASI atau sepenuhnya sudah disapih (13 persen). Hasil survey awal yang dilakukan terhadap ibu nifas di Kanugrahan Maduran Lamongan terdapat 10 ibu nifas (40%) ASI nya sudah lancar dan (60%) mengalami bendungan ASI.
Beberapa faktor yang mempengaruhi bendungan ASI adalah teknik menyusui yang kurang benar, pengosongan mamae yang tidak sempurna, hisapan bayi yang tidak efektif, puting susu terbenam dan puting yang panjang, pengetahuan , pengalaman dan peran tenaga kesehatan yang paling dominan dalam memberi penyuluhan cara perawatan payudara (Saleha, 2009). Dampak bendungan ASI jika berlanjut maka dapat mengakibatkan terjadinya mastitis dan abses payudara (Wulandari, 2011).
Upaya untuk menghindari dampak tersebut maka bidan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi dalam memberikan informasi tentang pentingnya menyusui agar pengetahuan ibu nifas lebih meningkat dan selalu memberikan motivasi pada ibu untuk menyusui bayinya tanpa jadwal.
METODE
Desain penelitian ini menggunakan metode analitik (survey). Pendekatan yang digunakan survey cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran dan observasi data independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Notoatmodjo,2010).
Populasi semua ibu nifas yang ada di Kanugerahan Maduran Kabupaten Lamongan dengan teknik Consecutive Sampling, besar sampel 30 orang. Variabel independen pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui, variabel dependen kejadian bendungan ASI. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan observasi. Analisa data menggunakan uji Chi Square.
HASIL
Karakteristik responden menunjukkan 50% responden berusia <20 tahun, sedangkan pada karakteristik pendidikan sebanyak 66,7% responden tamat SMA. 73,3% responden tidak bekerja dan sebagian besar 66,7% paritas responden adalah primipara (table 1).
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 76,7% ibu nifas kurang mengetahui tentang teknik menyusui dan sebanyak 73,3% responden pernah mengalami kejadian bendungan ASI (table 2). Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang sigifikan antara pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui dengan kejadian bendungan ASI, p<0,05 (table 3).
PEMBAHASAN
Pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui kurang (76,7%), hal tersebut kemungkinan disebabkan beberapa faktor: usia dan pendidikan. Pada usia <20 tahun pengalaman dan pengetahuan sehari-hari masih kurang karena semakin muda usia maka tingkat kematangan dalam berfikir dan bekerja belum optimal dan sebaliknya
A Impartina │ Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Teknik Menyusui dengan Kejadian Bendungan ASI
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 3, DESEMBER 2017 | Halaman 158 Tabel 1. Karakteristik Responden
Karakteristik Frekuensi Prosentasi
Usia < 20 tahun 15 50% 20 – 35 tahun 10 33,3% >35 tahun 5 16,7% Pendidikan SD 2 6,6% SMP 8 26,7% SMA 20 66,7% Pekerjaan IRT/Tidak bekerja 22 73,3% Swasta 8 26,7% Paritas Primipara 20 66,7% Multipara 10 33,3% Total 30 100%
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Nifas tentang Teknik Menyusui dan Kejadian Bendungan ASI
Variabel Frekuensi Prosentasi
Pengetahuan Teknik Menyusui
Baik 3 10,0% Cukup 4 13,3% Kurang 23 76,7% Bendungan ASI Terjadi 22 73,3% Tidak Terjadi 8 26,7% Total 30 100%
Tabel 3. Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Teknik Menyusui dengan Kejadian Bendungan ASI
Variabel
Kepuasan Kerja Total X² p-value
Tidak Terjadi Terjadi
f % f % f % Pengetahuan Teknik Menyusui 11.546 0,000 Baik 3 100 0 0 3 100 Cukup 2 50 2 50 4 100 Kurang 3 13,1 20 86,9 23 100
semakin cukup usia semakin tinggi pula tingkat kematangan dalam berfikir sehingga mampu menciptakan perilaku yang baik.
Mubarak (2006) menyebutkan bahwa dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologi (mental), perubahan fisik terjadi akibat pematangan fungsi organ dan pada aspek psikologis taraf berfikir seseorang akan semakin matang dan dewasa.
Terdapat 6,6% Ibu nifas yang tamat SD sehingga berdampak pada wawasan yang dimiliki ibu nifas tentang pengetahuan dan pengalaman ibu nifas tentang teknik menyusui yang kurang. Pendidikan dapat mempengaruhi perilaku seseorang, pendidikan yang rendah akan sulit menerima informasi dan ide-ide baru, hal ini sesuai dengan teori. Hal ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo (2010), yang berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat
A Impartina │Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Teknik Menyusui dengan Kejadian Bendungan ASI
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 3, DESEMBER 2017 | Halaman 159 pendidikan seseorang maka akan semakin
mudah orang tersebut dalam menerima informasi sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki.
Kejadian bendungan ASI pada ibu nifas sebanyak 73,3%, kemungkinan dipengaruhi oleh pekerjaan responden. Peneliti berasumsi bahwa ibu nifas yang tidak bekerja memiliki peluang yang lebih besar dalam bendungan ASI, hal ini disebabkan karena kurang tindakan untuk melakukan upaya pencegahan terhadap bendungan ASI seperti misalnya melakukan perawatan payudara dan jarangnya frekuensi menyusui bayinya dan teknik menyusui yang kurang benar dikarenakan kurangnya informasi tentang teknik menyusui dan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh ibu dalam keluarga sehingga membuat ibu merasa lebih lelah dan menurunkan perhatian ibu terhadap dirinya sendiri. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ibu nifas yang tidak bekerja yang terdapat bendungan ASI. Menurut Notoatmojo (2007), karena dengan bekerja pengetahuannya akan lebih luas dari pada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja seseorang akan mempunyai banyak informasi.
Penelitian menemukan sebanyak 66,7% responden adalah primipara. Ibu yang primipara belum mempunyai pengalaman sehingga pada ibu multipara akan lebih banyak memiliki pengalaman dalam menyusui, dan pengalaman itu dapat dijadikan sebagai gambaran menyusui saat ini. Bila ibu melakukan teknik menyusui dengan benar kemungkinan besar tidak akan terjadi bendungan ASI.
Menurut Notoatmodjo (2010), sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal, seseorang yang telah memiliki pengalaman sebelumnya maka pengetahuannya akan lebih baik, jadi pengalaman sseseorang dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui dengan kejadian bendungan ASI. Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya melalui mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka (overt behavior). Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat langgeng (Sunaryo, 2004).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui yang benar dengan kejadian bendungan ASI. Hal ini dapat diasumsikan, bahwa ibu nifas yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang teknik menyusui yang benar tidak terjadi bendungan ASI sebaliknya ibu nifas yang mempunyai pengetahuan kurang tentang teknik menyusui yang benar terjadi bendungan ASI. Tenaga kesehatan sebaiknya lebih meningkatkan pemberian informasi bisa melalui penyuluhan tentang teknik menyusui yang benar untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui yang benar sehingga tidak terjadi bendungan ASI
A Impartina │ Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Teknik Menyusui dengan Kejadian Bendungan ASI
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 3, DESEMBER 2017 | Halaman 160
KESIMPULAN DAN SARAN
Terdapat hubungan pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui dengan kejadian bendungan ASI. Diharapkan ibu nifas lebih aktif menggali informasi tentang teknik menyusui yang benar. Bidan dapat memberikan motivasi pada ibu nifas untuk memberikan ASI secara eksklusif dan memberikan informasi teknik menyusui yang benar sesudah melahirkan sehingga dapat mengurangi kejadian bendungan ASI.
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN, et all. 2013. Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia.
http://chnrl.org/pelatihan-demografi/SDKI-2012.
Moody, J., dkk. 2006. Menyusui Cara Mudah, Praktis dan Nyaman. Jakarta: EGC Notoadmodjo, S. 2010. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada
Ibu Nifas.Jakarta: Salemba Medika Sunaryo. 2004. Psikologi untuk keperawatan.
Jakarta : EGC
Mubarak, W. I, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 .Jakarta: Sagung Seto Wulandari, S. R, Handayani, S. 2011.
Asuhan kebidanan ibu masa nifas. Yogyakarta : Gosyen Publising