• Tidak ada hasil yang ditemukan

114353448-Pengaruh-Nikotin-dan-Alkohol-Terhadap-Laju-Alir-Darah-Ikan-Mas.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "114353448-Pengaruh-Nikotin-dan-Alkohol-Terhadap-Laju-Alir-Darah-Ikan-Mas.pdf"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

“Pengaruh Nikotin dan Alkohol Terhadap Laju Alir Darah Ikan Mas (Cyprinus Carpio Linn)”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air

Disusun Oleh

KELOMPOK 15

PRODI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR 2012

(2)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

“Pengaruh Nikotin dan Alkool Terhadap Laju Alir Darah Ikan Mas (Cyprinus Carpio Linn)”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air

Disusun Oleh

Anisah Qori Afifah 230210110038 Adithya Rakhmadi 230210110041

Arnudin 230210110044

PRODI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR 2012

(3)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan makalah laporan praktikum ini dengan tepat waktu.

Makalah ini berisikan tentang informasi “Pengaruh Nikotin dan Alkool Terhadap Laju Alir Darah Ikan Mas (Cyprinus Carpio Linn)”. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang respirasi ikan mas yang dipengaruhi oleh suhu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita dan memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.Amin.

Jatinangor, 17 November 2012

(4)

ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 LATAR BELAKANG ... 1 1.2 TUJUAN ... 2 1.3 MANFAAT ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1 DARAH ... 3

2.2 IKAN MAS ... 4

2.1.1 KLASIFIKASI ... 5

2.1.2 MORFOLOGI ... 5

2.1.3 SISTEM PEREDARAN DARAH ... 6

2.1.4 ALIRAN DARAH ... 7

BAB III BAHAN DAN METODE ... 8

3.1 WAKTU DAN TEMPAT ... 8

3.2 ALAT DAN BAHAN ... 8

3.3 PROSEDUR KERJA ... 10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 11

4.1 HASIL ... 11

4.2 PEMBAHASAN ... 13

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 15

5.1 KESIMPULAN ... 15

5.2 SARAN ... 15

(5)
(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem peredaran darah pada ikan disebut sistem peredaran darah tunggal. Yang dimaksud dengan peredaran darah tunggal adalah dimana darah hanya satu kali saja melewati jantung. Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh, membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke organ yang memerlukan. Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah-bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung terletak dibawah faring di dalam rongga pericardium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak dianterior (muka). selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Darah ikan tampak pucat dan relative sedikit bila dibanding dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel darah putih. Lien (limpa) sebagai bigian dari sistem peredaran terdapat di dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus ataubakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Pengukuran yang paling sering dilakukan dalam penelitian system sirkulasi darah adalah tekanan dan aliran. Dalam percobaan ini akan dibuktikan bagaimana pengaruh alcohol yang bersifat fasa dilatasi dan nikotin yang bersifat fasa konstriksi akan mempengaruhi laju alir darah.

(7)

2 1.2 TUJUAN

Tujuan dari percobaan ini adalah mengamati pengaruh penambahan larutan alcohol dan nikotin pada pembuluh arteri atau vena sirip ekor benih ikan mas terhadap laju alir darah dibandingkan dengan penambahan aquades sebagai control.

1.3 MANFAAT

Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui efek yang ditimbulkan oleh larutan uji terhadap laju aliran darah pada ikan.

(8)

3 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DARAH

Darah adalah suatu fluida (yang dinamakan plasma) tempat beberapa bahan terlarut dan tempat eritrosit, leukosit, dan beberapa bahan lain tersuspensi. Sistem peredaran darah terdiri dari jantung (yang merupakan pusat pemompaan darah), arteri (pembuluh darah dari jantung), kapiler (yang menghubungkan arteri dan vena), dan vena (pembuluh darah yang menuju ke jantung). Sistem peredaran darah ikan disebut sistem peredaran tunggal.

Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh, membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke organ yang memerlukan. Pertukaran oksigen dari air dengan CO2 terjadi pada bagian semipermiabel, yaitu pembuluh yang terdapat di daerah insang. Selain itu, di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen. Insang juga mengeliminir mineral yang berdifusi. Jantung mengeluarkan darah yang relatif kurang akan oksigen dan berkadar CO2 yang tinggi.

Volume darah yang beredar dalam tubuh ikan Teleostei berkisar antara 1,5 – 3% dari bobot tubuhnya. Pada Squalus acanthias volume darah bisa mencapai 5% dari bobot tubuhnya (Lagler et al., 1977). Jumlah organ yang membuat darah pada ikan lebih banyak jumlahnya bila dibandingkan dengan mamalia.

Plasma darah merupakan cairan jernih berisikan mineral terlarut, hasil pencernaan makanan yang diabsorbsi hasil buangan jaringan, enzim, antibodi, dan gas terlarut.

Eritrosit (sel darah merah) ikan berinti, berwarna merah kekuningan. Eritrosit dewasa berbentuk lonjong, kecil, dan berdiameter 7 – 36 mikron (bergantung kepada spesies ikannya). Jumlah eritrosit tiap mm3 darah berkisar antara 20.000 – 3.000.000. Pengangkutan O2 dalam darah bergantung kepada jumlah Hb yang terdapat di dalam eritrosit.

Leukosit (sel darah putih) yang tidak berwarna berjumlah antara 20.000 – 150.000 dalam tiap mm3 darah. Leukosit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: granulosit (leukosit bergranula) dan agranulosit (tidak). Berdasarkan penyerapan

(9)

4

warna, granulosit terdiri dari neutrofil, asidofil (eosinofil), dan basofil. Agranulosit yang merupakan komponen terbesar leukosit terdiri dari limfosit, monosit, dan trombosit.

Adapun fungsi darah :

1. Merupakan alat pengangkut bermacam-macam substansi seperti : gas (O2, CO2), substansi yang berhubungan dengan nutrisi, substansi yang berhubungan dengan ekskresi, dan substansi yang berhubungan dengan pengaturan hormon.

2. Mengatur keseimbangan cairan antara darah dengan cairan jaringan. 3. Mengatur keseimbangan asam basa (Ph).

4. Mencegah perdarahan

5. Merupakan alat pertahanan tubuh.

6. Mengatur suhu tubuh, volume darah yang beredar pada dalam tubuh ikan Teleostei berkisar antara 1,5-3 % dari bobot tubuhnya.

2.2 IKAN MAS

Ikan adalah hewan bertulang belakang yang hidup di dalam air, bernafas dengan insang, bergerak dengan sirip, berkembang biak dengan bertelur, kulitnya bersisik dan berdarah dingin (poikilothermal).

Adapun karakteristik pada ikan yaitu diantaranya :

1. Bentuk tubuh panjang dan silindris pada daerah ekor 2. Daerah mulut terdapat pada ventro-anterior

3. Jantung terdiri dari 2 ruang, yaitu 1 atrium dan 1 ventrikel

4. Terdapat 2 ginjal dengan saluran yang berhubungan dengan saluran urogenital

5. Otak berdiferensiasi dengan 10 pasang syaraf cranial 6. Temperatur tubuh bersifat poikilothermis

7. Gonad tunggal, besar, dan tanpa saluran. Sedangkan fertilisasi berlangsung secara eksternal

8. Terdapat insang yang merupakan susunan dari tulang kartilago. Ikan mas termasuk Osteichthyes. Dengan beberapa ciri antara lain :

(10)

5

kulit memiliki kelenjar mucous

cor memiliki dua ruang (atrium dan ventrikel)

 respirasi mengandalkan insang

 memiliki 10 pasang syaraf cranial

 temperatur tubuh tergantung lingkungan

 bersifat ovipara, dan sebagainya.

Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan reproduksi (Fujaya,1999).

2.2.1 KLASIFIKASI

Adapun klasifikasi ilmiah ikan mas adalah sebagai berikut:

Klasifikasi ilmiah Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Actinopterygii Ordo : Cypriniformes Famili : Cyprinidae Genus : Cyprinus Spesies : C. carpio

Nama binomial : Cyprinus carpio (Linnaeus, 1758)

2.2.2 MORFOLOGI

Menurut Hardjamulia (1979), ikan mas memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Badan memanjang, sedikit pipih ke samping (compressed), mulut dapat disembulkan dan terletak di ujung tangan (terminal), dua pasang sungut (barbells) yang satu pasang diantaranya rudimenter. Sirip punggung atau dorsal memanjang ke belakang dengan bagian permukaannya memiliki jari lemah mengeras,

(11)

jari-6

jari sirip dubur yang pertama bergerigi, sisik besar dan sisik garis rusuk lengkap dan membentang dari belakang operkulum sampai pertengahan ujung batang ekor. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya. Ikan juga memiliki indra penglihatan, penciuman dan organ yang peka pada kulit dan sirip (Pasaribu 1989).

Gambar Anatomi ikan Mas

(Sumber : www.mrk.cz/.../maloostni/kaproviti/kapr_obecny/)

2.2.3 SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN

Sistem peredaran darah ikan merupakan peredaran darah tunggal dan tertutup. Sistem peredaran darah ikan terdiri dari : jantung (merupakan tempat pemompa darah), vena (pembuluh darah yang membuka darah ke jantung), arteri ( pembuluh darah dari jantung), kapiler (yang menghubungkan arteri dengan vena).

Jantung terdiri dari dua ruang yaitu atrium (auricle) yang berdinding tipis dan ventricle yang berdinding tebal. Pada jantung terdapat satu ruang tambahan berdinding tipis yang disebut sinus venosus, berfungsi sebagai penampung darah dari ductus cuvieri dan vena hepaticus serta mengirimnya ke atrium.

Antara sinus venosus dengan atrium terdapat katup sinuatrial. Darah kemudian dikirimkan ke ventricle untuk mencegah darah tersebut kembali ke atrium dilakukan oleh katup atrioventricular. Setelah ventricle terdapat

(12)

7

conusarteriosus. Pada sebagian besar Teleostei conus arteriosus sudah tereduksi menjadi suatu struktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus arteriosus (perluasan sebagian dari aorta ventralis dan berdinding tebal) berkembang dengan baik.

2.2.4 ALIRAN DARAH

Aliran darah juga dipengaruhi oleh viskositas darah. Bila viskositas darah meningkat maka aliran darah akan melambat, sedangkan vikosistas darah tergantung pada :

1. Hematosit, jika hematosit dalam darah meningkat maka viskositas darah meningkat dan akan memperlambat alairan darah.

2. Suhu, jika suhu darah menurun, maka darah akan mengental dan aliran darah menurun.

3. protein plasma, jika protein plasma dalam darah meningkat maka viskositas akan menurun.

4. Plasma skinning, yaitu plasma darah yang terdapat pada bagian pinggir pembuluh darah.

Sistem peredaran darah secara umum berfungsi sebagai alat transport, antara lain transport oksigen, karbondioksida, sari-sari makanan, maupun hasil metabolisme.

(13)

8 BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1 WAKTU DAN TEMPAT Praktikum ini dilaksanakan pada:

Hari /Tanggal : Senin, 12 November 2012 Pukul : 08.00- selesai

Tempat : Gedung Dekanat, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

3.2 ALAT DAN BAHAN

Dalam pelaksanaan praktikum ini digunakan alat-alat dan bahan sebagai berikut :

3.2.1 ALAT

1. Mikroskop, untuk mengamati aliran darah

2. Petridish, untuk wadah menaruh ikan saat sedang diamati dengan mikroskop

(14)

9

4. Beaker glass, untuk menyimpan ikan sebelum dan sesudah diamati

5. stop watch / jam tangan, untuk menghitung waktu

6. pipet tetes, untuk meneteskan larutan yang diujikan

7.

kapas, untuk menutup operculum

3.2.2 BAHAN 1. Benih ikan mas 2. Aquades

3. Larutan alcohol 70% 4. Larutan nikotin

(15)

10 3.3 PROSEDUR KERJA

Dalam percobaan ini langkah-langkah yang harus diperhatikan antara lain : 1. Siapkan mikroskop dalam posisi sudah focus

2. Ambil seekor ikan mas, letakkan dalam petridish, tutupi insangnya dengan

kapas basah, lalu amati aliran darah pada bagian sirip ekor akan terlihat

beberapa macam pembuluh darah, lalu gambar !

3. Basahi sirip ekor dengan aquades lalu hitung berapa jumlah aliran darah

permenit yang melalui satu tempat tertentu, ulangi sebanyak tiga kali

4. Setelah selesai point 3, teteskan larutan nikotin secukupnya pada sirip

ekor ikan mas lalu amati dan hitung berapa jumlah aliran darah permenit

yang melalui satu tempat tertentu, ulangi sebanyak tiga kali

5. Setelah selesai point 4, bilas sirip ekor ikan dengan aquades agar terbebas

dari pengaruh nikotin, lalu teteskan alcohol 70% secukupnya pada sirip

ekor ikan tersebut lalu amati dan hitung berapa jumlah aliran darah

permenit yang melalui satu tempat tertentu, ulangi sebanyak tiga kali

(16)

11 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan , menghasilkan data dalam bentuk tabel tentang pengaruh nikotin dan alkohol terhadap laju aliran darah pada ikan Mas , sebagai berikut:

Tabel . Pengaruh Nikotin & Alkohol Terhadap Laju Aliran Darah Ikan Mas Data Kelompok 10

Ikan

Aquades Nikotin Alkohol

1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 3 4 Rata-Rata 1 288 287 288 287,6 258 262 260 260 0 0 0 0 2 280 281 283 281,3 207 209 206 207,3 0 0 0 0 3 288 283 279 283,3 291 288 286,3 286,3 0 0 0 0 Jumlah 852,2 753,6 0 Rata-Rata 284 251,2 0 Data Kelompok 11 Ikan

Aquades Nikotin Alkohol

1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 173 165 219 185,6 230 247 259 245,3 110 121 132 121 2 271 290 290 283,6 267 289 320 292 120 170 177 155,6 3 273 243 293 269,9 292 311 382 328,3 182 171 168 173,6 Jumlah 739,1 865,6 450,2 Rata-Rata 246,3 288,5 150 Data kelompok 12 Ikan

Aquades Nikotin Alkohol

1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 152 146 149 149 99 98 95 97 88 87 82 85,6 2 140 145 143 142,6 97 95 102 98 89 92 90 90,3 3 179 176 168 174,3 105 102 110 105,6 91 97 89 92,3 Jumlah 459,6 300,6 268,2 Rata-Rata 153,2 100,2 89,4

(17)

12

Data Kelompok 13

Ikan

Aquades Nikotin Alkohol

1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 163 190 172 175 128 130 125 127,6 - - - - 2 217 160 173 183,3 386 200 315 300,3 33 35 30 32,6 3 201 176 183 186,3 100 215 346 220,3 20 15 36 23,6 Jumlah 544,6 648,2 56,2 Rata-Rata 181,3 216 18,7 Data Kelompok 14 Ikan

Aquades Nikotin Alkohol

1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 183 182 177 184 184 179 180 181 182 177 182 180 2 191 204 205 200 198 205 201 201 204 194 198 199 3 128 - - 43 137 101 - 79 78 64 - 47 Jumlah 427 461 426 Rata-Rata 142,3 153,6 142 Data Kelompok 15 Ikan

Aquades Nikotin Alkohol

1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 210 175 165 183 155 140 135 143 121 110 107 112 2 190 177 160 176 142 146 138 142 107 98 92 99 3 161 165 162 163 173 153 170 165 114 109 105 109 Jumlah 522 450 320 Rata-Rata 174 150 107 Data Kelompok 16 Ikan

Aquades Nikotin Alkohol

1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 233 230 231 231,3 252 247 249 249,3 232 226 224 227,3 2 242 257 265 254,6 262 257 265 261,3 228 231 229 229,3 3 223 227 221 223,6 259 262 258 259,6 236 231 230 232,3

(18)

13

Jumlah 709,5 770,2 688,9

Rata-Rata 236,5 256,7 229,6

Data Kelompok 17

Ikan

Aquades Nikotin Alkohol

1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 171 146 131 149,3 86 112 88 95,3 97 94 98 96,3 2 174 170 169 171 81 87 85 84,3 99 93 91 94,3 3 176 167 163 168,6 89 93 74 85,3 93 101 90 94,6 Jumlah 488,9 264,9 285,2 Rata-Rata 162,9 88,3 95 Data Kelompok 18 Ikan

Aquades Nikotin Alkohol

1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 2 3 Rata-Rata 1 255 208 176 213 164 168 190 174 193 200 65 152,6 2 190 213 180 194,3 170 166 91 142,3 210 218 88 172 3 198 200 160 186 168 198 82 149,3 228 216 125 189,6 Jumlah 593,3 465,6 514,2 Rata-Rata 197,7 155,2 171,4 4.2 PEMBAHASAN

Praktikum yang dilakukan menghasilkan data-data diatas, untuk mengetahui pengaruh nikotin dan alkohol terhadap laju aliran darah pada ikan mas (Cyprinus carpio), dilakukan penghitungan dengan mengamati aliran darah pada bagian ekor ikan yang telah di tetesi larutan aquades, nikotin , dan alkohol dengan menggunakan mikroskop.

Data yang dibahas dalam praktikum ini berasal dari tiga kelompok , yaitu kelompok 11, 14, dan 15. Berdasarkan data pada kelompok 11 , diperoleh rata-rata pada penambahan aquades 246,3, penambahan nikotin 288,3 ,dan penambahan alkohol 150,3. Dari data tersebut setelah penambahan aquades nilainya berada di tengah-tengah antara penambahan nikotin dan alkohol sehingga

(19)

14

dapat dikatakan laju aliran darah saat penambahan aquades menjadi stabil. Sedangkan ketika ditambahkan nikotin laju aliran darah menjadi lebih cepat daripada sebelumnya, hal itu terjadi karena nikotin merupakan larutan yang dapat memacu kerja jantung sehingga aliran darah yang mengalir ke jantung menjadi lebih cepat. Saat penambahan alkohol 70% berbeda lagi karena laju aliran darah menjadi lebih lambat (melambat) bahkan ada beberapa aliran darah pada ekor yang berhenti. Hal tersebut bisa terjadi karena alkohol bersifat fasa konstriksi sehingga dapat menekan susunan saraf pusat dan melambatkan aliran darah yang menuju ke jantung.

Selanjutnya kelompok 14 memperoleh data saat penambahan aquades dengan rata-rata 142, penambahan nikotin 154, dan penambahan alkohol 70% sebesar 142. Dari data tersebut rata-rata untuk penambahan aquades dan alkohol sama, seharusnya berbeda. Salah satu penyebabnya mungkin kurang fokusnya praktikan saat mengamati laju aliran darah , seperti tidak difokuskan pada 1(satu) aliran darah sehingga data yang diperoleh sangat jauh berbeda atau selisihnya terlalu jauh antara perlakuan ke-1, 2 dengan ke-3 pada pengamatan penambahan alkohol. Dan untuk penambahan nikotin, laju aliran darah menjadi lebih cepat daripada sebelumnya.

Terakhir pada kelompok 15 (kelompok kami) data rata-rata untuk penambahan aquades sebesar 174, penambahan nikotin 150, dan penambahan alkohol 107. Pada kelompok 15, saat penghitungan laju aliran darah untuk penambahan nikotin menghasilkan nilai yang lebih kecil daripada penambahan aquades. Hal tersebut terjadi karena praktikan yang tidak teliti dan tidak fokus saat mengamati laju aliran darah pada ekor ikan atau ikan yang terlalu sering bergerak sehingga praktikan kesulitan mengamati aliran darahnya. Seharusnya lajunya menjadi lebih cepat daripada setelah penambahan aquades. Jadi, terjadi kesalahan saat pengamatan laju aliran darah pada ekor setelah penambahan nikotin. Sedangkan setelah penambahan alkohol, hasilnya laju aliran darah semakin melambat ditandai dengan nilai yang semakin menurun pada setiap perlakuan sehingga alkohol 70% dapat menghambat laju aliran darah pada ikan.

(20)

15 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan data hasil pengamatan pada praktikum “Pengaruh Nikotin dan Alkohol Terhadap Laju Aliran Darah Ikan Mas “ dapat diambil kesimpulan bahwa

 Sistem peredaran darah merupakan proses fisiologis yang penting untuk mensuplai bahan-bahan ( nutrisi dan oksigen ) ke organ-organ yang membutuhkan.

 Pemberian Larutan Nikotin pada ekor Ikan Mas membuat laju aliran darah Ikan Mas menjadi lebih cepat karena merupakan larutan yang dapat memacu kerja jantung sehingga aliran darah yang mengalir ke jantung menjadi lebih cepat.

 Pemberian Larutan Alkohol pada ekor Ikan Mas membuat laju aliran darah Ikan Mas menjadi lebih lambat karena merupakan zat penekan susunan syaraf pusat.

 Penambahan zat-zat kimia tersebut (larutan nikotin dan alkohol) sangat berpengaruh terhadap laju aliran darah.

5.2 SARAN

Praktikan harus lebih teliti dalam melakukan penghitungan dengan hand counter serta pemberian nikotin dan alkohol sebaiknya konstan (setiap tetesnya sama pada masing-masing ikan) sehingga pengaruhnya sama pada masing-masing ikan mas. Selain itu, Praktikan harus lebih fokus dalam mengamati aliran darah pada ekor ikan mas dengan mikroskop dan difokuskan pada satu aliran darah sehingga dapat diperoleh data yang sesuai.

(21)
(22)

iii

DAFTAR PUSTAKA

Baihaki,Husaini. Sistem Peredaran Darah Pada Ikan. http://baihaqi-viking.blogspot.com/2011/12/sistem-peredaran-darah-pada-ikan.html

.Diakses : Minggu 18 November 2012, 18.00 WIB

Hlianny. 2010. Pengaruh Nikotin Dan Alkohol Terhadaplaju Alir Darah Ikan

Mas.

Gambar

Gambar  Anatomi ikan Mas
Tabel . Pengaruh Nikotin & Alkohol Terhadap Laju Aliran Darah Ikan Mas  Data Kelompok 10

Referensi

Dokumen terkait

Secara parsial dapat dilihat bahwa variabel kualitas produk dan harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan kartu prabayar Telkomsel pada

Saat suaminya gagal, seorang perempuan yang telah diberi wewenang, bisa mendapat- kan keturunan yang diinginkan dengan cara yang tepat dan diperbolehkan dengan hidup bersama

(1) Lampiran I Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2011 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor sebagaimana

CAR, FDR, BOPO secara simultan berpengaruh terhadap ROA sebesar 98,4 %, artinya alokasi dana yang disiapkan untuk mengatasi kerugian kredit berisiko, jumlah

Refleksi adalah upaya untuk mengkaji hal yang telah terjadi yang berhasil ataupun Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan

Dalam menunjang kelancaran manajemen perkantoran perlu dibentuk pengaturan informasi melalui sistem penataan berkas dengan mengindahkan kaidah efisiensi dan efektivitas

Asil tes prasiklus asale saka asil observasi guru mata pelajaran basa daerah kelas VII D SMPN 1 Sukomoro kanthi cacah 32 siswa yaiku sadurunge ditindakake

Seorang laki-laki umur 23 tahun datang dengan keluhan lemas yang dialami sejak 2 hari yang lalu sebelumnya 2 minggu yang lalu pasien demam selama 5 hari, dan dengan