BUSINESS MODEL INNOVATION AT PT BAHAMA ROTAN TO
IMPROVE ITS COMPETITIVENESS IN EUROPE
FINAL PROJECT
By
Dea Danica
19009117
Undergraduate Program
School of Business and Management
Institut Teknologi Bandung
ABSTRACT
Rattan is one of non-timber forest products has a large role in fulfilling the needs society as well as foreign exchange income. It is known that Indonesia is the world’s biggest rattan industry is located in Cirebon. Rattan has been widespread in the market since the 80's and most of the rattan industry in Cirebon still using the old method in regulating business model that makes no difference with the other competitors. PT Bahama Rotan is one of the middle industries that located in Cirebon. The company produces furniture made of rattan and sell furniture through exports presented to most European countries, such as England, Belgium, Germany, and Holland.
This research study was made with a goal to analyze the existing business model in Europe and proposed an innovation business model. The first step in the exercise is to map the nine building blocks to find out the current business model canvas by Osterwalder and Pigneur,. The next step is to assessment in company’s SWOT and analyzes using Importance Performance Analysis, then proposed the new business model by comparing the current business model and SWOT assessment. In research methods, collecting primary data from a structured interview and secondary data from company’s internal records to analyze the company’s current condition.
PT Bahama Rotan is a company that has a lot of potential from the experience, resources, partnerships, and more. In this case, PT Bahama Rotan did not not maximizing its potential. Through the analysis, the strength of the company is the building block of value propositions, cost / revenue, channels, and key resources. The weakness in the form of activities outside the company, such as cooperation between the organization and the company's brand is not strong. Found also potential opportunities in terms of product, income, and activities. Threats that may be received is in terms of expenditure and revenue, as well as from activity to. As a result, PT Bahama Rotan need innovation partnership element of weakness. Although other elements showed no significant weaknesses, but some had to make improvised. Build efficient advertising technology suitable for overseas markets. In today's globalized world, communication between businesses and customers easier to use when compared to the past. Direct communication with customers through customer service and make the brand stronger than ever. Also, to maximize marketing activities including providing information also advertise PT Bahama Rotan on customer segments. With a business model replacing the old with the new, as well as go with the flow of global modernization, PT Bahama Rotan will be able to improve the performance of the company.
Keyword: PT Bahama Rotan, rattan, furniture, business model innovation, business model canvas, nine building blocks, SWOT, Importance Performance Analysis, Europe
ABSTRAKSI
Rotan merupakan salah satu non-kayu hasil hutan memiliki peran besar dalam memenuhi kebutuhan masyarakat serta penerimaan devisa negara. Hal ini diketahui bahwa Indonesia merupakan industri rotan terbesar di dunia yang berlokasi di Cirebon. Rotan telah tersebar luas di pasar sejak tahun 80-an dan sebagian besar industri rotan di Cirebon masih menggunakan metode lama dalam model bisnis yang mengatur tidak ada perbedaan yang signifikan dengan pesaing lainnya. PT Bahama Rotan merupakan salah satu industri menengah yang berlokasi di Cirebon. Perusahaan memproduksi furniture yang terbuat dari rotan dan menjual furnitur melalui ekspor dengan kebanyakan negara Eropa, seperti Inggris, Belgia, Jerman, dan Belanda.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis model bisnis yang ada di Eropa dan mengusulkan sebuah inovasi model bisnis. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah untuk memetakan sembilan pilar untuk mengetahui model bisnis kanvas saat ini yang diciptakan oleh Osterwalder dan Pigneur,. Langkah selanjutnya adalah penilaian SWOT di perusahaan dan analisis menggunakan Importance Performance Analysis, kemudian mengusulkan model bisnis baru dengan membandingkan model bisnis saat ini dan penilaian SWOT. Dalam metode penelitian, pengumpulan data primer dikumpulkan dari wawancara terstruktur dan data sekunder dari dokumen internal perusahaan untuk menganalisis kondisi perusahaan saat ini.
PT Bahama Rotan adalah sebuah perusahaan yang memiliki banyak potensi mulai dari pengalaman, sumber daya, partnership, dan banyak lagi. Dalam kasus ini, PT Bahama Rotan tidak memaksimalkan potensi tersebut. Melalui analisa, kekuatan perusahaan adalah dalam pilar value propositions, cost/revenue, channels, dan key resources. Kelemahannya berupa aktivitas di luar perusahaan seperti membangun kerjasama antara organisasi dan brand perusahaan tidak kuat. Ditemukan juga potensi peluang dari segi produk, pendapatan, dan aktivitas. Ancaman yang mungkin akan diterima adalah dari segi pengeluaran dan pendapatan, juga dari aktivitias.
Sebagai hasilnya, PT Bahama Rotan harus inovasi unsur partnership yang menjadi kelemahan. Walaupun elemen lain tidak menunjukkan kelemahan yang signifikan, tetapi beberapa harus membuat improvisasi. Membangun iklan teknologi efisien yang cocok untuk pasar luar negeri. Dalam dunia global saat ini, komunikasi antara perusahaan dan pelanggan lebih mudah digunakan bila dibandingkan dengan zaman dahulu. Komunikasi langsung dengan pelanggan melalui layanan pelanggan dan membuat merek lebih kuat dari sebelumnya. Juga, memaksimalkan kegiatan pemasaran termasuk memberikan informasi juga mengiklankan PT Bahama Rotan di segmen pelanggan. Dengan menggantikan bisnis model yang lama dengan yang baru, juga mengikuti arus modernisasi global. PT Bahama Rotan akan mampu meningkatkan performa perusahaan.
Keyword: PT Bahama Rotan, rotan, furnitur, inovasi model bisnis, model bisnis kanvas, sembilan pilar, SWOT, Importance Performance Analysis, Eropa