• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIT DAN INTEGRATION TESTING PADA DISTRIBUTION MANAGEMENT SYSTEM PT. UNIJAYA PRATAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIT DAN INTEGRATION TESTING PADA DISTRIBUTION MANAGEMENT SYSTEM PT. UNIJAYA PRATAMA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

UNIT DAN INTEGRATION TESTING

PADA DISTRIBUTION MANAGEMENT

SYSTEM

PT. UNIJAYA PRATAMA

Mealvin

Binus Square Hall A Lt. 12 Unit A1201 Jl. Budi Raya No. 21 Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 081513224775, mealvin_elite@yahoo.co.id

Octavianus Kevin

Jl. Gading Kirana Blok E.1 No. 70, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 087809893949, kephin_phin@yahoo.com

Nora Fransisca

Jl. KH Syahdan Gang Keluarga No. 37c, Palmerah, Jakarta Barat, 089653416070, norafransisca1193@gmail.com

Yohannes Kurniawan

Jl. Bambu Apus 2 No. 10, Bojong Indah, Jakarta Barat, 085921486937, ykurniawan@binus.edu

Abstract

Information Techonology and Information Systems developments today encourage emerging enterprises to ease the implementation process in order to achieve their goals. To achieve this, many enterprises implements system to support business processes. Distribution Management System (DMS) is one of the web-based systems to support business processes at PT. Unijaya Pratama so that can be operated easily and correctly. This thesis will discuss about unit and integration testing performed on DMS modules. Methodology in use are testing methodology and data collection methodology. While tests goals are to prepare DMS before implemented at PT. Unijaya Pratama and conduct testing of DMS in order to function

(2)

more effectively and efficiently. Based on the tests performed, results of this testing are bug reports found on the test cases which has been prepared before. This thesis have some conclusions and suggestions of test results and future test planning for PT. Unijaya Pratama dan PT. Sysnetsoft

Keywords: system, business processes, DMS, testing

Abstrak

Perkembangan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi dewasa ini mendorong perusahaan yang sedang berkembang untuk kemudahan dalam pelaksaan proses bisnis guna mencapai tujuan. Untuk mencapai hal tersebut, banyak perusahaan mengimplementasikan sistem untuk mendukung proses bisnisnya. Distribution Management System (DMS) adalah salah satu aplikasi sistem berbasis web yang mendukungkegiatan proses bisnis di PT. Unijaya Pratama agar dapat dioperasikan secara mudah dan benar. Dalam skripsi ini penulis akan membahas mengenai testing yang dilakukan atas DMS, yakni unit testing dan integration testing terhadap modul – modul pada DMS. Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data dan metode testing. Testing yang dilakukan bertujuan untuk mempersiapkan DMS sebelum diimplementasikan di PT. Unijaya Pratama dan melakukan testing pada DMS agar berfungsi lebih efektif dan efisien. Berdasarkan pelaksaan testing yang dilakukan, hasil testing berupa laporan bug - bug yang ditemukan pada test cases yang telah disiapkan. Skripsi ini dilengkapi dengan beberapa simpulan dan saran terhadap hasil testing dan perencanaan testing kedepannya untuk PT. Unijaya Pratama dan PT. Sysnetsoft.

Kata kunci: sistem, proses bisnis, DMS, testing

Pendahuluan

Latar belakang penulis membuat karya ilmiah ini berdasarkan adanya kebutuhan akan teknologi informasi dan sistem informasi yang perlu dan dibutuhkan oleh perusahaan – perusahaan baik perusahaan maju maupun perusahaan berkembang. Perkembangan teknologi informasi berimbas besar terhadap dunia bisnis, di mana saat ini sistem informasi sangat dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis perusahaan agar menjadi semakin efektif dan efisien. Salah satu tren yang sedang berkembang saat ini adalah penggunaan Web-Based Application guna mendukung proses bisnis sehari-hari di perusahaan.

Menurut Perry (2006:799), Web-Based Systems adalah sistem yang menggunakan internet,

intranet dan extranet. Internet adalah koleksi jaringan yang saling terhubung dalam skala dunia. Intranet adalah jaringan privat di dalam suatu perusahaan menggunakan web-based application, tetapi

hanya digunakan dalam perusahaan itu sendiri. Extranet adalah jaringan privat yang memungkinkan akses eksternal bagi pelanggan dan supplier menggunakan web-based application.

Sehingga tren ini membuat PT Unijaya Pratama pun berencana untuk mengimplementasikan

Web-Based Application yang bernama Distribution Management System (DMS) yang dibeli dari PT

Sysnetsoft. PT. Unijaya Pratama memilih untuk mengimpelementasikan DMS karena sistem yang ada saat ini (Citra Business Solution Software) tidak mampu lagi untuk mengakomodasi kebutuhan transaksi harian dalam proses bisnis sehari-hari perusahaan, seperti finance reporting yang terkadang hasil print out-nya tidak sesuai dengan data yang diinput. Ditambah lagi dari segi tampilan, Citra

Business Solution Software dianggap oleh perusahaan kurang user friendly dan sudah ketinggalan

jaman jika dibandingkan dengan tampilan aplikasi masa kini yang lebih menarik.

Lereng and Fugelseth (2004:1) stated that “Testing becomes an even more important factor when we consider the numerous properties of web systems that we do not necessarily find in traditional software applications.”

(3)

Oleh karena itu, sebelum sebuah web-based applications dapat diimplementasikan, perlu dilakukan sebuah testing. Dalam hal ini, penulis telah melakukan Web-Based Systems Testing terhadap Distibution Management System PT. Unijaya Pratama. Tahapan Web-Based Systems Testing yang penulis lakukan antara lain: Unit/Component Testing dan Integration Testing.

“Testing requires a tight focus. It’s easy to try to do too much. You could run an infinite

number of tests against any nontrivial piece of software or hardware. Even if you try to focus on what you think might be ‘‘good enough’’ quality, you can find that such testing is too expensive or that you have trouble figuring out what ‘‘good enough’’ means for your customers and users” (Black 2009:1).

Kemudian, berkaitan dengan hal-hal tersebut, maka penulis memilih Unit dan Integration

Testing pada Distribution Management System PT. Unijaya Pratama sebagai topik karya ilmiah

penulis.

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan kajian pustaka untuk dijadikan referensi, adapun referensi tersebut diambil dari karya ilmiah testing yang pernah dilakukan. Karya ilmiah yang dijadikan kajian pustaka adalah skripsi yang berjudul Mobiz ERP System Modification

Functional Testing at PT. Anugrah Busana Indah oleh Tirtana, J. E., Felix, & Evelyn. (2014). dan Functional Testing dan Integration Testing untuk Implementasi SAP Business One dan Integrated Retail Application – Point of Sales (IREAP POS) oleh PT. Sterling Tulus Cemerlang oleh Armi,

Chintanu, Y., & Delia. (2013).

Testing yang dilakukan bertujuan untuk mempersiapkan dan melakukan Unit dan Integration Testing terhadap aplikasi Distribution Management System (DMS) di PT. Unijaya Pratama. Testing

diperlukan sebelum dilakukannya implementasi Distribution Management System (DMS) pada PT. Unijaya Pratama untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan PT. Unijaya Pratama.

Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data terbagi menjadi 2, yaitu:

- Literature review atau studi pustaka dari buku, e-book dan jurnal.

- Studi Lapangan yang berupa:

o Observasi melalui magang di PT. Unijaya Pratama selama bulan Juni-September 2014.

o Interview dengan Ibu Sonya Ratulangi selaku Finance and Accounting Manager PT. Unijaya Pratama, Bapak Handy Lesmana selaku Sales/Marketing Manager PT. Unijaya Pratama, Ibu Pauline selaku Logistic Staff PT. Unijaya Pratama dan Ibu Kristina selaku ketua project team Distribution Management System dari PT. Sysnetsoft.

2. Metode Testing

Metode testing yang penulis gunakan yaitu:

- Web-Based Systems Testing yang mengacu pada buku karangan William E. Perry

edisi ketiga terbitan tahun 2006 yang berjudul Effective Methods for Software

Testing.

- Managing The Testing Process: Practical Tools and Techniques for Managing Software and Hardware Testing yang merupakan buku karangan Rex Black terbitan

tahun 2009.

Testing yang dilaksanakan terbagi menjadi 2 yaitu persiapan dan pelaksanaan testing.

Persiapan testing dimulai dari penggambaran dan penjelasan proses bisnis dan aplikasi yang akan digunakan dengan menggunakan activity diagram dan use case diagram, sementara penggambaran aplikasi dilakukan dengan menggunakan product design specification dan technical design

specification, dilanjukan dengan pembuatan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) untuk

menentukan prioritas modul – modul mana sajakah yang memiliki defect dan merupakan prioritas yang harus diuji, penyeleksian proses yang akan diuji, perancangan testing, membuat test case dan

(4)

pengelompokkan test suites. Pelaksaan testing dimulai dari pelaksanaan unit dan integration testing dan pembuatan test tracking spreadsheet, test tracking spreadsheet tidak hanya dibuat sebelum

testing, namun test tracking spreadsheet akan terus di-update selama jalannya proses testing dan juga

setelah proses testing selesai dilaksanakan. Pelaksaan testing yang dilakukan menghasilkan bug report sehingga dari bug report yang ada penulis dapat merekomendasikan kelayakan implementasi apakah layak untuk diimplementasikan atau tidak. Jika masih terdapat bug yang merupakan kategori must

fixed bugs dan berstatus open, maka sistem Distribution Management System masih belum dapat

diimplementasikan di PT. Unijaya Pratama. Berikut adalah tabel 1 yang penjelasan klasifikasi kategori

bug:

Tabel 1 Kategori Bug

RPN Bug

Kategori

Risk Rate

1 – 16

Must fixed bug

High risk

17 – 32

Must fixed bug

Medium risk

33 – 48

Could be fixed

Low risk

Dari tabel 1 terlihat bahwa bug dengan RPN 1-16 dan RPN 17-32 masuk ke dalam kategori

must fixed bug, yang berarti jika ditemukan bug dalam rentang RPN tersebut, maka bug tersebut harus

diperbaiki sebelum aplikasi dapat diimplementasikan di perusahaan. Dari tabel di atas juga ditunjukkan risk rate berdasarkan RPN yang ada dan bug dengan risk rate medium dan high risk dikategorikan ke dalam must fixed bug dan tidak boleh ada satu pun bug dari kategori tersebut yang belum diperbaiki sebagai persyaratan kelayakan aplikasi untuk diimplementasikan. Hal ini dikarenakan testing akan dilakukan terhadap sub-modul dengan skala RPN 1-48 yang telah diseleksi menggunakan FMEA berdasarkan proses bisnis, product specification, dan technical design

specification yang ada.

Dengan demikian, pada bagian ini dijelaskan mengenai kriteria tersebut yang akan diidentifikasi dalam bagian test entry criteria, test stopping criteria, test continuation criteria, dan test

exit criteria untuk masing-masing functionality testing dan integration testing yang akan dilakukan.

Penjelasan mengenai keempat jenis kriteria tersebut dapat dilihat di bawah ini:

Test Entry Criteria:

1. Program telah dikonfigurasi dan dikembangkann 2. Test case, test suite, dan test cycle telah selesai disusun.

3. Tersedianya database untuk testing.

4. Seluruh hardware dan software yang dibutuhkan tersedia.

Test Stopping Criteria:

1. Adanya bug yang perlu diperbaiki segera.

2. Adanya perubahan atau penambahan requirement dari client sehingga harus dilakukan perubahan terhadap skema database.

Test Continuation Criteria

1. Bug telah diperbaiki sehingga harus kembali diuji kebenarannya apakah bug tersebut

masih muncul atau tidak.

2. Penambahan atau perubahan requirement pada aplikasi telah selesai dilakukan sehingga perlu dilakukan testing.

3. Masih adanya bug yang berstatus open (deferred, open, assigned, re-opened,

reviewed) sehingga testing masih harus tetap dilanjutkan. Test Exit Criteria:

1. Semua bug dalam kategori “must fixed bugs” telah selesai diperbaiki. 2. Semua test case telah diuji.

3. Tim Manajemen Proyek menyetujui bahwa produk telah memenuhi requirement perusahaannya.

(5)

Hasil dan Bahasan

Persiapan Testing

Dalam melakukan testing tidak semua sub-modul akan dilakukan tes. Penentuan sub-modul – sub-modul yang masuk ke dalam proses testing akan di tentukan oleh angka Risk Priority Number (RPN) yang dapat diketahui melalui analisis yang dituangkan ke dalam Failure Mode and Effects

Analysis (FMEA). Sub-modul yang akan masuk dalam proses testing adalah sub-modul yang memiliki

rentang Risk Priority Number (RPN) dari 1 sampai kurang dari 48.

Risk Priority Number (RPN) tersebut didapat dari hasil kali antara severity, priority, dan likelihood. Skala yang digunakan untuk ketiga variabel (severity, priority, likelihood) adalah 1 sampai

dengan 5, maka skala 1 sampai dengan 2 dari ketiga variabel tersebut dinilai high risk dan skala 3 dinilai sebagai medium risk serta skala 4 sampai dengan 5 dinilai sebagai low risk.

Dengan pertimbangan skala tersebut, maka ditetapkan rentang risk priority number untuk

high risk adalah berkisar antara 1 sampai dengan 27 yang dimana skala dari ketiga variabel (severity, priority, likelihood) ada yang bernilai 1 sampai dengan 3 untuk ketiga variabel tersebut. Sedangkan,

rentang risk priority number untuk medium risk berkisar antara 28 sampai 48, di mana skala dari ketiga variabel (severity, priority, likelihood) ada yang bernilai dari 3 sampai dengan 4 untuk ketiga variabel tersebut.

Hasil Testing

Untuk memperjelas paparan dari hasil testing yang telah dilakukan, berikut ini telah dibuat ringkasan dalam 2 bentuk, yaitu Test Tracking Spreadsheet dan Open/Closed Chart. Test Tracking

Spreadsheet berguna untuk memudahkan pelacakan status hasil testing terhadap tiap test case yang

telah dilaksanakan dan untuk menunjukkan keseluruhan hasil dari testing, Test tracking spreadsheet dikelompokkan ke dalam beberapa modul, yaitu modul Procurement, modul Sales dan modul Finance

Open/Closed Chart berisi tentang grafik yang dihasilkan dari bug tracking database yang

sudah dibuat sebelumnya saat testing berlangsung, penjelasan Open/Closed Chart dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1 Open/Closed Chart

Grafik pada gambar 1 di atas menggambarkan jumlah bug yang opened dan closed setiap harinya selama fase unit/component testing terhadap DMS, yang dinyatakan dengan daily opened dan

daily closed. Selain itu, grafik tersebut juga menggambarkan jumlah kumulatif bug yang opened dan closed dari DMS selama proses testing berlangsung, yang dinyatakan dengan cumulative opened dan cumulative closed.

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa terdapat sebanyak total 27 bugs yang open dan sebanyak 13 bugs yang telah closed pada akhir dari unit/component testing DMS. Status bug yang

deferred pada grafik ini dihitung sebagai bug yang masih open dan status bug yang rejected dihitung

(6)

Rekomendasi Kelayakan Implementasi

Setelah testing selesai dilaksanakan dan hasil dari testing tersebut dibuat dalam bug report, dibuat keputusan apakah aplikasi DMS layak untuk diimplementasikan dan ringkasan dari hasil

testing tersebut.

Dari testing yang telah dilakukan ditemukan bug-bug yang telah didokumentasikan pada bug

report yang tertera pada sub bab temuan bugs. Nilai RPN dan status dari bug report tersebut dijadikan

sebagai kriteria untuk menentukan apakah kedua aplikasi tersebut layak untuk diimplementasikan atau tidak. Kriteria penentuan kelayakan implementasi kedua aplikasi tersebut berfokus hanya pada bug yang berstatus open (deferred, assigned, re-opened, review, test) dan nilai RPN untuk bug tersebut berskala dari 1 sampai 25. Apabila diakhir testing masih terdapat bug yang memenuhi kedua kriteria tersebut maka aplikasi dimana bug tersebut ditemukan dinyatakan tidak layak implementasi.

Nilai RPN tersebut didapat dari hasil perkalian antara severity dan priority. Skala yang digunakan untuk kedua variabel (severity dan priority) adalah 1 sampai 5, maka skala 1 sampai 2 dari kedua variabel tersebut dinilai high risk, skala 3 dinilai medium risk dan skala 4 sampai 5 dinilai sebagai low risk. Dari pertimbangan skala tersebut, maka ditetapkan rentang RPN untuk high risk berkisar antara 1 sampai 6 yang harus diselesaikan semuanya, untuk medium risk berkisar antara 7 sampai 12 yang juga harus diselesaikan semuanya.

Diakhir testing ditemukan masih ada bug-bug yang masih berstatus open. Bug-bug tersebut akan dijabarkan dalam tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2 Tabel Status Bug

Bug ID Status RPN DMS 1 Assigned 12 3 Assigned 12 7 Assigned 12 9 Assigned 12 13 Re-opened 16 15 Re-opened 20 16 Re-opened 2 20 Re-opened 4 22 Re-opened 4 23 Re-opened 4 24 Re-opened 4 25 Re-opened 4 26 Assigned 12 27 Assigned 12

Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa DMS terdapat 14 bugs yang masih bersatus open dan memiliki nilai RPN dari skala 1-12 (high risk dan medium risk) yang terlihat dalam tabel dengan baris berwarna kuning, serta memiliki 2 low risk bug yang masih berstatus open. Oleh karena itu, aplikasi DMS dinyatakan belum layak untuk diimplementasi pada saat ini.

(7)

Simpulan dan Saran

Simpulan

Berdasarkan hasil unit dan integration testing yang dilakukan terhadap sistem DMS (Distribution Management System) PT. Unijaya Pratama khususnya di modul procurement, sales dan

finance, penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

1. Dari 4 modul transaction pada DMS, yang menjadi prioritas testing adalah sebanyak 3 modul transaction yaitu procurement, sales dan finance, sementara modul accounting masih dalam tahap pengembangan dan belum siap. Untuk modul master, testing dilakukan pada 2 sub-modul yakni master supplier profile dan master customer profile. Dari modul yang dilakukan testing, masing – masing memiliki skala RPN 1-25.

2. Proses pelaksanaan testing yang dilakukan adalah sebanyak 1 cycle sesuai dengan

milestone pelaksanaan testing, yang dibagi menjadi pelaksaan unit testing pertama,

pelaksaan unit testing kedua dan pelaksanaan integration testing untuk modul Sales. 3. Dari total 27 bugs yang ditemukan pada pelaksaan testing, terdapat 13 bugs yang sudah

diperbaiki dan berstatus closed, sementara 14 bugs masih dalam tahap perbaikan oleh PT. Sysnetsoft selaku pihak developer.

4. Berdasarkan proses testing yang telah dilakukan yang dimulai dari perencanaan testing yaitu penentuan FMEA dan pembuatan test case, hingga pelaksaan testing yang menghasilkan bug report dantest tracking spreadsheet, penulis dapat mengambil simpulan bahwa Distribution Management System (DMS) belum memenuhi persyaratan proses bisnis PT. Unijaya Pratama dan belum layak untuk diimplementasikan karena masih memiliki bugs yang berstatus open.

Saran

Agar sistem DMS (Distribution Management System) dapat diimplementasikan dengan lebih baik dan sesuai dengan requirements PT.Unijaya Pratama dan agar dapat juga mendukung tercapainya tujuan perusahaan, beberapa saran berikut dapat dipertimbangkan oleh PT. Sysnetsoft dan PT. Unijaya Pratama:

Untuk PT. Sysnetsoft:

a. Memperbaiki bugs yang telah diidentifikasi oleh test team, yaitu bugs yang memiliki status open (re-opened dan assigned) pada bug report yang telah dibuat. b. Melakukan unit dan integration testing terhadap modul – modul diluar ruang

lingkup pelaksanaan testing yang dilakukan oleh test team, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sistem DMS.

c. Memastikan bahwa seluruh bugs telah teridentifikasi dan diperbaiki sebelum melakukan implementasi DMS pada PT. Unijaya Pratama.

d. Membuat buku paduan pengoperasian sistem DMS untuk user yang digunakan untuk membantu user dalam menjalankan sistem DMS.

Untuk PT. Unijaya Pratama:

a. Melakukan user acceptance testing untuk menjelaskan apakah pengembangan sistem yang dilakukan sesuai dengan user requirements dan tujuan perusahaan dalam mengimplementasikan sistem.

b. Mengadakan training sistem DMS kepada user yang bertujuan agar user dapat mengoperasikan sistem sebagaimana mestinya.

c. Berinvestasi di bidang IT dengan melakukan rekrutmen karyawan untuk ditempatkan di bidang IT agar dapat menangani semua permasalahan IT yang selama ini terjadi di perusahaan.

d. Melakukan internal control yang baik agar sistem DMS dapat berjalan sebagaimana mestinya.

(8)

Referensi

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) Online. Retrieved from http://kbbi.web.id/informasi

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) Online. Retrieved from http://kbbi.web.id/data

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) Online. Diambil kembali dari http://kbbi.web.id/sistem

Black, R. (2009). Managing The Testing Process: Practical Tools and Techniques for Managing

Software and Hardware Testing. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.

Considine, B. (2010). Accounting Information System: Understanding Business Process. Australia: John Wiley&Sons, Ltd.

Galin, D. (2004). Software Quality Assurance from Theory to Implementation. England: Pearson Education Ltd.

Leidner, E. T. (2007). Information Technology for Management: Transforming Organizations in The

Digital Economy. New York: John Wiley&Sons, Inc.

Leon, A. (2008). Enterprise Resource Planning (2nd Edition). New Delhi: Tata McGraw-Hill. Lereng, S. F., & Fugelseth, L. (2004). Testing of Web-based Systems. 1-89.

Monk, E., & Wagner, B. (2008). Concept in Enterprise Resources Planning. Boston: Course Technology Cengage Learning.

Motlagh, E. S. (2012). Functional Testing Challenge. A Survey of Service Oriented Architecture

Systems Testing, 20.

Palacios, M., & Garcio-Fanjul, T. (2011). Testing in Service Oriented Architectures with Dynamic Binding: A Mapping Study. Information and Software Technology, 53, 171-189.

Perry, W. E. (2006). Effective Methods for Software Testing. Indianapolis: Wiley Publishing Inc. Rainer, R. K., & Cegielski, C. G. (2011). Introduction to Information Systems - Enabling and

Transforming Business. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc.

Satzinger, J. (2005). Object Oriented System Analysis and Design with The Unified Design. Boston: COUTE.

uml-diagrams.org. (2014, October 12). Diambil kembali dari

http://www.uml-diagrams.org/activity-diagrams-actions.html

Whitten, J. L., & Bentley, L. D. (2007). System Analysis and Design Methods. New York: McGraw-Hill / Irwin.

Riwayat Penulis

Mealvin lahir di kota Jakarta pada 7 Mei 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sistem Informasi pada tahun 2015. Penulis aktif di organisasi Binus

Student Learning Community sebagai Senior Mentor.

Octavianus Kevin lahir di kota Jakarta pada 13 Mei 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sistem Informasi pada tahun 2015. Penulis aktif di organisasi Binus Square Student Committee sebagai Staff of Art and Music Division.

Nora Fransisca lahir di kota Palembang pada 3 November 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sistem Informasi pada tahun 2015. Penulis aktif di organisasi Binus Student Learning Community sebagai Senior Mentor dan di Bina Nusantara English

Gambar

Gambar 1 Open/Closed Chart
Tabel 2 Tabel Status Bug

Referensi

Dokumen terkait

11 Daftar analisis sidik ragam pemecahan interaksi suhu pemanasan dan lama penyimpanan terhadap total soluble solid ( o Brix) nira

Formulir Pernyataan Menjual Saham tersebut bisa didapatkan pada Biro Administrasi Efek (BAE) yaitu PT Datindo Entrycom selama Periode Pernyataan Kehendak Untuk Menjual (22 Januari

EFEKTIVITAS SELENIUM DALAM PENGOBATAN DIARE CAIR AKUT PADA ANAK..

Pada halaman ini menampilkan halaman pengolahan data DO ( delivery order ), pada halaman ini terdapat link input untuk membukan halaman tambah data DO ( delivery

Tanpa menyangkali bahwa kecenderungan seperti itu dapat tercium dalam sejumlah karya dari beberapa pengarang, saya menemukan dalam pembacaan lebih mendalam bahwa mereka itu

Olahraga merupakan sebuah wadah bagi manusia untuk mengeksplorasi pengalaman geraknya dengan olahraga individu akan menjadi bugar serta kualitas hidup menjadi lebih baik tak

REST is in a of serval medias that can used in creating a service, another media is SOAP and WSDL, REST has a different characteristic.. REST uses serval design

Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, didiagnosis kembali dengan BTA