KEBIJAKAN PEMBERANTASAN
ILLEGAL LOGGING
UNTUK PERLINDUNGAN SUMBERDAYA HUTAN
DI INDONESIA
BETTY SETIANINGSIH P 062059454
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ABSTRACT
BETTY SETIANINGSIH
. Combating Illegal Logging Policy for
Forest Resources Protection in Indonesia. Under supervision of
CECEP KUSUMA as promoter and SURJONO H. SUTJAHJO and
BAMBANG PRABOWO SOEDARSO as co-promoter.
The lost of world’s natural tropical forest is the highest in Indonesia
(2,83 million ha per year). Combating illegal logging in Indonesia
has become the priority of national program. The purpose of the
research is to analyze the policy related to the combating illegal
logging in Indonesia, the role of stakeholders and the formula of
effective and legal way to to eliminate illegal logging in Indonesia.
The research method uses the 4Rs method (Responsibilities,
Rights, Revenues, and Relationship) to analyze the role of
stakeholder in practicing the policy to eliminate the illegal logging
in Indonesia. The analytical approach uses the Analytical
Hierarchy Process, AHP, to create decision by using mathematical
model. Data analysis in this research uses critical approach. The
data compiled in this research are secondary data in the form of
laws based on forest management regulation in Indonesia. The
research observed illegal logging in Indonesia generally and Jambi
specifically. The tendency of illegal logging in the prone forest
territory with the potential of standing stocks shows that the illegal
logging practice is influenced by the illegal log market. This is
supported by the fact that operation to combat massive illegal
logging happened in the Riau province, directly bordered to the
Jambi province. The finding is the regulation related to illegal
logging in Indonesia is appropriate to be used as law outside the
forest territory but still related to the derivative act. Even though
the law is sufficient, it is not effectively implemented due to the
weak law enforcement and weak law compliance. The relation
between law enforcer in order to eliminate illegal logging is
approximately enough, yet weak between the forest technical and
environmental institution with the regional institution. The priority of
policy to combat illegal logging in Indonesia based on the data
analysis result using AHP approach by showing factor, actor,
purpose, and alternative policy which has the highest priority value
is the law enforcement factor, government actor, the goal to
recover the forest economy, and application of
command-and-control-natured policy, respectively.
Key Word: Illegal Logging, Combating Policy, 4Rs, Analytical
Hierarchy Process(AHP).
Judul Penelitian : Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia Nama Mahasiswa : Betty Setianingsih
Nomor Pokok : P 062059454
Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Disetujui, Komisi Pembimbing
Prof.Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS Ketua
Prof.Dr.Ir.Surjono H. Sutjahjo, MS Dr.Bambang Prabowo Soedarso, SH,MES Anggota Anggota
Ketua Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Dekan
Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS Prof. Dr. Khairil Anwar Notodiputro, MS
KATA PENGANTAR
Hutan di Indonesia yang merupakan sumberdaya alam (SDA) yang memiliki peran sangat strategis dan vital sebagai sistem penyangga kehidupan masyarakat dan makhluk hidup lainnya, yaitu dengan menyediakan beragam manfaat berupa produk dan jasa yang bersifat
tangible dan intangible, perlindungan ekosistem, dan penyedia jasa lingkungan saat ini mengalami degradasi yang hebat akibat praktek Illegal logging (IL). Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dalam pemberantasan IL, tetapi dampaknya belum menunjukkan hasil maksimal yang diindikasikan dengan masih maraknya praktek IL di lapangan.
Penelitian ini bertujuan untuk : (a) menganalisis kebijakan yang terkait dengan pemberantasan IL di Indonesia; (b) menganalisis peranan
stakeholders yang terlibat dalam pemberantasan IL di Indonesia; dan (c) merumuskan kebijakan pemberantasan IL yang efektif dan sesuai diterapkan di Indonesia.
Dengan terselesaikannya disertasi ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Ketua Komisi Pembimbing dan Anggota Pembimbing lainnya yang telah banyak memberikan masukan dalam penyusunan usulan penelitian ini.
Bogor, Agustus 2009
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI... ii
DAFTAR TABEL... iv
DAFTAR GAMBAR...v
DAFTAR LAMPIRAN... vii
I. PENDAHULUAN ...1 1.1. Latar Belakang...1 1.2. Tujuan Penelitian ...4 1.3. Kerangka Pemikiran...5 1.4. Perumusan Masalah ...7 1.5. Manfaat Penelitian ...7 1.6. Kebaruan (Novelty) ...7
II. TINJAUAN PUSTAKA ...9
2.1. Dampak Praktek Illegal logging...9
2.2. Pemberantasan Illegal logging...15
2.3. Analisis Stakeholders...23
2.4. Proses Hirarki Analitis...24
III. METODE PENELITIAN ...32
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian...32
3.2. Rancangan Penelitian...32
3.2.1. Analisis Kebijakan Terkait Pemberantasan IL ...32
3.2.1.1. Metode Pengumpulan Data ...32
3.2.1.2. Parameter yang Diamati ...33
3.2.1.3. Metode Analisis Data ...34
3.2.2. Analisis Kelembagan Pemberantasan IL...34
3.2.2.1. Metode Pengumpulan Data ...34
3.2.2.2. Parameter yang Diamati ...35
3.2.2.3. Metode Analisis Data ...35
3.2.3. Penentuan Prioritas Alternatif Kebijakan Pemberantasan IL ...36
3.2.3.1. Metode Pengumpulan Data ...36
3.2.3.2. Parameter yang Diamati ...36
3.2.3.3. Metode Analisis Data ...37
3.3. Definisi Operasional...38
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH...40
4.1. Kondisi Kehutanan di Indonesia...40
4.2. Kondisi Kehutanan Provinsi Jambi...44
4.3. Topografi, Jenis Tanah dan Iklim ...45
4.4. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya Provinsi Jambi ...46
4.5. Kondisi Pengelolaan Hutan di Provinsi Jambi...50
V. ANALISIS KEBIJAKAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PEMBERANTASAN ILLEGAL LOGGING DI INDONESIA...54
iii
5.2. Metode Analisis Kebijakan Pemberantasan Illegal logging...55
a. Metode Pengumpulan Data...55
b. Analisis Data ...56
5.3. Hasil dan Pembahasan Kebijakan Pemberantasan IL di Indonesia...57
5.4. Kesimpulan ...67
VI. ANALISIS EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBERANTASAN ILLEGAL LOGGING...73
6.1. Pendahuluan...73
6.2. Metode...74
a. Metode Pengumpulan Data ...74
b. Analisis Data ...75
6.3. Hasil dan Pembahasan...75
6.3.1. Penanganan Kasus Illegal logging di Indonesia...75
6.3.2. Penanganan Kasus Illegal logging di Provinsi Jambi ...83
6.4. Kesimpulan ...94
VII. KELEMBAGAAN PEMBERANTASAN ILLEGAL LOGGING...96
DI INDONESIA...96
7.1. Pendahuluan ...96
7.2. Metode Analisis Kelembagaan Pemberantasan IL di Indonesia ...97
a. Metode Pengumpulan Data ...97
b. Analisis Data ...98
7.3. Hasil dan Pembahasan Analisis Kelembagaan Pemberantasan IL di Indonesia...100
7.4. Kesimpulan...112
VIII. PRIORITAS KEBIJAKAN PEMBERANTASAN ILLEGAL LOGGING DI INDONESIA...114
8.1. Pendahuluan ...114
8.2. Metode Analisis Prioritas Kebijakan Pemberantasan IL di Indonesia ...115
a. Metode Pengumpulan Data ...115
b. Analisis Data ...115
8.3. Hasil dan Pembahasan Analisis Prioritas Kebijakan Pemberantasan IL di Indonesia...117
8.4. Kesimpulan...122
IX. PEMBAHASAN UMUM ...123
X. REKOMENDASI KEBIJAKAN ...130
10.1. Kebijakan Umum...130
10.2. Kebijakan Operasional...130
XI. KESIMPULAN DAN SARAN ...132
11.1. Kesimpulan ...132
11.2. Saran ...132
DAFTAR PUSTAKA ...134 LAMPIRAN ...Error! Bookmark not defined.
iv
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Sumber-Sumber Yang Dianggap Legal Dan Ilegal ...10
2. Kategori Masalah Illegal logging pada Beberapa Wilayah di Dunia ...12
3. Beberapa Aspek yang Dipengaruhi Praktek Illegal logging...14
4. Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan...29
5. Contoh Matriks Perbandingan Berpasangan ...29
6. Nilai Indeks Random (Saaty, 2001) ...31
7. Matriks Ringkasan Metodologi Penelitian ...37
8. Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Paduserasi TGHK dan RTRWP, serta Penunjukkan dan TGHK ...41
9. Realisasi Produksi Hasil Hutan Provinsi Jambi Tahun 2008...51
10. Realisasi Produksi Industri Hasil Hutan Provinsi Jambi Tahun 2008...51
11. Klasifikasi Aktor Putusan IL di Mahkamah Agung...78
12. Perkara Tindak Pidana IL yang Dibebaskan Pengadilan...80
13. Perkara Tindak Pidana IL yang Divonis Penjara dan Denda ...81
14. Luas Kawasan Hutan Di Provinsi Jambi menurut Fungsinya (Ha) ...84
15. Jumlah Kasus IL di Provinsi Jambi (2004-2008)...88
16. Kerangka Dasar Pendekatan 4R ...99
17. Relationship Stakeholders dalam Pemberantasan IL di Indonesia ...100
18. Aspek Hak dan Kewajiban Stakeholders dalam Pemberantasan IL di Indonesia...107
19. Revenues (Manfaat) yang Dapat Diperoleh dari Pemberantasan IL...110
20. Tingkat Hubungan (Relationhship) antar Stakeholders dalam Pemberantasan IL Di Indonesia...112
v
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Kerangka Pemikiran Penelitian...6
2. Tiga Pilar Pengelolaan Hutan ...18
3. Wilayah Administratif Provinsi Jambi (PIK Jambi, 2009) ...44
4 . Kondisi Topografi Wilayah Provinsi Jambi (PIK Jambi, 2009) ...46
5 . Peraturan Perundang-undangan Pemberantasan Illegal logging di Indonesia ...58
6 . Hubungan antara IL dengan Korupsi (Kishor,2006)...62
7. Jumlah kasus IL di Indonesia (2006-Juli 2008)...77
8. Jumlah Tersangka kasus IL di Indonesia (2006-Juli 2008)...77
9. Jumlah Kayu Olahan Sitaan di Indonesia (2006-Juli 2008)...78
10. Jumlah Kayu Bulat Sitaan di Indonesia (2006-Juli 2008)...79
11. Efektifitas Pemberantaan IL di Operasi Hutan Lestari-2 (OHL-2) (Masduki,2009) ...82
12. Kasus IL di Mahkamah Agung ...83
13. Persentase Kawasan Hutan di Provinsi Jambi menurut Fungsinya ...84
14. Sebaran Kawasan Hutan di Provinsi Jambi menurut Fungsinya ...85
15. Luas Kawasan Hutan di Provinsi Jambi menurut Kabupaten ...85
16. Perkembangan Kasus IL di Provinsi Jambi...86
17. Jumlah Tersangka Kasus IL di Provinsi Jambi ...86
18. Jumlah Kayu Olahan Sitaan di Provinsi Jambi ...87
19. Jumlah Kayu Bulat Sitaan di Provinsi Jambi...88
20. Jumlah Kasus IL di Provinsi Jambi menurut Wilayah Polres...89
21. Peta Kecenderungan Kegiatan IL di Provinsi Jambi ...91
22. Persentase Hutan Per Kabupaten dan Kasus IL di Jambi...91
23. Jumlah Kasus dan Persentase Vonis Kasus IL di Provinsi Jambi...92
24. Persentase Kasus yang Sudah P.21 dan Vonis Kasus IL di Provinsi Jambi...93
vi
25. Kerangka 4R untuk Mendefinisikan Peranan
Stakeholders (Dubois, 1998). ...98 26. Pendapat Responden
terhadap Keberadaan Aparat Hukum ...101 27. Pendapat Responden Terhadap Keberadaan
Instansi Pusat Dalam Kaitannya
dengan Pemberantasan IL Di Indonesia...102 28. Pendapat Responden terhadap Keberadaan
Stakeholders dalam Kaitannya
dengan Pemberantasan IL di Indonesia ...104 29. Pendapat Responden terhadap Tingkat Pemahaman
Aparat Hukum dalam Kaitannya
dengan Pemberantasan IL di Indonesia ...106 30. Pendapat Responden terhadap Tingkat Pemahaman
Instansi Pusat dalam Kaitannya
dengan Pemberantasan IL di Indonesia ...106 31. Pendapat Responden terhadap Tingkat Pemahaman
Stakeholders dalam Kaitannya
dengan Pemberantasan IL di Indonesia ...107 32. Hirarki Desain Kebijakan Pemberantasan IL
di Indonesia ...116 33. Hirarki Hasil AHP Kebijakan Pemberantasan IL ...117 34. Urutan Prioritas Faktor
yang Mempengaruhi Pemberantasan IL di Indonesia...118 35. Urutan Prioritas Aktor
yang Mempengaruhi Pemberantasan IL di Indonesia...118 36. Urutan Prioritas Tujuan
yang Mempengaruhi Pemberantasan IL di Indonesia...120 37. Urutan Prioritas Alternatif Kebijakan
vii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman 1. Peraturan perundang-undangan terkait
Pemberantasan IL di Indonesia...137 2. Identitas Responden Kebijakan
Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan
Sumberdaya Hutan di Indonesia...160 3. Peraturan-peraturan atau Kebijakan
yang Terkait dengan Kegiatan
Pemberantasan Illegal Loggging di Indonesia...163 4. Efektifitas dan atau Kebijakan yang Terkait dengan
Kegiatan Pemberantasan Illegal logging di Indonesia...168 5. Kepentingan Parapihak Terhadap Pentingnya
Pemberantasan Illegal logging di Indonesia...171 6. Tingkat Pemahaman Parapihak
Terhadap Pemberantasan Illegal logging di Indonesia ...193 7. Bentuk Tanggung-jawab dari Instansi/Lembaga
Responden Terhadap Pemeberantasan Illegal logging. ...215 8. Bentuk Hak dan Kewajiban Instansi/Lembaga
Responden dalam Pemberantasan Illegal logging
di Indonesia...219 9. Manfaat Apabila Dampak Negatif Illegal logging
di Indonesia Dapat Dikendalikan...222 10. Tingkat Interaksi antar Stakeholders dalam
Pemberantasan Ilegal Logging di Indonesia selama ini. ...226 11. Kendala-kendala yang Telah dan Mungkin Terjadi
dalam Pemberantasan Illegal logging di Indonesia ...233 12. Bentuk kelembagaan yang dianggap efektif
dalam Pemberantasan Illegal logging di Indonesia. ...242 13. Apakah Pemerintah Perlu Mengeluarkan Kebijakan
yang Bersifat Insentif atau Disinsentif untuk Mendorong Kesadaran Semua Pihak
dalam Memberantas Praktek Illegal logging
di Indonesia?...246 14. Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan
Antar Faktor Terhadap Fokus Kebijakan
Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan
viii
15. Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Faktor
terhadap Fokus Kebijakan
Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan
Sumberdaya Hutan di Indonesia...250 16. Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan
Antar Aktor dalam Mempengaruhi
Faktor Penegakan Hukum ...251 17. Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan Tingkat
Kepentingan Antar Aktor
dalam Mempengaruhi Faktor Penegakan Hukum...252 18. Data Responden Perbandingan
Tingkat Kepentingan Antar Aktor
dalam Mempengaruhi Faktor Ekonomi Masyarakat...253 19. Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan
Tingkat Kepentingan Antar Aktor
dalam Mempengaruhi Faktor Ekonomi Masyarakat...254 20. Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan
Antar Aktor dalam Mempengaruhi Faktor
Sistem Pengelolaan Hutan...255 21. Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Perbandingan
Tingkat Kepentingan Antar Aktor
dalam Mempengaruhi Faktor Pengelolaan Hutan...256 22. Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan
Antar Aktor dalam Mempengaruhi
Faktor Sumber Pendapatan Nasional dan Daerah...257 23. Hasil Pengolahan HIPRE 3+
Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Aktor dalam Mempengaruhi Faktor Sumber Pendapatan
Nasional dan Daerah ...258 24. Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan
Antar Tujuan Bagi Pemerintah
dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging
untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia ...259 25. Hasil Pengolahan HIPRE 3+
Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Tujuan Bagi Pemerintah dalam Kebijakan
Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan
Sumberdaya Hutan di Indonesia...260 26. Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan
Antar Tujuan Bagi Pemerintah Daerah dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan
ix
27. Hasil Pengolahan HIPRE 3+
Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Tujuan Bagi Pemerintah Daerah dalam Kebijakan
Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan
Sumberdaya Hutan di Indonesia...262 28. Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan
Antar Tujuan Bagi Aparat Penegak Hukum dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging
untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia ...263 29. Hasil Pengolahan HIPRE 3+
Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Tujuan Bagi Aparat Penegak Hukum
dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk
Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia...264 30. Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan
Antar Tujuan Bagi Masyarakat dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan
Sumberdaya Hutan di Indonesia...265 31. Hasil Pengolahan HIPRE 3+
Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Tujuan Bagi Masyarakat dalam Kebijakan Pemberantasan
Illegal logging untuk Perlindungan
Sumberdaya Hutan di Indonesia...266 32. Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan
Antar Tujuan Bagi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging
untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia ...267 33. Hasil Pengolahan HIPRE 3+
Perbandingan Tingkat Kepentingan Antar Tujuan Bagi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging
untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia ...268 34. Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan
dari Tiga Alternatif Kebijakan dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia
untuk Menjamin Tujuan: Pemulihan Ekosistem...269 35. Hasil Pengolahan HIPRE 3+
Perbandingan Tingkat Kepentingan
dari Tiga Alternatif Kebijakan dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging
untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia
x
36. Data Responden Perbandingan Tingkat Kepentingan dari Tiga Alternatif Kebijakan dalam Kebijakan
Pemberantasan Illegal logging
untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan Di Indonesia untuk Menjamin Tujuan:
Peningkatan Nilai Ekonomi Hutan...272 37. Hasil Pengolahan HIPRE 3+
Perbandingan Tingkat Kepentingan
dari Tiga Alternatif Kebijakan dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging
untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia untuk Menjamin Tujuan:
Peningkatan Nilai Ekonomi Hutan...273 38. Data Responden Perbandingan
Tingkat Kepentingan dari Tiga Alternatif Kebijakan dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia
untuk Menjamin Tujuan:
Peningkatan Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi...275 39. Hasil Pengolahan HIPRE 3+
Perbandingan Tingkat Kepentingan
dari Tiga Alternatif Kebijakan dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging Untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan Di Indonesia
untuk Menjamin Tujuan:
Peningkatan Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi...276 40. Nilai (Bobot) Setiap Elemen
dalam Hirarki Kebijakan Pemberantasan Illegal logging
untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia. ...278 41. Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Nilai (Bobot) Setiap Faktor
terhadap Fokus Kebijakan Pemberantasan Illegal logging
untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia ...279 42. Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Nilai (Bobot) Setiap Aktor
terhadap Faktor dalam Kebijakan Pemberantasan
Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan
di Indonesia...280 43. Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Nilai (Bobot) Setiap Tujuan
bagi Aktor dalam Kebijakan Pemberantasan
Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan
di Indonesia...281 44. Hasil Pengolahan HIPRE 3+ Nilai (Bobot)
Setiap Alternatif Kebijakan untuk Menjamin setiap Tujuan dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk