• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Identifikasi Resiko Klinis Bp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Identifikasi Resiko Klinis Bp"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

DINAS KESEHATAN DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS PUJER PUSKESMAS PUJER Jl.

Jl. Raya Raya PujerPujer – – Bondowoso Bondowoso0811371333408113713334

Email:

Email: pkmpujer16@gmail. pkmpujer16@gmail.comcom

KECAMATAN PUJER KECAMATAN PUJER BONDOWOSO BONDOWOSO Kode Pos : 68271 Kode Pos : 68271 LAPORAN LAPORAN IDENTIFIKASI DAN

IDENTIFIKASI DAN PENCEGAHAPENCEGAHANN

RESIKO KLINIS UNIT PELAYANAN BP UMUM RESIKO KLINIS UNIT PELAYANAN BP UMUM

PUSKESMAS PUJER PUSKESMAS PUJER TAHUN 2017 TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN  A.

 A. Latar BelaLatar Belakangkang

Penyelenggara pelayanan kesehatan, baik Puskesmas maupun Rumah Penyelenggara pelayanan kesehatan, baik Puskesmas maupun Rumah Sakit merupakan unit pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan Sakit merupakan unit pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat. Setiap individu mempunyai hak untuk derajat kesehatan bagi masyarakat. Setiap individu mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu. Setiap individu mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu. Setiap individu mempunyai keingan dan harapan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang mempunyai keingan dan harapan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam hidupnya.Namun, disisi lain karna faktor SDM dapat setinggi-tingginya dalam hidupnya.Namun, disisi lain karna faktor SDM dapat berpengaruh terhadap mutu layanan.

berpengaruh terhadap mutu layanan.  Agar

 Agar PuskesmaPuskesmas s dapat dapat menjalanmenjalankan kan fungsinyfungsinya a secara secara optimal optimal perluperlu dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya yang digunakan. Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan sumber daya yang digunakan. Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka, oleh karena yang aman dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka, oleh karena itu upaya peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien perlu itu upaya peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam memberikan pelayanan diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam memberikan pelayanan

kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat melalui upaya

kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat melalui upaya

pemberdayaan masyarakat dan swasta. pemberdayaan masyarakat dan swasta.

 Adanya

 Adanya pelayanpelayanan an kesehatkesehatan an di di PuskesPuskesmas mas Pujer Pujer merupakmerupakan an unitunit pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat. Setiap individu mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan bagi masyarakat. Setiap individu mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu. Setiap individu mempunyai keinganan dan kesehatan yang aman dan bermutu. Setiap individu mempunyai keinganan dan harapan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam harapan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam hidupnya. Tetapi di sisi lain individu yang masuk ke pelayanan kesehatan hidupnya. Tetapi di sisi lain individu yang masuk ke pelayanan kesehatan mempunyai resiko terhadap penularan penyakit infeksi atau Healthcare mempunyai resiko terhadap penularan penyakit infeksi atau Healthcare  Associated Infections (HAI’s).

 Associated Infections (HAI’s).

HAI’s merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan, maka HAI’s merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan, maka program PPI dan keselamatan pasien harus dilaksanakan di setiap unit program PPI dan keselamatan pasien harus dilaksanakan di setiap unit pelayanan kesehatan yang dapat menjamin tingkat keselamatan pasien, pelayanan kesehatan yang dapat menjamin tingkat keselamatan pasien,

(2)

petugas, dan lingkungan sehingga pentingnya mutu klinis melakukan identifikasi dan pencegahan resiko klinis di unit Rawat inap agar dapat meminimalisir terjadinya permasalahan atau kegagalan dalam unit layanan dalam memberikan pelayanan.

Program PPI dan keselamatan pasien atau PMKP ini dapat terlaksana apabila memenuhi unsur diantaranya harus ada organisasi, sarana dan prasarana, standar-standar, peraturan, adanya komitmen untuk melaksanakan, adanya kegiatan surveilens yang diumpan balikkan sebagai upaya penyempurnaan pelayanan dan adanya program pendidikan dan pelatihan terus-menerus dengan target penyempurnaan perilaku.

B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 112);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah;

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193;

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan Nasional;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2015 Tentang Komisi  Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;

8. Peraturan Bupati Bondowoso Nomor 42 tahun 2010 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso;

C. Maksud danTujuan 1. Maksud:

Meningkatkan mutu klinis di unit layananBP Umum 2. Tujuan:

- Petugas kesehatan di Puskesmas Pujer dapat mengetahui secara dini

kemungkinan terjadi permasalahan terhadap unit layanan BP Umum

- Melindungi tenaga kesehatan, pasien, pengunjung dan lingkungan di

(3)

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

1. Melaksanakan Identifikasi resiko unit pelayanan rawat inap dengan mencari:

- Failure mode

- Cause failure - Failure effect

2. Melaksanakan pencegahan terhadap resiko klinis unit pelayanan BP Umum

FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)

UNIT KERJA : BP UMUM TIM FMEA

Pimpinan Tim : - FITROH FAJARWATI, Amd. Kep

 Anggota : - KIKI ROKHMAWATI AZIZAH, Amd.Kep

- dr. NURMAN CANDRA CAHYADI - ENDANG EKA RAHMAWATI, Amd,Kep

- CINDY ANGGRAINI PUTRI PERMATASARI, Amd.Kep

Petugas Notulen :

 Pimpinan tim adalah wakil manajemen mutu puskesmas

 Anggota tim adalah perawat ahli, dokter penanggunggung jawab UKP dan staf

bagian BP UMUM.

 Notulen adalah penanggung jawab BP UMUM

Tujuan Pembentukan Tim FMEA

Melakukan penilaian, analisis dan menyusun rekomendasi perbaikan terhadap prosedur pelayanan BP UMUM

Tanggung jawab Tim 1. Melakukan analisis

2. Menyusun rekomendasi perbaikan 3. Melaksanakan perbaikan prosedur

(4)

III HASIL YANG DICAPAI

POLI UMUM FAILURE MODE CAUSE FAILURE FAILURE EFFECT Rencana Meminimalisir Resiko

1. Petugas Poli umum (perawat) menerima berkas rekam medis pasien dan menyilakan pasien menunggu di ruang tunggu poli umum

-Poli umum tdk menerima

RM dan tdk menyilahkan pasien menunggu di ruang tunggu

- Terlalu banyak pasien - Petugas Loket tidak

menyerahkan RM ke petugas BP

- K omplain pasien karena

terlalu lama di ruang tunggu

- A ntrian tidak teratur

- Pengajuan penambahan petugas - Petugas poli umum mengingatkan

petugas loket untuk menyerahkan RM

2. Perawat menyilakan pasien masuk ke ruang periksa

- Perawat tdkmenyilahkan pasien masuk ke BP

- Petugas sibuk menulis RM

- Petugas Lupa

- Pasien lama di ruang

tunggu

- Antrian lama - Komplain pasien

- Dokter mengingatkan perawat

untuk memanggil pasien

3. Dokter melakukan identifikasi pasien, memeriksa kesesuaian antara identitas pasien dengan rekam medisnya

- Dokter tdk m elakukan

identifikasi px dan tdk memeriksa kesesuaian antara identitas pasien dgn RM

- Kurang teliti dan terburu2 - Pasien banyak

- Kurang tenaga

-Ketidaksesuaian identitas

pasien dgn RM

- S alah terapi dan diagnosa - S alah riwayat penyakit

pasien

- Perawat mengingatkan membantu

dokter untuk mengecek identitas pasien

- Pengajuan penambahan tenaga

4. Dokter melakukan anamnesa lengkap dan mencatatnya dalam rekam medis

- Dokter tdk m elakukan

anamnesa lengkap/tdk mencatat di RM

- Terlalu banyak pasien - Dokter kurang teliti

- Salah diagnosa - Salah KIE - Salah Obat

- Menempelkan item-item penting

anamnese pasien sebagai pengingat

- Pengajuan penambahan tenaga

Dokter 5. Dokter menyilakan pasien

menuju bed periksa

- Dokter tdk m enyilahkan pasien menuju Bed periksa

- Dokter masih menulis RM - Pasien menunggu lama - Antrian luar semakin lama - Komplai Px

- Perawat mengingatkan dokter

untuk mempersilahkan pasien menuju bed periksa

- Menempelkan alur pelayanan di

meja periksa sebagai pengingat 6. Dokter memberi instruksi

perawat untuk melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV)

-Dr tidak memberikan

instruksi melakukan TTV

- Perawat tidak melakukan

instruksi dr melakukan TTV - Px banyak - Dr lupa memberikan instruksi - Alat TTV rusak - Kekurangan tenaga perawat - P emeriksaan ttv tidak dilakukan sehingga TTV tidak terpantau - Salah terapi - Salah diagnosis

- Dokter dan perawat saling

mengingatan apabila pasien belum di periksa TTV

- Menempelkan alur pelayanan di

meja periksa sebagai pengingat

7. Dokter melakukan pemeriksaan fisik general (from head to toe) berupa inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi

- Dr tidak melakukan

pemeriksaan fisik general

-Kekurangan tenaga dokter

- Kelelahan

- P emeriksaan fisik general

tidak dilakukan

- Ada penyakit tidak

terdeteksi

- K omplain dari pasien atau

keluarga

- Penambahan tenaga

- Perawat mengingatkan dokter

apabila ada pemeriksaan yang belum di laksanakan

- Menempelkan catatan item

pemeriksaan fisik form head to toe di meja periksa

8. Dokter mencatat hasil pemeriksaan fisik di rekam medis

- Dokter tidak mencatat

hasil pemeriksaan fisik di RM

- Pasien terlalu banyak - Dr tidak sempat menulis

RM

- RM tidak lengkap - K ondisi pemeriksaan fisik

tidak tercatat di RM

- Salah diagnosis

- Menempelkan catatan item-item

pemeriksaan fisik for head to toe di meja periksa

- Perawat mengingatkan dokter

9. Dokter membuat

assesment/diagnosa awal terhadap kondisi kesehatan pasien dan dicatat di rekam medis

- Dokter membuat

assesment/diagnosa awal terhadap kondisi

kesehatan pasien dan dicatat di rekam medis

- Dr lupa mencatat

-Kekurangan tenaga dokter

- Salah diagnosis

- S alah memberi resep atau

terapi

- Komplain dari

pasien/keluarga

- Menempelkan alur pelayanan di

meja periksa sebagai pengingat

- Perawat mengingatkan dokter

10. Dokter menyusun rencana layanan klinis dan dicatat di rekam medis

- Dokter tidak menyusun

rencana layanan klinis dan tidak mencatat di RM

- Dokter lupa m enyusun

rencana

- Kekurangan tenaga - Pasien banyak

- S alah rencana layanan

klinis

- Salah memberi obat - K omplain dari kelrg/pasien

- Menempelkan alur pelayanan di

meja periksa sebagai pengingat

- Perawat mengingatkan dokter

11. Dokter memberi KIE kepada pasien dan dicatat di rekam medis

-Dokter tidak m emberi KIE

dan tidak mencatat di RM

- Kurang tenaga dr

- Px banyak

- Px tidak tahu tentang

penyakitnya

- Tidak tahu larangan untuk

penyakitnya

- P enyakit bisa bertambah

parah

- Komplain

- Menempelkan alur pelayanan di

meja periksa sebagai pengingat

- Perawat mengingatkan dokter

12. Dokter menulis resep -Doker tidak menulis

resep dg benar

- Kekurangan tenaga dr

- Px banyak

- Dr kurang teliti/lupa

- S alah terapi/salah obat - Komplain

- P enyakit pasien tidak

sembuh

- Menempelkan alur pelayanan di

meja periksa sebagai pengingat

- Perawat mengingatkan dokter

13. Dokter menyerahkan resep ke pasien dan menyilakan pasien mengambil obat di apotek

-Dokter tidak

- menyerahkan resep ke

pasien dan tidak menyilahkan pasien mengambil obat di apotik

- Pasien ramai - Kertas resep habis -Kekurangan tenaga dokter

- P asien tidak mendapatkan

resep

- Ada komlein dari paeien

dan keluarga

- Menempelkan alur pelayanan di

meja periksa sebagai pengingat

- Perawat mengingatkan dokter

IV. PERHITUNGAN RPN

(5)

7. Dokter melakukan pemeriksaan fisik general (from head to toe) berupa inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi

- Dr tidak melakukan

pemeriksaan fisik general

-Kekurangan tenaga dokter

- Kelelahan

- P emeriksaan fisik general

tidak dilakukan

- Ada penyakit tidak

terdeteksi

- K omplain dari pasien atau

keluarga

- Penambahan tenaga

- Perawat mengingatkan dokter

apabila ada pemeriksaan yang belum di laksanakan

- Menempelkan catatan item

pemeriksaan fisik form head to toe di meja periksa

8. Dokter mencatat hasil pemeriksaan fisik di rekam medis

- Dokter tidak mencatat

hasil pemeriksaan fisik di RM

- Pasien terlalu banyak - Dr tidak sempat menulis

RM

- RM tidak lengkap - K ondisi pemeriksaan fisik

tidak tercatat di RM

- Salah diagnosis

- Menempelkan catatan item-item

pemeriksaan fisik for head to toe di meja periksa

- Perawat mengingatkan dokter

9. Dokter membuat

assesment/diagnosa awal terhadap kondisi kesehatan pasien dan dicatat di rekam medis

- Dokter membuat

assesment/diagnosa awal terhadap kondisi

kesehatan pasien dan dicatat di rekam medis

- Dr lupa mencatat

-Kekurangan tenaga dokter

- Salah diagnosis

- S alah memberi resep atau

terapi

- Komplain dari

pasien/keluarga

- Menempelkan alur pelayanan di

meja periksa sebagai pengingat

- Perawat mengingatkan dokter

10. Dokter menyusun rencana layanan klinis dan dicatat di rekam medis

- Dokter tidak menyusun

rencana layanan klinis dan tidak mencatat di RM

- Dokter lupa m enyusun

rencana

- Kekurangan tenaga - Pasien banyak

- S alah rencana layanan

klinis

- Salah memberi obat - K omplain dari kelrg/pasien

- Menempelkan alur pelayanan di

meja periksa sebagai pengingat

- Perawat mengingatkan dokter

11. Dokter memberi KIE kepada pasien dan dicatat di rekam medis

-Dokter tidak m emberi KIE

dan tidak mencatat di RM

- Kurang tenaga dr

- Px banyak

- Px tidak tahu tentang

penyakitnya

- Tidak tahu larangan untuk

penyakitnya

- P enyakit bisa bertambah

parah

- Komplain

- Menempelkan alur pelayanan di

meja periksa sebagai pengingat

- Perawat mengingatkan dokter

12. Dokter menulis resep -Doker tidak menulis

resep dg benar

- Kekurangan tenaga dr

- Px banyak

- Dr kurang teliti/lupa

- S alah terapi/salah obat - Komplain

- P enyakit pasien tidak

sembuh

- Menempelkan alur pelayanan di

meja periksa sebagai pengingat

- Perawat mengingatkan dokter

13. Dokter menyerahkan resep ke pasien dan menyilakan pasien mengambil obat di apotek

-Dokter tidak

- menyerahkan resep ke

pasien dan tidak menyilahkan pasien mengambil obat di apotik

- Pasien ramai - Kertas resep habis -Kekurangan tenaga dokter

- P asien tidak mendapatkan

resep

- Ada komlein dari paeien

dan keluarga

- Menempelkan alur pelayanan di

meja periksa sebagai pengingat

- Perawat mengingatkan dokter

IV. PERHITUNGAN RPN TAHAPAN PROSES FAILURE MODE  AKIBAT S (SEVER ITY) O (KEMU NGKIN  AN TERJA DI) D (KEMU DAHA N DIDET EKSI) RPN (SXOX D) Petugas Poli umum (perawat) menerima berkas rekam medis pasien dan menyilakan pasien menunggu di ruang tunggu poli umum Poli umum tdk menerima RM dan tdk menyilahkan pasien menunggu di ruang tunggu

-

 Komplain pasien karena terlalu lama di ruang tunggu - Antrian tidak teratur 5 5 3 75 Perawat menyilakan pasien masuk ke ruang periksa Perawat tdk menyilahkan pasien masuk ke BP

-

 Pasien lama di ruang tunggu

-

 Antrian lama - Komplain pasien 3 4 2 24 Dokter melakukan identifikasi pasien, memeriksa kesesuaian Dokter tdk melakukan identifikasi px dan tdk memeriksa kesesuaian

-

 Ketidaksesuaian identitas pasien dgn RM

-

 Salah terapi dan

diagnosa -Salah riwayat

(6)

IV. PERHITUNGAN RPN TAHAPAN PROSES FAILURE MODE  AKIBAT S (SEVER ITY) O (KEMU NGKIN  AN TERJA DI) D (KEMU DAHA N DIDET EKSI) RPN (SXOX D) Petugas Poli umum (perawat) menerima berkas rekam medis pasien dan menyilakan pasien menunggu di ruang tunggu poli umum Poli umum tdk menerima RM dan tdk menyilahkan pasien menunggu di ruang tunggu

-

 Komplain pasien karena terlalu lama di ruang tunggu - Antrian tidak teratur 5 5 3 75 Perawat menyilakan pasien masuk ke ruang periksa Perawat tdk menyilahkan pasien masuk ke BP

-

 Pasien lama di ruang tunggu

-

 Antrian lama - Komplain pasien 3 4 2 24 Dokter melakukan identifikasi pasien, memeriksa kesesuaian antara identitas pasien dengan rekam medisnya Dokter tdk melakukan identifikasi px dan tdk memeriksa kesesuaian antara identitas pasien dgn RM

-

 Ketidaksesuaian identitas pasien dgn RM

-

 Salah terapi dan

diagnosa -Salah riwayat penyakit pasien 1 2 2 4 Dokter melakukan anamnesa lengkap dan mencatatnya dalam rekam medis Dokter tdk melakukan anamnesa lengkap/tdk mencatat di RM

-

 Pasien menunggu lama

-

 Antrian luar

-

 semakin lama Komplai Px 2 1 2 4 Dokter memberi instruksi perawat untuk melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) - Dr tidak memberikan instruksi melakukan TTV - Perawat tidak melakukan instruksi dr melakukan TTV

-

 Pemeriksaan ttv tidak dilakukan sehingga TTV tidak terpantau

-

 Salah terapi - Salah diagnosis 2 3 2 12

(7)

Dokter melakukan pemeriksaan fisik general (from head to toe) berupa inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi Dr tidak melakukan pemeriksaan fisik general

-

 Pemeriksaan fisik general tidak dilakukan

-

 Ada penyakit tidak terdeteksi - Komplain dari pasien atau keluarga 2 1 2 4 Dokter mencatat hasil pemeriksaan fisik di rekam medis Dokter tidak mencatat hasil pemeriksaan fisik di RM

-

 RM tidak lengkap

-

 Kondisi pemeriksaan fisik tidak tercatat di RM - Salah diagnosis 2 4 2 16 Dokter membuat assesment/di agnosa awal terhadap kondisi kesehatan pasien dan dicatat di rekam medis Dokter membuat assesment/di agnosa awal terhadap kondisi kesehatan pasien dan dicatat di rekam medis

-

 Salah diagnosis

-

 Salah memberi

resep atau terapi - Komplain dari pasien/keluarga 2 5 2 20 Dokter menyusun rencana layanan klinis dan dicatat di rekam medis Dokter tidak menyusun rencana layanan klinis dan tidak mencatat di RM

-

 Salah rencana layanan klinis

-

 Salah memberi obat -Komplain dari kuarlrga/pasien 3 5 3 45 Dokter memberi KIE kepada pasien dan dicatat di rekam medis Dokter tidak memberi KIE dan tidak mencatat di RM

-

 Px tidak tahu tentang penyakitnya

-

 Tidak tahu larangan untuk penyakitnya

-

 Penyakit bisa bertambah parah Komplain 1 2 2 4 Dokter menulis resep Doker tidak menulis resep dg benar 

-

 Salah terapi/salah obat

-

 Komplain - Penyakit pasien tidak sembuh 2 4 1 8 Dokter menyerahka n resep ke pasien dan menyilakan pasien mengambil obat di apotek

-

 Dokter tidak menyerahkan resep ke pasien dan tidak menyilahkan pasien mengambil obat di apotik

-

 Pasien tidak mendapatkan resep - Ada komlpein dari pasien dan keluarga

(8)

V. KESIMPULAN SARAN 1. Kesimpulan:

Berdasarkan hasil identifikasi resiko di unit layanan BP Umum di puskesmas Pujer kemungkinan terjadi adalah petugas masih belum melakukan pekerjaan sesuai SOP, pencatatan RM tidak lengkap, waktu tunggu pasien.

2. Saran:

Petugas Puskesmas Pujer dalam bekerja harus berdasarkan SOP yang sudah di tetapkan, petugas lebih teliti dan patuh dalam melakukan pencatatan RM dengan lengkap sehingga tidak terjadi kesalahan dalam indentitas pasien.

VI. PENUTUP

Unit pelayanan rawat inap di puskesmas Pujer berdasarkan hasil identifikasi resiko memungkinan ditemukan adanya pencatatan yang belum lengkap sehingga petugas perlu melakukan pencatatan lebih teliti dan lengkap.

Bondowoso, April 2017 Kepala Puskesmas Pujer

dr. AGOES SOETANTO NIP. 19670822 200604 1 003

Referensi

Dokumen terkait

Agar pelayanan di Puskesmas tetap berjalan dengan lancar meskipun petugas kesehatan yang berwenang tidak ada, maka dilakukan pendelegasian wewenang oleh pemberi wewenang

Kegia tan Rincian Pelaksanaan Lokasi Pelaksa naan Tenaga. Pelaksana Jadwal

Jika miselium telah tumbuh pada media PDA selanjutnya akan dipindahkan ke wadah yang berisi jagung, dimana ketika miselia jamur telah banyak pada wadah berisi jagung tersebut, maka

Esterbeg (2002) mengatakan bahwa wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi atau ide melalui Tanyajawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna

Dalam hal ini Indonesia bersedia menawarkan otonomi yang lebih luas untuk Aceh seperti yang dilakukan Megawati sementara pihak GAM bersedia menurunkan tuntutannya

1 ). Partisipasi masyarakat di dalam musyawarah rencana pembangunan masyarakat masih rendah, dikarenakan warga hanya diwakilkan oleh ketua RT masing-masing, adapun

Berdasarkan hasil analisis dari waktu respon sensor DHT11 pada skenario pengujian pada skenario yang telah dilakukan, semakin panjang rentang suhu awal dengan

Dari hasil pembahasan di atas bahwa sangat penting dan juga sangat berarti administrasi pada suatu pendidikan untuk mencapai tujuan yang optimal, yang sebagaian