• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Sistem Manajemen Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Panduan Sistem Manajemen Data"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum RSGM Unhas

RSGM Unhas merupakan rumah sakit untuk pendidikan profesi dokter gigi dan melayani masyarakat umum yang memberikan pelayanan gigi dan mulut. Selain pelayanan gigi RSGM Unhas juga menerima pasien umum dan dilengkapi dengan pemeriksaan penunjang, merupakan milik Universitas Hasanuddin. RSGM Unhas mempunyai fungsi memberikan pelayanan kesehatan paripurna dengan motto “Patient Centered and Geared for Excellence.”

1.1.1. Sejarah

Sejarah pendirian Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Hasanuddin tidak dapat dilepaskan dari sejarah pendirian Fakultas Kedokteran Gigi Unhas, keberadaan Fakultas Kedokteran Gigi Unhas dimulai pada tahun 1968; waktu itu Menteri Tenaga Kerja RI, Laksamana Dg. Mamangun berkunjung ke Sulawesi Selatan untuk meninjau Dinas Kesehatan Gigi Propinsi Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh drg. Halimah Dg. Sikati, yang juga menjabat Kepala Bagian Penyakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Unhas.

Berdasarkan SK Rektor Unhas tertanggal 1 Januari 1969, I.K.G Yos Sudarso menjadi Departemen Kedokterean Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Fakultas Universitas Hasanuddin, dan berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Pada tanggal 8 Juni 1974 ditandatangani Perjanjian Kerjasama yang kedua antara Unhas dengan TNI-AL. Ketua Departemen Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Unhas diserah terimakan dari Letkol. drg. Subagio kepada Letkol drg. I.G. Geria dan Departemen Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Unhas kemudian berubah menjadi Jurusan Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Unhas.

Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unhas juga telah mengalami pergantian direktur yaitu: drg. Andi Sumidarti, MS (2001-2005), drg. Netty N. Kawulusan, M.Kes (2005-2008), drg. Nurhayati Natsir, Ph.D,

(2)

Sp.KG (2008-2011), drg. Effendy S. Dangkeng, M.Kes (2011-2015) dan drg. M. Ruslin, M.Kes, Sp.BM. (2015-Sekarang). Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unhas sebagai unit kerja terpisah dari Fakultas Kedokteran Gigi mulai sejak kepemimpinan drg. M. Ruslin, M.Kes, Sp.BM dengan nama jabatan Direktur Utama menggunakan Organisasi Tata Kelolah (OTK) baru.

(3)
(4)

1.2 Gambaran Umum (SNRARS POKJA)

1.3 Latar Belakang

Pengukuran fungsi klinis dan fungsi manajemen di rumah sakit akan menghasilkan akumulasi data serta informasi. Untuk memahami seberapa baik kemampuan rumah sakit bergantung pada hasil analisis data dan informasi yang terkumpul dibanding rumah sakit lain. Pada rumah sakit besar dan kompleks sifatnya dibutuhkan teknologi dan atau staf yang mempunyai kompetensi mengelola data. Rumah sakit memahami prioritas pengukuran dan perbaikan sebagai dukungan yang penting. Mereka memberikan dukungan secara konsistensesuai dengan sumber daya rumah sakit dan peningkatan mutu.

Oleh karena itu, rumah sakit perlu mempunyai sistem manajemen data yang didukung dengan teknologi informasi mulai dari pengumpulan, pelaporan, analisis, validasi, serta publikasi data untuk internal rumah sakit dan eksternal rumah sakit. Publikasi data harus memperhatikan kerahasiaan pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Data yang dimaksud meliputi: a) data indikator mutu unit dan data mutu prioritas rumah sakit; b) data pelaporan insiden keselamatan pasien; c) data hasil monitoring kinerja staf; dan d) data hasil pengukuran budaya keselamatan. Rumah sakit seyogianya mempunyai sistem manajemen data secara elektronik sehingga memudahkan dalam mengelola data tersebut.

1.4 Definisi

a. Input merupakan sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun di luar organisasi untuk di proses dalam suatu sistem ekonomi.

b. Processing merupakan konversi/pemindahan, manipulasi dan analisis input mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manusia.

c. Output merupakan distribusi informasi yang sudah di proses ke anggota organisasi dimana output tersebut akan digunakan.

(5)

Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia. Informasi merupakan interpretasi data yang disajikan dengan cara yang berarti dan berguna. Data merupakan merupakan fakta atau gambaran mentah (business facts) yang menunjukkan peristiwa yang terjadi dalam organisasi dan lingkungan fisik yang dikumpulkan melalui serangkaian prosedur.

(6)

BAB II RUANG LINGKUP

Adapun ruang lingkup panduan sistem manajemen data adalah sebagai berikut: 1) Pengumpulan data indikator

2) Pelaporan

3) Analisis data indikator 4) Validasi

(7)

BAB III KEBIJAKAN

3.1 Kebijakan Umum:

Rumah sakit menyediakan teknologi dan dukungan lainnya untuk mendukung sistem manajemen data pengukuran mutu terintegrasi sesuai dengan perkembangan teknologi informasi.

3.2 Kebijakan Khusus:

a. Rumah sakit mempunyai regulasi sistem manajemen data program PMKP yeng terintegrasi meliputi data indikator mutu, indikator prioritas rumah sakit, data dari pelaporan insiden keselamatan, data hasil monitoring kinerja staf klinis, data hasil pengukuran budaya keselamatan pasien;

b. Integrasi seluruh data yang meliputi pengumpulan, pelaporan, analisis, validasi tidak terlepas dari fasilitas dan teknologi untuk menerapkan sistem manajemen data;

c. Untuk pengolahan data indikator mutu menggunakan sistem olah data sederhana yaitu dengan program Microsoft Excel dan atau program SPSS; d. Publikasi informasi indikator mutu menggunakan teknologi internet

(8)

BAB IV TATA LAKSANA

4.1 Pengumpulan Data Indikator

Pengumpulan data indikator dilkukan oleh penanggung jawab pengumpul data ke dalam sensus harian atau menginputnya ke dalam sistem IT

4.2 Pelaporan 4.3 Validasi Data

Validasi data adalah ... Tujuan validasi data adalah: a. Memonitoring akurasi data yang dikumpulkan

b. Memverifikasi bahwa pengambilan data adalah konsisten dan reproducible c. Verifikasi ekspetasi tentang volume data yang dikumpulkan

Prinsip siapa yang melakukan validasi data adalah validator bukan pengumpul data atau tidak terlibat dalam proses pengumpulan data (orang kedua).

Validasi data dilakukan ketika :

a. Indikator baru diterapkan khususnya, indikator klinis yang dimaksudkan untuk membantu rumah sakit melakukan evaluasi dan meningkatkan proses atau hasil klinis yang penting

b. Bila terjadi suatu perubahan terhadap indikator :  Cara pengumpulan data diubah

 Proses pengambilan data

 PIC (Person In Charge)/Pengumpulan data diganti

c. Sumber data telah diubah, seperti kalau sebagian dari rekam medis pasien digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang berupa kertas maupun elektronik

d. Numerator, denumerator, definisi operasional

e. Subjek pengumpulan data diubah, seperti perubahan umur rata-rata pasien, komorbiditas, perubahan protokol riset, penerapan pedoman praktek yang baru, atau teknologi baru dan metodologi baru pengobatan diperkenalkan/dilaksanakan.

(9)

a. Mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam pengumpulan data sebelumnya

b. Menggunakan sampel statistik sahih dari catatan, kasus dan data lain. Sampel 100% dibutuhkan hanya jika jumlah pencatatan, kasus, atau data lainnya sangat kecil jumlanya.

c. Membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang.

d. Kalkulasi akurasi dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan dengan total jumlah data elemen dikalikan 100. Tingkat akurasi 90% adalah patokan yang baik.

e. Jika elemen data yang ditemukan ternyata tidak sama dengan catatan alasannya (misalnya data tidak jelas definisinya) dan dilakukan tindakan koreksi.

f. Koleksi sampel baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk memastikan tindakan menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan.

4.4 Analisis Data Indikator Data yang dianalisis yaitu:

a. Data Indikator Kunci/Indikator Prioritas  Indikator 11 area klinis

 Indikator International Library  Indikator 9 area manajemen  Indikator 6 sasaran keselamatan  Indikator unit kerja

b. Data Hasil Evaluasi Protokol Klinis c. Data Surveilance PPI

d. Insiden Keselamatan Pasien: Sentinel, KTD, KNC e. Data dari bab PKPO (KNC, KTD dan sentinel)

Analisa data melalui grafik sangat membantuk dalam memperlihatkan perubahan apakah menuju perbaikan sesuai yang diharapkan.

Analisis data dapat menggunakan alat statistik:  Run Chart

(10)

 Control Chart  Histogram  Pareto Chart

Sasaran dari analisis data adalah agar dapat dilakukan perbandingan bagi rumah sakit melalui empat cara yaitu:

a. Dengan diri sendiri dalam waktu tertentu, seperti dari bulan ke bulan atau dari tahun ke tahun berikutnya.

b. Dengan rumah sakit lain yang sama seperti menggunakan data base referensi

c. Dengan standar, seperti ditetapkan oleh badan akreditasi, ikatan profesional, atau menggunakan ketentuan yang ditetapkan dalam undang-undang atau peraturan.

d. Dengan praktek-praktek yang diakui di kepustakaan sebagai pedoman praktek yang lebih baik atau paling baik.

Perbandingan ini membantu rumah sakit memahami sumber dan sifat perubahan yang tidak dikehendaki serta membantu fokus pada upaya perbaikan.

(11)

BAB V DOKUMENTASI

Referensi

Dokumen terkait

 Program PMKP, Minimal isi program : tentang Clinical Pathaway, Indikator Area Klinis, Area Manajerial dan sasaran keselamatan pasien, Sentinel, KTD dan KNC, Clinical Risk

Melalui kegiatan penelitian ini, diharapkan akan diperoleh hasil analisis penilaian manajemen risiko keamanan informasi bagi Rumah Sakit Umum Daerah XYZ dapat

memperkenalkan suatu Software Aplikasi bernama “ Sistem Aset Manajemen Rumah Sakit “ atau dikenal dengan nama ( SAM-RS ) yang mampu membantu Rumah Sakit.. dalam

Melalui kegiatan penelitian ini, diharapkan akan diperoleh hasil analisis penilaian manajemen risiko keamanan informasi bagi Rumah Sakit Umum Daerah XYZ dapat

Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) adalah suatu kegiatan perencanaan, pendidikan, dan pemantauan terhadap keselamatan dan keamanan lingkungan fisik rumah sakit,

Oleh sebab itu, keberhasilan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) juga sangat bergantung pada kebijakan manajemen, budaya organisasi dan terlebih lagi sumber

Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) adalah suatu kegiatan perencanaan, pendidikan, dan pemantauan terhadap keselamatan dan keamanan lingkungan fisik rumah sakit,

Fungsi Bank Darah Rumah Sakit adalah sebagai pelaksana dan penanggung jawab pemenuhan kebutuhan darah untuk transfusi di rumah sakit sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit