PERANCANGAN
PERANCANGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO
Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Bangunan Tenaga Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Bangunan Tenaga AirAir
Dikerjakan Oleh : Dikerjakan Oleh :
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang karena rahmat dan Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang karena rahmat dan karunianya ( kekuatan, pemikiran, ketekunan, kesabaran dan banyak lagi) penulis dapat karunianya ( kekuatan, pemikiran, ketekunan, kesabaran dan banyak lagi) penulis dapat menyelesaikan
menyelesaikan laporan tulaporan tugas perangas perancangancangan pembangkit pembangkit listrik tenlistrik tenaga mikrohidroaga mikrohidro ini.ini. Pemb
Pembuatauatan tugas ini diman tugas ini dimaksudksudkan untukan untuk mengapk mengaplikasilikasikan teokan teoriri –– teori yanteori yang telahg telah diperoleh u
diperoleh untuk meranntuk merancangcang Pembangkit Pembangkit listrik tenlistrik tenaga mikrohidro. Tugas aga mikrohidro. Tugas ini diharapkanini diharapkan dapat menjadikan mahasiswa menjadi insinyur
dapat menjadikan mahasiswa menjadi insinyur yang kompeten.yang kompeten. Terima kasih
Terima kasih sebanyaksebanyak –– banyaknya penbanyaknya penulis ucapkan kepulis ucapkan kepada semua ada semua pihak yang pihak yang telahtelah membantu dalam terselesaikannya tugas perancangan fondasi dalam ini, yaitu :
membantu dalam terselesaikannya tugas perancangan fondasi dalam ini, yaitu : 1.
1. Orang tuOrang tua penulia penulis atas do’as atas do’a, cinta dan ka, cinta dan kasih sayasih sayang sehng sehingga peningga penulis memulis memilikiiliki kekuatan dan ke
kekuatan dan kemampuan dalam mmampuan dalam mengerjakan tugas peranengerjakan tugas perancangan fondasicangan fondasi ini.ini. 2.
2. Prof. Prof. Dr. IrDr. Ir.. BambaBambang Trng Triatmoiatmodjo djo CES DECES DEA, IrA, Ir. Djo. Djoko Lukko Luknantnanto M.So M.Sc, Phc, Ph.D. sela.D. selakuku dose
dosen mata kuliahn mata kuliah BangunBangunan Tenaga Airan Tenaga Air atas ilmu dan bimbiatas ilmu dan bimbingannngannyaya 3.
3. PihPihakak –– pihpihak lak lain ain yanyang teg telah lah memmembanbantu ktu kelaelancancaran ran daldalam pam prosroses pes pembembuatuatanan laporan
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Pembangkit
Pembangkit Listrik TeListrik Tenaga Mikrohidnaga Mikrohidro (PLTMH), ro (PLTMH), adalah sadalah suatu pemuatu pembangkitbangkit listriklistrik skala
skala kecil kecil yang yang mengmenggunagunakankan tenatenagaga airair sebagsebagai ai tenagtenaga pa penggeenggeraknyraknya sa sepereperti, ti, salursaluranan irigas
irigasi, sui, sungai angai atautau air terair terjunjun alamalam dengadengan cara n cara memamemanfaatnfaatkan tkan tinggi inggi terjuterjunan (nan (head head ) dan) dan jum
jumlahlah debidebitt airair (Wikip(Wikipedia edia IndonIndonesiaesia).). Secara Secara tekniteknis, s, mikrohmikrohidro idro memilimemiliki ki tiga tiga kompkomponenonen ut
utamama yaita yaitu air (seu air (sebabagai sugai sumbmberer enenerergigi),), tuturbrbinin dadann gegeneneraratotorr MiMikrkrohohididroro memendndapapatatkakann ene
energirgi dardari ai alirliranan airair yanyang mg memiemilikliki pi perberbedaedaan an ketketinginggian gian tertertententu tu PadPada daa dasarsarnyanya,, mikroh
mikrohidro midro memanfaemanfaatkaatkann enerenergigi potepotensialnsial jatuhjatuhan air an air (( head head )) Prins
Prinsip dasar mikroip dasar mikrohidro adahidro adalah memanlah memanfaatkafaatkann enerenergigi potepotensial yang dimnsial yang dimiliki olehiliki oleh aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit listrikSebuah aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit listrikSebuah skema mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh (
skema mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh ( head head ) untuk) untuk menghasilkan
menghasilkan tenagatenaga yang dapat yang dapat dimanfaatkanHal dimanfaatkanHal ini adalah ini adalah sebuah sebuah sistem konverssistem konversi energii energi dari bentuk ketinggian dan aliran (energi potensial) ke dalam bentuk energi mekanik dan dari bentuk ketinggian dan aliran (energi potensial) ke dalam bentuk energi mekanik dan energi listrikDaya yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang dihasilkan energi listrikDaya yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang dihasilkan (Pnet) ditambah dengan faktor kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau panas. (Pnet) ditambah dengan faktor kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau panas. Daya ya
Daya yang dng dihasiihasilkanlkan merupmerupakan pakan perkalierkalian daan dariri dayadaya yang yang masumasuk dikak dikalikan likan dengdenganan efisieefisiensinsi konversi (Eo)
4
4.. PPiippaa PPeessaat t ((Penstock Penstock ).). Penstock Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendahdihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke se
ke sebuahbuah rodaroda air, dair, dikenaikenal sebl sebagai sagai sebuahebuah turbiturbin.n. 5.
5. TurTurbinbin.. TurTurbinbin berberfunfungsi gsi untuntuk uk menmengkogkonvenversi rsi eneenergi rgi alialiran ran air air menmenjadjadi eni energergii putaran mekanis.
putaran mekanis. 6.
6. Pipa HisaPipa Hisap. Pipa hisap. Pipa hisap berfunp berfungsi untugsi untuk menghisk menghisap air, menap air, mengembagembalikan telikan tekanan alkanan aliraniran yang masih
yang masih tinggi ke tinggi ke tekanantekanan atmosfer.atmosfer. 7.
7. GeGenerneratoator.r. GenGeneraeratortor berberfunfungsi untgsi untuk menguk menghashasilkailkann lislistritrikk dardari putari putaran mekaan mekanisnis.. 8.
8. PanePanel kontl kontrol. Parol. Panel konel kontrol ntrol berfuberfungsi ungsi untukntuk mensmenstabiltabilkan tkan tegangegangan.an. 9.
9. PePengngalalih ih BeBebaban (n (Ballast load Ballast load ). Pengalih beban berfungsi sebagai beban sekunder). Pengalih beban berfungsi sebagai beban sekunder ((dummy dummy ) ketika beban) ketika beban konsukonsumenmen mengmengalami penualami penurunanrunan. Kinerja penga. Kinerja pengalih beban inilih beban ini diatur oleh panel kontrol.
diatur oleh panel kontrol.
Penggunaan beberapa komponen disesuaikan dengan tempat instalasi (kondisi geografis, Penggunaan beberapa komponen disesuaikan dengan tempat instalasi (kondisi geografis, baik pot
baik potensi aliensi aliran air sertran air serta ketina ketinggian temggian tempat) serpat) sertata budabudayaya masyamasyarakat.rakat. SehinSehingga terdgga terdapatapat kemungkinan
kemungkinan terjadi pterjadi perbedaanerbedaan desaindesain mikrohidro smikrohidro serta komerta komponen ponen yang digunakan yang digunakan antaraantara satu daerah dengan daerah yang lain.
satu daerah dengan daerah yang lain. Adanya krisis
Adanya krisis energi listrik padenergi listrik pada sistem kelisa sistem kelistrikan pada trikan pada masing-masingmasing-masing daerah didaerah di Indonesia sudah da
Indonesia sudah dapat dipastikan akan mepat dipastikan akan mengakibatkan terjadinyangakibatkan terjadinya kelangkaan energi, hal kelangkaan energi, hal iniini disebabkan
disebabkan karena pkarena pasokan listrik asokan listrik yang tersyang tersedia dengaedia dengann jumlah pemakaiajumlah pemakaian listrik n listrik dandan perm
Ada beberapa alasan mengapa PLTMH merupakan pilihan yang tepat di Indonesia: 1. Indonesia kaya akan hutan sehingga kaya akan air.
2. Membangun PLTMH berarti melestarikan sumber air. Karena agar Instalasi tetap dapat beroperasi maka das harus benar-benar dijaga
3. PLTMH bisa beroperasi sehari penuh karena air tidak tergantung siang dan malam hari. Sedangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya hanya bisa beroperasi siang hari.
4. Alat-alat PLTMH sudah bisa diproduksi di dalam negeri dan peralatan pengganti bisa didapat di kota-kota besar seperti Bandung.
5. PLTMH lebih awet, jika dipelihara dengan baik, dibanding pembangkit yang lain seperti PLTS, PLTU dll.
6. Pengoperasian PLTMH tidak memerlukan biaya yang mahal (dibandingkan dengan pengoperasian generator diesel).
7. Penggunaan energi baik energi listrik maupun energi gerak dari PLTMH untuk kegiatan produktif bisa dilakukan. Seperti charge aki dengan energi listrik atau penggilingan menggunakan energi gerak yang tersedia langsung dari turbin.
8. PLTMH teknologinya tidak begitu sulit sehinga mudah dioperasikan sebagai base load maupun peak load (dapat dengan cepat on/off), karena turbin air pada PLTMH dapat diberhentikan setiap saat.
BAB II
TEORI PERANCANGAN PLTMH
1. Skema PLTMH
Ambang Pengambilan :
- Elevasi ambang bangunan pengambilan ditentukan dari tinggi dasar sungai. - Ambang direncana di atas dasar dengan ketentuan berikut:
- 0,50 m jika sungai hanya mengangkut lanau
- 1,00 m bila sungai juga mengangkut pasir dan kerikil - 1,50 m kalau sungai mengangkut batu-batu bongkah.
- Pengambilan dilengkapi skot balok di kedua sisi pintu, agar pintu itu dapat dikeringkan untuk pemeliharaan dan perbaikan.
- Guna mencegah masuknya benda-benda hanyut, puncak bukaan direncanakan di bawah muka air hulu.
- Jika bukaan berada di atas muka air, maka harus dipakai kisi-kisi penyaring. - Bangunan Pembilas
- Lantai pembilas merupakan kantong tempat mengendapnya bahan-bahan kasar di depan - pembilas pengambilan.
- Sedimen yang terkumpul dapat dibilas dengan membuka pintu pembilas secara berkala guna
- menciptakan aliran terkonsentrasi tepat di depan pengambilan.
- Lebar pembilas ditambah tebal pilar pembagi sebaiknya sama dengan 1/6 – 1/10 dari lebar bersih bendung (jarak antara pangkal-pangkalnya), untuk sungai-sungai yang lebarnya
Berfungsi dalam mengendapkan sedimen yang berada dalam air dari bangunan pengambilan agar air lebih bersih saat masuk ke saluran pembawa.
Pendimensian kolam pengendapan
Lebar Kolam : agar mengurangi kecepatan dari aliran air di kolam pengendapan, lebar kolam harus ditentukan terlebih dahulu. Lebar kolam dapat diambil berdasarkan ruang yang tersedia, tapi biasanya diambil 2 sampai 15 kali lebar saluran. Dalam kasus saluran trapezium, digunakan lebar rata – rata. Jika saluran terbuat dari tanah maka disarankan diberi perkerasan lima meter sebelum memasuki kolam dengan beton.
Panjang Kolam : Panjang Kolam Pengendapan Juga harus dirancang sesuai tempat yang tersedia. Debit aliran dan lebar haru diketahui terlebih dahulu. Dengan data ini maka kedalaman dapat ditentukan. Panjang kolam dirancang agar partikel dapat dipastikan mengendap sampai ujung kolam. Hal ini tergantung kepada kecepatan endap partikel.
Saluran dapat berupa saluran terbuka berbentuk trapezium maupun segi empat ataupun pipa maupun terowongan. Dalam perhitungan saluran etrbuka dapat digunakan perhitungan tampang lintang ekonomis
Saluran terbuka Tampang trapezium
Agar didapat tampang lintang ekonomis maka = y = ½ x R
Kolam penenang juga berfungsi agar ketika muka air rendah mencegah adanya udara masuk ke dalam pipa penstock yang bisa menyebabkan kerusakan. Volume desain dari bak penenang berkisar 10 - 20 kali dari debit yang dibutuhkan untuk memutar turbin. Besar kecilnya dimensi kolam penenang tergantung juga dari panjang pipa penstock.
Kolam penenang juga harus direncanakan untuk mengendapkan partikel dengan kecepatan sesuai kecepatan endap partikel yang diijinkan masuk ke dalam penstock.
Dengan : D = diameter pipa (m) Q = debit desain (m3/s) L = Panjang penstock (m) N = koefisien Manning H = Tinggi jatuh (m) C (constants) = 1.273 = 4 / (phi) V (water velocity ) = 1 - 2.8 m /d
Sedangkan untuk perhitungan tebal pipa digunakan rumus :
To = + ( ) dan to > 0.4 cm atau to > (d+80)/40 cm dengan
t0 : tebal minimum pipa
P : tekanan air rencana : tek. hidrostatis + water hammer (kgf/cm2) , Untuk Mikrohidro : P = 1.1 × tekanan hidrostatis.
D : diameter (cm)
Θa : tegangan ijin bahan pipa (kgf/cm2) SS400: 1300kgf/cm2 Η : efsiensi pengelasan (0.85 ~ 0.9)
Η : efsiensi pengelasan (0.85 ~ 0.9)
unutk menggerakkan turbin. Sedang turbin reaksi menggunakan prinsip perbedaan tekanan untuk menggerakkan turbin.
Jenis Turbin
Head
Tinggi Sedang Rendah
Turbin Impuls
Pelton Crossflow Crossflow
Turgo Multijet
Pelton Turgo
Turbin Reaksi Francis Propeller
Kaplan
Untuk sederhananya dapat digunakan table berikut untuk menentukan jenis turbin yang dipakai
Perhitungan Perletakan Fondasi agar tidak terjadi kavitasi
Kavitasi adalah pembentukan gelembung gas dari cairan yang mengalir di daerah di mana tekanan cairan turun di bawah tekanan uap-nya, Jika kavitasi timbul pada turbin yang sedang berjalan, maka akan terjadi gejala-gejala yang berbahaya terhadap turbin, di antaranya, menurunnya efisiensi, timbulnya getaran, terdengarnya suara berisik, dan lain-lain. Dalam turbin air, kavitasi terutama terjadi pada bagian-bagian sudu rotor yang menghisap air, pada ujung sebelah bawah dan atas dari roda putar, pada pipa isap, pada bagian belakang sudu rotor, dan sebagainya.
Perhitungan Kavitasi = =
Dengan :
Hs : tinggi tekanan hisap
Hv : tinggi tekanan uap air di sebelah bawah sudu rotor atau di bagian atas pipa lepas Ha : tinggi tekanan udara luar
σ : Faktor kavitasi Thoma H : tinggi jatuh (head) efektif
BAB II
PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL
1. Data Perancangan
Peta kontur yang digunakan untuk perancangan terdapat pada gambar terlampir. Data – data yang digunakan adalah fiktif dan dengan menggunakan asumsi
PLTM Bayeman Data
Sungai = Sungai Tirtolawe
Kampung/dukuh = Hargotirto
Desa = Pangkeb
Kecamatan = Kemalang
Kabupaten = Klaten
Provinsi = Jawa Tengah
Data Teknis
Debit Rencana = (02+10+68)/10 = 8 m3/s ( jml 2 no mhsw terakhir : 10)
Head = 40m
Kondisi Tanah / Sedimen = Kepasiran
2. Perhitungan Dimensi
Perhitungan dimensi Bangunan Pengambilan
Tampang sungai empat persegi panjang
Kemiringan Rerata = 0.002
Lebar Rerata Sungai = 20 m
Koefisien Kekasaran = 0.040 ( saluran dengan dasar batu dan tebing rumput ) Diambil elevasi muka air di dekat sebelah hilir pintu pengambilan +50.00
Elevasi dasar sungai di lokasi bendung = +47 m Elevasi dasar sungai dekat sebelah hulu bendung = +45 m Elevasi Muka Tanah di sekitar lokasi bendung = +51.5 m Debit Pengambilan = 26.67 x 120%
= . .
. . = 1.3 m
Lebar Saluran Pada bagian Pintu air = 1.3 m
Elevasi M.A bag. Hulu pintu = Elv. Hilir Pintu + v2/2g = +50.0 + 1.52/2*9.78 = +50.12 m
Lebar ambang pengambilan (sudut 45o) = lebar sal. Pintu pengambilan x 2^0.5 = 1.3 x 2^0.5 = 1.84 m
Tinggi air di ambang pengambilan = .
. .
= . .
. . . = 3 m
Elevasi Dasar Ambang Pengambilan = 50.12 – 3
= +47.12 m
Pintu PembilasElevasi Dasar Pintu Pembilas = Elevasi Dasar Hulu = +47 m
P = 12 + 2h
R = A/P
= 12h/ (12 +2h) = 6/ (6+h)
32 = 12h x 1/0.04 x (6/(6+h))2/3x (0.002)1/2 h = 32 x 0.04 x (6+h)2/3/(12x(0.002)1/2x6h2/3) dengan Trial and error diperoleh H banjir = 1.88 m
Koefisien Peluapan = 1.33
Lebar Pilar bendung = 2 m
Lebar Efektif Bendung = lebar sungai - lebar pintu pembilas – lebar pilar = 1 2 – 0 . 8 3 – 2
= 9.17 m
Tinggi air di atas Mercu = debit banjir/(m x B x (9.78)^0.5))^(2/3) = 0.89 m
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Rumus Bunchu
He =1.5 x h
= 1.5 x 0.89 = 1.33 m
K = v2/2g
D (m) = H + 1.1 x Z = 1.37 + 1.1 x 4.6 = 6.43 m L (m) = D = 6.43 m A = 0.2 H (H/Z)^0.5 =0.15 m 2a = 0.30 m
Elevasi Tembok tepi = 51.48+1 = +52.48 m ( elevasi muka tanah 51.5) perlu tanggul setinggi 1 meter)
Hasil Perancangan Bangunan Intake
Parameter Nilai
Bendung Lebar Efektif Bendung 9.17 m
LebarPilar 2m Z 4.60m D 6.43m L 6.43m a 0.15m 2a 0.3m
Perhitungan Dimensi Kolam Penangkap Pasir Data :
Volume Rancangan = 120% x 2.67 m3/s = 3.2 m3/s Jenis Tanah Kepasiran, digunakan :
- Diameter partikel (d) = 0,07 mm
- Faktor tekuk = 0,7 (untuk pasir alamiah) - Dipakai suhu air 20o
Periode Pembilasan = 2 minggu Volume tampungan
Volume bahan layang yang harus diendapkan, dimisalkan 0,5 permil dari volume air yang mengalir melalui kantong lumpur (KP.02 hal-136). Debit pengambilan rencana Qn = 3,2 m3/dt. Jarak Waktu pembersihan/pembilasan kantong lumpur untuk tujuan dan perencanaan biasanya diambil dua minggu (KP.02 hal-145)
V = 0,0005*Qn*T
= 0,0005*3,2*(2*7*24*3600) = 1935,36 m3
Luas rata-rata perkiraan kantong lumpur
W Qn LB
Sumber : Kriteria Perencanaan 02(bangunan utama)
Gambar 1.1. Hubungan antara diameter saringan dan kecepatan endap untuk air tenang
Maka, LB = Qn/w
= 3,2/0,004= 800 m2 L/B > 8, maka L > 8
Luas penampang basah (A) 2 8 4 , 0 2 , 3 m Vn Qn An
Dengan lebar rata-rata (B) = 9 m, kedalaman air (hn) menjadi m B An hn 0,89 9 8
Keliling basah (Pn) Pn = b + 2hn = 9 + 2*0,89 =10,78 m Jari-jari hidraulis (R) Rn = An/Pn = 8/10,78 = 0,74 Sehingga : Vn = k*R2/3*Sn1/2 2 3 2 *
/ R k Vn Sn 4 2 3 2 1,18.10 74 , 0 * 45 4 , 0
/ Snhs = 0,284 m Jari-jari hidraulis (Rs) : 268 , 0 ) 284 , 0 * 2 ( 9 56 , 2
Ps As RsUntuk pembilasan koefisien kekasaran adalah 40 (KP.03 hal-30), maka besarnya kemiringan saluran pada saat pembilasan :
Vs = k*R2/3*S1/2 0,00816 268 , 0 * 45 5 , 1 * 2 3 2 2 3 2
/ / Rs k Vs Ss mPada saat pembilasan harus diusahakan kecepatan alirannya dalam subkritis(Fr<1), hal ini untuk menghindari gerusan pada saluran akibat kecepatan aliran.
1 0,89 284 , 0 * 8 , 9 5 , 1 *
hs g Vs Fr . . . ok!!! Panjang sandtrapVolume sandtrap yang diperlukan : V= 1935,36 m3
Rumus volume sand trap:
V = (0,5*b*L) + 0,5(Ss-Sn)*b*L2
Kemiringan Saluran : 0.0001
Angka Manning : 0.025 ( untuk pasangan batu yang diplester ) Bentuk Tampang Saluran Persegi
Q = A x V dengan A = B x y
V = 1/n x R2/3x I1/2
R = A/P dimana P = B + 2y
Untuk tampang ekonomis, diambil B = 2y, maka R = y/2 dan A = 2y2
Q = A x V
Q = 2y2x 1/n x R2/3x I1/2 dengan R = y/2
3.2 = 2y2x 1/0.025 x (y/2)2/3x 0.00011/2 Dari penjabaran rumus diatas, didapat y = 2 m, dan B = 2y = 2 x 2 = 4 m Diambil freeboard 0.5 m Parameter Nilai Lebar Saluran 4 m Tinggi Saluran 2.5m
Tebal pipa pesat To
=
+
(
)
dan to > 0.4 cm atau to > (d+80)/40 cm Dengan p = 1.1 x 40000 x 0.001 kgf/cm3= 44 kgf/cm2 To = . + 0.15 ( )= 0.318 + 0.15 = 0.468 cm… diambil 0.47 cm Cek to > 0.4 cm…. ok!!1 Parameter Nilai Panjang Penstock 375 m Diameter Penstock 1.6 m Tebal penstock 0.47 cmPerhitungan Dimensi Kolam Penenang ( forebays ) Kapasitas bak penenang :
Vf = Af.hs = Bf.Lf.df Dengan :
Vf = kapasitas bak penenang (m3), Af = luas bak penenang (m2),
Pelimpah berada pada elevasi sama dengan muka air saluran = +50 – 0.0001 x 5020 = +49.5m
Elevasi ambang =
Hc = {(α x Q)/(g x B2)}1/3 α = 1.33 g =9.8 = {( 1.33 x 3.2 )/(9.8/42)}1/3= 1.51 m
Elevasi ambang ada pada = +49.5 – 1.51 = +47.9 m
Tinggi air pada spillway saat dilakukan pemeliharaan turbin, Debit spillway 3.2 m3/s = 1.51 m, tinggi jagaan = 1.51 + 0.5 m = 2m Parameter Nilai Lebar Kolam 6 m Panjang Kolam 4 m Elevasi Ambang +47.9 cm Perancangan Turbin
= (3.2/2.2 x 390.5))0.5= 0.48 m
Kecepatan Spesifik (Ns) = N x P0.5/H1.25diambil putaran N = 750 rpm = 750 x 7600.5/391.25 = 212 rpm
Parameter Nilai
Jenis Turbin Turbin Francis
Diameter 0.48 m
Kecepatan Spesifik 212 rpm
Perancanaan Elevasi Pondasi Turbin
Pondasi turbin direncanakan pada elevasi tertentu agar tidak terjadi kavitasi/hisapan yang akan merusak turbin
Data
Suhu =25 Co
Ns =212
Muka air belakang pada elevasi 10 m
Head efektif H = 39 m
Hatm= 10 m kolom air
Hv = 0.325 m
0.17 = 10 − 0.325 − 39
Hs = 10 - 0.325 - 39x0.17 = 3.045 m
Jadi turbin dipasang maksimum pada elevasi +10 + 3.045 = +13. 045 m Cek muka air banjir
Dengan menganggap tampang sungai dan debit banjir sama dengan hilir bending maka kedalaman air saat banjir 1.88 m
Jika dasar sungai dianggap pada elevasi +4 maka muka air banjir sampai elevai +5.88 m Diambil fondasi turbin terletak pada elevasi +12.00 m
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari analisis perancangan yang telah dilakukan didapat data – data analisis sebagai berikut :
Parameter Nilai
Bangunan Pengambilan
Bendung Lebar Efektif Bendung 9.17 m
LebarPilar 2m Z 4.60m D 6.43m L 6.43m a 0.15m 2a 0.3m Elevasi Mercu +50.15 m Tinggi Tanggul 1 m
Pintu Pembilas Lebar Pintu Pembilas 0.83 m
Tinggi Saluran 2.5m Kolam Penenang Lebar Kolam 6 m Panjang Kolam 4 m Elevasi Ambang +47.9 cm Turbin
Jenis Turbin Turbin Francis
Diameter 0.48 m
Kecepatan Spesifik 212 rpm
BENDUNG 50 KOLAM PENANGKAP PASIR 40 30 SALURANPEMBAWA 20 FOREBAYS 40 20 10 50 30 10 POWER TAILRACE HOUSE
DENAH TATA LETAK BANGUNAN
skala 1:30000
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIRsemester ganjil
2011 / 2012
NAMA No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO ADITYA RISKITAUFANI RIFQI ANRAWIJAYA
34402 35210 35568 DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN
GAMBAR SKALA
DENAH TATALETAK
BANGUNAN 1:30000
POT 1-1
+ 48
+47
DENAH BENDUNG
skala 1:500
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIRsemester ganjil
2011 / 2012
NAMA No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO ADITYA RISKITAUFANI RIFQI ANRAWIJAYA
34402 35210 35568 DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN
GAMBAR SKALA
DENAHBENDUNG 1:500
+50.15 460 643 +.00 +45.00 184 643 POT 1-1 BENDUNG skala 1:200
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIRsemester ganjil
2011 / 2012
NAMA No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO ADITYA RISKITAUFANI RIFQI ANRAWIJAYA
34402 35210 35568 DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN
GAMBAR SKALA
POT 1-1BENDUNG 1:200
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIRsemester ganjil
2011 / 2012
200 POT A-A
400 900 400
10500
TAMPAK ATAS SAND TRAP
skala 1:200NAMA No.Mhs.
RIO HANUNGPRABOWO ADITYA RISKITAUFANI RIFQI ANRA WIJAYA
34402 35210 35568 DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN
GAMBAR SKALA
TAMPAK ATASSAND
TRAP 1:200
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIRsemester ganjil
2011 / 2012
250
150
10500
POTONGAN A-A SAND TRAP
skala 1:200NAMA No.Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO ADITYA RISKI TAUFANI RIFQI ANRA WIJAYA
34402 35210 35568 DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN
GAMBAR SKALA
POTONGAN A-ASAND
TRAP 1:200
200
PINTU INTAKE
skala 1:50130
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIRsemester ganjil
2011 / 2012
NAMA No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO ADITYA RISKITAUFANI RIFQI ANRAWIJAYA
34402 35210 35568 DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN
GAMBAR SKALA
PINTU INTAKE 1:50
50
200
100
400
PENAMPANG SALURAN PENGANTAR
skala 1:50UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIRsemester ganjil
2011 / 2012
NAMA No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO ADITYA RISKITAUFANI RIFQI ANRAWIJAYA
34402 35210 35568 DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN
GAMBAR SKALA
PENAMPANG SALURAN
PENGANTAR 1:50
60 1.6000 POTI-I 100 400 560 200 400
TAMPAK ATAS FOREBAYS
skala 1:100UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIRsemester ganjil
2011 / 2012
NAMA No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO ADITYA RISKITAUFANI RIFQI ANRAWIJAYA
34402 35210 35568 DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN
GAMBAR SKALA
TAMPAKATAS FOREBAYS
1:100
400
200
160
60 240
POT I-I FOREBAYS
skala 1:100UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIRsemester ganjil
2011 / 2012
NAMA No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO ADITYA RISKITAUFANI RIFQI ANRAWIJAYA
34402 35210 35568 DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN
GAMBAR SKALA
POT I-I FOREBAYS 1:100
PIPA PENSTOCK
KETERANGAN :- PANJANG PIPA = 375 m - DIAMETER PIPA = 1.6 mskala 1:500 - TEBAL PENSTOK = 0.47 cm
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIRsemester ganjil
2011 / 2012
NAMA No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO ADITYA RISKITAUFANI RIFQI ANRAWIJAYA
34402 35210 35568 DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN
GAMBAR SKALA
PIPA PENSTOCK 1:500
JUMLAH LEMBAR NO. LEMBAR