• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori Umum: 1.Komunikasi Massa 2.Televisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori Umum: 1.Komunikasi Massa 2.Televisi"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 State of the Art

NO JUDUL TEORI METODOLOGI

/ JENIS HASIL 1. Peran Produser Dalam Proses Produksi Program Drama Komedi Sketsa Di Trans TV Herlangga Dwi Septo / 2012 Teori Umum: 1.Komunikasi Massa 2.Televisi Teori Khusus : 1.Program Televisi 2.Program Drama Komedi 3.Proses produksi 4.Pelaksanaan produksi 5.Peran Produser - Pendekatan Kualitatif - Jenis Penelitian Deskriptif Produser memegang peranan penting dalam proses produksi suatu program. 2. Peran Produser Dalam Program "Ngopi Hangat" Di Radio Amirah 100.2 Fm Nathania jane / Universitas Bina Nusantara 2014 Teori Umum : - Teori komunikasi massa Teori Khusus : - Teori Peran - Pendekatan Kualitatfif - Jenis Penelitian Deskriptif Produser memiliki tanggung jawab yang besar terhadap suatu program.

3. Peran Produser Pada Program Reality Show Televisi "Criminal Cam" Fadilah / Universitas Bina Nusantara 2014 Teori Umum : -Teori komunikasi massa Teori Khusus : - Komunikasi organisasi - Pendekatan Kuantitatif Produser berperan penting dalam proses produksi program hingga penghitungan budget dan lain-lain.

(2)

10 4. Television & New

Media Vicky Mayer, 2013, ISSN:1527-4764 Teori : - Komunikasi massa -Teknologi komunikasi dan media massa -media massa -teori broadcast program berita televisi -Pendekatan kualitatif -Jenis Penelitian deskriptif Membahas mengenai isu-isu ekonomi, politik, budaya dan kekuasaan melalui televisi 5. Reality TV Formats : The Case Of Canadian Idol/Deris/2009 1.Mass Communication 2.Television 3.TV Format 4.Reality Show 5.Franchising - Pendekatan Kualitatif - Jenis Penelitian Deskriptif Format program ini sedang menjamur. Membedakann ya dari karakteristik produksinya.

1. Penelitian terdahulu pertama yang berjudul Peran Produser Dalam Proses Produksi Program Drama Komedi Sketsa Di Trans TV menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan penelitian deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teori umum mengenai komunikasi dan televisi, sedangkan teori khusus yang digunakan adalah teori program televisi, program drama komedi, proses produksi, peran produser, dan pelaksanaan produksi. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa Produser memegang peranan penting dalam proses produksi suatu program.

2. Penelitian terdahulu kedua yang berjudul Peran Produser Dalam Program "Ngopi Hangat" Di Radio Amirah 100.2 Fm menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan penelitian deskriptif. Teori yang digunakan antara lain: teori komunikasi massa dan peran. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa Produser memiliki tanggung jawab yang besar terhadap suatu program.

3. Penelitian terdahulu ketiga yang berjudul Peran Produser Pada Program Reality Show Televisi "Criminal Cam" menggunakan metode penelitian

(3)

11

kuantitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi massa dan teori komunikasi organisasi.

4. Penelitian terdahulu keempat yang berjudul Television & New Media menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan penelitian deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi, komunikasi massa, media massa, teori broadcast program berita televisi. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah membahas mengenai isu-isu ekonomi, politik, budaya dan kekuasaan.

5. Penelitian terdahulu kelima yang berjudul Reality TV Formats : The Cast Of Canadian menggunakan metode kualitatif dan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori mass communication, televisi, TV format, Relality show, dan Franchising.

2.2 Landasan Konseptual

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dituliskan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dibahas dan dijelaskan landasan konseptual yang berhubungan dengan judul yang diambil yaitu mengenai Peran Produser program Anak Indonesia di Televisi Republik Indonesia ( TVRI ). Berikut ini adalah landasan konseptualnya :

2.3 Komunikasi

Komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin communis yang berarti ‘sama’. communico, communication atau communicare yang berarti membuat sama (to make common) (Mulyana, 2009, hal. 46).

Menurut Deddy Mulyana (2007:67-77) mengemukakan beberapa definisi mengenai komunikasi dari berbagai pakar komunikasi di dunia, antara lain ; Gerald R.Miller mendefinisikan “Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.” Sedangkan menurut Everett M. Rogers “Komunikasi adalah

(4)

12

proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.” Harold Lasswell juga salah satu ahli yang mengemukakan mengenai pengertian dari komunikasi itu sendiri, menurutnya cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah who says what in which channel to whom with what effect? atau siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana?

Berdasarkan definisi yang telah tertulis diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi itu sendiri merupakan proses yang terjadi antara individu yang dilakukan secara verbal maupun non-verbal yang mempunyai tujuan untuk membangun dan mengartikan makna dari hasil suatu interaksi.

Fank Dance dalam buku Prof. Deddy Mulyana (2007:60) menemukan tiga dimensi konseptual penting yang mendasari definisi komunikasi.

- Dimensi pertama adalah tingkat observasi, atau derajat keabstrakannya

- Dimensi kedua adalah kesengajaan. Sebagian definisi mencakup hanya pengiriman dan penerimaan pesan yang disengaja sedangkan sebagian definisi lainnya tidak menuntut syarat ini.

- Dimensi ketiga adalah penilaian normatif. Sebagian definisi, meskipun secara implisit, menyertakan keberhasilan atau kecermatan, sebagian lainnya tidak seperti itu.

2.3.1 Fungsi Komunikasi

Berikut ini beberapa fungsi komunikasi menurut William I.Gorden (Deddy Mulyana 2007:5), antara lain :

a) Komunikasi Sosial

Maksud dari fungsi komunikasi sosial ini adalah setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri manusia, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain.

(5)

13 b) Komunikasi Ekspresif

Komunikasi Ekspresif ini tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan emosi manusia.

c) Komunikasi Ritual

Komunikasi Ritual ini erat kaitannya dengan komunikasi ekpresif yang biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup.

d) Komunikasi Instrumental

Komunikasi instrumental ini mempunyai beberapa tujuan umum yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga menghibur.

Prinsip komunikasi pada dasarnya merupakan penjabaran lebih jauh dari definisi atau hakikat komunikasi.

- Komunikasi Adalah Proses Simbolik

Salah satu kebutuhan pokok manusia, seperti dikatakan Susanne K. Langer dalam buku Prof. Deddy Mulyana (2007:92) adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non-verbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama.

- Setiap Perilaku mempunyai Potensi Komunikasi

Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri. Akan sangat sulit bagi seseorang untuk tidak berkomunikasi, karena setiap perilaku seseorang punya potensi untuk ditafsirkan menjadi sebuah komunikasi.

- Komunikasi Punya Dimensi Isi dan Hubungan

Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan komunikasi, yaitu apa

(6)

14

yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.

- Komunikasi Berlangsung Dalam Berbagai Tingkat Kesenjangan

Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesenjangan, dari komunikasi yang tidak disengaja sama sekali hingga komunikasi yang benar-benar direncanakan dan disadari.

- Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang Dan Waktu

Makna pesan juga terjadi dalam konteks fisik dan ruang, waktu, sosial, dan psikologis.

- Komunikais Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi

Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan atau tatakrama.

- Komunikasi Bersifat Sistemik

Setiap individu adalah suatu sistem yang hidup. Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi. (1) Sistem Internal adalah seluruh sitem nilai yang dibawa oleh individu ketika berpartisipasi dalam komunikasi. (2) Sistem Eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar individu, termasuk kata-kata yang dipilih untuk berbicara, isyarat fisik, penataan ruangan, cahaya, dan temperatur ruangan.

- Semakin Mirip Latar Belakang Sosial-Budaya semakin efektif komunikasi. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan orang yang berkomunikasi.

- Komunikasi Bersifat Nonsekuensial

Komunikasi manusia dalam bentuk dasarnya bersifat dua arah atau bertatap muka.

(7)

15

- Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional

Komunikasi tidak mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir, melainkan merupakan proses yang bersinambungan.

- Komunikasi Bersifat Irreversible

Suatu perilaku adalah suatu peristiwa. Oleh karena peristiwa merupakan, perilaku berlangsung dalam waktu dan tidak dapat diulang kembali.

- Komunikasi Bukan Panasea untuk Menyelesaikan berbagai Masalah Banyak persoalan dan konflik antar manusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun komunikasi bukanlah panasea (obat mujarab) untuk menyelesaikan persoalan atau konflik itu, karena persoalan atau konflik tersebut mungkin berkaitan dengan masalah struktural.

2.3.2 Komunikasi Massa

Komunikasi massa diambil dari bahasa Inggris yaitu mass communication atau sering juga disebut mass media communication ( komunikasi massa ). Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses penggunaan sebuah medium massa untuk mengirim pesan kepada audience yang luas untuk tujuan memberi informasi, menghibur atau membujuk. ( Vivian, 2008:450 )

Komunikasi massa juga dapat diartikan sebagai komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak atau elektronik yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan – pesannya bersifat umum, disampaikan secara tepat, serentak dan selintas khususnya media elektronik. ( Mulyana, 2007 : 75 )

Dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa baik media cetak maupun media elektronik dengan verbal atau lisan yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah orang dengan tujuan memberi informasi, menghibur ataupun membujuk yang disampaikan dengan tepat, serentak dan selintas khususnya pada media elektronik.

(8)

16 2.3.3 Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi masssa didalam dua kategori yaitu fungsi komunikasi massa untuk masyarakat dan fungsi komunikasi massa untuk individu. McQuail ( Prakosa, 2006 : 8-9)

Fungsi komunikasi massa untuk masyarakat antara lain ;

- Informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dunia, memudahkan inovasi, adaptasi dan kemajuan.

- Korelasi : menjelaskan, mengomentari makna peristiwa dan informasi, melakukan sosialisasi.

- Kesinambungan : mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan khusus serta perkembangan budaya baru, meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.

- Hiburan : meredakan ketegangan sosial, pengalihan perhatian dan saran relaksasi.

- Mobilisasi : mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perkembangan ekonomi, pekerjaan dan bidang agama.

Fungsi komunikasi massa untuk individu antara lain ;

- Informasi : mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat belajar, pendidikan diri sendiri. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.

- Identitas pribadi : menemukan penunjang nilai-nilai pribadi, meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.

- Integritas dan interaksi sosial : memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial.

- Hiburan : melepaskan diri dari permasalahan, memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis, mengisi waktu.

(9)

17

Beberapa fungsi komunikasi massa juga antara lain (Nurudin, 2007:66) ;

a. Fungsi Informasi

Fungsi informasi ini merupakan fungsi yang paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Dimana semua yang disampaikan perlu terkait dengan nilai-nilai informasi yang diberikan kepada pemirsanya.

b. Fungsi Hiburan

Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain. Saat ini, masyarakat menjadikan dan menggunakan televisi sebagai salah satu media hiburan.

c. Fungsi Persuasif

Fungsi persuasif ini menjelaskan bahwa ada beberapa tulisan yang ada yang didalamnya berisikan menggunakan hal yang persuasif. Contohnya yang terdapat dalam tajuk rencana, artikel, banyak sekali yang menggunakan tulisan yang berfungsi persuasif.

2.3.4 Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi massa memiliki ciri tersendiri yang dapat membedakan komunikasi massa itu sendiri dengan komunikasi yang lainnya. Ciri dari komunikasi massa itu sendiri dikemukakan oleh Nurudin ( 2007 : 20-22 ), yaitu sebagai berikut :

1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga

Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang artinya gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini adalah sekelompok orang, pedoman dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol dan lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan tersebut menjadi sumber informasi.

(10)

18

2. Komunikasi dalam Komunikasi Massa bersifat Heterogen

Komunikan dalam komunikasi massa ini bersifat heterogen atau beragam yang dapat diartikan penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki kepercayaan dan agama yang beragam pula. Perbedaan inilah yang menjadikan komunikan menjadi heterogen.

3. Pesannya bersifat Umum

Pesan dalam komunikasi massa ini tidak hanya ditujukan kepada satu orang atau kelompok masyarakat tertentu melainkan ditujukan pada khalayak yang plural. Maka dari itu pesan yang disampaikan tidak boleh bersifat khusus.

4. Komunikasi berlangsung satu arah

Komunikasi yang berlangsung satu arah ini dapat terjadi di media cetak seperti koran. Dimana tidak bisa dilakukan respon secara langsung kepada media massa yang bersangkutan. Maka dari itu, komunikasi yang hanya berjalan satu arah, akan memberikan konsekuensi atau umpan balik yang dilakukan secara tidak langsung.

5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan

Komunikasi ada keserempakan dalam proses penyebaran pesannya. Serempak yang dimaksud disini adalah khalayak dapat menikmati media massa tersebut hampir bersamaan sehingga bersifat relative.

6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis

Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan pada khalayak sangat membutuhkan peralatan teknis. Televisi disebut media massa yang saat ini tidak lepas dari pemancar. Saat ini telah terjadi revolusi komunikasi massa dengan perantaraan satelit. Peran satelit akan memudahkan proses pemancaran pesan yang dilakukan media elektronik seperti televisi. Bahkan saat ini sudah sering televisi melakukan siaran langsung (LIVE), dan bukan siaran yang direkam (recorder).

(11)

19

7. Komunikasi massa dikontrol oleh Gatekeeper

Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah, mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.

2.4 Media Massa

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak luas dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, televisi dan radio. (Cangara, 2006)

Media massa memberikan gambaran mengenai berbagai macam alat komunikasi yang dapat digunakan dalam berbagai skala. Istilah media massa mengacu pada sejumlah media yang telah ada dan tetap digunakan hingga saat ini, beberapa media massa yang hingga saat ini masih digunakan adalah surat kabar, majalah, radio, dan televisi.

Menurut McQuail (Bungin,2007), mengatakan bahwa media massa memiliki sifat atau karakteristik yang mampu menjangkau massa dalam jumlah yang besar dan luas, media massa bersifat publik.

Media massa saat ini telah menjadi acuan utama untuk menentukan definisi terhadap suatu perkara, dan media massa dapat memberikan gambaran atau realitas sosial. Media massa juga dijadikan perhatian utama masyarakat untuk mendapatkan informasi, hiburan dan juga menyediakan lingkungan budaya bersama bagi semua orang.

2.4.1 Karakteristik Media Massa

Media massa saat ini menjadi salah satu media yang mempunyai cakupan yang luas. Media massa merupakan alat yang digunakan dalam penyampaian pesan

(12)

20

sumber kepada khalayak dengan menggunakan alay-alat komunikasi. Karakteristik dari media massa, antara lain (Cangara, 2006:122) :

1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari

banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan,pengelolaan sampai pada penyajian informasi.

2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang

memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda.

3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak,

karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang dalam waktu yang sama.

4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat

kabar, dan semacamnya.

5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan

dimana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.

2.4.2 Peran Media Massa

Media massa merupakan institusi yang berperan sebagai institusi pelopor perubahan (Bungin,2007). Dalam menjalanan media massa, media massa sendiri mempunyai beberapa peranan, antara lain :

1. Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya, dan menjadi masyarakat yang maju.

2. Media massa menjadi media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan informasi yang terbuka, jujur dan benar disampaikan media massa kepada masyarakat, maka masyarakat akan menjadi masyarakat yang kaya dengan informasi, masyarakat yang terbuka dengan informasi, sebaliknya pula masyarakat akan menjadi masyarakat informatif, masyarakat yang dapat menyampaikan

(13)

21

informasi dengan jujur kepada media massa.

3. Media massa sebagai hiburan, sebagai agent of change, media massa juga menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap saat menjadi corong kebudayaan, katalisator perkembangan budaya. Sebagai agent of change yang dimaksud adalah juga mendorong agar perkembangan budaya itu bermanfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah, juga berperan untuk mencegah berkembangnya budaya-budaya yang justru merusak peradaban manusia dan masyarakatnya.

2.5 Televisi

Televisi adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara elektromagnetik. ( Effendi : 2005 : 361 ) Televisi adalah sebuah media telekomunikasi yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara baiak yang berwarna maupun tidak berwarna. Dapat ditarik kesimpulan bahwa televisi adalah salah satu alat komunikasi jarak jauh yang dapat melewati ruang yang menayangkan gambar dan juga mengelurakan suara.

2.5.1 Karakteristik Televisi

Televisi ini mempunyai berbagai karakteristik yang membedakan dengan media massa lainny, beberapa karakteristik dari televisi ini antara lain (Ardianto,2007) ;

1. Televisi sebagai media komunikasi

Televisi termasuk kedalam jenis komunikasi massa yang memiliki jenis komunikasi yang berlangsung satu arah dan pesan yang disampaikan bersifat umum.

2. Televisi sebagai media elektronik

Televisi merupakan perpaduan antara audio dan video yang memungkinkan memperoleh informasi yang lebih banyak dan biasanya lebih diperhatikan oleh komunikan.

(14)

22 3. Televisi sebagai media audiovisual

Komponen televisi yang digunakan sebagai media visual antara lain pemain, set dan tata cahaya.

2.6 Program Acara Televisi

Program yang disiarkan oleh stasiun-stasiun televisi terdiri dari berbagai macam jenis program, tetapi dari program itu sendiri digolongkan menjadi dua jenis (Baksin,2006 : 47 ) yaitu ;

2.6.1 Program Jurnalistik

Program jurnalistik adalah program yang memiliki tujuan untuk memberikan informasi, dan biasanya dikemas dalam bentuk berita yang bertujuan untuk memberi tambahan informasi atau pengetahuan kepada masyarakat luas. Ciri dari program jurnalistik ini adalah bersumber dari sebuah permasalahan yang sedang hangat, aktual, lalu nantinya disusun menurut aturan jurnalistik program.

2.6.2 Program Artistik

Program artistik ini biasanya disajikan dalam bentuk program hiburan. Penekanan aspek keindahan dan lebih memainkan imajinasi senimannya seperti acara musik, komedia dan sejenisnya. Program artistik ini memiliki isi pesan yang fiksi maupun nonfiksi, penyajiannya tidak terikat waktu, yang menjadi sasarannya adalah kepuasan pemirsanya dan mengutamakan bahasa yang dramatis dan disertai dengan daya khayal yang kuat.

2.7 Produser

Produser adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan suatu acara siaran, seperti yang telah kita ketahui bahwa sebelum merencanakan suatu acara, timbul suatu ide. Ide merupakan salah satu pemikiran dari seorang produser, dalam hal ini ide yang dimaksud adalah ide yang nantinya akan disampaikan kepada audience melalui media. Seorang produser akan memutuskan

(15)

23

apa saja dan seperti apa program yang akan ditayangkan. Menurut Heru Effendy, produser adalah orang yang mengepalai departemen produksi yang bisa jadi penggerak awal sebuah produksi (Mabruri, 2013, 27-28).

2.7.1 Peran Produser

Status sosial adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial dalam hubungannya dengan orang lain dan lingkungannya yang mempunyai hak dan kewajiban yang sesuai dengan posisinya. Peranan merupakan rangkaian peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Peranan dalam hal ini adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh seorang individu dalam suatu organisasi dalam struktur sosial masyarakat.

Peran dari produser itu sendiri adalah bertanggung jawab untuk mengubah ide-ide atau gagasan yang kreatif ke dalam suatu konsep yang praktis, dimana seorang produser harus dapat memastikan adanya dukungan keuangan dalam melakukan seluruh proses yang ada dalam kegiatan produksi, dan juga termasuk kedalam penjadwalan, terkadang produser juga harus ikut campur tangan dan terlibat langsung dalam pengambilan keputusan. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Sehingga tanpa peran tersebut seseorang tidak mempunyai karakter maupun ciri khas di dalam suatu masyarakat, perusahaan maupun organisasi tertentu. (Morissan,2008)

2.7.2 Tugas produser

Produser mempunyai tanggung jawab yang besar disetiap program acara baik di televisi maupun radio. Tugas utama dari seorang produser adalah untuk mengkoordinasikan dan mengontrol semua aspek produksi, dimulai dari pembuatan dan pengembangan ide, mengawasi isi atau topik yang akan dijadikan bahasan dan melakukan pengecekan pada saat proses pra-produksi, produksi hingga pasca-produksi. Produser harus bertanggung jawab mengenai kualitas dari suatu program

(16)

24

dan juga biasanya menentukan budgeting dan berpartisipasi dalam beragam aktivitas penulisan skrip dan penyutradaraan.

Tugas utama seorang produser menurut (Morissan,2008) adalah untuk mengkoordinasikan dan mengontrol semua aspek produksi, dimulai dari pembuatan dan pengembangan ide, mengawasi isi atau topik yang akan dijadikan bahasan dan melakukan pengecekan pada saat pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Produser juga berpartisipasi dalam beragam aktifitas seperti penulisan skript, dan juga ikut terlibat dalam penyutradaraan.

Tugas seorang produser dalam hal ini adalah (Morissan,2008) :

1. Merencanakan susunan talent yang telah ditunjuk 2. Merencanakan kegiatannya

3. Merencanakan anggaran produksi yang disesuaikan dengan rencana kegiatan pada saat melakukan produksi

4. Membentuk unit pelaksana kerja produksi 5. Merencanakan peralatan yang akan digunakan

6. Membagikan skenario kepada pihak-pihak yang terlibat

2.7.3 Produksi Program Televisi

Di setiap produksi program di televisi selalu melibatkan banyak peralatan, orang dan biaya produksi yang besar, selain itu diperlukan adanya tahapan-tahapan produksi yang jelas. Tahapan produksi ini harus mengikuti SOP ( Standart Operation Prosedure ),(Fred Wibowo: 2009: 39). Didalam hal ini, produksi sendiri mempunyai beberapa tahapan didalamnya, yaitu antara lain pra produksi, produksi dan pasca produksi. Dalam hal ini, teori khusus yang digunakan antara lain mengenai pra produksi, produksi dan pasca produksi (Fred Wibowo,2009) :

1. Pra Produksi

Tahap pra produksi ini adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan persiapan sebelum melakukan produksi, biasanya meliputi pendefinisian konsep/ide, tujuan/ perencanaan, menentukan target audiencenya, dan juga melakukan persiapan-persiapan tertentu.

(17)

25 a. Penemuan konsep / ide

Pada tahapan ini biasanya semua unit mengadakan rapat yang digunakan sebagai pencarian ide atau gagasa. Biasanya ide / gagasan ini tidak hanya di dapatkan dari seorang produser tetapi bisa dari semua unit yang nantinya akan dipilih ide mana yang paling baik. Ide yang telah didapatkan nantinya akan dibuat menjadi sebuah naskah.

b. Perencanaan / tujuan

Pada tahapan ini biasanya dilakukan dengan menentukan waktu kerja, pemilihan narasumber, pemilihan lokasi / objek yang akan diambil, melakukan casting talent yang akan digunakan dan memilih peralatan yang akan digunakan

c. Persiapan

Pada tahap persiapan ini meliputi semua yang digunakan pada proses produksi. Persiapan yang perlu dilakukan antara lain; perijinan, pembuatan setting, melakukan observasi lapangan untuk mengetahui bagaimana kondisi lokasi yang akan digunakan dalam proses produksi.

2. Produksi

Pada bagian produksi ini, yaitu bagian dimana semua mulai melakukan proses yang telah dibicarakan pada tahapan sebelumnya. Dimana pada bagian produksi ini, produser bertanggung jawab penuh untuk menentukan dan memutuskan semua yang terjadi pada proses produksi. Dimana seorang produser bekerja sama dengan pengarah acara untuk memastikan gambar dan angle yang digunakan sesuai, disini juga produser bertanggung jawab dalam memimpin pelaksanaan produksi.

Seorang produser bertugas untuk menentukan dan mengatur pada saat jalannya proses produksi. Produser bersama pengarah acara bekerja sama dalam menentukan eksekusi pada saat pengambilan gambar, dan juga mengarahkan talent sesuai dengan naskah yang telah dibuat.

(18)

26 3. Pasca Produksi

Pada bagian pasca produksi ini, semua hasil dalam proses produksi di melewati proses editing yaitu proses editing secara online ataupun offline. Dimana nantinya setelah melalui proses editing ini, seorang produser mempunyai tugas untuk menyetujui hasil akhir dari semua yang telah direncanakan sebelumnya, dan juga disini produser mengadakan evaluasi mengenai apa saja yang harus diperbaiki mengenai kekurangan-kekurangan yang biasanya terjadi saat melakukan proses produksinya.

Apabila program yang ditayangkan live/langsung maka kegiatan dalam pasca produksi adalah mengevaluasi hal-hal yang terjadi saat proses produksi berlangsung untuk dijadikan evaluasi guna perbaikan proses produksi selanjutnya. Apabila tapping/ melalui proses perekaman terlebih dahulu maka dalam pasca produksi dilakukan proses editing. Adapun dalam tahapan ini, terdapat dua macam teknik editing, yaitu: editing dengan teknik analog atau linier, dan editing dengan teknik digital atau non linier dengan komputer.

1) Editing offline dengan teknik analog

Materi-materi yang telah ada akan dipilih oleh sutradara yang kemudian akan dibuat editing kasar atau editing offline. Proses berikutnya merupakan proses editing script, yaitu proses berlangsungnya editing naskah yang sebelumnya sudah dilengkapi dengan dubbing suara dan ilustrasi musik. Kemudian hasil shooting asli akan diserahkan kepada editor untuk dilakukan editing online.

2) Editing online dengan teknik analog

Editor akan menyambungkan setiap gambar berdasarkan catatan time code dalam naskah editing. Editor akan memasukan sound asli dengan level yang seimbang dan sempurna. Sehingga nantinya dalam proses editing ini akan mendapatkan gambar dan suara yang sesuai.

3) Mixing

Dalam tahapan ini, editor akan memadu padankan musik dan sound effect berdasarkan gambar yang telah ditentukan. Editor juga akan

(19)

27

menggabungkan hasil dari narasi yang telah direkam sebelumnya, yang kemudian akan dicocokkan berdasarkan gambar hasil shooting menurut naskah. Setelah proses ini selesai, maka akan dilanjutkan dengan proses preview, dalam proses ini biasanya akan dilihat kekurangan yang terdapat dalam proses mixing, dan bila terdapat hal-hal yang kurang cocok maka akan dilakukan perubahan atau tambahan kembali dalam proses mixing.

4) Editing offline dengan teknik digital atau non-linier

Dalam proses ini, editing dilakukan dengan menggunakan komputer yang memiliki peralatan khusus untuk proses editing. Proses ini akan diawali dengan mentransfer hasil gambar yang telah diambil ke dalam hardisk komputer. Nantinya setelah gambar dikumpulkan lalu disusun oleh sutradara, setelah tersusun dengan baik dan sesuai berdasarkan naskah, kemudian gambar-gambar ini akan dipersatukan agar dapat terlihat secara utuh (render). Kemudian setelah proses tersebut selesai, tanggung jawab akan diserahkan kepada editor untuk dilakukan editing offline.

5) Editing online dengan teknik digital

Dalam tahapan ini, editor bertugas untuk melakukan mixing gambar dengan ilustrasi musik, dubbing, serta sound effect berdasarkan naskah.

2.8 Pengertian Feature

Features dapat diartikan sebagai softnews karena cara pembuatan features sama seperti berita televisi dan dalam features informasinya tidak harus dengan cepat disajikan atau disampaikan kepada masyarakat hanya karena takut informasi tersebut tidak baru. Maka dalam pembuatan features sangat fleksibel sesuai dengan kebutuhannya. ( Fachruddin,2012)

2.8.1 Jenis- jenis Feature

Feature ini dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain (Fachruddin,2012) : 1. Biografi / profil

(20)

28

Biografi atau profil ini berisikan dan mengungkapkan mengenai riwayat hidup sosok yang terkemuka, berprestasi dan memiliki keunikan ataupun karya dan gaya hidupnya.

2. Human Interst

Human interst ini berisikan semua yang menimbulkan daya tarik, yang mengajak orang untuk mengetahui lebih banyak mengenai suatu hal. 3. Historis

Yang dimaksudkan dalam hal ini feature historis adalah feature yang bertujuan untuk membangkitkan semangat juang dari penontonnya. Biasanya berisikan mengenai sesuatu yang menjadi peristiwa yang harus dikenang.

2.8.2 Ciri-ciri feature

Ciri-ciri dari feature yang dapat dituliskan pada bagian ini antara lain (Fachruddin, 2012 : 222) :

1. Proses jalan cerita cenderung vertikal dan mendalam 2. Diambil dari suatu topik yang real

3. Jalan ceritanya relatif

(21)

29 2.9 Kerangka Pemikiran

PRODUSER

PRA PRODUKSI

Penemuan ide / konsep Perencanaan

persiapan

PRODUKSI Recording ( Out door /

In door ) PASCA PRODUKSI Editing Evaluasi

PROGRAM ANAK

INDONESIA

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian menunjukkan bahwa manajemen laba di tingkat segmen dengan Discretionary Unallocated Cost pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

Sesuai dengan hasil perhitungan prosentase di atas dapat disimpulkan bahwa aktifitas belajar siswa di kelas kontrol pada materi agama Islam di SMA Al-Bakriyah Lomaer Blega

Selain itu, perusahaan juga bisa dapat mempertimbangkan untuk menggunakan gamifikasi sebagai salah satu cara untuk mendorong work engagement karyawanya,

Gambar 6 menunjukkan besarnya kecepatan bola jatuh di dalam gliserin yang diperoleh dari hubungan data penguku- ran (dengan jarak 5 cm) menggunakan viskosimeter berba-

Pemanfaatan produksi nira sebagai minuman segar atau sebagai bahan baku pengolahan gula telah banyak melibatkan dan memberikan manfaat kepada masyarakat di dalam

Tujuan utama dari penelitian ini yaitu menganalisis metode ARIMA dan bootstrap pada nilai ekspor Indonesia , sehingga dapat diperoleh metode peramalan terbaik yang akan

Based on the aforementioned empirical research findings with regard to differences between greenfield and acquired FBs it is hypothesized that the mode of FB

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air, pupuk hijau cair yang berasal dari daun Kihujan ( Samanea saman ) dan Azolla ( Azolla pinnata ), EM4, tanah, dan