2020
Fakultas Hukum
Universitas Andalas
Pedoman Penulisan Tugas Akhir
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Fakultas Hukum Universitas Andalas
Gedung Dekanat Fakultas Hukum Universitas Andalas, Limau Manis,
Padang, Sumatera Barat Telp : 0751-72985, Fax: 0751-778109
Email: fhuk@law.unand.ac.id
Penanggung Jawab
Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas Prof. Dr. Busya Azheri, S.H., M.Hum.
Wakil Penanggung Jawab
Wakil Dekan 1 Fakultas Hukum Universitas Andalas Dr. Ferdi, S.H., MH.
Penyusun: Almaududi, S.H., M.H.
Reviewer:
Prof. Dr. Kurnia Warman, S.H., M.Hum. Dr. Nani Mulyati, S.H., M.CL.
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.Dengan mengucapkan Alhamdulillah sembari memanjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT, Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Andalas ini selesai dan dapat digunakan mulai Tahun Ajaran 2020/2021.
Penulisan buku pedoman ini tidak lain sebagai pelengkap Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas Nomor: 862.A/VIII/D/Kpt-2017 Tentang Pedoman Penulisan Dan Pelaksanaan Ujian Tugas Akhir Mahasiswa (Skripsi, Studi Kasus Hukum Dan Memorandum Hukum). Oleh karena itu, buku ini bukanlah pedoman pertama yang dibuat di lingkungan Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Andalas, namun melengkapi pedoman-pedoman yang telah dibuat sebelumnya.
Dengan adanya buku ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai acuan dan panduan dalam penyusunan Tugas Akhir. Selain itu, buku ini juga diharapkan dapat dipergunakan oleh dosen dalam memberikan bimbingan untuk penyusunan Tugas Akhir mahasiswa.
Buku panduan ini ditulis oleh Tim Penyusun Buku Pedoman Tugas Akhir Program Studi Ilmu Hukum yang diangkat oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas dan melibatkan hampir seluruh civitas akademika Fakultas Hukum Universitas Andalas. Atas kerja keras dan kerja sama seluruh tim, Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya. Di samping itu, kami menyadari buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan masukan yang konstruktif dari berbagai pihak untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Padang, Oktober 2020
Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas
Prof. Dr. Busyra Azheri, S.H., M.Hum. NIP. 196911181994031002
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI... ii 1. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Umum ... 1 1.2. Ketentuan-Ketentuan ... 21.2.1. Bobot Tugas Akhir ... 2
1.2.2. Syarat Penulisan Tugas Akhir ... 2
1.2.3. Pembimbing ... 2
1.2.4. Prosedur Penunjukan Pembimbing ... 3
1.3. Penulisan Usulan Penelitian/Penulisan Tugas Akhir ... 4
1.3.1. Format Usulan Penelitian Skripsi ... 4
1.3.2. Format Usulan Studi Kasus Hukum ... 6
1.3.3. Format Usulan Memorandum Hukum ... 7
1.4. Seminar Proposal Penelitian Tugas Akhir ... 7
1.5. Penyusunan Tugas Akhir... 8
1.6. Jangka Waktu Penyelesaian Penelitian/Penulisan Tugas Akhir ... 9
1.7. Persyaratan dan Pelaksanaan Ujian Komprehensif ... 9
1.7.1. Syarat Mengikuti Ujian Komprehensif ... 9
1.7.2. Penguji dan Sidang Ujian Komprehensif ... 10
1.8. Penilaian Ujian Komprehensif ... 11
1.9. Pengesahan ... 12
2. TEKNIK PENULISAN TUGAS AKHIR ... 13
2.1. Format dan Penataan Penulisan ... 13
2.1.1. Kertas ... 13
2.1.2. Pengetikan ... 13
2.1.3. Margin (batas pinggir pengetikan)... 13
2.1.4. Spasi ... 13
2.1.5. Penomoran Halaman ... 14
2.1.6. Penomoran Tabel dan Gambar ... 14
iii
2.1.8. Judul Gambar ... 15
2.1.9. Judul Tabel ... 15
2.1.10. Pemberian Tanda Bagian ... 15
2.2. Penulisan Sumber Kutipan ... 16
2.2.1. Sumber Kutipan Buku ... 17
2.2.2. Sumber Kutipan Artikel ... 18
2.2.3. Sumber Kutipan Skripsi/Tesis/Disertasi/Makalah/Jurnal ... 19
2.2.4. Sumber Kutipan Peraturan Perundang-Undangan ... 19
2.2.5. Sumber Kutipan Internet ... 19
2.3. Penulisan Pengulangan Kutipan ... 20
2.3.1. Penggunaan Ibid. ... 20
2.3.2. Penggunaan Op.cit. ... 20
2.3.3. Penggunaan Loc. cit. ... 20
2.4. Penulisan Daftar Pustaka ... 21
2.4.1. Rujukan Daftar Pustaka berupa Buku ... 22
2.4.2. Rujukan Daftar Pustaka berupa Kutipan Artikel ... 23
2.4.3. Rujukan Daftar Pustaka berupa Skripsi/Tesis/ Disertasi/ Makalah/Jurnal ... 23
2.4.4. Rujukan Daftar Pustaka berupa Peraturan Perundang-Undangan ... 23
2.4.5. Rujukan Daftar Pustaka berupa Internet ... 24
3. FORMAT PENULISAN SKRIPSI ... 25
3.1. Bagian Awal ... 25
3.1.1. Sampul Skripsi ... 25
3.1.2. Halaman dan Judul ... 25
3.1.3. Pernyataan Keaslian ... 25
3.1.4. Halaman Pengesahan ... 25
3.1.5. Kata Pengantar ... 25
3.1.6. Daftar Isi ... 25
3.1.7. Abstrak ... 26
3.1.8. Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran ... 26
3.2. Bagian Isi ... 26
3.2.1. BAB I Pendahuluan ... 26
3.2.2. BAB II Tinjauan Pustaka ... 26
3.2.3. BAB III Hasil Penelitian dan Pembahasan Masalah ... 26
3.2.4. BAB IV Penutup ... 27
iv
3.3.1. Daftar Pustaka ... 27
3.3.2. Lampiran ... 27
3.3.3. Daftar Riwayat Hidup Penulis/Biodata... 27
4. FORMAT PENULISAN STUDI KASUS HUKUM ... 28
4.1. Bagian Awal ... 28
4.1.1. Sampul Studi Kasus Hukum ... 28
4.1.2. Halaman dan Judul ... 28
4.1.3. Pernyataan Keaslian ... 28
4.1.4. Halaman Pengesahan ... 28
4.1.5. Kata Pengantar ... 28
4.1.6. Daftar Isi ... 28
4.1.7. Abstrak ... 29
4.1.8. Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran ... 29
4.2. Bagian Isi ... 29
4.2.1. BAB I Latar Belakang Pemilihan Kasus ... 29
4.2.2. BAB II Kasus Posisi ... 29
4.2.3. BAB III Analisis Penyelesaian Kasus Hukum ... 30
4.2.4. Format BAB IV Penutup ... 30
4.3. Bagian Akhir ... 30
4.3.1. Daftar Pustaka ... 30
4.3.2. Lampiran ... 30
4.3.3. Daftar Riwayat Hidup Penulis/Biodata... 31
5. FORMAT PENULISAN MEMORANDUM HUKUM ... 32
5.1. Bagian Awal ... 32
5.1.1. Sampul Memorandum Hukum ... 32
5.1.2. Halaman dan Judul ... 32
5.1.3. Pernyataan Keaslian ... 32
5.1.4. Halaman Pengesahan ... 32
5.1.5. Kata Pengantar ... 32
5.1.6. Daftar Isi ... 32
5.1.7. Abstrak ... 33
5.1.8. Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran ... 33
5.2. Bagian Isi ... 33
5.2.1. BAB I Pendahuluan ... 33
v
5.2.3. BAB III Pendapat Hukum (Legal Opinion) ... 34
5.2.4. BAB IV Penutup ... 34
5.3. Bagian Akhir ... 34
5.3.1. Daftar Pustaka ... 34
5.3.2. Lampiran ... 35
1
1. PENDAHULUAN
1.1. Umum
Ketentuan Penulisan Tugas Akhir mahasiswa mengacu pada Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas Nomor 862.a/VIII/D/KPT-2017 tentang Pedoman Penulisan dan Pelaksanaan Ujian Tugas Akhir Mahasiswa (Skripsi, Studi Kasus Hukum Dan Memorandum Hukum) (Kepdek No. 862.a Tahun 2017).
Berdasarkan bagian pertimbangan Kepdek No. 862.a Tahun 2017 tersebut dijelaskan bahwa penulisan tugas akhir mahasiswa merupakan prasyarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum. Lebih lanjut Pasal 1 huruf g Kepdek No. 862.a Tahun 2017 menjelaskan bahwa penulisan hukum adalah karya tulis yang disusun oleh mahasiswa menjelang akhir masa studinya di Fakultas Hukum Universitas Andalas dan merupakan salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Hukum. Dengan demikian, untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum (S.H.) di Fakultas Hukum Universitas Andalas seorang mahasiswa harus membuat tugas akhir berupa penulisan hukum.
Penulisan Hukum dapat berupa Skripsi, Studi Kasus Hukum, dan Memorandum Hukum. Sebagaimana penjelasan berikut:
1. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah hasil penelitian hukum
normatif/dogmatik maupun penelitian hukum empiris/socio-legal
dengan tujuan untuk mencari pemecahan masalah-masalah hukum. 2. Studi Kasus Hukum
Studi Kasus Hukum merupakan karya tulis yang disusun dengan menelaah, membahas atau menganalisis:
a. Sebuah putusan pengadilan, baik yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap maupun belum, dengan tujuan untuk mengungkapkan kekuatan atau kelemahan dari putusan hakim itu dari perspektif ilmu hukum.
b. Sebuah putusan arbitrase nasional maupun internasional dengan
tujuan untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahan putusan arbitrase itu dari perspektif ilmu hukum.
c. Sebuah kasus sengketa yang berhasil atau tidak berhasil
diselesaikan melalui negosiasi dan mediasi maupun kesepakatan negosiasi atau mediasi dari perspektif ilmu hukum atau ilmu-ilmu lainnya.
2 3. Memorandum Hukum
Memorandum Hukum adalah penulisan hukum yang memuat
pendapat hukum (legal opinion) atas suatu ketentuan hukum, sebuah
atau lebih perangkat peraturan perundang-undangan dan sebuah sengketa hukum yang disertai dengan kesimpulan atau rekomendasi dengan tujuan untuk dapat dipergunakan oleh pihak lain atau klien atau untuk mengungkapkan kekuatan maupun kelemahan posisi hukum klien dalam sebuah sengketa hukum.
1.2. Ketentuan-Ketentuan
Berikut diuraikan beberapa ketentuan yang penting untuk diketahui dalam penyusunan tugas akhir:
1.2.1. Bobot Tugas Akhir
Penulisan tugas akhir (Skripsi, Studi Kasus Hukum, atau Memorandum Hukum) merupakan persyaratan mutlak untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H). Bobot tugas akhir tersebut adalah 4 (empat) sks.
1.2.2. Syarat Penulisan Tugas Akhir
Penulisan tugas akhir harus melalui proses penulisan proposal penelitian tugas akhir. Berdasarkan Pasal 17 ayat (1) Peraturan Rektor Universitas Andalas Nomor 14 Tahun 2017 tentang Kurikulum Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Andalas (Peraturan Rektor No. 14 Tahun 2017) jo. Pasal 3 Kepdek No. 862a Tahun 2017, usulan tersebut dapat diajukan setelah mahasiswa memenuhi syarat sebagai berikut:
a. telah lulus minimal 100 sks;
b. telah memperoleh Program Kekhususan (PK);
c. mata kuliah prasyarat minimal telah memperoleh nilai B Minus
(B-);
d. Sedang/telah mengambil mata kuliah Metode Penelitian dan
Penulisan Hukum.
e. Telah lulus mata kuliah metode penelitian minimal dengan nilai
C; dan
f. telah mengambil mata kuliah yang erat kaitannya dengan judul
yang dipilih. 1.2.3. Pembimbing
1) Pembimbing tugas akhir mahasiswa terdiri atas 2 (dua) orang dosen
dari bagian yang membina Program Kekhususan (PK) mahasiswa yang bersangkutan.
3
2) Persyaratan Pembimbing Pertama adalah sebagai berikut.
a. Bergelar Sarjana Hukum (S1) dengan pangkat/golongan
serendah-rendahnya Pembina (IV/a) dan jabatan Lektor Kepala.
b. Bergelar Magister (S2) dengan pangkat/golongan
serendah-rendahnya Penata Tingkat I (III/d) dan jabatan Lektor.
c. Bergelar Doktor (S3) dengan pangkat/golongan
serendah-rendahnya Penata (III/c) dan jabatan Lektor.
Persyaratan Pembimbing Kedua adalah sebagai berikut:
a. Bergelar Sarjana Hukum (S1), dengan pangkat/golongan
serendah-rendahnya Penata (III/c) dan jabatan lektor.
b. Bergelar Magister (S2) dan Doktor (S3) dengan
pangkat/golongan Penata Muda (III/a) dan jabatan Asisten.
3) Pembimbing Pertama dan Pembimbing Kedua melakukan
pemeriksaan usulan dan hasil penelitian tugas akhir mahasiswa sebagai satu tim.
4) Pembimbing Kedua lebih diutamakan memeriksa teknik penulisan.
5) Penggantian pembimbing dilakukan dalam hal sebagai berikut:
a. Jika Pembimbing Pertama meninggal dunia sementara
penulisan telah selesai maka Ketua bagian mengambil alih tugas pembimbing yang meninggal dunia tersebut.
b. Jika Pembimbing Pertama berhalangan untuk jangka waktu
lebih tiga bulan maka pembimbing diambil alih oleh Ketua bagian sebagai Pembimbing Pertama.
c. Jika Pembimbing Pertama yang dimaksud adalah Ketua Bagian
maka bimbingan diambil alih oleh Pimpinan Fakultas.
d. Jika Pembimbing Kedua berhalangan sementara untuk waktu
lebih 3 bulan karena tugas Fakultas, pemeriksaan Tugas akhir langsung dilakukan Pembimbing I sebagai pemeriksa pertama dan terakhir tanpa menunggu kepulangan pembimbing kedua. 1.2.4. Prosedur Penunjukan Pembimbing
1) Sebelum mengajukan usulan tugas akhir, mahasiswa wajib
mengadakan konsultasi dengan dosen Pembimbing Akademik (PA) termasuk tentang judul usulan tugas akhir minimal 4 kali. Persyaratan ini dijadikan sebagai salah satu syarat administratif untuk pengajuan usulan judul tugas akhir.
2) Selanjutnya, keterangan untuk dapat mengajukan usulan dan
syarat- syaratnya beserta usulan penelitian diajukan kepada Ketua Bagian untuk didaftarkan di bagian.
3) Ketua Bagian kemudian menentukan Dosen Pembimbing I dan
Dosen Pembimbing II yang dipilih berdasarkan bidang keilmuan dan keahlian yang relevan dengan topik usulan tugas akhir.
4
4) Jika substansi judul yang diusulkan berkaitan dengan bagian lain,
maka Ketua Bagian dapat menunjuk salah satu pembimbing dari Bagian yang terkait.
5) Proses bimbingan dimulai dari Pembimbing II dan dilanjutkan
kepada Pembimbing I untuk mendapat pengesahan atau persetujuan.
6) Setiap proses bimbingan harus dicatat oleh mahasiswa dan diparaf
pembimbing dalam blanko kontrol bimbingan. 1.3. Penulisan Usulan Penelitian/Penulisan Tugas Akhir
Penulisan tugas akhir mahasiswa dimulai dengan pembuatan usulan Penelitian Skripsi, Studi Kasus Hukum, dan Memorandum Hukum, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Usulan penelitian/penulisan tugas akhir harus mengikuti format dan teknis
penulisan yang ditentukan.
b. Dalam hal usulan penelitian/penulisan tugas akhir yang diajukan
mahasiswa mempunyai kesamaan dengan usulan terdahulu dan tugas akhir yang ada, maka usulan itu tidak diterima dan mahasiswa harus mengajukan usulan yang baru.
Inti dari usulan penelitian/penulisan tugas akhir adalah masalah yang akan diteliti, yang didukung oleh kejelasan metode atau cara bagaimana penelitian/penulisan akan dilakukan. Usulan penelitian/penulisan tugas akhir disusun oleh mahasiswa menurut format berikut:
1.3.1. Format Usulan Penelitian Skripsi 1) Judul
Judul ditulis dengan huruf kapital. Jika ada anak judul harus ditulis menurut aturan penulisan bahasa Indonesia yang benar di dalam dua tanda kurung. Judul penelitian ditulis secara singkat, jelas, menggambarkan tentang masalah yang akan diteliti dan tidak mempunyai makna ganda, dan tidak multi interpretasi.
2) Latar belakang
Berisi uraian mengenai masalah hukum yang menarik minat untuk diteliti, mengapa perlu diteliti, atau alasan perlunya dilakukan penelitian.
Apabila permasalahan dalam tataran implementasi, perlu menunjukan adanya ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya (das sollen) dengan apa yang terjadi (das sein), atau antara law in
book dengan law in action. Untuk itu, metode penelitian hukum
yang digunakan biasanya adalah penelitian hukum empiris.
Apabila permasalahan berkaitan dalam tataran norma, maka perlu menunjukkan hal seperti belum ada pengaturan mengenai suatu isu hukum (kekosongan norma), adanya pengaturan yang tumpang
5
tindih (conflicting norm), atau pengaturan norma yang kabur atau
tidak jelas. Untuk itu, metode penelitian digunakan adalah penelitian hukum normatif.
3) Rumusan masalah
Pangkal tolak bahasan dan alasan penulisan skripsi sebagai karya ilmiah adalah permasalahan. Tanpa permasalahan tidak ada landasan penulisan karya ilmiah. Bagian ini berisi uraian yang menyangkut masalah hukum yang diteliti, yang muncul dari latar belakang masalah serta erat kaitannya dengan judul yang diteliti. Masalah adalah persoalan-persoalan yang dicoba untuk ditemukan jawabannya. Rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat pertanyaan atau pernyataan.
4) Tujuan penelitian
Berisi uraian mengenai tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian hukum yang dilakukan. Apa yang ingin dicapai haruslah dirumuskan dengan jelas dan tegas.
5) Manfaat penelitian
Manfaat penelitian harus terlihat untuk kepentingan teoritis yakni pengembangan ilmu, dan kepentingan praktis yakni bagi kepentingan negara, masyarakat, lembaga-lembaga sosial, lembaga internasional untuk kemaslahatan umat.
6) Tinjauan Pustaka
Berisi uraian teori secara sistematis tentang keterangan yang dikumpulkan dari bahan literatur atau kepustakaan yang erat hubungannya dalam menunjang penelitian yang dilakukan.
7) Hipotesis (jika perlu)
Hipotesis adalah pernyataan sementara tentang hubungan dua atau lebih variabel yang belum terbukti kebenarannya.
8) Metode Penelitian
Metode Penelitian berisi tentang sifat penelitian, tipe penelitian hukum (yuridis normatif atau sosiologis/empiris), pendekatan masalah, metode penarikan sampel, alat pengumpul data dan analisis data.
9) Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dapat disusun dalam bentuk diagram batang (bar
chart) untuk rencana penelitian. 10)Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi seluruh sumber kutipan yang dipakai dalam usulan penelitian baik berupa buku literatur, jurnal, hasil penelitian, maupun peraturan perundang-undangan, dan internet. Penulisan daftar pustaka hanya mengemukakan nama pengarang, tanpa gelar. Daftar pustaka disusun menurut abjad awal nama pengarang, diikuti tahun terbit, judul buku (cetak miring), kota tempat terbit.
11)Kerangka Skripsi (outline)
Outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari skripsi yang akan disusun dan merupakan rangkaian
ide-6
ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
1.3.2. Format Usulan Studi Kasus Hukum 1) Judul
Harus mencantumkan nama kasus dan/atau nomor putusan pengadilan dan/atau arbitrase atau nama kasus yang dinegosiasikan atau yang dimediasikan. Misalnya Penyelesaian Sengketa Antara X dan Y Melalui Negosiasi/Mediasi.
2) Latar Belakang
Berisi uraian tentang alasan mengapa kasus yang bersangkutan penting dikaji, baik dari segi praktik penegakan hukum, penemuan hukum, budaya hukum maupun dari segi pengembangan hukum 3) Rumusan Masalah
Berisi tentang rumusan secara terperinci mengenai masalah hukum yang akan diteliti, dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
4) Tujuan dan Manfaat Penulisan
a. Tujuan menggambarkan apa yang ingin diketahui dan
diungkapkan melalui studi kasus hukum, misalnya: bagaimana hakim menerapkan, menafsirkan, ketentuan hukum, sehingga
menemukan logika hukum (the logic of law) dan/atau
bagaimana para pihak menyelesaikan sengketa di antara mereka.
b. Manfaat menggambarkan bagaimana manfaat dari hasil studi
kasus tersebut, baik secara praktis untuk pedoman bagi para pihak terkait dalam menyelesaikan kasus serupa di kemudian hari, maupun dari segi teoritis bagi pengembangan konsep ilmu hukum dalam mencegah terjadinya kasus.
5) Metode Penelitian (Teknik Mengumpulkan Bahan)
a. Sumber data baik data sekunder yang berasal dari
bahan-bahan hukum maupun data primer.
b. Alat pengumpul data, berupa wawancara, pengamatan dan
studi dokumen.
c. Analisis dapat menggunakan analisis kualitatif normatif (bagi
studi kasus putusan hakim/pejabat TUN), analisis kualitatif empiris (bagi sengketa yang diselesaikan melalui Mediasi), atau kombinasi keduanya.
6) Kerangka Studi Kasus Hukum (outline)
Outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari tulisan yang akan disusun dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
7
1.3.3. Format Usulan Memorandum Hukum 1) Judul
Harus memuat judul/topik masalah hukum apa yang akan diberi pertimbangan hukum.
2) Latar Belakang
Uraian tentang pentingnya masalah hukum tersebut dibahas atau
diberi pertimbangan hukum yang menggambarkan legal issue atau
legal problem apa yang muncul disertai gambaran awal tentang hukum yang mengaturnya.
3) Persoalan Hukum (legal issue)
Menggambarkan identifikasi legal issue yang akan dibahas yang
dirumuskan dalam suatu kalimat tanya. 4) Tujuan Penulisan
Menggambarkan apa yang hendak dicapai dalam memorandum hukum serta kekuatan konsep-konsep hukum apakah yang akan diterapkan berkenaan dengan persoalan hukum sehingga tergambar
ketajaman analisis dalam pemecahan legal issue yang terjadi.
5) Manfaat penulisan
Menguraikan apa pentingnya memorandum hukum dilakukan apakah dari segi teoritis maupun dari segi praktis.
6) Landasan Teori/Konsepsi Hukum
Menguraikan teori-teori hukum yang akan dijadikan landasan ilmiah dalam memberikan pendapat hukum. Juga konsepsi hukum positif, yurisprudensi, traktat yang akan dipakai sebagai landasan pembahasan masalah hukum yang terjadi.
7) Metode Analisis
Analisis yuridis normatif dengan menggunakan logika hukum yang kritis yang dilandasi hukum positif, yurisprudensi, traktat dan doktrin.
8) Kerangka Memorandum Hukum (outline)
Outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari tulisan yang akan disusun dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
1.4. Seminar Proposal Penelitian Tugas Akhir
Sesuai dengan Peraturan Rektor No. 14 Tahun 2017, Proposal Penelitian Tugas Akhir dapat diajukan oleh mahasiswa yang telah ditetapkan PK dan sedang/telah mengambil mata kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Hukum. Mahasiswa tersebut mendaftar Seminar Proposal Penelitian dengan syarat:
8
b. Mengikuti Kegiatan Seminar Proposal Penelitian mahasiswa lain
minimal 5 (lima) kali.
c. Persyaratan akademik dan administratif lainnya.
Syarat akademik yang harus dipenuhi dalam penulisan karya ilmiah sebagai tugas akhir adalah sebagai berikut:
a. Seorang mahasiswa diperkenankan untuk mengajukan judul
penulisan tugas akhir apabila telah mengumpulkan 135 sks.
b. Pemilihan judul, harus sesuai dengan bidang konsentrasi yang
dipilih oleh masing-masing mahasiswa dan didukung dengan mata kuliah pilihan bebas yang diambilnya.
c. Mahasiswa mengajukan permohonan dengan mengisi formulir
permohonan penulisan karya ilmiah.
d. Penulisan karya ilmiah di program dalam KRS.
Seminar proposal penelitian tugas akhir dikatakan sah apabila dihadiri paling kurang 3 (tiga) orang sebagai tim pembahas dengan komposisi :
a. 1 (satu) orang pembimbing.
b. 2 (dua) orang penguji.
Proposal penelitian tugas akhir mahasiswa yang dinyatakan layak oleh tim pembahas dapat dilanjutkan ke tahap penelitian tugas akhir.
1.5. Penyusunan Tugas Akhir
1) Penyusunan dan penulisan tugas akhir dilakukan jika mahasiswa telah
melakukan seminar usul penelitian/penulisan tugas akhir, melaksanakan penelitian dan telah mendapat persetujuan dari pembimbing.
2) Kerangka tugas akhir terdiri atas: (a) Bagian awal (b) Bagian isi / substansi
(c) Bagian akhir.
Rincian, format dan teknis penulisan tugas akhir adalah sebagaimana dimaksud dalam buku pedoman ini.
3) Jumlah halaman tugas akhir minimal 60 (enam puluh) halaman tidak
termasuk halaman-halaman judul.
4) Jika tugas akhir telah mendapat persetujuan Pembimbing II dan
Pembimbing I, maka mahasiswa mendaftarkan kepada sub-Bagian Pendidikan untuk registrasi ujian komprehensif.
5) Mahasiswa dapat mengajukan permohonan ujian komprehensif kepada
Ketua Bagian, setelah mendapat nomor registrasi.
6) Tugas akhir yang disampaikan dalam ujian komprehensif tidak dijilid
secara permanen.
7) Perubahan judul tugas akhir yang mempengaruhi substansi tulisan wajib
9
8) Jika perubahan judul tugas akhir menyebabkan perubahan pembimbing,
maka Ketua Bagian mengusulkan pada pimpinan fakultas untuk
penggantian pembimbing. Penggantian pembimbing tersebut
diberitahukan pada pembimbing sebelumnya.
1.6. Jangka Waktu Penyelesaian Penelitian/Penulisan Tugas Akhir
1) Mahasiswa harus menyerahkan draft awal tugas akhir (Draft Skripsi, Draft
Studi Kasus Hukum dan Draft Memorandum Hukum) paling lambat 3 (tiga) semester terhitung sejak usulan tugas akhir didaftarkan di bagian.
2) Perpanjangan jangka waktu penulisan tugas akhir dapat dilakukan atas
usulan pembimbing paling lama satu semester selama batas waktu studi mahasiswa tersebut belum lewat.
3) Jika setelah melewati perpanjangan bimbingan, tugas akhir mahasiswa
belum selesai, maka penulisannya dinyatakan gagal dan mahasiswa dapat mengajukan usulan baru selama batas waktu studi mahasiswa tersebut belum lewat.
1.7. Persyaratan dan Pelaksanaan Ujian Komprehensif
Apabila mahasiswa telah menyelesaikan draft tugas akhirnya, maka dilanjutkan dengan ujian komprehensif, dengan ketentuan sebagai berikut: 1.7.1. Syarat Mengikuti Ujian Komprehensif
Setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan Program Sarjana wajib lulus ujian komprehensif. Ujian komprehensif dapat diselenggarakan apabila mahasiswa telah menyelesaikan beban studi minimal 143 (seratus empat puluh tiga) sks dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mempunyai IPK minimal 2,00 (dua koma nol).
b. Tidak mempunyai nilai E.
c. Mempunyai nilai D tidak lebih dari 2 (dua) buah.
d. Menyerahkan bukti skor TOEFL minimal 425 (empat ratus dua
puluh lima) dari Pusat Bahasa Universitas Andalas.
Lebih lanjut, Peraturan Dekan mengatur bahwa mahasiswa dapat mengajukan permohonan ujian komprehensif dengan syarat sebagai berikut:
a. Telah lulus semua mata kuliah dan/atau maksimum mempunyai dua
nilai D pada mata kuliah pilihan.
b. Telah mendapat nomor registrasi dari sub Bagian Pendidikan.
c. Telah memperoleh kartu ujian komprehensif.
d. Telah menyerahkan 5 eksemplar naskah karya tulis tugas akhir.
e. Menyerahkan bukti skor TOEFL dari institusi yang terakreditasi
10
f. Permohonan ujian diajukan kepada Ketua Bagian setelah
memenuhi persyaratan tersebut di atas.
g. Pada waktu pelaksanaan ujian mahasiswa memakai pakaian, jas,
dasi dan peci hitam, sedangkan mahasiswi berpakaian kebaya nasional.
1.7.2. Penguji dan Sidang Ujian Komprehensif 1) Sidang Ujian Komprehensif
Ujian dilaksanakan di hadapan sidang ujian komprehensif dengan tim penguji sebagai berikut:
a. Ketua Bagian sebagai ketua sidang yang memimpin jalannya
sidang ujian.
b. Sekretaris Bagian sebagai sekretaris sidang yang mencatat
pelaksanaan ujian.
c. Pembimbing pertama dan pembimbing kedua sebagai anggota.
d. Dua orang penguji sebagai anggota.
e. Jika substansi tugas akhir berkaitan dengan Bagian lain, maka
Ketua Bagian wajib menunjuk salah satu penguji dari Bagian terkait.
2) Penunjukan Penguji
a. Tim penguji ditetapkan dengan Keputusan Dekan.
b. Dekan karena jabatan sebagai penanggung jawab ujian,
sedangkan Wakil Dekan Bidang Akademik (WD I) sebagai Koordinator pelaksana ujian di Fakultas yang dituangkan dalam suatu Keputusan Dekan.
c. Jika Ketua Bagian berhalangan, pelaksanaan ujian dipimpin
oleh Sekretaris Bagian dan ditunjuk sekretaris pengganti oleh Dekan.
d. Dalam hal pembimbing pertama berhalangan hadir dalam ujian
dapat dilaksanakan jika mahasiswa tidak keberatan.
e. Jika kedua pembimbing tidak hadir, ujian tidak dapat
dilaksanakan dan ujian ditunda untuk paling lama 3 hari.
f. Pembimbing dan penguji yang berhalangan hadir harus
memberi tahu pada Ketua Bagian dalam jangka waktu 2 x 24 jam. Fakultas atas usul Ketua Bagian menunjuk penguji pengganti.
g. Jika ujian tertunda dua kali karena ketidakhadiran pembimbing
dan penguji tanpa alasan yang layak, maka fakultas dapat menunjuk penguji lain sebagai pengganti.
3) Pelaksanaan, Waktu dan Tempat
11
b. Ujian dinyatakan terbuka untuk umum, kecuali ditentukan lain
maka ujian dapat dinyatakan tertutup.
c. Ujian dicatat dalam berita acara ujian.
d. Ujian dilaksanakan di Fakultas Hukum Universitas Andalas.
e. Ujian berlangsung paling lama 60 (enam puluh) menit.
f. Mahasiswa untuk kesempatan pertama diberi waktu selama 10
menit untuk mempresentasikan tugas akhirnya.
g. Ketua penguji mendistribusikan waktu ujian selama 60 menit
kepada penguji.
h. Pembimbing diberi kesempatan mengklarifikasi jawaban
mahasiswa.
i. Penilaian dilakukan secara rahasia dengan mengisi formulir
yang tersedia. 1.8. Penilaian Ujian Komprehensif
1) Hasil penilaian ujian dapat berupa:
a. Lulus.
b. Gagal.
2) Nilai skripsi diperoleh dengan mempertimbangkan beberapa aspek dan
diberikan nilai mutu antara A - E yang diterjemahkan ke dalam 0 s/d 100. Nilai akhir seminar usulan penelitian dan seminar hasil skripsi diberikan dalam angka antara 0-100 berdasarkan rata-rata nilai seluruh tim penguji dan tidak terdapat perbedaan nilai yang sangat besar.
3) Mahasiswa dinyatakan gagal jika nilai rata-rata penguji kurang dari 56.
Atau (perolehan nilai minimal B- atau 65)
4) Dalam memberikan penilaian, tim penguji akan memperhatikan secara
garis besar aspek penilaian sebagai berikut:
a. Konsep Pemikiran: (a) Kejelasan masalah dan latar belakang (b)Tujuan
penelitian (c) Ruang lingkup (d) Hipotesis (bila ada).
b. Tinjauan Pustaka: (a) Relevansi (b) Komprehensivitas (c) Keterkinian.
c. Metode Penelitian: (a) Desain penelitian (b) Metode analisis data (c)
Alasan pemilihan desain dan metode (d) Kelengkapan instrumen penelitian.
d. Hasil Penelitian, Pembahasan dan Saran: (a) Hasil penelitian. (b)
Pembahasan penelitian dengan teori dan hasil penelitian lain. (c) Kesimpulan sistematis dan cermat. (d) Saran teoritis dan aplikatif.
e. Penulisan Skripsi: (a) Sistematika penulisan. (b) Ketepatan penggunaan
bahasa. (c) Susunan bahasa. (d) Pengefektifan paragraf.
f. Sikap dan Tingkah Laku: (a) Sopan santun. (b) Etika penelitian.
g. Presentasi dan Tanya Jawab: (a) Slide penyajian. (b) Kemampuan
penyajian. (c) Penguasaan materi. (d) Ketepatan menjawab pertanyaan. (e) Kemampuan berargumentasi.
5) Jika kandidat gagal dalam ujian, ujian ulangan hanya dibolehkan dalam
jangka waktu paling kurang l (satu) bulan sejak kegagalan mahasiswa dalam ujian komprehensif tersebut.
12
6) Penilaian terhadap lulus mahasiswa dapat berupa :
a. Lulus ujian tanpa perbaikan.
b. Lulus ujian dengan kewajiban memperbaiki tugas akhir
7) Predikat lulus mahasiswa harus mengacu pada ketentuan akademik
penyelenggaraan pendidikan di Universitas Andalas, yakni :
a. Dengan Pujian.
b. Sangat Memuaskan.
c. Memuaskan.
8) Dalam hal penilaian terhadap pernyataan lulus ujian disertai dengan
perbaikan tugas akhir, maka diberi tenggang waktu untuk memperbaiki selama 1 (satu) bulan sejak ujian dilaksanakan. Jika tenggang waktu yang dimaksud tidak dapat dipenuhi, maka mahasiswa dengan sepengetahuan pembimbing segera mengajukan permohonan perpanjangan waktu perbaikan tugas akhir kepada Ketua Bagian dengan tembusan Pimpinan Fakultas.
9) Perpanjangan waktu perbaikan tugas akhir diberikan 15 hari terhitung
Ketua Bagian Menyetujuinya.
10)Perpanjangan waktu perbaikan tugas akhir diberikan rentang waktu
sebelum wisuda bagi yang bersangkutan diselenggarakan.
11)Perbaikan dinyatakan selesai setelah disetujui pembimbing.
1.9. Pengesahan
Pengesahan tugas akhir dapat dilakukan setelah dinyatakan lulus tanpa perbaikan, atau setelah tugas akhir diperbaiki bagi yang dinyatakan lulus dengan perbaikan.
a. Tugas akhir yang telah selesai disahkan dengan cara ditandatangani (tanda
tangan asli) oleh pembimbing dan penguji.
b. Pengesahan tugas akhir terlebih dahulu diminta-kan kepada penguji dan
selanjutnya kepada pembimbing.
c. Jumlah pengadaan tugas akhir adalah 5 (lima) eksemplar yang diserahkan
13
2. TEKNIK PENULISAN TUGAS AKHIR
Agar penulisan tugas akhir sempurna, penulis (mahasiswa) harus memperhatikan teknik penulisan sebagai berikut:
2.1. Format dan Penataan Penulisan 2.1.1. Kertas
1) Naskah usulan penelitian/penulisan tugas akhir (Skripsi, Studi
Kasus Hukum dan Memorandum Hukum) ditulis di atas kertas HVS putih tanpa garis, ukuran A4 (210 mm x 297 mm), dengan berat 70 gr.
2) Naskah Akhir tugas akhir (Skripsi, Studi Kasus Hukum dan
Memorandum Hukum) ditulis di atas kertas HVS putih tanpa garis, ukuran A4 (210 mm x 297 mm), dengan berat 80 gr.
2.1.2. Pengetikan
1) Naskah diketik menggunakan komputer dengan program pengolah
kata, seperti Microsoft Word, dengan jenis huruf Times New
Roman, besar font sebagai berikut:
a. Naskah: 12 pt
b. Judul bab: 12 pt
c. Judul skripsi: 14 pt
2) Judul tugas akhir dan bab diketik dengan huruf kapital dan tebal
(bold). Judul subbab dan subsubbab tetap diketik dengan font 12 pt.
Semua judul diketik dengan cetak tebal.
3) Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja.
4) Huruf yang tercetak dari printer harus berwarna hitam pekat dan
seragam.
2.1.3. Margin (batas pinggir pengetikan)
1) Batas pengetikan adalah 4 cm untuk tipi kiri, 2,5 cm untuk tepi
kanan, 2,5 cm untuk tepi atas dan 2,5 cm untuk tepi bawah.
2) Nomor bab diketik 6,5 cm dari tepi atas dan judul bab dimulai 8 cm
dari tepi atas. 2.1.4. Spasi
1) Jarak pengetikan adalah 2 spasi.
2) Jarak pengetikan abstrak adalah 1 spasi.
3) Jarak antar alinea tetap 2 spasi.
4) Jarak baris antara teks, nomor bab dan judul bab adalah 2 spasi.
14
6) Jarak antara akhir naskah dengan sub judul berikutnya 4 spasi.
7) Jarak antara sub judul dan sub-sub judul adalah 2 spasi.
8) Judul tabel, gambar, grafik beserta keterangannya diketik dengan
jarak 1 spasi.
9) Untuk catatan kaki, daftar pustaka dan kutipan langsung yang lebih
dari empat baris dipergunakan spasi rapat (1 spasi).
10)Awal alinea dimulai menjorok (masuk) ke dalam sebanyak 5-7
ketukan atau 1 tab (1,25 cm) dari batas kiri bidang pengetikan.
11)Pada sub bab atau sub-sub bab, awal alinea tetap diketik sejajar
dengan huruf pertama sub bab. 2.1.5. Penomoran Halaman
1) Bagian awal atau disebut juga bagian pendahuluan (preliminary
pages) yang terdiri dari cover dalam dan halaman pengesahan. Seluruh bagian ini tidak menggunakan nomor halaman.
2) Penomoran halaman menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii,
iv, dst.nya) yang dimulai dari halaman abstrak, abstrak Bahasa Inggris, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar istilah/daftar singkatan/daftar istilah dan singkatan.
3) Nomor halaman untuk bagian isi menggunakan angka Arab dan
diletakkan di bagian kanan atas, kecuali halaman dengan judul bab (bab baru) diletakkan di bagian tengah bawah naskah. Nomor halaman isi berakhir sampai dengan Daftar Pustaka.
4) Lampiran menggunakan nomor sendiri sesuai dengan urutan
lampiran yang tertulis dalam daftar isi.
5) Nomor halaman dapat dicantumkan pada sudut kanan bawah atau
sudut kanan atas.
6) Apabila penomoran diletakkan di sudut kanan atas, nomor halaman
di setiap awal bab tidak dicantumkan, tetapi tetap diperhitungkan. 2.1.6. Penomoran Tabel dan Gambar
Nomor tabel dan gambar menggunakan angka Arab (1,2,3,4,10,….dst), sesuai dengan nomor bab tempat tabel atau gambar dicantumkan, diikuti dengan nomor urut tabel atau gambar dengan angka Arab. Contoh penulisan nomor tabel: Tabel 1.1 (tabel ini berada di bab 1 dan merupakan tabel pertama). Contoh penulisan nomor gambar: Gambar 2.1 (gambar ini berada di bab 2 dan merupakan gambar pertama).
2.1.7. Judul Bab, Subbab, Anak Subbab dan lain-lain
1) Judul bab ditulis di bagian tengah atas dengan huruf kapital dan
tidak digarisbawahi atau tidak ditulis di antara tanda kutip. Judul bab juga tidak diakhiri tanda titik.
15
2) Judul subbab diketik mulai dari batas kiri dan dicetak tebal (bold).
Semua kata dimulai dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama setelah judul subbab dimulai dengan alinea baru.
3) Judul anak subbab diketik dari batas kiri dan dicetak tebal (bold)
tanpa diakhiri dengan titik. Semua kata dimulai dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan kata depan. Kalimat pertama sesudah judul anak subbab dimulai dengan alinea baru.
2.1.8. Judul Gambar
1) Judul gambar terletak di atas gambar.
2) Penulisan judul gambar dimulai dari batas tepi kiri.
3) Judul gambar diawali oleh tulisan Gambar yang diikuti oleh nomor
gambar dan diakhiri dengan tanda titik, diikuti oleh judul gambar.
4) Apabila lebih dari satu baris, judul gambar ditulis dalam spasi 1
(tunggal).
5) Gambar yang dikutip dari buku lain harus dicantumkan sumbernya,
ditulis di bawah gambar, dimulai dari batas tepi kiri dalam spasi 1 (tunggal).
2.1.9. Judul Tabel
1) Judul tabel terletak di atas tabel.
2) Judul tabel diawali oleh tulisan Tabel yang diikuti oleh nomor tabel
tanpa titik.
3) Penulisan judul tabel dimulai dari batas tepi kiri, di bawah nomor
tabel.
4) Apabila lebih dari satu baris, judul tabel ditulis dalam spasi
tunggal.
5) Tabel yang dikutip dari buku lain harus dicantumkan sumbernya,
ditulis di bawah tabel, dimulai dari batas tepi kiri dalam spasi tunggal.
2.1.10.Pemberian Tanda Bagian
Pemberian tanda bagian dalam skripsi pada judul sub bab atau subsubbab harus tetap konsisten. Bila bab dan subbab menggunakan angka Arab harus tetap digunakan sampai akhir naskah. Untuk kalimat yang menggunakan pembagian dapat digunakan gabungan angka Arab, angka Romawi serta abjad. Pembagian yang lazim digunakan adalah sebagai berikut :
A. B.
16 2. a. b. 1). 2). a). b). (1). (2).
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, pakailah nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian. Penggunaan tanda yang bukan angka atau huruf seperti ●■♣, tidak diperbolehkan.
2.2. Penulisan Sumber Kutipan
Kutipan merupakan pernyataan resmi dalam teks tentang sumber informasi yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyebutan sumber dalam penulisan tugas akhir berfungsi sebagai penghargaan pada peneliti yang dikutip pendapatnya, pengakuan dan permohonan izin penggunaan karya yang dikutip, dan pelaksanaan etika masyarakat ilmiah dan akademik.
Kutipan secara garis besar dapat dibedakan atas dua kelompok sebagai berikut: 1) Kutipan Langsung
a. Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung tidak melebihi 3 (tiga) baris dan digabungkan pada teks penulis dengan memisahkannya dalam dua tanda kutip. Jarak antar baris tetap sama dengan jarak teks penulis (2 spasi).
b. Kutipan langsung panjang
Kutipan langsung yang panjangnya melebihi tiga baris. Kutipan dipisahkan dari teks penulis dan membentuk satu alinea baru dan tidak diapit tanda kutip. Jarak antar baris kutipan satu spasi. Kalimat yang mendahului kutipan diakhiri dengan tanda baca titik dua, koma atau titik tergantung susunan kalimatnya. Seluruh kutipan diketik menjorok ke dalam antara 5-7 ketikan.
2) Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung merupakan ringkasan dari persepsi penulis terhadap suatu teks dan dipresentasikan dengan menggunakan gaya bahasa sendiri, terdiri atas:
17
Kutipan yang tidak melebihi satu alinea dan dinyatakan dalam karya penulis pada alinea tersebut.
b. Kutipan tidak langsung panjang
Kutipan dengan panjang kalimat melebihi satu alinea sehingga kutipan dicantumkan dalam alinea sendiri. Jarak antar baris tetap sama dengan jarak teks penulis (2 spasi).
Setiap kali mengutip pendapat orang lain, maka harus mencantumkan sumber kutipan yang bersangkutan. Setidaknya, terdapat tiga cara pengutipan yang umum dilakukan, yaitu American Psychological Associations Manual (APA) atau catatan pinggang/perut; Moderen Language Association Handbook
(MLA) atau endnote; atau Chicago Manual of Style (Kate L. Turabian) atau
lebih dikenal dengan sebutan catatan kaki (footnote). Program Studi Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Andalas memakai cara Chicago Manual atau Turabian sebagai pedoman penulisan tugas akhir, yaitu dengan memakai catatan kaki.
Tata cara penulisan catatan kaki dalam penulisan tugas akhir sebagai berikut:
1) Catatan kaki ditulis pada bagian bawah halaman naskah. Jarak catatan kaki
dengan baris terakhir teks minimal 2 spasi dan disela oleh garis pemisah sepanjang lebih kurang 5 cm.
2) Catatan kaki diberi nomor urut sesuai urut kutipan.
3) Penulisan nama penulis dalam catatan kaki tidak disertai dengan
penyebutan gelar.
4) Penulisan catatan kaki untuk rujukan yang bersumber dari buku dengan
satu orang penulis dilakukan dengan penyebutan nama penulis, tahun
terbit, judul buku (cetak miring), nama penerbit, kota terbit, dan halaman
(disingkat dengan hlm.)
2.2.1. Sumber Kutipan Buku 1) Satu Pengarang
1 Zulkarnain Sitompul, 2002, Perlindungan Dana Nasabah:
Suatu Gagasan Tentang Pendirian Lembaga Penjamin Simpanan di Indonesia, Universitas Indonesia Fakultas Hukum Program Pasca Sarjana, Jakarta, hlm.1.
2) Dua Pengarang
2 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2007, Penelitian
Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, ed. 1, cet.10, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 61.
18
3 Tri Hayati, Harsanto Nursadi dan Andhika Danesjvara,
2005, Hukum Administrasi Pembangunan Pendekatan dari Sudut
Hukum dan Perencanaan, Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, hlm. 7.
4) Lebih dari tiga Pengarang
4 C.P.F. Luhulima, Et. Al., 1994, Seperempat Abad ASEAN,
Proyek Kerjasama Antara Negara ASEAN Sekretariat Nasional ASEAN Departemen Luar Negeri, Jakarta, hlm. 22.
5) Editor (Penyunting)/penghimpun
5 Lynton K. Caldwell, 1994, “Concepts in Development of
International Environmental Policies," dalam Ludwik A. Teclaff
and Albert Utton, Ed., International Environmental Law, Praeger
Publishers, New York, hlm. 46. 6) Terjemahan/Saduran
6 J. G. Starke, 1995, Pengantar Hukum Internasional, [An
Introduction to International Law], diterjemahkan oleh Sumitro LS. Danuredjo, Jilid 1, Edisi Kesembilan, Aksara Persada Indonesia, Jakarta, hlm. 153.
7) Bab/chapter dari buku yang merupakan kumpulan karangan
7 Mardjono Reksodiputro, 2004, “Masih Adakah Harapan
Reformasi di Bidang Hukum?” dalam Pembaharuan Hukum Kumpulan Karangan Alumni FHUI, ILUNI-FHUI, Jakarta, hlm. 197.
8) Terbitan lembaga/organisasi
8 Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen
Kehakiman, 1984, Lokakarya Masalah Pembaruan Kodifikasi
Hukum Pidana Nasional Buku I, Badan Pembinaan Hukum Nasional, Jakarta, hlm. 89.
2.2.2. Sumber Kutipan Artikel 1) Majalah
9 Topo Santoso, 2004, “Prospek dan Urgensi Uji Materiil
UU No 32 Tahun 2004,” Hukum dan Pembangunan 3 (Juli –
September 2004), hlm. 259. 2) Harian
10 Imam Prihadiyoko, 2009, “Pertanyaan Rakyat, untuk
19
2.2.3. Sumber Kutipan Skripsi/Tesis/Disertasi/Makalah/Jurnal 1) Skripsi/Tesis/Disertasi
11 A.Wangsawidjaja. Z, 2011, “Problem Dan Penyelesaian
Pembiayaan Macet Pada Unit Usaha Syariah Bank Umum Milik Pemerintah,” Disertasi Doktor Universitas Islam Negeri Jakarta, Jakarta, hlm. 11.
2) Makalah
12 Takdir Rahmadi, 2009, “Peraturan Mahkamah Agung
Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi di Pengadilan: Prosedur Penyusunan, Lingkup Muatannya dan Kaitannya dengan Mediasi di Luar Pengadilan,” Makalah disampaikan pada Seminar Sehari tentang Legalitas Institusional Dewan Pers Sebagai Lembaga Mediasi Sengketa Pers, Jakarta, 5 Februari 2009, hlm. 8.
3) Jurnal
13 Saldi Isra, 2019, “Asymmetry in Decentralized, Unitary
State : Lessons from the Special Regions of Indonesia”, Journal on Ethnopolitics and Minority Issue in Europe, Vol. 18, No. 2, 2019, hlm. 46.
2.2.4. Sumber Kutipan Peraturan Perundang-Undangan
Penulisan catatan kaki untuk rujukan yang bersumber dari peraturan perundang-undangan dilakukan dengan menyebutkan pasal dari peraturan perundang-undangan dimaksud.
14 Pasal 142 ayat (1) huruf f Undang Undang No. 40 Tahun
2007 tentangPerseroan Terbatas.
16 Pasal 1400 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
[Bugelijk Wetboek], diterjemahkan oleh Soebekti dan R. Tjitosudibio, 1914, Paradnya Paramita, Jakarta.
17 Pasal 23 Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2008
tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. 2.2.5. Sumber Kutipan Internet
Penulisan catatan kaki untuk rujukan yang berasal dari website atau internet dilakukan dengan mencantumkan judul tulisan/informasi yang dirujuk, alamat website, dan waktu kunjungan.
20
18 Hasan Wirayudha, “Peran Strategis Indonesia di
Kawasan ASEAN”, http://www.aseansec.org, dikunjungi pada tanggal 6 Juli 2000 Jam 17.35.
2.3. Penulisan Pengulangan Kutipan
Dalam menuliskan sumber kutipan pada catatan kaki (footnote), ada
kalanya seorang penulis harus mengambil dari beberapa sumber yang sama. Untuk itu, terdapat beberapa cara penggunaannya:
2.3.1. Penggunaan Ibid.
Ibid. merupakan singkatan dari ibidem yang berarti pada tempat yang
sama. Ibid digunakan apabila sumber kutipan berasal dari sumber yang
sama dengan sumber yang dicantum dalam catatan kaki sebelum dan belum disela oleh sumber lainya.
Contoh:
1 C.P.F. Luhulima, Et. Al., 1994, Seperempat Abad
ASEAN, Proyek Kerjasama Antara Negara ASEAN Sekretariat Nasional ASEAN Departemen Luar Negeri, Jakarta, hlm. 22.
2 Ibid.
3 Ibid., hlm. 24. 2.3.2. Penggunaan Op.cit.
Op.cit merupakan singkatan dari opera citato yang berarti dalam
keterangan yang telah disebut. Op.cit digunakan dalam catatan kaki
yang menunjuk kepada sumber yang telah disebut secara lengkap sebelumnya dan telah diselingi sumber lain.
Contoh:
1 C.P.F. Luhulima, Et. Al., 1994, Seperempat Abad
ASEAN, Proyek Kerjasama Antara Negara ASEAN Sekretariat Nasional ASEAN Departemen Luar Negeri, Jakarta, hlm. 22.
2Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2007, Penelitian
Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, ed. 1, cet.10, Raja
Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 61.
3C.P.F. Luhulima, et. all., 1994, Op. cit., hlm. 40.
21
Loc. cit. merupakan singkatan dari loco citato yang berarti pada tempat
yang sama telah disebut. Loc. cit. dipakai untuk merujuk sumber yang
sama dengan halaman yang sama yang sudah disebut terakhir tetapi sudah diselingi oleh satu atau beberapa sumber lain. Dalam
menggunakan Loc. cit. tidak diikuti dengan penyebutan nomor
halaman. Contoh:
1 C.P.F. Luhulima, Et. Al., 1994, Seperempat Abad
ASEAN, Proyek Kerjasama Antara Negara ASEAN Sekretariat Nasional ASEAN Departemen Luar Negeri, Jakarta, hlm. 22.
2Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2007, Penelitian
Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, ed. 1, cet.10, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 61.
3C.P.F. Luhulima, et. all., Loc. cit.
4Soekanto, Loc. cit.
2.4. Penulisan Daftar Pustaka
Semua sumber rujukan dalam penelitian, termasuk nama narasumber yang diwawancarai dalam penelitian dicantumkan dalam daftar pustaka. Penulisan daftar pustaka dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut ini :
1) Daftar pustaka disusun menurut abjad nama keluarga atau nama akhir
pengarang/penulis. Sumber rujukan yang ditulis oleh lebih dari satu orang dituliskan semuanya, di mana nama selain pengarang pertama ditulis dengan tanpa mendahulukan nama belakang/nama keluarga.
2) Baris pertama daftar pustaka ditempatkan pada garis batas margin teks
sebelum kiri, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai setelah empat pukulan ketik dari garis margin kiri.
3) Apabila dalam daftar pustaka terdapat dua karya atau lebih yang ditulis
oleh seorang penulis maka untuk karya kedua dan seterusnya sebagai pengganti nama penulis dicantumkan garis sepanjang tujuh pukulan ketik. Dalam hal ini, nama penulis tidak perlu diulang.
4) Jika sumber rujukan dalam daftar pustaka terdiri beberapa macam sumber
seperti buku, jurnal, makalah, peraturan perundang-undangan, risalah sidang, majalah, surat kabar, brosur, website dan Iain-lain, maka sumber tersebut harus dikelompokkan dan tiap-tiap kelompok disusun menurut abjad. Khusus peraturan perundang-undangan disusun berdasarkan hierarki tertinggi dan tahun terbit lebih awal.
Penulisan daftar pustaka sesuai sumber masing-masing ditulis dengan contoh sebagai berikut ini:
22
2.4.1. Rujukan Daftar Pustaka berupa Buku 1) Satu Pengarang
Sitompul, Zulkarnain, 2002, Perlindungan Dana Nasabah: Suatu
Gagasan Tentang Pendirian Lembaga Penjamin Simpanan di Indonesia. Universitas Indonesia Fakultas Hukum Program Pasca Sarjana, Jakarta.
2) Dua Pengarang
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, 2007, Penelitian Hukum
Normatif Suatu Tinjauan Singkat. ed. 1, cet.10, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
3) Tiga Pengarang
Hayati, Tri, Harsanto Nursadi dan Andhika Danesjvara, 2004,
Hukum Administrasi Pembangunan Pendekatan dari Sudut Hukum dan Perencanaan, Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2005.
4) Lebih dari tiga Pengarang
Luhulima, C.P.F. Et. Al. 1994, Seperempat Abad ASEAN, Proyek
Kerjasama Antara Negara ASEAN Sekretariat Nasional ASEAN Departemen Luar Negeri, Jakarta, 1994.
5) Editor (Penyunting/penghimpun)
Caldwell, Lynton K., 1994, “Concepts in Development of
International Environmental Policies," dalam Ludwik A.
Teclaff and Albert Utton, Ed.International Environmental
Law, Praeger Publishers, New York.
6) Terjemahan/Saduran
Starke, J. G., 1995, Pengantar Hukum Internasional, [An
Introduction to International Law]. Diterjemahkan oleh Sumitro LS. Danuredjo, Jilid 1, Edisi Kesembilan, Aksara Persada Indonesia, Jakarta, 1995.
7) Bab/chapter dari buku yang merupakan kumpulan karangan
Reksodiputro, Mardjono. 2004, “Masih Adakah Harapan
Reformasi di Bidang Hukum?” dalam Pembaharuan Hukum Kumpulan Karangan Alumni FHUI, ILUNI-FHUI, Jakarta.
23
Departemen Kehakiman, Badan Pembinaan Hukum Nasional,
1984, Lokakarya Masalah Pembaruan Kodifikasi Hukum
Pidana Nasional Buku I, Badan Pembinaan Hukum Nasional, Jakarta.
2.4.2. Rujukan Daftar Pustaka berupa Kutipan Artikel 1) Majalah
Santoso, Topo. 2004, “Prospek dan Urgensi Uji Materiil UU No 32
Tahun 2004.” Hukum dan Pembangunan 3 (Juli –
September 2004), hlm. 259-270. 2) Harian
Prihadiyoko, Imam, 2009, “Pertanyaan Rakyat, untuk Siapa
Pemilu Itu?” Kompas. (10 Maret 2009), hlm. 6.
2.4.3. Rujukan Daftar Pustaka berupa Skripsi/Tesis/ Disertasi/ Makalah/Jurnal
1) Skripsi/Tesis/Disertasi
Wangsawidjaja, A., 2011, “Problem dan Penyelesaian Pembiayaan Macet Pada Unit Usaha Syariah Bank Umum Milik Pemerintah.” Disertasi Doktor Universitas Islam Negeri Jakarta, Jakarta.
2) Makalah
Rahmadi, Takdir, 2009, “Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi di Pengadilan: Prosedur Penyusunan, Lingkup Muatannya dan Kaitannya dengan Mediasi di Luar Pengadilan.” Makalah disampaikan pada Seminar Sehari tentang Legalitas Institusional Dewan Pers Sebagai Lembaga Mediasi Sengketa Pers, Jakarta, 5 Februari 2009.
3) Jurnal
Isra, Saldi, 2019, “Asymmetry in Decentralized, Unitary State :
Lessons from the Special Regions of Indonesia.” Journal on Ethnopolitics and Minority Issue in Europe, Vol. 18, No. 2, 2019.
2.4.4. Rujukan Daftar Pustaka berupa Peraturan Perundang-Undangan Undang Undang UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
24
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata [Burgerlijk Wetboek],
diterjemahkan oleh Soebekti dan R. Tjitosudibio, 1914, Paradnya Paramita, Jakarta.
Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.
2.4.5. Rujukan Daftar Pustaka berupa Internet
Wirayudha, Hasan. “Peran Strategis Indonesia di Kawasan ASEAN”, http://www.aseansec.org, dikunjungi pada tanggal 6 Juli 2000, Jam 17.35.
25
3. FORMAT PENULISAN SKRIPSI
3.1. Bagian Awal
3.1.1. Sampul Skripsi
Halaman sampul merupakan halaman terdepan dari Skripsi. Sampul skripsi berwarna Hijau, Merah, Biru, Kuning, Orange (Sesuai warna bagian/Program Kekhususan Mahasiswa). Pada sampul dicetak judul skripsi dengan huruf kapital. Sub Judul diletakkan di bawah judul. Nama lengkap penulis (tanpa gelar). Nomor Pokok Mahasiswa, Logo Unand, Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang dan Tahun
(Lampiran 1). 3.1.2. Halaman dan Judul
Memuat tulisan yang sama dengan halaman sampul. Namun menggunakan kertas putih sebagaimana halaman-halaman selanjutnya (Lampiran 1).
3.1.3. Pernyataan Keaslian
Bagian ini memuat pernyataan di atas materai yang ditandatangani oleh penulis bahwa hasil karya yang bersangkutan
bebas dari plagiarisme (Lampiran 2).
3.1.4. Halaman Pengesahan
Memuat pengesahan oleh Dekan, Wakil Dekan I, Penguji, Pembimbing, lengkap dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan (Lampiran 3).
3.1.5. Kata Pengantar
Bagian ini memuat hantaran penulisan secara singkat mengenai maksud skripsi dan ucapan terima kasih. Penulisan nama dalam ucapan terima kasih harus ditulis lengkap (bukan nama panggilan).
3.1.6. Daftar Isi
Memuat gambaran isi Skripsi secara utuh sebagai petunjuk bagi pembaca untuk langsung melihat isi Skripsi secara keseluruhan atau membaca bagian-bagian tertentu yang ingin dibaca. Daftar isi memuat judul semua bab, subbab dan bagian-bagian tulisan yang disertai dengan nomor halaman yang sama dengan halaman masing-masing bagian.
26 3.1.7. Abstrak
Setiap skripsi mempunyai abstrak yang berfungsi sebagai kesatuan informasi yang utuh bagi pembaca tentang inti karya ilmiah. Abstrak ditulis dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, masing-masing tidak lebih dari satu halaman. Abstrak berisi empat komponen, yaitu : (1) judul skripsi, nama dan nomor induk mahasiswa; (2) latar belakang, masalah penelitian; (3) metode penelitian; dan (4) hasil penelitian. Pada bagian akhir abstrak dituliskan
kata kunci atau keywords(Lampiran 4).
3.1.8. Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran
Jika Skripsi memuat Tabel, Gambar atau Lampiran, maka dibuatkan halaman tersendiri yang memuat daftar tersebut.
3.2. Bagian Isi
3.2.1. BAB I Pendahuluan
Bab ini memuat : (a) Latar Belakang Masalah; (b) Rumusan Masalah; (c) Tujuan Penelitian; (d) Manfaat Penelitian (Manfaat Teoritis dan Manfaat Praktis); (e) Metode Penelitian; dan (h) Sistematika Penulisan.
Secara keseluruhan, bab ini berisi materi yang sama dengan muatan Proposal Penelitian Skripsi. Hanya saja, hal-hal tersebut sudah diselesaikan dengan perkembangan yang terjadi selama proses penelitian dan dituangkan dalam bentuk Skripsi.
3.2.2. BAB II Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka menjadi acuan untuk masalah yang diteliti dan penulisan skripsi atau biasa disebut landasan teori. Untuk itu, tinjauan Pustaka berisi pendapat-pendapat ahli, hasil penelitian terdahulu, asas-asas hukum maupun peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Uraian tersebut disusun secara sistematis dengan kajian mendalam, sehingga terbentuk suatu kerangka atau pola berpikir tertentu yang dijadikan pisau analisis untuk menganalisis masalah yang diteliti. Kajian yang dimuat pada bagian Tinjauan Pustaka dianjurkan untuk diambil dari sumber aslinya.
3.2.3. BAB III Hasil Penelitian dan Pembahasan Masalah
Bagian ini memuat penjabaran hasil penelitian dan pembahasan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Hasil penelitian disajikan
27
secara sistematis mulai dari yang umum kemudian mengarah pada yang khusus.
Hasil penelitian dan pembahasan tersebut dapat ditulis lebih dari satu bab (sesuai jumlah masalah yang diteliti). Dengan demikian, hasil penelitian bisa ditulis dalam dua bab, tiga bab atau lebih. Masing-masing bab diberi judul sesuai substansi pembatasannya.
3.2.4. BAB IV Penutup
Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan mengemukakan secara singkat apa yang diperoleh dari penelitian serta menjawab tujuan-tujuan penelitian. Saran berisi kebijakan atau tindakan yang dianjurkan untuk diambil dalam rangka perbaikan pembangunan hukum dan ilmu pengetahuan hukum.
3.3. Bagian Akhir
3.3.1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka mencakup secara lengkap sumber informasi yang telah digunakan dalam tulisan. Daftar pustaka memuat literatur yang dikutip penulis, termasuk bahan-bahan yang tidak diterbitkan dan tidak diperoleh di perpustakaan. Daftar pustaka diketik dengan jarak satu spasi.
Dalam daftar pustaka, semua nama pengarang harus disebutkan. Jika daftar pustaka memuat pengarang yang sama untuk beberapa judul buku, urutannya dimulai dengan tahun terbit tertua. Jika daftar pustaka memuat pengarang yang sama untuk beberapa judul dalam tahun yang sama, maka urutan daftar tersebut dimulai urutan abjad judul.
3.3.2. Lampiran
Lampiran memuat informasi-informasi penunjang
mencantumkan hal-hal yang dianggap perlu yang tidak langsung dibahas dalam naskah skripsi. Kelompok-kelompok lampiran yang berbeda dapat disebut sebagai Lampiran A, B, C . Lampiran tersebut tidak diberi nomor halaman.
3.3.3. Daftar Riwayat Hidup Penulis/Biodata
Ditulis maksimal satu halaman yang memuat nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, dan lainnya.
28
4. FORMAT PENULISAN STUDI KASUS HUKUM 4.1. Bagian Awal
4.1.1. Sampul Studi Kasus Hukum
Halaman sampul merupakan halaman terdepan dari Studi Kasus Hukum. Sampul Studi Kasus Hukum berwarna Hijau, Merah, Biru, Kuning, Orange (Sesuai warna bagian/Program Kekhususan Mahasiswa). Pada sampul dicetak judul “Studi Kasus Hukum” dengan huruf kapital. Sub Judul diletakkan di bawah judul. Nama lengkap penulis (tanpa gelar). Nomor Pokok Mahasiswa, Logo Unand, Fakultas
Hukum Universitas Andalas, Padang dan Tahun (Lampiran 1).
4.1.2. Halaman dan Judul
Memuat tulisan yang sama dengan halaman sampul. Namun menggunakan kertas putih sebagaimana halaman-halaman selanjutnya
(Lampiran 1).
4.1.3. Pernyataan Keaslian
Bagian ini memuat pernyataan di atas materai yang ditandatangani oleh penulis bahwa hasil karya yang bersangkutan
bebas dari plagiarisme (Lampiran 2).
4.1.4. Halaman Pengesahan
Memuat pengesahan oleh Dekan, Wakil Dekan I, Penguji, dan Pembimbing, lengkap dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan
(Lampiran 3). 4.1.5. Kata Pengantar
Bagian ini memuat hantaran penulisan secara singkat mengenai maksud Studi Kasus Hukum dan ucapan terima kasih. Penulisan nama dalam ucapan terima kasih harus ditulis lengkap (bukan nama panggilan).
4.1.6. Daftar Isi
Memuat gambaran isi Studi Kasus Hukum secara utuh sebagai petunjuk bagi pembaca untuk langsung melihat isi Studi Kasus Hukum secara keseluruhan atau membaca bagian-bagian tertentu yang ingin dibaca. Daftar isi memuat judul semua bab, subbab dan bagian-bagian
29
tulisan yang disertai dengan nomor halaman yang sama dengan halaman masing-masing bagian.
4.1.7. Abstrak
Setiap skripsi mempunyai abstrak yang berfungsi sebagai kesatuan informasi yang utuh bagi pembaca tentang inti karya ilmiah (Studi Kasus Hukum). Abstrak ditulis dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, masing-masing tidak lebih dari satu halaman. Abstrak berisi empat komponen, yaitu : (1) judul Studi Kasus Hukum, nama dan nomor mahasiswa; (2) latar belakang, masalah; (3) metode penelitian; dan (4) hasil analisis. Pada bagian akhir abstrak
dituliskan kata kunci atau keywords. (Lampiran 4)
4.1.8. Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran
Jika Studi Kasus Hukum memuat Tabel, Gambar atau Lampiran, maka dibuatkan halaman tersendiri yang memuat daftar tersebut.
4.2. Bagian Isi
4.2.1. BAB I Latar Belakang Pemilihan Kasus
Hal terpenting pada bagian ini adalah menuliskan alasan mengapa kasus yang bersangkutan penting dikaji, baik dari segi praktik penegakan hukum, penemuan hukum, budaya hukum maupun dari segi pengembangan hukum.
Bab ini memuat : (a) Latar Belakang Masalah; (b) Rumusan Masalah; (c) Tujuan Studi Kasus; (d) Manfaat Studi Kasus (Manfaat Teoritis dan Manfaat Praktis); (e) Metode Penelitian; dan (h) Sistematika Penulisan.
Secara keseluruhan, bab ini berisi materi yang sama dengan muatan Usulan Studi Kasus. Hanya saja, hal-hal tersebut sudah diselesaikan dengan perkembangan yang terjadi selama proses analisis dan dituangkan dalam bentuk Laporan Studi Kasus Hukum.
4.2.2. BAB II Kasus Posisi
Berisi kronologis terjadinya kasus yang harus menggambarkan para pihak yang berperkara, tempat dan waktu kejadian, objek perkara serta fakta-fakta hukumnya.
Kronologis kasus tersebut disusun secara berurutan dan sistematis. Disarankan pada bagian akhirnya memperlihatkan garis
30
waktu (timeline) perjalanan kasus sehingga dapat memudahkan dalam
memahami perjalanan kasus yang akan dianalisis. 4.2.3. BAB III Analisis Penyelesaian Kasus Hukum
Sub-bab pada bagian ini disesuaikan dengan jumlah butir-butir rumusan masalah, yang menggambarkan secara umum setidak tidaknya meliputi:
a. Analisis peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
penyelesaian kasus.
b. Analisis mengenai bagaimana hakim, pejabat Tata Usaha Negara
(TUN) atau Arbiter menafsirkan dan menerapkan hukum dalam penyelesaian kasus.
c. Analisis kepentingan para pihak dalam negosiasi/mediasi.
4.2.4. Format BAB IV Penutup
Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan mengemukakan secara singkat apa yang diperoleh dari Studi Kasus Hukum (disesuaikan dengan rumusan masalah pada Studi Kasus Hukum). Saran berisi kebijakan atau tindakan yang dianjurkan untuk diambil dalam rangka perbaikan pembangunan hukum dan ilmu pengetahuan hukum.
4.3. Bagian Akhir
4.3.1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka mencakup secara lengkap sumber informasi yang telah digunakan dalam Studi Kasus Hukum. Daftar pustaka memuat literatur yang dikutip penulis, termasuk bahan-bahan yang tidak diterbitkan dan tidak diperoleh di perpustakaan. Daftar pustaka diketik dengan jarak satu spasi.
Dalam daftar pustaka, semua nama pengarang harus disebutkan. Jika daftar pustaka memuat pengarang yang sama untuk beberapa judul buku, urutannya dimulai dengan tahun terbit tertua. Jika daftar pustaka memuat pengarang yang sama untuk beberapa judul dalam tahun yang sama, maka urutan daftar tersebut dimulai urutan abjad judul.
4.3.2. Lampiran
Lampiran memuat informasi-informasi penunjang
mencantumkan hal-hal yang dianggap perlu yang tidak langsung dibahas dalam naskah Studi Kasus Hukum. Kelompok-kelompok lampiran yang berbeda dapat disebut sebagai Lampiran A, B, C . Lampiran tersebut tidak diberi nomor halaman.
31
4.3.3. Daftar Riwayat Hidup Penulis/Biodata
Ditulis maksimal satu halaman yang memuat nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, dan lainnya.
32
5. FORMAT PENULISAN MEMORANDUM HUKUM
5.1. Bagian Awal
5.1.1. Sampul Memorandum Hukum
Halaman sampul merupakan halaman terdepan dari
Memorandum Hukum. Sampul studi kasus hukum berwarna Hijau, Merah, Biru, Kuning, Orange (Sesuai warna bagian/Program Kekhususan Mahasiswa). Pada sampul dicetak judul “Studi Kasus Hukum” dengan huruf kapital. Sub Judul diletakkan di bawah judul. Nama lengkap penulis (tanpa gelar). Nomor Pokok Mahasiswa, Logo Unand, Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang dan Tahun
(Lampiran 1).
5.1.2. Halaman dan Judul
Memuat tulisan yang sama dengan halaman sampul. Namun menggunakan kertas putih sebagaimana halaman-halaman selanjutnya
(Lampiran 1).
5.1.3. Pernyataan Keaslian
Bagian ini memuat pernyataan di atas materai yang ditandatangani oleh penulis bahwa hasil karya yang bersangkutan
bebas dari plagiarisme (Lampiran 2).
5.1.4. Halaman Pengesahan
Memuat pengesahan oleh Dekan, Wakil Dekan I, Penguji, dan Pembimbing, lengkap dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan
(Lampiran 3). 5.1.5. Kata Pengantar
Bagian ini memuat hantaran penulisan secara singkat mengenai maksud Memorandum Hukum dan ucapan terima kasih. Penulisan nama dalam ucapan terima kasih harus ditulis lengkap (bukan nama panggilan).
5.1.6. Daftar Isi
Memuat gambaran isi Memorandum Hukum secara utuh sebagai petunjuk bagi pembaca untuk langsung melihat isi Memorandum Hukum secara keseluruhan atau membaca