• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKIP)

Triwulan 4 Tahun 2019

Balai Bioteknologi

(2)

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera

Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah maka setiap Instansi Pemerintah, baik di pusat maupun di daerah, diwajibkan untuk menyusun laporan kinerjanya. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya BPPT dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja ini sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban BPPT kepada Presiden dan masyarakat/publik atas pelaksanaan tugas dan fungsi BPPT melalui program dan kegiatan yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja BPPT.

Kami berharap laporan kinerja ini bermanfaat dan dapat dipergunakan oleh para pemangku kepentingan. Sekian dan Terima Kasih

Kepala Balai Bioteknologi

(3)

BAB I

1.1 Gambaran Umum

Balai Bioteknologi Merupakan unit kerja dibawah Pusat Teknologi Farmasi dan Medika yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

Tugas :

Balai Bioteknologi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan bioteknologi

Fungsi :

a. Perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian, monitoring dan evaluasi kegiatan teknis operasional dan atau teknis penunjang dalam penerapan dan layanan bioteknologi

b. Perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian dan pemasyarakatan di dalam pengembangan produk dan layanan bioteknologi

c. Pelaksanaan urusan kehumasan, kepegawaian, keuangan, kesekretariatan, rumah tangga, dan pengelolaan sarana teknis

Pada tahun anggaran ini Balai Bioteknologi mempunyai target akan menghasilkan : 1. 5 Inovasi Teknologi Produksi Pembibitan Tanaman Hortikultura dan Perkebunan 2. 2 Inovasi Bioteknologi Untuk Pengembangan Bahan Baku Obat

3. Layanan Jasa Bioteknologi a. 1 Jasa Pengujian b. 1 Kerjasama Riset c. 1 Kerjasama Produksi

d. Indeks Kepuasan Masyarakat dengan Nilai A 4. Layanan Perkantoran

Untuk mencapai target tersebut Balai Bioteknologi mendapatkan total anggaran DIPA sebesar 27.947.556.000

(4)
(5)

BAB II

2.1 Rencana Strategis

Sesuai dengan RPJMN 2015-2019 dan Rencana Strategis (Renstra) BPPT 2015-2019, maka Renstra Balai Bioteknologi 2015 – 2019 merupakan turunan dari RenstraTAB 2015-2019. Secara khusus RPJPN 2005-2025 menyatakan bahwa penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) diantaranya yang berhubungan dengan bidang teknologi agroindustri dan bioteknologi yaitu untuk mendukung ketahanan pangan, kebutuhan teknologi kesehatan dan peningkatan jumlah penemuan dan pemanfaatannya dalam sektor produksi.

Visi pembangunan dalam bidang IPTEK yang terdapat dalam dokumen rencana pembangunan jangka panjang IPTEK 2005 – 2025 adalah “Terwujudnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai kekuatan utama kesejahteraan berkelanjutan dan kesejahteraan peradaban”. Penyusunan VISI BPPT didasarkan pada pencermatan terhadap amanat yang terkandung dalam dokumen Visi IPTEK diatas dan memperhatikan Tupoksi BPPT serta mengakomodasi kondisi kekinian dan tuntutan terhadap BPPT.

Pasal 31 Ayat 5 UUD 1945 hasil Amandemen ke-4 menyebutkan bahwa “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”. Amandemen ini, maka sektor ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) mempunyai peran penting bagi upaya pencapaian kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Akan tetapi, pembangunan iptek hanya akan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional dalam upaya meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat jika produk yang dihasilkan bisa didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau dapat menjadi solusi bagi permasalahan nyata baik yang dihadapi pemerintah maupun masyarakat. Dalam RPJMN Buku I Bab V Kebijakan Pembangunan Nasional dijelaskan bahwa secara umum strategi pembangunan nasional menggariskan antara lain tentang tiga dimensi pembangunan, yaitu dimensi pembangunan manusia termasuk di dalamnya dimensi kesehatan, dimensi pembangunan sector unggulan yang salah satunya adalah kedaulatan pangan dan dimensi pemerataan dan kewilayahan. Dalam Buku II Bab IV Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahap II dijelaskan bahwa Pembangunan Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) diarahkan untuk memantapkan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek dan memperkuat daya saing perekonomian. Pembangunan Ilmu pengetahuan dan teknologi diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan dan energi; penciptaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi; penyediaan teknologi transportasi, kebutuhan teknologi pertahanan, dan teknologi kesehatan; serta peningkatan jumlah penemuan dan pemanfaatannya dalam sektor industri. Untuk mencapai hal diatas, dalam RPJMN telah diarahkan strategi pembangunan iptek melalui dua prioritas pembangunan yakni, penguatan Sistem Inovasi Nasional (SIN) dan Peningkatan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek (P3 Iptek).

Punas riset teknologi kesehatan dan obat yang tertuang dalam Buku II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, menyebutkan: Riset teknologi kesehatan dan obat diharapkan dapat mengembangkan dan menerapkan teknologi pengembangan nutrisi khusus, teknologi pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat (BBO) untuk substitusi impor, dan teknologi pengembangan tanaman obat dan obat tradisional. BPPT melalui pengkajian dan penerapan teknologi obat diharapkan dapat menghasilkan: (1). Teknologi produksi ekstrak terstandar tanaman obat Indonesia dan formula sediaan obat herbal tertsandar (2). Produk kit diagnostika untuk deteksi penyakit infeksi dan seed vaksin demam berdarah, (3). Rekomendasi teknologi produksi bahan baku obat (antibiotik, bahan biofarmasi, dekstrosa dan bahan baku obat lainnya) dan (4). Kawasan inovasi produk kesehatan berbasis sumberdaya hayati Indonesia.

BPPT telah membuat suatu perencanaan jangka menengah yaitu Rencana Strategis 20152019 yang sesuai dengan tupoksi dan mengacu pada RPJMN 2015-2019. Terkait dengan perencanaan kinerja untuk memenuhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, BPPT menggunakan Renstra sebagai acuan dalam membuat Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Renstra BPPT merupakan acuan dalam penyusunan Renstra Kedeputian. Renstra Kedeputian TAB kemudian akan dijabarkan kedalam renstra unit kerja seperti Balai Bioteknologi. Selain itu antara RPJMN, Renstra, Rencana Kerja (Renja), RKT dan Penetapan Kinerja (PK) BPPT hingga ke tingkat unit kerja terdapat saling keterkaitan sebagai satu alur pemikiran (Gambar 2.1).

Renstra Kedeputian TAB 2015-2019 merupakan acuan dalam menyusun program, kegiatan, dan anggaran serta indikator kinerja dan targetnya di lingkungan TAB yang telah disesuaikan dengan adanya kebijakan pemerintah dan hasil review khususnya pada tingkatan indikator. Renstra ini selanjutnya akan menjadi bahan untuk laporan

(6)

akuntabilitas kedeputian kepada stakeholders dan customers dalam perencanaan program, perencanaan sumberdaya, perencanaan kelembagaan dan pengendalian pelaksanaan program serta pengawasan agar lebih berhasil dan berdaya guna dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi TAB

2.2 Sasaran Strategis

Sasaran kegiatan Balai Bioteknologi mengacu pada sasaran strategis BPPT, yaitu:

1. Terwujudnya inovasi di bidang Bioteknologi untuk mendukung peningkatan daya saing industri 2. Meningkatnya kualitas layanan Bioteknologi

3. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi

2.3 Perjanjian Kinerja (PK)

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

1 Dihasilkannya inovasi teknologi produksi pembibitan tanaman hortikultura & perkebunan

Jumlah inovasi perbanyakan tanaman hortikultura & perkebunan

3

Jumlah diseminasi teknologi produksi benih tanaman dan produk bioteknologi pertanian

1

Jumlah pengembangan kawasan wisata agro 1

2 Dihasilkannya Inovasi bioteknologi untuk pengembangan bahan baku obat

Jumlah inovasi bahan baku obat anti malaria 1

Jumlah inovasi BBO sefalosporin 1

3 Terlaksannya Jasa Bioteknologi (PNBP) Jumlah jasa pengujian bioteknologi 1

Jumlah kerjasama riset 1

Jumlah kerjasama produksi 1

Indeks Kepuasan Masyarakat A

4 Terlaksananya Layanan Perkantoran Jumlah layanan perkantoran (gaji dan operasional

kantor)

1

Kegiatan :

1 Pengkajian dan Penerapan Bioteknologi

Rp.27.947.556.000,-2.4 Rencana Aksi Perjanjian Kinerja (RAPK)

No Sasaran Kegiatan

Indikator

Kinerja Target Uraian Target

Rencana Kinerja Rencana Anggaran Semester Keterangan Pagu Semester (Rp.) I (%) II (%) I (%) II (%) TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 1 Dihasilkannya inovasi teknologi produksi pembibitan tanaman hortikultura & Jumlah inovasi perbanyakan tanaman hortikultura & perkebunan 3 prototipe tanaman (kentang, kopi dan apel) 16 32 27 25

(7)

perkebunan Jumlah diseminasi teknologi produksi benih tanaman dan produk bioteknologi pertanian 1 Diseminasi teknologi 16 32 27 25 Jumlah pengembangan kawasan wisata agro 1 Pengembangan kawasan agro 16 32 27 25 2 Dihasilkannya Inovasi bioteknologi untuk pengembangan bahan baku obat Jumlah inovasi bahan baku obat anti malaria 1 Diperolehnya 1 (satu) Prototipe Senyawa Aktif Antimalaria teruji di hewan uji (uji efikasi)

16 32 27 25 Jumlah inovasi BBO sefalosporin 1 Diperolehnya 1 (satu) prototipe senyawa murni sefalosporin C hasil fermentasi dengan bahan baku lokal skala pilot dengan titer 25 g/L 16 32 27 25 3 Terlaksannya Jasa Bioteknologi (PNBP) Jumlah jasa pengujian bioteknologi 1 Terlaksananya layanan jasa pengujian dengan nilai PNBP Rp. 350.000.000,-16 32 27 25 Jumlah kerjasama riset 1 Terlaksananya layanan kerjasama riset 16 32 27 25 Jumlah kerjasama produksi 1 Terlaksananya kerjasama produksi 16 32 27 25 Indeks Kepuasan Masyarakat A Terlaksananya survei kepuasan masyarakat 16 32 27 25 4 Terlaksananya Layanan Perkantoran Jumlah layanan perkantoran (gaji dan operasional kantor) 1 Terlaksananya pembayaran gaji dan tunjangan pegawai serta operasional perkantoran Balai 25 25 25 25

(8)
(9)

BAB III

3.1 Capaian Kinerja Sasaran

Berdasarkan capaian kinerja sasaran kegiatan triwulan IV diperoleh realisasi seperti tabel di bawah ini

No Sasaran Kegiatan Kinerja Anggaran

Target Realisasi % Pagu Realisasi % 1 Dihasilkannya inovasi teknologi produksi pembibitan tanaman

hortikultura & perkebunan

25,00 25,00 100,00 0 90 0

2 Dihasilkannya Inovasi bioteknologi untuk pengembangan bahan baku obat

25,00 25,00 100,00 0 92 0

3 Terlaksannya Jasa Bioteknologi (PNBP) 25,00 25,00 100,00 0 47 0

4 Terlaksananya Layanan Perkantoran 25,00 25,00 100,00 0 104 0

3.2 Capaian Kinerja Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan

Berdasarkan capaian kinerja indikator kinerja sasaran kegiatan diperoleh seluruh sasaran kegiatan terealisasi.

3.3 Perbandingan Target Triwulan dengan Capaian Triwulan

Berdasarkan hasil perbandingan target triwulan IV dengan capaian triwulan IV diketahui bahwa seluruh indikator kinerja terealisasi sesuai target.

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Satuan

Kinerja Anggaran Target Triwulan Realisasi % Pagu Triwulan Realisasi % 1 Dihasilkannya inovasi teknologi produksi pembibitan tanaman hortikultura & perkebunan

Jumlah inovasi perbanyakan tanaman hortikultura & perkebunan

3 25 25 100,00 90

Jumlah diseminasi teknologi produksi benih tanaman dan produk bioteknologi pertanian

1 25 25 100,00

Jumlah pengembangan kawasan wisata agro

1 25 25 100,00

2 Dihasilkannya Inovasi bioteknologi untuk pengembangan bahan baku obat

Jumlah inovasi bahan baku obat anti malaria

1 25 25 100,00 92

Jumlah inovasi BBO sefalosporin

1 25 25 100,00

3 Terlaksannya Jasa Bioteknologi (PNBP)

Jumlah jasa pengujian bioteknologi

1 25 25 100,00 47

Jumlah kerjasama riset 1 25 25 100,00

Jumlah kerjasama produksi 1 25 25 100,00 Indeks Kepuasan Masyarakat A 25 25 100,00 4 Terlaksananya Layanan Perkantoran Jumlah layanan perkantoran (gaji dan

(10)

operasional kantor)

3.4 Perbandingan Capaian Triwulan ini dengan Triwulan lalu

Berdasarkan hasil perbandingan triwulan IV dengan capaian triwulan III diketahui bahwa secara umum realisasi kinerja triwulan IV lsudah sesuai target yang ditetapkan

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Satuan

Kinerja Anggaran Triwulan Ini (%) Triwulan Lalu (%) Triwulan Ini (%) Triwulan Lalu (%) 1 Dihasilkannya inovasi teknologi

produksi pembibitan tanaman hortikultura & perkebunan

Jumlah inovasi perbanyakan tanaman hortikultura & perkebunan

3 100,00 118,52 0 0,00

Jumlah diseminasi teknologi produksi benih tanaman dan produk bioteknologi pertanian

1 100,00 118,52

Jumlah pengembangan kawasan wisata agro

1 100,00 88,89

2 Dihasilkannya Inovasi bioteknologi untuk

pengembangan bahan baku obat

Jumlah inovasi bahan baku obat anti malaria

1 100,00 100,00 0 0,00

Jumlah inovasi BBO sefalosporin 1 100,00 103,70

3 Terlaksannya Jasa Bioteknologi (PNBP)

Jumlah jasa pengujian bioteknologi

1 100,00 118,52 0 0,00

Jumlah kerjasama riset 1 100,00 118,52

Jumlah kerjasama produksi 1 100,00 118,52

Indeks Kepuasan Masyarakat A 100,00 118,52

4 Terlaksananya Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran (gaji dan operasional kantor)

1 100,00 100,00 0 0,00

3.5 Perbandingan Capaian Triwulan ini dengan Target Akhir Tahun

Triwulan ini merupakan target akhir tahun dan diketahui bahwa realisasi kinerja sampai triwulan ini mencapai target

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Satuan

Kinerja Anggaran

Target Akhir tahun

Realisasi % Pagu Realisasi % 1 Dihasilkannya inovasi

teknologi produksi pembibitan tanaman hortikultura & perkebunan

Jumlah inovasi perbanyakan tanaman hortikultura & perkebunan

3 25 25 100,00 90 0

Jumlah diseminasi teknologi produksi benih tanaman dan produk bioteknologi pertanian

1 25 25 100,00

Jumlah pengembangan kawasan wisata agro

1 25 25 100,00

2 Dihasilkannya Inovasi bioteknologi untuk

Jumlah inovasi bahan baku obat anti malaria

(11)

pengembangan bahan baku

obat Jumlah inovasi BBO

sefalosporin

1 25 25 100,00

3 Terlaksannya Jasa Bioteknologi (PNBP)

Jumlah jasa pengujian bioteknologi

1 25 25 100,00 47 0

Jumlah kerjasama riset 1 25 25 100,00

Jumlah kerjasama produksi 1 25 25 100,00

Indeks Kepuasan Masyarakat

A 25 25 100,00

4 Terlaksananya Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran (gaji dan operasional kantor)

1 25 25 100,00 104 0

3.6 Realisasi Anggaran

Realisasi secara keseluruhan mengalami efisiensi anggaran.

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Satuan

Anggaran Pagu TriwulanTarget

% Thd Pagu

Realisasi % ThdTarget 1 Dihasilkannya inovasi teknologi

produksi pembibitan tanaman hortikultura & perkebunan

Jumlah inovasi perbanyakan tanaman hortikultura & perkebunan

3 0 0,00 90 0

Jumlah diseminasi teknologi produksi benih tanaman dan produk bioteknologi pertanian

1

Jumlah pengembangan kawasan wisata agro

1

2 Dihasilkannya Inovasi bioteknologi untuk

pengembangan bahan baku obat

Jumlah inovasi bahan baku obat anti malaria

1 0 0,00 92 0

Jumlah inovasi BBO sefalosporin 1

3 Terlaksannya Jasa Bioteknologi (PNBP)

Jumlah jasa pengujian bioteknologi

1 0 0,00 47 0

Jumlah kerjasama riset 1

Jumlah kerjasama produksi 1

Indeks Kepuasan Masyarakat A

4 Terlaksananya Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran (gaji dan operasional kantor)

1 0 0,00 104 0

3.7 Data Dukung

(12)

BAB IV

4.1 Kesimpulan

1. Capaian kinerja sasaran kegiatan inovasi teknologi produksi pembibitan tanaman hortikultura dan perkebunan sesuai target yang direncanakan

2. Capaian kinerja sasaran kegiatan inovasi bioteknologi untuk pengembangan bahan baku obat sesuai target yang direncanakan

3. Capaian kinerja sasaran kegiatan Jasa Bioteknologi (PNBP) belum sesuai target yang direncanakan 4. Capaian kinerja sasaran kegiatan Layanan Perkantoran sesuai target yang direncanakan

4.2 Rencana Tindak Lanjut

Referensi

Dokumen terkait

Kelsen úgy próbálja feloldani ezt a problémát, hogy azt mondja: "valamely állami rendrõl csak akkor tételezzük fel, hogy normatíve érvényes, ha azok a

- TELAH DILAKUKAN BEBERAPA KALI RAPAT KOORDINASI KHUSUSNYA BERKAITAN DENGAN PEMBERIAN GANTI KERUGIAN TERHADAP BIDANG TANAH TERHIMPIT TERMASUK MELIBATKAN BEBERAPA PERUSAHAAN

Tiga Serimbu Ledo Seluas Rasau Jaya S.Kakap S.Durian Ke Sarawak Sandai Ng.Tayap Teraju Aur Kuning Bl.Berkuak Tayan Ke Kalteng Ng.Pinoh NGABANG Anjungan Sebadu Sidas SANGGAU

Senam adalah salah satu bentuk kegiatan aktivitas fisik yang dilakukan secara sistematis dan berulang-ulang dengan tujuan meningkatkan derajat

"Artinya : Aku minta ampun kepada-Mu [Hadits Riwayat Seluruh penyusun sunan kecuali An Nasaa’i] [1] Rutinitas manusia masuk kamar mandi dalam sehari semalam merupakan kebiasaan

Data hasil penelitian menggiring bola zig-zag menggunakan satu kaki berikut hasil keseluruhan tes menggiring bola menggunakan satu kaki siawa kelas V putra SD Negeri 69

Metode yang digunakan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini adalah sosialisasi mengenai bahaya kimia berbahaya bagi kesehatan dan pelatihan cara

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan sistem mutu yang dapat membantu suatu perusahaan dan juga di jadikan sebagai pedoman dalam mengelola keuangan dan