• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Inspektorat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kota Baubau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Inspektorat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kota Baubau"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

21

Analisis Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Inspektorat dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kota Baubau

Ivan Pahlevi (Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)

A.

Gau Kadir (Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)

A.

Murfhi (Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)

Email: ivan_pahlevi@gmail.com

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of the oversight function performed as a local government watchdog and what influences oversight function performed by the Inspectorate of Baubau. This research was conducted in the City Baubau, with informants inspectorate employ-ees who are considered competent. Pengumulan data is done through field observations and in-depth interviews. This research method is descriptive qualitative. The effectiveness of the over-sight function performed by the State Inspectorate Baubau three namely: First, the preparation of the monitoring conducted by the inspectorate officials authors assume that what was done by the inspectorate officials have been quite effective in accordance with standard operating procedures that apply every year. Second, the implementation of the monitoring conducted by the inspectorate officials authors assume that what was done by the inspectorate officials have not been effective. Third, the effectiveness of the accountability report on the preparation and supervision of each SKPDs been checked yet supported by the availability of accurate data / val-id in order to be served. Factors affecting the implementation of supervisory functions of the in-spectorate in the regional administration in the City Baubau are: (1) Internal factors and (2) Ex-ternal Factors.

Keywords: Function, monitoring, inspectorate Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas fungsi pengawasan yang dilakukan se-bagai pengawas pemerintahan daerah dan apa yang mempengaruhi fungsinya pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Baubau. Penelitian ini dilakukan di Kota Baubau, dengan informan pegawai inspektorat yang dianggap memiliki kompetensi. Metode penelitian ini ada-lah deskriptif kualitatif. Adapun efektifitas pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Baubau ada tiga yakni : Pertama, penyusunan pengawasan yang dilakukan oleh pejabat inspektorat penulis menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh pejabat in-spektorat sudah cukup efektif sesuai dengan SOP yang diberlakukan disetiap tahunnya. Kedua, pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh pejabat inspektorat penulis menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh pejabat inspektorat belum efektif. Ketiga, efektivitas pelaksanaan penyusunan dan pertanggungjawaban laporan hasil pengawasan dari masing-masing SKPD yang sudah diperiksa belum ditunjang oleh ketersediaan data yang akurat/valid guna dapat disajikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan fungsi pengawasan inspektorat da-lam penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kota Baubau adalah : (1) Faktor internal dan (2) Faktor Eksternal.

(2)

22

PENDAHULUAN

Perubahan Paradigma penyelenggaran pe- merintahan daerah (otonomi daerah) di In-donesia dari pola sentralisasi menjadi pola yang terdesentralisasi membawa konsekuensi terhadap makin besarnya penyerahan wewe- nang dari pemerintah pusat kepada peme- rintah daerah. Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah daerah diberi kewenangan yang besar untuk menga-tur dan mengurus rumah tangganya sendiri secara otonom.

Otonomi daerah dimaksudkan untuk memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah otonom dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat secara bertanggung jawab menurut prakarsa sendiri, serta berdasarkan aspirasi masyara-kat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kewenangan yang luas tentu membutuhkan pengawasan yang optimal, karena tanpa pengawasan terbuka peluang terjadinya penyimpangan dan penyalahgu- naan kewenangan, sehingga akan mengaki-batkan kerugian keuangan negara dan tidak terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Pelaksanaan tugas pokok suatu organisasi, tidak akan tercapai dengan baik jika faktor pelaksanaan pengawasan belum sesuai de- ngan yang direncanakan. Pengawasan yang kurang baik akan berdampak terhadap efek-tivitas pelaksanaan pengawasan yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itulah akan diterapkan petunjuk yang akan dilakukan guna menunjang efektivitas peren- canaan pengawasan. (Victor.1994, hal. 39)

Fungsi pengawasan pemerintahan daerah memiliki kewenangan berjenjang dan terin-tegrasi dalam mekanisme pengawasan dan pemeriksaan, sedangkan sasaran pengawa- san adalah ditemukannya penyimpangan atas rencana atau target. Tindakan yang dilakukan antara lain mengarahkan atau merekomen-dasikan perbaikan, menyarankan agar ditekan adanya pemborosan,

mengoptimal-kan pekerjaan untuk mencapai sasaran sesuai dengan rencana, menilai kinerja aparat pemerintah, sebagai institusi pelatihan dan clearing house serta pemberian masukan kepada Top Management (pimpinan) tentang kondisi dan solusi distorsi birokrasi. Fenome-na belum efisien dan efektifnya peraFenome-nan pengawasan fungsional pemerintah tidak hanya bersifat umum, namun juga bersifat khusus di lingkungan pemerintah daerah, se-hingga dirasakan kebutuhan akan pentingnya suatu bentuk koordinasi yang tepat, dan komitmen yang tinggi dalam upaya efektivi-tas pelaksanaan fungsi pengawasan yang dil-akukan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membahasnya dalam

penu-o]• v •lŒ]‰•] vP v iµ µo ^ v o]•]• W o l•

a-naan Fungsi Pengawasan Inspektorat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di

< µ µ_, dengan tujuan sebagai berikut:

Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas fungsi pengawasan yang dilakukan oleh In-spektorat Kota Baubau; dan untuk menge-tahui faktor-faktor yang mempengaruhi pe- laksanaan pengawasan Inspektorat Kota Bau- bau.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebagai pengawas penyelenggaraan pe- merintahan daerah, Inspektorat Kota Baubau memiliki tugas mengawasi serta mengontrol jalannya pemerintahan agar supaya penye-lenggaraan pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Namun saat ini jumlah aparatur pengawas yang terlibat langsung dalam melakukan pemeriksaan masih sangat ku-rang.

(3)

23 Selain itu Inspektorat Kota Baubau belum

memiliki pejabat fungsional, sementara yang melakukan pengawasan hanyalah pejabat struktural sehingga saat ini sebagian pejabat inspektorat terpaksa merangkap jabatan se-bagai pengawas fungsional. Berdasarkan ru-musan masalah yang menjadi indikator dalam menilai pelaksanaan fungsi pengawasan da-lam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Baubau, maka pembahasan dalam penelitian ini ditekankan dalam menilai efektivitas pelak- sanaan fungsi pengawasan Inspektorat Kota Baubau. Dimana indikator penilaian yang digunakan dalam menilai efektivitas pelaksa-naan fungsi pengawasan, penulis menetap-kan beberapa indikator yang diambil dari pendapat yang sebagaimana dikemukakan oleh Sarwoto bahwa suatu pelaksanaan pengawasan yang efektif jika ditunjang oleh ketepatan waktu, obyektif, dan akurat.

Dalam melakukan penilaian efektivitas fungsi pengawasan, yang menjadi titik fokus dalam pembahasan adalah efektivitas peren- canaan pengawasan, pelaksanaan pengawa- san, penyusunan dan pertanggungjawaban pengawasan terhadap penyelenggaraan pe- merintah daerah khususnya di Kota Baubau. Kemudian dari hasil penilaian mengenai efek-tivitas dalam penyusunan pengawasan yang dilakukan oleh pejabat inspektorat penulis menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh pejabat inspektorat sudah cukup efektif sesuai dengan SOP yang diberlakukan dise-tiap tahunnya.

Kemudian dari pelaksanaan pengawasan yang dilakukan, penulis menyimpulkan bah-wa pelaksanaan pengabah-wasan yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Baubau belum efektif dengan mengamati hasil wawancara dan apa yang telah penulis utarakan dalam pembaha-san ini. Salah satu faktor yang menyebabkan yakni lambatnya pengumpulan data yang akan digunakan dalam melakukan saan. Selain itu dalam melakukan pemerik-saan seringkali para pejabat daerah yang

ingin diperiksa tidak sedang berada di lokasi pemeriksaan.

Kemudian dilihat dari efektivitas pelaksa-naan penyusunan dan pertanggungjawaban laporan hasil pengawasan dari masing-masing SKPD yang sudah diperiksa belum ditunjang oleh ketersediaan data yang akurat/valid guna dapat disajikan sehingga menyebabkan lambatnya penyusunan laporan hasil pengawasan yang berdampak pula pada wak-tu pertanggungjawabannya.

Efektifitas Pelaksanaan Fungsi

Pengawasan Inspektorat dalam Penyeleng-garaan Pemerintah Daerah di Kota Baubau

Penyelenggaraan pemerintahan daerah lebih ditujukan dalam meningkatkan kinerja pembangunan di setiap sektor. Oleh karena itulah salah satu cara yang dilakukan dalam pencapaian kinerja pembangunan adalah me-lalui pengawasan, dimana fungsi dan peran pengawasan merupakan kegiatan yang dil-akukan apabila aktivitas yang dildil-akukan oleh aparat pemerintahan daerah telah se- suai dengan yang direncanakan, dan selain itu dil-akukan tindakan korektif dari hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan yang direncanakan.

Perencanaan Program Pengawasan In-spektorat Kota Baubau

Salah satu yang menjadi hal yang paling mendasar dalam sebuah pencapaian suatu organisasi adalah terletak dari bagaimana or-ganisasi tersebut mampu membuat suatu pe- rencanaan. Sebagai lembaga pemerintahan daerah yang memiliki tujuan mengawasi jalannya pemerintahan di suatu daerah. In-spektorat Kota Baubau tentu memiliki sebuah perencanaan untuk bisa mengawasi jalannya pemerintahan yang ada di daerah Kota Baubau.

Pelaksanaan Pengawasan Inspektorat Ko-ta Baubau

Berdasarkan hasil penilaian mengenai efektifitas perencanaan pengawasan yang dilakukan maka penilaian selanjutnya yaitu

(4)

24

bagaimana efektivitas pelakasanaan pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Baubau. Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan inspektorat telah menjadi kewa- jiban bagi para pejabat Inspektorat Kota Baubau untuk dilaksanakan dengan mengacu pada pedoman pengawasan yang telah dibu-at dalam bentuk PKPT (Program Kerja Pengawasan Tahunan).

Penyusunan dan Penyampaian Laporan

Hasil Pengawasan

Sebagai kegiatan terakhir dari tugas pemeriksaan adalah penyusunan laporan hasil pemeriksaan (LHP). Laporan tersebut adalah sarana komunikasi yang resmi dan sangat penting bagi pemeriksa untuk me- nyampaikan informasi tentang temuan, kes-impulan, dan rekomendasi kepada auditan atau yang perlu mengetahui informasi terse-but. LHP dibuat berdasarkan kertas kerja pemeriksaan dan naskah hasil audit yang disusun selama melaksanakan audit agar in-formasi akurat dan objektif.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efek-tivitas Fungsi Pengawasan Inspektorat Kota Baubau

Di dalam melakukan aktivitasnya sebagai pengawas fungsional terhadap penyeleng-garaan pemerintahan daerah. Inspektorat Kota Baubau tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas fungsi pe- ngawasan yang dilakukan terhadap penye-lenggaraan pemerintahan daerah di Kota Baubau. Faktor-faktor tersebut yakni: faktor internal yaitu jumlah aparat pengawas, dan faktor eksternal yaitu ketersediaan anggaran dan kelalaian objek pemeriksaan

1) Faktor Internal

Sebagai pengawas penyelenggaraan pe- merintahan daerah, Inspektorat Kota Baubau memiliki tugas mengawasi serta mengontrol jalannya pemerintahan agar supaya penye-lenggaraan pemerintahan dapat berjalan de- ngan baik. Untuk bisa mengefektifkan fungsi

pengawasannya, tentu tidak terlepas dari banyaknya jumlah aparat pengawasnya.

2) Faktor Eksternal

Faktor lain yang menghambat fungsi pe- ngawasan Inspektorat Kota Baubau yakni adanya faktor eksternal yakni berupa keter- sediaan anggaran yang diberikan serta ada- nya kelalain yang dillakukan objek pemerik-saan.

KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah yang men-jadi indikator dalam menilai pelaksanaan fungsi pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Baubau, maka pembahasan dalam penelitian ini ditekankan dalam me- nilai efektivitas pelaksanaan fungsi pengawa- san Inspektorat Kota Baubau. Dimana indi-kator penilaian yang digunakan dalam menilai efektivitas pelaksanaan fungsi pengawasan, penulis menetapkan beberapa indikator yang diambil dari pendapat yang sebagaimana dikemukakan oleh Sarwoto bahwa suatu pelaksanaan pengawasan yang efektif jika ditunjang oleh ketepatan waktu, obyektif, dan akurat.

Dalam melakukan penilaian efektivitas fungsi pengawasan, yang menjadi titik fokus dalam pembahasan adalah efektivitas peren- canaan pengawasan, pelaksanaan pengawa- san, penyusunan dan pertanggungjawaban pengawasan terhadap penyelenggaraan pe- merintah daerah khususnya di Kota Baubau. Kemudian dari hasil penilaian mengenai efek-tivitas dalam penyusunan pengawasan yang dilakukan oleh pejabat inspektorat penulis menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh pejabat inspektorat sudah cukup efektif sesuai dengan SOP yang diberlakukan dise-tiap tahunnya. Kemudian dari pelaksanaan pengawasan yang dilakukan, penulis me-nyimpulkan bahwa pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Baubau belum efektif dengan mengamati hasil

(5)

wa-25 wancara dan apa yang telah penulis utarakan

dalam pembahasan sebelumnya. Salah satu faktor yang menyebabkan yakni lambatnya pengumpulan data yang akan digunakan da-lam melakukan pemeriksaan. Selain itu dada-lam melakukan pemeriksaan seringkali para pe-jabat daerah yang ingin diperiksa tidak se-dang berada di lokasi pemeriksaan.

Kemudian dilihat dari efektivitas pelaksa-naan penyusunan dan pertanggungjawaban laporan hasil pengawasan dari masing-masing SKPD yang sudah diperiksa belum ditunjang oleh ketersediaan data yang akurat/valid guna dapat disajikan sehingga menyebabkan lambatnya penyusunan laporan hasil penga- wasan yang berdampak pula pada waktu per-tanggungjawabannya.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efektifi-tas Fungsi Pengawasan Inspektorat Kota Baubau, yaitu: a) Faktor Internal, sebagai pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah, Inspektorat Kota Baubau memiliki tugas mengawasi serta mengontrol jalannya pemerintahan agar supaya penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Namun saat ini jumlah aparatur pengawas yang terlibat langsung dalam melakukan pemeriksaan masih sangat kurang. Selain itu Inspektorat Kota Baubau belum memiliki pe-jabat fungsional, sementara yang melakukan pengawasan hanyalah pejabat struktural se-hingga saat ini sebagian pejabat inspektorat terpaksa merangkap jabatan sebagai pe- ngawas fungsional;

b) Faktor Eksternal, di dalam melakukan pemeriksaan tentu diba- rengi dengan ang-garan yang dibutuhkan didalam melakukan pemeriksaan. Namun anggaran yang diberi-kan kepada Inspektorat Kota Baubau tidak sesuai dengan jumlah SKPD yang akan di-periksa sehingga mengakibatkan objek pemeriksaan berkurang dari apa yang telah direncanakan. Selain ketersediaan anggaran yang diberikan, faktor lain seringkali doku-men-dokumen yang dibutuhkan pada saat pemeriksaan itu terlambat diberikan oleh

SKPD yang diperiksa. Selain itu pejabat pemerintah yang diperiksa seringkali tidak sedang berada dilokasi saat aparat melakukan pemeriksaan.

DAFTAR PUSTAKA

Bintang, Susmanto. (2009). Pengawasan

Fungsional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Departemen Pendidikan Nasional. (2000).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi

Keti-ga. Jakarta: Balai Pustaka.

Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Organisasi

dan Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.

Reksohadiprodjo, Sukanto. (2008).

Dasar-dasar Manajemen. Edisi Keenam, cetakan

kelima. Yogyakarta: BPFE.

Trisnawati, Sule Erni. Kurniawan Saefullah, (2005). Pengantar Manajemen. Edisi per-tama, cetakan pertama. Jakarta: Prenada Media.

Sarwoto. (2010). Dasar-Dasar Organisasi dan

Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Siswandi. Indra Iman. (2009). Aplikasi

Mana-jemen Perusahaan. Edisi kedua. Jakarta:

Mitra Wicana Media.

Siagian, P. Sondang. (2008). Pengantar

Mana-jemen.Edisi pertama. Jakarta: Bumi Aksara.

Terry, George R, dan Leslie W, Rue. (2010).

Dasar-dasar Manajemen. edisi bahasa

In-donesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Victor, M. Situmorang, dan Jusuf Juhir. (1994). Aspek Hukum Pengawasan Mele-kat. Yogyakarta: Rineka Cipta.

_______. (1994). Beberapa Pengertian di

(6)

26

DOKUMEN

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2008 ten-tang Pemerintahan Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyeleng-garaan Pemerintahan Daerah.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. PER / 05 / M.PAN / 03/2008 tanggal 31 Maret 2008.

_______.(2008). Petunjuk Operasional

Pemeriksaan Reguler. Inspektorat. Kota

Baubau.

Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 3 Ta-hun 2008 tentang Organisasi dan Tata Ker-ja Lembaga Teknis Daerah Kota Baubau. Peraturan Walikota Baubau Nomor 37 Tahun

2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi In-spektorat Kota Baubau.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menguji pengaruh latihan dropshot dengan posisi net berubah dari ketinggian 155 cm direndahkan menjadi 145 cm terhadap keterampilan dropshot siswa

1) Masing-masing kelompok diminta mengamati dua gambar yang ditayangkan guru (gambar KUD dan Koperasi sekolah). 2) Secara komunikatif dengan kelompoknya, siswa yang

Dalam penelitian Haryati (2010) ditemukan bahwa kriteria kode tepat dan spesifik sesuai ICD-10 sampai dengan karakter kelima yaitu sebesar 0%. Berdasarkan hasil studi

Terkait dengan peningkatan koersivitas magnet intrinsik dari 1,68 kOe (origin ) menjadi 4,39 kOe setelah rekristalisasi dengan ukuran kristalit yang semakin halus, maka

Setiap perubahan atau penambahan tersebut harus merupakan bagian integral dari Kerangka Pengaturan ini dan akan berlaku efektif pada tanggal yang disepakati oleh

Kesimpulan hasil penelitian mengenai upaya konservasi satwa liar studi kasus di RPH Kepoh, BKPH Selogender, KPH Randublatung Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah pada

Orang tua dengan pendidikan yang baik dapat lebih menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara mengasuh anak, bagaimana menjaga kesehatan anaknya,

Anak usia dini yang saleh dipahami sebagai anak yang memiliki komitmen untuk menjadi seorang muslim yang lebih baik dengan cara menjalankan semua aturan yang diajarkan Islam