• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku UMKM Dalam Melaksanakan Kewajiban Perpajakan (Studi Kasus pada Wajib Pajak Pelaku UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Kabupaten Karanganyar)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku UMKM Dalam Melaksanakan Kewajiban Perpajakan (Studi Kasus pada Wajib Pajak Pelaku UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Kabupaten Karanganyar)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK PELAKU UMKM DALAM MELAKSANAKAN

KEWAJIBAN PERPAJAKAN

(Studi Kasus pada Wajib Pajak Pelaku UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Kabupaten Karanganyar)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

RIZKI ALFIANA ROSI B200140298

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)
(3)
(4)
(5)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK PELAKU UMKM DALAM MELAKSANAKAN

KEWAJIBAN PERPAJAKAN

(Studi Kasus pada Wajib Pajak Pelaku UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Kabupaten Karanganyar)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak antara lain pengetahuan dan pemahaman terkait peraturan perpajakan, kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, penerapan e-billing, dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak UMKM yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Karanganyar. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling, sedangkan data dikumpulkan melalui teknik kuesioner. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 85 responden. Dalam penelitian ini, hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman terkait peraturan perpajakan secara parsial berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM, sedangkan kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, persepsi atas efektivitas penerapan e-billing, dan sanksi perpajakan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Karanganyar. Kata kunci: Pengetahuan peraturan perpajakan, kesadaran wajib pajak , kualitas

pelayanan, e-billing, sanksi perpajakan, kepatuhan wajib pajak. ABSTRACT

This study aims to analyze the factors that affect taxpayer compliance in implementing taxation obligations. Factors that may influence taxpayer compliance include knowledge and understanding related to taxation regulation, taxpayer awareness, service quality, perception of effectiveness of e-billing application, and tax sanction to taxpayer compliance in performing tax obligation. Population in this research is taxpayer of UMKM which registered in Tax Office PratamaKaranganyar Regency. Method of sampling in this research use accidental sampling, while data collected through questionnaire technique. The samples used in this study were 85 respondents. In this study, hypotheses were tested using multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that knowledge and understanding related to tax regulations partially affect the compliance of taxpayers UMKM, while the awareness of taxpayers, service quality, perceptions of e-billing implementation effectiveness, and sanctions taxation partially no effect on compliance taxpayer UMKM in KabupatenKaranganyar.

Keyword:Knowledge of tax regulations, awareness of taxpayers, quality of

(6)

2

Dalam menjalankan roda kehidupan suatu negara, pemerintah membutuhkan dana relatif tinggi yang digunakan untuk membiayai pembangunan nasional serta untuk mensejahterakan rakyatnya. Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, diantaranya ialah berasal dari sektor internal maupun eksternal. Penerimaan negara yang diperoleh dari sektor internal ialah migas, pajak, non-pajak, sedangkan untuk sektor eksternal diperoleh dari pinjaman luar negeri. Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya untuk dapat meningkatkan penerimaan negara melalui sektor internal guna mengurangi ketergantungan terkait pinjaman luar negeri, salah satunya dengan memaksimalkan pemungutan pajak.

Pajak memiliki dua fungsi, yaitu budgetair dan regulerend. Fungsi budgetair adalah pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran, sedangkan fungsi regulerend adalah pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi (Mardiasmo, 2013:1-2). Sebagai sumber keuangan negara, pajak bertujuan untuk memasukkan uang sebanyak-banyaknya dalam kas negara yang digunakan oleh pemerintah untuk membiayai pengeluaran umum. Menurut Undang-undang No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pajak memiliki kontribusi yang cukup tinggi dalam menopang penerimaa internal negara terkait APBN. Pajak terus menunjukkan eksistensinya dalam menopang penerimaan negara, pemasukan dari sektor pajak digunakan untuk pembangunan negara terkait dengan perbaikan infrastruktur seperti jalan, jembatan, jalan tol, pelabuhan, dll, dan juga digunakan untuk subsidi pemerintah terkait pelayanan seperti pendidikan, kesehatan, perumahan rakyat, dan untuk mendanai pertahanan dan keamanan hidup bernegara.

Penerimaan perpajakan dalam APBN 2017 ditetapkan sebesar Rp1.498,9 triliun atau meningkat rata-rata sebesar 11,3%. Pajak Penghasilan (PPh) dalam

(7)

APBN 2017 memberikan kontribusi terbesar terhadap penerimaan perpajakan yaitu sebesar 52,6%, sedangkan penerimaan perpajakan dalam APBN 2018 ditetapkan sebesar Rp1.618,1 triliun, dan pajak penghasilan juga masih sebagai penyumbang terbesar dalam penerimaan pajak yaitu sebesar 52,9%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain perbaikan pertumbuhan perekonomian dan hasil kebijakan tax amnesty berupa penambahan basis pajak. (www.anggaran.depkeu.go.id)

Begitu besarnya peran pajak dalam menopang APBN serta dalam membiayai pengeluaran umum, maka dibutuhkan usaha-usaha untuk dapat meningkatkan dan memaksimalkan penerimaan negara dari sektor internal khususnya perpajakan. Pemerintah selaku regulator yang dalam hal ini merupakan tugas dari Direktorat Jenderal Pajak terus melakukan berbagai upaya untuk dapat memaksimalkan penerimaa negara dari sektor pajak, yaitu dengan usaha ekstensifikasi dan intensifikasi pajak. Hardiningsih dan Yulianawati (2011) mengatakan bahwa usaha ekstensifikasi dilakukan dengan menggali atau memperluas obyek pajak baru melalui perubahan Undang-Undang yang berlaku, sedangkan usaha intensifikasi dilakukan melalui perbaikan kualitas pengumpulan di lapangan tanpa harus merubah Undang-Undang yang berlaku.

Jumlah wajib pajak dari tahun-ketahun terus mengalami peningkatan, akan tetapi tingginya peningkatan jumlah wajib pajak tersebut tidak sebanding lurus dengan peningkatan kepatuhan wajib pajak dalam membayar dan melaporkan pajaknya, ketika kepatuhan wajib pajak dalam membayar dan melaporkan pajaknya meningkat tentu akan berimplikasi dengan peningkatan jumlah penerimaan pajak yang digunakan oleh pemerintah untuk mendanai pengeluaran umum dan kesejahteraan rakyat.

Dewasa ini Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) semakin menunjukkan eksistensinya dan mampu menghasilkan keuntungan yang relatif tinggi dan yang tak kalah pentingnya juga mampu bersaing diera globalisasi seperti sekarang ini, akan tetapi belum sejalan dengan tingkat kepatuhannya dalam menjalankan kewajiban sebagai subyek pajak. Banyak ditemukan wajib pajak UMKM yang mangkir dari kewajiban perpajakannya, oleh sebab itu sejak

(8)

4

26 Juni 2013 Dirjen Pajak menerbitkan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013 dan efektif berlaku pada 1 Juli 2013 mengenai Pajak Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiki peredaran bruto tertentu.

Rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak (Tax Compliance) dalam membayar pajak menjadi salah satu penyebab belum optimalnya penerimaan pajak di Indonesia (Melando dan Waluyo, 2013). Rendahnya tingkat kepatuhan dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ialah kurangnya pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan oleh wajib pajak, rendahnya tingkat kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, dan penerapan sistem pembayaran pajak online atau yang disebut dengan E-Billing Pajak yang belum banyak diketahui dan dimengerti oleh wajib pajak.

Tingkat pencapaian keberhasilan penerimaan negara dari sektor pajak tidak luput dari peran wajib pajak dalam mengetahui dan memahami peraturan perpajakan. Widianto (2014) mengatakan bahwa pengetahuan pajak merupakan proses perubahan sikap dan tata perilaku seorang wajib pajak ataupun kelompok wajib pajak dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Tingkat pengetahuan dan pemahaman mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan oleh masyarakat yang rendah, merupakan salah satu faktor penghambat yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak, hal tersebut bukan tanpa alasan, karena minimnya sosialisasi dari pihak aparatur pajak untuk dapat memberikan pengetahuan kepada wajib pajak terkait dengan peraturan dan sistem perpajakan yang sedang berlaku di Indonesia.

Penelitian yang dilakukan oleh Fahluzy dan Agustina (2014) menemukan bahwa pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan dalam membayar pajak UMKM (studi kasus pada wajib pajak UMKM kategori orang pribadi yang memiliki usaha bebas yang terdaftar di KPP Pratama Kendal). Namun dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Hardiningsih dan Yulianawati (2011), menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan tidak berpengaruh terhadap kemauan wajib pajak untuk membayar pajak, serta dalam penelitian Akbar (2015) menemukan bahwa pemahaman wajib

(9)

pajak terkait peraturan perpajakn tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM (Studi kasus pada UMKM di Kota Malang).

Hasil penelitian Akbar (2015) menemukan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM (Studi kasus pada UMKM di Kota Malang). Namun hasil penelitian yang berbeda ditemukan oleh Andinata (2015) yang menemukan bahwa sanksi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam membayar pajak.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, menunjukkan hasil yang tidak konsisten, sehingga menarik untuk dilakukan penelitian kembali. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Akbar (2015) tentang pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan perpajakan, dan sanksi pajak terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Studi Kasus pada UMKM di Kota Malang). Berdasarkan pada penelitian sebelumnya, penulis ingin mengembangkan penelitian tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menambah dua variabel independen yaitu kesadaran wajib pajak, dan penerapan e-billing. Perbedaan lain dalam penelitian ini yaitu apabila peneliti sebelumnya menggunakan lokasi penelitian di Kota Malang, maka dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di KPP Pratama Karanganyar. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK

PELAKU UMKM DALAM MELAKSANAKAN KEWAJIBAN

PERPAJAKAN” (Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Melakukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang Terdaftar di KPP Karanganyar).

2. METODE

Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan, kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, penerapan e-billing, dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak yang memiliki Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menguji hipotesis. Data utama penelitian ini diperoleh secara langsung dari pihak pertama (data primer) yaitu dengan

(10)

6

penyebaran kuisioner secara langsung kepada responden / wajib pajak pelaku UMKM yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.Data primer diperoleh secara langsung dari obyek penelitian melalui kuesioner yang disebar dan diisi oleh responden yang menjadi sampel penelitian yaitu wajib pajak pelaku UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar. Sumber data dalam penelitian ini adalah jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada responden melalui kuesioner pada wajib pajak pelaku UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil perhitungan untuk variabel pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan, diperoleh nilai t hitung (3,580) lebih besar dari pada t tabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,001 < α = 0,05 sehingga H1 diterima, artinya pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di kabupaten Karanganyar.

Hasil perhitungan untuk variabel kesadaran wajib pajak, diperoleh nilai thitung (1,143) lebih kecil dari pada t tabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,153 > α = 0,05 sehingga H2 ditolak, artinya kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Karanganyar.

Hasil perhitungan untuk variabel kualitas pelayanan, diperoleh nilai t hitung (1,977) lebih kecil dari pada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,052 > α = 0,05 sehingga H3 ditolak, artinya kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Karanganyar.

Hasil perhitungan untuk variabel penerapan e-billing, diperoleh nilai t hitung (1,352) lebih kecil dari pada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,180 > α = 0,05 sehingga H4 ditolak, artinya penerapan e-billing tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Karanganyar.

Hasil perhitungan untuk variabel sanksi perpajakan, diperoleh nilai t hitung (0,913) lebih kecil dari pada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,364 > α = 0,05 sehingga H5 ditolak, artinya sanksi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Karanganyar.

(11)

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan hasil bahwa pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan oleh wajib pajak secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar, yang ditunjukkan dengan hasil uji t memperoleh nilai thitung> ttabel ( 3,580 > 1,990 ) dan ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05, sehingga H1 diterima yang berarti pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan (X1) berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku UMKM (Y) dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses penelitian didapatkan hasil bahwasanya sebagian besar wajib pajak mampu melaksanakan kewajiban perpajakan, terkait penghitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak, wajib pajak mengerti dan memahami bahwasanya pajak yang dibayarkan dihitung berdasarkan peredaran bruto dikalikan tarif final 1%, wajib pajak memperoleh pengetahuan dan pemahaman terkait peraturan perpajakan dari sosialisasi yang diadakan oleh KPP, pengetahuan dan pemahaman wajib pajak terkait peraturan perpajakan diperoleh dari pelatihan (training). Dengan demikian, apabila tingkat pengetahuan dan pemahaman wajib pajak terkait peraturan perpajakan yang berlaku tersebut tinggi, maka akan semakin tinggi pula tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.

Hasil tersebut konsisten dengan hasil penelitian Fahluzy (2014), dan Ananda et. al (2015) yang menyatakan bahwa pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM dalam membayar pajak.

Pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak berdasarkan pengujian hipotesis kedua menunjukkan hasil bahwa kesadaran wajib pajak secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pelaku UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar, yang ditunjukkan dengan hasil uji t memperoleh nilai thitung <ttabel (1,143< 1,990) dan ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,153 > 0,05, sehingga H2 ditolak yang artinya kesadaran wajib pajak (X2) tidak berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak UMKM (Y) dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.

(12)

8

Hubungan yang tidak berpengaruh antara kesadaram wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dapat disebabkan karena minimnya tingkat kesadaran masyarakat selaku wajib pajak mengenai fungsi dan tujuan dari pemungutan pajak itu sendiri, yang mana dana pajak merupakan salah satu sumber penyumbang pendapatan negara terbesar yang digunakan oleh pemerintah untuk pembangunan, perbaikan infrastruktur dan untuk mensejahterakan rakyatnya, serta masih rendahnya kesadaran dalam diri wajib pajak tersebut akan hak dan kewajibannya selaku warga negara untuk ikut serta dalam pembangunan negara.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan, kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, penerapan e-billing, dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karanganyar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar, dibuktikan dengan nilai t hitung (3,580) lebih besar dari pada t tabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,001 < α = 0,05, sehingga H1 Diterima, Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar, dibuktikan dengan nilai t hitung (1,443) lebih kecil dari pada t tabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,153 > α = 0,05, sehingga H2 Ditolak, Kualitas Pelayanan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar, dibuktikan dengan nilai t hitung (1,977) lebih kecil dari pada t tabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,153 > α = 0,05, sehingga H3 Ditolak, Penerapan e-billing tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar, dibuktikan dengan nilai t hitung (1,352) lebih kecil dari pada t tabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,180 > α = 0,05, sehingga H4 Ditolak, Sanksi Perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM yang

(13)

terdaftar di KPP Pratama Karanganyar, dibuktikan dengan nilai t hitung (0,913) lebih kecil dari pada t tabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,364 > α = 0,05, sehingga H5 Ditolak.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan di atas, penulis memberikan saran yang bermanfaat diantaranya: Untuk menghasilkan data yang lebih baik, maka untuk penelitian selanjutnya disarankan dalam pengambilan sampel bisa dikelompokan jenis usahanya, agar menghasilkan data yang lebih bagus, dalam menentukan sampel penelitian tidak hanya satu KPP saja, agar bisa membandingkan dan menghasilkan kesimpulan yang lebih tepat, peneliti dapat mengelompokan sampel sesuai besar kecilnya omzet/laba yang diperoleh masing-masing UMKM, Untuk peneliti selanjutnya dapat menambahkan variasi variabel independen yang lainnya di luar model penelitian ini, agar dapat memberikan pengaruh yang besar dari objek yang diteliti, Sebaiknya untuk peneliti selanjutnya menggunakan rumus slovin dalam penentuan ukuran sampel yang diteliti agar sampel yang diteliti dapat mewakili keseluruhan populasi yang ada.

4.3 Keterbatasan penelitian

Penulis menyadari dalam melakukan penelitian ini terdapat keterbatasan yang dialami. Adanya keterbatasan ini perlu untuk diperhatikan bagi peneliti selanjutnya agar dapat menjadi perbaikan dikemudian hari dan semoga keterbatasan ini tidak mengurangi manfaat yang ingin dicapai oleh penulis, pembaca dan peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:

1) Dalam penelitian ini sampel tidak dibedakan sentra industrinya, jadi kemungkinan ada persepsi yang berbeda antar responden tentang kepatuhan dalam membayar pajak, penelitian ini hanya meneliti wajib pajak pelaku UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar saja, dan UMKM yang belum terdaftar tidak termasuk dalam sampel, sehingga belum mewakili secara keseluruhan.

(14)

10

2) Penelitian ini tidak mengelompokan UMKM kedalam kelompok kecil, menengah dengan berdasarkan pada laba/omzet yang diperoleh masing- masing UMKM, jadi kemungkinan adanya bias asumsi pada data sampel penelitian.

3) Kesalahan dalam penentuan ukuran sampel, dimana dalam penelitian ini ukuran sampel menggunakan kriteria roscow, yang mana hasilnya belum dapat mewakili dari keseluruhan populasi yang ada.

4) Penelitian ini hanya menggunakan beberapa variabel bebas (independen), sehingga hasil penelitian ini belum maksimal untuk variasi penggunaan variabel independen terhadap variabel dependen, dibuktikan dengan nilai R2 yang relatif kecil yaitu sebesar 38,9%.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Rifandhi Nur. 2015.Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Perpajakan, Dan Pelaksanaan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) (Studi kasus pada UMKM di kota Malang). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Ananda, et.al. 2015.Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Tarif Pajak, dan Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak(Studi pada UMKM yang Terdaftar sebagai Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu). Jurnal Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

Andinata, Monica Claudia. 2015. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Membayar Pajak (Studi kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Rungkut di Surabaya). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.2 2015.

Arum, Harjanti Puspa. 2012. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Bebas (Studi di Wilayah KPP Pratama Cilacap). Jurnal Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Brilianti, Lusty. 2012. Pengaruh Pemahaman Akuntansi dan Kesadaran Membayar Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Kota Yogyakarta. [Tesis]: UPN Veteran Yogyakarta.

(15)

Dewinta dan Syafruddin. 2012. Pengaruh Persepsi Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional dan Kesadaran Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Linkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Jogyakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1, No. 2, Tahun 2012, Universitas Diponegoro.

Endaryanti. 2013.Pengaruh Kualitas Pelayanan,Sanksi Perpajakan, Biaya Kepatuhan Pajak, Penerapan E-Filing Dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak(Studi Empiris Pada KPP Pratama Surakarta). [Skripsi]: Fakultas Ekonimi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Fahluzy dan Agustina. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Membayar Pajak UMKM di Kabupaten Kendal.Accounting Analysis Journal 3 (3) (2014). [Naskah Publikasi]: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Fuadi, Arabella Oentari dan Yenni Mangoting. 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan Petugas Pajak, Sanksi Perpajakan dan Biaya Kepatuhan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Jurnal Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Handayani dan Noviari. 2016.Pengaruh Persepsi Manajemen Atas Keunggulan Penerapan E-Billing dan E-SPT Pajak Pertambahan Nilai Pada Kepatuhan Perpajakan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.15.2. Mei (2016): 1001-1028, ISSN: 2302-8556.

Handayani, et al. 2011. Faktor_faktor yang mempengaruhi kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Jendral Soedirman.

Hardiningsih dan Yulianawati. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak. Jurnal Akuntansi Vol. 3 No. 1, ISSN: 1979-4878

Hendrico . 2011. Pengaruh Kualitas PelayananPajak, Tingkat Pemahaman dan KesadaranWajib Pajak terhadap Kepatuhan WajibPajak Bumu dan Bangunan di KecamatanLubuk Kilangan Kota Padang.[Skripsi] Fakultas Ekonomi UNP

Ho, Daniel. 2009. A Study of Hongkong Tax Compliance Ethics. International Business Research, 2(4).

(16)

12

Husnurrosyidah dan Suhadi. 2017.Pengaruh E-Filing, e-Billing dan e-Faktur Terhadap Kepatuhan Pajak pada BMT Se-Kabupaten Kudus.Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan.STAIN Kudus. Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan STAIN Kudus Vol. 1, No. 1, Maret 2017, Hlm. 97-106.

Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus Dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak(Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang). [Tesis]: Program Pasca Sarjana Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.

Jaya, Ida Bagus Meindra dan I Ketut Jati. 2016.Pengaruh Kesadaran, Kualitas Pelayanan, Pemeriksaan dan Sanksi Perpajakan pada Kepatuhan Wajib Pajak Restoran.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.16.1 Juli (2016): 471-500, ISSN: 2302-8556.

Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: C.V Andi.

Melando, Nelinda dan Waluyo. 2013. Pengaruh Pelayanan Fiskus, Persepsi Atas Efektivitas Sistem Perpajakan, Pengetahuan Pajak, Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi di Kpp Pratama Tigaraksa). Ultima Accounting Vol 5.No.2. Desember 2013.

Mentari, Dara Ayu. 2016.Analisis Pengaruh Penerapan Metode E-Billing dan Manual Wajib Pajak Badan Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Enam,Jakarta). [Skripsi]: Fakultas Ekonomi dan Bisnis.Universitas Lampung Bandar Lampung

Mujiyati, dan Aris, M. Abdul. 2014. Perpajakan Kontemporer. Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Referensi

Dokumen terkait

048-Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prediksi Kesulitan Keuangan dengan Menggunakan Mctode Altman serta Dampaknya terbadap Return Sabam pada

Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan alasan pokok bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada keharmonisan dan

Hal ini membuat penulis ingin mengangkat fenomena seorang tokoh masyarakat sekaligus penyanyi terkenal di Indonesia, yaitu Lilis Suryani menjadi sebuah karya

variety of language used in Pasar Pabean make the writer interested in analyzing the request strategies used by the buyers to the sellers of different ethnicity. In brief,

pelayanan lingkungan yang hanya boleh dilewati oleh pembangunan jalur servis atau pelayanan.. 18 Pengadaan Becak Motor Sampah Berpotensi menimbulkan Kemacetan Lalulintas akibat

Pasar ikan ini menggunakan bukaan pada atap sebagai penghawaan alami, sehingga akan digunakan jenis bukaan yang dapat digunakan pada atap dan sesuai dengan arah angin.. Berikut

Penulis melihat bahwa Manajemen bimbingan agama Islam dilembaga pemasyarakatan kelas IIA kota Batam belum berjalan secara maksimal atau sesuai dengan tujuan yang

Diharapkan dengan pelatihan ini, guru dapat lebih termotivasi dalam pengembangan bahan ajar yang kreatif dan inovatif sehingga siswa lebih tertarik dan paham terhadap