• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Wirausaha (Studi Kasus pada KPP Kabupaten Boyolali)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Wirausaha (Studi Kasus pada KPP Kabupaten Boyolali)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN

UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG

PRIBADI YANG MELAKUKAN WIRAUSAHA

(Studi Kasus Pada KPP Pratama Boyolali)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Oleh :

BRIAN KHAIRUL RAHMAN B200110323

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)
(3)
(4)
(5)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG

MELAKUKAN WIRAUSAHA (Studi Kasus Pada KPP Pratama Boyolali)

Abstrak

Pada kenyataannya masalah kemauan membayar pajak adalah masalah yang hanyalah masalah mau atau tidaknya wajib pajak membayarkan pajak penghasilan kepada kantor pelayanan pajak, maka dari pada semua itu diperlukan faktor-faktor yang mendorong kemauan wajib pajak untuk membayarkan kewajibannya, dan faktor-faktor tersebut juga harus diuji supaya dapat membuktikan dan mendorong kemauan waib pajak untuk membayarkan kewajibannya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris adanya pengaruh kesadaran membayar pajak, kedisiplinan wajib pajak, kejujuran wajib pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, kualitas layanan wajib pajak, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan wirausaha di KPP Pratama Boyolali. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Data primer diperoleh dari kuesioner yang disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang melakukan wirausaha. Jumlah sampel penelitian sebanyak 100 responden yang diambil secara accidental sampling.Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa kesadaran membayar pajak, kedisiplinan wajib pajak, kejujuran wajib pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, kualitas layanan wajib pajak, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan wirausaha di KPP Pratama Boyolali, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi masing-masing variabel <0,05.

Kata kunci: kesadaran membayar pajak, kedisiplinan wajib pajak, kejujuran wajib pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, kualitas layanan wajib pajak, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum, kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan wirausaha

Abstract

In fact the problem of the willingness to pay taxes was a problem that was just a matter of whether or not taxpayers pay income tax to the tax service office, then of all it was necessary factors that encourage the taxpayer to pay obligations, and these factors must also be tested in order to prove and encourage the taxes to pay its obligations. This study aims to provide empirical evidence of the influence of awareness of paying taxes, taxpayer discipline, taxpayer honesty, knowledge and understanding of tax rules, taxpayer service quality, confidence level of the system administration and law paying taxes to willingness to pay the taxpayer of an

(6)

individual who does entrepreneurs in KPP Pratama Boyolali. This research was a quantitative research using survey method. Primary data was obtained from questionnaires distributed to taxpayers of individuals who conduct entrepreneurship. The number of research samples as much as 100 respondents taken by accidental sampling. The data analysis technique was using multiple linear regression analysis. Based on the results of data analysis can be concluded that awareness of paying taxes, taxpayer discipline, taxpayer honesty, knowledge and understanding of tax rules, taxpayer service quality, confidence level of the system administration and law paying taxes have influence to willingness to pay the taxpayer of an individual who does entrepreneurs in KPP Pratama Boyolali, this was indicated by the significance value of each variable <0.05.

Keyword: awareness of paying taxes, taxpayer discipline, taxpayer honesty, knowledge and understanding of tax rules, taxpayer service quality, confidence level of the system administration and law paying taxes, willingness to pay the taxpayer of an individual who does entrepreneurs

1. PENDAHULUAN

Kemauan wajib pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya merupakan hal penting dalam penarikan pajak tersebut. Penyebab kurangnya kemauan tersebut antara lain adalah asa perpajakan, yaitu bahwa hasil pemungutan pajak tersebut tidak langsung dinikmati oleh para wajib pajak. Wajib pajak mau membayar pajak karena memahami bahwa penundaan pembayaran pajak dan pengurangan beban pajak sangat merugikan negara.Wajib pajak mau membayar pajak karena memahami bahwa penundaan pembayaran dan pengurangan beban pajak berdampak pada kurangnya sumber daya finansial yang dapat mengakibatkan terhambatnya pembangunan negara.Ketiga, kesadaran bahwa pajak ditetapkan dengan undang-undang dan dapat dipaksakan. Wajib pajak akan membayar karena pembayaran pajak disadari memiliki landasan hukum yang kuat dan merupakan kewajiban mutlak setiap warga neagra, Irianto (2005) dalam Vanes dan Hari (2009) dalam Widayati dan Nurlis (2010).

Pada kenyataannya masalah kemauan membayar pajak adalah masalah yang hanyalah masalah mau atau tidaknya wajib pajak membayarkan pajak penghasilan kepada kantor pelayanan pajak, maka dari pada semua itu diperlukan faktor-faktor yang mendorong kemauan wajib pajak untuk membayarkan kewajibannya, dan

(7)

faktor-faktor tersebut juga harus diuji supaya dapat membuktikan dan mendorong kemauan waib pajak untuk membayarkan kewajibannya.

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan untuk membayar pajak telah dilakukan peneliti sebelumnya diantaranya yaitu Widayati dan Nurlis (2010) serta Pahala, dkk (2013). Penelitian ini merupakan replikasi dari peneliti di atas dengan menambahkan satu faktor yaitu persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan dan menggantikan populasi dari KPP Pratama Gambir Tiga menjadi KPP Pratama Kabupaten Boyolali.

Penelitian ini bertujuan untuk memberi bukti empiris adanya pengaruh kesadaran membayar pajak, kedisiplinan wajib pajak, kejujuran wajib pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, kualitas layanan wajib pajak, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan wirausaha di KPP Pratama Boyolali.

2. METODE 2.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Data yang digunakan adalah data primer dengan menyebarkan kuesioner pada wajib pajak orang pribadi yang melakukan wirausaha yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali.

2.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Penelitian

Berdasarkan data dari KPP Pratama Boyolali selama tahun 2016 tercatat wajib SPT sebanyak 7045 WPOP yang melakukan wirausaha. Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian inisebanyak 100 wajib pajak orang pribadi diambil dengan teknik accidental sampling.

2.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data meliputi uji kualitas data yaitu menguji instrumen penelitian yang berupa kuesioner. Menurut Ghozali (2011) uji kualitas data meliputi uji

(8)

validitas dan reliabilitas. Kemudian dilanjutkan uji asumsi klasik.Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi linear berganda adalah model yang baik. Pengujian-pengujian yang dilakukan dalam uji asumsi klasik ini meliputi Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, dan Uji Heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Kualitas Data

Semua instrumen kuesioner yang meliputi variabel kesadaran membayar pajak, pelayanan fiskus, sanksi wajib pajak, pemahaman wajib pajak, sikap rasional, dan kepatuhan membayar pajak mempunyai r hitung > r tabel, maka semua item pertanyaan tersebut dapat dinyatakan valid mengukur suatu variabel.Hasil analisis reliabilitas diketahui bahwa seluruh item pertanyaan dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah reliabel. Hal ini ditunjukkan oleh nilai cronbach alpha dari masing-masing variabel bernilai lebih dari 0,60 (Ghozali, 2011).

3.2 Pengujian Asumsi Klasik 3.2.1 Uji Normalitas

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansinya (p value) sebesar 0,396 > 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas atau dapat dikatakan sebaran data penelitian terdistribusi normal.

3.2.2 Uji Multikolinieritas

Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Hal ini berarti menunjukkan bahwa tidak adanya masalah multikolinier dalam model regresi, sehingga memenuhi syarat analisis regresi. 3.2.3 Hasil Heteroskedasitas

Hasil uji Heterokedastisitas dengan uji Glejser diketahui bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai signifikansinya (p value) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa setiap variabel tidak mengandung adanya heteroskedastisitas, sehingga memenuhi persyaratan dalam analisis regresi

(9)

3.3 Pengujian Hipotesis

3.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1.

Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Standardized Coefficients T Sig Keterangan B (Constant) -1,816 Kesadaran Membayar Pajak 0,168 2,828 0,006 H1 diterima Kedisiplinan Wajib Pajak 0,427 5,778 0,000 H2 diterima Kejujuran Wajib Pajak 0,159 2,457 0,016 H3 diterima Pengetahuan dan Pemahaman Terhadap Peraturan Perpajakan 0,229 3,677 0,000 H4 diterima Kualitas Layanan

Wajib Pajak 0,171 2,738 0,007 H5 diterima Tingkat Kepercayaan Terhadap Sistem Pemerintahan dan Hukum 4,062 0,000 H6 diterima R2 = 0,605 F hit = 23,746 Adjusted R2 = 0,580 F tab = 2,20 t table = 1,986

Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Dari hasil analisis regresi berganda di atas, dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = -1,816 + 0,168Xkmp + 0,427Xkdwp + 0,159Xkjwp +

0,229Xpptp +0,171Xklwp + 0,247Xtks + (1) Berdasarkan persamaan regresi linier tersebut di atas dapat diinterpretasikanbahwa nilai koefisien regresi masing-masing mempunyai nilai positif, hal ini dapat diartikan bahwa apabila semakin tinggi kesadaran membayar

(10)

pajak, kedisiplinan wajib pajak, kejujuran wajib pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, kualitas layanan wajib pajak, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum maka semakin tinggi juga kemauan dalam membayar pajak.

3.3.2 Uji t

Berdasarkan hasil analisis uji t dapat diketahui bahwa nilai nilai thitung untuk

variabel kesadaran membayar pajak sebesar 2,828 > ttable (1,986) dengan nilai

probabilitas sebesar 0,006 berarti lebih kecil dari 0,05; maka H1 diterima yang artinya kesadaran membayar pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak.

Dari hasil analisis uji t juga dapat diketahui nilai thitung untuk variabel

kedisiplinan wajib pajak sebesar 5,778 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas

sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05; maka H2 diterima yang artinya kedisiplinan wajib pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak.

Sedangkan nilai thitung untuk variabel kejujuran wajib pajak sebesar 2,457 >

ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,016 berarti lebih kecil dari 0,05;

maka H3 diterima yang artinya kejujuran wajib pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak.

Nilai thitung untuk variabel pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan

perpajakan sebesar 3,677 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000

berarti lebih kecil dari 0,05; maka H4 diterima yang artinya pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perpajakan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak.

Sedangkan nilai thitung untuk variabel kualitas layanan wajib pajak sebesar

2,738 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,007 berarti lebih kecil dari

0,05; maka H5 diterima yang artinya kualitas layanan wajib pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak.

Nilai thitung untuk variabel tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan

dan hukum sebesar 4,062 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000

(11)

terhadap sistem pemerintahan dan hukum berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak

3.3.3 Uji F

Hasil uji F diperoleh nilai (23,746) lebih besar dari pada nilai (2,20) dengan nilai signifikansi (0,000) < 0,05 maka dapat diartikan bahwa semua variabel independen yang meliputi kesadaran membayar pajak, kedisiplinan wajib pajak, kejujuran wajib pajak, pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perpajakan, kualitas layanan wajib pajak, dan tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel kemauan membayar pajak. Selain itu juga dapat dikatakan model penelitian fit atau sehat.

3.3.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Hasil analisis diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,580 yang berarti variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 58%. Hal ini berarti variabel-variabel independen meliputi kesadaran membayar pajak, kedisiplinan wajib pajak, kejujuran wajib pajak, pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perpajakan, kualitas layanan wajib pajak, dan tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum sebesar 58% mampu mempengaruhi kemauan membayar pajak sedangkan sisanya sebesar 42% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3.4 PEMBAHASAN

3.4.1 Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak Terhadap Kemauan Membayar Pajak Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kesadaran membayar pajak memiliki nilai thitung sebesar (2,828) > ttabel (1,986) dengan tingkat signifikan

sebesar (0,006) < α (0,05). Sehingga variabel kesadaran membayar pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak, itu berarti bahwa hipotesis pertama diterima (H1 diterima). Nilai koefisien regresi varaibel kesadaran membayar pajak bernilai positif, ini dapat diartikan semakin tinggi kesadaran

(12)

membayar pajak maka semakin tinggi wajib pajak mau dalam membayar pajak. Kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak sangat diperlukan guna meningkatkan kepatuhan pajak, sehingga meningkatkan kemauan wajib pajak untuk membayarnya. Hal ini menunjukkan sikap wajib pajak tentang kesadaran terhadap perpajakan cukup baik. Artinya kesadaran wajib pajak cukup dimengerti bagaimana masyarakat yang memiliki kewajiban membayar pajak secara berkala guna perkembangan negara khususnya pembanguan masyarakat luas.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Muliari dan Setiawan (2011); Arum (2012); Setyawati (2013); Soelistijo (2014); dan Yunistika (2015) dimana hasil penelitian mereka juga memberikan bukti empiris bahwa kesadaran membayar pajak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak.

3.4.2 Pengaruh Kedisiplinan Wajib Pajak terhadap Kemauan Membayar Pajak Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kedisiplinan wajib pajak memiliki nilai t hitung (5,778) > ttabel (1,986) dengan tingkat signifikan sebesar (0,000) < α (0,05). Sehingga variabel kedisiplinan wajib pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak, itu berarti bahwa hipotesis kedua diterima (H2 diterima). Sehingga dapat diartikan bahwa semakin tinggi kedisiplinan wajib pajak orang pribadi yang melakukan wirausaha yang terdaftar di KPP Boyolali maka semakin meningkatkan kemauan mereka dalam membayar pajak. Sikap wajib pajak yang dalam melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perpajakan yang tinggi mampu meningkatkan kemauan membayar pajak. Ketidakmauannya wajib pajak dalam melakukan kewajiban tersebut akan berdampak pada rendahnya kedisiplinan wajib pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Rahmanto (2014); Beti dkk (2015); yang juga memberikan bukti empiris bahwa kedisiplinan wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak.

3.4.3 Pengaruh Kejujuran Wajib Pajak terhadap Kemauan Membayar Pajak

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel keujuran wajib pajak memiliki nilai sebesar 2,457> ttabel (1,986) dengan tingkat signifikansi

(13)

sebesar (0,016) < α (0,05). Sehingga variabel kejujuran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, itu berarti bahwa hipotesis ketiga diterima (H3 diterima). Hal ini berarti mayoritas wajib pajak orang pribadi yang melakukan wirausaha yang terdaftar di KPP Boyolali patuh terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan dan pengendalian tanpa pengaruh orang lain, aparat perpajakan, profesional, dan bersih. Pada saat kejujuran ini terpenuhi oleh wajib pajak, maka kemauan membayar dari wajib pajak akan meningkat. Terlebih lagi saat ini sesuai dengan undang-undang perpajakan, Indonesia menganut sistem self assessment yang memberi kepercayaan terhadap wajib pajak untuk menghitung, menyetor dan melapor sendiri pajaknya, menyebabkan kebenaran pembayaran pajak tergantung pada kejujuran wajib pajak sendiri dalam pelaporan kewajiban perpajakannya. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Beti dkk (2015) dimana hasil penelitian mereka juga memberikan bukti empiris bahwa kejujuran wajib pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak.

3.4.4 Pengaruh Pengetahuan dan Pemahaman Terhadap Peraturan Perpajakan Terhadap Kemauan Membayar Pajak

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perpajakan memiliki nilai sebesar 3,677 > ttabel (1,986) dengan tingkat signifikansi sebesar (0,000) < α (0,05). Sehingga variabel pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perpajakan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak, itu berarti bahwa hipotesis keempat diterima (H4 diterima). Pembayaran pajak oleh wajib pajak dilakukan apabila sanksi pajak dipandang sebagai kekuatan yang dapat memaksa wajib pajak untuk mematuhi undang-undang dan peraturan perpajakan. Masyarakat akan membayar pajak apabila sanksi pajak dipandang dapat dilaksanakan secara adil, logis, konsisten, dan dapat menjangkau para pelanggar. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini yang mengetahui dan memahami tentang peraturan perpajakan memiliki kemauan untuk membayar pajak, dikarenakan adanya sanksi yang diterapkan dalam peraturan perpajakan yang cukup berat jika tidak mau membayar pajak. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Handayani dkk (2011);

(14)

Prahestiara (2014); Nugroho (2014) dimana masing-masing hasil penelitian mereka menemukan hasil bahwa pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perpajakan tentang perpajakan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak.

3.4.5 Pengaruh Kualitas Layanan Wajib Pajak Terhadap Kemauan Membayar Pajak

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel kualitas layanan wajib pajak memiliki nilai sebesar 2,738> ttabel (1,986) dengan tingkat signifikansi sebesar (0,007) < α (0,05). Sehingga variabel kualitas layanan wajib pajakberpengaruh terhadap kemauan membayar pajak, itu berarti bahwa hipotesis kelima diterima (H5 diterima). Adanya pengaruh yang signifikan menunjukkan bahwa kualitas layanan terhadap wajib pajak dari peugas KPP Pratama Boyolali mempengaruhi kemauan wajib pajak dalam membayar pajak. Kualitas pelayanan petugas yang baik mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan serta harus dilakukan secara terus-menerus. Untuk mewujudkan pelayanan yang baik, petugas harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman dibidang perpajakan serta dalam hal perundang-undangan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Hardiningsih dan Yulianawati (2011); Setyawati (2013); Sahara (2014); Soelistijo (2014); dan Yunistika (2015) juga memberikan bukti empiris bahwa kualitas layanan wajib pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak.

3.4.6 Pengaruh Tingkat Kepercayaan Terhadap Sistem Pemerintahan dan Hukum Terhadap Kemauan Membayar Pajak

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum memiliki nilai sebesar 4,062> ttabel (1,986) dengan tingkat signifikansi sebesar (0,000) < α (0,05). Sehingga variabel tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak, itu berarti bahwa hipotesis keenam diterima (H6 diterima). Tingkat kepercayaan pada sistem pemerintahan dan hukum berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak karena tingkat kepercayaan ini

(15)

akan membentuk motivasi dan komitmen individu. Individu yang memiliki persepsi bahwa negara dapat dipercaya maka tingkat kepercayaan wajib pajak akan meningkat, demikian juga dengan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perpajakan yang tercermin dari kemauan untuk membayar pajak. Tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum yang tinggi memicu munculnya komitmen yang kuat dan taat terhadap peraturan yang ada, termasuk dalam perpajakan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Prahestiara (2014); Ramadhani (2014); Nugroho (2014); Pratomo (2015); Putri dan Fidiana (2016) dimana masing-masing hasil penelitian mereka juga memberikan bukti empiris bahwa tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan:

a. Kesadaran membayar pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak orang pribadi yang melakukan wirausaha yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali.

b. Kedisiplinan wajib pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak orang pribadi yang melakukan wirausaha yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali.

c. Kejujuran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan wirausaha yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali. d. Pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perpajakan berpengaruh

terhadap kemauan membayar pajak orang pribadi yang melakukan wirausaha yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali.

e. Kualitas layanan wajib pajakberpengaruh terhadap kemauan membayar pajak orang pribadi yang melakukan wirausaha yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali.

(16)

f. Tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak orang pribadi yang melakukan wirausaha yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali.

4.2 Keterbatasan Penelitian

a. Penggunaan 6 variabel independen dalam penelitian ini hanya diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 58%, sehingga dimungkinkan masih ada faktor lain yang dapat meningkatkan kemauan membayar pajak.

b. Teknik pengumpulan data hanya terbatas pada hasil kuesioner yang disebar langsung kepada wajib pajak, sehingga pengambilan kesimpulan hanya berdasarkan hasil kuesioner tersebut, sehingga hasil penelitian yang diperoleh belum dapat maksimal.

c. Penelitian ini hanya dilakukan pada wajib pajak orang pribadi yang melakukan wirausaha dan terdaftar di KPP Pratama Boyolali, sehingga tidak dapat digeneralisasi untuk seluruh wajib pajak di seluruh Indonesia. Hasil yang berbeda mungkin akan terjadi jika objek yang diteliti dan jumlah responden dapat ditambah dan lebih diperluas lagi.

4.3 Saran

a. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak seperti persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, persepsi wajib pajak atas manfaat pajak yang dirasakan, modernisasi, dan sebagainya

b. Diharapkan semakin memperluas penelitian dengan melakukan penelitan pada beberapa KPP Pratama tidak hanya di Kabupaten Boyolali saja namun dapat dilakukan di eks Karisidenan Surakarta secara keseluruhan.

c. Dapat menambahkan metode wawancara (indepth interview) secara langsung kepada responden agar responden memberikan jawaban dengan kesungguhan dan keseriusan, serta peneliti lebih terlibat dalam proses penelitian tersebut.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Albari. 2009. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 13 No. 1, 1–13

Arum, Harjanti Puspa. 2012.Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas ( Studi di Wilayah KPP Pratama Cilacap ). Diponegoro Journal of Accounting Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-8. Universitas Diponegoro Semarang

Beti, Agustina; Anwar Made; dan Eris Dianawati. 2015. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak (Tax Consciouness), Kejujuran Wajib Pajak (Tax Honesty), Kemauan Membayar Dari Wajib Pajak (Tax Mindedness), Kedisiplinan Wajib Pajak (Tax Disclipne) Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Tax Complience) (Studi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kepanjen). Journal Riset Mahasiswa Akuntansi (JRMA).

Boney et.al., 1998

Daroyani. 2010. Pengaruh Kewajiban Moral, Kualitas Pelayanan dan Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Pada Kendaraan Bermotor (PKB) di Kantor Bersama SAMSAT Denpasar”. Jurnal Riset Akuntansi. Vol.2, No. 2. Halaman 137-155.

Fikriningrum, W.K. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Memenuhi Kewajiban Membayar Pajak : Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Candisari. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS, 19 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Handayani, Sapti Wuri; Agus Faturokhman; dan Umi Pratiwi. 2011. Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas. Artikel Ilmiah. Universitas

Jenderal Soedirman Purwokerto dalam

sna.akuntansi.unikal.ac.id/makalah/085-PPJK-14.pdf.

Hardiningsih, Pancawati dan Nila Yulianawati. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Nopember 2011, Hal: 126 - 142 Vol. 3, No. 1.

James et al., (2005)

Jatmiko, Agus. 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus, dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan

(18)

Wajib Pajak Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang. Universitas Diponegoro: Tesis Megister Akuntansi.

Khasanah Sepityani Nur, Septi. 2014. Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013. S1 Thesis, Fakultas Ekonomi

Muliari, Ni Ketut dan Putu Ery Setiawan. 2011. Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Depansar Timur. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Volume 2.

Nila dan Pancawati. 2011. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak. Dinamika Keuangan dan Perbankan

Nofianto (2013)

Nugroho, Adi; Rahman, dan Zulaikha. 2012. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Dengan Kesadaran Membayar Pajak sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan bebas yang Terdaftar di KPP Pratama Semarang Satu)”. Diponegoro Journal Of Accounting. Vol.1 No 2.

Nugroho, Edwin. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas Di KPP Pratama Yogyakarta. Jurnal Ilmiah. Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Pahala,Indra; Tresno dan Selvy Ayu Rizky. 2012. Pengaruh Perspsi Penerapan Sistem E-filig Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dengan Perilaku Wajib Pajak Sebagai Variabel Intervening Dan Biaya Kepatuhan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pulogadung Jakarta Timur). Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

Prahestiara, Osydhia Eka. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas Yang Terdaftar Pada KPP Pratama Salatiga. Naskah Publikasi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Pratomo, Alloysius Brian. 2015. Pengaruh Kesadaran, Pengetahuan, Persepsi, Tingkat Kepercayaan Terhadap Kemauan Membayar Pajak: Studi Kasus Pada Wajib Pajak Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Semarang Timur. Jurnal Ilmiah.

(19)

Putri, Febriana Wirika dan Fidiana. 2016. Pengaruh Pengetahuan, Modernisasi, Tingkat Kepercayaan, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kemauan Membayar Pajak. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 10, Oktober 2016.

Rahmanto Wahyu, Bryan. 2014. Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak, Sanksi Denda, Dan Kesadaran Wajib Pajak, Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Ramadhani, Fitria. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta). Naskah Pulikasi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhamadiyah Surakarta

Ramadiansyah, Dimas. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Memenuhi Kewajiban Membayar Pajak. Jurnal e-perpajakan No. 1 Vol. 1 Tahun 2014.

Sahara, Eli. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Bagi Pengusaha Kena Pajak Di Kota Bengkulu. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Bengkulu.

Sari, Aprilia Titi dkk. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya (Studi pada KPP Pratama Kota Semarang). Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016.

Setyawati, Eka. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Soelistijo, Nerissa Arviana. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemauan untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus pada Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Semarang Selatan). Kertas Kerja. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Vanessa, Rantung Tatiana dan Priyo Hari Adi. 2009. “Dampak Program Sunset Policy Terhadap Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar”, Makalah Simposium Nasional Perpajakan II.

Widayati dan Nurlis. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus Pada KPP Pratama Gambir Tiga). Simposium Nasional Akuntansi III Purwokerto 2010.

(20)

Yunistika, Santi. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas Dalam Memenuhi Kewajiban Membayar Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo). Naskah Publikasi. Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Referensi

Dokumen terkait

The cube always begins a path on the bottom left square in the position shown and completes the path on the top right square.. During each move, an edge of the cube remains in

îòïòïò Ô¿°·- ¾¿¬¿- ø Þ ±«²¼¿®§ ´¿§»® ÷ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò é. îòïòïòïò Ô¿°·- ¾¿¬¿-

[r]

On the diagram provided for you to record your answer, enter R, Y, B or G in each of 20 of the 25 blank cells to indicate the colour of the gem in that cell.. BIMC 2013 BIMC 2013

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran out door study dalam meningkatkan hasil belajar IPA materi tumbuhan pada siswa kelas IV SDN 02

[r]

Articles 2, 3 and 14 (9) of the Code of Conduct shall, on a reciprocal basis, not be applied in conference trades between Finland and other OECD countries which are parties to

Penambahan Aclinop dalam ransum dan penaburan zeolit pada litter serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap bobot potong, bobot dan persentase