• Tidak ada hasil yang ditemukan

B u k u 3 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B u k u 3 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

TEMA : Review Penyusunan dan Pemantauan Pelaksanaan RAD AMPL SUB TEMA : 3.1 Latar Belakang, Kedudukan dan Fungsi RAD AMPL

TUJUAN : Peserta dapat menjelaskan:

a Latar belakang perlunya RAD AMPL

b Kedudukan RAD AMPL dalam Perencanaan Pembangunan Daerah c Fungsi RAD AMPL dalam Perencanaan Pembangunan daerah d Program prioritas nasional dalam RKP 2018 untuk pencapaian

Akses Universal

(4)

A. Air Minum dan Sanitasi sebagai Urusan Pemerintahan Wajib  Beberapa landasan hukumnya Target Akses Universal:

Perpres No. 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Pencapaian Target Universal Akses (Air Minum Aman dan Sanitasi Layak 100 % pada tahun 2019).

Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Pemenuhan Akses Masyarakat terhadap air dan sanitasi membutuhkan komitmen pemerintah daerah dan masyarakat.

 Komitmen pemerintah daerah sudah diatur pada UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah:

Pasal 12 mengatur bahwa urusan perumahan dan kawasan permukiman

merupakan “urusan pemerintahan wajib pelayananan dasar” yang harus dijalankan oleh pemerintah daerah (air minum dan sanitasi).

Pasal 298 Ayat (1) menyebutkan bahwa belanja daerah harus diprioritaskan untuk mendanai urusan pemerintahan wajib yang terkait pelayanan dasar, ditetapkan dengan standar pelayanan minimal (SPM).

 Komitmen desa sudah diatur pada UU No. 6 tentang Desa:

Bab IX Pembangunan desa dan Pembangunan Kawasan perdesaan  Pasal 79 terkait RPJMDes dan RKPDes

Pasal 80 butir a terkait Peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar.

 Tugas DC dalam TOR ROMS ada 18 poin dan yang berhubungan dengan pemerintah daerah sebanyak 13 Point (83%), sementara yang berhubungan dengan RAD AMPL sebanyak 6 Point (33,33%)!!

(5)

B. Fungsi dan Kedudukan RAD AMPL dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Fungsi:

 Rencana pengembangan kapasitas pelayanan AMS yang menerapkan pendekatan PAMSIMAS dan pendekatan kelembagaan.

 Instrumen kebijakan pengembangan pelayanan AMS jangka menengah daerah 5 tahun

 “Channel” internalisasi program/kegiatan dengan pendekatan PAMSIMAS ke dalam program/kegiatan OPD yang menangani bidang AMPL.

 Dasar meningkatkan alokasi anggaran APBD bagi program-program peningkatan kinerja pelayanan AMPL.

 Dasar memuat replikasi program PAMSIMAS

(6)

Penyusunan RAD AMPL di kabupaten dapat dibedakan dengan kondisi sebagai berikut:  Daerah memiliki dokumen pembangunan AMPL yang memuat matriks program dan

kegiatan dengan komitmen anggaran/investasi maka daerah tersebut dapat dikatakan telah memiliki RAD-AMPL.

 Daerah memiliki dokumen pembangunan AMPL tetapi belum memuat matriks program dan kegiatan dengan komitmen anggaran/investasi, maka daerah tersebut perlu melengkapinya dengan matriks tersebut. Dokumen yang telah dilengkapi ini selanjutnya diperlakukan sebagai RAD-AMPL.

C. Program Prioritas Nasional untuk RKP 2018

Program-program yang wajib termuat dalam RAD AMPL mengacu pada Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu :

 Program peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan air minum untuk perkotaan dan perdesaan dengan bangun baru, perluasan dan peningkatan

 Program peningkatan akses penggunaan sanitasi yang layak

 Program pemicuan perubahan perilaku (PHBS) menuju SBS

 Program pengelolaan lingkungan untuk konservasi sumber air baku

 Program penguatan kelembagaan pengelolaan pelayanan air minum dan sanitasi di tingkat masyarakat dan kabupaten.

(7)

Diskusikan kasus berikut dalam kelompok:

Kabupaten Mawar adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kebun Bunga yang mempunyai Bupati dengan visi misi yang memprioritaskan pembangunan di sektor pendidikan dan pariwisata, sehingga semua OPD menyusun Renja berdasarkan visi dan misi bupati saja. Sementara masih banyak masyarakat didesa-desa pada wilayah kabupaten tersebut masih kesulitan terkait air bersih dengan kondisi sanitasi dan prilaku PHBS yang buruk.

1. Apa yang harus dilakukan DC sehingga pemda kabupaten menempatkan pembangunan sektor AMPL menjadi prioritas?

(8)

2. Bagaimana pendekatan dan strategi yang harus dilakukan DC dalam menghadapi hambatan untuk pengarusutamaan AMPL di kabupaten tersebut?

(9)

TEMA : 3. Review Penyusunan dan Pemantauan Pelaksanaan RAD AMPL

SUB TEMA : 3.2 Penyusunan RAD AMPL dan Pengintegrasian dalam Perencanaan Daerah

TUJUAN : Peserta dapat menjelaskan Langkah-langkah penyusunan, pengesahan dan pengintegrasian Dokumen RAD AMPL.

(10)

A. Tahapan Penyusunan RAD AMPL

Gambar 1

(11)

A. PENYUSUNAN RAD-AMPL: 1. Tahap Persiapan RAD AMPL

Peran Distric Coordinator

1) Memastikan Kabupaten telah mempunyai atau belum dokumen terkait air minum dan penyehatan lingkungan seperti Rispam, SSK, Road map STBM, Jakstra Air Minum dll 2) Memastikan terlaksananya Lokakarya Sosialisasi Penyusunan RAD AMPL. Sehingga

terbentuknya atau disepakatinya Tim Penyusun RAD AMPL, penentuan mitra konsultansi dan penetapan jadwal penyusunan RAD AMPL

2. Tahap Perumusan RAD AMPL Peran District Coordinator

1) Memastikan terlaksananya rapat kerja dan konsultasi untuk penyusunan substansi Rancangan RAD AMPL sbb:

 Kompilasi dan analisis data, dan informasi  Penyusunan substansi rancangan RAD AMPL Pembahasan substansi rancangan RAD AMPL

2) Memastikan Tim Penyusun RAD AMPL telah menyusun naskah rancangan RAD AMPL yang sudah memenuhi kaidah-kaidah sebuah dokumen yang sudah standar.

3) Rapat kerja dan konsultasi untuk penyempurnaan naskah rancangan akhir RAD AMPL dengan adanya masukan data hasil musrembang kabupaten, hasil forum OPD, masukan hasil diskusi RKPD tahun perencanaan.

3. Pengesahan RAD AMPL

Peran District Coordinator adalah memastikan terlaksananya Lokakaryaa Ekspose naskah rancangan akhir RAD AMPL guna untuk:

 Penyepakatan komitmen Kepala Daerah dan DPRD mengenai RAD AMPL  Pengesahan RAD AMPL dalam bentuk Peraturan Bupati

B. TAHAPAN PENGINTERGRASIAN RAD AMPL KEDALAM RPJMD DAN RKPD

1. Menyampaikan daftar program/ kegiatan prioritas RAD AMPL dengan pendanaan diusulkan dari APBD kepada Tim Penyusun RKPD

2. Mengikuti Musrenbang Kecamatan

3. Mereview Berita Acara Musrenbang Kecamatan

4. Mengikuti Forum SKPD pelaksana program/kegiatan prioritas RAD AMPL 5. Mengikuti Musrenbang RKPD Kabupaten

(12)

7. Mengikuti pembahasan KUA-PPAS

8. Mengakses salinan Nota Kesepakatan KUA-PPAS 9. Penyusunan RKA-SKPD

10. Pembahasan RKA-SKPD dengan TAPD 11. Penyempurnaan RKA-SKPD

12. Mengikuti Pembahasan Raperda APBD

Secara rinci dapat dilihat pada PT 9 Juknis Penyusunan Pelaksanaan

Pemantauan RAD AMPL halaman 20 tentang Langkah/Kegiatan Integrasi RAD AMPL ke dalam RKPD dan APBD

Indikator Integrasi

Tingkat keberhasilan integrasi ini ditunjukkan oleh seberapa besar jumlah kegiatan yang diindikasikan dengan dana APBD dalam RAD AMPL menjadi kegiatan dalam RKPD dan APBD pada tahun berjalan

(13)

Kasus 1

Kabupaten A adalah kabupaten yang baru mengikuti program Pamsimas maka kabupaten tersebut ingin membuat Dokumen RAD AMPL. Pada tahap awal dilaksanakan Lokakarya Sosialisasi Penyusunan RAD AMPL dimana salah satu keluarannya adalah terbentuknya Tim Penyusun RAD AMPL. Dalam perjalanannya ternyata tim tersebut kesulitan dalam pemanfaatan data terkait air minum dan sanitasi yang akan dicantumkan dalam RAD AMPL karena ternyata terdapat beberapa data sejenis yang dimiliki oleh beberapa Dinas Daerah (Dinas Kesehatan, Dinas PU, dan Dinas Sosial dan Kependudukan) dan semuanya berbeda baik dalam hal angka dalam data maupun kemutakhiran data.

Bagaimana strategi anda dalam mendampingi Tim Penyusun RAD AMPL dalam kasus ini?

(14)

Kasus 2

Kabupaten B adalah kabupaten yang baru mengikuti program Pamsimas namun telah mempunyai dokumen SSK, Road Map STBM, RISPAM. Sehingga kabupaten tsb tidak mau menyusun dokumen RAD AMPL lagi.

Apa langkah-langkah kegiatan yang akan anda lakukan terkait kondisi tersebut?

Kasus 3

Kabupaten C adalah kabupaten yang telah mengikuti Program Pamsimas sejak tahun 2014 dimana kabupaten telah mempunyai Dokumen RAD AMPL. Pada tahun 2016 dilakukan evaluasi pelaksanaan RAD AMPL, ternyata Program dan kegiatan yang ada pada dokumen RAD AMPL tsb hanya sebagian kecil saja yang dimasukkan kedalam RKPD untuk mendapatkan pembiayaan APBD, sementara mayoritas masyarakat masih membutuhkan pelayanan Air minum dan Sanitasi. Apa langkah-langkah kegiatan yang akan anda lakukan terkait kondisi tersebut?

(15)

TEMA : Review, Penyusunan dan Pemantauan Pelaksanaan RAD AM

SUB TEMA : 3.3 Pemantauan dan evaluasi serta mekanisme pelaporan RAD-AMPL

TUJUAN :

Peserta dapat menjelaskan:

1. Konsep Monev Pelaksanaan RAD AMPL

2. Format pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RAD AMPL 3. QS dan MIS Pemerintah Daerah

4. Proses update data Modul 6

5. Jenis – jenis data yang dibutuhkan untuk SIM Pamsimas (Log Book dan Glosary) pada Modul 6

(16)

1. Pentingnya Monev RAD AMPL

Secara umum, monev RAD AMPL diperlukan untuk mendapatkan umpan balik bagi program atau kegiatan AMPL yang sedang berjalan dan atau yang sudah dilaksanakan untuk perbaikan kebijakan dan strategi pelaksanaan program/kegiatan pada periode berikutnya yang mengacu pada Permendagri No. 54 tahun 2010 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencanan pembangunan daerah.

A. Tujuan Monev RAD AMPL

Untuk memberikan informasi tentang:

1. Tingkat pencapaian target kinerja program dan kegiatan AMPL berdasarkan hasil pelaksanaan tahun per tahun periode 2017 - 2021

2. Kendala-kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan AMPL agar langsung dapat diatasi.

3. Rekomendasi langkah tindak lanjut pada RKPD tahun berikutnya

4. Perbaikan atau penyesuaian yang diperlukan terhadap program/kegiatan AMPL untuk tahun pelaksanaan kedepan

5. Status pelaksanaan setiap kegiatan dalam RAD AMPL (apakah tidak dilaksanakan, ditunda, dilaksanakan sesuai jadwal, atau dilaksanakan lebih cepat dari jadwal seharusnya)

6. Realisasi alokasi anggaran dari setiap kegiatan yang dilaksanakan (apakah sesuai di RAD AMPL lebih atau selisih Kurang)

7. Realisasi kegiatan yang dilaksanakan (apakah sesuai di RAD AMPL lebih atau selisih Kurang)

(17)

B. Manfaat Monev RAD AMPL

1. Merupakan salah satu fungsi manajerial, yakni pengendalian dan pengawasan pelaksanaan program dan kegiatan RAD AMPL

2. Sebagai bentuk akuntabilitas (pertanggungjawaban) kinerja program dan kegiatan AMPL oleh OPD.

3. Untuk memantau capaian kegiatan terkait Air minum dan Sanitasi oleh OPD

4. Untuk meyakinkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan program dan kegiatan AMPL, baik di tingkat Pemda dengan masyarakat

5. Membantu penentuan langkah-langkah Kebijakan terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan AMPL selanjutnya

6. Untuk mengukur besaran Budget Kegiatan AMPL

7. Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi selanjutnya 8. Membantu untuk mempersiapkan laporan dalam waktu yang singkat 9. Untuk mengetahui Kinerja AMPL oleh OPD

10. Untuk melakukan perbaikan Kinerja AMPL oleh OPD

C. Kunci keberhasilan monev:

1. Dengan adanya Data dan informasi yang tepat waktu, akurat, dan relevan (sesuai dengan indikator yang digunakan), serta lengkap (memenuhi kebutuhan) adalah syarat untuk kegiatan melakukan monev AMPL

2. Adanya alat bantu dalam pelaksanaan monev kegiatan AMPL

3. Dibutuhkan Pelaksana yang memahami dan terampil menggunakan data untuk sistem monev

Informasi pada butir (5) s/d (7) dilaporkan paling lambat 15 Januari tahun berikutnya. Adapun informasi pada butir (8) dilaporkan setiap 6 bulan, 15 Agustus untuk periode pelaksanaan 1 Januari sd 30 Juni, dan 15 Januari untuk periode pelaksanaan 1 Juli sampai dengan 31

(18)

4. Analisa Kegiatan hasil monev dapat menjadi bahan diskusi pengambil kebijakan terkait anggaran untuk tahun depannya.

5. Pelaporan hasil monev kepada pihak-pihak yang berkepentingan yang tepat waktu 6. Adanya tindak lanjut atas pelaporan monev

2. Pemantauan Berjenjang RAD AMPL

Pemantauan pelaksanaan kegiatan penyusunan RAD AMPL oleh Pemda dilakukan secara berjenjang, meliputi :

1. Kepala OPD kabupaten/kota melakukan pemantauan dan evaluasi program kegiatan RAD AMPL yang menjadi tanggung jawab OPD masing-masing;

2. Kepala OPD melalui Tim Teknis Penyusun RAD AMPL (Pokja RAD AMPL) menyampaikan hasil pemantauan dan evaluasi kepada Kepala Bappeda selaku Ketua TKK;

3. Masyarakat dapat menyampaikan pendapat dan masukan kepada Pemerintah Daerah melalui Tim Teknis Penyusun RAD AMPL atas kinerja pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan daerah;

4. Tim Teknis Penyusun RAD AMPL menghimpun dan menganalisis laporan seluruh OPD pelaksana RAD AMPL dan masyarakat dan melaporkannya kepada Kepala Bappeda; 5. Kepala Bappeda Kabupaten/Kota melakukan evaluasi terhadap laporan hasil

pemantauan dan evaluasi yang telah diolah Tim Teknis Penyusun RAD AMPL;

6. Dalam hal evaluasi dari hasil pemantauan ditemukan adanya ketidaksesuaian/penyimpangan, Kepala Bappeda menyampaikan rekomendasi dan langkah- langkah penyempurnaan untuk ditindaklanjuti oleh Kepala OPD;

7. Kepala OPD menyampaikan hasil tindak lanjut perbaikan/penyempurnaan kepada Kepala Bappeda;

8. Kepala Bappeda melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi kepada Bupati/Walikota.

3. Mekanisme Pelaporan Monev RAD-AMPL

1. Tim monev RAD AMPL masing² OPD melaporkan hasil monev kepada Kepala OPD 2. Kepala OPD melalui Tim Teknis Penyusun RAD AMPL menyampaikan hasil pemantauan

dan evaluasi kepada Kepala Bappeda;

(19)

Mekanisme Pelaporan Monev RAD AMPL

4.Pemantauan Alokasi APBD terhadap AMPL dalam data SIM

OPD

OPD

OPD

(20)
(21)

Perhatikan Tabel dibawah ini, diskusikanlah : Tahun Program 2017

No Kabupaten Realisasi APBD 2 tahun Sebelumnya Realisasi APBD 1 tahun Sebelumnya Nilai Untuk AMPL Total Nilai Untuk AMPL Total 1 Lemah Gemulai 3.500.000.000 915.529.841.793 5.560.000.000 1.162.345.214.144 2 Cantik 3.220.024.527 614.824.830.476 3.490.967.700 730.836.362.495 3 Ganteng 15.967.928.405 699.635.930.215 11.303.087.000 527.141.542 4 Pelari 106.340.000 441.770.932.612 215.209.000 495.158.740.402 5 Barat Daya 111.617.003.356 431.518.510.737 16.554.711.364 580.946.894.397 6 Kemabali 8.560.391.504 698.749.231.823 11.537.860.250 726.258.309.297 7 Bersama 3.432.430.000 350.400.060.756 16.554.711.364 580.946.694.397 8 Tersenyum 7.412.306.000 695.179.866.165 9.453.339.270 985.009.530.256 9 Berdikari 5.096.417.000 581.823.276.000 3.599.389.000 714.604.048.000

Periksalah tabel di atas dan jawablah pertanyaan di bawah ini, menurut anda: 1. Data di atas memakai data tahun berapa?

2. Apakah terdapat anomali data?

3. Bila terjadi demikian apa yang anda harus diperbuat?

4. Untuk data di atas adakah yang persentasenya kenaikan APBD masih di bawah 2 %? 5. Bila terjadi seperti pada point no. 4, langkah-langkah apa yang anda lakukan?

(22)
(23)

Lakukan evaluasi program terhadap form Perencanaan Program Kegiatan RAD AMPL dan Data Realisasi dan jawab pertanyaan di bawah ini:

1. Hitunglah berapa jumlah Realisasi Kegiatan AMPL dengan Perencanaan Kegiatan di RAD AMPL!

2. Hitunglah berapa Realisasi anggaran AMPL dengan menggunakan dana APBD dengan Rencana anggaran APBD yang ada di RAD AMPL!

(24)

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

Peningkatan Cakupan Sistem Penyediaan Air Minum

Tersedianya IKK air bersih/air minum Ibukota Kecamatan

4 Kec 2 Kec 2 Kec 2 Kec 2 Kec 2 Kec 2,420 2,662 2,928 3,221 3,543 14 Kec APBD DPU CK

Penunjang PAMSIMAS Terselenggaranya

kegiatan penunjang dalam fasilitasi desa Pamsimas

63 Des 8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 Desa 357 393 432 475 523 103 Desa APBD DPU CK

Peningkatan Distribusi Penyediaan Air Baku

Terbangunnya Jaringan Perpipaan air minum

4 Kawasan 2 Kawasan 2 Kawasan 2 Kawasan 2 Kawasan 2

Kawasan

3,650 4,015 4,417 4,858 5,344 14 Kawasan APBD/DAK DPU CK Pembangunan Sumur Air Tanah Terbangunnya sumur bor

untuk air bersih/air minum

120 Titik 12 Titik 12 Titik 12 Titik 12 Titik 12 Titik 980 1,078 1,186 1,304 1,435 180 Titik APBD/DAK DPU CK

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi Berbasis Masyarakat (Penunjang SLBM)

Terbangunanya MCK+ bagi penduduk di Permukiman

20 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 122 134 148 162 179 70 Lokasi APBD DPU CK

Pelatihan Tukang dan Mandor (AP Dana Sharing Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi)

Terlaksananya Pelatihan bagi tukang dan Mandor penunjang SLBM

100 org 20 org 20 org 20 org 20 org 20 org 21 23 25 28 31 200 org APBD DPU CK

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

Tersusunnya Dokumen hasil review program kegiatan sektor air limbah, persampahan dan drainase

3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 70 77 85 93 102 3 Dok APBD DPU CK

Dana DAK Pembangunan Infrastruktur Sanitasi (Belanja Bantuan Masuk BPAKD)

Terbangunanya MCK+ bagi penduduk di Permukiman

20 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 1344 1,478 1,626 1,789 1,968 70 Lokasi APBD/DAK DPU CK

Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kinerja AwalKondisi Target Capaian Anggaran (Rp. Juta)

Kondisi Kinerja Akhir

Sumber

(25)

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

Peningkatan Cakupan Sistem Penyediaan Air Minum

Tersedianya IKK air bersih/air minum Ibukota Kecamatan

4 Kec 2 Kec 2 Kec 1 Kec 2 Kec 2,420 2,662 2,928 3,221 3,543 14 Kec APBD DPU CK

Penunjang PAMSIMAS Terselenggaranya

kegiatan penunjang dalam fasilitasi desa Pamsimas

63 Des 6 Desa 8 Desa 6 Desa 5 Desa 8 Desa 357 393 432 475 523 103 Desa APBD DPU CK

Peningkatan Distribusi Penyediaan Air Baku

Terbangunnya Jaringan Perpipaan air minum

4 Kawasan 2 Kawasan 2 Kawasan 2 Kawasan 2 Kawasan 2

Kawasan

2,500 2,750 3,025 3,328 3,660 14 Kawasan APBD/DAK DPU CK Pembangunan Sumur Air Tanah Terbangunnya sumur bor

untuk air bersih/air minum

120 Titik 12 Titik 12 Titik 12 Titik 12 Titik 12 Titik 980 1,078 1,186 1,304 1,435 180 Titik APBD/DAK DPU CK

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi Berbasis Masyarakat (Penunjang SLBM)

Terbangunanya MCK+ bagi penduduk di Permukiman

20 Lokasi 8 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 8 Lokasi 10 Lokasi 100 110 121 133 146 70 Lokasi APBD DPU CK

Pelatihan Tukang dan Mandor (AP Dana Sharing Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi)

Terlaksananya Pelatihan bagi tukang dan Mandor penunjang SLBM

100 org 20 org 20 org 20 org 20 org 20 org 21 23 25 28 31 200 org APBD DPU CK

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

Tersusunnya Dokumen hasil review program kegiatan sektor air limbah, persampahan dan drainase

3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 70 77 85 93 102 3 Dok APBD DPU CK

Dana DAK Pembangunan Infrastruktur Sanitasi (Belanja Bantuan Masuk BPAKD)

Terbangunanya MCK+ bagi penduduk di Permukiman

20 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 5 Lokasi 2 Lokasi 10 Lokasi 1344 1,478 1,626 1,789 1,968 70 Lokasi APBD/DAK DPU CK

Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kinerja AwalKondisi Reali Sasi Anggaran (Rp. Juta)

Kondisi Kinerja Akhir

Sumber

(26)

Dengan menggunakan data yang ada, hitunglah berapa rasio capaian program/kegiatannya…

Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kondisi Kinerja Awal

Target Capaian Realisasi Ratio

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2 3 4 5 6 7 8 9 5 6 7 8 9 5 6 7 8 9 Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Peningkatan Cakupan Sistem Penyediaan Air Minum Tersedianya IKK air bersih/air minum Ibukota Kecamatan

4 Kec 2 Kec 2 Kec 2 Kec 2 Kec 2 Kec 2 Kec 2 Kec 1 Kec 2 Kec

Penunjang

PAMSIMAS Terselenggaranya kegiatan penunjang dalam fasilitasi desa Pamsimas

63 Des 8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 Desa 6 Desa 8 Desa 6 Desa 5 Desa 8 Desa

Peningkatan Distribusi Penyediaan Air Baku Terbangunnya Jaringan Perpipaan air minum 4

Kawasan Kawasan 2 Kawasan 2 Kawasan 2 Kawasan 2 Kawasan 2 Kawasan 2 Kawasan 2 Kawasan 2 Kawasan 2 Kawasan 2 Pembangunan

Sumur Air Tanah Terbangunnya sumur bor untuk air bersih/air minum

120 Titik 12 Titik 12 Titik 12 Titik 12 Titik 12 Titik 12 Titik 12 Titik 12 Titik 12 Titik 12 Titik

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi Berbasis Masyarakat (Penunjang SLBM) Terbangunanya MCK+ bagi penduduk di Permukiman 20

Lokasi Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 10 8 Lokasi Lokasi 10 Lokasi 10 8 Lokasi Lokasi 10

Pelatihan Tukang dan Mandor (AP Dana Sharing Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi)

Terlaksananya Pelatihan bagi tukang dan Mandor penunjang SLBM

(27)

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

Tersusunnya Dokumen hasil review program kegiatan sektor air limbah, persampahan dan drainase

3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok

Dana DAK Pembangunan Infrastruktur Sanitasi (Belanja Bantuan Masuk BPAKD) Terbangunanya MCK+ bagi

(28)

TEMA : Review Penyusunan dan Pemantauan Pelaksanaan RAD AMPL

SUB TEMA : 3.4 Review Kualitas RAD AMPL dan Pelaksanaan integrasi RAD AMPL dalam RKPD

TUJUAN : Peserta dapat menjelaskan:

1. Peserta mampu melakukan review terhadap kualitas dokumen RAD AMPL yang telah disusun

2. Peserta mampu melakukan pendampingan untuk Review

pelaksanaan integrasi RAD AMPL pada saat penyusunan Renja dan RKPD

(29)

Undang – undang No.23 tahun 2014 terkait Urusan Pemerintah Daerah terbagi : Absolut, Urusan Pemerintahan Umum dan Konkruen (Wajib dan Pilihan). Yang disebuat Absolute seperti : Pertahanan, Keamanan, Agama, Yustisi, Politik Luar Negeri, Moneter dan Fiskal. Yang disebut Konkruen (wajib) adalah Pelayanan Dasar dan Non Pelayanan Dasar. Sementara yang disebut Pelayanan Dasar adalah terkait Standar Pelayanan Minimal dan AMPL (Air Minum,Persampahan Rumah Tangga,Air Limbah Domestik,Drainase Lingkungan.

Kebijakan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi dalam perencanaan Nasional tercantum pada Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang/RPJPN 2005 – 2025 Tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2014-2019). Didaerah RPJPD dan RJMD melalui undang – undang No 23 tahun 2014 Pusat dan Daerah harus Sinergi. Pembangunan Pusat harus terintegrasi kedalam pembangunan Daerah/Perencanaan Daerah. Dalam Perpres No tahun 2015 tentang Program Nasional Bidang AMPL terkait SDGs dimana tertuang di Program kegiatan PEMENUHAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP AIR MINUM DAN SANITASI. Target Nasional Dalam Penyediaan Air Minum dan Sanitasi di tahun 2019 100 % AM 100% SAN

Didalam Pembangunan Daerah yang Merupakan Perwujudan dari Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke daerah sebagai bagian integral dari pembangunan Nasional, Amanat Pasal 258 UU No.23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah dimana Daerah melaksanakan Pembangunan untuk Peningkatan dan Pemerataan terkait Pendapatan Masyarakat, Kesempatan Kerja, Lapangan Berusaha, Akses dan Kualitas Layanan Publik dan Dan Daya Saing Daerah.

Dasar Hukum Integrasi :

 UU No 23 tahun 2014 pasal 259 : Untuk mencapai target pembangunan nasional dilakukan koordinasi teknis pembangunan antara kementerian atau lembaga pemerintah

(30)

nonkementerian dan Daerah yang dikoordinasikan oleh Menteri dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan. Koordinasi teknis pembangunan dilakukan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan Daerah.

 Pasal 260 Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional

 PP 8/2008 Menteri melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah antarprovinsi (Psl 43 dan Psl 46)

 Permendagri 54/2010 Mendagri melaksanakan Binwas terhadap perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah meliputi pemberian pedoman, bimbingan, konsultasi, pendidikan dan pelatihan (Pasal 291 dan Pasal 292)

RPJPD -Penjabaran dari Visi, Misi, Arah Kebijakan, dan Sasaran Pokok Pembangunan Daerah jangka panjang untuk 20 (dua puluh) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPN dan RTRW.

RPJMD _Penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang memuat Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Pembangunan Daerah dan Keuangan Daerah, serta Program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan Kerangka Pendanaan Bersifat Indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN. RKPD _ Penjabaran dari RPJMD yang memuat Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah, Prioritas Pembangunan Daerah, serta Rencana Kerja dan Pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah dan Program Strategis Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

REVIEW RAD AMPL APA ITU RAD AMPL

1. Secara yuridis, Dokumen Kebijakan Daerah  RAD AMPL dinyatakan sebagai Prioritas Nasional  Prioritas Daerah di dalam PERMENDAGRI No. 32 Tahun 2017 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018 (Lih. Lampiran hal 14-15); dan

2. Telah berpedoman pada RKP dan Program Strategis Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat (Ps 3 ay 3)

(31)

1. Perpres No 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 2. RKP 2018 Program Prioritas Nasional

3. Permendagri 32 Tahun 2017 ttg Penyusunan RKPD 2018.

MENGAPA DI REVIEw

1. Amanat Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.  Review RAD AMPL  Untuk mengetahui capaian, gap, dan kebutuhan pendanaan yang layak sehingga dapat dilaksanakan oleh Pemda.

2. Amanat Permendagri No. 32 Tahun 2017 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018.  Pemutakhiran RAD AMPL

3. Berdasarkan hasil pengkajian dari KOLABORASI 4 Kementerian (PUPR, Kemenkes, Kemendes, Kemendagri) perlu menambahkan isu strategis bidang KL terkait (RPAM, Disabilitas , Stanting).

APA YANG DI REVIEW

Arahan Dirjen Bina Pembangunan Daerah,Kementerian Dalam Negeri:

1. Internalisasi RAD AMPL ke dalam Dokumen Perencanaan Daerah Tahunan (Pusat-Provinsi – Kab/Kota);

2. Kesesuaian dengan kewenangan dengan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Sudah sesuai dengan PP No. 18 Tahun 2016 tentang OPD

4. Menjalankan amanat PP No. 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemda.

Petunjuk Teknis PT-9 RAD AMPL-Ditjen Cipta Karya-KemenPUPR :

1. Substansi.

2. Legal Konteks sehingga menjadi KEBIJAKAN DAERAH. 3. Pelaksanaan dan Capaiannya.

4. Keterpaduannya.

SIAPA YANG ME-REVIEW

1. Tim Penyusun/Review RAD AMPL; 2. POKJA AMPL Daerah;

3. Sesuai dengan Perpres 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan AMS pada Ps 15 disebutkan: unsur pemerintah, perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi

(32)

kemasyarakatan, organisasi keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, media massa, pelaku usaha, dan anggota masyarakat; atau

4. Sesuai dengan Petunjuk Teknis RAD AMPL No. PT-9 Pamsimas yang dikeluarkan oleh Ditjen Cipta Karya-KemenPUPR disebutkan terdiri dari : Bappeda, Dinas PU, Dinas Kesehatan, BPMD, PDAM, Dinas Pendidikan dan Dinas terkait lainnya

BAGAIMANA ME-REVIEW-NYA

1. Mekanisme Review Substansi RAD AMPL sudah mengacu kepada Permendagri No. 54 Tahun 2010;

2. Untuk teknik evaluasi menggunakan POB Penyusunan/Review RAD AMPL Tahun 2017 menggunakan lembar bedah evaluasi sesuai lampirannya.

LANDASAN ACUAN REVIEW RAD AMPL

1. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

2. Perpres 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi.

3. Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

4. Permendagri No. 32 Tahun 2017 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018.

5. Petunjuk Teknis (PT-9) Penyusunan, Pelaksanaan dan Pemantauan RAD AMPL Program Pamsimas.

DAFTAR ISI RAD AMPL, SUBSTANSI YANG HARUS ADA, DAN MINIMAL DATA/INFORMASI YANG PERLU DIANALISIS – LAMP 2 PETUNJUK TEKNIS RAD AMPL

(33)
(34)
(35)

INTEGRASI RAD AMPL KE RKPD

Tujuan Integrasi RAD AMPL ke dalam RKPD

1. Membantu memastikan program prioritas RAD AMPL yang diusulkan untuk didanai oleh APBD dimuat dalam RKPD.

2. Membantu memastikan program prioritas RAD AMPL yang dimuat dalam RKPD mendapat anggaran yang memadai dalam APBD (sesuai target kinerja yang disepakati dalam KUA-PPAS) 3. Hasil integrasi diukur dengan ada/tidaknya peningkatan realisasi APBD yang memuat kegiatan

AMPL di kabupaten

MANFAAT INTEGRASI RAD AMPL KE DALAM RKPD

1. Meningkatkan Pencapaian Target Kinerja Program AMPL Pada Tahun Pelaksanaan dan Kumulatif sampai dengan tahun pelaksanaan;

2. Meningkatkan Alokasi dan Realisasi Penggunaan Anggaran Program RKPD untuk Kegiatan AMPL pada tahun pelaksanaan dan kumulatif sampai dengan tahun Pelaksanaan.

FUNGSI INTEGRASI

1. Integrasi secara harfiah diartikan sebagai penggabungan atau penyatupaduan.

2. Integrasi RAD-AMPL Ke dalam RKPD Dan APBD adalah penggabungan kebijakan, program, dan kegiatan RAD-AMPL ke dalam kebijakan, program, dan kegiatan RKPD dan APBD.

3. Dokumen dikatakan terintegrasi, apabila isi RAD-AMPL diakomodasi dalam dokumen RKPD dan dianggarkan dalam APBD.

4. Integrasi dokumen bertujuan untuk meningkatkan realisasi APBD untuk AMPL dalam rangka mencapai Universal Akses

(36)

Tahapan Integrasi Penyusunan RAD AMPL ke dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

No Langkah/Kegiatan Jadwal Tujuan Uraian Hasil Pelaku

1 Menyampaikan daftar

program/ kegiatan

prioritas RAD AMPL

dengan pendanaan

diusulkan dari APBD

kepada Tim Penyusun RKPD

Januari-Februari

1. Mengkomunikasikan kepada

Tim Penyusun RKPD daftar program RAD AMPL yang diprioritaskan untuk didanai APBD

2. Memastikan daftar program

tersebut dimuat dalam

Rancangan Awal RKPD

1. Menggunakan matriks RAD AMPL

2. Menyusun daftar

program/kegiatan yang

pendanaannya diprioritaskan

melalui APBD tahun rencana untuk dibahas dalam penyusunan Ranwal RKPD

Daftar

program/kegiatan prioritas RAD AMPL

yang pendanaannya

diusulkan dari APBD

dimuat dalam

Rancangan Awal RKPD

Pelaku Utama: Pokja

AMPL Kabupaten

dibantu oleh Tim

Penyusun RAD AMPL (lintas SKPD) dan Tim Penyusun RKPD

2 Mengikuti Musrenbang

Kecamatan

Februari Mengidentifikasi program

AMPL usulan desa-desa yang termasuk program prioritas pembangunan kecamatan

1. Kondisi akses air minum dan sanitasi desa-desa di wilayah kecamatan

2. Pemaparan program dan kegiatan

RAD AMPL yang di-indikasi-kan masuk dalam Ranwal RKPD

3. Sinkronisasi prioritas AMPL

tingkat kecamatan dan desa

1. Berita Acara Kesepakatan

Musrenbang Kecamatan

diharapkan memuat

program/kegiatan AMPL

sebagai program prioritas pembangunan kecamatan.

2. Program/kegiatan AMPL

dimaksud dapat berupa hasil sinkronisasi dengan program yang bersumber dari PJM Pro Aksi

 Wakil Tim penyusun

RAD AMPL  Wakil SKPD yang menangani AMPL  Mitra Konsultasi termasuk Asosiasi BPSPAMS  Camat  DPRD

3 Mereview Berita Acara

Musrenbang Kecamatan

Februari-Maret

Mempertajam substansi

program/kegiatan prioritas RAD AMPL sebagai salah satu bahan pembahasan dalam Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten

DPRD komisi terkait dapat

diundang sebagai narasumber dalam proses review ini agar kebutuhan prioritisasi program AMPL dalam RKPD dan APBD ini

dipahami dan mendapat

dukungan DPRD

Daftar

program/kegiatan prioritas RAD AMPL

yang pendanaannya

diusulkan dari APBD untuk dibahas dalam

Forum SKPD dan

Musrenbang Kabupaten

Pokja AMPL , Tim Penyusun RAD AMPL (lintas SKPD) dan Tim Penyusun RKPD

(37)

4 Mengikuti Forum SKPD pelaksana program/ kegiatan prioritas RAD AMPL

Maret Menyediakan

informasi/melakukan advokasi bagi prioritisasi program RAD

AMPL sebagai program

prioritas dalam Rancangan Renja SKPD

Diskusi mengenai daftar prioritas program dan kegiatan AMPL dalam RAD AMPL untuk dimuat dalam rancangan Renja SKPD

Berita Acara

Kesepakatan Forum

SKPD diharapkan

memuat

program/kegiatan prioritas RAD AMPL

sebagai program

prioritas Renja SKPD

Pokja AMPL, Tim

Penyusun RAD AMPL(Lintas SKPD), Mitra Konsultasi termasuk Asosiasi BPSPAMS, Narasumber Utama (Kepala SKPD) 5 Mengikuti Musrenbang RKPD Kabupaten Maret Minggu IV Menyediakan informasi/melakukan advokasi bagi prioritisasi program RAD

AMPL sebagai program

prioritas dalam RKPD

Penyiapan substansi/informasi pendukung sangat diperlukan sebelum mengikuti musrenbang RKPD, mengingat pembahasan dalam forum ini diikuti oleh para pengambil kebijakan/stakeholder berpengaruh, seperti: Bupati/ wakil bupati, pimpinan dan anggota DPRD, pejabat SKPD kabupaten, para camat, para delegasi musrenbang kecamatan, akademisi, LSM/Ormas, tokoh

masyarakat, dan unsur

pengusaha/investor Berita Acara Kesepakatan Musrenbang diharapkan memuat program/kegiatan prioritas RAD AMPL

sebagai program

prioritas RKPD

Pokja AMPL dan Tim Penyusun RAD AMPL (lintas SKPD), Asosiasi BPSPAMS

6 Mengikuti proses

perumusan Rancangan

Akhir RKPD kabupaten

April-Mei Membantu memastikan

program prioritas RAD AMPL

dimuat dalam Rancangan

Akhir RKPD

Dilakukan melalui komunikasi efektif dan intensif dengan Tim Penyusun RKPD

Rancangan akhir RKPD memuat

program/kegiatan prioritas RAD AMPL

sebagai program

prioritas RKPD

Pokja AMPL dan Tim Penyusun RAD AMPL (lintas SKPD) dan Tim Penyusun RKPD 7 Mengikuti pembahasan KUA-PPAS Juni Minggu III-IV Menyediakan informasi/

melakukan advokasi bagi

prioritisasi program RAD

AMPL sebagai program

prioritas dalam RKPD dan APBD

Dukungan DPRD komisi terkait

sangat diperlukan dalam

prioritisasi program RAD AMPL sehingga dimuat sebagai program prioritas dalam KUA-PPAS.

Berita Acara

pembahasan memuat program/kegiatan prioritas RAD AMPL

sebagai program

prioritas APBD dengan alokasi anggaran yang

sesuai dengan

kesepakatan target

kinerja program.

Pokja AMPL dan Tim Penyusun RAD AMPL

(lintas SKPD),

Bappeda, DPRD

komisi terkait

8 Mengakses salinan Nota

Kesepakatan KUA-PPAS

Juli Minggu I

Membantu memastikan nota kesepakatan memuat memuat

Salinan Nota

kesepakatan KUA-PPAS

Pokja AMPL dan Tim Penyusun RAD AMPL

(38)

program/kegiatan prioritas RAD AMPL sebagai program prioritas APBD dengan alokasi anggaran yang sesuai dengan kesepakatan target kinerja program.

memuat

program/kegiatan prioritas RAD AMPL

sebagai program

prioritas APBD dengan alokasi anggaran yang

sesuai dengan

kesepakatan target

kinerja program.

(lintas SKPD)

9 Penyusunan RKA-SKPD Juli Minggu

II- Agustus Minggu II

Menyusun RKA-SKPD kegiatan prioritas AMPL sesuai jenis dan besar komponen biaya yang diperlukan

Presentasi daftar program dan kegiatan dalam RAD AMPL yang relevan dengan tupoksi SKPD terkait

RKA-SKPD yang sesuai

dengan kebutuhan

pelaksanaan program/kegiatan prioritas AMPL dalam KUA-PPAS

SKPD dan wakil Tim Penyusun RAD AMPL yang berasal dari SKPD terkait 10 Pembahasan RKA-SKPD dengan TAPD Agustus Minggu II- September Minggu II Mereview/melengkapi

RKA-SKPD program AMPL agar sesuai KUA-PPAS dan sinkron antar SKPD

1. Mengidentifikasi daftar program dan kegiatan dalam RAD AMPL yang sinkron dengan RKA SKPD dan KUA PPAS

2. Mengidentifikasi isu-isu yang

menghambat sinkronisasi,

misalnya kebijakan tidak sesuai antara rensta SKPD dengan RAD AMPL..

3. Menyepakati diskusi tindak lanjut untuk sinkronisasi kebijakan.

- RKA-SKPD kegiatan prioritas AMPL yang

telah direview/

dilengkapi dengan

catatan untuk

perbaikan.

- RKA-SKPD kegiatan prioritas AMPL yang disetujui

TAPD, SKPD dan Wakil Tim Penyusun RAD AMPL 11 Penyempurnaan RKA-SKPD September Minggu II-III Menyempurnakan RKA-SKPD program AMPL dalam KUA-PPAS

RKA-SKPD kegiatan

prioritas AMPL yang telah disempurnakan

Kepala SKPD dibantu Tim Penyusun Renja SKPD

(39)

12 Mengikuti Pembahasan Raperda APBD

Oktober-November

Mengikuti proses kesepakatan tentang Raperda APBD tahun yang direncanakan

Dukungan DPRD komisi terkait

sangat diperlukan dalam

prioritisasi program RAD AMPL sehingga dimuat sebagai program prioritas dalam APBD

Salinan APBD memuat

program/ kegiatan

prioritas RAD AMPL

dengan alokasi

anggaran yang sesuai

dengan kesepakatan

target kinerja program (sesuai dengan hasil

pembahasan

RKA-SKPD)

Pelaku: Tim Penyusun

RAD AMPL (lintas

(40)

A. Perhatikan kembali “DAFTAR ISI RAD AMPL, SUBSTANSI YANG HARUS ADA, DAN MINIMAL DATA/INFORMASI YANG PERLU DIANALISIS” diatas, lalu diskusikan dengan kelompoka anda untuk menjawab pertanyan-pertanyaan berikut :

1. Apa yang akan anda lakukan bila ketersediaan data tidak tersedia?

2. Apa yang akan anda lakukan bila data yang dimiliki oleh setiap OPD berbeda-beda? Dan apa akibatnya bila review RAD AMPL dilakukan dengan kondisi data yang berbeda-beda?

B. Berdasarkan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah dan juga berdasarkan pengetahuan serta pengalaman DC sewaktu memfasilitasi proses perencanaan pembangunan di tingkat Kabupaten, coba strukturkan tata urutan perencanaan pembangunan daerah sesuai kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebutkanlah tahapan yang ada berdasarkan angka-angka sesuai gambar siklus dibawah ini.

(41)

Isikanlah tahapan-tahapan kegiatan dalam siklus perencanaan pembangunan sesuai urutan no 1-13 di atas. No Kegiatan/Siklus Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

(42)

C. Apabila siklus perencanaan pembangunan daerah dipastikan sudah tersusun dengan benar, maka pada tahap manakah tahapan-tahapan penyusunan RAD AMPL dapat diintegrasikan? Masukkan tahap-tahap integrasi tersebut ke dalam Tabel berikut ini :

Isilah: No Kegiatan/Siklus Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(43)

TIM PENYUSUN

1. Ketua CPMU Pamsimas, up Tanozisochi Lase

2. Kepala Staff CPMU Pamsimas, up Riche Noviasari

3. Wakil Ketua CPMU Pamsimas, up Essy Aslah

4. Koordinator Bidang Infrastruktur CPMU Pamsimas, up Suryanto

5. Kepala Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Fitri Peranginangin

6. PPK Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Novi Rindani

7. PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah I Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Henny Wardhani

Simarmata

8. PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah II Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Diah Prameshwari

9. PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah III Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Diah Suryaningtyas

KONSULTAN PAMSIMAS (CMAC)

10. Program Sustainability Advisor, up Danny Sutjiono

11. Co Team Leader CMAC, up Ari Alam

12. Capacity Building Specialist CMAC, up Herry Septiadi

13. Local Institutional Strengthening Specialist CMAC, up Simon Djuangga

14. Water Supply and Sanitation Specialist CMAC, up Poppy Harsutiani

15. Regional Monitoring and Evaluation Specialist 2 CMAC, up Kukuh Pranandana

16. Regional Monitoring and Evaluation Specialist 1 CMAC, up Agus Danar Dono

17. Regional Monitoring and Evaluation Specialist 3 CMAC, up Aan Juansah

18. Human Resources Management CMAC, up Irfan Rais

19. Management Information System CMAC, up Agustinus

20. Grafik Designer CMAC, up Akhmad Taufik Pulungan

21. Assistant Community Building Specialist CMAC, up Johan Khadafi

22. Assistant Community Development and Gender Specialist, up Nur Nanda Budiani

TASK TEAM BANK DUNIA TIM ROMS PAMSIMAS

24. Provincial Coordinator Provinsi Jawa Barat, up Esfrizal

25. Provincial Coordinator Provinsi Sulawesi Utara, up Sudirman

26. Co. Provincial Coordinator Provinsi Nusa Tenggara Timur, up Herman Umbu R. Zogara

27. Local Government Specialist Provinsi Sumatera Utara, up Febri Fauza

28. Local Government Specialist Provinsi Bengkulu, up Wiharnastyono

29. Local Government Specialist Provinsi Bangka Belitung, up Ruliansyah

30. Local Government Specialist Provinsi Riau, up Agus Suprianto

31. Community Development Capacity Building Specialist Provinsi Sulawesi Selatan, up Jasman Kurnia

32. Community Development Capacity Building Specialist Provinsi Kalimantan Selatan, up Zulkifli,SE

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

bank syari’ah, 2) lembaga keuangan mikro syari’ah, 3) asuransi syari’ah, 4) reasuransi syari’ah, 5) reksadanasyari’ah, 6) obligasi syari’ah dan surat ber- harga berjangka

Hasil penelitian huungan antara sosiodemografi dan kondisi lingkungan terhadap keberadaan jentik di Desa Mangunjiwan Kecamatan Demak menunjukkan bahwa variabel yang

Untuk melindungi perbatasan dengan lebih ketat, Direktorat Jenderal Imigrasi juga telah memasang daftar pantauan ECS (Enhanced Cekal System) atau yang dikenal

1. Allah SWT, karena Nikmat. Perlindungan, Pertolongan, dan Ridho-Nya saya mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini serta hambanya yang termulia Nabi Besar Muhammad

Pada kedua teori yakni teori prinsip penataan (ordering principle) Salura (2010) dan teori fenomenologi Schulz (1980) yang telah dielaborasi sebagai kerangka baca dan

Simpulan akhir, dari uraian di atas dapat ditarik asumsi bahwa bentuk kebudayaan pop art yang “dilakukan kini” dipastikan merupakan konsep yang telah mengalami

Analisis data yang dilakukan adalah univariat.Berdasarkan hasil analisis univariat, dalam proses keputusan memanfaatkan layanan rawat jalan, responden memiliki motivasi yang

Graedorf (1976) menyatakan bahwa “PAK adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung kepada Roh Kudus, yang membimbing