i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGENAI VARIASI BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS KALASAN TAHUN
AJARAN 2010/2011 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh :
Nama : Albertus Nugroho NIM : 081134179
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk Yesus Kristus Alm. Ibu Tercinta
Kedua Orang Tua Tersayang Keluarga Mbak Ika
v MOTTO
viii ABSTRAK
Peningkatan Prestasi Belajar IPA Mengenai Variasi Bagian Tumbuhan dan Fungsinya Menggunakan Media Realia Pada Siswa Kelas IV SD Kanisius
Kalasan Tahun Ajaran 2010/2011 Albertus Nugroho
Universitas Sanata Dharma 2011
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah penggunaan media realia dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemis dan Mc. Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 35 orang, waktu penelitian dilakukan pada semester satu tahun pelajaran 2010/2011. Tindakan penelitian dengan menggunakan media realia yang dalam penggunaannya pada siklus I telah disediakan oleh peneliti untuk masing-masing kelompok dan pada siklus II siswa lebih ditekankan dengan mengamati tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis yang terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda.
ix
pertemuan 1 dan 2 adalah 57,1% dan 65,7%. Siswa yang tergolong aktif di siklus II pada pertemuan 1 dan 2 adalah 88,5% dan 85,7%.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media realia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
x ABSTRACT
Improving Learning Achievement IPA About The Plant Variety and Function Using the Media realia At Kanisius Elementary Fourth Grade Students in
Academic Year 2010/2011 Kalasan Albert Nugroho
Sanata Dharma 2011
This study aims to examine whether the use of realia media can enhance student learning outcomes in teaching science. In this study, researchers used classroom action research model Kemis and Mc.Taggart conducted in two cycles. The subject of this classroom action research is a primary school student fourth grade lesson Canisius Kalasan year 2010/2011, amounting to 35 people, the research conducted in semester one academic year 2010/2011. Action research using realia media that in its use in the first cycle has been provided by researchers for each group and on the second cycle students are more stressed by observing plants around the school environment. The instrument used was a written test consisting of 20 item multiple choice questions.
The results of this study, the preliminary data of students scoring above the KKM reached 51.43%, the first cycle and 68.5% in the second cycle reached 100%. In addition, student activity also increased with a proved by the results arrived at in the first cycle of meetings 1 and 2 are 57.1% and 65.7%. Students who are classified as active in the second cycle at the meeting of 1 and 2 are 88.5% and 85.7%.
From the results of this study concluded that media use realia to increase student achievement grade IV SD Kanisius Kalasan and can enhance students' activeness in learning.
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tak terhingga kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas kesempatan, karunia, dan pengalaman yang dilimpahkan yang boleh peneliti alami khususnya dalam penyusunan skripsi dari awal hingga akhir. Limpahan karunia yang tak henti-hentinya penulis syukuri ini tak lepas dari bantuan beberapa pihak baik dalam materi, dukungan masukan dan doa. Oleh karena itu penulis dengan tulus menghaturkan terima kasih kepada :
1. Drs. Puji Purnomo, M.Si,. selaku Kaprodi PGSD USD yang telah memberikan masukan, saran, pandangan dan dukungan sejak awal sampai skripsi ini terselesaikan.
2. Dra. Maslichah Asy’ari, M. Pd. selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan dukungan dan semangat serta bimbingan dengan baik dari awal sampai akhir penulisan skripsi ini.
3. Drs. J. Sumedi, selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan dukungan dan semangat serta bimbingan dengan baik dari awal sampai akhir penulisan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membekali penulis dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan selalu terbuka untuk menyelesaikan kesulitan yang dihadapi penulis.
xii
6. Bapak dan Ibu guru se-SD Kanisius Kalasan yang telah memberikan motivasi dan arahan hingga penelitian ini terselesaikan.
7. Nenek, Bapak Y. P. Karsono dan Ibu Pur, Mbak Ika, Mas Sugeng dan Nita selaku keluarga yang telah memberikan dukungan baik materi, dukungan dan doa hingga dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik.
8. Teman-teman seperjuangan atas segala proses yang telah kita lalui bersama dalam menggapai setiap harapan.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati mengharapkan kritik dan saran yang dapat memberikan manfaat bagi penulis dan demi perbaikan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 11 Desember 2010 Penulis,
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 2
C. Perumusan Masalah ... 2
D. Pemecahan Masalah ... 3
E. Batasan Pengertian ... 3
F. Tujuan Penelitian . ... 4
G. Manfaat Hasil Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Belajar dan Prestasi Belajar ... 6
1. Pengertian Belajar ... 6
2. Ciri-Ciri Belajar ... 7
3. Prestasi Belajar ... 8
xiv
1. Pengertian IPA ... 9
2. Hakekat IPA ... 10
3. IPA Dalam Kurikulum Sekolah Dasar ... 13
C. Tumbuhan Hijau ... 15
1. Pengertian Tumbuhan Hijau ... 15
2. Bagian-bagian Tumbuhan Hijau ... 15
a) Daun ... 15
b) Batang ... 19
c) Akar ... 21
D. Media Pembelajaran ... 23
1. Pengertian Media Belajar ... 23
2. Manfaat Media Pengajaran ... 24
3. Macam-macam Media Pembelajaran ... 24
E. Media Realia ... 29
F. Hubungan Antara IPA dengan Media Realia ... 32
G. Hipotesis Tindakan ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
A. Setting Penelitian ... 34
1. Subyek Penelitian ... 34
2. Obyek Penelitian ... 34
3. Tempat Penelitian ... 34
4. Waktu Penelitian ... 34
B. Desain Penelitian ... 35
1. Rancangan Penelitian ... 35
2. Model Penelitian ... 36
3. Kriteria Keberhasilan ... 37
4. Rencana Banyaknya Siklus ... 38
C. Rencana Tindakan ... 38
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya ... 43
1. Pengumpulan Data ... 43
xv
E. Analisis Data ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52
A. Hasil Penelitian ... 52
1. Siklus I ... 52
a. Pelaksanaan Penelitian ... 52
b. Hasil Penelitian ... 52
c. Refleksi ... 55
2. Siklus II ... 56
a. Pelaksanaan Penelitian ... 55
b. Hasil Penelitian ... 56
c. Refleksi ... 58
B. Pembahasan ... 59
BAB V PENUTUP ... 66
A. Kesimpulan ... 66
B. Saran ... 67
xvi Daftar Tabel
Tabel 1 Waktu Penelitian ... 34
Tabel 2 Kriteria Keberhasilan ... 38
Tabel 3 Pengumpulan Data ... 44
Tabel 4 Kisi-kisi Soal Pre Tes ... 45
Tabel 5 Kisi-kisi Soal Siklus I dan II ... 47
Tabel 6 Tabel Observasi Siswa ... 49
Tabel 7 Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 53
Tabel 8 Nilai Ulangan IPA Siswa Kelas IV Siklus I ... 54
Tabel 9 Hasil Observasi Siswa Siklus II ... 56
Tabel 10 Nilai Ulangan IPA Siswa Kelas IV Siklus II ... 57
Tabel 11 Hasil Penelitian Keaktifan Siswa ... 59
Tabel 12 Hasil Ulangan Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan ... 60
xvii Daftar Gambar
Gambar 1 Jenis Daun Lengkap dan Tidak Lengkap ... 16
Gambar 2 Macam-macam Tulang Daun ... 19
Gambar 3 Daun Tunggal dan Daun Majemuk ... 19
Gambar 4 Struktur Batang ... 19
Gambar 5 Jenis-jenis Batang ... 21
Gambar 6 Akar Serabut dan Akar Tunggang ... 22
Gambar 7 Media Gambar Diam ... 25
Gambar 8 Media Poster Lingkungan Hidup ... 26
Gambar 9 Media Bagan Jenis Batang ... 26
Gambar 10 Media Grafik Batang ... 27
Gambar 11 Media Peta ... 27
xviii Daftar Lampiran
Silabus ... 69
RPP Siklus I ... 72
RPP Siklus II ... 77
Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan I ... 82
Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan II ... 84
Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan I ... 86
Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan II ... 88
Soal Pre Tes ... 90
Soal Siklus I ... 93
Soal Siklus II ... 96
Foto Penelitian ... 99
Surat Ijin Penelitian ……….. 100
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk.
Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada permasalahan klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Problematika ini setelah dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana mesti harus diawali.
Faktor-faktor itu antara lain:
1. penggunaan media pengajaran oleh guru yang kurang maksimal 2. penggunaan metode mengajar yang kurang bervariatif
Dari faktor-faktor diatas, faktor yang akan diatasi dalam rencana penelitian ini adalah kurangnya penggunaan media pengajaran oleh guru yang kurang maksimal. Melihat kondisi rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa tersebut beberapa upaya dilakukan salah satunya adalah penggunaan media realia. Penggunaan media realia pada materi bagian tumbuhan dan fungsinya, diharapkan siswa mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi hanya:
1. Penelitian dibatasi hanya pada siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2010/2011.
2. Pada penelitian ini dibatasi hanya meliputi pada variasi bagian tumbuhan yaitu akar, batang, dan daun serta fungsinya dengan media realia.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut didepan, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah :
kelas IV SD K Kalasan mengenai variasi bagian tumbuhan dan fungsinya? Apakah dengan penggunaan media realia dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran?
D. Pemecahan Masalah
Pada penelitian ini disusun hipotesis tindakan bahwa dengan menggunakan media pembelajaran berupa media realia dapat meningkatkan prestasi belajar IPA mengenai variasi bagian tumbuhan dan fungsinya pada siswa kelas IV B SD Kanisius Kalasan.
E. Batasan Pengertian
1. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui praktek dan latihan yang dialami sejak lahir dan dapat diamati sehingga anak memperoleh pengalaman yang bermakna bagi dirinya.
2. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai setelah melakukan praktek dan latihan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari apa yang telah dipelajari dan mendapatkan pengalaman yang bermakna bagi dirinya.
3. Ilmu Pengetahuan Alam adalah kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya dengan cara observasi dan eksperimen secara sistematis serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesis-hipotesis.
5. Media realia adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya, tanpa perubahan (Wibawa dan Mukti, 2001: 81).
F. Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan media realia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kalasan dalam menjelaskan variasi bagian tumbuhan dan fungsinya dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran serta dapat meningkatkan penggunaan media realia secara maksimal dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
G. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Peneliti
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam hal melakukan Penelitian Tindakan Kelas dan meningkatkan wawasan tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya dengan penggunaan media realia.
b. Siswa
c. Guru
Sebagai bahan masukan dan alternatif pembelajaran guru dalam meningkatkan prestasi belajar pada materi ajar bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.
d. Sekolah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar tidak akan pernah lepas dari manusia karena pada hakikatnya belajar dilakukan manusia sepanjang hayatnya atau sekurang-kurangnya dia terus belajar walaupun sudah lulus sekolah. Belajar merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan tiap orang sejak ia lahir demi perkembangan hidupnya. Siswa memperoleh pengetahuan dari lingkungan sekitar dari proses belajar yang tercermin dari tindakan maupun perilaku siswa. Jadi siswa sendiri yang mengalami , melakukan dan menghayati proses belajar bukan orang lain.
yaitu penyebab belajar, adalah agen – agen lingkungan, yang bertindak terhadap suatuorganisma, yang menyebabkan organisme itu memberikan respon. Menurut Witting, 1981 (dalam Syah, 2003: 65-66) belajar ialah perubahan yang erlatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.
Berdasarkan pengertian belajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui praktek dan latihan yang dialami sejak lahir dan dapat diamati sehingga anak memperoleh pengalaman yang bermakna bagi dirinya.
2. Ciri-Ciri Belajar
Menurut Baharuddin (2002:15), ciri-ciri belajar antara lain:
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior).
b. Perubahan tingkah lakurelative permanent.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari dua kata prestasi dan belajar. Sebelum menjelaskan pengertian mengenai prestasi belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan tentang pengertian prestasi. Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia (1990: 700) prestasi adalah hasil yang telah dicapai ( dari yang telah dilakukan atau dikerjakan, dsb ). Dengan demikian prestasi merupakan hasil yang telah dicapai seseorang setelah melakukan suatu pekerjaan/aktivitas tertentu. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya yang ditunjukkan dengan nilai atau tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (KBBI, 1990: 700).
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui praktek dan latihan yang dialami sejak lahir dan dapat diamati sehingga anak memperoleh pengalaman yang bermakna bagi dirinya.
B. Ilmu Pengetahuan Alam 1. Pengertian IPA
Kata “IPA” merupakan singkatan kata “Ilmu Pengetahuan Alam”. Kata-kata Ilmu Pengetahaun Alam merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris ”Natural Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam berarti ilmu tentang alam ini.
Banyak teori – teori IPA yang dikemukakan oleh para ahli sekarang ini. Berikut ini akan dikemukakan beberapa teori yang berhubungan dengan teori IPA. Menurut Webster’s : New Collegiate Dictionary (1981) Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya (Iskandar, 2001: 2). Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesis-hipotesis. ( Purnell’s, 1983 dalam Srini M. Iskandar, 2001:2 ).Science is a collection of well attested theories which explain the patterns and regularities among
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya dengan cara observasi dan eksperimen secara sistematis serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesis-hipotesis.
2. Hakekat IPA
Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk yang tidak dapat dipisahkan dari kakekatnya sebagai proses. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai produk merupakan kumpulan dari kegiatan empirik dan kegiatan analitik. Bentuk Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk diantaranya adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan teori-teori IPA. Dari beberapa bentuk IPA tersebut, fakta-fakta IPA merupakan hasil dari kegiatan empirik, sedangkan konsep-konsep IPA, prinsip-prinsip IPA dan teori-teori IPA merupakan hasil dari kegiatan analitik (Srini M. Iskandar, 2001:2-4).
Fakta dalam IPA merupakan pernyataan-pernyataan tentang benda benda yang benar-benar ada, atau sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi. Contoh fakta : Ular termasuk golongan reptilia.
Konsep IPA merupakan suatu ide yang menyatukan atau menghubungkan fakta-fakta IPA yang memiliki hubungan satu sama lain. Contoh konsep : benda-benda hidup dipengaruhi oleh lingkungan.
menghubungkan konsep udara, panas dan memuai, prinsipnya jika udara dipanaskan maka akan memuai. Prinsip dapat berubah jika ditemukan bukti-bukti baru saat observasi dilakukan.
Teori merupakan model atau gambaran yang dibuat oleh ilmuwan untuk menjelaskan gejala alam. Seperti halnya prinsip, teori juga dapat berubah jika ditemukan bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Contoh : model atom yang seperti susunan tata surya dengan electron berputar pada orbitnya di sekitar intinya tumbang dan digantikan oleh teori kuantum yang menggambarkan electron seperti awan bermuatan negative melingkupi inti atom.
IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan dan kumpulan fakta-fakta tetapi IPA juga merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. Memahami IPA berarti juga memahami proses IPA, yaitu memahami cara mengumpulkan dan menghubungkan fakta-fakta untuk menginterprestasikannya. Prosedur-prosedur tersebut disebut proses ilmiah.
Keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakuaan oleh para ilmuwan di antaranya (Srini M. Iskandar, 2001:5-8) :
a. Mengamati
b. Mengukur
Sejauh mana informasi yang dikumpulkan dari hasil pengamatan dapat dijadikan data awal dalam mengumpulkan fakta -fakta. Fakta-fakta yang ada tersebut dapat dipakai dalam melakukan observasi.
c. Menarik kesimpulan
Penarikan kesimpulan (inferensi) diambil setelah peneliti melakukan observasi dan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Inferensi mencakup tiga komponen, yaitu : observasi yang merupakan pernyataan-pernyataan yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengetahuan yang dimiliki sebelumnya atau disebut juga skema , dan kesimpulan.
d. Mengendalikan variabel
Ada tiga macam variabel dalam suatu penelitian yaitu variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol. Variabel bebas adalah variabel yang dengan sengaja dimanipulasi oleh peneliti, variabel terikat adalah variabel yang berubah-ubah dalam penelitian sebagai akibat dari perubahan variabel bebas, sedangkan variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dibuat konstan oleh peneliti.
e. Merumuskan hipotesis
f. Menginterprestasikan data
Menginterprestasikan data adalah menganalisis data yang diperoleh dan menyusunnya dengan cara menentukan pola keterhubungan pada data secara keseluruhan.
g. Membuat pengukuran
Membuat pengukuran adalah membuat observasi kuantitatif dengan cara membandingkannya dengan alat-alat ukur standar.
h. Memprediksi
Memprediksi adalah membuat ramalan akan kejadian atau kondisi yang diharapkan.
i. Melakukan eksperimen
Eksperimen atau percobaan adalah kegiatan menguji suatu dugaan atau jawaban sementara atas masalah yang dihadapi.
3. Ilmu Pengetahuan Alam dalam kurikulum Sekolah Dasar
Bahwasainsberfaedah bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu
dipersoalkan panjang lebar. Kesejahteraan materil suatu bangsa banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam bidang sains, sebab sains merupakan dasar teknologi, sering disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk teknologi ialah sains. Orang tidak menjadi Insinyur elektronika yang baik, atau dokter yang baik, tanpa dasar yang cukup luas mengenai berbagai gejala alam.
Bila diajarkan sains menurut cara yang tepat, maka sains merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis; misalnya sains diajarkan dengan mengikuti metode "menemukan sendiri". Dengan ini anak dihadapkan pada suatu masalah; umpamanya dapat dikemukakan suatu masalah demikian". Dapatkah tumbuhan hidup tanpa daun?" Anak diminta untuk mencari dan menyelidiki hal ini.
Bila sains diajarkan melalui percobaan -percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak. maka sains tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka.
Mata pelajaran ini mempunyai: nilai – nilai pendidikan yaitu
mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.
dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesis-hipotesis. Oleh karena itu, dalam IPA yang dipelajari adalah tentang gejala alam, manusia, tumbuhan, dan hewan. Pada penelitian ini lebih dikhususkan pada tumbuhan terutama bagian bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.
C. Tumbuhan Hijau
1. Pengertian tumbuhan hijau
Tumbuhan hijau artinya tumbuhan yang memiliki zat hijau daun. Itulah sebabnya daun berwarna hijau, tapi ada juga tumbuhan yang batangnya berwarna hijau. Umumnya batang yang berwarna hijau merupakan tumbuhan yang masih muda ( Hadiat, 1994:15 ).
2. Bagian-bagian tumbuhan
Tumbuhan terdiri dari beberapa bagian pokok, diantaranya : akar, batang, dan daun. Bagian-bagian tersebut saling berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Yang nantinya dapat menentukan tumbuh dan berkembangnya tumbuhan hijau tersebut.
a) Daun(Folium)
Menurut (Tjitrosoepomo, 1985:11), daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut :
1) upih daun atau pelepah daun 2) tangkai daun
Sedangkan daun tidak lengkap hanya memiliki 1-2 bagian saja, contohnya pada daun mangga yang hanya memiliki tangkai daun helai daun saja.Gambar 1. jenis daun lengkap dan daun tidak lengkap
Daun merupakan bagian tumbuhan yang pada umumnya kaya akan zat warna hijau yang dinamakanklorofilsehingga pada umumnya daun berwarna hijau dan melekat pada bagian batang tumbuhan. Daun mempunyai umur yang terbatas dan akhirnya akan runtuh sehingga meninggalkan bekas pada batang (Tjitrosoepomo, 1985 : 7).
Tumbuhan hijau dapat membuat makanannya sendiri, tidak seperti manusia dan hewan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri. Hal ini dikarenakan, tumbuhan memiliki zat hijau daun (klorofil) yang terdapat pada salah satu bagian tubuh tumbuhan yaitu daun. Proses pemasakan makanan yang terjadi di daun disebut dengan proses
fotosintesis. Proses fotosintesis ini membutuhkan gas karbondiksida
pernapasan, temapat menyimpan cadangan makanan, bahan perkembangbiakan, dan tempat penguapan air.
Pada bagian daun terdapat tulang daun sama halnya pada manusia atau hewan yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun dan jalan untuk pengangkutan zat-zat yang diambil dari tanah serta pengangkut hasil pembuatan makanan dari daun untuk disakurkan ke seluruh bagian tumbuhaan yaitu karbohidrat danoksigen (O2).Menurut besarnya, maka tulang daun dibedakan atas tiga macam, yaitu :
1) ibu tulang (costa) ialah tulang yang biasanya terbesar, merupakan terusan tangkai daun dan terdapat di tengah-tengah yang membujur dan membelah daun.
2) tulang-tulang cabang nervus lateralis) ialah tulang-tulang yang lebih kecil daripadaq ibu tulang dan berpangkal pada ibu tulang. 3) urat-urat tulang(vena) ialah tulang-tulang cabang yang lebih kecil
dan lembut serta membentuk susunan jala.
Menurut (Tjitrosoepomo, 1985:38-39), daun dapat digolongkan menjadi 4 berdasarkan susunan tulang cabangnya, yaitu:
1) daun yang bertulang menyirip(penninervis)
2) daun bertulang menjari(palminewrvis)
Daun ini keluar beberapa tulang yang memencar dari ujung tangkai daun yang berbentuk seperti jari-jari tangan. Biasanya tulang daunnya berjumlah gasal yang di tengah paling besar dan paling panjang, sedang yang ke samping semakin pendek. Daun seperti ini dapt kita temui pada tumbuhan berbiji dua seperti pepaya dan kapas.
3) daun bertulang melengkung(cervinervis)
Daun ini mempunyai beberapa tulang yang besar dan yang di tengah yang paling besar. Tulang yang lainnya mengikuti jalannya ke tepi daun yang semula memencar kemudian kembali ke satu arah yaitu ujung daun. Daun ini dapat kita temui pada tumbuhan berbiji satu seperti genjer.
4) daun bertulang sejajar atau lurus(rectinervis)
Gambar 2. Macam-macam tulang daun.
(1) menyirip, (2) menjari, (3) melengkung, dan (4) sejajar
Dilihat dari jumlah helai daun pada setiap tangkainya, maka ada 2 macam daun yaitu daun tunggal dan daun majemuk. ? Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu helai daun di setiap tangkainya. Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun di setiap tangkainya.Gambar 3. Daun tunggal dan daun majemuk.
b) Batang (Caulis)
Batang dapat diumpamakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini umumnya tumbuh di atas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar matahari. Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya. Struktur batang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). Silinder pusat pada batang ini terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan floem
Menurut (Tjitrosoepomo, 1985 : 77), batang merupakan bagian tumbuhan yang amat penting bagi tumbuhan yang berfungsi sebagai : 1) Mendukung bagian-bagian tumbuhan yaitu : daun, bunga, dan
buah.
2) Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil asimilasi dari atas ke bawah.
3) Memperluas bidang asimilasi dengan percabangannya. 4) Tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
Batang tumbuhan dapat dibedakan menjadi :
1) Batang basah (herbaceus), yaitu batang yang lunak dan berair, misal bayam dan krokot.
2) Batang berkayu (lignosus), yaiutu batang yang biasa keras dan kuat, misal jati dan mangga.
4) Batang mendong (calamus), yaitu batang seperti rumput tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, misal mendong dan teki. (Tjitrosoepomo, 1985 : 78).
Gambar 5. Jenis-jenis batang.
(1) batang kayu, (2) batang rumput, dan (3) batang basah
c) Akar(Radix)
Akar adalah bagian pokok bagi tumbuhan. Menurut (Tjitrosoepomo, 1985 : 91-93), akar bagi tumbuhan mempunyai tugas sebagai :
1) Memperkuat berdirinya tumbuhan
2) Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air dari dalam tanah.
3) Mengangkut air dan zat-zat makanan ke bagian-bagian tumbuhan lainnya.
4) Sebagai tempat penimbunan makanan. Bagian-bagian akar antara lain :
1) Pangkal akar yaitu bagian akar yang bersambungan dengan batang. 2) Ujung akar yaitu bagian akar yang masih muda dan terdiri dari
3) Batang akar yaitu bagian akar yang terdapat antara pangkal dan ujung akar.
4) Serabut akar yaitu cabang akar yanghalus-halus dan berbentuk serabut.
5) Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar yaitu bagian akar yang merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang.
6) Tudung akar yaitu begian akar yang letaknya paling ujung yang berfungsi untuk melindungi ujung akar yang mesih muda dan lemah.
Pada perkembangan lanjutannya, kalau biji mulai berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa, akar dapat memperlihatkan perkembangan yang berbeda hingga pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam sistem perakaran :
1) Sistem akar tunggang, jika akar tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabagng menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar ini terdapat pada tumbuhan biji dua.
2) Sistem akar serabut, yaitu jika akar dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besardan semuanya keluarnya dari pangkal akar.
D. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata “media” adalah bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dari bahasa Latin “medius” yang berarti “tengah”. Dalam bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara”. Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara pemberi dan penerima pesan. Pengertian media secara umum adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan/menyebar ide, sehingga ide/pendapat/gagasan yang disampaikan dapat sampai pada penerima. (Santoso S. Hamidjojo dalam John D. Latuheru, 1988: 11).
Sesuatu dapat dikatakan sebagai media pembelajaran apabila alat tersebut dapat menyampaikan pesan atau informasi yang diberikan oleh guru kepada siswa dengan baik.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat atau sarana yang dapat membantu guru dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa dengan tujuan untuk mencapai tujuan pendidikan atau pembelajaran.
2. Manfaat Media Pengajaran
Media pembelajaran mempunyai beberapa manfaat, antar lain:
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh para siswa.
c. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian dari guru.
d. Siswa menjadi tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran.(Sudjana dan Rivai, 1990 : 2).
3. Macam-macam Media Pembelajaran
Ada beberapa model penggolongan media pengajaran, antara lain : a. Media visual
b. Media audio
Penjelasan di bawah ini akan menjelaskan mengenai macam-macam media di atas. Menurut (Anitah, 2010: 7) media visual dibedakan menjadi dua :
1) Media visual yang tidak diproyesikan
Berikut contoh-contoh media visual yang diproyesikan :
Gambar diam
Kelebihan gambar antara lain :
- Dapat menterjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata
- Relatif murah
- Mudah pengadaannya
- Mudah pemakaiannya
Kelemahan gambar anatara lain :
- Kadang-kadang gambar yang terlalu kecil tidak dapat digunakan di kelas yang besar
- Tidak dapat menunjukkan gerakan
Poster
Poster merupakan suatu gambar yang menyatukan unsur-unsur visual seperti garis, gambar, dan kata-kata, yang bermaksud untuk menyampaikan pesan secara singkat dan menarik.
Gambar 8. Poster lingkungan hidup
Bagan
Bagan adalah suatu media yang berfungsi untuk menunjukkan suatu hubungan, perkembangan, atau perbandingan dengan menggunakan gambaran dari suatu yang dilukiskan dengan garis, gambar, dan kata-kata.
Gambar 9. Bagan jenis batang
JENIS BATANG
BATANG KAYU
BATANG RUMPUT
Grafik
Grafik merupakan media yang menggunakan lambang-lambang visual untuk menjelaskan data statistik.
Gambar 10. Grafik batang jumlah siswa per tahun
Peta datar
Peta datar adalah gambar yang menjelaskan permukaan bumi pada bidang datar.
Gambar 11. Peta Pulau Kalimantan
Realia
Realia disebut juga objek adalah benda yang nyata atau sebenarnya dalam bentuk utuh.
2) Media visual yang diproyesikan
Menurut (Anitah, 2010: 29-30), media ini juga merupakan media visual tetapi perbedaannya dengan media visual yang lain adalah
0 5 10 15 20 25
2007 2008 2009 2010
media ini dapat diproyesikan pada layar melalui suatu pesawat proyektor. Beberapa contoh media visual yang dapat diproyesiakan adalah :
Overhead projector(OHP) adalah suatu jenis alat yang digunakan untuk memproyeksikan objek yang tembus cahaya ke permukaan layar.
Slide projector (proyektor film bingkai) merupakan suatu gamabr transparan dalam bentuk kecil dengan cara ditunjukkan satu per satu.
Filmstrip projectormerupakan satu rol film transparan yang berisi serangkaian gambar mati yang saling berkaitan.
Opaque projector adalah suatu jenis alat yang digunakan untuk memproyeksikan objek yang tidak tembus cahaya ke permukaan layar.
Selain media visual yang digunakan dalam pembelajaran ada juga media audio. Media audio merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan melalui indera pendengaran. Menurut (Anitah, 2010: 41-46), ada beberapa media audio antara lain :
2) Diskusi merupakan suatu pembicaraan yang di dalamnya terjadi pertukaran ide untuk mencari memecahkan suatu masalah.
3) Buletin berita merupakan suatu ringkasan berita penting yang biasanya disiarkan melalui radio.
4) Program dokumenter merupakan berita mengenai peristiwa yang sesungguhnya dan biasanya lama program ini 15-60 menit.
5) Drama audio merupakan sandiwara yang mengandung konflik kejiwaan.
Suatu media yang tidak hanya dapat dilihat tetapi juga bisa didengarkan adalah media audio visual. Berikut contoh-contoh media audio visual :
1) Slide suaramerupakan jenis media visual yang menampilkan slide dengan diiringi suara.
2) Televisi merupakan suatu program yang menampilkan sesuatu dari jarak jauh dengan gambar dan suara.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan media realia dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa kelas 4 SD dalam mata pelajaran IPA. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai media realia.
E. Media Realia
utuh. Dari pengertian media realia tadi maka penulis menyimpulkan sendiri pengertian media realia yaitu suatu alat untuk menyampaikan informasi atau pesan dengan menggunakan benda-benda nyata dari guru kepada penerima pesan (siswa).
Dengan memanfaatkan media realia dalam proses belajar, siswa akan lebih aktif dapat mengamati, menangani, memanipulasi, mendiskusikan dan akhirnya dapat menjadi alat untuk meningkatkan kemauan siswa untuk menggunakan sumber-sumber belajar serupa. Menurut (Anitah, 2010: 26), ada beberapa istilah yang terkait dengan media realia antara lain specimen dan
mock up. Specimen merupakan bagian atau pecahan dari benda yang sebenarnya. Mock up merupakan bagian dari benda yang ingin ditunjukkan cara kerjanya.
Menurut (Wibawa dan Mukti, 2001: 81-82), ada beberapa pertimbangan dalam mempergunakan media realia sebagai media pengajaran, yaitu :
a. Benda-benda atau mahkluk hidup apakah yang mungkin dapat dimanfaatkan di kelas secara efisien.
b. Cara menyesuaikan benda-benda itu dengan pola belajar-mengajar di kelas.
c. Cara memperoleh benda-benda itu.
1. Dapat member kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk melaksananakan tugas-tugas nyata, atau tugas-tugas simulasi, dan mengurangi transfer belajar.
2. Dapat memperlihatkan seluruh atau sebagaian besar rangsangan yang relevan dari lingkungan kerja, dengan biaya yang sedikit.
3. Member kesempatan kepada siswa untuk mengalami dan melatih keterampilan manipulative mereka dengan menggunakan indra peraba.
4. Memudahkan pengukuran penampilan siswa, bila ketangkasan fisik atau keteam[ilan koordinasi diperlukan dalam pekerjaan.
Sedangkan keterbatasan penggunaan media realia dalam pengajaran adalah :
1. Seringkali dapat menimbulkan bahaya bagi siswa atau orang lain dalam lingkungan kerja.
2. Mahal, karena biaya yang diperlukan untuk peralatan tidak sedikit, dan ada kemungkinan rusaknya alat yang digunakan.
Selain itu terdapat hubungan antara objek fisik dengan tujuan pengajaran. Pemakaian media realia dalam pengajaran juga mempengaruhi terdapat tujuan penagajaran. Tujuan penagajaran dapat dibagi dalam tiga aspek, antara lain tujuan kognitif, tujuan psikomotorik, dan tujuan afektif. Hubungan media realia dengan tujuan pengajaran antara lain :
1. Penggunaan objek asli dalam pengajaran untuk tujuan kognitif dapat digunakan untuk mengajarkan kembali atau pembedaan rangsangan yang relevan.
2. Penggunaan objek asli untuk tujuan psikomotorik dapat digunakan untuk memberikan latihan bagi siswa untuk menguji penampilan siswa dalam menangani alat, perlengkapan, materi. Juga dapat dapat digunakan untuk mendemostrasikan dan mengukur penampilan siswa bila berada dalam lingkungan kerja yang sebnarnya.
3. Penggunaan objek asli untuk tujuan afektif dapat menambah kemungkinan bahwa siswa dapat mengembangkan sikap yang positif terhadap pekerjaan mereka sejak awal periode latihan (Anderson, 1987:186).
G. Hubungan Antara IPA dengan Media Realia
hipotesis-hipotesis. Media realia adalah suatu alat untuk menyampaikan informasi atau pesan dengan menggunakan benda-benda nyata dari guru kepada penerima pesan (siswa). Penggunaan media dalam suatu proses belajar mengajar bertujuan agar dapat berlangsung secara tepatguna dan berdayaguna, sehingga dengan demikian mutu pendidikan dapat ditingkatkan
Seorang guru harus berusaha agar materi pengajaran yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah oleh siswa dimana konsep struktur tumbuhan yang masih bersifat abstrak dapat diberikan kepada siswa dalam bentuk konkret dengan bantuan media realia. Penggunaan media pembelajaran ini dimaksudkan agar siswa dapat menggunakan sebanyak mungkin alat indera. Makin banyak alat indera yang digunakan untuk mempelajari sesuatu, makin mudah diingat apa yang dipelajari sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa.
H. Hipotesis Tindakan
BAB III
METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian
1. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVB SD Kanisius Kalasan yang berjumlah 35 siswa.
2. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah variasi bagian tumbuhan dan fungsinya.
3. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di SD Kanisius Kalasan. SD Kanisius Kalasan bertempat di Jalan Jogja-Solo km 13, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, 55571.
4. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester 1 pada tahun ajaran 2010/2011 . Table 1 : Waktu Penelitian
Tahun 2010
No. Kegiatan
7 8 9 10 11 12
1. Observasi dan wawancara dengan guru kelas
√
2. Mengidentifikasi masalah √
3. Penyusunan Proposal √
5. Permintaan ijin kepada kepala sekolah √
6. Menyusun kelengkapan √
7. Pelaksanaan siklus 1 √
8. Pelaksanaan siklus 2 √
9. Analisis data √
10. Penyusunan laporan √
6 Ujian skripsi √
7 Pembuatan artikel √
B. Desain Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti berperan dalam merancang pembelajaran, dan pengembang alat peraga yang akan berkolaboratif dengan guru kelas. Guru kelas dalam penelitian ini disebut sebagai mitra guru, yaitu guru yang mengampu mata pelajaran IPA di kelas IVB SD Kanisius Kalasan Yogyakarta yang nantinya akan berperan sebagai pelaksana pengajar.
observasi ini nantinya akan digunakan peneliti sebagai bahan refleksi dalam melaksanakan perbaikan pada siklus berikutnya.
2. Model Penelitian
Jenis penelitian yang dikemukakan Kemmis dan MC Taggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat dan untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus, (Kusumah dan Dwitagama. 2008:21).
a. Perencanaan
Mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang telah direncanakan.
c. Pengamatan
Dalam kegiatan pengamatan, peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilaksanakan melalui tekhnik observasi.
d. Refleksi
Dalam kegiatan refleksi, peneliti mengkasji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan.
3. Kriteria Keberhasilan
Tabel 2 : Kriteria keberhasilan
Indikator Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2 Prestasi belajar
siswa yang mencapai KKM 70
50% 65% 75%
4. Rencana Banyaknya Siklus
Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Dalam setiap pertemuan dilakukan selama dua jam pelajaran. Alasan peneliti menggunakan dua siklus karena keterbatasan waktu yang ada.
C. Rencana Tindakan 1. Persiapan
a. Penyusunan rencana tindakan penelitian dalam tiap-tiap siklus. b. Penyusunan RPP, LKS, soal evaluasi, kunci jawaban, pedoman
penskoran, dan menyiapkan alat peraga. 2. Tindakan
a. Siklus 1
1) Rencana Tindakan Pertemuan pertama
b) Siswa dibuat kelompok kecil yang terdiri dari 6 orang anak dan diberikan media realia berupa tanaman yang telah disediakan oleh guru.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat mengidentifikasi akar dan batang pada tumbuhan yang telah diberikan oleh guru.
d) Guru menjelaskan sub materi pembelajaran yaitu struktur akar dan batang dengan media realia.
e) Setiap kelompok mengerjakan LKS yang telah dibagi yaitu mencari bagian-bagian akar dan batang sesuai petunjuk di LKS.
f) Guru dan siswa membahas bersama soal pada LKS.
g) Siswa dibantu oleh guru membuat kesimpulan tentang bagian-bagian akar dan batang serta fungsinya.
Pertemuan kedua
cerita ini peserta didik diajak melihat sayuran apa yang gemar dimakan anak itu dan bagiamana bentuk daun itu. b) Siswa dibuat kelompok kecil yang terdiri dari 6 orang anak
dan diberikan media realia berupa daun tumbuhan yang telah disediakan oleh guru.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat mengidentifikasi tumbuhan dilihat dari daun yang telah diberikan oleh guru.
d) Guru menjelaskan sub materi pembelajaran yaitu struktur daun dan fungsinya dengan media realia.
e) Siswa dibagikan LKS dan dikerjakan secara berkelompok dengan mencari bagian-bagian daun sesuai petunjuk di LKS.
f) Beberapa siswa secara lisan mewakili kelompok untuk membahas hasil pekerjaannya.
g) Guru dan siswa membahas bersama soal.
h) Siswa mengerjakan evaluasi yang berbentuk pilihan ganda secara individu.
i) Guru dan siswa melakukan refleksi. 2) Pelaksanaan Tindakan
3) Observasi
Mengobservasi kemampuan siswa selama melakukan pembelajaran terutama saat melakukan kegiatan pengamatan secara berkelompok dengan melihat keaktifan siswa.
4) Refleksi
Peneliti dan mitra guru merefleksikan secara menyeluruh dari hasil perlakuan pada tindakan pertama, siklus pertama. Lalu menganalisis data tersebut dengan membandingkan antara kondisi awal, KKM, kondisi pada akhir siklus pertama, dan target ketuntasan siklus. Apabila hasil yang diinginkan tidak tercapai akan diperbaiki pada siklus ke kedua.
b. Siklus 2
1) Rencana Tindakan Pertemuan pertama
a) Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab mengenai tumbuhan. Siapa yang pernah menanam tumbuhan sendiri? b) Siswa dibuat kelompok kecil yang terdiri dari 6 orang anak. c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat mengidentifikasi tumbuhan-tumbuhan yang ada di lingkungannya dengan berdasarkan jenis akar dan batangnya.
menggolongkan nama-nama tumbuhan berdasarkan jenis akar dan batangnya sesuai petunjuk LKS.
e) Peserta didik melaporkan hasil kerja kelompoknya di depan kelas dan kelompok yang lain memberi tanggapan dan pertanyaan.
f) Siswa dibantu oleh guru mrmbuat kesimpulan tentang bagian-bagian akar dan batang serta fungsinya.
Pertemuan kedua
a) Guru melakukan apersepsi dengan bercerita, di mana di dalam cerita tersebut menceritakan suatu kegiatan yang biasa dilakukan atau sesuatu hal yang berada di sekitar siswa dengan menghubungkan cerita dan materi pembelajaran yaitu daun.
b) Siswa dibuat kelompok kecil yang terdiri dari 6 orang anak. c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat mengidentifikasi tumbuhan-tumbuhan yang ada di lingkungannya dengan berdasarkan jenis daunnya.
d) Guru menjelaskan sub materi pembelajaran yaitu struktur daun dan fungsinya dengan media realia.
e) Setiap kelompok mencatat nama-nama tumbuhan dan mengelompokkan berdasarkan jenis daunnya sesuai LKS. f) Siswa dibantu oleh guru membuat rangkuman tentang
g) Siswa mengerjakan evaluasi yang berbentuk pilihan ganda secara individu.
h) Guru dan siswa melakukan refleksi. 2) Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan.
3) Observasi
Mengobservasi kemampuan siswa selama melakukan pembelajaran terutama saat melakukan kegiatan pengamatan secara berkelompok dengan melihat keaktifan siswa.
4) Refleksi
Peneliti dan mitra guru merefleksikan secara menyeluruh dari hasil perlakuan pada tindakan ke kedua, siklus pertama. Lalu menganalisis data tersebut dengan membandingkan antara kondisi awal, KKM, kondisi pada akhir siklus, dan target ketuntasan siklus.
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya 1. Pengumpulan Data
Tabel 3. Pengumpulan Data
Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen Prestasi
belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan
Nilai rata-rata kelas
Skor hasil tes
Tes tertulis 20 soal
2. Penyusunan Instrumen a. Instrumen Tes Tertulis
Proses penyusunan instrument
Instrument soal-soal ulangan berupa tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 butir.
Soal-soal disusun berdasarkan indikator hasil belajar dan tingkat kesulitan dideskripsikan dengan kisi-kisi soal.
b. Menentukan Validitas Soal
hal atau apa yang mau diukur, dikatakan tes tersebut memiliki taraf validitas tetentu ( Masidjo 1995: 242).
Validasi soal diperoleh dari hasil konsultasi pembuatan kisi-kisi dan soal kepada dosen pembimbing. Berikut kisi-kisi-kisi-kisi soal untuk penelitian ini.
Tabel 4. Kisi-kisi soal pre tes
Bentuk Soal
Pencapaian PG Isian Uraian
Nomor 2 jenis akar
Table 5 : Kisi-kisi soal siklus I dan II
Pencapaian PG Isian Uraian
Nomor 2 jenis akar
3. 4 jenis tulang daun
Kriteria penentuan skor
Piliha ganda : jika benar skor = 1 jika salah skor = 0
c. Rubrik Penilaian
1) Rubrik penilaian untuk siswa
Rubrik Penilaian Observasi Kegiatan Belajar Siswa
Kriteria
No Nama Ketepatan
menggunakan alat
Tabel 6. Tabel Observasi Siswa
Kriteria Penyekoran:
a) Ketepatan menggunakan alat peraga
Skor 1, jika siswa keliru dalam menggunakan alat peraga Skor 2, jika penggunaan alat peraga benar, tetapi kurang tepat. Skor 3, jika menggunakan alat peraga secara benar dan tepat
b) Keaktifan siswa
Skor 1, jika siswa tidak ikut berpartisipasi di dalam kelompok Skor 2, jika siswa berpartisipasi pasif (hanya
mengamati/menonton dan tidak membantu menyelesaikan masalah).
Skor 3, jika siswa berpartisipasi aktif (membantu menyelesaikan masalah).
c) Ketepatan jawaban
Skor 1, jika jawaban masih banyak yang salah Skor 2, jika jawaban setengah yang betul Skor 3, jika jawaban hampir benar semua Skor 4, jika jawaban siswa benar semua.
Kriteria Penilaian:
Skor Nilai Keterangan
1-2 E tidak aktif
3-4 D kurang aktif
5-6 C cukup aktif
7-8 B aktif
9-10 A sangat aktif
E. Analisis Data
Langkah-langkah analisis data
1. Menentukan jumlah seluruh skor ulangan setiap siswa pada siklus I dan II
rumus : x100
Xmaks X N
Keterangan :
N = skor akhir yang diperoleh setiap siswa
X = jumlah skor akhir yang diperoleh setiap siswa Xmaks = skor maksimal ideal dari tes
100 = bilangan tetap
X =
X1+X2+...+Xn = jumlah skor akhir yang diperoleh semua siswa
Y = Jumlah siswa
Xmaks = skor maksimal ideal dari tes 3. Menentukan jumlah siswa yang mencapai KKM dalam %
%
N = Jumlah siswa yang mencapai KKM dalam % X = Jumlah siswa yang mencapai KKM
Y = Jumlah seluruh siswa
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Mengenai Variasi Bagian Tumbuhan dan Fungsinya Menggunakan Media Realia Pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2010/2011”yang dilaksanakan pada tanggal 2 November-10 November 2010.
1. Siklus I
a. Pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan tindakan kelas siklus yang pertama dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu, tanggal 2 dan 3 November 2010 dengan jumlah siswa 35 orang. Pembelajaran berlangsung sesuai dengan pedoman perencanaan pembelajaran yang telah direncanakan dan menggunakan media realia berupa tanaman. Pada akhir siklus pertama ini dilakukan ulangan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah melaksanakan pembelajaran.
b. Hasil Penelitian Siklus I
Tabel 8. Hasil Observasi Siswa Kelas IV B SD Kanisius Kalasan Pada Silkus I
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Kriteria Kriteria
No Nama Ketepatan
Menggunakan
Rata-rata 2,17 2,25 2 6,43 2,23 2,2 2,34 6,74
Tabel 9. Nilai Ulangan IPA Siswa Kelas IVB SD K Kalasan, Sleman, Yogyakarta Siklus I
Ketuntasan
NO NAMA SKOR NILAI
Ya Tidak
Jumlah 549 2745
Rata-rata 15,69 78,4
Ketuntasan
NO NAMA SKOR NILAI
Ya Tidak
Jumlah siswa yang mencapai KKM 68,5% 31,5%
c. Refleksi
Hal-hal yang ditemukan selama proses pembelajaran berlangsung, antara lain :
1) Siswa masih kurang maksimal dalam penggunaan media realia di dalam kelompok.
2) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih perlu ditingkatkan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
3) Ketepatan jawaban dari kedua pertemuan masih belum memuaskan.
4) Hasil kerja siswa dalam kelompok masih perlu ditingkatkan meskipun sudah mencapai 60% siswa yang mendapat skor 6. 5) Pada pelaksanaan siklus 1, hasil yang diperoleh berdasarkan hasil
ulangan siswa, terdapat peningkatan prestasi dan sudah mencapai target yang diharapkan.
2. Siklus II
a. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
media realia berupa tanaman. Pada akhir siklus kedua ini dilakukan ulangan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah melaksanakan pembelajaran.
b. Hasil Penelitian Siklus II
Setelah dilaksanakan penelitian pada siklus kedua ini, nilai yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Tabel 10. Hasil Observasi Siswa Kelas IV B SD Kanisius Kalasan Pada Silkus II
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Kriteria Kriteria
No Nama Ketepatan
25 Elda 2 1 3 6 2 1 3 6
Rata-rata 2,71 2,57 3 8,28 2,74 2,62 3 8,37
Jumlah siswa yang mendapat skor di atas 6 88,5% Jumlah siswa yang mendapat skor di atas 6 85,7%
Tabel 11. Nilai Ulangan IPA Siswa Kelas IVB SD K Kalasan, Sleman, Yogyakarta Siklus 2
Ketuntasan
NO NAMA SKOR NILAI
Ketuntasan
NO NAMA SKOR NILAI
Ya Tidak
Jumlah 644 3220
Rata-rata 18,4 92
35 0
Jumlah siswa yang mencapai KKM 100 %
-6) Refleksi
Hal-hal yang ditemukan selama pelaksanaan siklus kedua, antara lain :
1) Penggunaan media, keaktifan, dan ketepatan jawaban siswa dalam kelompok sudah mengalami peningkatan dari siklus I. 2) Siswa saling bekerja sama dengan siswa yang lain dalam satu
kelompok untuk mendiskusikan materi yang menjadi tanggung-jawabnya sehingga prestasi yang diharapkan dapat tercapai karena siswa lebih aktif.
4) Pada pelaksanaan siklus II, hasil yang diperoleh berdasarkan hasil ulangan siswa, terdapat peningkatan prestasi dan sudah mencapai target yang diharapkan.
B. Pembahasan
Peningkatan prestasi belajar siswa setelah dilakukan pelaksanaan tindakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 12. Hasil penelitan keaktifan siswa dalam kelompok.
Jumlah Skor
Siklus 1 Siklus 2
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 No Nama
Skor Nilai Skor Nilai Total
22 Sony 8 B 8 B 16 8 B 9 A 17 Meningkat
Jumlah Skor 225 237 290 293
Jumlah siswa yang aktif tiap
pertemuan
57,1% 65,7% 88,5% 85,7%
Tabel 13. Hasil ulangan siswa kelas IV SD K Kalasan, Sleman, Yogyakarta sebelum dan sesudah tindakan.
Sebelum tindakan Sesudah tindakan
NO NAMA
10 Aditya 50 65 100
11 Vashti 75 85 90
12 Tama 65 85 75
13 Chindy 55 60 95
14 Tika 75 90 100
15 Dewa 70 85 100
Tabel 14 : Hasil penelitian prestasi belajar siswa kelas IVB SD Kanisius Kalasan
Ketuntasan
Sebelum Tindakan Siklus 1 Siklus 2
Ketuntasan Ketuntasan Ketuntasan
No Nama
27 Ethellica 70 75 95
28 Lisa 85 85 85
29 Jeremy 65 65 95
30 Anggit 70 65 100
31 Gloria 85 85 100
32 Bayu 80 85 90
33 Depa 65 85 70
34 Jovian 65 60 90
35 Maria 85 80 95
Jumlah 2345 2745 3220
Rata-rata 67 78,4 92
Ketuntasan
Sebelum Tindakan Siklus 1 Siklus 2
Ketuntasan Ketuntasan Ketuntasan
No Nama
Jumlah 2345 2745 3220
Rata – rata 67
PROSENTASE 51,43% 48,57% 68,5 % 31,5% 100%
diperoleh data yang memperlihatkan nilai dari siswa yang tetap dan menurun dari nilai sebelum tindakan. Terdapat empat nilai siswa yang tidak mengalami perubahan pada saat siklus I, hal ini disebabkan peran anak-anak tersebut kerja mereka yang kurang maksimal dalam kelompok. Selain itu ada tiga siswa yang nilainya mengalami penurunan pada siklus I, hal ini disebabkan para siswa tersebut tidak terlalu aktif saat kerja dalam kelompok dan kurang maksimal dalam penggunaan media yang telah disediakan. Meskipun di atas disebutkan 28 siswa mengalami peningkatan tetapi jika dilihat dari KKM IPA di SD Kanisius Kalasan maka telah diperoleh sebanyak 11 siswa pada siklus I yang mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal atau 31,5% dari jumlah siswa kelas IV B. Siswa yang nilainya di bawah kriteria ketuntasan minimal disebabkan karena pada saat proses pembelajaran tidak memperhatikan penjelasan dari guru dan belum maksimal menggunakan media realia yang terlihat dari hasil observasi ketika pembelajaran. Berhubung karena pada siklus pertama jumlah siswa yang mencapai KKM hanya mencapai 68,5% dan belum mencapai target indikator keberhasilan, maka penelitian dilanjutkan pada siklus kedua.
sangat baik karena semua siswa mendapat nilai di atas kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Namun demikian pada siklus kedua ini, terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dan kurang maksimal dalam kerja kelompok. Hal ini disebabkan faktor sosial di kalangan anak-anak. Oleh karena itu, terdapat 4 orang atau 11,4% yang mengalami penurunan nilai. Hal ini dikarenakan pada saat pelaksanaan siklus II kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan kurang bekerjasama dengan siswa lain saat berada di kelompok meskipun nilai yang diperoleh keempat siswa ini tetap di atas KKM. Selain itu terdapat 2 orang yang tidak mengalami kenaikan dan penurunan nilai (stabil), hal ini dikarenakan pada siklus kedua siswa tersebut kurang aktif dibandingkan siklus pertama dan cenderung pasif saat berada dalam kelompok. Dari kedua siswa tersebut nilai yang diperoleh sudah mencapai KKM meskipun nilai kedua siswa ini stabil.
setiap siklus. Data awal sebelum diadakannya tindakan, jumlah siswa yang mencapai KKM 70 adalah 51,43%, pada siklus pertama mencapai 68,5 % dan pada siklus kedua mencapai 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa mengalami peningkatan di setiap siklus dengan ditandai nilai siswa yang telah mencapai KKM 70. Peningkatan ini telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan prestasi belajar IPA kelas IV B sudah tercapai. Ini berarti penelitian dapat dihentikan sampai siklus kedua dan tidak perlu dilanjutkan. Berikut grafik dari hasil penelitian ini :
Gambar 13: Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari grafik di bawah ini :
Gambar 14: Grafik Peningkatan prestasi belajar siswa 0%
Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 0%
Siklus I Pertemuan 1
Siklus 1 Pertemuan 2
Siklus II Pertemuan 1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Penggunaan media realia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011. Data prestasi belajar yang diperoleh sebelum dilakukan tindakan penelitian adalah 51,43% dari 35 anak. Namun setelah diadakan tindakan, jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM mencapai 68,5% pada siklus pertama dan mencapai 100% pada siklus kedua. 2. Penggunaan media realia dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran, hal ini dibuktikan dengan hasil observasi siswa saat penelitian yaitu siswa yang tergolong aktif di siklus I pada pertemuan 1 dan 2 adalah 57,1% dan 65,7%. Siswa yang tergolong aktif di siklus II pada pertemuan 1 dan 2 adalah 88,5% dan 85,7%.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan khususnya penggunaan media realia dalam pembelajaran,antara lain :
1. Media realia dapat digunakan sebagai alternatif dalam merancang pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa.
Daftar Pustaka
Anderson, Ronald H. 1987.Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Azwar, Saifuddin. 2007.Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dahar, Ratna Wilis. 1989.Teori – teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Iskandar, Srini M. 2001.Pendidikan IPA. Bandung: CV. Maulana. Kunandar. 2008.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Lateheru, John. 1988. Media Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti P2LPTK.
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Poerwadarminto, W.J.S. 1960. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sudjana dan Rivai. 1990.Media Pengajaran.Bandung: Sinar Baru Bandung. Syah, Muhibbin. 2003.Psikologi Belajar.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Tanlain, Wens. 2006. Perkembangan Belajar Peserta Didik I. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Tjitrosoepomo.1985.Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
SILABUS
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/semester : IV (empat)/ 1 (satu)
Standar Kompetensi : Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK/ PEMBELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
1. Struktur akar. 2. Fungsi akar.
2.1.1 Mengidentifikasi
fungsi akar bagi tumbuhan
2.1.4 Menyebutkan 2
jenis akar
1. Buku Ayo Belajar IPA Kelas IV SD, penerbit Kanisius 2. Tumbuhan padi
dan pepaya akar , batang dan daun melalui penjelasan guru dengan alat peraga. 2. Melakukan batang, dan daun tumbuhan melalui pengamatan. 4. melaporkan hasil
diskusi kelompok
Tes Tertulis 4 JP
1 Buku Ayo Belajar IPA Kelas IV SD, penerbit Kanisius 2. Batang berbagai
tumbuhan di lingkungan sekitar
6
7
0
mengenai struktur dan fungsi batang bagi tumbuhan.
batang.
2.2.3 Menjelaskan fungsi batang bagi tumbuhan
2.2.4 Menjelaskan 3 jenis batang.
PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASI
1. Struktur daun. 2. Fungsi daun.
2.3.1 Mengidentifikasi fungsi daun bagi tumbuhan.
Tes Tertulis 1. Buku Ayo Belajar
IPA Kelas IV SD, penerbit Kanisius 2. Daun
72
YAYASAN KANISIUS CABANG YOGYAKARTA
SD KANISIUS KALASAN
Kringinan Tirtomartani Kalasan Sleman Yogyakarta 55571 telp. (0274) 497220
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
No. : 1Satuan Pendidikan :SD KANISIUS KALASAN
Kelas :IV (Empat)
Semester :1 (satu)
Mata Pelajaran :Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Alokasi Waktu :4 jam pelajaran
Standar Kompetensi
2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya. Kompetensi Dasar
Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya. Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya. Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya. Indikator
2.1.1 Mengidentifikasi bagian-bagian tubuh akar 2.1.3 Menjelaskan fungsi akar bagi tumbuhan 2.1.4 Menyebutkan 2 jenis akar.
2.3.1 Mengidentifikasi bagian-bagian daun 2.3.3 Menjelaskan fungsi daun bagi tumbuhan. 2.3.4 Menyebutkan 4 jenis tulang daun.
2.3.5 Menjelaskan 2 susunan daun berdasarkan jumlah daun pada tangkainya.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik setelah mengikuti pemebelajaran dapat menjelaskan bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.
B. Sub Materi Pembelajaran 1. Struktur akar dan fungsinya 2. Struktur batang dan fungsinya 3. Struktur daun dan fungsinya. C. Metode Pembelajaran
1. demonstrasi 2. diskusi
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Apersepsi dengan tanya jawab mengenai tumbuhan. Siapa yang di rumah mempunyai tumbuhan?
b. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. 2. Kegiatan Inti
dapat dibantu dengan menggunakan media realia.
b. Guru membagi peserta didik menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 6 orang dan memberikan media realia berupa tanaman untuk setiap kelompok yang telah disediakan dari guru. Masing-masing kelompok mendapat 3 macam tumbuhan.
c. Guru meminta peserta didik melakukan kegiatan mengamati untuk mengetahui bentuk akar dan batang dari tumbuhan yang telah dibagikan pada setiap kelompok kemudian ditulis dalam lembar LKS kemudian mencatat bagian-bagian akar dan batang dalam lembar LKS.
d. Satu kelompok menyampaikan hasil kegiatan secara lisan di depan kelas, lima kelompok lainnya memberi tanggapan.
e. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik. 3. Kegiatan Penutup
a. Guru membimbing peserta didik membuat rangkuman pembelajaran. Rangkuman pembelajaran berisi struktur dan fungsi akar dan batang bagi tumbuhan.
b. Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa pada pertemuan selanjutnya membahas tentang daun dan dilanjutkan dengan tes tertulis.
Pertemuan 2
Guru melakukan apersepsi dengan bercerita, di mana di dalam cerita tersebut menceritakan suatu kegiatan yang biasa dilakukan atau sesuatu hal yang berada di sekitar siswa dengan menghubungkan cerita dan materi pembelajaran yaitu daun seperti cerita seorang anak yang gemar makan sayuran terumata dari daun tumbuhan. Dari cerita ini peserta didik diajak melihat sayuran apa yang gemar dimakan anak itu dan bagiamana bentuk daun itu.
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan struktur daun dengan media realia
b. Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil yang tediri dari 6 orang dengan diberikan media realia berupa daun tumbuhan yang telah disediakan dari guru. Masing-masing kelompok mendapat 4 jenis daun yang berbeda.
c. Guru meminta peserta didik melakukan kegiatan mengamati untuk mengetahui bentuk daun dari tumbuhan yang telah dibagikan pada setiap kelompok kemudian ditulis dalam lembar LKS kemudian mencatat bagian-bagian daun dalam lembar LKS. d. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi di depan kelas.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru membimbing peserta didik membuat rangkuman pembelajaran. Rangkuman pembelajaran berisi bentuk dan fungsi daun bagi tumbuhan.
bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. E. Sumber Belajar
1. Buku Ayo Belajar IPA Kelas IV SD, penerbit Kanisius 2. Buku-buku referensi yang relevan
3. Media realia berupa tanaman a. Padi
b. Bayam c. Mangga d. Daun singkong e. Daun mangga f. Daun padi
g. Daun enceng gondok F. Penilaian Hasil Belajar
1. Bagian akar yang berfungsi melindungi akar saat mencari makanan dalam tanah adalah ...
a. rambut akar b. tudung akar c. pangkal akar d. batang akar
Mengetahui, Yogyakarta, 13 September 2010
Kepala Sekolah Guru Kelas