• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Tingkat Adopsi Aplikasi ePuskesmas dengan Perspektif Technology Acceptance Model Adoption Assessment Level of ePuskesmas Application by the Perspective of Technology Acceptance Model

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Penilaian Tingkat Adopsi Aplikasi ePuskesmas dengan Perspektif Technology Acceptance Model Adoption Assessment Level of ePuskesmas Application by the Perspective of Technology Acceptance Model"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Penilaian Tingkat Adopsi Aplikasi ePuskesmas dengan Perspektif

Technology Acceptance Model

Adoption Assessment Level of ePuskesmas Application by the Perspective of

Technology Acceptance Model

Tasmil

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BBPPKI) Makassar, Jl. Prof.Dr. Abdurahman Basalamah II No. 25 Makassar, 90123.Telp/Fax :0411-4460084

tasmil@kominfo.go.id

Diterima: 29 September 2014 || Revisi: 9 Desember 2014 || Disetujui: 10 Desember 2014

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat adopsi penggunaan aplikasi ePuskesmas pada

pegawai Puskesmas Batua Makassar. Techonlogy Acceptance Model (TAM) digunakan untuk menggambarkan empat konstruk dalam penelitian ini yang meliputi perceived usefulness, perceived ease of use, behavioral intention to use, dan usage actual. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan perceived usefulness memiliki hubungan positif dengan

behavior intention to use dimana pengaruhnya tidak signifikan dengan nilai sig. 0.338 > 0.05. Perceived ease of use memiliki hubungan positif dengan behavior intention to use dimana pengaruhnya tidak signifikan dengan nilai sig. 0.083 > 0.05. Behavior intention to use memiliki hubungan positif dan pengaruhnya sangat signifikan dengan nilai sig. 0.000 < 0.05. Perceived usefulness dan perceived ease of use

memiliki hubungan positif dengan behavior intention to use akan tetapi pengaruhnya tidak signifikan dengan nilai sig. > 0.05, begitupun juga hubungan antara perceived ease of use dengan actual usage memiliki hubungan yang sama.

Kata Kunci: adopsi, aplikasi ePuskesmas, penilaian, TAM

Abstract - This study aimed to assess the adoption level of ePuskesmas application usage by the employees at Puskesmas Batua Makassar. Technology Acceptance Model (TAM) is used to describe the four constructs in this study, namely the perceived usefulness, perceived ease of use, behavioral intention to use and actual usage. Instrument research using a questionnaire which shows the results of perceived usefulness has a positive relationship with behavioral intention to use and the effect is not significant by sig. 0338> 0.05. Perceived ease of use has a positive relationship with behavioral intention to use and the effect is not significant by sig. 0.083> 0.05. Behavioral intention to use has a positive relationship and the effect is very significant by sig. 0.000> 0.05. Perceived usefulness and perceived ease of use has a positive relationship with behavioral intention to use but not significant by sig. > 0.05, and the same goes also with actual usage.

Keywords: adoption, assesment, ePuskesmas Application, TAM

PENDAHULUAN

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, sistem pelayanan konvensional bergeser menjadi sistem pelayanan berbasis elektronik. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden no. 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi pengembangan e-Government. Sistem pelayanan elektronik memberikan banyak kemudahan berupa pemanfaatan aplikasi dalam menghubungkan layanan kepada masyarakat. Dalam dunia kesehatan, penerapan sistem layanan kesehatan berbasis elektronik telah menjadi program utama di semua negara, seperti yang diungkapkan Mong-Yuan Chang (2014) bahwa setiap lembaga kesehatan di dunia memprioritaskan untuk

(2)

memudahkan Dinas Kesehatan dalam memonitor data kesehatan masyarakat.

Aplikasi ePuskesmas merupakan wujud dari penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang mampu memberikan kontribusi yang sangat besar dalam memberikan pelayanan yang prima kepada pasien. Menurut (Fahmi, 2004), dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sangat membantu dan mempertinggi prestasi kerja yang ingin dicapai atau dengan kata lain penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bermanfaat terhadap pekerjaan dan prestasi kerja penggunanya. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Lau & Lee (1999) bahwa teknologi yang digunakan dipercaya dapat membantu individu dan organisasi dalam mengoptimalkan kinerja serta perilaku yang mendorong pada peningkatan kinerja. Penerapan aplikasi ePuskesmas memerlukan informasi tingkat adopsi pengguna terhadap aplikasi tersebut, sehingga mampu meyakinkan pemerintah Kota Makassar terhadap pemanfaatan teknologi informasi tersebut sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan ekspektasi pengguna aplikasi.

Penelitian tentang adopsi penggunaan teknologi informasi telah banyak dilakukan misalnya penelitian yang dilakukan oleh Hyojoo dan kawan-kawan (2012) yang membahas tentang faktor-faktor penentuan kepuasan dan kinerja yang dirasakan pengguna. Penelitian ini menggunakan model TAM dalam mengkaji permasalahan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pengguna adalah indikator penting untuk mengadopsi perangkat komputasi mobile dalam dunia konstruksi. Penelitian ini juga menemukan bahwa kepuasan konstruksi profesional dipengaruhi oleh keyakinan mereka tentang kegunaan alat ini, bukan karena mudahnya menggunakan perangkat tersebut. Selain itu, pengaruh sosial, relevansi pekerjaan, dukungan manajemen puncak, pelatihan dan kompleksitas merupakan faktor yang sangat penting untuk keberhasilan pelaksanaan perangkat komputasi mobile bagi kalangan profesional dalam dunia industri konstruksi.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Ching-Fu dan Pei-Chun (2011) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi niat menggunakan GPS dalam kendaraan dan menguji efek moderasi inovasi personal terkait sikap dan perilaku. Penelitian ini juga menggunakan model TAM dengan analisis regresi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kemudahan penggunaan memiliki efek positif yang signifikan

terhadap persepsi penggunaan, kemudahan penggunaan berpengaruh positif yang signifikan terhadap sikap penggunaan, dan sikap terhadap penggunaan berpengaruh positif yang signifikan terhadap perilaku, serta inovasi personal ditemukan hubungan yang moderat antara sikap dan perilaku.

Khee, dkk (2013) dalam penelitiannya mencoba mengeksplorasi persepsi siswa menggunakan Lecture Capture di sebuah universitas di Malaysia. Penelitian ini mengacu kepada model TAM dalam merancang instrumen penelitian. Penelitian ini mencoba menggali informasi tentang penggunaan dan persepsi mahasiswa tentang kegunaan dan kemudahan penyerapan materi kuliah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok pionir memiliki persepsi positif terhadap kegunaan Lecture Capture. Dalam aspek persepsi kemudahan penggunaan, ditemukan pembatasan teknis berdampak negatif terhadap persepsi mahasiswa. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa sikap mahasiswa terhadap penggunaan Lecture Capture memberikan informasi yang fundamental bagi pendidik dan lembaga perencana pendidikan tinggi. Begitupun juga penelitian yang dilakukan oleh Santouridisa dan Kyritsib (2014) mencoba menyelidiki adopsi penentuan internet banking di Yunani. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang paling menonjol yang mempengaruhi adopsi internet banking nasabah bank di Yunani. Kuesioner dirancang mengadopsi model TAM. Hasil penelitian menegaskan pengaruh signifikan persepsi nasabah terhadap penggunaan, kredibilitas dan kemudahan penggunaan internet banking. Begitupun juga dengan domain inovasi dan kepuasan nasabah dengan fasilitas ATM terbukti prediktornya kuat terhadap penggunaan.

(3)

penting terhadap penerimaan transaksi online di Arab Saudi.

Keberhasilan implementasi perangkat lunak tidak terlepas dari penilaian berupa pengukuran kualitas perangkat lunak berdasarkan standar kebutuhan pengguna. Dari permasalahan tersebut Wallace dan Sheetz (2014) mencoba mengeksplorasi faktor penerimaan individu terhadap standar penilaian perangkat lunak. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa teori sosiologi, antropologi, komunikasi dan pemasaran sangat berguna untuk memajukan adopsi pengukuran perangkat lunak.

Sejumlah faktor yang mempengaruhi adopsi penggunaan teknologi informasi telah diidentifikasi dalam studi yang relevan, seperti kepuasan pengguna, perilaku pengguna, kemudahan penggunaan teknologi, maupun manfaat dari teknologi tersebut. Namun, ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada empat konstruksi model TAM yaitu pemanfaatan, kemudahan, perilaku dan aktual penggunaan. Sehingga rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana tingkat adopsi penggunaan aplikasi ePuskesmas yang diterapkan Pada Puskesmas Batua Makassar. Tujuan penelitian ini, untuk mendapatkan informasi tentang tingkat adopsi aplikasi ePuskesmas pada pegawai Puskesmas Batua Makassar.

Kontribusi makalah ini adalah menawarkan model yang diuji secara empiris untuk membantu mengidentifikasi bagaimana teknologi informasi dan komunikasi dapat diterima oleh pengguna aplikasi ePuskesmas bagi pegawai puskesmas Batua Makassar. Perbedaan karakter responden baik dari tingkat pendidikan, disiplin ilmu, dan pengetahuan yang dimiliki menjadi alasan untuk melihat tingkat adopsi penggunaan aplikasi ePuskesmas pada Puskesmas Batua Makassar. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Hyojoo, dkk (2012) bahwa pengaruh sosial, relevansi pekerjaan, dukungan manajemen puncak, pelatihan dan kompleksitas merupakan faktor yang sangat penting untuk keberhasilan pelaksanaan perangkat komputasi mobile bagi kalangan profesional dalam dunia industri konstruksi.

Model TAM berasal dari teori sikap dan tindakan yang mendalilkan bahwa niat perilaku untuk menggunakan sistem informasi ditentukan oleh dua konstruksi: perceived-usefulness yang didefinisikan sejauhmana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan kinerja bagi penggunanya dan perceived ease of use yang

didefinisikan sejauhmana seseorang percaya bahwa sistem akan mudah digunakan (Davis, 1989). Dalam teori TAM, persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh langsung dan tidak langsung (dimediasi oleh manfaat yang dirasakan) pada niat untuk menggunakan karena kemudahan sebuah sistem digunakan, dan efek tersebut telah ditunjukkan melalui bukti empiris yang diperoleh seluruh kelompok pengguna dan aplikasi IT. Adapun model penelitian yang mengambarkan adopsi pengguna aplikasi ePuskesmas ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1 Model penelitian (Money, 2004)

Tabel 1 Hipotesis Penelitian

Hipotesis

H1 Manfaat yang dirasakan memiliki hubungan positif dengan niat perilaku

H2 Persepsi kemudahan penggunaan akan memiliki hubungan langsung positif yang signifikan untuk niat perilaku

H3 Niat perilaku akan memiliki hubungan positif yang signifikan untuk penggunaan sistem

H4 Manfaat dan persepsi kemudahan penggunaan akan memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap niat perilaku

H5 Manfaat yang dirasakan dan persepsi kemudahan penggunaan akan memiliki hubungan positif yang signifikan untuk penggunaan aktual.

(4)

Puskesmas Batua Makassar maka dalam penelitian ini akan diuji hipotesis terhadap adopsi ePuskesmas. Hipotesis tersebut dirancang mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Askounis (2007) yang menyimpulkan bahwa perceived usefulness memiliki hubungan positif terhadap behavior intention to use, perceived ease of use memiliki hubungan positif langsung yang signifikan terhadap behavior intention to use, behavior intention to use memiliki hubungan positif yang sigifikan terhadap penggunaan sistem, perceived usefulness dan perceived ease of use memiliki hubungan positif yang siginifikan terhadap behavior intention to use, serta perceived usefulness dan perceived ease of use memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap actual usage. Hipotesis penelitian ditunjukkan pada Tabel 1.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian ini adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Kuesioner dirancang untuk mengumpulkan data empiris dalam melihat tingkat adopsi penggunaan aplikasi ePuskemas pada Puskesmas Batua Makassar. Hasil kajian literatur kemudian menjadi acuan dalam menyusun pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang terbagi menjadi dua bagian utama. Bagian pertama mencakup 11 pertanyaan untuk mengukur persepsi responden tentang manfaat yang dirasakan, kemudahan, sikap, dan perilaku penggunaan aplikasi tersebut. Bagian kedua terdiri dari 2 pertanyaan untuk mengukur penggunaan aktual. Semua item diukur dengan tujuh poin skala Likert mulai dari 'sangat tidak setuju (= 1)' sampai 'sangat setuju sekali (= 7)' yang diadaptasi dari model TAM (Davis, 1989).

Penentuan sampel responden dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, dengan mempertimbangkan pengguna aplikasi ePuskesmas pada Puskemas Batua Makassar. Responden penelitian ini adalah pegawai Puskesmas Batua Makassar yang menggunakan aplikasi ePuskemas dengan jumlah sampel 17 dari 50 pegawai. Hasil penelitian didapatkan melalui uji analisis konstruk korelasi dalam menjawab hipotesis penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Responden penelitian ini adalah pegawai honorer maupun PNS Puskesmas Batua Makassar yang menggunakan aplikasi ePuskesmas. Distribusi responden menurut jenis kelamin didominasi

perempuan yaitu 13 responden (76%), selebihnya adalah laki-laki (24%).

Berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas pengguna aplikasi ePuskesmas pada Puskemas Batua Makassar berpendidikan S1 dan pengguna paling sedikit adalah S2 dan SMU seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2 Tingkat Pendidikan

Tingkat adopsi penggunaan aplikasi ePuskesmas untuk indikator perceived usefulenes masih kurang maksimal, aplikasi tersebut belum memberikan manfaat secara menyeluruh kepada seluruh pengguna. Hasil penelitian menunjukkan, belum ada responden yang sangat setuju dan sangat setuju sekali dengan pemanfaatan aplikasi ePuskesmas seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3 Indikator perceived usefulness

Terkait dengan indikator perceived ease of use sebagian responden setuju bahwa aplikasi ePuskesmas mudah untuk digunakan. Hal tersebut ditunjukkan pada Gambar 4, dimana sebagian besar responden setuju dengan kemudahan penggunaan aplikasi tersebut.

6%

29%

59% 6%

SMU

D3

S1

S2

12%

12%

29% 18%

23%

6% 0%

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Kurang Setuju

Cukup Setuju

Setuju

(5)

Gambar 4Perceived ease of use

Indikator perceived behavioral intention to use merupakan indikator untuk menilai sikap terhadap penggunakan ePuskesmas, hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa aplikasi tersebut mempengaruhi perilaku. Hal tersebut terlihat dari sebagian besar responden menjawab setuju terhadap penggunaan aplikasi tersebut seperti ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 5 Perceived Behavioral Intention to use Terkait dengan indikator usage actual, hasil penelitian menunjukkan keinginan responden untuk memanfaatkan aplikasi ePuskemas untuk aktifitas pelayanan pada Puskesmas Batua Makassar dengan menggantikan sistem pelayanan yang lama. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 6, 70% responden menginginkan untuk penggunaan aplikasi tersebut.

Gambar 6 Perceived Usage Actual

Sampel pada penelitian ini sangat terbatas, analisis statistik terbatas pada korelasi yang mencakup empat indikator yang diadopsi pada model TAM. Hasil analisis korelasi pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2 Konstruk Korelasi

Konstruk (1) (2) (3) (4)

(1) Perceived usefulness

1 0.656 0.247 0.115

(2) Perceived ease-of-use

0.656 1 0.433 0.542

(3) Behavior intention user

0.247 0.433 1 0.907

(4) Usage 0.115 0.542 0.907 1

Gambar 7 menggambarkan hasil dari p-values yang terkait korelasi empat indikator model TAM. Dari gambar tersebut indikator perceived usefulness memiliki hubungan positif dengan behavior intention to use dengan nilai 0.247 dan pengaruhnya tidak signifikan dengan nilai sig. 0.338 > 0.05. begitupun juga dengan perceived ease of use memiliki hubungan positif dengan behavior intention to use dengan nilai 0.433 dan pengaruhnya tidak signifikan dengan nilai sig. 0.083 > 0.05 berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Askounis (2007) dimana hasil yang menunjukkan hubungan yang signifikan.

0% 0%

6%

12%

53% 29%

0% Sangat Tidak

Setuju

Tidak Setuju

Kurang Setuju

Cukup Setuju

Setuju

0% 0%

6%

12%

65% 17%

0%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Kurang Setuju

Cukup Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Sangat Setuju Sekali

0% 0%

6%

12%

70% 6% 6%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Kurang Setuju

Cukup Setuju

Setuju

Sangat Setuju

(6)

Indikator behavior intention to use memiliki hubungan positif dengan actual usage dengan nilai 0.907 dan pengaruhnya sangat signifikan dengan nilai sig. 0.000 < 0.05. Perceived usefulness dan perceived ease of use memiliki hubungan positif dengan behavior intention to use akan tetapi tidak signifikan dengan nilai > 0.05, begitupun juga perceived usefulness dan perceived ease of use memiliki hubungan positif dengan actual usage akan tetapi tidak signifikan dengan nilai sig. > 0.05.

Gambar 7P-values korelasi indikator model TAM

Salah satu indikator yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi pengguna hasil penelitian Askounis (2007) dengan temuan penelitian ini sangat dipengaruhi oleh kondisi fasilitas pendukung aplikasi ePuskesmas. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa konektifitas jaringan nirkabel untuk mengakses aplikasi tersebut sering putus sehingga pengguna terhambat untuk menginput data pelayanan, hal ini mengakibatkan pekerjaan menjadi menumpuk dan berdampak langsung pada penilaian pengguna terhadap aplikasi tersebut. Hasil temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Santouridisa dan Kyritsib (2014) dimana domain inovasi dan kepuasan nasabah dengan fasilitas ATM terbukti prediktornya kuat terhadap penggunaan.

Tanggapan responden terhadap aplikasi ePuskesmas meskipun kurang maksimal untuk aspek pemanfaatannya, akan tetapi aplikasi tersebut masih dapat diterima dan berkorelasi positif terhadap perilaku responden untuk menggunakan aplikasi

tersebut. Hal ini diyakini bahwa ePuskesmas dapat memberikan kemudahan, kenyamanan untuk melayani pasien dan memberikan pelayanan yang cepat jika seluruh fasilitas pendukung dapat bekerja dengan baik.

Hasil penilaian terhadap indikator kemudahan penggunaan, sebagian responden setuju bahwa aplikasi ePuskesmas pada Puskesmas Batua Makassar mudah untuk digunakan. Akan tetapi tidak signifikan pengaruhnya terhadap perilaku responden. Hasil penelitian ini berbeda dengan hipotesis yang dibangun dimana pengaruhnya sangat signifikan. Selain fasilitas pendukung, pengaruh sosial, relevansi pekerjaan, dukungan manajemen puncak, pelatihan dan kompleksitas merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kemudahan penggunaan (Hyojoo, Park, Kim, & Chou, 2012).

Korelasi perilaku terhadap niat untuk menggunakan sistem pengaruhnya positif dan signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari penilaian responden bahwa aplikasi ini dapat mempengaruhi perilaku dan keinginan dari responden untuk mengganti sistem pelayanan lama dengan sistem pelayanan yang baru dengan menggunakan aplikasi ePuskesmas.

Tingkat adopsi penggunaan aplikasi ePuskesmas terhadap aspek manfaat yang masih kurang maksimal, meskipun sebagian besar responden menilai aplikasi ePuskesmas mudah untuk digunakan ternyata berkorelasi positif akan tetapi tidak signifikan terhadap niat perilaku. Hal ini berbeda dengan hipotesis yang dibangun dimana hubungannya positif dan pengaruhnya sangat signifikan.

Tingkat adopsi penggunaan aplikasi ePuskesmas terhadap aspek manfaat yang masih kurang maksimal dan penilaian sebagian besar responden terhadap aplikasi ePuskesmas mudah untuk digunakan ternyata berkorelasi positif tetapi tidak signifikan terhadap niat perilaku. Hal ini berbeda dengan hipotesis yang dibangun dimana manfaat dan kemudahan penggunaan berkorelasi positif dan signifikan terhadap penggunaan aktual.

(7)

situasinya tidak memungkinkan, misalnya kondisi yang memfasilitasi tidak memungkinkan. Hal tersebut menggambarkan bahwa fasilitas sangat berpengaruh terhadap penilaian manfaat yang dirasakan oleh responden.

Tabel 3 Korelasi Tingkat Adopsi Penggunaan Aplikasi

ePuskesmas

KESIMPULAN

Penelitian ini menyimpulkan tingkat adopsi penggunaan aplikasi ePuskesmas di Puskesmas Batua Makassar untuk indikator perceived usefulness masih kurang maksimal. Sedangkan untuk perceived easy of use, sebagian besar pengguna aplikasi setuju dengan kemudahan penggunaan aplikasi tersebut. Untuk indikator perceived behavioral intention to use, menunjukkan sangat maksimal karena mayoritas pengguna setuju jika aplikasi tersebut mempengaruhi perilaku. Sementara untuk usage actual juga maksimal dimana sebagian besar pengguna menginginkan untuk menggunakan aplikasi tersebut.

Pemerintah Kota Makassar perlu melakukan evaluasi terhadap implementasi aplikasi ePuskesmas karena berdasarkan hasil temuan penelitian dengan mengacu kepada empat indikator yang diadopsi pada

model TAM tersebut pengaruh aplikasi tersebut terhadap pemanfaatan belum berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengguna aplikasi ePuskesmas pada Puskesmas Batua Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap tahapan implementasi aplikasi ePuskesmas memiliki proses yang berbeda sehingga pemerintah Kota Makassar perlu melibatkan pengguna dalam proses evaluasi penggunaan aplikasi ePuskesmas pada pada Puskesmas Batua Makassar.

Penelitian masih dibatasi pada penilaian aplikasi ePuskesmas pada Puskesmas Batua Makassar, sebaiknya penelitian perlu ditambah untuk ukuran sampelnya dengan mencakup seluruh pengguna aplikasi ePuskesmas yang tersebar di 10 Puskesmas yang ada di Kota Makassar. Hal tersebut dapat memberikan penilaian secara menyeluruh penggunaan aplikasi ePuskesmas di Kota Makassar.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih saya ucapkan kepada pimpinan dan seluruh staf Puskesmas Batua Makassar yang banyak membantu dalam hal pengumpulan data penelitian ini. Begitupun juga rekan-rekan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BBPPKI) Makassar yang telah berkontribusi dalam mendukung penyelesaian penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Gahtani, S. S. (2009). Modeling The Electronic Transactions Acceptance Using an Extended Technology Acceptance Model. Applied Computing and Informatics.

Askounis, D. (2007). A TAM Framework to Evaluate

Users’ Perception towards Online Electronic

Payments. Journal of Internet Banking and Commerce.

Ching-Fu, C., & Pei-Chun, C. (2011). Applying the TAM to Travelers’ Usage Intentions of GPS devices.

Expert Systems with Applications.

Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly,13(3), 319-340.

Hyojoo, S., Park, Y., Kim, C., & Chou, J.-S. (2012). Toward an Understanding of Construction Professionals' Acceptance of Mobile Computing Devices in South Korea: An Extension of The Technology Acceptance Model. Automation in Construction.

Khee, C. M., Wei, G. W., & Jamaluddin, S. A. (2013).

Students’ Perception Towards Lecture Capture

Based on The Technology Acceptance Model.

Procedia - Social and Behavioral Sciences.

Lau, G. T., & Lee, S. H. (1999). Consumer's Trust in a Brand and the Link to Brand Loyalty. Journal of Market Focused Mangement, 341-370.

Hipotesis Hasil

H1 Manfaat yang dirasakan memiliki hubungan positif dengan niat perilaku

Diterima

H2 Persepsi kemudahan penggunaan memiliki hubungan positif tidak signifikan terhadap niat perilaku

Diterima

H3 Niat perilaku akan memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap penggunaan sistem

Diterima

H4 Manfaat yang dirasakan dan kemudahan penggunaan memiliki hubungan positif kurang kuat terhadap niat perilaku

Diterima

H5 Manfaat yang dirasakan dan persepsi kemudahan

penggunaan memiliki

hubungan positif kurang kuat untuk penggunaan aktual.

(8)

Money. (2004). Application of the Technology Acceptance Model to a Knowledge Management System.

Proceedings of the 37th Hawaii International Conference on System Sciences (HICSS'04) - Track 8.

Mong-Yuan Chang, C. P.-S. (2014). Exploring User Acceptance of an e-Hospital Service: An empirical study. Computer Standards & Interfaces, 1.

Santouridisa, I., & Kyritsib, M. (2014). Investigating the Determinants of Internet Banking Adoption in Greece. Procedia Economics and Finance.

Triandis, & HC. (1980). Value, Attitudes and Interpersonal Behavior. In L. NE.. University of Nabraska Press. Wallace, L. G., & Sheetz, S. D. (2014). The adoption of

Gambar

Gambar 1 Model penelitian (Money, 2004)
Gambar 3 Indikator perceived usefulness
Tabel 2.  Sangat TidakTabel 2 Konstruk Korelasi
Gambar 7 P-values  korelasi indikator model TAM
+2

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran bagi guru mata pelajaran atau guru kelas, meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, menilai, menganalisis hasil penilaian,

Penelitian difokuskan untuk mengukur dampak zakat produktif yang diberikan terhadap pendapatan usaha mustahik yang dilakukan dengan membandingkan antara usaha

Dalam sistem rujukan yang ideal, pasien mengunjungi layanan kesehatan tingkat pertama, yang dimulai dari puskesmas dan jaringannya atau layanan kesehatan tingkat pertama

Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui atau menganalisa seberapa besar kemampuan dari arester polimer dan arester keramik dalam melakukan pemotongan

Analisis regresi linier berganda pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas kompensasi, kerjasama tim, disiplin kerja, kepuasan kerja,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan motivasi belajar mata pelajaran fisika pada siswa SMA Negeri 1

Diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat meningkatkan status gizi balita melalui kegiatan penyuluhan maupun konseling pada ibu yang memiliki balita agar pertumbuhan

Telah bisa dihitung suhu masuk daD suhu keluar menara pendingin pacta aras daya reaktor Kartini 250 kW, yaitu = 35,9 daD 34,2 DC, jika dipakai sebuah menara.. Bagaimana