• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN KESABARAN DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 45, 153, 249 DAN ALI IMRAN 125, 186, 200 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENDIDIKAN KESABARAN DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 45, 153, 249 DAN ALI IMRAN 125, 186, 200 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENDIDIKAN KESABARAN DALAM AL-

QUR’AN

SURAH AL-BAQARAH AYAT 45, 153, 249 DAN ALI

IMRAN 125, 186, 200

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh

M. Mustholiq Alwi

NIM : 11110055

JURUSAN TARBIYYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

(2)
(3)

iii

PENDIDIKAN KESABARAN DALAM AL-

QUR’AN

SURAH AL-BAQARAH AYAT 45, 153, 249 DAN ALI

IMRAN 125, 186, 200

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh:

M. Mustholiq Alwi

Nim : 11110055

JURUSAN TARBIYYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

Artinya: “Dan ketahuilah, sesungguhnya pertolongan itu bersama kesabaran dan

suka cita itu beserta duka cita, serta kemudahan itu beriring dengan kesulitan” (H.R Tirmidzi)

حََٝ،َِِْٖٓئُُْٔحََُ٤َِِخَُِِْْؼُْح

َ ُٖ٤ُِِّحََٝ،َِِٙدُُٞ٘ؿَُش٤َِٓأَُشْزَّظُحََٝ،َُُِٚ٤َُِدََُْوَؼُْحََٝ،َُُٙش٣ِصََُِِْْٝلُْ

)ةشوَٖٓرحَْـؼٓ(َُُٙٞخَأَُنْكِّشُحََٝ،َُٙحَذُِحَٝ

Artinya: “Ilmu adalah kekasihnya orang mukmin, impian adalah perdana

menterinya, akal adalah petunjuknya, sabar adalah pemimpin pasukannya, kelembutan adalah orang tuanya dan kelembutan adalah saudaranya

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Sekripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Ayahku Bp Shodiq dan ibuku Siti Hariyanti, yang tidak pernah bosan-bosan untuk memberikan nasihat dan kasih sayangnya kepada saya, sehingga saya bisa tumbuh dewasa tidak hanya dalam segi fisik saja,melainkan dibalik semua itu. Kakakku laila itriana yang selalu memberi suport dan nasihatnya, dan adikku Sitiana Amilia Fita Sari yang turut berkontribusi dalam kematangan ilmuku.

2. Seluruh dosen STAIN salatiga, khususnya Prof. Dr.َBudiharjdo M. Ag. yang telah memberikan saya ilmu dan pendidikan serta nasihatnya untuk menyelesaikan skripsi penelitian, sebagai tugas akhir saya.

3. Segenap para guru baik MI, MTS, dan MA, terutama para guru yayasan Al-Iman Bulus purworejo, terimakasih atas segala ilmu yang telah diberikan untukku, karena tanpa ilmu-ilmu yang diberikan kalian, aku munggkin tidak akan bisa melangkah sejauh ini dan tercecer bagai tunawisma dengan nanar mata melihat fatamorgana.

4. Teman-temanku di PONPES Al-Iman dan teman-teman kuliah, khususnya PAI B 2010, yang telah mengukirkan indahnya pelangi kehidupan dalam perjalanan hidupku.

(9)

ix

6. Kepada teman-teman belajarku di Yayasan Al-Madinah, yang telah menambah ilmuku lewat gesekan pengalaman di dalamnya.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi zat yang Maha Pengasih dan Penyayang, Dialah yang memberikan segala nafas disetiap langkahku, sehingga aku bisa menjalankan segala keadaan yang ada di depanku, untuk menuntut ilmu dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENDIDIKAN KESABARAN DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 45, 153, 249 DAN ALI IMRAN 125, 186, 200”. Skripsi ini disusun guna melengkapi gelar kesarjanaan S1 Jurusan

pendidikan Agama Islamdi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Kekurangan ilmu penulis tentunya menjadi penghambat dalam terselesaikannya tugas akhir ini, akan tetapi semua kekurangan itu menjadi tidak berarti dengan adanya dukungan dari berbagai pihak yang selalu menjadi pendukung dalam tercapainya cita-cita penulis tersebut. Dengan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya bagi beliau-beliau yang telah merelakan waktunya untuk memberikan sumbangsih dalam segalanya, saya ucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua saya Bapak Shodiq dan Ibu Siti Hariyanti yang telah memberikan segalanya untuk saya sehingga saya bisa menjalankan kewajiban belajar sebagai manusia sempurna.

(11)

xi

berhubungan dengan pendidikan sifat kesabaran dalam Q.S al-Baqarah dan Q.S Ali-Imran.

3. Bapak Suwardi, S.Pd., M. Pd. selaku ketua jurusan Tarbiyyah, dan Bapak Prof. Dr. Budihardjo, M. Ag. selaku dosen pembimbing skripsi saya, yang tidak pernah bosan-bosannya mencurahkan ilmu dan nasihatnya kepada saya, dan tidak lupa pula kepada Bapak Rasimin, S.Pd.I., M.Pd. selaku kepala Prodi Penddidikan Agama Islam STAIN Salatiga, dan tidak lupa pula saya ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh jajaran Dosen STAIN Salatiga yabg telah memberikan saya banyak bekal dalam pengetahuan dalam pendidikan dan kehidupan, sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir saya sebagai mahasiswa di pereguruan tinggi STAIN Salatiga.

(12)

xii ABSTRAK

Alwi, Mustholiq. 2015. Pendidikan Kesabaran Dalam Al-Qur‟an Surah Al -Baqarah Ayat 45, 153, 249 Dan Ali Imran 125, 186, 200. Skripsi. Jurusan Tarbiyyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Prof. Budiharjo.

Kata Kunci: Pendidikan, Kesabaran, Dan Al-Qur‟an

Penelitian ini merupakan wujud penggalian ayat-ayat yang telah dibaca oleh peneliti, yang mana ayat-ayat tersebut berhubungan dengan sifat-sifat baik, yang mana diantaranya yaitu kesabaran dan pendidikan yang ditanamkan oleh Allah di dalam sifat tersebut. Pertanyaan yang akan dijawab oleh peneliti adalah: 1. Bagaimanakah konsep pendidikan kesabaran dalam Q.S surah al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan Ali Imran ayat 125, 186, 200. 2. Bagaimanakah Implementasi pendidikan kesabaran dalam Q.S al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan Ali Imran ayat 125, 186, 200. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti menggunakan metode library research (kajian pustaka), dengan menjadikan literatur kitab-kitab seperti Al-Qur‟an dan Hadits-hadits Nabi Saw, ataupun buku-buku sebagai objek penelitian, stelah itu mengupulkan ayat-ayat Al-Qur‟an yang berkaitan dengan kesabaran, setelah dikumpulkan maka ayat-ayat tersebut disusun dan dikaitkan antara ayat yang satu dengan yang lainnya, pada tahap selanjutnya menganalisis isinya (content analysis).

Temuan yang ada dalam penelitian ini memberi sedikit banyaknya pengetahuan tentang: Pendidikan kesabaran yang penting yang telah dijelaskan di dalam Q.S surah al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan Ali Imran ayat 125, 186, 200, selain untuk memberi ketenangan bagi kehidupan. Kesabaran juga mempunyai fungsi sbagi penyelesai masalah dengan baik dan tidak tergesa-gesa dalam menjalankannya, sehingga orang yang mengimplementasikan sifat tersebut akan merasa mudah dalam menjalani ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

(13)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN ... vi

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... x

ABSTRAK ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Foks Penelitian ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Kerangka Teoritik ... 11

F. Metode Penelitian ... 14

(14)

xiv BAB II KOMPILASI AYAT

Kompilasi Ayat-ayat yang Berhubungan dengan Sifat Sabar .. 19

BAB III ASBABUN NUZUL DAN MUNASABAH AYAT A. Asbabun Nuzul Ayat-Ayat Kesabaran Dalamal-Qur‟an ... 38

B. Munasabah Ayat-Ayat Tentang Kesabaran ... 40

1. Keterkaitan Ayat-Ayat Kesabaran Dengan Keutamaan Menjalankannya Dalam Al-Qur‟an ... 42

2. Keterkaitan Ayat Tentang Sabar Dengan Perubahan ... 46

BAB IV PENGERTIAN, MACAM-MACAM, PENDIDIKAN DAN HIKMAH KESABARAN A. Pengertian Sabar ... 55

B. Macam-Macam Sabar Dalam Al-Qur‟an ... 59

1. Sabar Dalam Dimensi Zahir ... 61

a. Sabar Dikala Menahan Sakit ... 61

b. Sabar Pada Saat Dilanda Kelaparan ... 63

c. Sabar Disaat Berjihad ... 64

d. Sabar Ketika Mengais Rezeki ... 65

2. Sabar Dalam Dimensi Batin ... 65

a. Sabar Dalam Mempertahankan Aqidah ... 66

b. Sabar Dalam Menahan Nafsu Terhadap Yang Tidak Halal ... 67

c. Sabar Dalam Ketaatan Pada Allah ... 68

C. Pendidikan Kesabaran ... 69

1. Mendidik Manusia Untuk Selalu Berusaha ... 70

2. Mendidik Manusia Untuk Tidak Tergesa-Gesa ... 73

3. Mendidik Manusia Untuk Optimis ... 75

D. Hikmah Menjalankan Sabar Dalam Kehidupan Sehari-Hari ... 77

(15)

xv

2. Kesabaran Kunci Kesuksesan ... 78 3. Kesabaran Menjaga Kesehatan ... 79 4. Kesabaran Membuka Pintu Surga ... 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 81 B. Saran ... 82 C. Kata Penutup ... 83

DAFTAR PUSTAKA

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Allah memberi karunia kepada hamba-Nya yang Dia sayangi melalui beberapa jalan yang sangat variatif. Tidak sedikit dari semua makhluk-Nya yang shaleh selalu Dia beri banyak kenikmatan yang besar, karena makhluk-Nya tersebut mendasari segala perbuatannya dengan sifat sabar dan ikhlas atas segala sesuatu yang diberikan oleh-Nya, senada

dengan janji Allah yang tertuang dalam ayat َ

ََْٖ٣ِشِرخَّظُحَ َغََٓ َاللهَ َِّٕا

“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. Sabar sejatinya

adalah mutlak sifat Allah (Ash-Shabur). Tidak ada manusia pun yang diberi kesabaran yang melekat padanya adalah karunia dari-Nya. (Abdillah F. Hasan, 2009: 18).

Sebuah kenikmatan tidak tertandingi oleh apapun ketika sang Maha Pencipta memberikannya kepada kita sifat tersebut. Ketika kamu sudah mempunyai sebuah keinginan, dan kamu sudah mengusahakan apa yang kamu citakan, tinggal menunggu hasilnya sembari didasari rasa sabar di dalam hati. Pekerjaan yang kamu lakukan dengan tergesa-gesa pasti hasilnya kurang memuaskan bahkan lebih banyak gagal. Itulah sebabnya kamu harus menghindarinya. Lagi pula sifat tergesa-gesa adalah sifat syetan seperti yang telah diungkapkan oleh (Abu Syahidah, 2008: 87)

(18)

2

Mekah), “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan setelah mati,” niscaya orang kafir itu akan berkata, “Ini hanyalah sihir yang nyata”

(Diponegoro, 2009: 222).

Maksud dari ayat tersebut adalah:

َ ْ٠ِكَ َعْسَ ْلاحََٝ ِْٖ٤ََْٓٞ٣َ ْ٠ِكَ ِصحَََّٞٔغُحَ َنََِخَ َْٟح

dan tumbuhan-tumbuhan dan selain itu semua dalam dua hari.

Ciptaan Allah selalu dirancang dalam keteraturan, Di dalam bumi Allah menciptakan gunung-gunung, laut dan berbagai macam kultur tanah yang bermacam-macampun dilakukan-Nya dalam dua hari tidak semerta satu paket dengan penciptaan bumi. Hal itu adalah karen Ia mengetahui apa yang terbaik bagi makhluk-makhluk-Nya. (Ali Yahya, 1998: 55)

(19)

3

keinginan untuk menjadikan segala sesuatu yang Dia kehendaki hanya sudah cukup dengan mengungkapkan satu atau pun dua patah kata, seperti yang tertuangkan dalam ayat berikut:

َ:ظ٣(َ. ٌَُُٕٞ٤َكَ ًٍََََُُُُْٖٚٞوَ٣َ َْٕأًَخجْ٤َشََدحَسَأَحَرِاَُُٙشَْٓأَخََِّٔٗا

٢ٕ

)

Artinya: “Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia Menghendaki sesuatu

Dia hanya Berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu” mengeluarkan sesuatu dari tidak ada menjadi ada tidak membutuhkan alat, berfikir dan pertolongan, tetapi Dia mengucapkan perkataan itu yaitu lafal

ٌَٕٞ٤كًَٖ

dalam waktu itu tanpa jeda, yang dimaksud dari lafal

ًٖ

َ yaitu makna membuat, dan disebutkan dalamَ

ش٤غ٤ظُحَ ش٤غلط

yang dimaksud dari itu bukanlah kalimat

ًَٖ

akan tetapi bergegasnya realisasi

perintah Allah ta‟ala dalam menjadikan sesuatu dalam keadaan cepat

(20)

4

Semua yang telah Allah lakukan itu adalah wujud tarbiyyah Allah kepada makhluk-Nya, maka Allah memberikan contoh dengan penciptaan langit, bumi dan segala yang ada di dalam keduanya, melalui beberapa proses waktu yang sebenarnya Allah sangatlah kuasa untuk menjadikannya lebih cepat dari pada kedipan mata manusia jika dilihat dari kemampuan-Nya, kare Dia adalah Dzat yang Maha mampu untuk

melakukan segala hal yang Dia inginkan “

ٌَشْ٣ِذَهٍَتَشًَََُِّ٠ََِػََاللهََِّٕا

Allah mendidik makhluk-Nya agar mereka berakhlak baik dan menjadi insan kamil, selain itu agar mereka juga menjadi manusia yang berjiwa sosial dan mutualisme. Seorang manusia untuk mencapai hal itu haruslah menjaga diri mereka, terutama dalam menjaga yang ada dibalik semua penampilan materi kehidupan manusia itu sendiri, karena di dalam diri manusia ada sesuatu yang mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kehidupannya, yaitu segumpal darah, yang apa bila dia baik maka semua apa yang ada dalam tubuh manusia pun juga akan ikut membaik, begitu juga sebaliknya apaabila itu buruk maka semua yang tercermin dalam manusia itu pun juga akan ikut memburuk seiring dengan sifatnya, Bagian darah yang menggumpal didalam tubuh tersebut yang dimaksud adalah hati, seperti yang disebutkan dalah hadits Nabi Saw:

...

ََأ

ََذَغَكَ ْصَذَغَكَحَرِاًَََُُُُِٝٚذَغَـُْحََقََِطَ ْضَلََِطَحَرِاًَشَـْؼَُِٓذَغَـُْحَ٠َكَ َِّٕاََٝ َلا

َُذَِْوُْحَ َ٠ََِٛٝ َلاَأًََُُُُِّٚذَغَـُْح

َٖرحَْ٤ٛحشراَٖرََ٤ؼٔعاَٖرَذّٔلَٓاللهَذزػَ٠رأ(َ.

:شػخغُحَٕٝذرَ،٠لؼـُحَٟسخخزُحَشرصدشرَٖرَسش٤ـُٔح

9

(21)

5

Artinya: “...Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal darah, apabila dia baik maka baiklah seluruh jasad, dan apabila dia

buruk maka buruk juga seluruh jasad, ingatlah itu adalah hati”.

Bahwa tubuh manusia terdiri dari tiga elemen dasar: kepala, tubuh dan hati. Hati yang merupakan pusat antara tubuh halus dan fisik yang tidak terlihat, adalah kedudukan tertinggi, dan titik menghubungkan manusia terestrial ke keadaan yang lebih.Itulah kemampuan hati yang sangat hebat dalam pengaruhnya bagi kehidupan manusia, karena fungsi hati tidak hanya untuk merasa kepekaan terhadap apa yang masuk dari luar kehidupan kita, akan tetapi hati juga bisa mengkoordinasi segala hal yang berhubungan dengan jasmani hingga segala hal yang sangat fital, yaitu segala hal yang berhubungan dengan ruhaniyyah manusia. (Sayyed Hussein Nasr, 2004:181).

Seperti yang telah dikutip dari filusuf terdahulu, Menurut Plato, keindahan rohani adalah keseimbangan antara akhlaq dan potensi kekuatannya. Dan untuk menyelaraskannya tergantung pada diri manusia itu sendiri. Hal ini berbeda dengan bentuk zahir manusia yang keindahaan maupun keburukannya tidak tergantung pada pilihan manusia, melainkan telah ditentukan oleh kehendak Allah Swt, sejak dari perut ibu hingga akhirnya lahir ke dunia ini dengan bentuk jasmani yang telah ditentukan. (Muhammad Babul Ulum, 2008:َ82).

(22)

6

hati, Allah mengajari manusia untuk berbuat sabar, seperti dalam firman-Nya:

َ:سشوزُح(َ. َٖ٣ِشِرخَّظُحََغَََٓ ّاللهََِّٕاَِسَلاَّظُحََِٝشْزَّظُخِرَْحُٞ٘٤ِؼَظْعحَْحَُٞ٘ٓآَ َٖ٣ِزَُّحَخَُّٜ٣َأَخَ٣

ٖٔ٘

)

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan

(kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta

orang-orang yang sabar” (Diponegoro, 2009: 23).

Sebuah kenistaan ketika kita tidak melandasi segala hal yang kita lakukan tanpa rasa sabar, karena Allah hanya akan menyertai orang-orang yang mendasari perilakunya dengan rasa sabar. Sabar yang dimaksud mencakup banyak hal, sabar menghadapi ejekan dan rayuan, sabar melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, sabar dalam petaka dan kesulitan, serta sabar dalam berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan. (M. Quraish Shihab, 2000: 399). Olehnya Allah mengajarkan sifat sabar dalam Al-Qur‟an. Allah juga memperingatkan kepada orang-orang yang beriman agar mereka menolong dengan sabar.

Suatu ketika, disaat Allah telah memberikan rasa cinta kepada hamba-Nya, maka Allah akan memberikan sebuah cobaan, yang mana tidak satupun dari mkhluk-Nya bisa berpaling jika Dia telah

menginginkannya (

ََضْ٤َؼَهَ خََُِٔ ٍَِّذَزُٓ َلا

), yang mana cobaan itu bukanlah

(23)

7

Kekasih Allah (Muhammad Saw) yang paling Beliau sukai punpernah merasakan cobaan yang telah Allah berikan kepadanya, seperti yang tergambar dalam penggalan ayat berikut:

ََُّحَ ََِٖٓ َُّٖؼَْٔغَظٌَََُُِْْٝغُلَٗأٌََُُِْْٝحََْٞٓأَ٢ِكَََُِّْٕٞزُظَُ

َ ٌَََُِِِْْْٖٓٝزَهََِٖٓ َدخَظٌُِْحَْحُٞطُٝأَ َٖ٣ِز

َ.ِسُُٞٓ٧حَ ِّْضَػَ َِْٖٓ َيَُِرَ َِّٕبَكَْحُٞوَّظَطََْٝحُٝشِزْظَطَِٕاًََٝحش٤ِؼًًََٟرَأَْحًَُٞشْشَأَ َٖ٣ِزَُّح

َ:ٕحشٔػٍَح(

ٔ٢ٙ

)

.

Artinya: “Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang

demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan”. (Diponegoro, 2009: 74).

(24)

8

Imam Malik pernah berkata kepada Imam Syafi‟i ketika keduanya

sedang berkumpul:

Sesungguhnya aku melihat Allah telah mencurahkan cahaya

padamu, maka janganlah engkau matikan cahaya itu dengan kegelapan

maksiat”. (Ibnu Qayyim Al-jauziyah, 2006: 224).

َ. َُٕٞلِِْلُطَ ٌََُِّْْؼَََُ ّاللهَْحُٞوَّطحََْٝحُٞطِرحَسََْٝحُٝشِرخَطََْٝحُٝشِزْطحَْحَُٞ٘ٓآَ َٖ٣ِزَُّحَخَُّٜ٣َأَخَ٣

َ:ٕحشٔػٍَح(

ٕٓٓ

(

Arinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan

kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”. (Diponegoro, 2009: 76)

Dalam syarat pencarian ilmu pun salah satunya harus tertanam rasa

sabar di dalamnya, dalam syair kitab “Ta‟lim Muta‟alim” berikut:

َِٕخََٓصٍَُِْٞؽٍََٝرخَظْعُأٍَدخَشْسِاََٝ#ٍَشَـُِْرٍََٝسخَزِطْطحٍََٝصْشِكٍََٝءخًَُر

Artinya: “cerdas, mencintai (ilmu), sabar, bekal, petunjuk dari guru dan waktu yang lama”. (Ibrahim Bin Ismail, 2000: 15)

Yang dimaksud sabar dalam konteks syair yang ada diatas adalah

َِِٚطخَ٤ََِرَََِِٝٚ٘لَِٓ٠ََِػَ)ٍسخَزطْطحَٝ(

َ sabar atas cobaan dan siksaan, disaat seseorang

(25)

9

خَؿَسَدَ َِِْْؼُْحَ حُٞطُٝأَ َٖ٣ِزَُّحََٝ ٌَُِْْ٘ٓ حَُٞ٘ٓآَ َٖ٣ِزَُّحَُ َّاللهَ ِغَكْشَ٣

َ ََُِْٕٞٔؼَطَ خَِٔرَُ َّاللهََٝ ٍص

َ:شُدخـُٔح(َ.ٌش٤ِزَخ

ٔٔ

)

.

Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dari kamu sekalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat, dan Allah maha teliti dengan apa yang kalian lakukan” )Achmad Sunarto, 1992:َ55).

Al-Qur‟an mengintroduksi dirinya sebagai “pemberi petunjuk

kepada (jalan) yang lebih lurus”. Petunjuk-petunjuknya bertujuan memberi

kesejahteraan dan kebahagiaan bagi manusia baik secara pribadi maupun kelompok, dan karena itu ditemukan petunjuk-petunjuk bagi manusia dalam kedua bentuk tersebut. Kesabaran yang Allah firmankan bukan hanya sekedar contoh saja, akan tetapi sebuah terselip juga nada ekspektasi pendidikan yang telah diajarkan untuk menyelesaikan beberapa permasalahan dalam kehidupan. (Quraish shihab, 1994: 172)

Berdasarkan dari beberapa tafsiran ayat-ayat tentang sabar dan semua yang berkaitan dengan pembahasan tersebut, maka penulis memutuskan untuk meneliti judul sebagai berikut:

(26)

10 B. Fokus Penelitian

1. Bagaimanakah konsep pendidikan kesabaran yang ditanamkan Allah dalam Al-Qur‟an surah al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan surah Ali Imran 125, 186, 200.

2. Bagaimanakah Implementasi pendidikan kesabaran yang terkandung dalam al-Qur‟an surah Al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan surah Ali Imran ayat 125, 186, 200.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui konsep pendidikan kesabaran yang ditanamkan Allah dalam Al-Qur‟an surah al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan surah Ali Imran ayat 125, 186, 200.

2. Untuk mengetahui Implementasi pendidikan kesabaran yang terkandung dalam Al-Qur‟an surah al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan surah Ali Imran ayat 125, 186, 200.

D. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

(27)

11

2. Untuk khalayak umum, menfaat dari penelitian yang dibuat ini, bisa mempermudah untuk memahami dari makna kesabaran yang di maksud dalam surah al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan surah Ali Imran ayat 125, 186, 200, dan maksud dari interpretasi dari

ayat-ayat tersebut menurut para ulama‟ terkemuka.

3. Buah kinerja bagi peneliti sendiri, selain memberikan secarik wawasan baru dalam dunia pendidikan, peneliti juga akan lebih memahami sejauhmana interpretasi dan ekspektasi dari ayat-ayat tentang kesabaran yang telah diteliti tersebut.

E. Kerangka Teoritik 1. Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata didik, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan. Selanjutnya, pengertian pendidikan menurut Kamus besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. (Tim Penyusun KBBI, 2005: 263)

(28)

12

Pendidikan adalah menjadikan pengajaran di sekolah makin bersifat kegiatan belajar, dan pendidikan diluar sekolah terprogram dan produktif, untuk menuju tercapainya seutuhnya dengan segala kekayaan kepribadiannya, cara mengaturnya yang kompleks dan dalam segala kewajibannya sebagai perorangan, keluarga dan anggota masyarakat, sebagai penduduk dan penghasil atau penemu teknik-teknik dan pemimpin yang kretif, serta masyarakat yang terus belajar, yaitu masyarakat yang anggotanya tidak lagi asyik mencari pengetahuan sekali saja untuk lama-lamanya sepanjang hidupnya, tetapi harus belajar membangun suatu badan pengetahuan untuk seumur hidup yang senantiasa berkembang

yaitu “belajar untuk hidup”. (Redja Mudyaharto, 2008: 60).

2. Kesabaran

(29)

13

Sabar adalah menahan diri untuk menanggung sesuatu yang tidak disukai dengan tetap bersifat ridha dan berserah diri kepada Allah. Tidaklah seseorang mendekatkan kepada Rabbnya kecuali

ganjaran sudah diketahui kadarnya, kecuali pahala sabar,

َ ٠َُخَؼَطََٝ َُٚٗخَلْزُعَ ُ َالله

mengganjarnya dengan pahala yang tidak

terbatas. Allah berfirman,

َ:شٓضُح(َ.ٍدخَغِكَِشْ٤َـِرََُْٛشْؿَأَ َُٕٝشِرخَّظُحَ٠َّكَُٞ٣َخََِّٔٗا

ٔٓ

)

Artinya: “sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah

yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (az-Zumar: 10). (Wajih Mahmud, 2008: 22).

3. Al-Qur‟an

Al-Qur‟an adalah bentuk kata mashdar dari qa-ra-a,

sehingga kata Al-Qur‟an dimengerti oleh setiap orang sebagai nama kitab suci yang mulia itu. (Subhi As-Shalih, 1993: 10).

Adapun penamaan wahyu itu dengan Al-Qur‟an memberikan pengetian bahwa wahyu itu tersimpan didalam dada manusia mengingat nama Al-Qur‟an sendiri berasal dari kata

qira‟ah (bacaan) dan didalam kata qira‟ah terkandung makna: agar

selalu diingat.

Menurut Syaikh Ali as-Shobuni yang dimaksud dengan

(30)

14

َِشَطْ٤ِعَِٞرَ َْٖ٤َِِعْشُُْٔحََٝ ِءخَ٤ِزَْٗلاْحَ َِْطخَخَ٠ََِػَ ٍَُضُُْْ٘ٔحَ ُضِـْؼُُْٔحَِاللهَ ُّ َلاًََ ََُٞٛ َُٕحْشُوُْح

َ ِفُْٝس

َخَْ٘٤ََِػَ ٍُِْٞوَُْْ٘ٔحَ ِقِكخَظَُْٔحَ ٠ِكَ ُدُْٞظٌَُْْٔحَ َُّلاَّغُحَ ِْٚ٤ََِػَ ََْ٣ِشْزِؿَ ِْٖ٤َِٓ٧ْح

َ.ِطخَُّ٘حَ ِسَسُْٞغِرَ َُْظَظْخُُْٔحََٝ ِشَلِطخَلُْحَ ِسَسُْٞغِرَ ُإذْزَُْٔحَ ِِٚطَٝ َلاَطَ ٠ََِػَ ُذَّزَؼُُْٔحَ ِشُطحََٞظِر

َ,٠ُِْٗٞزَّظُحَ٠َِِػ(

ٕٖٓٓ

َ:

٢

.)

َ

“Alqur‟an adalah firman Allah yang mengandung mu‟jizat

yang diturunkan kepada penutup para Nabi dan para Rasul dengan perantara ruhul aminyaitu malaikat Jibril As yang ditulis dimushaf-mushaf yang dipindah kepada kita dengan jalan mutawatir yang dihitung beribadah bagi yang membacanya yang diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat

an-Nas”.

F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu library research, penelitian tersebut dengan mungumpulkan data-data

yang berhubungan dengan objek penelitian, bahwa Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode library research. Dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan, baik yang primer maupun yang skunder, dicari dari sumber-sumber kepustakaan (seperti buku, majalah, artikel dan jurnal).َ)َAdang kuswaya, 2009: 11).

2. Pendekatan

(31)

15

Langkah-langkah atau cara kerja metode tafsir tematik atau dalam kata laian tafsir mawdhu‟iy ini dapat dirinci sebagai berikut:

a. Memilih atau menetapkan masalah al-Qur‟an yang akan

dikaji secara mawdhu‟iy (tematik).

b. Melacak dan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah telah ditetapkan, ayat Makiyyah dan Madaniyyah. c. Menyusun ayat-ayat tersebut secara runtut menurut

kronologi masa turunnya, disertai pengetahuan menegenai latar belakang turunnya ayat atau asbab al-nuzul

d. Memahami korelasi (munasabah) ayat-ayat tersebut di dalam masing-masing suratnya.

e. Menyusun tema bahasan di dalam kerangka yang pas, sistematis, sempurna dan utuh (out line).

f. Melengkapi pembahasan dan uraian dengan hadits, bila dipandang perlu, sehingga pembahasan menjadi semakin sempurna dan semakin jelas.

g. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara tematik dan menyeluruh dengan cara menghimpun ayat-ayat yang mengandung pengertian serupa, mengkompromikan antara

pengertian „am da khash, antara muthlaq dan yang

(32)

16

tanpa perbedaan dan kontradiksi atau tindakan pemaksaan terhadap sebagian ayat kepada makna-makna yang sebenarnya tidak tepat. (Abd. Al-Hayy Al-Farmawi, 1996: 45-46)

3. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode yang bersifat library research dalam pengumpulan data yang akan digunakan untuk penelitian, maka penulis membagi sumber data menjadi dua bagian:

a. Sumber data primer, yaitu al-Qur‟an dan hadits Nabi Saw yang berkaitan dengan sifat sabar.

b. Sumber data skunder, yaitu tafsir-tafsir al-Qur‟an yang berkaitan dengan sifat sabar dan karya-karya para ahli yang membahas tentang segala hal yang berkaitan dengan pembahasan pokok.

4. Metode Analisis Data

Analisis non-statistik sesuai untuk data deskriptif atau data textular. Data deskriptif sering hanya dianalisis menurut isinya, dan

(33)

17

seksama guna menjawab dari rumusan masalah yang telah dipaparkan oleh penulis.

G. Sitematika Pembahasan

Peneliti mengupayakan agar mempermudah pembahasan dalam penelitian, maka penelitian ini disusun dalam lima bab, yang terdiri dari beberapa sub-sub bab yang masih bersifat saling keterkaitan antara satu bab dengan yang lainnya, yang mana sistematikanya disusun sebagai berikut:

Bab I Dalam bab ini merupakan pendahuluan studi, didalamnya memaparkan tentang latar belakang penelitian, rumusan dan tujuan penelitian. Selain itu didalamnya juga membahas tentang manfaat penelitian yang diangkat dalam topik pembahasan, dan diteruskan dengan sistematika pembahasan yang digunakan dalam membuat penelitian ini agar lebih terstruktur dan sistematis.

Bab II Sebagai kelanjutan dari bab awal yang lebih spesifik dalam sistematika penulisan, bab yang ke dua ini menguraikan kajian umum tentang hakikat sabar, diteruskan penghimpunan segala ayat-ayat yang berhubungan dengan sifat sabar.

(34)

18

atau dalam kata lain mencakup juga keterangan-keterangan yang berkaitan dengan pendidikan sifat sabar.

Bab IV, Dalam bab ini peneliti lebih memfokuskan dalam inti pembahsan tentang pendidikan kesabaran dalam al-Qur‟an surah Surah al -Baqarah ayat 45, 153, 294 dan Surah Ali Imran ayat 125, 186, 200. Dan cara mengimplementasikan pendidikan kesabaran dalam al-Qur‟an surah Surah al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan Surah Ali Imran ayat 125, 186, 200 dalam kehidupan kehidupan manusia untuk mencari ridho Allah Swt.

(35)

19 BAB II

Kompilasi Ayat-Ayat Kesabaran

A. Kompilasi Ayat-Ayat Al-Qur’an Yang Berhubungan Dengan Sifat Sabar Al-Qur‟an diciptakan Allah sebagai petunjuk bagi para manusia dan sebagai pembeda anta perkara yang baik dan yang buruk, selain itu Al-Qur‟an juga memperkenalkan sifat-sifat Allah yang indah dan telah ditanamkan dalam diri manusia, salah satunya sifat itu adalah sabar.

Ada banyak ayat Al-Qur‟an yang menyebutkan tentang kata sabar di dalamnya, berikut kompilasi ayat-ayat yang menyebutkan kata sabar, yang mana enam ayat pertama menjadi pokok pembahasan dari peneliti: 1. Q.S al-Baqarah ayat 45

ََٖ٤ِؼِشخَخُْحَ٠ََِػََّلاِاٌَسَش٤ِزٌَََُخََِّٜٗاََِٝسَلاَّظُحََِٝشْزَّظُخِرَْحُٞ٘٤ِؼَظْعحَٝ

Artinya: “Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang

khusyuk”

2. Q.S al-Baqarah ayat 153

َ َِّٕاَِسَلاَّظُحََِٝشْزَّظُخِرَْحُٞ٘٤ِؼَظْعحَْحَُٞ٘ٓآََٖ٣ِزَُّحَخَُّٜ٣َأَخَ٣

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta

orang-orang yang sabar”

3. Q.S al-Baqarah ayat 249

خَهَ ِدُُٞ٘ـُْخِرَ ُصُُٞخَؽَ َََظَكَخَََِّٔك

َ َظْ٤ََِكََُِْٚ٘ٓ َدِشَشَََٖٔكٍَشََِٜ٘رٌَُْ٤َِِظْزََُٓ ّاللهَ َِّٕاَ ٍَ

(36)

20

meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barangsiapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk

dengan tangan.” Tetapi mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Thalut) dan orang-orang yang beriman

bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang

meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak

kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan

Allah beserta orang-orang yang sabar”.

4. Q.S Ali Imran ayat 125

Artinya:

Ya” (cukup). Jika kamu bersabar dan bertakwa ketika mereka datang menyerang kamu dengan tiba -tiba, niscaya Allah Meno-longmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda”.

5. Q.S Ali Imran ayat 186

Artinya: “Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang

demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan”

6. Q.S Ali Imran ayat 200

ٍَح(َ َُٕٞلِِْلُطٌَََُِّْْؼَََُ ّاللهَْحُٞوَّطحََْٝحُٞطِرحَسََْٝحُٝشِرخَطََْٝحُٝشِزْطحَْحَُٞ٘ٓآََٖ٣ِزَُّحَخَُّٜ٣َأَخَ٣

َ:ٕحشٔػ

ٕٓٓ

(37)

21

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan

negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”

7. Q.S al-Baqarah ayat 61

َخَََُُ٘عْدخَكٍَذِكحََٝ ٍّخَؼَؽَ َ٠ََِػَ َشِزْظََََُّٖٗ٠َعَُٞٓخَ٣َ ُْْظُِْهَْرِاَٝ

ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang

adas dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta

sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke

suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.”

Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.

8. Q.S al-Baqarah ayat 155

َُْحََٝ ْفَٞخُْحَ ََِّٖٓ ٍءْ٢َشِرَ ٌََُُِّْْْٗٞزَََُ٘ٝ

َِظُلٗ٧حََٝ ٍِحَََٞٓ٧حَ ََِّٖٓ ٍضْوَََٗٝ ِعُٞـ

َ:سشوزُح( َٖ٣ِشِرخَّظُحَِشِّشَرََِٝصحَشََّٔؼُحَٝ

ٔ٘٘

)

Artinya: “Dan Kami pasti akan Menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”

9. Q.S al-Baqarah ayat 177

َ ََٖٓآَ ََْٖٓ َّشِزُْحَ ٌَِّٖـَََُِٝدِشْـَُْٔحََٝ ِمِشْشَُْٔحَ َََزِهَ ٌَُُْْٛٞؿَُْٝحَُُُّٞٞطََٕأَ َّشِزُْحَ َظْ٤َُّ

َِّزُكَ٠ََِػَ ٍَخَُْٔحَ٠َطآََٝ َٖ٤ِّ٤ِزَُّ٘حََِٝدخَظٌُِْحََِٝشٌَِث٦َُْٔحََِٝشِخ٥حَ َِّْٞ٤ُْحََِٝ ّللّخِر

َ١َِٝرَِٚ

(38)

22

Artinya: “Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”.

10.Q.S Ali Imran ayat 17 orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan

pada waktu sebelum fajar

11.Q.S Ali Imran ayat 142

َََِْْؼَ٣ََٝ ٌَُِْْ٘ٓ ْحُٝذَٛخَؿَ َٖ٣ِزَُّحَ ُ ّاللهَ َِِْْؼَ٣َ خََََُّٔٝ َشََّ٘ـُْحَ ْحُُِٞخْذَطَ َٕأَ ُْْظْزِغَكَ َّْأ

َ:ٕحشٔػٍَح(َ. َٖ٣ِشِرخَّظُح

ٕٔٗ

)

Artinya: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar”

(39)

23

kepada mereka. Dan tidak ada yang dapat meng-ubah kalimat-kalimat (ketetapan) Allah. Dan sungguh, telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu”

Artinya: “Wahai Nabi (Muhammad)! Kobarkanlah semangat para Mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir, karena orang-orang kafir itu adalah

kaum yang tidak mengerti”

Artinya: “Sekarang Allah telah Meringankan kamu karena Dia Mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. Maka jika di antara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus (orang musuh); dan jika di antara kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin

Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar

15.Q.S Hud ayat 11

َُشَزَطَ َٖ٣ِزَُّحََّلاِا

َ:دٞٛ(َ.ٌش٤ِزًٌََشْؿَأٌََٝسَشِلْـَََََُُّْٜٓيِجـَُُْٝأَِصخَلُِخَّظُحَْحَُِِٞٔػََْٝحٝ

ٔٔ

)

Artinya: “kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan kebajikan,

mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar”

(40)

24

Artinya: “Dan orang yang sabar karena mengharap keridaan Tuhan-nya, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami Berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang itulah yang mendapat tempat

kesudahan (yang baik)”.

17.Q.S an-Nahl ayat 42

Artinya: “Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan Memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka

Artinya: “Kemudian Tuhan-mu (pelindung) bagi orang yang berhijrah setelah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan bersabar, sungguh, Tuhan-mu setelah itu benar-benar Maha Pengampun, Maha

(41)

25

Artinya: “Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu

bersabar, sesungguhnya itulah yang lebihbaik bagi orang yang sabar”

21.Q.S al-Kahfi ayat 67 sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal

itu”.

(42)

26 26.Q.S al-Kahfi ayat 78

َ:قٌُٜح(َ.ًحشْزَطَِْٚ٤ََِّػَغِطَظْغَطَََُْْخَََِٓ٣ِْٝؤَظِرََيُجِّزَُٗؤَعََيِْ٘٤َرََٝ٢ِْ٘٤َرَُمحَشِكَحَزٍَََٛخَه

)

Artinya: “Dia berkata, “Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau

tidak mampu sabar terhadapnya”.

27.Q.S al-Anbiya ayat 85

َ:ءخ٤زٗلاح(َ. َٖ٣ِشِرخَّظُحًٌََََََُِِّّْٖٓلٌُِْحَحَرََٝ َظ٣ِسْدِاََََٝ٤ِػخَْٔعِاَٝ

٢٘

)

Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Isma„il, Idris dan Dzulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar”.

28.Q.S al-Haj ayat 35 mereka bergetar, orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, dan orang yang melaksanakan shalat dan orang yang menginfakkan sebagian

rezeki yang Kami Karuniakan kepada mereka”.

29.Q.S al-Furqan ayat 42

َََُخَِ٘ظَُِٜآَ َْٖػَخَُِِّ٘ؼُ٤َََُدخًََِٕا

َ ََْٕٝشَ٣َ َٖ٤ِكَ ََُِْٕٞٔؼَ٣َ َفَْٞعََٝخَْٜ٤ََِػَخَْٗشَزَطََٕأَ َلاْٞ

َ:ٕخهشلُح(َ.ًلا٤ِزَعَََُّػَأَ َََْٖٓدحَزَؼُْح

ٕٗ

)

Artinya: “Sungguh, hampir saja dia menyesatkan kita dari sesembahan

kita, seandainya kita tidak tetap bertahan (menyembah)nya.” Dan kelak

mereka akan mengetahui pada saat mereka melihat azab, siapa yang

paling sesat jalannya”.

(43)

27

Artinya: “Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata, “Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, dan (pahala yang besar) itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar”.

31.Q.S Luqman ayat 31

ََيَُِرَ٢ِكَ َِّٕاَِِٚطخَ٣آَ ٌََُِّْْٖٓ٣ِشُ٤َُِِ َّاللهَِضَْٔؼِِ٘رَِشْلَزُْحَ٢ِكَ١ِشْـَطَ َيُِْلُْحَ ََّٕأَ َشَطَ ََُْْأ

َ:ٕخٔوُ(َ.ٍسٌَُٞشٍَسخَّزَطٌٍَََُُِِّّصخَ٣ َ٥

ٖٔ

)

Artinya: “Tidakkah engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, agar diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran)-Nya bagi setiap

orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur”

32.Q.S al-Ahzab ayat 35

Artinya: “Sungguh, laki-laki dan perempuan Muslim, laki-laki dan perempuan Mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah Menyediakan

untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”

(44)

28 perjalanan kami, dan (berarti mereka) menzalimi diri mereka sendiri; maka Kami Jadikan mereka bahan pembicaraan dan Kami Hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang yang

sabar dan bersyukur”.

34.Q.S as-Saffat ayat 102

َحَرخََٓ ْشُظٗخَكََيُلَرْرَأَ٢َِّٗأَ ِّخََُْ٘ٔحَ٢ِكََٟسَأَ٢ِِّٗاََّ٢َُ٘رَخَ٣ٍََخَهََ٢ْؼَّغُحََُٚؼَََٓؾََِرَخَََِّٔك

bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku

bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana

pendapatmu!” Dia (Isma„il) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa

yang Diperintahkan (Allah) kepadamu; Insya Allah engkau akan

mendapatiku termasuk orang yang sabar”.

35.Q.S Shad ayat 44

ََُِّٚٗاَ ُذْزَؼُْحَ َْْؼًَِٗحشِرخَطَُٙخَْٗذَؿََٝخَِّٗاَ ْغَْ٘لَطَ َلاََٝ ِِّٚرَدِشْػخَكًَخؼْـِػَ َىِذَ٤ِرَ ْزُخَٝ

َ:ص(َدحََّٝأ

ٗٗ

)

Artinya: “Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami Dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba.

Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah)”.

36.Q.S Fushilat ayat 35

٣ِزَُّحَ َّلاِاَخَٛخَّوَُِ٣َخََٓٝ

َ:ضِظك(َ.ٍْ٤ِظَػٍَّعَكَُٝرَ َّلاِاَخَٛخَّوَُِ٣َخَََٓٝحُٝشَزَطََٖ

ٖ٘

)

(45)

29

Artinya: “Jika kamu memperoleh kebaikan, (niscaya) mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikit pun. Sungguh, Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan”.

(Yusuf ) menjawab, “Aku Yusuf dan ini saudaraku. Sungguh, Allah telah

Melimpahkan karunia-Nya kepada kami. Sesungguhnya barangsiapa bertakwa dan bersabar, maka sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik”.

39.Q.S Ibrahim ayat 12 sedangkan Dia telah Menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh, akan tetap bersabar terhadap gangguan yang kamu lakukan kepada kami.

Dan hanya kepada Allah saja orang yang bertawakal berserah diri”

40.Q.S Ibrahim ayat 21

(46)

-30

pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan kami dari azab Allah

(walaupun) sedikit saja?” Mereka menjawab “Sekiranya Allah Memberi

petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau bersabar. Kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri”.

41.Q.S al-Furqan ayat 20

َ٢ِكَ َُٕٞشَْٔ٣ََٝ َّخَؼَّطُحَ ًَُُِْٕٞؤَ٤ََُ َُِّْْٜٗاَ َّلاِاَ َٖ٤َِِعْشُُْٔحَ ََِٖٓ َيَِْزَهَ خََِْ٘عْسَأَ خَٓٝ

َ.ًحش٤ِظَرَ َيُّرَسَ َٕخًَََٝ َُٕٝشِزْظَطَأَ ًشَْ٘ظِكَ ٍغْؼَزَُِ ٌَُْْؼْؼَرَ خََِْ٘ؼَؿََٝ ِمحَْٞعَ ْ٧ح

َ:ٕخهشلُح(

ٕٓ

)

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami Jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhan-mu Maha Melihat”.

42.Q.S al-„ankabut ayat 59

43.Q.S as-Sajdah ayat 24

َََُِّْٓٛخََٔكَحُٞزِظْؼَظْغَ٣َِٕاًََََُُّْْْٜٟٝٞؼََُٓسخَُّ٘خَكَحُٝشِزْظَ٣َِٕبَك

َ:ضِظك(َ. َٖ٤ِزَظْؼُُْٔحََٖ

ٕٗ

)

Artinya: “Meskipun mereka bersabar (atas azab neraka) maka nerakalah tempat tinggal mereka dan jika mereka minta belas kasihan, maka mereka itu tidak termasuk orang yang pantas dikasihani”.

44.Q.S as-Syura ayat 33 sehingga jadilah (kapal-kapal) itu terhenti di permukaan laut. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang selalu bersabar dan banyak bersyukur”.

45.Q.S as-Syura ayat 43

َ:ٟسٞشُح(َِسُُٞٓ ْ٧حَِّْضَػَ َََُِْٖٔيَُِرََِّٕاََشَلَؿَََٝشَزَطََََُٖٔٝ

ٖٗ

)

(47)

31

Artinya: “Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati, dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan, kecuali kaum yang fasik (tidak taat kepada Allah)”

47.Q.S Muhammad ayat 31

َ:ذٔلٓ(َ.ًَُْْسخَزْخَأََُِْٞزَََٗٝ َٖ٣ِشِرخَّظُحٌَََُِْْٝ٘ٓ َٖ٣ِذِٛخَـُُْٔحَََِْْؼََٗ٠َّظَكٌَََُُِّْْْٗٞزَََُ٘ٝ

ٖٔ

)

Artinya: “Dan sungguh, Kami benar-benar akan Menguji kamu sehingga

Kami Mengetahui orang- orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami Uji perihal kamu”.

48.Q.S al-Hujurat ayat 5

.ٌْ٤ِكَّسَ ٌسُٞلَؿَ ُ َّاللهََٝ ََُُّْْٜ ًحشْ٤َخَ َٕخٌَََُ ِْْْٜ٤َُِاَ َؽُشْخَطَ ٠َّظَكَ حُٝشَزَطَ ََُّْْٜٗأَ ََُْٞٝ

َ:صحشـلُح(

٘

)

َ

Artinya: “Dan sekiranya mereka bersabar sampai engkau keluar menemui mereka, tentu akan lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Pengampun,

(48)

32

Artinya: “Masuklah ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu; sesungguhnya kamu hanya diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan”.

50.Q.S al-Balad ayat 17

Artinya: “Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman, dan saling

berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang”.

51.. Q.S al-Anfal ayat 46 berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar”

52.Q.S Yunus: ayat 109

َ:ظٗٞ٣(َ. َٖ٤ًِِٔخَلُْحَُشْ٤َخََََُُٞٛٝ ّاللهٌََُْْلَ٣ََ٠َّظَكَْشِزْطحَََٝيْ٤َُِاَ٠َكُٞ٣َخََْٓغِزَّطحَٝ

ٔٓ9

)

َ

Artinya: “Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah Memberi keputusan. Dia-lah Hakim yang terbaik”

53.Q.S Hud: 49

Artinya: Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami Wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah engkau mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah, sungguh, kesudahan (yang baik) adalah bagi orang yang bertakwa.

(49)

33

Artinya: “Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak

menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan”.

55.An-Nahl ayat 127

َخََِّّٔٓ ٍنْ٤َػَ ٢ِكَ ُيَطَ َلاََٝ ِْْْٜ٤ََِػَ َْٕضْلَطَ َلاََٝ ِ ّللّخِرَ َّلاِاَ َىُشْزَطَ خَََٓٝ ْشِزْطحَٝ

َ:َلُ٘ح(َ. َُٕٝشٌَُْٔ٣

ٕٔ7

)

َ

Artinya: “Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata -mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan”

56.Q.S al-Khahfi ayat 28

َِزْطحَٝ

Artinya: “Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhan-nya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami Lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati

batas”

Artinya: “Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami-lah yang Memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di

akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa”

58.Q.S ar-Rum ayat 60

َِاَْشِزْطخَك

َ:ّٝشُح(َ. َُِٕٞ٘هُٞ٣َ َلاَ َٖ٣ِزَُّحََيََّّ٘لِخَظْغَ٣َ َلاٌََّٝنَكَِ َّاللهََذْػَََّٕٝ

(50)

34

Artinya: “Maka bersabarlah engkau (Muhammad), sungguh, janji Allah itu benar dan sekali-kali jangan sampai orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan engkau. Dengan nama

Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”

59.Q.S Luqman ayat 17

Artinya: “Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian

itu termasuk perkara yang penting”.

60.Q.S Shad ayat 17

Artinya: “bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah

hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; Sesungguhnya Dia Amat

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang

beriman! Bertakwalah kepada Tuhan-mu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan

pahalanya tanpa batas”.

62.Q.S al-Ghafir ayat 55

َِّ٢ِشَؼُْخِرَ َيِّرَسَ ِذَْٔلِرَ ْقِّزَعََٝ َيِزَٗزَُِ ْشِلْـَظْعحََٝ ٌّنَكَ ِ َّاللهَ َذْػََٝ َِّٕاَ ْشِزْطخَك

َ:شكخـُح(َ.ِسخٌَْرِ ْلإحَٝ

٘٘

(51)

35

Artinya: “Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhan-mu pada waktu petang dan pagi”

63.Q.S al-Ghafir ayat 77

َخَْ٘٤َُِبَكَ َيََّ٘٤َّكََٞظََٗ َْٝأَ ُُْْٛذِؼََٗ١ِزَُّحَ َغْؼَرَ َيََّ٘٣ِشَُٗخَِّٓبَكَ ٌّنَكَِ َّاللهََذْػََٝ َِّٕاَ ْشِزْطخَك

َ:شكخـُح(َ. َُٕٞؼَؿْشُ٣

77

)

َ

Artinya: “Maka bersabarlah engkau (Muhammad), sesungguhnya janji

Allah itu benar. Meskipun Kami Perlihatkan kepadamu sebagian siksa yang Kami Ancamkan kepada mereka, ataupun Kami Wafatkan engkau (sebelum ajal menimpa mereka), namun kepada Kami-lah mereka dikembalikan.

Artinya: “Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana

kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati, dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan, kecuali kaum yang

fasik (tidak taat kepada Allah)”

65.Q.S at-thur ayat 48

Artinya: “Dan bersabarlah (Muhammad) menunggu Ketetapan

Tuhan-mu, karena sesungguhnya engkau berada dalam pengawasan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhan-mu ketika engkau bangun”.

(52)

36

Artinya: “Sesungguhnya Kami akan Mengirimkan unta betina sebagai

cobaan bagi mereka, maka tunggulah mereka dan bersabarlah (Shalih)”

67.Q.S al-Qalam ayat 48

َِذِكخَظًٌَََُٖطَ َلاَََٝيِّرَسٌَُِْْلَُِْشِزْطخَك

َ:ِْوُح(َ.ٌُّٞظٌََََََُْٟٓٞٛٝدخََْٗرِاَِصُٞلُْح

ٗ٢

)

Artinya: “Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap ketetapan

Tuhan-mu, dan janganlah engkau seperti (Yunus) orang yang berada

dalam (perut) ikan ketika dia berdoa dengan hati sedih”

68.Q.S al-Ma‟arij ayat 5

َ:ؽسخؼُٔح(َ.ًلا٤َِٔؿًَحشْزَطَْشِزْطخَك

٘

)

َ

Artinya: “Maka bersabarlah engkau (Muhammad) dengan kesabaran

yang baik”

69.Q.S al-Muzammil ayat 10

َ:َٓضُٔح(َ.ًلا٤َِٔؿًَحشْـََُْْْٛٛشُـْٛحََٝ َُُُٕٞٞوَ٣َخََٓ٠ََِػَْشِزْطحَٝ

ٔٓ

)

َ

Artinya: “Dan bersabarlah (Muhammad) terhadap apa yang mereka

katakan dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik”

70.Q.S al-Mudasir ayat 7

َ:شػذُٔح(َ.ْشِزْطخَكََيِّرَشَُِٝ

7

)

َ

Artinya: “Dan karena Tuhan-mu, bersabarlah”

71.Q.S al-Insan ayat 24

Artinya: “Maka bersabarlah untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhan-mu,

dan janganlah engkau ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di

(53)

37 72.Q.Sal-Baqarah ayat 250

خَهَ ِِٙدُُٞ٘ؿََٝ َصُُٞخَـَُِ ْحُٝصَشَرَ خَََُّٔٝ

mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami,

kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang

kafir”.

Artinya: “Dan barangsiapa di antara kamu tidak mempunyai biaya untuk

menikahi perempuan merdeka yang beriman, maka (dihalalkan menikahi perempuan) yang beriman dari hamba sahaya yang kamu miliki. Allah Mengetahui keimananmu. Sebagian dari kamu adalah dari sebagian yang lain (sama-sama keturunan Adam-Hawa), karena itu nikahilah mereka dengan izin tuannya dan berilah mereka maskawin yang pantas, karena mereka adalah perempuan-perempuan yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) perempuan yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya. Apabila mereka telah berumah tangga (bersuami), tetapi melakukan perbuatan keji (zina), maka (hukuman) bagi mereka setengah dari apa (hukuman) perempuan- perempuan merdeka (yang tidak bersuami). (Kebolehan menikahi hamba sahaya) itu, adalah bagi orang-orang yang takut terhadap kesulitan dalam menjaga diri (dari perbuatan zina). Tetapi jika kamu bersabar, itu lebih baik bagimu. Allah

(54)

38

Artinya: “Dan engkau tidak melakukan balas dendam kepada kami,

melainkan karena kami beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami.” (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan Muslim (berserah diri kepada-Mu)”.

75.Q.S Yusuf ayat 18

berlumuran) darah palsu. Dia (Ya„qub) berkata, “Sebenarnya hanya

dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu; maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan”.

76.Q.S Yusuf ayat 83

Artinya: “Dia (Ya„qub) berkata, “Sebenarnya hanya dirimu sendiri yang memandang baik urusan (yang buruk) itu. Maka (kesabaranku) adalah kesabaran yang baik. Mudah-mudahan Allah Mendatangkan mereka semuanya kepadaku. Sungguh, Dia-lah Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana”

Artinya: “(sambil mengucapkan), “Selamat sejahtera atasmu karena

kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu”

78.Q.S al-A‟raf ayat 137

(55)

39 bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami Berkahi. Dan telah sempurnalah firman Tuhan-mu yang baik itu (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami Hancurkan apa yang

telah dibuat Fir„aun dan kaumnya dan apa yang telah mereka bangun”.

79.Q.S al-Mu‟minun ayat 111

َ:ٕٞ٘ٓئُٔح(َ. َُٕٝضِثخَلُْحََََُُُّْْْٜٛٗأَحُٝشَزَطَخَِٔرَََّْٞ٤ُْحَُُُْٜظْ٣َضَؿَ٢ِِّٗا

ٔٔٔ

)

َ

Artinya: “sungguh pada hari ini Aku Memberi balasan kepada mereka, karena kesabaran mereka; sungguh mereka itulah orang-orang yang

memperoleh kemenangan”

80.Q.S al-Furqan ayat 75

َ:ٕخهشلُح(َ.ًخٓ َلاَعًََٝشَّ٤ِلَطَخَٜ٤ِكَ ََّْٕٞوَُِ٣ََٝحُٝشَزَطَخَِٔرََشَكْشُـُْحَََْٕٝضْـُ٣ََيِجَُُْٝأ

disambut dengan penghormatan dan salam”

81.Q.S al-Qashash ayat 54

ََسْذَ٣ََٝ حُٝشَزَطَ خَِٔرَ ِْٖ٤َطَّشَََُّْٓٛشْؿَأَ ََْٕٞطْئُ٣َ َيِجَُُْٝأ

Taurat dan al-Quran) disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan menginfakkan sebagian dari rezeki yang telah Kami”.

82.Q.S al-Insan ayat 12

َ:ٕخغٗلاح(َ.ًحش٣ِشَكًََٝشََّ٘ؿَحُٝشَزَطَخَِٔرَُْٛحَضَؿَٝ

ٕٔ

(56)

40

Artinya: “Dan Dia Memberi balasan kepada mereka karena

kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutera”.

83.Q.S Taha ayat 130

َخَِٜرُٝشُؿَََْزَهََِٝظَّْٔشُحَِعُُِٞؽَََْزَهََيِّرَسَِذَْٔلِرَ ْقِّزَعََٝ َُُُٕٞٞوَ٣َخََٓ٠ََِػَ ْشِزْطخَك

َ:ٚؽ(َ.٠َػْشَطََيََِّؼََُِسخََُّٜ٘حَ َفحَشْؽَأََْٝقِّزَغَكََِْ٤َُِّحَءخَٗآَ َِْٖٓٝ

ٖٔٓ

)

َ

Artinya: “Maka sabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka

katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhan-mu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu

tengah malam dan di ujung siang hari, agar engkau merasa tenang”

(57)
(58)

42 BAB III

Asbabun Nuzul Dan Munasabah Ayat

A. Asbabun Nuzul Ayat-Ayat Kesabaran Dalam Al-Qur’an

Menurut bahasa “sabab al-Nuzul” berarti turunnya ayat-ayat

Al-Qur‟an. Al-Qur‟an diiturunkan Allah Swt kepada Muhammad Saw secara

berangsur-angsur selama lebih kurang 23 tahun. Al-Qur‟an diturunkan untuk memperbaiki akidah, ibadah, akhlak dan pergaulan orang yang sudah menyimpang dari kebenaran. Karena itu dapat dikatakan bahwa terjadinya penyimpangan dan kerusakan dalam tatanan kehidupan manusia merupakan sebab turunnya Al-Qur‟an. Ini adalah sebab umum turunnya Al-Qur‟an. Hal ini tidak termasuk dalam pembahasan yang hendak dibicarakan. Sabab al-Nuzul atau Asbab al-al-Nuzul (sebab turun ayah) di sini dimaksudkan Sebab-sebab yang secara khusus berkaitan dengan turunnya ayat-ayat tertentu.

(Syadili &Rofi‟i, 2000: 89).

Asbabun nuzul ayat tentang kesabaran dalam Q.S

al-Baqarah

ayat 45, 153, 294 dan surah Ali Imran 125, 186, 200, akan tetapi yang dalam

cakupan peneliti hanya terdapat dalam Q.S Ali „Imran: 125 dan 186,

dikarenakan yang lain tidak ada keterangan akan alasan turunnya ayat-ayat tersebut, berikut asbabun nuzul dari ke dua ayat tersebut:

1. Q.S Ali „Imran: 125

ٌَُُّْرَسَ ًُْْْدِذُْٔ٣َ حَزـََٛ ِِْْٛسَْٞكَ َِّٖٓ ًُُْٞطْؤَ٣ََٝ ْحُٞوَّظَطََٝ ْحُٝشِزْظَطَ ِٕاَ ٠ََِر

َِشَغَْٔخِر

َ

َ:ٕحشٔػٍَح(َ. َٖ٤َِِّٓٞغَُِٓشٌَِث٦َُْٔحٍَََِّٖٓفلاآ

ٕٔ٘

(59)

43

Artinya:

Ya” (cukup). Jika kamu bersabar dan bertakwa ketika mereka datang menyerang kamu dengan tiba -tiba, niscaya Allah Meno-longmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda”.

Dalam suatu riwayat dikemukakan, pada perang badar kaum muslimin mendengar kabar bahwa Karz bin Jabir al-Muharibi memberikan bala bantuan kepada kaum musyrikin, sehingga membimbangkan mereka. Maka Allah menurunkan ayat

tersebut di atas (Q.S Ali „Imran: 124-125) sebagai penjelasan

bahwa Allah memberikan bantuan berupa Malaikat. Ketika Karz mendengar kekalahan kaum musyrikin, ia membatalkan bantuannya. Demikian juga Allah membatalkan bantuan dengan lima ribu malaikat.

2. Q.S Ali „Imran: 186

َ ٌُُِْْحََْٞٓأَ٢ِكَ ََُِّْٕٞزُظَُ

ََِٖٓ َدخَظٌُِْحَ ْحُٞطُٝأَ َٖ٣ِزَُّحَ ََِٖٓ َُّٖؼَْٔغَظَََُٝ ٌُِْْغُلَٗأَٝ

ََيَُِرَ َِّٕبَكَْحُٞوَّظَطََْٝحُٝشِزْظَطَِٕاًََٝحش٤ِؼًًََٟرَأَْحًَُٞشْشَأَ َٖ٣ِزَُّحَ َََِٖٓٝ ٌُِِْْْزَه

َ:ٕحشٔػٍَح(َ.ِسُُٞٓ٧حَِّْضَػَ ِْٖٓ

ٔ٢ٙ

)

Artinya: “Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut)

diutamakan”

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat ini (Q.S Ali

„Imran: 186) turun berkenaan dengan peristiwa Abu Bakr dengan

(60)

44

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa turunnya ayat ini (Q.S Ali „Imran: 186) berkenaan dengan Ka‟b bin al-Asyraf yang mencacimaki Nabi Saw. Dan sahabat-sahabat beliau yang syair. juga Shuhaib, Abu Fukaihah, Bilal, Amir bin Fuhairah, dan kaum muslimin lainnya. Ayat ini (Q.S an-Nahl: 110) turun berkenaan dengan mereka yang telah diselamatkan oleh Allah Swt.

B. Munasabah Ayat-Ayat Tentang Kesabaran

Ilmu munasabah ialah yang menerangkan korelasi atau hubungan antara suatu ayat dengan ayat lain, baik baik yang ada di belakangnya atau ayat yang ada di mukanya.

Tentang adanya hubungan tersebut, maka dapat diperhatikan lebih jelas bahwa ayat-ayat yang terputus-putus tanpa adanya kata penghubung (pengikat) mempunyai munasabah atau persesuaian anyara yang satu

dengan yang lainnya. (Syadili &Rofi‟i, 2000: 169).

Keterkaitan antara satu ayat dengan yang lainnya merupakan sebuah konsolidasi keterangan ayat untuk saling memberikan penjelasan yang lebih gamblang, karena setiap parsial-parsial dari sebuah ayat terkadang sulit untuk ditemukan hukumnya secara spesifik, maka ketika ada ayat yang hukumnya belum jelas bisa dikaitkan dengan ayat-ayat yang lain yang mempunyai keterangan makna yang sama.

Sifat sabar dalam Al-Qur‟an mempunyai posisi yang istimewa, Al

-Qur‟an mengaitkan sifat sabar dengan bermacam-macam sifat mulia

Referensi

Dokumen terkait

Semakin besar jumlah kredit yang diberikan bank akan kepada masyarakat semakin kecil tingkat likuiditas bank, semakin rendah tingkat kecukupan modal bank dan

Karakter utama cakupan dasar situs permukiman di Banyuwangi Selatan adalah tingkat kemiringan lokasi hunian yang landai sampai sedang, panjang lereng yang pendek

kebidanan pada ibu hamil trimester III dengan plasenta previa totalis di RS Islam Sultan Agung Semarang tahun 2016 yang meliputi 7 langkah

Dari keadaan penuh, dengan membuka keran pertama dan kedua saja, tong tersebut dapat dikosongkan dalam waktu 70 menit; jika yang dibuka keran pertama dan ketiga

Jadi, permasalahan dalam penelitian ini, bagaimana menghasilkan cat tembok dari getah karet, tepung tapioka dan air sehingga dapat membentuk cat tembok dengan komposisi yang tepat

Dalam mengembangkan produk Remote Presentasi dilakukan 10 tahap perancangan, yaitu perencanaan produk, identifikasi kebutuhan pelanggan, spesifikasi produk, penyusunan konsep,

Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam memberikan dukungan, bantuan, pendapat, waktu, dan saran yang berguna

Pendahuluan yang telah dijabarkan, merupakan latar belakang peneliti untuk melakukan Penelitian Tindakan Kepengawasan (PTKp) ini, yang berjudul “Peningkatan Kompetensi