• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODA PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODA PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

27

BAB 3

METODA PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Metoda penelitian pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam pendidikan (Sugiyono, 2008: 6).

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif yaitu penelitian untuk menggambarkan suatu kondisi tertentu dengan melihat fenomena-fenomena dan gejala-gejala yang dapat diamati. Dalam hal ini adalah penggambaran tentang srtuktur kurikulum di sekolah, fasilitas praktik di sekolah dan kompetensi siswa dalam pelaksanaan prakerin.

Sifat penelitian adalah expost-facto, artinya sesudah fakta dan gejala yang diteliti sudah terjadi maka merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas dan terikat telah tersedia sehingga ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel bebas telah terjadi dan tinggal melihat dampaknya terhadap variable. Pada penelitian ini, keterikatan antara variabel bebas dengan varibel terikat sudah terjadi secara alami, dan peneliti dengan setting tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang terjadi faktor penyebabnya (Sukardi 2007:165).

3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi

Menurut Sugiyono ( 2008: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Suharsimi Arikunto (1997 : 115) “ Populasi adalah keseluruan subyek penelitian “

Supriyoko dalam Naskah bimbingan penelitian pendidikan dan sosial

( 1987 : 10 ) menjelaskan bahwa “ populasi adalah kesatuan imndividu atau orang-orang atau kesatuan benda yang mempunyai satu atau beberapa sifat yang sama, dan kepada mereka kesimpulan penelitian akan digeneralisasikan.

(2)

28

Sutrisno Hadi ( 2000 : 220 ) menjelaskan bahwa “ Populasi merupakan seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama”

Penelitian ini mengambil populasi adalah siswa kelas XI Bidang keahlian Teknik Otomotif di SMK N 2 Kudus , yang telah melaksanakan prakerin di Dunia Usaha / Dunia Industri.

.

Tabel 3.1. Jumlah Siswa Kelas XI Bidang Keahlian Teknik Otomotif SMK N. 2 Kudus yang melaksanakan Prakerin Tahun 2011 / 2012

No Bidang Studi Keahlian Jumlah Siswa Keterangan

1 Teknik otomotif 160

Jumlah 160

*) Data SMK N 2 Kudus 3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono, 2008: 118).

Sutrisno Hadi ( 2000 ; 221 ) ” Sampel adalah wakil dari populasi dimana pengambilan sampel ini harus benar-benar dapat mewakilim populasi.

Menurut Supriyoko ( 1987 : 10 ) ” Sampel adalah bagian dari populasi yang memperoleh perlakuan penelitian, yang secara keseluruhan mempunyai sifat yang sama dengan sifat populasi, sampel merupakan wakil populasi, khususnya dalam pendataan.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster proporsional random sampling , yaitu dari jumlah populasi ditentukan jumlah sampel sebagai objek penelitian, pengambilan sampel dilakukan secara merata pada siswa kelas XI SMK N 2

(3)

29

Kudus Tahun 2011/2012, sehingga setiap responden mempunyai kesempatan yang sama sebagai sampel penelitian.

Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin (Husein Umar, 1998:78), yaitu:

2 e . N 1 N n Dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditaksir atau diinginkan 5%

Dari ukuran sampel yang telah diketahui ini, selanjutnya peneliti akan menentukan perwakilan dari populasi yang ditentukan, dimana populasi yang dijadikan objek penelitian merata.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek tau kegiatan yang mempunyai variasi yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008: 61).

Penelitian ini bertujuan menguji hipotesis, untuk mengetahui pengaruh antar variabel dengan mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan serta tujuan penelitian yang diharapkan. Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini menempatkan Struktur kurikulum sekolah (X1), Fasilitas praktek sekolah (X2), dan kompetensi siswa (X3) sebagai variabel bebas atau independen, serta hasil pelaksanaan Prakerin siswa kelas XI SMK N 2 Kudus (Y) sebagai variabel terikat atau dependen.

(4)

30 X.1

X.2 Y

X.3

Gambar 3.1 Kerangka Analisis pengaruh variabel struktur kurikulum di sekolah, fasilitas praktek sekolah dan kompetensi siswa terhadap hasil pelaksanaan prakerin siswa SMK.

Sedangkan paradigma regresi ganda tersebut menggambarkan pengaruh secara simultan atau bersama-sama antara ketiga variabel bebas (X1, X2 dan X3) terhadap variabel terikat (Y).

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas (pengaruh) dan varibel terikat (terpengaruh). Adapun variabel-variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.3.1. Variabel Bebas (Independent variable)

Variabel bebas adalah faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi adanya faktor atau unsur lain adalah :

1) Struktur kurikulum di sekolah( X1)

Struktur kurikulum di sekolah adalah kurikulum yang digunakan di SMK N 2 Kudus, khususnya mata pelajaran produktif sebagai pendukung dalam pelaksanaan praktik kerja industri .

X1

X2

X3

(5)

31 2) Fasilitas praktek di Sekolah ( X2 )

Fasilitas praktik di sekolah adalah segala sesuatu yang seharusnya dipenuhi pada saat proses pembelajaran pada mata pelajaran produktif ,sebagai wujud pelayanan terhadap siswa dalam persiapan atau sebelum pelaksanaan prakerin.

3) Kompetensi Siswa ( X3 )

Kompetensi siswa meliputi nilai-nilai mata pelajaran produktif yang telah diperoleh di sekolah yang mungkin telah mengalami peningkatan sebagai prestasi siswa sebelum melaksanakan prakerin dan nilai yang praktik yang menunjukkan kompetensi siswa sebelum prakerin.

Tabel 3.2. Tabulasi Variabel, Indikator, Dimensi dan Skala Pengukuran

Variabel Indikator Dimensi Skala

Struktur kurikulum di sekolah (X1) 1.Pelaksanaan kurikulum 2.Sarana dan Prasarana bengkel 3.Waktu

a. Struktur kurikulum produktif b. Rencana pembelajaran c. Proses pembelajaran d. Evaluasi pembelajaran

a. Ketersediaan materi teori b. Ketersediaan sarana bengkel

a. Kegiatan prakerin

b. Pencapaian hasil prakerin c. Penguasaan materi prakerin

(6)

32 Fasilitas praktek di sekolah (X2) 1.Pembelajaran produkti 2.Sarana praktik 3.SDM Guru b. a. Perencanaan pembelajaran b. Kegiatan belajar mengajar c. Evaluasi pembelajaran

a. Ketersediaan alat dan bahan praktik.

b. Penggunaan alat bahan praktik c. Kecukupan alat dan bahan praktik

a. Kemampuan/kompetensi guru

pada pelaksanaan pembelajaran

b. Kemampuan/kompetensi guru

pada bidang studi yang diajarkan c. Pengembangan kompetensi guru

Interval Kompetensi siswa (X3) 1.Prestasi siswa 2.Kompetensi siswa

a. Nilai mata pelajaran normatif siswa

b. Nilai mata pelajaran adaptif siswa c. Nilai teori produktif siswa

a. Nilai praktik mata pelajaran siswa b. Kompetensi kejuruan siswa

Interval Hasil pelaksanaan prakerin siswa (Y) 1.Perencanaan program prakerin 2.Pelaksanaan program prakerin 3.Hasil prakerin a. Pengorganisasian prakerin b. Pengolahan kegiatan prakerin c. Pengelolaan prakerin a. Dukungan DU/DI b. Kesiapan sekolah c. Kesiapan siswa a. Prestasi siswa b. Kompetensi siswa Interval

(7)

33 3.3.2. Variabel Terikat (Dependent variable)

Yaitu variabel yang timbul dalam hubungan yang fungsional atau sebagai pengaruh dari variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel Y dalam penelitian ini adalah hasil pelaksanaan prakerin siswa didefinisikan sebagai kompetensi siswa dalam pembelajaran praktik kerja industri, dengan indikator : a) Kompetensi individu siswa dalam mata pelajaran produktif , b) prestasi siswa dalam mata pelajaran produktif. 3.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka dibutuhkan alat pengumpulan data yang disebut instrument penelitian. Instrument penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah (Arikunto, 2001:134).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non pengukuran ( bersifat menghimpun) yang dilaksanakan dengan angket (kuisioner) dan dokumenter (observasi) .

3.4.1. Metode Kuesioner

Metode kuesioner (angket) yaitu pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang dibagikan kepada para responden (Suharsimi Arikunto, 2002:128).

Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pertanyaan yang diajukan. Dengan angket ini responden mudah memberikan jawaban karena alternatif jawaban sudah disediakan dan membutuhkan waktu singkat dalam menjawabnya.

3.4.2. Metode Dokumenter

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada barang-barang tertulis (Suharsimi Arikunto, 2002). Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data adalah data SMK N 2 Kudus .

Alternatif jawaban dalam instrumen penelitian memakai Skala Likert. Sukardi (2007:146) menyatakan bahwa Skala Likert ini telah banyak digunakan oleh para

(8)

34

peneliti guna mengukur persepsi atau sikap seseorang. Skala ini menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden. Kemudian responden diminta memberikan pilihan jawaban dalam skala ukur yang telah disediakan, misalnya menurut Sugiyono (2006:135).

Tabel 3.3. Kategori Penskoran Jawaban Angket Berdasarkan Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor

Sangat baik/sangat tinggi/sangat Setuju 5

Baik/tinggi/setuju 4

Cukup baik/cukup tinggi/tidak tahu 3

Kurang baik/rendah/tidak setuju 2

Sangat tidak baik/sangat rendah/sangat tidak setuju 1

3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian terlebih dahulu diujicobakan sebelum dipakai sebagai alat untuk menjaring data penelitian. Uji coba instrumen dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas.. Instrumen tersebut diujicobakan pada sampel dari mana populasi diambil. Jumlah anggota sampel yang digunakan 25 sekolah (Sugiyono 2006:177).

3.5.1. Validitas instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2002:144). Suatu instrumen yang valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, apabila dapat mengungkapkan data variabel yang diteliti secara tepat.

Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas internal. Validitas internal adalah validitas yang dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen secara keseluruhan (Suharsimi Arikunto, 2002:147).

(9)

35

Ada beberapa jenis validitas, namun yang paling banyak dibahas adalah validitas konstruk. Konstruk atau kerangka konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian penelitian. Konsep itu kemudian seringkali masih harus diubah menjadi definisi yang operasional, yang menggambarkan bagaimana mengukur suatu gejala. Langkah selanjutnya adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan/pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan definisi itu.

Untuk mencari definisi konsep tersebut dapat ditempuh dengan berbagai cara sebagai berikut :

1) Mencari definisi konsep yang dikemukakan para ahli. Untuk ini perlu dipelajari buku-buku referensi yang relevan.

2) Kalau dalam literatur tidak dapat diperoleh definisi konsep-konsep penelitian, maka peneliti harus mendefinisikan sendiri konsep tersebut. Untuk tujuan ini peneliti dapat mendiskusikan dengan ahli-ahli yang kompeten dibidang konsep yang akan diukur.

Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden atau orang-orang yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden (Ancok: 1989). Misalnya peneliti ingin mengukur konsep “religiusitas”. Dalam mendefinisikan konsep ini peneliti dapat langsung menanyakan kepada beberapa calon responden tentang ciri-ciri orang yang religius. Berdasar jawaban calon responden, kemudian disusun kerangka suatu konsep. Apabila terdapat konsistensi antra komponen-komponen konstruk yang satu dengan lainnya, maka konstruk itu memiliki validitas.

Cara yang paling banyak dipakai untuk mengetahui validitas konstruk suatu instrumen/alat pengukur ialah dengan mengkorelasikan skor/nilai yang diperoleh pada masing-masing pertanyaan/pernyataan dari semua responden dengan skor/nilai total semua pertanyaan/pernyataan dari semua responden. Korelasi antara skor/nilai setiap pertanyaan/pernyataan dan skor/nilai total haruslah signifikan berdasarkan ukuran statistik tertentu misalnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment.

(10)

36

Pengujian validitas internal dapat menggunakan dua cara yaitu analisa faktor dan analisa butir. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisa butir tersebut dengan menskor angket yang kemudian ditabulasi dan dimasukkan dalam rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, dengan rumus:

2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy xy r = Koefisien korelasi X = skor tiap butir soal

Y = skor total yang benar dari tiap subjek N = jumlah subjek

(Suharsimi Arikunto, 2002:145)

Untuk mengetahui apakah kuisioner yang digunakan valid atau tidak, maka r yang telah diperoleh (r hitung) dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Apabila r hitung ≥ r tabel maka instrumen dikatakan valid, dan apabila r hitung ≤ r tabel maka instrumen dikatakan tidak valid.

Uji validitas yang dilakukan adalah uji konstruk antar variabel yaitu :

(1) Variabel Struktur kurikulum (X1) dengan Hasil Pelaksanaan Prakerin Siswa (Y) (2) Variabel Fasilitas praktik (X2) dengan Hasil Pelaksanaan Prakerin Siswa (Y)

(3) Variabel Kompetensi Siswa (X3) dengan Hasil Pelaksanaan Prakerin Siswa (Y) (4) Variabel struktur kurikulum (X1), Fasilitas praktik Sekolah (X2), Kompetensi

Siswa (X3) dengan Hasil Pelaksanaan Prakerin Siswa (Y) Hasil uji validitas menggunakan SPSS 15,0

3.5.2. Reliabilitas instrument

Reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan suatu alat ukur dalam mengukur apa yang diukur. Artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama (Sudjana, 2001:120).

(11)

37

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2002:254)

Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha:

2 t 2 b 11 1 1 k k r dimana : 11 r = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

2

b = jumlah varians butir 2

t = varians total

(SuharsimiArikunto, 2002:171)

Pengolahan data untuk uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan SPSS 15,00. Dari hasil perhitungan menunjukkan hasil sebagai berikut :

3.6. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum menganalisa data maka perlu dilakukan pengujian persyaratan aanalisis yang meliputi uji normalitas, uji linieritas dan uji multikoliner

3.6.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak.

Dalam uji normalitas ini menggunakan analisis SPSS 15.0.

Kriteria normalitas apabila p ≥ 0,050 dan batas toleransi α = 0,050 3.6.2. Uji MultiKoliner

(12)

38 3.7. Teknik Analisis Data

Pada prinsipnya metode analisis data digunakan untuk mengolah data dengan menggunakan metode statistik yang dapat untuk mencari kesimpulan. Dalam penelitian ini, digunakan analisis data sebagai berikut :

3.7.1. Metode Analisis Deskriptif Persentase

Metode ini digunakan untuk mengkaji pengaruh struktur kurikulum , Fasilitas praktik sekolah dan kompetensi siswa terhadap hasil pelaksanaan praktik kerja industri pada siswa kelas XI SMK N 2 Kudus Tahun2011/2012.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis data ialah sebagai berikut:

(1) Membuat tabel distribusi jawaban angket.

(2) Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan. (3) Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.

(4) Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus sebagai berikut: % 100 x N n % (Muhammad Ali, 1984:184) Keterangan :

n = jumlah nilai yang diperoleh

N = jumlah nilai ideal (jumlah responden x jumlah skor x skor tertinggi) Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori.

(13)

39 (5) Analisis Regresi

Analisis regresi dalam penelitian ini digunakan untuk menyatakan hubungan fungsional antara variabel independen dan variabel dependen, untuk itu dilakukan uji regresi linear sederhana secara parsial, yaitu:

(6) Untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y digunakan rumus persamaan regresi sebagai berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2 +b3x3 Keterangan:

Y = Prestasi Prakerin x1 = Struktur kurikulum x2 = Fasilitas praktik Sekolah x3 = Kompetensi Siswa (Algifari, 2001:65)

(7) Pengujian terhadap Koefisien Regresi

Uji – F Adalah untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dalam uji ini jika F hitung > F tabel, maka semua variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Model analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :

e Med b Met b a PB 1 2 Dimana: PB = Prestasi belajar

b0 = Intersep persamaan regresi

Met = Peningkatan Metode Pembelajaran

Med = Peningkatan Media Pembelajaran

Gambar

Tabel 3.1.  Jumlah Siswa Kelas XI Bidang Keahlian Teknik Otomotif SMK N. 2 Kudus   yang melaksanakan Prakerin Tahun 2011 / 2012
Gambar  3.1  Kerangka  Analisis  pengaruh  variabel  struktur  kurikulum  di  sekolah,  fasilitas  praktek  sekolah  dan  kompetensi    siswa  terhadap  hasil  pelaksanaan prakerin siswa SMK
Tabel 3.2. Tabulasi Variabel, Indikator, Dimensi dan Skala Pengukuran
Tabel 3.3. Kategori Penskoran Jawaban Angket Berdasarkan Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

TNI AU Kota Sabang harus mengutamakan prajurit yang memiliki tingkat daya tahan jantung paru serta komponen fisik lainnya yang memadai sesuai dengan kriteria,

Hal ini berhubungan sekali dengan alasan lansia untuk tinggal di panti, yaitu dari kuesioner yang diberikan kepada lansia tentang alasan mengapa tinggal di panti,

Berdasarkan hasil observasi tersebut ditemukanlah SMA Negeri yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, mencari pasangan ( Make a Match ), dan Jigsaw

Perencanaan sekolah alam berorientasi pada bagaimana menciptakan atmosfer alam dalam kegiatan belajar mengajar dan semua unsur alam dapat dijadikan ilmu sebagai

Perangkat Daerah adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah Kota Samarinda yang bertanggung jawab kepada Kepala daerah melalui Sekretaris

Kriteria keefektifan: model pembelajaran kooperatif teknik Change Of Pairs (Bertukar Pasangan) ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP kelas

saya kemudahan dalam proses penulisan skripsi ini, serta saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak bahwa pada akhirnya penulis berhasil menuntaskan

Pendidikan dan pelatihan ini diharapkan bermanfaat bermanfaat bagi para guru TK dalam menangani berbagai jenis permasalahan, khususnya kesulitan belajar anak TK