• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Pemilihan Obyek Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisa penerapan knowledge management terhadap keefektivitas kinerja dan menganalisa hubungan antara personal knowledge dengan job procedure. Dimana pihak-pihak internal akan menjelaskan pendapat mereka tentang penerapan knowledge management dan personal knowledge di PT. Rahardja Ekalancar.

Perusahaan PT. Rahardja Ekalancar adalah perusahaan yang bergerak pada purna jual dan layanan servis otomotif yang berkantor di JL.Daan Mogot KM.1, NO. 24, JAKARTA BARAT.

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan suatu penelitian, seorang peneliti harus memastikan persiapan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Proses persiapan pada suatu penelitian biasanya dirumuskan dalam suatu metode penelitian yang menjelaskan bagaimana suatu penelitian dilakukan dengan sistem dan prosedur tertentu. Pemilihan suatu metode penelitian yang sesuai akan mempengaruhi hasil penelitian itu sendiri. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei, yang menurut pengertian Istijanto (2006, p.43) adalah pengumpulan data dengan bertanya kepada sasaran penelitian melalui daftar pertanyaan atau kuesioner terstruktur. Istijanto (2006, p.24) menegaskan bahwa jika pertanyaan yang disampaikan kepada karyawan menggunakan kuesioner terstruktur, maka yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif menurut Istijanto (2006, p.90) adalah analisis yang bertujuan untuk

(2)

mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk informasi yang lebih ringkas.

Gambar 2.6 : Tahapan Pengambilan Data

1. Studi Literatur

Data yang diperoleh dengan membaca, mengumpulkan, mencatat, mempelajari, dan merumuskan secara umum fakta-fakta yang diperoleh dari buku-buku pustaka, buku-buku pelengkap atau referensi, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam pembahasan ini.

Identifikasi Masalah

Pengumpulan

Data Eksternal

Pengumpulan

Data Internal

Menyeleksi Data

Observasi

Studi Literatur

Analisis Data

Kuisioner

(3)

2. Observasi

Observasi dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan, serta

memperhatikan aktivitas dan kegiatan yang dipandang penting sehubung dengan tujuan dan masalah penelitian.

Melalui pengumpulan data-data internal perusahaan, seperti :

• Laporan kegiatan SDM digunakan untuk mengetahui uraian tugas karyawan dan mengukur kinerja dari Sumber Daya Manusia.

• Laporan Kegiatan operasional digunakan untuk meninjau produktivitas dari kegiatan produksi perusahaan.

3. Kuisioner

Kuisioner disebarkan kepada para manajer untuk menentukan bobot dan rating dari faktor dan internal.

Desain dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan Penelitian

Desain Penelitian

Jenis Penelitian Unit analisis Time Horizon

T1 Deskriptif Kuantitatif PT. RAHARDJA

EKALANCAR Cross Sectional T2 Deskriptif Kuantitatif PT. RAHARDJA

EKALANCAR Cross Sectional Keterangan :

T1 : mengetahui apakah penera pa n Knowledge Management System berpengaruh terhadap keefektivitas kinerja karyawan pada PT. Rahardja Ekalancar?

T2 : mengetahui antara hubungan personal knowledge dengan job prosedur di PT. RAHARDJA EKALANCAR.

(4)

3.3. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Maka perlu diperoleh pemahaman mengenai data yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Data-data tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Data primer

Dimana semua data yang diperoleh dari survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original.

Primer merupakan sumber data yang dipilih untuk memenuhi tujuan penelitian. Menurut Istijanto (2006, p.32), data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. Data akan dilakukan dengan membagikan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada para karyawan yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan. Data Primer yang digunakan meliputi :

a. Pengamatan/observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.

b. Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.

c. Angket (kuesioner), yaitu dengan membagikan daftar pertanyaan kepada responden yang bersangkutan untuk dijawab.

2. Data sekunder

Dimana semua data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder ini diperoleh melalui studi literatur dengan cara melihat, membaca, dan mencatat buku-buku, tesis, dokumen-dokumen perusahaan yang bersangkutan dan berhubungan dengan topik penelitian, serta data-data yang didapatkan melalui internet.

(5)

3.4. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah kepada seluruh pegawai PT. Rahardja Ekalancar di

Jakarta yang berjumlah 30 orang. Sementara itu, sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan sebagai obyek penelitian. Sampel tersebut sudah bisa mewakili adanya populasi.

Menurut kuncoro dan Riduwan (2008 p,37) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap.

3.5. Teknik dan Metode Analisis

Metode Penelitian: Deskriptif Kuantitatif

Berdasarkan pada masalahan yang ada, maka penulis berpendapat bahwa penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif yang menurut Riduwan (2008, p.5) adalah data yang berwujud angka-angka. Data ini diukur dari angka-angka yang diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Data kuantitatif bersifat objektif dan dapat ditafsirkan oleh semua orang.

Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah:

1. Analisis deskriptif dilakukan dengan menggambarkan hasil dari kuisioner dan data perusahaan yang ditampilkan dalam bentuk grafik dan data. Sebahagian data akan dituangkan dalam grafik berbentuk pie-charts dan bar charts.

2. Analisis Porter untuk menganalisis industri secara komprehensif dan memperkirakan masa depannya, menganalisis pesaing dan posisinya, dan menerjemahkan analisis tersebut menjadi strategi kompetitif untuk suatu bisnis tertentu. Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna dari data yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian hasil penelitian

(6)

pun akan segera diketahui. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan melalui bantuan komputer dengan software SPSS 16.0 (Statistical Product and Service Solution).

3.6. Operasionalisasi Variabel Penelitian Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel/ Subvariabel Konsep Variabel & Subvariabel Dimensi Indikator Utama Ukuran System Knowledge Management (Honeycutt, 2002), Media penyebaran informasi melalui sarana intranet yang digunakan untuk mendukung tiap kegiatan kerja di dalam perusahaan 1. personal knowledge 2. job procedure 3.technology exprience SOP (Standard Operation Procedures) Penggunaan intranet Ordinal (skala Likert) Efektivitas Kineja karyawan Menurut Walker (2001 ; 45) Sasaran akhir Atau pencapaian tujuan atau hasil yang dilakukan Fungsi-fungsi SDM a. ketepatan waktu pengerjaan b. pencapaian target yang maksimal Ordinal (skala Likert)

(7)

dikerjakan oleh setiap individu secara bersama-sama. c. pemahaman karyawan

Sumber: Hasil Pengolahan Data

3.7. Skala Likert

Istijanto (2005, p.88) mengemukakan skala likert banyak digunakan dalam riset-riset pemasaran yang menggunakan metode survey dan dapat dikategorikan sebagai skala interval. skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indiktor yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut :

Pernyataan Positif Tabel 3.4 • Sangat Setuju (SS) = 5 • Setuju (S) = 4 • Ragu-ragu (RR) = 3 • Tidak Setuju (TS) = 2

(8)

3.8. Uji Validitas dan Realibilitas 3.8.1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang di teliti. (Simamora, 2004, p179).

Dalam penelitian uji validitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan teknik Bivariate pearson Perarson (korelasi r product moment.) Untuk pengujian apakah korelasi signifikan atau tidak, yaitu dengan membandingkan antara nilai r hitung dengan r table.

Validitas menunjukkan ukuran yang mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut.

Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut menjalakan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut. Salah satu cara untuk menghitung validitas suatu alat test yaitu dengan melihat daya pembeda item (item discriminality). Daya pembeda item adalah metode yang paling tepat digunakan untuk setiap test. Daya pembeda item dalam penelitian ini dilakukan denga cara : “korelasi item-total”.

Korelasi item-total yaitu konsistensi antara skor iem dengan skor secara keseluruhan yang dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi antara setiap item dengan skor keseluruhan, yang dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Rank-Spearman

(9)

2

dengan langkah perhitungan sebagai berikut :

6

Σ

d

i

r

s

=

1

n(n

1

)

Dimana :

d : Selisih antara pasangan pengamatan n : banyaknya pengamatan

Rumus diatas digunakan apabila tidak terdapat data kembar, atau terdapat data kembar tapi sedikit.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data adalah valid. Atau dengan kata lain, instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang realibel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2002).

Uji validitas dari sebuah variable instrumen dapat dilakukan dengan menghitung nilai r (Corrected Question-total Correlation pada SPSS) dari masing-masing butir variable tersebut. Sebuah butir dikatakan valid apabila mempunyai r > 0,3. Jika terdapat butir yang tidak memenuhi kriteria tersebut maka butir tersebut dibuang atau diperbaiki. Selanjutnya proses diulang sampai semua butir dari sebuah variablel adalah valid dengan nilai r > 0,3. (Sugiyono, 2002).

Priyatno (2008, p16) berpendapat bahwa validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pada penelitian ini dilakukan validitas konstruk, yaitu suatu kuesioner yang baik harus dapat mengukur dengan jelas kerangka dari penelitian yang akan dilakukan. Pertama-tama yang dilakukan peneliti adalah mencari apa saja yang merupakan kerangka dari konsep tersebut. Dengan diketahuinya kerangka tersebut, seorang peneliti dapat

(10)

menyusun tolak ukur operasional konsep tersebut. Mencari definisi-definisi konsep yang dikemukakan para ahli yang tertulis di dalam literatur. Untuk membantu penyusunan definisi dan mewujudkan definisi tersebut ke dalam bentuk yang operasional, peneliti disarankan untuk mendiskusikan konsep tersebut dengan para ahli yang kompeten di bidang tersebut. Kemudian pendapat para ahli dan peneliti dicari kesamaannya.

Uji validitas ini disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. Pada uji validitas ini peneliti menggunakan Corrected Item-Total Correlation (agar tidak terjadi koefisien item total yang over estimasi).

3.8.2. Uji Reabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai keandalan konsistensi internal apabila item penyusunnya konsisten mengukur hanya variable yang dikehendaki dan ini menunjukkan item-item tersebut mempunyai rata-rata korelasi antar item yang tinggi. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama.

Uji reliabilitas ini menggunakan koefisien alpha cronbach, yang menggunakan perhitungan koefisien keandalan (α), yang menetapkan batas minimum α sebesar 0,6.

Rumus tersebut yaitu :

α

=

n

.r

(11)

Keterangan :

α = Alpha cronbach.

r = Rata-rata korelasi antar variabel manifest (item).

n = jumlah variabel manifest atau dasar yang membentuk variabel laten.

Menurut Priyatno (2008, p.25) uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. Dalam program SPSS akan dibahas untuk uji yang sering digunakan penelitian adalah metode Alpha (Cronbach’s). Metode Alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5). Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha, di mana suatu kuesioner dianggap reliable apabila Cronbach’s Alpha > 0.6 (Santosa, 2005, p251).

3.8. Uji Korelasi Pearson

Koefisien korelasi Pearson adalah tepat untuk varibael berskala interval dan rasio, dan koefisien Spearman Rank atau Kendall’s Tau sesuai jika variable diukur pada skala ordinal. Korelasi bivariat apa pun dapat dihasilkan dengan mengklik menu yang relevan, mengidentifikasi variable, dan mencari statistic parametric atau nonparametric yang tepat. Asumsi yang harus dipenuhi untuk uji korelasi Pearson ini adalah:

1. Data terdirin dari n pasangan sample acak hasil pengamatan dapat berupa data numerik atau non numerik.

(12)

2. Setiap pasangan pengamatan menyatakan dua hasil pengukuran yang dilakukan terhadap objek atau individu yang sama.

Langkah Kerja :

1. Susun data dari n pengamatan secara berpasangan berbentuk : (X1,Y1), (X2,Y2),

…, (Xn,Yn)

2. Kemudian hitung

r

=

n

Σ

x

1

y

1

Σ

x

i

y

i

[

n

Σ

x

i i i i 2

(

Σ

x

)

2

][

n

Σ

y

2

(

Σ

y

)

2

]

Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi tersebut maka langkah-langkah yang harus diambil adalah :

3.9.1. Tetapkan hitotesis statistiknya

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan/asumsi dari suatu hipotesis juga merupakan data, akan tetapi karena kemungkinan bisa salah, maka apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan data hasil observasi. (Supranto2001, p 124)

3.9.2. Statistik uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual alam menerangkan variasi variabel terikat. Rumusnya adalah:

(13)

s

t

=

r

s

n

− 2

1

r

2

Dengan :

N = Jumlah responden

Rs = Korelasi rangk spearman’s

t =t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel Kriteria Uji dan dasar pengambilan keputusan adalah:

bebas = n-2. Jika menggunakan SPSS maka kriteria ujinya adalah : Jika t hitung

>

t tabel maka H0 ditolak

Jika t hitung

<

t tabel maka H0 diterima

Menurut Kuncoro (2007, p.61), korelasi Pearson Product Moment (PPM) kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Teknik analisis korelasi PPM termasuk teknik statistik parametrik yang digunakan data interval dan ratio.

Korelasi pearson product moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < + 1). Apabila r = - 1 artinya korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:

(14)

Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

1. 0,80 – 1,00 : Hubungan sangat kuat.

2. 0,60 – 0,799 : Hubungan yang kuat 3. 0,40 – 0,599 : Hubungan cukup kuat 4. 0,20 – 0,399 : Hubungan rendah

5. 0,00 – 0,199 : Hubungan yang sangat rendah

Sumber: Kuncoro (2007, p. 62)

3.10. Analisis Regresi

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007, p4) regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memperkirakan perubahan di masa yang akan datang. Jadi, regresi mengemukakan tentang keingintahuan apa yang akan terjadi di masa depan untuk memberikan kontribusi menentukan keputusan yang terbaik.

Menurut Supranto (2001, p178) Variabel yang akan diramalkan harus dituliskan pada ruas kiri persamaan dan disebut variabel tidak bebas(Y), sedangkan variabel yang nilainya dipergunakan untuk meramalkan disebut variabel bebas (X). Untuk membuat ramalan (Forecasting) Y dengan menggunakan nilai dari X, maka X dan Y harus mempunyai hubungan yang kuat. Kuat atau tidaknya hubungan X dan Y diukur dengan suatu nilai, yang disebut koefisien korelasi, sedangkan besarnya pengaruh X terhadap Y adalah koefisien regresi.

(15)

3.11. Rancangan implikasi hasil penelitian

Hasil penelitian tentang ”Analisis Pengaruh penerapan knowledge management terhadap keefetivitas Kinerja karyawan Pada PT Rahardja Ekalancar, Jakarta,” diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan system knowledge management untuk menjadi bahan pertimbangan agar kinerja mereka terus meningkat dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Gambar

Gambar 2.6 : Tahapan Pengambilan Data
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Adanya peningkatan keaktivan karena penambahan logam tertentu menunjukkkan bahwa ion logam diperlukan sebagai komponen dalam sisi aktif enzim. Mekanisme ion logam dapat

Sebagaimana kita tau pasar adalah sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang

 Pada kolom output format -&gt; pilih format output yang diinginkan -&gt; misalnya mp3, dan apabila ingin melakukan sedikit konfigurasi untuk format ini klik Config -&gt;

Memahami lebih dalam dan mengimplementasikan arsitektur Autoencoder (AE) - Dasar arsitektur Autoencoder (AE) diciptakan - Permasalahan dimensi dan dimensionality

Pertumbuhan ekonomi AS pada triwulan III 2016 mencapai 2.9% SAAR, utamanya didorong peningkatan pertumbuhan ekspor dan investasi yang lebih besar dari penurunan pertumbuhan

Terhadap usulan pemberian fasilitas Pajak Penghasilan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2015 tentang Fasilitas dan Kemudahan di Kawasan Ekonomi Khusus

Media yang digunakan adalah TSA (Tryptic Soy Agar), dibuat dengan cara: 45,7 g serbuk TSA dituangkan ke dalam 1 L aquades mendidih pada labu Erlenmeyer, kemudian

Setelah medium membeku, masing-masing isolat bakteri diinokulasikan ke dalam Medium Lipid Agar dan diinkubasi pada suhu 25-27°C selama 24 jam.. Hasil uji