BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penilitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2015). Penelitian ini menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan juga menggunakan analisis data dengan prosedur yang bertujuan untuk menguji hipotesis.
Dalam penelitian ini akan menganalisis hubungan antara variabel independen kualitas produk dan nilai pelanggan dengan variabel dependen kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan pada pelanggan Rocket Chicken di Purwokerto. Penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data dan hasil analisis untuk mendapatkan informasi yang akan disimpulkan sebagai hasil penelitian.
B. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan atau konsumen Rocket chicken yang terdapat enam gerai di Purwokerto. Salah satunya berlokasi di Jl. Dr Suparno No.2, Karangwangkal, Arcawinangun. Yang kedua berlokasi di Jl. Adipati Mersi, Mersi Purwokerto Timur. Yang ketiga berlokasi di Taman balai Kemambang Jl. Karang Kobar No.9. Yang keempat berlokasi di Jl. Letjen Polisi Suparto, Purwosari, Baturaden. Yang kelima berlokasi di Jl. KS Tubun Gang Kurma No. 72, Rejasari Purwokerto barat. Dan yang terahir berlokasi di Jl. Wahid Hasyim, Karanglesem.
2. Sampel
Menurut Sugiono (2015) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisik yang yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling dan purposive sampling. Non probality sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel, sedangkan
kriteria umur minimal 17 Tahun, dengan karakterisik ini jawaban responden mampu untuk di pertanggung jawabkan.
Populasi dari para pelanggan rocket chicken di purwokerto yang terdapat enam gerai tidak dapat diketahui jumlahnya, oleh karena itu peneliti menggunakan rumus Lemeshow oleh Stanley Lemeshow (1997) dalam Murti (2013) untuk mengetahui jumlah sampel, maka besar sampel dihitung yaitu:
Keterangan:
n = jumlah sampel minimal yang diperlukan Z = nilai standar dari distribusi nilai = 5% = 1,96
P = Prevalensi outcome, karena data belum didapat, maka dipakai 50% Q = 1- P
L = tingkat ketelitian 10% Berdasarkan rumus, maka n =
( ) ( )
enam gerai di Purwokerto. Berdasarkaan perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang digunakan menjadi 120 orang untuk mengantisipasi kesioner yang tidak dapat digunakan dalam penelitian atau pengelolahan data.
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2015). Kuesiner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2015). Metode analisis data menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda, skala yang dipakai untuk penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau sering disebut skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:
1 = Sangat tidak setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Cukup setuju (N)
4 = Setuju (S)
D. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel terikat atau dependent variabel (Y)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kepuasan Pelanggan (Y1) dan Loyalitas Pelanggan (Y2).
2. Variabel bebas atau indipendent variabel (X)
Merupakan variabel yang pempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Kualitas Produk (X1) dan Nilai Pelanggan (X2)
Variabel Intervening
Tuckiman (1988) dalam Sugiono (2015) menyatakan “ An intervening
variabel is that factor that theoretically affect the observed phonomenon but
cannot be seem, measure, or manimulate”. Variabel intervening adalah
E. DEFINISI OPRASIONAL
No Variabel Konsep definisi Oprasional Indikator
Variabel Dependen 1. Kepuasan Pelanggan Konsep:
Kepuasan (StatisFaction) adalah perasaan senang atau kecewa seorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang di persiapkan produk (atau hasil) terhadap ekspetasi merek.
(Kottler, Keller 2009) Oprasional:
Perasaan senang atau kecewa seorang dalam kualitas produk makanan di rocket chicken purwokerto yang timbul karna membandingkan kinerja yang di persiapkan produk (atau hasil) terhadap ekspetasi rasa makanan.
1. Pengalaman yang memuaskan
2. Kesenangan hati (Yesenia dan Siregar, 2014)
2. Loyalitas Pelanggan Konsep:
Loyalitas (loyality) adalah komitmen yang di pegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang di sukai dimasa depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih. (Kottler, Keller 2009)
Oprasional:
Loyalitas (loyality) adalah komitmen yang di pegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang di sukai dimasa depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan rocket chicken dipurwokerto beralih.
1. Merekomendasika n Rocket Chicken kepada pihak lain 2. Kemungkinan
akan kembali ke Rocket Chicken lagi
3. Jarang melakukan peralihan ke restoran lain 4. Menjadikan
Rocket Chicken sebagai pilihan pertama saat ingin makan direstoran fast fod
Variabel Independen 3. Kualitas Produk Konsep:
American society for quality contrel: Kualitas (quality) adalah totalitas fitur dan karakterisik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuanya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Oprasional:
Kualitas (quality) adalah totalitas fitur dan karakterisik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuanya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.
1. Rasa produk makana di Rocket Chicken
2. Variasi produk makanan Rocket Chicken
3. Kerenyahan ayam di Rocket Chicken 4. Kehigeinisan
makanan di Rocket Chicken
5. Penyajian makanan di Rocket Chicken menggugah selera makan.
(Yesenia dan Siregar, 2014)
4 Nilai Pelanggan Konsep:
Nilai pelanggan (customer value) adalah selisih antara nilai yang diperoleh pelanggan dengan memiliki dan menggunakan suatu produk dengan biyaya yang dikeluarkan untuk memperoleh produk tersebut (Kotler dan Keller, 2013).
Oprasional:
Persepsi para pelanggan rocket chicken dipurwokerto terhadap nilai dimana perusahaan rocket
chicken harus
mempertimbangkan nilai dalam mengembangkan produk atau jasa sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan rocket chicken dipurwokerto.
1. Emotional value
2. Social value
3. Quality/performa
nce value
4. Price/value of
money
F. Uji Instrumen 1. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2016), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengar r table untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
Rumus korelasi product moment Sugiyono (2015), digunakan untuk menganalisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikoreksi dengan nilai total seluruh butir pertanyaan untuk sebuah variabel.
Keterangan :
r : Koefisien Korelasi Produk Momen
x : Nilai dari item
y : Nilai total item
Dengan = 5%, maka kriteria valid atau tidaknya setiap item
kuesioner sebagai berikut :
1) Kuesioner dinyatakan valid jika r hitung > r tabel. 2) Kuesioner dinyatakan tidak valid jika r hitung ≤ r tabel. 2. Uji Reabilitas
Uji reliabilitas sebenarnya dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu instrumen kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghazali, 2001) dalam (Sujarweni, 2015).
G. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
normalitas akan dilakukan dengan menggunakan analisis kolmogorof-smirnov (K-S). Uji K-S dalam mengambil kesimpulan untuk menentukan normal atau tidak adalah dengan menilai signifikansinya. Jika signifikan > 0,05 maka variabel berdistribusi normal dan sebaliknya jika signifikansi < 0,05 maka variabel tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2005) (dalam Sujarweni, 2015).
2. Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali (2016), uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel dependen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai toleranca dan lawanya
menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat
kolonieritas yang masih dapat ditolerir.
Sebagai misal nilai Tolerance = 0,10 satuan sama dengan tingkat kolonieritas 0,95. Satuan. Walaupun multikolonieritas dapat didektesi dengan nilai Tolerance dan VIF, tepi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independen mana sajakah yang paling berkorelasi
3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2016), uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residuual suatu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang laintetap, maka disebut Homoskesdatisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdatisitas karna data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar).
jika nilai signifikan >0,05 dan terjadi heterokedastisitas jika nilai signiikansi < 0,05.
H. Metode Analisis Data
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Model penelitian menggunakan model regresi linier berganda yaitu studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata-rata-rata variabel dependen berdasarkan variabel
independen yang diketahui. (Ghozali, 2016)
Dalam variabel ini terdapat dua variabel dependen dan dua variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas kualitas produk dan nilai pelanggan sedangkan variabel terikatnya adalah kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan.
Persamaan regresi linear berganda ini dirumuskan sebagai berikut: Y1=a+b1X1+b2X2+e
Z=a+b1X1+b2X2+b3Y1+e
Keterangan
Y1 = Loyalitas Pelanggan
Z = Kepuasan Pelanggan a = konstanta
e = erorr
X1 = Kualitas Produk X2 = Nilai Pelanggan
Teknik Analisis Regresi Linear berganda
Teknik analisis data yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini adalah uji validitas, reliabilitas, analisis regresi linear berganda dengan bantuan program Statistic Package For Social Science (SPSS) 17.0 for windows.
2. Koefisien Determinasi (R2)
Koeisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berati kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat bebas. Nilai yang mendekati satu berati variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016).
3. Uji Pengaruh Parsial
dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual (Variabel loyalitas pelanggan) dan variabel intervening (kepuasan pelanggan)
Rumus:
√ √
Keterangan: t : t hitung
r : koefisien korelasi n : jumlah responden
kriteria yang digunakan untuk hipotesis H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9
Ho : b1 > 0
Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masing-masing variabel independen.
Ha : b1 > 0
Artinya, ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masing-masing variabel independen. Sedangkan kriteria pengujinya adalah sebagai berikut:
a). Tarif signifikan (a = 0,050
b). Distribusi t dengan derajat kebebasan (n)
c). Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kriteria yang dapat : terima Hipotesis H jika harga stastisik yang dihitung jauh antara d1 dan d2, dalam hal lainya H ditolak.
Kriteria penerimaan dan penolakan hiotesis: 1. Penguji Hipotesis Pertama
a) Perumusan hipotesis
Ho : β > 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dari kualitas produk
terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan.
Ha : β > 0, artinya terdapat pengaruh positif dari kualitas produk terhadap
kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. b) Kriteria penguji
jika nilai signifikan > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Jika nilai signifikan ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
c) Kriteria Signifikan
Melakukan uji stastisik dengan menggunakan SPSS dikatakan signifikan
jika a ≤ 0,05. Tingkat signifikan a yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesar 0,05 dan tingkat keyakinan atau kepercayaan 95% serta derjat keberhasilan ( degree of freedom) sebesar (n-k-l).
2. Penguji Hipotesis Kedua a) Perumusan hipotesis
Ho : β > 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dari nilai pelanggan
terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan.
Ha : β > 0, artinya terdapat pengaruh positif dari nilai pelanggan terhadap
kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. b) Kriteria penguji
jika nilai signifikan > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Jika nilai signifikan ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
c) Kriteria Signifikan
Melakukan uji stastisik dengan menggunakan SPSS dikatakan signifikan jika
a ≤ 0,05. Tingkat signifikan a yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesar 0,05 dan tingkat keyakinan atau kepercayaan 95% serta derjat keberhasilan ( degree of freedom) sebesar (n-k-l).
3. Penguji Hipotesis Ketiga a) Perumusan hipotesis
Ho : β > 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dari kualitas produk
terhadap nilai pelanggan dan loyalitas pelanggan.
Ha : β > 0, artinya terdapat pengaruh positif dari kualitas produk terhadap
nilai pelanggan dan loyalitas pelanggan. b) Kriteria penguji
jika nilai signifikan > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Jika nilai signifikan ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
c) Kriteria Signifikan
Melakukan uji stastisik dengan menggunakan SPSS dikatakan signifikan jika
a ≤ 0,05. Tingkat signifikan a yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesar 0,05 dan tingkat keyakinan atau kepercayaan 95% serta derjat keberhasilan ( degree of freedom) sebesar (n-k-l).
4. Pengaruh Hipotesis Keempat a) Perumusan hipotesis
Ho : β > 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif kualitas produk dari
loyalitas pelanggan.
Ha : β > 0, artinya terdapat pengaruh positif kualitas produk dari loyalitas
pelanggan. b) Kriteria penguji
jika nilai signifikan > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Jika nilai signifikan ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
c) Kriteria Signifikan
Melakukan uji stastisik dengan menggunakan SPSS dikatakan signifikan jika
a ≤ 0,05. Tingkat signifikan a yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesar 0,05 dan tingkat keyakinan atau kepercayaan 95% serta derjat keberhasilan ( degree of freedom) sebesar (n-k-l).
5. Pengujian Hipotesis Kelima a) Perumusan hipotesis
Ho : β > 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif kepuasan pelanggan dari
loyalitas pelanggan.
Ha : β > 0, artinya terdapat pengaruh positif kepuasan pelanggan dari
loyalitas pelanggan. b) Kriteria penguji
jika nilai signifikan > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Jika nilai signifikan ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
c) Kriteria Signifikan
Melakukan uji stastisik dengan menggunakan SPSS dikatakan signifikan jika
a ≤ 0,05. Tingkat signifikan a yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesar 0,05 dan tingkat keyakinan atau kepercayaan 95% serta derjat keberhasilan ( degree of freedom) sebesar (n-k-l).
Gambar 3.5. Kurva Uji t Hipotesis Kelima 4. Uji pengaruh simultan (F test)
variabel dependen (Ghozali, 2016). Uji F pada dasarnyamenunjukan seberapa jauh pengaruh variabel independen kualitas produk dan nilai pelanggan secara simultan mempengaruhi variabel dependen kepuasan pelanggan (Hipotesis 6) dan seberapa jauh pengaruh variabel independen kualitas produk dan nilai pelanggan secara simultan mempengaruhi variabel dependen loyalitas pelanggan. Penentu besarnya F hitung menggunakan rumus berikut (Sugiono, 2015)
( ( )
Keterangan :
R = Koefisien korelasi ganda n = Jumlah anggota sampel k = Jumlah variabel independen
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
1. Penguji Hipotesis Keenam a. Perumusan Hipotesis:
Ho : β1,2 > 0 maka secara simultan tidak ada pengaruh yang signifikan
variabel kualitas produk, nilai pelanggan, terhadap kepuasan pelanggan.
Ha : β1,2 < 0 maka secara simultan pengaruh yang signifikan kualitas produk,
b. Kriteria penguji:
Ho ditolak jika F hitung > F tabel
Ho diterima jika F hitung > F tabel
Gambar 3.6. Kurva Uji F Hipotesis Keenam
2. Penguji Hipotesis Ketujuh a. Perumusan Hipotesis
Ho : β1,2 > 0 maka secara simultan tidak ada pengaruh yang signifikan
variabel kualitas produk, nilai pelanggan, terhadap loyalitas pelanggan.
Ha : β1,2 < 0 maka secara simultan pengaruh yang signifikan kualitas
produk, nilai pelanggan terhadap loyalitas pelanggan b. Kriteria penguji:
Gambar 3.7. Kurva Uji F Hipotesis Ketujuh
5. Sobel Test
Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung X ke Y lewat Z. Pengaruh tidak langsung X ke Y lewat Z dihitung dengan cara mengalirkan jalur X Z, dengan jalur Z Y atau ab, koefisien
ab = (c – c’), dimana c adalah koefisien pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol Z, sedangkan c’ adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol Z. Standard error koefisien a dan b ditulis dengan sa dan sb dan besarnya standard error pengaruh tidak langsung (indirect effect) adalah sab yang dihitung dengan rumus dibawah ini:
√
Untuk menguji signifikan pengaruh tidak langsung maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut ;
t =
1) Hipotesis Kedelapan
Untuk mengetahui hubungan kualitas produk terhadap loyalitas dengan dimediasi oleh kepuasan pelanggan.
Rumus sobel tes:
√
Untuk menguji signifikan pengaruh tidak langsung maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut ;
t =
Keterangan:
Sab = Koefisien indirect effect (Perkalian effect a dan b)
a = Koefisien direct effect variabel indipenden terhadap variabel intervening
b = Koefisien direct effect variabel intervening terhadap variabel dependen
Sa, Sb = Standard error dari koefisien a, Standard error dari koefisien b
2) Hipotesis Kesembilan
Rumus sobel tes:
√
Untuk menguji signifikan pengaruh tidak langsung maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut ;
t =
Keterangan:
Sab = Koefisien indirect effect (Perkalian effect a dan b)
a = Koefisien direct effect variabel indipenden terhadap variabel intervening
b = Koefisien direct effect variabel intervening terhadap variabel dependen
Sa, Sb = Standard error dari koefisien a, Standard error dari koefisien b
Jika Z (niali thitung) dalam harga mutlak ≥ ttabel pada tingkat signifikasi
statistik z (p-value) < 0,05, berarti indirect effect atau pengaruh tak langsung variabel independen terhadap variabel dependen melalui mediator. Apabila nilai thitung > ttabel maka variabel intervening dapat memediasi hubungan