BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Penelitian ini bermaksud menggambarkan sesuatu keadaan obyek tertentu yang memiliki hubungan atau dipengaruhi oleh faktor lain dan penarikan kesimpulannya didasarkan pada angka yang diolah secara statistik.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Menurut Masyhuri (2008) metode survei, yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta dari masalah yang ada dan mencari keterangan secara faktual. Metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu dengan mengedarkan kuesioner, test, maupun dengan wawancara (Sugiyono, 2013).
B. Populasi dan Sampel
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang menggunakan operator seluler Indosat Ooredoo. 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan 3146
Sampel merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi. Metode untuk menentukan besar sampel di tentukan dengan rumus Slovin sebagai berikut (Arikunto, 2006):
n : besarnya sampel
n = dibulatkan menjadi 100 responden
Namun untuk mengantisipasi kuesioner tidak kembali atau rusak maka peneliti mengedarkan kuesioner sebanyak 110 kuiesioner.
Teknik sampling yang dipakai adalah non probability sampling yaitu
accidental sampling. Penarikan sampel secara accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan ada atau tersedia.
C. Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013) metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
pendapat, dan persepsi seseorang dengan menghadapkan sebuah pernyataan (Effendi, 2012).
Skala likert dalam kuesioner ini akan disajikan dengan 5 alternatif jawaban, yaitu :
1. Sangat Tidak Setuju (STS) : (skor 1) 2. Tidak Setuju (TS) : (skor 2) 3. Cukup Setuju (CS) : (skor 3) 4. Setuju (S) : (skor 4) 5. Sangat Setuju (SS) : (skor 5)
D. Variabel Penelitian
a. Variabel Independen (X)
Variabel independen adalah variabel yang nilainya berpengaruh terhadap variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari citra merek (X1), perluasan merek (X2) dan kualitas produk(X3).
b. Variabel Dependen (Y)
E.Definisi Operasional Variabel
1. Citra Merek (X1)
Citra merek adalah persepsi konsumen tentang suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi merek yang ada pada pikiran konsumen. Ukuran yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih atau menilai citra merek adalah merek harus memiliki kesan positif dibidangnya, reputasi tinggi, dan keunggulan mudah dikenali.
Adapun indikator yang digunakan mengacu pada pengukuran yang digunakan oleh (Shahrokh, 2012):
a. Produk memiliki kualitas yang baik.
b. Produk memiliki karakteristik yang lebih baik dibanding pesaing. c. Merek yang baik.
d. Salah satu merek yang terbaik di industrinya. 2. Perlusan Merek (X2)
Menurut Kotler & Amstrong (2004) dalam Putri (2013), perluasan merek adalah penggunaan merek yang telah berhasil untuk meluncurkan produk baru atau hasil modifikasi ke kategori baru. Brand extension
didefinisikan sebagai situasi di mana perusahaan menggunakan merek yang sudah mapan (establish) sebelumnya untuk memperkenalkan produk baru (Keller dalam Wati, 2009).
Indikator perluasan merek menurut Rangkuti (dalam Danibrata, 2008) meliputi:
b. Reputation (Reputasi)
c. Perceived Risk (ketidakpastian tentang hasil yang diperoleh) d. Inovativeness (inovasi).
3. Kualitas Produk (X3)
Kotler (2009), menyatakan bahwa kualitas produk merupakan kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Perusahaan menciptakan kepuasan dan nilai bagi pelanggan secara konsisten dan secara menguntungkan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan kualitas. Saat ini kualitas sudah menjadi sebuah keharusan untuk perusahaan agar dapat bersaing, karena perusahaan yang mempunyai kualitas lah yang akan berhasil di pasarnya. Dimensi kualitas produk yaitu:
a. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk (seberapa baik produk melakukan fungsinya).
b. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.
spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
d. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
e. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
f. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
4. Keputusan Pembelian(Y)
Keputusan pembelian adalah serangkaian unsur-unsur yang mencerminkan keputusan konsumen dalam membeli, merupakan tahap dimana konsumen dihadapkan suatu pilihan untuk melakukan pembelian atau tidak.
Terdapat indikator dari proses keputusan pembelian, yaitu :
1) Pengenalan Kebutuhan Produk adalah konsumen merasakan adanya persamaan antara produk yang diingikan dengan keadaan yang diinginkannya untuk mencari pemuasan terhadap kebutuhan tersebut. 2) Pencarian Informasi adalah konsumen mencari informasi mengenai
3) Pemilihan produk adalah konsumen menentukan produk yang dinilai cocok dan sesuai akan kebutuhan.
4) Keyakinan adalah kepercayaan akan produk yang diinginkan.
5) Merealisasikan pembelian adalah ketertarikan seorang konsumen untuk membeli produk jika membutuhkan.
F. Metode Analisis Data
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas merupakan uji homogenitas item pertanyaan per variabel untuk menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur untuk melakukan fungsinya. Semakin tinggi validitas alat ukur maka semakin kecil varian kesalahannya.
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013).
Untuk menguji validitas kuesioner digunakan rumus kolerasi Product Moment Pearson, yaitu (Arikunto, 2006):
x : Nilai dari setiap point pernyataan y : Skor total
xy : Nilai dari pernyataan dikali skor total
Keputusan valid tidaknya kuisioner dinyatakan apabila diperoleh:
1) Apabila nilai r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 5% butir pertanyaan
tersebut valid.
2) Apabila r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi 5% maka butir
pertanyaan tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan kriteria tingkat kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur (kuesioner). Suatu kuesioner dapat dikatakan mantap bila dalam pengukurannya secara berulang-ulang dapat memberikan hasil yang sama (dengan catatan semua kondisi tidak berubah). Jadi, suatu kuesioner disebut reliabel atau handal apabila jawaban seseorang atas pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu.
Untuk mengukur reliabilitas menurut Arikunto (2006) digunakan alat ukur dengan teknik Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut:
1
r = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑St2 = jumlah varians butir
Keputusan reliabel tidaknya kuesioner dinyatakan apabila diperoleh:
1) Apabila nilai r hitung > r tabel dengan taraf signifikan 5% maka butir
pertanyaan tersebut realibel.
2) Apabila nilai r hitung < r tabel dengan taraf signifikan 5% maka butir
pertanyaan tersebut tidak realibel.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residualnya memiliki distribusi yang normal atau tidak. Pembuktian apakah data tersebut memiliki distribusi normal atau tidak dapat dilihat pada bentuk distribusi datanya melalui analisis grafik, yaitu pada histogram maupun normal probability plot (Ghozali, 2013).
Pada histogram, data dikatakan memiliki distribusi yang normal jika data tersebut berbentuk seperti lonceng. Sedangkan pada normal probability plot, data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.
b. Uji Multikoliniearitas
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya (Ghozali, 2013).
Pendeteksian ada atau tidaknya multikolinearitas dalam penelitian ini dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Ketentuannya adalah apabila nilai tolerance variabel independen kurang dari 0,10 dan nilai VIF lebih dari 10 maka dapat dikatakan terjadi multikolinearitas. Sebaliknya apabila nilai tolerance variabel independen lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10 maka dikatakan tidak terjadi multikolinearitas, jika terjadi multikolinearitas berarti tidak lolos uji.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya, apabila pengamatan tetap disebut homokedastisitas dan jika pengamatan berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).
titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Analisis Data
a. Analisis Regresi Berganda
Menurut Gujarati (2003) dalam buku (Ghozali, 2013), analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas), dengan tujuan unutk memprediksi rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.
Persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3 + e
Keterangan :
Y1 = Keputusan pembelian
β1, β2,β3 = Koefisien regresi parsial masing-masing variabel
e = Error (Tingkat Kesalahan) X1 = Citra merek
X2 = Perluasan merek
X3 = Kualitas produk α = Konstanta
a. Pengujian Hipotesis
koefisien determinasi. Tujuan digunakan analisi regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara parsial maupun secara simultan, serta mengetahui besarnya dominasi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dapat dilakukan dengan pengujian secara parsial dan pengujian secara simultan. Langkah-langkah untuk menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2013) koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas. Semakin tinggi R2, semakin penting suatu variabel karena dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel, maka digunakan koefisien determinasi untuk mengukur besar sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar koefisien determinasi terkoreksi atau model regresi, maka model didapatkan akan semakin baik.
2) Uji t (Parsial)
dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menguji signifikansi hubungan variabel independen dan variabel dependen (Elvira, 2010). Untuk menguji hipotesis tersebut dengan uji t sebagai berikut :
a) Level of significance, yang digunakan sebesar 5% atau (α) = 0,05.
b) Menetukan t hitung (t-test) dapat dirumuskan sebagai berikut:
j
Sb = standar error regresi
Kriteria pengujian: Ho ditolak maka t hitung ≥ t tabel, t hitung < -t tabel
,
Hoditerima maka – t tabel≤ t hitung ≤ t tabel
Gambar 3.1 Kurva Uji t
3) Uji F (Simultan)
Menurut Ghozali (2013), uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen (bebas) yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (terikat). Uji F membuktikan apakah terdapat minimal satu variabel Y. Uji F tersebut dirumuskan dengan:
k
R² = Koefisien determinasi n = banyaknya sampel k = banyaknya variabel bebas
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
a) Jika nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika
nilai Fhitung ≤ nilai Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b) Apabila nilai derajat probabilitas signifikansi atau p value < 0,05 atau 5%, maka hipotesis dapat diterima, sebaliknya apabila nilai p value > 0,05 maka hipotesis akan ditolak.
Daerah Penolakan Ho
Daerah
Penerimaan Hipotesis
Fhitung Ftabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden
1. Response Rate
Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara membagikan kuesioner dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling
kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang menggunakan kartu Indosat Ooredoo.
Tabel 4.1 Perincian Response Rate terhadap Kuesioner
No Keterangan Jumlah Dalam (%)
1 Kuesioner yang dibagi 110 100
2 Kuesioner yang tidak kembali - -
3 Kuesioner yang tidak layak untuk dianalisis - -
4 Response Rate 110 100
Sumber : Lampiran 1
2. Karakteristik Responden
Karakteristik dari 110 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini dapat dideskripsikan berdasarkan fakultas, jenis kelamin, umur, uang saku, lama pemakaian kartu Indosat Ooredoo dan pembelian pulsa (bulan). Deskripsi karakteristik responden disajikan secara lengkap pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Fakultas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
sebanyak 9 responden (8,2%), Fakultas Fsikologi sebanyak sebanyak 5 responden (4,5%), Fakultas Hukum sebanyak 4 responden (3,6%), Fakultas PAI, Fakultas Pertanian dan Kedokteran sebanyak 3 responden (2,7%), dan yang terakhir Fakultas Sastra 2 responden (1,8%).
Tabel 4.3
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid laki-laki 47 42.7 42.7 42.7
perempuan 63 57.3 57.3 100.0
Total 110 100.0 100.0
Sumber : Lampiran 2
Berdasarkan perhitungan data responden menurut jenis kelamin, disini terlihat yang lebih mendominasi adalah responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 63 responden (57,3%) dan sisanya responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 47 responden (42,7%).
Tabel 4.4
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Lampiran 2
sebanyak 11 responden (10%), dan sisanya pada kisaran 26-30 tahun yaitu sebanyak 3 responden (2,7%).
Tabel 4.5 Uang Saku
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid < Rp. 50.000 22 20.0 20.0 20.0
Rp. 550.000 - Rp. 1.000.000 67 60.9 60.9 80.9
Rp. 1.050.000 - Rp. 1.500.000 11 10.0 10.0 90.9
Rp. 1.550.000 - Rp. 2.000.000 5 4.5 4.5 95.5
> Rp. 2.000.000 5 4.5 4.5 100.0
Total 110 100.0 100.0
Sumber : Lampiran 2
Tabel 4.6 Lama Pemakaian
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Lampiran 2
Berdasarkan perhitungan data responden berdasarkan lama pemakaian kartu Indosat Ooredoo, disini terlihat bahwa yang lebih mendominasi adalah responden yang menggunakan kartu Indosat Ooredoo < 1 bulan yaitu sebanyak 72 responden (65,5%), selanjutnya diposisi kedua adalah yang menggunakan kartu Indosat Ooredoo selama 2 bulai yaitu sebanyak 22 responden (20%), diposisi ketiga adalah yang menggunakan kartu Indosat Ooredoo selama 3 bulan yaitu sebanyak 10 responden (9,1%) dan diposisi keempat adalah yang menggunakan kartu Indosat Ooredoo selama > 3 bulan yaitu sebanyak 6 responden (5,5%).
Tabel 4.7 Pembelian Pulsa
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Berdasarkan perhitungan data responden menurut pembelian pulsa Indosat Ooredoo, disini terlihat bahwa yang lebih mendominasi adalah responden yang mengeluarkan biaya untuk pembelian pulsa sebesar Rp.50.000 - Rp.100.000 yaitu sebanyak 64 responden (58,2%), selanjutnya diposisi kedua adalah responden yang mengeluarkan biaya untuk pembelian pulsa sebesar < Rp.50.000 yaitu sebanyak 30 responden (27,3%), selanjutnya diposisi ketiga adalah responden yang mengeluarkan biaya untuk pembelian pulsa sebesar Rp.100.000 - Rp.150.000 yaitu sebanyak 9 responden (8,2%), dan selanjutnya diposisi keempt adalah responden yang mengeluarkan biaya untuk pembelian pulsa sebesar >Rp.150.000 yaitu sebanyak 7 responden (6,4%).
B. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas
Item
pertanyaan
t
hitungt
tabelSignifkansi Keterangan
Sumber : Lampiran 3
Tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa korelasi positif total skor pernyataan pada setiap variabel menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai signifikan kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap variabel memiliki indikator pernyataan yang valid.
2. Uji Reliabilitas
dapat menggunakan tabel kriteria indeks koefisien reliabilitas sebagai berikut.
Tabel 4.9
Indeks Koefisien Reliabilitas
No Interval Kriteria
1 <0,200 Sangat lemah
2 0,200 – 0,399 Rendah
3 0,400 – 0,599 Cukup Tinggi
4 0,600 – 0,799 Tinggi
5 0,800 – 1,000 Sangat tinggi Sumber : Lampiran (Arikunto, 1997)
Hasil analisis reliabilitas citra merek, perluasan merek, kualitas produk dan keputusan pembelian yang telah diuji dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Citra Merek 0,606 Tinggi
Perluasan Merek 0,641 Tinggi
Kualitas Produk 0,714 Tinggi
Keputusan Pembelian 0,820 Sangat Tinggi Sumber : Lampiran 4
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residualnya memiliki distribusi yang normal atau tidak. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat pada bentuk distribusi data melalui analisis grafik, yaitu pada histogram maupun normal probability plot (Ghozali, 2013).
Pada histogram, data dikatakan memiliki distribusi yang normal jika data tersebut berbentuk seperti lonceng. Sedangkan pada normal probability plot, data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.
Gambar 4.1 Uji Normalitas
Sumber : Lampiran 5
Gambar 4.2 Uji Normalitas
Sumber : Lampiran 5
Dari gambar grafik 4.2 di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan data penelitian memiliki penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.11
a. Dependent Variable: RATA2KP
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan tabel di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala multikolinieritas, karena data di atas menunjukan bahwa citra merek memiliki nilai tolerance 0,474 > 0,10 dan nilai VIF 2.108 < 10, variabel perluasan merekmemiliki nilai tolerance 0,427 > 0,10 dan nilai VIF 2.340 < 10 dan variabel kualitas produk memiliki nilai tolerance 0,420 > 0,10 dan nilai VIF 2,379 < 10. Keadaan seperti itu dapat dikatakan bahwa data tersebut telah lolos uji.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance atau tidak dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya, apabila pengamatan tetap disebut homokedastisitas dan jika pengamatan berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).
data dapat menghasilkan asumsi yang baik. Adapun uji heteroskedatisitas ini akan dilakukan melalui pengujian scatter plot atau grafik sebar, sebagai berikut:
Gambar 4.3 Scatter Plot (Uji Heteroskedatisitas)
Sumber : Lampiran 5
Pada gambar di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu. Dengan demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model ini tidak ada gejala heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
D. Analisis Data
1. Analisis Regresi Berganda
Tabel 4.12
Persamaan Regresi Berganda dan Uji t
Coefficientsa
a. Dependent Variable: RATA2KP
Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan tabel 4.12 diatas maka dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Persamaan regresi tersebut diatas dapat dijabarkan sebagai berikut:
α = Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas dapat
kualitas produk bernilai nol maka nilai keputusan pemilihan adalah -0,239 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.
β1 = Nilai variabel citra merek 0,062 menunjukkan bahwa jika variabel
citra merekmeningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan pemilihan sebesar 0,062 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.
β2 = Nilai variabel perluasan merek 0,180 menunjukkan bahwa jika
variabel perluasan merek meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan pemilihan sebesar 0,180 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.
β3 = Nilai variabel kualitas produk0,852 menunjukkan bahwa jika variabel
kualitas produk meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan pemilihan sebesar 0,852 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Determinasi (R2)
Tabel 4.13 Persamaan Determinasi R2
a. Predictors: (Constant), RATA2KPR, RATA2CM, RATA2PM
b. Dependent Variable: RATA2KP
Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan tabel 4.13 di atas maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwasanya penelitian ini memiliki nilai adjusted R²
(adjusted R Squared) sebesar 0,756. Nilai tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel citra merek, perluasan merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian dengan menghitung koefesien determinasi, sebagai berikut:
KD = 0,756 x 100 =75,6%
Koefesien determinasi tersebut memiliki arti bahwa pengaruh variabel independen (secara keseluruhan) terhadap variabel dependen adalah sebesar 75,6%. Sisanya sebesar 24,4% dipengaruhi faktor lain selain dalam penelitian ini.
.
b. Uji t (Parsial)
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial, maka dapat dilakukan melalui Uji t. Untuk t tabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari
n-k, dimana n adalah jumlah data, 110 - 4 = 106) sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 1.98260.
1) Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa variabel citra merek memiliki nilai derajat probabilitas signifikansi atau p-value 0,449 > 0,05 artinya tidak signifikan, sedangkan thitung < ttabel, (0,760 <
1.98260) maka Ha ditolak atau Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien citra merek secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan demikian hipotesis pertama ditolak.
Gambar 4.4 Kurva Penerimaan Hipotesis Pertama
2) Pengaruh Perluasan Merekterhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa variabel perluasan merek memiliki nilai p-value 0,028 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel (2,231 > 1,98260) maka Ha diterima dan Ho
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien perluasan Daerah Penerimaan
Hipotesis
Daerah penolakan Ho Daerah penolakan
Ho
1.98260 0
merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan demikian hipotesis kedua diterima.
Gambar 4.5 Kurva Penerimaan Hipotesis Kedua
3) Pengaruh Kualitas Produkterhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa variabel kualitas produk memiliki nilai p-value 0,000 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel (9,774 > 1,98260) maka Ha diterima dan Ho
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan demikian hipotesis ketiga diterima.
Gambar 4.6 Kurva Penerimaan Hipotesis Ketiga
c. Uji F (Simultan)
Untuk menguji pengaruh variabel independen (citra merek, perluasan merek dan kualitas produk) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) kartu Indosat Ooredoo secara bersama-sama digunakan Uji F yang diperoleh dari analisis regresi berganda sebagai berikut. Pada uji ini berlaku kriteria sebagai berikut :
1) Jika nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika
nilai Fhitung ≤ nilai Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2) Apabila nilai derajat probabilitas signifikansi atau p value < 0,05 atau 5%, maka hipotesis dapat diterima, sebaliknya apabila nilai p value > 0,05 maka hipotesis akan ditolak.
Tabel 4.14
a. Predictors: (Constant), RATA2KPR, RATA2CM, RATA2PM
b. Dependent Variable: RATA2KP
Sumber : Lampiran 6
df1 = k - 1 df2 = n - k = 4 - 1 = 110 - 4
= 3 = 106
Berdasarkan tabel 4.14 nilai Fhitung pada model penelitian
diketahui sebesar 113.653 sedangkan Ftabel sebesar 2,69. Sehingga
sebesar 0,000 berada dibawah 0,05 yang menunjukkan bahwa citra merek, perluasan merek dan kualitas produk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian, sehingga hipotesis diterima. Dengan demikian hipotesis keempat
diterima.
Gambar 4.7 Kurva Penerimaan Hipotesis Keempat
Daerah Penolakan Ho
Daerah
Penerimaan Hprotesis
113,653 2,69
E. Pembahasan
1. Pengaruh Citra Merek, Perluasan Merek dan Kualitas Produk secara
simultan terhadap Keputusan Pembelian
Citra merek, persepsi merek dan kualitas produk secara simultan atau bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian kartu Indosat Ooredoo di Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan pengujian hipotesisnya yang menunjukkan nilai Fhitung
> Ftabel yaitu 113,653 > 2,69 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih
keputusan pembelian. Sedangkan perluasan merek dan kualitas produk secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil uji R2 diperoleh nilai Adjusted R Square
sebesar 0,756 (75,6%), ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian kartu Indosat Ooredoo di Universitas Muhammadiyah Purwokerto 75,6% dipengaruhi oleh variabel perluasan merek dan kualitas produkdan sisanya sebesar 24,4 % dipengaruhi faktor lain selain dalam penelitian ini.
2. Pengaruh Citra Mereksecara parsial terhadap Keputusan Pembelian
Secara parsial citra merek tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian kartu Indosat Ooredoo di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, ditunjukkan dengan pengujian hipotesisnya yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,449 lebih besar dari 0,05 yang berarti hipotesis pertama ditolak.
3. Pengaruh Perluasan Merek secara parsial terhadap Keputusan
Pembelian
4. Pengaruh Kualitas Produk secara parsial terhadap Keputusan
Pembelian
Secara parsial kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian kartu Indosat Ooredoo di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, ditunjukkan dengan pengujian hipotesisnya yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti hipotesis ketiga diterima.
Dengan melihat hasil penelitian diatas dapat dikatakan bahwa penelitian ini memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penelitian-penelitian tersebut, hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu diperoleh nilai Fhitung sebesar 113,653 dan nilai (R2) sebesar 75,6% lebih besar dibandingkan
dengan penelitian yang dilakukan oleh:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ervando (2014) yang meneliti tentang pengaruh citra merek dan perluasan merek terhadap keputusan pembelian Kopiko White Coffee yang menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode purposive sampling memperoleh hasil bahwa. Citra merek dan perluasan merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Kopiko White Coffee. Artinya setiap kenaikan variabel citra merek dan perluasan merek akan menyebabkan kenaikan pada variabel keputusan pembelian Kopiko White Coffee. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu diperoleh nilai Fhitung sebesar 67,569 dan nilai (R2)
2. Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2013)
Penelitian dengan judul “Pengaruh Perluasan Merek dan Kualitas Produk
terhadap Keputusan Pembelian sampo Dove di Semarang”. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode accidental sampling