BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian di laksanakan pada semester genap tahun ajaran
2012-2013. Penelitian di adakan pada semester ganjil karena penelitian ini
mengambil materi di semester ganjil (semester 1 kelas IV). Proses
pembelajaran di semester ganjil mulai diadakan pada bulan agustus
2012 sampai selesai.
2. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN 1 Adiarsa Kecamatan
Kertanegara, Kabupaten Purbalingga.
3. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang di laksanakan
dalam dua siklus di mana tiap siklus terdiri dari dua pertemuan dengan
pembelajaran Snowball Throwing. Penelitian ini di laksanakan oleh 3
orang yaitu Ranum Enggarsari, ibu Titik Setiati, dan Evi Susanti.
Sebagai koordinator dan observer I yaitu Ranum Enggarsari, ibu Titik
Setiati sebagai guru pelaksana dalam pembelajaran, dan Evi Susanti
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas IV SDN 1 Adiarsa,
Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga. Khususnya di kelas
IV, dengan jumlah 25 siswa yang terdiri dari jumlah siswa laki-laki 13
dan jumlah siswa perempuan 12 siswa. Alasan pemilihan kelas IV di
jadikan sebagai subjek penelitian karena kelas tersebut memiliki
motivasi belajar yang rendah sehingga berakibat prestasi belajar rendah.
Kegiatan yang di teliti adalah kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPS
pokok pembelajaran kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber
daya alam dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.
C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian
tindakan Kelas ini diperoleh dengan cara:
a. Teknik Tes
Menurut Arifin (2011: 118), tes merupakan suatu teknik atau
cara yang digunakan dalam rangka melakukan kegiatan
pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan,
penyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau
dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta
Teknik tes ini menggunakan:
Tes tertulis
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti menggunakan
tes tertulis. Tes tertulis dalam bentuk uraian yang di berikan setiap
pertemuan.
b. Teknik Non Tes
Teknik nontes yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:
1). Wawancara
Wawancara dalam Penelitian Tindakan Kelas ini di
pergunakan untuk mendapatkan data atau informasi akhir
dalam pembahasan penelitian yang di peroleh dari hasil
wawancara dengan siswa kelas IV SD Negeri 1 Adiarsa.
2). Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data.
Dokumentasi yang digunakan baik dalam bentuk foto
maupun bacaan lainnya, berupa bukti nyata yang dapat di
gunakan untuk membantu pembuatan laporan penelitian. Pada
penelitian ini, dokumentasi yang di maksud ialah pengumpulan
bukti dan keterangan berupa foto-foto selama kegiatan
penelitian berlangsung.
3). Skala Sikap
Skala sikap di gunakan untuk mengukur sikap seseorang
terhadap objek tertentu. Hasilnya berupa kategori sikap, yakni
di nyatakan dalam bentuk pertanyaan untuk di nilai oleh
responden (siswa). Pertanyaan yang di ajukan di bagi ke dalam
dua kategori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif
(Sudjana, 2010:80).
Menurut Arifin (2011: 159) Dalam mengukur sikap,
terdapat tiga komponen sikap, yaitu ;
1) Kognisi, yaitu berkenaan dengan pengetahuan peserta didik
tentang objek.
2) Afeksi, yaitu berkenaan dengan perasaan peserta didik
terhadap objek.
3) Konasi, yaitu berkenaan dengan kecenderungan berperilaku
peserta didik terhadap objek.
Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku
untuk berbuat sesuatu dengan cara, metode, teknik, dan pola
tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa orang – orang
maupun berupa objek–objek tertentu. Sikap ini mengacu
kepada perbuatan atau perilaku seseorang, tetapi tidak berarti
semua perbuatan identik dengan sikap. Dalam penelitian ini
peneliti akan mengukur rasa ingin tahu belajar siswa dengan
4). Observasi
Menurut Arifin (2011: 153) observasi adalah suatu proses
pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif,
dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi
yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai
tujuan tertentu. Alat yang di gunakan dalam melakukan
observasi disebut pedoman observasi.
Dalam penelitian ini, observasi di lakukan dengan cara
mengamati atau memantau seluruh aktivitas pembelajaran
yang tengah berlangsung, baik aktivitas yang di lakukan siswa
maupun guru. Adapun hal-hal yang akan diamati dalam
aktivitas siswa adalah proses persiapan dan pembelajaran
sisiwa. Sedangkan aktivitas guru yang di amati mulai dari
tahap membuka pelajaran, pelaksanaan variasi stimulus
pembelajaran, pemberian penguatan kepada siswa, sampai
dengan tahap tindak lanjut ataufollow up.
D. Analisis Data
Analisi data di wakili oleh momen refleksi putaran penelitian tindakan
kelas. Dengan menggunakan refleksi peneliti akan mewakili wawasan yang
akan membentuk dalam menfsirkan datanya. Tujuan analisis dalam
perbaikan, peningkatan sebagaimana di harapkan. Adapun rincian cara
analisis data dari teknik Tes dan non tes adalah:
1. Tes
Tes yang di gunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan
akan di laksanakan pada setiap akhir tindakan bertujuan untuk
mengukur pemahaman siswa. Untuk menganalisis hasil tes belajar
maka di gunakan rumus sebagai berikut:
1) Menghitung rata-rata
Rata-rata = x =∑xi Sudjana (2002:67)
N
Keterangan :
X = Nilai rata-rata
∑X = Jumlah seluruh skor
N = Banyaknya subjek yaitu siswa
Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dengan rumus :
TB =∑S ≥ 7 x 100 %
N
Keterangan :
TB = Ketuntasan belajar
∑S ≥ 7 =Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 7
N = Banyaknya siswa
2. Observasi Aktivitas Siswa
Pensekoran untuk skala penilaian dan kriteria penilaian yang
digunakan dengan lembar observasi terhadap aktivitas siswa pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat baik
NP = R x 100 (Purwanto, 2010 102-112)
SM
Keterangan :
NP = Nilai persen yang dicari
R = Skor mentah yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimum
100 = Bilangan tetap
Kriteria penilaian:
<60% : Kurang baik
60%< nilai≤69% : Cukup baik
70%<nilai≤84% : Baik
3. Observasi Aktivitas Guru
Pensekoran untuk skala penilaian dan kriteria penilaian yang di
gunakan dengan lembar observasi terhadap aktivitas guru pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat baik
Untuk menganalisis data yang di peroleh dari lembar observasi
aktivitas guru, menggunakan presentasi dengan rumus:
NP = R x 100
SM
Keterangan:
NP = Nilai presen yang dicari
R = Skor mentah yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimum
100 = Bilangan tetap
(Purwanto, 2010 : 102-112)
Kriteria penilaian:
< 60% : Kurang baik
60%< nilai≤ 69% : Cukup baik
70%< nilai≤84% : Baik
4. Penilaian Karakter
a. Penskoran Skala Sikap Rasa Ingin Tahu belajar siswa.
Menurut Iskandar (2010: 82), skala likert di gunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi, hal ini
secara spesifik telah di tetapkan oleh peneliti, yang selanjutnya
disebut variabel penelitian.Variabel penelitian ini di jabarkan
melalui dimensi-dimensi menjadi variabel kemudian
sub-variabel dijadikan indikator-indikator yang dapat dijadikan sebagai
tolok ukur untuk menyusun item-item pertanyaan atau pernyataan
yang berhubungan dengan variabel penelitian. Misalnya untuk
pernyataan sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju, S: Setuju, TP: Tidak Pasti, TS: Tidak
Setuju dan STS: Sangat Tidak Setuju.
Sikap adalah suatu aspek penghayatan jiwa. Sikap terbentuk
dari hasil pengalaman berupa hasil pergaulan, konsep, dan
penilaian atas suatu peristiwa yang di alami. Untuk menilai seperti
sikap karakter bangsa tentang bersahabat/ berkomunikasi itu dapat
di pergunakan skala likert.
Cara penskoran:
Setiap pernyataan itu ditetapkan dahulu sifatnya, apakah
positif atau negatif. Apabila pernyataan itu positif, maka skornya:
Apabila pernyataan itu negatif, maka skornya:
SS = 1, S =2, TP = 3, TS = 4 dan STS = 5
Pengukuran Rasa ingin tahu dan kemandirian siswa
didasarkan pada rata – rata skor yang diperoleh siswa dan
kemudian diambil kesimpulan sesuai dengan kriteria sebagai
berikut :
Jumlah skor kriteria = skor butir item maksimal x jumlah item x jumlah responden.
Dari rumus tersebut dapat di interpretasikan dalam persentase
ketuntasan seperti di bawah ini:
Persentase = jumlah skor seluruh data x 100% jumlah skor kriteria
Kriteria :
Presentase≤ 20%= rasa ingin tahu sangat rendah
20%≤ presentase ≤ 40% = rasa ingin tahu rendah
40%≤ presentase ≤ 60% = rasa ingin tahu sedang
60%≤ presentase ≤ 80% = rasa ingin tahu tinggi
80%≤ presentase ≤ 100%=rasa ingin tahu sangat tinggi
(Iskandar, 2010:93)
E. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas menurut Mulyasa, (2009:11) merupakan
suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik
bersama-sama dengan pesert didik atau oleh pesertadidik di bawah
bimbingan dan arahan guru dengan maksud untuk memperbaiki dan
meningkatkan pembelajaran.
Penelitian ini di rencanakan dua siklus, apabila belum berhasil akan
di lanjutkan pada siklus berikutnya. Model PTK yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah model PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart yang
menggunakan sistem spiral refleksi yang terdiri dari beberapa siklus.
Dalam model kemmis dan Mc Taggart di jelaskan bahwa di dalam saru
siklus atau putaran terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan
(reflecting). Hanya saja, komponen acting dengan observing di jadikan
satu kesatuan karena antara implementasi acting dan observing merupakan
dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya kedua kegiatan haruslah
di lakukan dalam satu kesatuan waktu, begitulah berlangsungnya suatu
tindakan begitu pula observasi juga harus di laksanakan. Adapun model
dan penjelasan untuk masing-masing tahap di gambarkan oleh bagan di
Diagram Siklus PTK
(Arikunto, dkk 2010:16)
Pengertian siklus ini adalah perputaran kegiatan yang terdiri dari
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Prosedur penelitian ini
merupakan siklus kegiatan yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing
siklus meliputi:
1. Perencanaan
Perencanaan yaitu rencana tindakan apa yang akan di lakukan
untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap
sebagai solusi. Perencanaan tindakan yaitu menyusun rencana tindakan
dan penelitian tindakan yang akan di laksanakan dalam pembelajaran
IPS untuk mencapai tujuan penelitian. Perencanaan tersebut yaitu Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
dengan membuat rencana pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing sebaik mungkin dan
dapat di laksanakan secara efektif dalam berbagai situasi lapangan.
Pada tahap ini juga di persiapkan beberapa instrument penelitian yaitu
lembar observasi siswa dan guru, lembar penelitian, angket motivasi
dan tes hasil belajar yang di gunakan selama melaksanakan tindakan.
2. Tindakan
Tahap tindakan merupakan tahap apa yang akan di lakukan oleh
guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau
perubahan yang di inginkan. Pelaksanaan tindakan di lakukan
berdasarkan rencana tindakan yang telah di buat. Pelaksanaan tindakan
ini di lakukan oleh guru sebagai guru kelas, tetapi dalam proses
observasi di lakukan oleh observer yang di bantu oleh teman sejawat
dengan menggunakan beberapa alat instrument penelitian yaitu lembar
observasi guru dan siswa, lembar wawancara dan angket motivasi serta
tes prestasi belajar siswa. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua
siklus, setiap siklus disajikan dalam dua pertemuan.
3. Observasi
Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari dua
tindakan yang di laksanakan atau di kenakan terhadap siswa. Tahap
observasi atau pemantauan merupakan upaya mengamati pelaksanaan
tindakan. Adapun fungsi pokok observasi adalah untuk mengetahui
mengahsilakan perubahan yang di ingankan. Observasi di lakukan
untuk mengamati aktivitas perilaku dan keadaan yang berhubungan
dengan pembeljaran.
4. Refleksi
Refleksi yaitu peneliti mengkaji, meliahat dan
mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai
criteria. Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang
perubahan yang terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, maupun
peneliti. Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk
memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil
perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan oleh peneliti.
Pada tahap ini merenungkan kembali apa yang telah di laksanakan di
dalam tindakan. Apabial hasil dari tindakan tersebut baik, maka
tindakan selanjutunya dapat dilanjutkan, tetapi apabila dalam tindakan
itu perlu adanya perbaikan, maka tindakan tersebut perlu diulangi
secara keseluruhan. Dalam tahap refleksi peneliti mengadakan diskusi
dengan observer di setiap akhir tindakan. Diskusi di lakukan
berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara dengan siswa secara
langsung. Untuk menyusun tindakan selanjutnya selain itu juga
peneliti merefleksi diri dengan melihat data observasi apakah kegiatan
F. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas ini di katakan berhasil apabila sudah ada
kenaikan antara motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa dari
kondisi awal, setelah di lakukan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Snowball Throwing sampai selesainya tindakan.
Adapun rincian keberhasilan penelitian ini adalah:
1. Peningkatan rasa ingin tahu siswa belajar IPS dinyatakan berhasil
jika secara klasikal sudah ada peningkatan rasa ingin tahu siswa
belajar IPS pada setiap siklusnya
2. Adanya peningkatan prestasi belajar IPS sekurang-kurangnya 85%
jumlah siswa telah memnuhi KKM mata pelajaran IPS yaitu dengan