• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT KELAS IV SD NEGERI 2 PEKUNCEN - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT KELAS IV SD NEGERI 2 PEKUNCEN - repository perpustakaan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu proses memperoleh pengetahuan dalam kehidupan manusia, dengan pendidikan, manusia mampu meningkatkan ketrampilan, kecerdasan dan ahlak mulia. Menurut Syah (2010:10) pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Setiap manusia berhak memperoleh pendidikan untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupannya. Manusia memperoleh pendidikan melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu pendidikan formal, informal dan non formal. Pendidikan formal merupakan usaha secara sadar, terarah dan terencana seperti dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa:

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

(2)

Mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dirinya, lingkungan tempat tinggal, dan pengetahuan kondisi geografi. Alma dalam Susanto (2013: 141) menyatakan bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial program pendidikan pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosial yang bahannya diambil dari berbagai disiplin ilmu, seperti, sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, politik dan psikologi.

Keberhasilan proses pembelajaran ilmu pengetahuan sosial dipengaruhi oleh berbagai aspek, baik guru, metode pembelajaran dan sarana yang mendukung proses belajar. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran, keberhasilan pembelajaran di dalam kelas sangat dipengaruhi kepiawaian guru dalam memilih model belajar. Penggunaan model yang tidak tepat dapat menimbulkan permasalahan di dalam proses pembelajaran dan dapat menghambat keberhasilan proses pembelajaran. Penggunaan model yang tepat dalam proses belajar ilmu pengetahuan sosial dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar.

(3)

Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran memiliki dampak positif terhadap prestasi belajar siswa. Menurut Arifin (2013:12) prestasi belajar merupakan masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang kemampuannya masing-masing. Siswa juga akan menjadi seorang warga negara yang berkarakter bangsa Indonesia, cerdas, trampil, dan bertanggungjawab sehingga dapat berperan aktif dalam masyarakat, salah satunya diterapkan melalui IPS.

Observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru kelas IV memperoleh hasil bahwa, pembelajaran IPS yang terjadi di SD Negeri 2 Pekuncen khususnya kelas IV dalam pelaksanaannya masih menunjukkan adanya permasalahan. Pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, siswa cenderung hanya mendengarkan saja ketika guru mengajukan pertanyaan dan siswa kurang mampu menjawab pertanyaan guru, dan apabila diberi kesempatan untuk bertanya siswa hanya berbisik-bisik dengan teman sebangkunya. Hal ini membuktikan bahwa keaktifan siswa masih sangat rendah terhadap pembelajaran IPS. Siswa lebih banyak terlihat diam dan hanya menunggu instruksi dari guru sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

(4)

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Tengah Semester Gasal

No. Ketuntasan Nilai Jumlah Siswa Persentase(%)

1. ≥ 75 8 40%

2. < 75 12 60%

Rata-rata 68,8

Hasil Ulangan Tengah Semester (UTS) mata pelajaran IPS kelas IV semester I dengan jumlah 20 siswa, 8 siswa atau 40% mendapatkan nilai tuntas diatas KKM dan 12 siswa atau 60% masih belum tuntas KKM. Rata-rata secara keseluruhan dalam satu kelas adalah 68,8 masih dibawah nilai ketuntasan. Permasalahan pada pembelajaran IPS terjadi karena siswa cenderung pasif dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Hasil dari wawancara guru kelas IV mengatakan bahwa kemauan siswa untuk menggali informasi melalui berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan dari guru masih kurang.

(5)

siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka.

Turnamen pada Team Games Tournament (TGT) yang dilaksanakan adalah permainan akademik. Permainan akademik menurut Maisaroh (2011:152) merupakan permainan melibatkan siswa dan anggota tim lainnya untuk memberi skor terhadap kelompokknya. Permainan akademik memudahkan materi yang disampaikan agar lebih menarik dan mudah dipahami siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournament (TGT) ini akan meningkatkan keaktifan berupa kerja sama antar

anggota kelompok maupun keaktifan individu untuk menjawab pertanyaan dalam permainan akademik. Model pembelajaran kooperative tipe Team

Games Tournament (TGT) mengatasi masalah aktivitas belajar siswa pada

mata pelajaran IPS dan nantinya pembelajaran menjadi menyenangkan bagi siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang didapatkan, bahwa terdapat beberapa masalah dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Pekuncen. Untuk memecahkan masalah tersebut, peneliti menggunakan model pembelajaran

Team Games Tournament (TGT). Adapun rumusan masalahnya yaitu

“Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament

(6)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) siswa kelas IV SD Negeri 2 Pekuncen tahun ajaran 2017/2018.

2. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) siswa kelas IV SD Negeri 2 Pekuncen tahun ajaran 2017/2018

D. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini mempunyai beberapa manfaat, yaitu: 1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dari penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang penerapan metode pembelajaran

Teams Games Tournament (TGT) dalam proses pembelajaran, selain itu

penelitian ini dapat menjadi dasar guru agar mencoba menerapkan metode pembelajaran yang lain.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

(7)

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan dalam menunjang pembelajaran siswa dan menjadi acuan bagi guru, untuk menerapkan macam-macam metode pembelajaran yang lain khususnya mata pelajaran IPS.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini membantu peneliti memperoleh pengetahuan dam pengalaman baru, penggunaan model pembelajaran Teams Games

Tournament (TGT ) dalam pembelajaran.

d. Bagi Sekolah

1) Penelitian ini memberikan khasana ilmu pengetahuan tentang penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).

Gambar

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Tengah Semester Gasal

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah dalam hal ini adalah pihak yang menjadi penengah atau mediator dalam wacana rekonsiliasi antara etnis Minangkabau dan Batak terkait sejarah masa lalu, dan

Tulisan ini dikedepankan sebagai usaha untuk memberikan pemahaman dan pemaknaan yang tepat, mengenai Islam dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sebagai sebuah

* Ordering Services Framework for Earth Observation Products Interface Standard / 1.0. OGC

INSIDEN INFEKSI SALURAN KEMIH BERDASARKAN HITUNG LEUKOSIT PADA WANITA HAMIL TRIMESTER III PERIODE SEPTEMBER-OKTOBER 2015 DI RUMAH SAKIT

Another Disisis, utilization of the graphics card into the era of General Purpose Graphical Processing Units ( GPGPU ) , namely the use of graphics cards to work umum.GPU

Metode evaluasi yang digunakan berdasarkan Kualitas dan Biaya, dimana untuk Evaluasi Kualitas dilakukan terhadap Penawaran File I meliputi administrasi dengan

KONTEN-KONTEN TERTENTU. SEHINGGA GURU AKAN TERUS BERUSAHA AGAR TATARAN BELAJAR TEPAT, PEMIKIRAN DAN TINDAKAN PEMBELAJARAN AKAN TETAP FOKUS DALAM KETERAMPILAN BERPIKIR DAN

• Risiko yang timbul akibat perubahan suku bunga dan nilai pasar surat berharga yang terjadi pada saat bank.