• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH KELAS V (LIMA) SD NEGERI MENGANTI - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH KELAS V (LIMA) SD NEGERI MENGANTI - repository perpustakaan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan di sekolah dasar (SD) ibarat pondasi atau dasar bagi siswa untuk mendapatkan pendidikan sekaligus langkah untuk dapat melanjutkan pendidikan pada tingkat sekolah menengah. Sekolah dasar sebagai dasar pemerolehan pendidikan bagi siswa, haruslah bisa menjadi tempat belajar yang menyenangkan bagi siswa. Apabila proses pendidikan berlangsung dengan baik, maka hasil pendidikan yang dicapai oleh peserta didik juga baik. Salah satu proses pendidikan yang sangat penting adalah proses belajar mengajar.

Proses belajar dikatakan baik jika dalam proses belajar mengajar bukan saja dilihat dari hasil belajar, tetapi juga dilihat dari proses berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan baik jika dalam proses belajar mengajar bukan hanya guru yang aktif dalam pembelajaran, tetapi lebih melibatkan siswa untuk aktif. Siswa yang terlibat aktif dalam pembelajarannya, pembelajaran akan bermakna bagi siswa.

(2)

pembelajaran hanya terjadi pentransferan ilmu dari guru kepada peserta didik, maka siswa hanya mengetahui materi pelajaran bukan memahaminya. Kegiatan pembelajaran tersebut hanya berorientasi pada penguasaan materi pelajaran. Kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi pelajaran, maka materi hanya dapat diingat oleh siswa pada waktu jangka pendek saja yaitu pada saat pembelajaran berlangsung dan akan lupa apabila pembelajaran sudah terlewatkan lama.

Sosok guru sebagai pendidik merupakan kunci utama dalam kegiatan belajar. Tercapai tidaknya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan juga ditentukan oleh guru. Guru harus memiliki kemampuan dasar agar dapat menjadi guru yang profesional, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu kemampuan yang harus dimilki oleh guru adalah guru memiliki pengetahuan tentang model pembelajaran dan dapat menggunakan model pembelajaran tersebut dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakannya.

(3)

pelajaran serta waktu yang tersedia untuk pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran maka tujuan pembelajaran akan dapat tercapai.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran wajib di SD. Mata pelajaran IPS diberikan kepada siswa SD mulai dari kelas satu sampai kelas enam. Mata pelajaran IPS diberikan hanya tiga jam pelajaran yaitu 3 x 35 menit dalam satu minggu. Waktu yang tersedia untuk pembelajaran IPS masih kurang karena cakupan materi IPS sangat luas. Mata pelajaran IPS merupakan bekal bagi siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat pada masa sekarang maupun masa yang akan datang, karena materi IPS berkaitan dengan kehidupan sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

(4)

Waktu yang tersedia untuk mata pelajaran IPS dalam satu minggu hanya 3 x 35 menit (3 jam pelajaran). Waktu yang tersedia untuk mata pelajaran IPS masih sangat kurang, karena cakupan materi sangat luas. Jadi waktu yang tersedia tidak cukup untuk menyampaikan materi, walaupun materi tersampaikan semua namun tidak dapat tersampaikan secara maksimal. Pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru selama ini kurang bervariasi dalam menggunakan metode ataupun model pembelajaran, dan guru lebih dominan menggunakan metode ceramah. Penggunaan metode ceramah yang dominan membuat pembelajaran kurang menarik perhatian siswa, sehingga siswa kurang memahami materi dan mudah lupa terhadap materi yang telah dipelajari.

Hasil belajar yang dinilai oleh guru selama ini hanya hasil belajar pada aspek kognitif. Hasil belajar yang lain yang lain yaitu hasil belajar aspek afektif dan psikomotor belum pernah dinilai oleh guru.

(5)

pembelajaran role playing menjadikan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered), sedangkan guru sebagai fasilitator.

Model pembelajaran role playing dapat menampilkan materi yang bersifat abstrak menjadi lebih konkret. Materi IPS pada kelas V semester II, adalah materi tentang sejarah. Materi sejarah merupakan materi yang bersifat abstrak, jika guru hanya menyampaikan materi tersebut dengan bercerita tanpa memilih model pembelajaran yang bisa menjadikan materi menjadi konkret.

Model pembelajaran role playing memiliki beberapa kelebihan diantaranya:

1. Siswa mempunyai pengalaman yang nyata atau seperti berada dalam suasana saat kejadian berlangsung, karena materi pelajaran bukan hanya saja disampaikan oleh guru tetapi siswa mempraktekan kejadian yang sebenarnya. 2. Siswa lebih paham terhadap materi pelajaran karena siswa mengalami atau

menyaksikan kejadian atau peristiwa secara langsung.

3. Ingatan siswa lebih tahan lama karena siswa melihat atau mempraktekan secara langsung.

4. Menjadikan pengetahuan yang abstrak menjadi konkret.

5. Pembelajaran berpusat pada siswa (student centered), guru hanya sebagai fasilitator.

(6)

Belanda, karena materi tersebut bersifat abstrak sehingga dengan model pembelajaran role playing materi dapat ditampilkan menjadi lebih konkret sehingga siswa mempunyai gambaran tentang keadaan yang sebenarnya dari peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam penjajahan Jepang maupun Belanda.

Melihat kelebihan-kelebihan model pembelajaran role playing maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Perjuangan Melawan Penjajah Kelas V (Lima) SD Negeri Menganti”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu:

1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran role playing terhadap hasil belajar siswa pada aspek kognitif mata pelajaran IPS siswa kelas V (lima) SD Negeri Menganti?

2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran role playing terhadap hasil belajar siswa pada aspek afektif mata pelajaran IPS siswa kelas V (lima) SD Negeri Menganti?

(7)

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran role playing terhadap hasil belajar aspek kognitif mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Menganti. 2. Untuk mengetahui pengaruh model role playing terhadap hasil belajar aspek

afektif mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Menganti.

3. Untuk mengetahui pengaruh model role playing terhadap hasil belajar aspek psikomotor mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Menganti.

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah memberikan sumbangan pemikiran/ informasi tentang pengaruh model pembelajaran role playing terhadap hasil belajar siswa kelas V sekolah dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

2. Manfaat Praktis

Referensi

Dokumen terkait

Setiap orang pasti mengalami perasaan takut akan kematian. Namun kematian tidak membuat Yesus menjadi takut. Ia rela menderita dan wafat di kayu salib untuk menebus dosa manusia.

Analisis yang digunakan untuk mengetahui pendapatan petani yaitu dengan mengurangi penerimaan dengan total biaya, R/C digunakan untuk mengtahui setiap musim panen

Selanjutnya sebelum membuat gulungan kumparan terlebih dahulu dibuat rancangan sesuai kondisi motor yang telah dibongkar sehingga akan diperoleh kebutuhan material,

Seluruh proses yang dilakukan terhadap citra training digunakan sebagai input dalam algoritma NFL adalah tiap citra konversi ke citra grayscale , kemudian dihitung dengan

[r]

Make sure you cover all the bases – do you need them to sign a contract, have you explained your terms and conditions. Don’t shy away from the discussion about invoicing

[r]

“kita sebagai pendidik tidak boleh memandang masalah secara hitam-putih pak, diah itu telah banyak menanggung beban hidup, sudah selayaknya kita ikut mendampingi dan membantunya ,bukan malah menambah