• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variable penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 118). Adapun objek dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Dimana hasil produksi celana jeans dan jaket jeansmenjadi variabel terikat, sedangkan modal, tenaga kerja, kain jeans, obat-obatan pewarna jeans, benang, kancing dan resleting menjadi variable bebas.Penelitian ini dilakukan pada industri jeans dengan sfesifik produk berupa celana jeans dan jaket jeans yang berlokasi di Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Metode deskriptif menurut M. Nazir (2005:54) adalah “suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.” Sehingga metode deskriptif analitik merupakan penyelidikan deskriptif yang berusaha mencari pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang atau yang muncul pada saat penelitian berlangsung.

1.3Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto(2006: 130) menyatakan bahwa populasi adalah seluruh subjek penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah industri jeans di Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung diketahui bahwa jumlah pengusaha jeans di Kecamatan

(2)

Kutawaringin berjumlah 30 orang yang tersebar di sebelasDesa, yaitu Desa Buninagara, Desa Cibodas, Desa Cilame, Desa Gajah Mekar, Desa Jatisari, Desa Jelegong, Desa Kopo, Desa Kutawaringin, Desa Padasuka, Desa Pameuntasan dan Desa Sukamulya.

Populasi dapat berupa sekelompok manusia, nilai-nilai, tes, gejala, pendapat, peristiwa-peristiwa, benda, dan lain-lain. Menurut Sugiyono (2011:80), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek. Subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.

Suharsimi Arikunto (2006:134) mengemukakan bahwa:

“Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.Tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.

Adapun yang menjadi data dalam penelitian ini adalah sensus.Menurut Kerlinger (Riduwan, 2010:49), “Penelitian sensus adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut”.

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah pengusaha yang melakukan produksi sendiri dengan spesifik pada industri jeans jenis produk jeans yang diteliti adalah produk jeans dengan jenis produksi celana jeans dan jaket jeans.Populasi pengusaha jeans di Kecamatan Kutawaringin berjumlah 30 orang, berdasarkan hasil survey pada 2 kelompok jenis produk jeans yang tersebar di sebelas Desa di Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2011:81), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel.

Karena penelitian ini merupakan penelitian sensus, maka pengambilan sampelnya dilakukan secara keseluruhan, dimana jumlah sampel akan sama dengan jumlah populasi,

(3)

berjumlah 30 orang, berdasarkan hasil survey pada 2 kelompok jenis produk jeans yang tersebar di sebelas Desa di Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.pada penelitian ini sampelnya meliputi pengusaha jeans di Kecamatan Kutawaringin

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131). Sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sampel menurut Sugiyono (2003:11) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian sampel yang diteliti menggunakan teknik sampel bertingkat (Multi Stage Sampling) dengan 3 kali tingkatan. Adapun tingkatan pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:

3.4 Operasional Variabel

Untuk menghindarkan kekeliruan dalam menafsirkan masalah, maka dalam penelitian ini penulis membatasi variabel yang akan diukur, sehingga variabel-variabel yang akan diteliti diberi batasan-batasan secara operasional sebagai berikut:

Jumlah Industri Kecil di Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung Berjumlah 124

Jumlah Konveksi Jeans dengan Sfesisik Produk Celana Jeans dengan Jaket Jeans yang Tersebar di 11 desa Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung Berjumlah

Celana Jeans 17 kelompok dan Jaket Jeans 13 kelompok

Sampel untuk celana jeans = 17 kelompok (menggunakan teknik sampling jenuh yaitu semua populasi menjadi sampel)

Sampel untuk jaket jeans = 13 kelompok (menggunakan teknik sampling jenuh yaitu semua populasi menjadi sampel)

(4)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Analitis Skala

Ukuran Hasil

Produksi (Y)

Hasil keseluruhan yang diperoleh dari proses produksi celana jeans dan jaket jeans selama satu bulan produksi (dihitung dalam rupiah)

 Jumlah celana jeans dan jaket jeans yang

dikeluarkan pada bulan terakhir (kodi)

 Harga celana jeans dan jaket jeans setiap kodi (Rp)

Rasio

Modal (X1)

Jumlah seluruh modal yang dimiliki oleh perusahaan untuk aktivitas produksi.

- Jumlah seluruh modal tetap yang dimiliki oleh pengusaha celana jeans dan jaket jeans (Rp)

 Mesin Jahit untuk Celana Jeans dan Jaket Jeans (unit)

Rasio

Tenaga Kerja (X2)

Biaya keseluruhan tenaga kerja yang dikeluarkan untuk menghasilkan celana jeans dan jaket jeans dalam satu bulan produksi (dihitung dalam rupiah)

 Jumlah tenaga kerja tiga bulan produksi (orang)

 Besarnya upah tenaga kerja tiga bulan produksi (Rp)

Rasio

Kain Jeans (X3)

Bahan yang membentuk bagian integral produk jadi. Kain jeans yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, pembelian import atau dari pengolahan

sendiri(dihitung dalam rupiah)

- Jumlah kain jeans tiga bulan produksi (m) - Biaya keseluruhan kain

celana jeans dan jaket

jeans (Rp) Rasio

Pewarna Jeans (X4)

Diferensiasi produk celana jeans dan jaket jeans dipergunakan obat-obatan pewarna jeans dengan tenaga kerja memiliki kreatifitas tinggi dalam proses produksi maka akan terciptanya produk baru sejenis tetapi berbeda corak, sehingga dengan corak dan bentuk baru akan

menimbulkan keunikan tersendiri yang berbeda dengan pesaing lain sehingga hasil produksi akan menarik

-Jumlah pewarnajeans tiga bulan produksi (kg) - Biaya keseluruhan

pewarna jeans meliputi biaya keseluruhan obat-obatan pewarna dan harga pewarnaan celana jeans dan jaket jeans (Rp)

(5)

selera konsumen (dihitung dalam rupiah)

Benang (X5)

Tali yang halus yang dipintal dari kapas, sutera, rami dan sebagainya ada yang untuk menjahit dan ada pula yang ditenun sehingga kain jeans menjadi beraturan tak putus-putus(dihitung dalam rupiah)

- Jumlah benang tiga bulan produksi (biji)

- Biaya keseluruhan benang celana jeans dan

jaket jeans (Rp) Rasio

Kancing (X6)

Alat untuk menutup bagian pakaian (celana, jaket dan sebagainya yang harus ditutup.

- Jumlah kancing tiga bulan produksi (sachet) - Biaya keseluruhan

kancing celana jeans dan jaket jeans (Rp)

Rasio

Resleting (X7)

Alat untuk menutup bagian pakaian (celana, jaket dan sebagainya yang harus ditutup.

- Jumlah resleting tiga bulan produksi (sachet) - Biaya keseluruhan

resleting celana jeans dan jaket jeans (Rp)

Rasio

3.5 Sumber dan Jenis Data

Sumber data dalam penelitian yaitu sumber data primer yang diperoleh melalui penyebaran angket kepada pengusaha celana jeans dan jaket jeans yang menjadi sampel dalam penelitian. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung (DISKOPERINDAG), Kecamatan Kutawaringin, Desa-Desa di Kecamatan Kutawaringin dan artikel dalam internet.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Adapun pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan cara:

a. Studi observasi, yaitu dengan cara meneliti secara langsung industricelana jeans dan jaket jeans di Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.

b. Wawancara, dilakukan untuk memperoleh informasi secara langsung dengan

tanya jawab lisan kepada para responden yang digunakan sebagai pelengkap data.

(6)

c. Angket, Yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi sampel dalam penelitian.

d. Studi literatur, Yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh data-data dari buku-buku, laporan ilmiah, media cetak dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda (multiple regression) melalui fungsi Cobb-Douglas. Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program komputer Econometric Views (EViews) versi 7.1. Tujuan Analisis Regresi Linier Berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat.

Berikut adalah proses alur analisis data dalam penelitian dan dapat dilihat pada Gambar 3.1.

(7)

Gambar 3.1 Alur Analisa Data

3.7.1 Menghitung Koefisien Regresi

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, dilakukan melalui fungsi produksi Cobb-Douglass. Secara matematis, fungsi Cobb-Douglass dapat dituliskan seperti persamaan berikut :

Q = f (M, TK) (secara umum)

Q = boMb1TKb2 (secara lebih spesifik)

(Soekartawi, 1994:141) Dimana:

Q = jumlah produksi bo = indeks efisiensi

M = modal b1 = elastisitas input modal

ANGKET PENELITIAN

DATA VARIABEL PENELITIAN

UJI ASUMSI KLASIK

TAs(Y)

DESKRIPSI VARIABEL PENELITIAN

MENGHITUNG EFISIENSI DAN SKALA PRODUKSI

UJI HIPOTESIS LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 5 LAMPIRAN 7 PEMBAHASAN DAN HASIL

(8)

TK = tenaga kerja b2 = elastisitas input tenaga kerja

Persamaan diatas menggambarkan fungsi produksi yang menggunakan dua input variabel (modal dan tenaga kerja), namun jika terdapat lebih dari dua input variabel maka formula fungsi Cobb-Douglass dapat ditulis sebagai berikut:

Y = a X1b1 X2b2 ...Xibi ...Xnbn eu

(Soekartawi, 1994:154) Bila fungsi Cobb-Douglass tersebut dinyatakan oleh hubungan Y dan Xmaka : Y = f (X1,X2,...,Xi,...,Xn)

Jika memasukan variabel dalam penelitian maka diperoleh model persamaan sebagai berikut:

Y = f(X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7)

Maka model Cobb-Douglas dalam penelitian ini adalah: Y = a X 1b1,X 2b2, X 3b3,X 4b4, X 5b5, X 6b6,X 7b7, e

Dimana:

Y = Hasil produksi

a,b = Besaran yang akan diduga

X1 = modal X2 = tenaga kerja X3 = kain jeans X4 = pewarna jeans X5 = benang X6 = kancing X7 = resleting

e = Logaritma natural, e=2,718

Untuk memudahkan persamaan di atas, maka persamaan tersebut diubah menjadi bentuk linier berganda dengan cara menglogaritmakan persamaan tersebut. Pendugaan parameter dapat dilakukan dengan menggunakan analisis dan metode kuadrat terkecil (OLS: Ordinary Least Square) yang diperoleh melalui frekuensi logaritma fungsi asal sebagai berikut:

(9)

ln Y = ln a + ln b1 ln X1 + ln b2 ln X2 + ln b3 ln X3 + ln b4 ln X4 + ln b5 ln X5 + lnb6 ln X6 + ln b7 ln X7

Dengan memisalkan Y = ln Y; A = ln a; bk = Bk; ln Xi, maka model estimasi regresi sebagai berikut :

Y = A + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 Dimana:

a = konstanta yang pada X1, X2, X3, X4, X5, X6,X7 sama dengan nol

bi = elastisitas produksi masing-masing faktor

X1 = modal X2 = tenaga kerja X3 = kain jeans X4 = pewarna jeans X5 = benang X6 = kancing X7 = resleting

Rumus untuk membuat persamaan regresi berganda : n.bo + b1 Σ X1 + b2 Σ X2 = Σ Y bo Σ X1 + b1 Σ X12 + b2 Σ X1.X2 = Σ X1Y bo Σ X2 + b1 Σ X2.X1 + b2 Σ X22 = Σ X2Y (Rohmana, Yana. 2010:62)

Rumus untuk memperoleh nilai koefisien regresi : a = Ῡ - bẌ b = n Σ XiYi – Σ Xi Σ Yi atau, n Σ Xi2 – (Σ Xi2) b = n xiyi Σ xi2 Dimana:

(10)

xi = Xi - Ẍ yi = Yi - Ῡ

Persamaan diatas dapat dengan mudah diselesaikan dengan cara regresi berganda pada persamaan tersebut terlihat bahwa nilai b1, b2, b3, b4, b5, b6 dan b7 adalah tetap walaupun variabel yang terlihat telah dilogaritmakan. Hal ini dapat dimengerti karena b1, b2,b3, b4, b5,b6 dan b7 pada fungsi Cobb-Douglass adalah sekaligus menunjukan elastisitas X terhadap Y, sehingga ada tiga kemungkinan fase yang akan terjadi:

Σbi <1 decreasing returns to scale

Σbi >1 increasing returns to scale

Σbi =1 constant returns to scale

(Soekartawi, 1994 : 40)

3.7.2 Menghitung Efisiensi Produksi

Efisiensi adalah salah satu cara untuk menilai efisiensi. Dalam pengertian yang umum, suatu perusahaan yang efisien adalah suatu perusahaan yang dalam produksinya menghasilkan barang atau jasa dengan cepat, lancar dan dengan pemborosan yang minimum. Dalam hubungannya dengan organisasi industri, istilah efisiensi berhubungan dengan cara yang paling produktif untuk memanfaatkan sumber-sumber daya yang langka. Dalam hal ini, secara umum dikenal tiga jenis efisiensi, yaitu efisiensi teknik efisiensi harga dan efisiensi ekonomi.

3.7.2.1 Efisiensi Teknik

Efisiensi teknik menyangkut jumlah maksimum output yang dapat dihasikan dengan penggunaan input tertentu, dan dengan teknologi tertentu. Suatu perusahaan mungkin secara teknologi lebih efisien dari yang lain kalau perusahaan tersebut memproduksi tingkat output yang sama dengan satu atau lebih sedikit input fisik. Karena proses produksi yang berbeda tidak semua perusahaan efisien secara teknologi.

(11)

Secara matematis, efisiensi teknik dapat diketahui melalui elastisitas produksinya (Ep) :

atau

(Soekartawi, 1994 : 40) Karena ΔY/ΔX adalah Marginal Psysical Product (MPP) dan Y/X adalah

Average Psysical ProductI (APP).

Efisiensi teknis akan tercapai pada Ep = 1, yaitu :

atau MPP=APP

(Soekartawi, 1994 : 40) Efisiensi teknis selain dapat diketahui dari tingkat elastisitas produksi juga merupakan koefisien regresi dari fungsi Cobb-Douglas. Efisiensi teknis tercapai pada saat koefisien regresi = 1 atau pada saat produksi rata-rata tertinggi (Ep / Σ bi = 1 ). Untuk mengetahui efisiensi teknis faktor produksi dapat dilihat melalui tingkat elastisitas (Σ bi), yaitu jika :

a) Σ bi=1, berarti keadaan usaha pada kondisi ”Constant Returns to Scale”. Dalam keadaan demikian penambahan faktor produksi akan proporsional dengan penambahan produksi yang diperoleh.

b) Σ bi<1, berarti keadaan usaha pada kondisi ”Decreasing Returns to Scale”.

Dalam keadaan demikian, dapat diartikan bahwa proporsi penambahan faktor produksi melebihi proporsi penambahan produksi.

c) Σ bi>1, berarti keadaan usaha pada kondisi ”Increasing Returns to Scale”. Ini artinya bahwa proporsi penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang proporsinya lebih besar.

(12)

3.7.2.2 Efisiensi Harga

Efisiensi harga mencerminkan kemampuan untuk menggunakan input dengan proporsi yang optimal pada masing-masing tingkat harga input dan teknologi yang dimiliki sehingga produksi dan pendapatan yang diperoleh maksimal, pada dasarnya tujuan pengusaha dalam mengelola perusahaannya adalah untuk meningkatkan produksi dan pendapatan. Tingkat produksi dan pendapatan usaha jeans sangat ditentukan oleh efisiensi pengusaha dalam mengalokasikan sumberdaya yang dimilikinya ke dalam berbagai alternatif aktivitas produksi.

Untuk menghitung efisiensi harga, dapat dianalisis dengan memenuhi syarat kecukupan sebagai berikut :

(Soekartawi, 1994 : 40) Keterangan :

MP = Marginal Product masing- masing faktor produksi

P = Harga masing – masing faktor produksi

X1 = modal X2 = tenaga kerja X3 = kain jeans X4 = pewarna jeans X5 = benang X6 = kancing X7 = resleting

Secara matematis ditulis dengan persamaan sebagai berikut :

Efisiensi Harga =

Produk Marginal = bi.

(Soekartawi, 1994 : 40) Keterangan:

(13)

bi = Elastisitas produksi

Y = Rata-rata hasil produksi

Xi = Rata-rata faktor produksi

Px = Harga Faktor Produksi

Efisiensi akan tercapai apabila perbandingan antara Produk Marginal (PM) dengan Harga Faktor Produksi (Px) = 1. (Soekartawi, 1994 : 40)

3.7.2.3 Efisiensi Ekonomi

Efisiensi ekonomi merupakan perbandingan antara nilai marjinal dengan harga faktor produksi, dari masing-masing faktor produksi yang digunakan. Efisiensi ekonomi timbul bila input dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga suatu tingkat output diproduksi dengan biaya yang lebih rendah dari yang lainnya. Peningkatan efisiensi terjadi bila output yang ada atau tingkat output dihasilkan dengan biaya yang lebih rendah. Tidak seperti efisiensi teknik atau teknologi, efisiensi ekonomi memungkinkan membandingkan proses produksi yang berbeda. Persaingan biasanya dipandang oleh ahli-ahli ekonomi untuk mendorong perusahaan individual atau agen-agen ekonomi dalam mengejar efisiensi. Efisiensi meningkatkan kemungkinan bisnis untuk bertahan dan berhasil, serta sumberdaya yang langka dipakai sebaik-baiknya. Secara matematis efisiensi ekonomi dapat dirumuskan sebagai berikut :

(Soekartawi, 1994 : 40) Keterangan :

MVP = Marginal Value Product

P = Harga masing-masing faktor produksi

X1 = modal

X2 = tenaga kerja

X3 = kain jeans

X4 = pewarna jeans

(14)

X6 = kancing

X7 = resleting

Kemudian rumus dari efisiensi ekonomi adalah

(Soekartawi, 1994 : 40) Dimana bi merupakan koefisien regresi atau koefisien elastisitas. Untuk mengetahui efisiensi faktor produksi dengan menggunakan rasio antara marginal Value Product (MVP) dan nilai satu unit faktor produksi (Px), jika :

MVPx1 / Px1 > 1 artinya penggunaan input X belum mencapai efisiensi optimum.

Untuk mencapai efisien input X perlu ditambah.

MVPx1 / Px1 = 1 artinya penggunaan input X sudah mencapai efisiensi optimum.

Maka input X harus dipertahankan.

MVPx1 / Px1 < 1 artinya penggunaan input X sudah melebihi titik optimum (tidak efisien). Untuk mencapai efisien input X perlu dikurangi.

(Soekartawi, 1994:42)

3.7.3 Menghitung Skala Produksi

Untuk menguji skala kenaikan hasil sama dengan satu atau tidak sama dengan satu yang dicapai dalam proses produksi maka digunakan jumlah elastisitas produksi (∑bi). Dari hasil penjumlahan tersebut ada tiga kemungkinan yang terjadi, yaitu :

1) Jika Σbi> 1, berarti sistem produksi jangka panjang berada dalam kondisi skala output yang meningkat (Increasing Returns to Scale)

2) Jika Σbi = 1, berarti sistem produksi jangka panjang berada dalam kondisi skala output yang konstan (Constant Returns to Scale)

3) Jika Σbi< 1, berarti sistem produksi jangka panjang berada dalam kondisi skala output yang menurun (Decreasing Returns to Scale).

(Soekartawi, 1994:154)

3.8 Pengujian Hipotesis

(15)

2 1 2 r n r t    ( Sugiyono, 2004 :184) Uji t dilakukan guna mengetahui tingkat signifikasi secara statistik dari pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kriteria pengujian hipotesis yang digunakan adalah dengan menggunakan α = 0,05 dan derajat bebas (db) n-k-1. Cara pengujiannya akan dilakukan dengan membandingkan thitung dengan tα/2. Adapun kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a) Hipotesis

H0 : secara parsial tidak terdapat pengaruh X1, X2, …, X7 terhadap Y1 H1 : secara parsial terdapat pengaruh X1, X2, …, X7 terhadap Y1 b) Ketentuan :

|t hitung| < t α/2 (H0 diterima, H1 ditolak) |t hitung| > t α/2(H0 ditolak, H1 diterima)

2) Uji F (Uji Hipotesis Simultan)

Untuk mengetahui pengaruh bersama secara keseluruhan terhadap variabel terikat perlu dilakukan uji F atau pengujian koefisien regresi secara simultan dengan derajat bebas v1 = k dan v2 = n-k-1. Menurut Nirwana (1994:25) dalam Dwi Setyanto (2005:63), untuk mengetahui pengaruh secara simultan digunakan rumus:

I I

I I YX YX k i YX YX r R k r k n F 21 1 1    

  atau

2

2 2 2 1 1 1 K I K X X YX X X YX R k R k n F       ( Sugiyono, 2004 :184) maka kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

Uji Hipotesis dapat diketahui dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel sebagai berikut :

(16)

a) Hipotesis

H0 : tidak terdapat pengaruh X1, X2, …, X7 terhadap Y1 H1 : terdapat pengaruh X1, X2, …, X7 terhadap Y1

b) Ketentuan

Jika Fhitung≥Ftabel(n-k-1), maka pengaruh bersama antara variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat adalah signifikan.(H0 ditolak, H1 diterima)

3) Uji R2

Pengujian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel

independen (X1, X2, ..., X7) terhadap variabel dependen (Y) dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Jika nilai semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel semakin erat atau baik

b) Dan sebaliknya jika nilai semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel

kurang erat atau baik

Rumus yang digunakan adalah:

  12,3 2 213,2 3 2 i i i i i y y x b y x b R

(17)
(18)

Gambar

Gambar 3.1  Alur Analisa Data

Referensi

Dokumen terkait

Fitur Lain 12 Keypad BMP to ASM Converter Software Kode huruf dan angka sesuai kode ASCII BMP to ASM Converter Software Mendukung berbagai ukuran LCD Karakter Mendukung berbagai

Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi web berbasis SMS yang mampu mempermudah komunikasi antara sekolah dan orang tua siswa dengan hasil pengujian sebagai berikut : Dari ahli

Untuk menguji hipotesis mengenai perbedaan konsep diri antara remaja yang sejak masa akhir kanak-kanaknya dibesarkan dipanti asuhan dengan remaja yang sejak masa

Indikator yang diturunkan dari aktivitas kritis (e) dan (i) adalah mampu menentukan akibat dari suatu pernyataan yang diambil sebagai suatu keputusan (Direktori

Meskipun demikian, untuk meningkatkan efisiensi dalam penaksiran volume tegakan dengan tidak mengurangi ketelitian yang diharapkan, diusahakan dalam penyusunan tabel

Di samping itu, perkawinan poligami di bawah tangan ini juga akan mengakibatkan anak yang lahir dari perkawinan tersebut tidak sah secara hukum negara (Undang-Undang No. 1 Tahun

Untuk fungsi yang dapat diubah dalam bentuk eksplisit, turunan fungsi dapat dicari dengan cara seperti yang sudah kita pelajari

Studi literatur, yaitu mempelajari berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian ini, khususnya mengenai seluk beluk anggrek, yang meliputi buku, jurnal, dan