49
V. GAMBARAN UMUM
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Banjir Kanal Barat (BKB) yang terbentang mulai dari kawasan Manggarai sampai kawasan Muara Angke menampung beberapa aliran sungai yang melintas di Jakarta, yaitu Sungai Ciliwung, Sungai Cideng, Sungai Krukut, dan Sungai Grogol. Pembangunan BKB yang sering disebut sebagai Kali Malang (Barat) sudah dimulai sejak tahun 1922, dengan bagian hulu berawal di daerah Manggarai ke arah barat melewati Pasar Rumput, Dukuh Atas lalu membelok ke arah barat laut di daerah Karet Kubur. Selanjutnya ke arah Tanah Abang, Tomang, Grogol, Pademangan, dan berakhir di sebuah reservoar di muara Angke, daerah Pluit.
Terdapat beberapa daerah strategis yang dilalui oleh terusan Banjir Kanal Barat Jakarta ini, yaitu sepanjang daerah Halimun sampai Karet Jakarta Pusat. Daerah disepanjang Halimun sampai Karet merupakan koridor perkantoran, pusat aktivitas, dan bisnis. Oleh karena itu disepanjang daerah tersebut juga dilalui jalur kereta api. Selain itu terdapat komplek perumahan serta tempat kos untuk orang-orang yang bekerja disekitar daerah tersebut. Daerah Halimun sampai Karet yang terbentang sepanjang 1,7 km juga memiliki taman yang indah disepanjang sisinya.
5.1.1 Gambaran Umum Potensi Wisata Air BKB
Potensi wisata air Banjir Kanal Barat yaitu disepanjang Halimun sampai Karet dapat dibangun perahu unik sebagai tempat edukasi dan bersantai. Bagian samping dari BKB juga terdapat taman yang bisa
50 digunakan sebagai tempat untuk berjualan, sehingga para pedagang dapat mendirikan kios atau toko-toko disepanjang taman tersebut.
5.2 Karakteristik Responden
Karakteristik umum responden yang diambil adalah masyarakat yang ditemui disekitar Banjir Kanal Barat (BKB), yaitu disepanjang Halimun sampai Karet. Beberapa variabel yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah: jenis kelamin, usia, status, lama pendidikan formal yang telah ditempuh, pekerjaan, pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, jarak tempat tinggal dari terusan BKB, serta frekuensi kunjungan ke daerah terusan BKB.
5.2.1 Jenis Kelamin
Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, tetapi perbandingannya dengan laki-laki tidak berbeda jauh. Persentase jumlah responden laki-laki berbanding perempuan adalah 48 persen (48 orang) berbanding 52 persen (52 orang). Sebaran jenis kelamin responden dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Sebaran Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Responden (orang) Responden (%)
Laki-laki 48 48
Perempuan 52 52
Sumber: Data Primer, 2012
5.2.2 Usia Responden
Tingkat usia responden cukup bervariasi. Persentase tertinggi terdapat pada kelompok usia 29-39 tahun yaitu sebanyak 35 persen (35 orang). Kelompok usia tersebut mengindikasikan responden yang ditemui berada pada usia produktif. Distribusi usia responden dapat dilihat pada Tabel 12.
51
Tabel 12. Sebaran Responden Menurut Usia
Sumber: Data Primer, 2012
5.2.3 Lama Pendidikan Formal
Sebagian besar responden yang ditemui memiliki latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), yaitu sebesar 36 persen (36 orang). Jumlah responden yang berlatar belakang pendidikan Perguruan Tinggi (PT) sebesar 33 persen (33 orang). Hipotesis yang dapat diperoleh adalah semakin tinggi tingkat pendidikan responden, diharapkan semakin tinggi pemahaman mereka akan pentingnya menjaga kualitas lingkungan. Perbandingan tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Sebaran Responden Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Responden (orang) Responden (%)
SD 15 15
SMP 15 15
SMA 36 36
PT 33 33
S2 1 1
Sumber: Data Primer, 2012
5.2.4 Jenis Pekerjaan
Sebagian besar responden yang ditemui disekitar lokasi penelitian memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, yaitu sebesar 31 persen (31 orang). Hal ini menunjukkan dengan dibangunnya tempat wisata air BKB Jakarta, diduga akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Sebaran jenis pekerjaan responden dapat dilihat pada Tabel 14.
Usia (tahun) Responden (orang) Responden (%)
18-28 22 22
29-39 35 35
40-50 32 32
51-61 9 9
52
Tabel 14. Sebaran Responden Menurut Jenis Pekerjaan
Sumber: Data Primer, 2012
5.2.5 Tingkat Pendapatan
Sebagian besar responden memiliki pendapatan pada tingkat Rp 500.000,00-2.000.000,00 sebesar 41 persen (41 orang). Hal ini sesuai dengan jenis pekerjaan sebagian besar responden yaitu sebagai wiraswasta. Faktor pendapatan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pengambilan keputusan. Semakin besar tingkat pendapatan, semakin besar kemampuan finansial seseorang. Perbandingan distribusi tingkat pendapatan responden tiap bulannya dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Sebaran Responden Menurut Tingkat Pedapatan
Tingkat Pendapatan Responden (orang) Responden (%)
<Rp 500.000,00 8 8
Rp 500.000,00-2.000.000,00 41 41
Rp 2.000.001,00-3.500.000,00 30 30
Rp 3.500.001,00-5.000.000,00 18 18
>Rp 5.000.000,00 3 3
Sumber: Data Primer, 2012
5.2.6 Jumlah Tanggungan Keluarga
Sebagian besar responden memiliki jumlah tanggungan sebanyak kurang dari sama dengan dua orang, yaitu sebanyak 53 persen (53 orang). Jumlah tanggungan keluarga yang dimaksud disini adalah tanggungan yang mencakup keluarga inti (istri dan anak) serta tanggungan bukan keluarga inti dirumah responden. Hipotesis yang dapat diperoleh adalah semakin banyak
Pekerjaan Responden (orang) Responden (%)
PNS 25 25 Buruh 6 6 Wiraswasta 31 31 Supir/Ojek 3 3 Pegawai swasta 15 15 IRT 20 20
53 jumlah tanggungan keluarga, maka semakin kecil kemungkinan responden untuk mau membayar wisata air yang menjadi potensi BKB Jakarta. Perbandingan jumlah tanggungan keluarga responden dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Sebaran Responden Menurut Jumlah Tanggungan Keluarga
Sumber: Data Primer, 2012
5.2.7 Jarak Tempat Tinggal dari Terusan BKB
Terusan BKB yang dimaksud disini adalah terusan BKB di daerah Halimun sampai Karet, Jakarta Pusat. Rata-rata responden yang ditemui disekitar lokasi penelitian bertempat tinggal dekat dengan terusan tersebut. Sebanyak 45 persen responden (45 orang) berjarak kurang dari 500 meter. Hipotesis yang dapat diperoleh adalah semakin dekat jarak tempat tinggal dengan terusan BKB Jakarta, maka semakin mudah untuk mengunjungi daerah tersebut dan semakin besar kesediaan membayar responden terhadap wisata air yang menjadi potensi BKB Jakarta. Persentase responden berdasarkan jarak tempat tinggalnya dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Sebaran Responden Menurut Jarak Tempat Tinggal dari Terusan BKB
Jarak Tempat Tinggal Responden (orang) Responden (%)
<500 meter 45 45
500-1500 meter 25 25
1501-2500 meter 4 4
2501-3500 meter 3 3
>3500 meter 23 23
Sumber: Data Primer, 2012
Jumlah Tanggungan Keluarga Responden (orang) Responden (%)
≤ 2 orang 53 53
3 orang 21 21
4 orang 13 13
5 orang 10 10
54
5.2.8 Frekuensi Kunjungan
Sebagian besar responden bertempat tinggal dekat dengan terusan BKB, oleh karena itu rata-rata frekuensi kunjungan responden ke terusan BKB lebih dari lima kali. Sebanyak 51 persen responden (51 orang) sudah lebih dari lima kali berkunjung ke terusan BKB. Hal ini menunjukkan semakin sering frekuensi kunjungan responden ke daerah terusan BKB Jakarta, maka semakin besar kemungkinan responden untuk membayar wisata air yang menjadi potensi BKB. Distribusi frekuensi kunjungan ke terusan BKB dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Sebaran Responden Menurut Frekuensi Kunjungan Frekuensi Kunjungan Responden (orang) Responden (%)
1 kali 30 30
2 kali 12 12
3 kali 4 4
4 kali 3 3
> 5 kali 51 51
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan hasil penelitian karakteristik umum responden yang ditemui disekitar daerah Halimun sampai Karet, Jakarta Pusat adalah: mayoritas responden (52 orang) adalah perempuan, usia sebagian besar responden (35 orang) berkisar diantara 29-39 tahun, tingkat pendidikan responden mayoritas adalah SMA yaitu sebesar 36 orang, sebanyak 31 orang responden mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta, tingkat pendapatan sebagian besar responden (41 orang) adalah Rp 500.000,00-2.000.000,00. Sebanyak 53 orang responden memiliki jumlah tanggungan keluarga kurang dari dua orang, 45 orang responden berjarak tempat tinggal kurang dari 500 meter, dan frekuensi kunjungan 51 orang responden lebih dari lima kali.