• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketertarikan Publik terhadap Keberadaan Creative Space

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ketertarikan Publik terhadap Keberadaan Creative Space"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Ketertarikan Publik terhadap Keberadaan

Creative Space

Putu Rahayu Sitha Dewi

Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), ITB.

Abstrak

Creative Space merupakan tempat yang baru berkembang beberapa tahun terakhir di Indonesia. Creative Space muncul dikarenakan berkembangnya komunitas bukan hanya di bidang kreatif namun juga pada bidang budaya, teknologi, sosial dan bisnis. Komunitas ini ternyata membutuhkan suatu wadah atau ruang bagi mereka untuk bisa berinteraksi, mendiskusikan hal-hal yang mereka tekuni bersama, berbagi ilmu, hingga berkarya menghasilkan sesuatu yang positif yang bisa dinik-mati oleh komunitas itu sendiri ataupun juga oleh masyarakat. Tujuan penulisan artikel ini adalah sebagai bagian awal dari proses perancangan bangunan Creative Space. Menanggapi fenomena berkembangnya komunitas kreatif maka sabagai langkah awal perancangan harus dilakukan pene-litian terkait fungsi, pengguna dan kegiatan apa yang diwadahi pada sebuah Creative Space. Dari hasil survey online pada komunitas dan non-komunitas didapat jawaban terkait 3 aspek yang dita-nyakan yaitu opini atau pendapat responden tentang Creative Space, kegiatan apa yang diwadahi pada sebuah Creative Space dan pandangan terhadap keberadaan Creative Space tersebut. Dari hasil analisis data terdapat berbagai macam jawaban dan pendapat responden terkait 3 aspek terse-but yang tentunya positif dan dapat berguna dalam proses awal perancangan sebuah Creative Space.

Kata-kunci : creative space, komunitas kreatif, perancangan creative space

Pengantar

Beberapa tahun belakangan ini komunitas krea-tif sedang mengalami suatu perkembangan ke arah yang lebih baik. Event-event atau kegiatan kreatifitas seperti exhibition, art market hingga workshop, presentasi, tutorial class dan kegiatan lainnya belakangan ini rutin diadakan di kala-ngan komunitas kreatif tersebut Seiring perkem-bangan jaman dan teknologi, kreatifitas yang dihasilkan pun hasilnya tidak hanya sebatas ke-senian tradisional namun sudah berkembang ke arah yang lebih modern dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini.

Komunitas kreatif merupakan suatu organisasi yang terbentuk karena persamaan hobi dan ke-tertarikan atas sesuatu yang bersifat kreatif. Orang-orang kreatif berkembang dalam lingku-ngan dimana ada sense of place, adanya kera-gaman budaya dan adanya kesempatan untuk berkembang. Mereka akan mendatangi tempat-tempat dimana kreatifitas mereka bisa diterima

dan menginspirasikan dan dimana banyaknya ekspresi kebudayaan (Less consumption place for more creative community jurnal dan Ver-mont’s Creative Economy). Komunitas kreatif pun bermacam jenisnya, mulai dari komunitas pelukis, penulis, desain, photography, film hing-ga komunitas kreatif yang berbasis lingkunhing-gan. Komunitas dan kreatifitas yang semakin bera-gam ini kemudian membutuhkan sebuah tempat yang bisa menjadi wadah bagi para komunitas kreatif tersebut utamanya komunitas lokal untuk bisa bekerja lebih produktif, memperkenalkan dan mempromosikan karya kepada masyarakat luas, serta saling mengembangkan hubungan dan relasi dengan komunitas lain sehingga dapat menghasilkan karya-karya baru dan hal-hal positif lainnya.

Creative Space adalah tempat dimana para ko-munitas ini berkreatifitas. Creative Space meru-pakan suatu tempat pengembangan berbagai macam ide berupa kreatifitas seni, ide bisnis dan lain-lain dimana akan berkumpul orang-orang dan komunitas dari latar belakang yang

(2)

berbe-da-beda, yang memiliki ketertarikan dan fokus yang sama untuk mengembangkan ide-ide ter-sebut menjadi suatu hal yang bermanfaat. Beberapa creative space telah bermunculan ke-banyakan di kota, sebagai upaya untuk mewa-dahi kreatifitas bukan hanya komunitas kreatif namun juga masyarakat.

Pada proses perancangan dalam hal ini sebuah Creative Space, ada baiknya melakukan pene-litian kecil terlebih dahulu terkait objek yang akan dirancang. Artikel ini akan membahas ke-tertarikan publik terhadap keberadaan Creative Space guna mengetahui fungsi, pengguna dan kegiatan apa yang diwadahi pada sebuah Creative Space ini nantinya.

Tinjauan Teori

Menurut Creative HubKit British Council Creative Economy, Creative Space adalah tempat, baik fisik atau virtual yang menyatukan komunitas atau pun orang-orang kreatif yang didalamnya memberi ruang dan dukungan untuk komunitas, mengumpulkan, pengembangan bisnis, dan bi-dang lainnya seperti sektor kreatif, budaya dan teknologi.

Tujuan Creative Space :

1) Menyediakan fasilitas dan pelayanan untuk kegiatan dari pertemuan, diskusi, meeting sebuah organisasi hingga pelatihan kete-rampilan dan peluang global baik dalam kurun waktu jangka pendek ataupun jang-ka panjang.

2) Untuk memfasilitasi kolaborasi antar ko-munitas.

3) Sebagai fasilitator antara komunitas atau orang kreatif dengan lembaga pengem-bangan dan institusi kreatif dan non-kreatif. 4) Sebagai media komunikasi dan

memper-luas jaringan.

5) Memberikan apresiasi pada komunitas atau orang yang telah berkarya dan beri-novasi

Creative Space dapat juga disebut dengan collectives, cooperatives, labs, incubators dan bisa bersifat statis atau dinamis/online. Bebe-rapa jenis Creative Space yang umum dijumpai antara lain :

1) Studio : Menyediakan ruang kerja bagi individu atau kelompok kecil berupa Co-working space.

2) Network : Creative Space dengan anggota yang tersebar di beberapa sektor tertentu. 3) Online Platform : Berhubungan dengan

sesama komunitas hanya melalu media online .

4) Center : Creative space dalam skala besar yang juga menyediakan beberapa fasilitas penunjang seperti café, bar, cinema, ruang pameran, toko/shop.

5) Cluster : Creative Space yang menjadi tempat bernaung individu atau komunitas kreatif pada wilayah tempat tinggal yang sama.

6) Alternative : Creative Space yang fokus pada kegiatan dengan komunitas baru, sek-tor dan finansial

Creative Space juga dikelompokkan berdasarkan bentuk usahanya, antara lain :

1) Struktural : bentuk Struktural ini kemudian dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu Creative Space yang dibentuk atas dasar Profit /Private dan atas dasar Non-Profit/social. 2) Sektor : bentuk Sektor ini kemudian dibagi

lagi menjadi 2 jenis yaitu Multidisciplinary Creative Space (gabungan beberapa jenis komunitas dalam satu tempat baik itu di bidang kreatif, teknologi, budaya, sosial dan bisnis) dan Creative Space Spesifik (Games Hub, Tech Hub).

3) Pelayanan : bentuk Creative Space ini menawarkan pelayanan fasilitas yang leng-kap mulai dari ruangan hingga event / kegiatan.

(3)

Metode

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan ada-lah metode kualitatif (Creswell,2014). Pengum-pulan data dilakukan dengan menyebarkan kue-sioner online kepada beberapa orang dari ko-munitas kreatif dan sisanya non koko-munitas. Pertanyaan pada kuesioner berupa pertanyaan open ended dengan tujuan mengumpulkan semua jawaban. Terdapat 4 pertanyaan essay yang diajukan yang sifatnya menggali, mencari informasi sebanyak-banyaknya dari responden. Pengumpulan data kuesioner ini dilakukan sela-ma 6 hari dan terkumpul sejumlah 83 responden. Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian Diana-lisis dengan metode anaDiana-lisis data teks dan ditemukan beberapa kata kunci yang kemudian dikelompokkan lagi ke dalam kategori yang mendekati satu sama lain. Beberapa jawaban dari responden yang tidak berhubungan dengan pertanyaan tidak diikut sertakan dalam pengka-tegorian. Scoring dilakukan setelah kategori didapat, dimana akan diberi angka 1 pada setiap kategori yang mewakili jawaban responden. Dari hasil scoring kemudian dibuat grafik frekuensi.

Analisis dan Interpretasi

Opini Publik tentang Creative Space

Opini merupakan pendapat masyarakat atau apa yang mereka ketahui tentang sebuah Creative Space. Dari semua jawaban yang terkumpul terdapat 15 kategori hasil jawaban responden seperti yang terlihat pada grafik 1.

Dari grafik 1. dapat dilihat bahwa angka ter-tinggi, sebanyak 28 orang responden berpen-dapat bahwa Creative Space adalah tempat untuk berkarya seni (ditunjukkan dengan kategori Berkarya Seni). Beberapa pendapat responden adalah sebagai berikut :

“Tempat dimana orang bisa berkumpul, saling bertukar ide kreatif dan berkreasi. Dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang memudahkan

seperti jaringan internet, ruang kerja, meeting room dan lain-lain” (Mahasiswa)

“Suatu ruang yang menempatkan proses ber-pikir kreatif sebagai bahasan utama yang diko-munikasikan melalui serangkaian gagasan yang berdampak positif bagi masyarakat. Kebe-radaan Creative Space memberikan ruang bagi masyarakat awam untuk dapat berinteraksi ataupun terlibat langsung dengan insan kreatif” (Arsitek)

Grafik 1. Opini Publik tentang Creative Space

Gambar 1. Pameran karya seni illustrator (Kopi Keliling, 2016)

Pendapat yang juga banyak dituliskan oleh res-ponden adalah Creative Space sebagai tempat untuk menampung kreatifitas para komunitas kreatif (sebanyak 16 orang dan ditunjukkan de-ngan kategori Menampung Kreatifitas) dan Creative Space memiliki beragam fungsi (seba-nyak 14 orang dan ditunjukkan dengan kategori

0 5 10 15 20 25 30 Bertukar aspirasi Berkumpul Berkarya seni Himpunan komunitas kreatif Menampung kreatifitas Fungsional dan efisien Multifungsi Promosi karya seni Mencari inspirasi Berinteraksi Membuka relasi Mengembangkan keahlian Lokasi strategis Tidak terikat Unik

(4)

Multifungsi). Beberapa pendapat mereka adalah sebagai berikut :

“Sebuah wadah untuk menyalurkan ide-ide kre-atif terutama industri krekre-atif” (Graphic Desig-ner)

“Tempat yang biasa digunakan sebagai working space, workshop, kegiatan kesenian, diskusi kre-atif dan pertunjukan seni” (Mahasiswa)

Gambar 2. Pameran Industri Kreatif (kiri) dan kegiatan berdiskusi (kanan) (Mari Piknik di Pasar-Pasaran, 2014)

Adapun beberapa pendapat lainnya terkait Cre-ative Space yaitu tempat untuk berkumpul atau brainstorming antar sesama komunitas kreatif, tempat bagi komunitas tersebut untuk mempro-mosikan hasil karya dan mendapat apresiasi dari masyarakat, memiliki desain ruang yang unik dan berlokasi strategis.

Kegiatan di Creative Space

Berbagai macam kegiatan yang dilakukan di se-buah Creative Space terlihat pada grafik 2. Dari grafik 2 didapatkan berbagai macam kegi-atan yang dapat dilakukan di sebuah Creative Space dan dikelompokkan menjadi 17 kategori kegiatan. Exhibition atau pameran merupakan kegiatan yang paling utama dilakukan di Cre-ative Space menurut hasil kuesioner. Pameran yang diadakan bisa berupa pameran karya seni baik ukisan, foto, patung, instalasi, desain dan lain sebagainya. Pameranpun tidak harus dilaku-kan diruangan tertutup atau ruangan yang besar namun bisa juga dilakukan outdoor untuk pame-ran-pameran tertentu.

Grafik 2. Kegiatan di Creative Space

Gambar 3. Pameran Karya Seni Lukisan (kiri) dan Pertunjukan Instalasi (Trespass-2016 dan Sprites - 2014)

Kegiatan lainnya adalah workshop. Workshop merupakan kegiatan dimana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dengan saling bertukar pendapat antara satu dengan yang lainnya. Kegiatan ini merupakan kegiatan positif dimana antar sesama komunitas bisa saling berdiskusi dan mendapat pengeta-huan dari pakar secara langsung. Workshop ter-sebut ada yang berupa workshop kerajinan atau workshop terkait bidang keilmuan tertentu.

Gambar 4. Workshop di Creative Space (Rumah Sanur- 2016) 0 5 10 15 20 25 30 Presentasi Sharing Meeting Event Berkreatifitas Workshop Brainstorming Berkomunitas Exhibition Promosi karya Membuka relasi Art Performance

(5)

Menurut responden, presentasi, meeting, art performance dan event-event juga merupakan kegiatan yang banyak dilakukan di Creative Spa-ce. Dalam pelaksanaanya kegiatan tersebut me-merlukan ruang-ruang yang berbeda dengan kegiatan seperti bekerja di working space atau pun tutorial class yang memerlukan ruangan khusus dengan suasana yang kondusif.

Merujuk pada Creative HubKit, presentasi, work shop, sharing, meeting, event, brainstormming, membuka relasi, promosi karya, working space, tutorial class termasuk kedalam kegiatan utama yang diwadahi oleh sebuah Creative Space. Beberapa responden menyebutkan adanya kegi-atan-kegiatan penunjang selain kegiatan utama dari Creative Space. Kegiatan penunjang terse-but masuk kedalam kategori Kegiatan Lain pada grafik. Kegiatan lain tersebut antara lain makan dan minum, berbelanja barang yang unik, men-dengarkan music dan bersantai.

Keberadaan Creative Space

Hampir semua responden mengatakan penting-nya keberadaan Creative Space dengan berba-gai alasan antara lain :

1. Sebagai wadah kreatifitas

Esensinya sebuah Creative Space memang merupakan wadah atau tempat bagi para komunitas kreatif dimana disanalah mereka bisa mendapatkan ide-ide baru dan menu-angkan ide tersebut menjadi sebuah karya. Berikut beberapa tanggapan responden ten-tang keberadaan Creative Space yang pen-ting sebagai wadah kreatifitas.

“Penting, dan harus di kembangkan lagi, karena masyarakat saat ini masih kekurangan tempat untuk menuangkan aspirasi dan gelora seni yang mereka miliki” (Wiraswasta)

“Perlu karena sebuah profesi memerlukan suatu wadah untuk menuangkan ide maupun mem-buka wawasan yang lebih luas dari sebelumnya melalui komunitas kreatif” (Jobblind)

“Penting dalam mewadahi komunitas-komunitas dalam masyarakat dan juga merupakan tempat berkumpul bagi para komunitas agar terjalin

kreativitas untuk berkembang ke depannya” (Wiraswasta)

2. Interaksi, Brain Storming dan Sharing Ilmu Creative Space juga sebagai tempat ber-kumpul, berinteraksi satu sama lain antar sesama komunitas ataupun dengan komu-nitas lainnya. Kegiatan ini tidak hanya akan menambah relasi namun juga dapat meng-hasilkan ide-ide baru dari hasil sharing ilmu yang dimiliki masing-masing individu. Jawa-ban responden terkait Creative Space seba-gai tempat berinteraksi, brain storming dan sharing ilmu adalah sebagai berikut

“Sangat penting, di dalam profesi arsitek sangat penting melakukan kolaborasi, pameran, dan sharing ilmu. Menurut saya, apapun profesinya, asalkan berhubungan dengan dunia kreatif sa-ngat lah butuh wadah sharing ilmu dan tukar ide” (Mahasiswa)

“Sangat penting, profesi saya mengharuskan saya untuk mempelajari segala macam aspek, creative space ini lah yang dapat memberikan solusi akan hal tersebut” (Arsitek)

3. Sebagai sarana promosi dan apresiasi Creative Space yang bersifat publik me-mungkinkan untuk dikunjungi oleh setiap orang apabila sedang ada kegiatan atau event yang berlangsung. Disinilah para ko-munitas kreatif ini berkesempatan perkenalkan, memamerkan bahkan mem-promosikan karyanya kepada masyarakat luas sehingga masyarakat menjadi tahu dan kemudian memberikan apresiasi terhadap karya-karya tersebut. Bentuk apresiasi dari masyarakat ini penting bagi para komunitas kreatif sebagai pemicu semangat dan seba-gai tanda bahwa karya mereka telah diteri-ma oleh diteri-masyarakat. Jawaban beberapa responden terkait sarana promosi dan ap-resiasi adalah sebagai berikut

“Penting karena disitulah saya sebagai desainer bisa bekerja baik dalam urusan pengembangan ide dan kreatifitas hingga promosi dan pema-saran, creative space juga berguna untuk komu-nitas kreatif dan seni lainnya untuk

(6)

memamer-kan dan mempertunjukmemamer-kan karya mereka dan mendapat apresiasi dari masyarakat” (Desainer) “Penting untuk saya bisa terus berkarya seni dan berbagi ilmu juga untuk mempromosikan karya kepada masyarakat” (Illustrator)

Kesimpulan

Dari analisis yang dilakukan terhadap 3 aspek yaitu opini, kegiatan dan keberadaan Creative Space maka didapat kesimpulan bahwa Creative Space menurut opini masyarakat adalah suatu wadah, ruang dimana oaring atau komunitas dapat berkarya seni, mencari inspirasi, berin-teraksi, bertukar aspirasi, mengembangkan ke-ahliannya, membuka relasi dan membentuk ko-munitas. Adapun kegiatan yang diwadahi antara lain event, workshop, pameran, art performance, presentasi, sharing, working space, tutorial class, meeting, dan kegiatan lainnya.

Keberadaan Creative Space menurut jawaban masyarakatpun dikelompokkan menjadi 3 yaitu sebagai wadah kreatifitas, sebagai tempat dima-na bisa berinteraksi, brainstorming dan sharing ilmu dan sebagai sarana promosi dan apresiasi karya komunitas kreatif.

Analisis yang dilakukan hanyalah sebatas me-ngetahui apa yang publik ketahui tentang sebuah Creative Space serta kegiatan yang di wadahi didalamnya dan seberapa penting Crea-tive Space tersebut bagi mereka, komunitas dan masyarakat. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka penelitian selanjutnya dapat dikembangkan menggunakan metode korespon-densi sehingga didapat hubungan atau korelasi antar satu kategori dengan kategori yang lain.

Daftar Pustaka

Asia-Europe Foundation (ASEF) (2015) – Cultural and

Creative Hubs Network.

https://sigarra.up.pt/flup/pt/pub_geral.show_file?pi _gdoc_id=505924

British Council (2015) – Creative HubKit : Made by

Hubs for Emerging Hubs. London.

creativeconomy.britishcouncil.org/media/uploads/fil es/Creative_HubKit.pdf

Creswell, J.W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publications, Inc.

Martini, Lenny; Hardjakaprabon, R. Bayuningrat & Rustiadi, Sonny (2012) - The Role of "IndonesiaKreatif" Website to build Creative Connectivity in Indonesia. Arte-Polis 4 Intl Conference - Creative Connectivity and the Making

of Place: Living Smart by Design.

https://www.academia.edu/2919402/The_Role_of_I ndonesiaKreatif_Website_to_build_Creative_Connec tivity_in_Indonesia

Gambar

Grafik 1. Opini Publik tentang Creative Space
Gambar  4.  Workshop  di  Creative  Space  (Rumah  Sanur- 2016)051015202530 PresentasiSharingMeetingEvent BerkreatifitasWorkshop BrainstormingBerkomunitasExhibitionPromosi karya Membuka relasi Art Performance

Referensi

Dokumen terkait

Sama halnya dengan alat peraga manik-manik emas milik Montessori, alat peraga bola-bola penjumlahan juga terdiri atas rangkaian bola yang memiliki nilai satuan, puluhan,

akan dikirimkan kembali ke pengguna (perangkat android) dalam bentuk pesan SOAP, dengan demikian informasi data kendaraan dapat ditampilkan pada perangkat android. Dengan adanya

'$7$53867$.$ $HEL+&DWDODVHLQ9LWUR&HWKRGVQ]\PRO $PU$..DGU\0$%DGUDQ650DULH06&RPSDUDWLYH7R[LFLW\ RI &RSSHU 2[LGH %XON DQG 1DQR 3DUWLFOHV LQ 1LOH 7LODSLD 2UHRFKURPLV QLORWLFXV

Struktur bunga sangat beraneka ragam,baik bentuk maupun warna tergantung pada jenis tumbuhanya.meskipun demikian,struktur dasar bunga sama, yaitu terdiri atas kelompok

Nilai rata-rata seluruh siswa kelas VII E yaitu 76,28 sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas kemampuan menceritakan kembali isi fabel berdasarkan aspek

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang tua dengan pemilihan mainan edukatif anak usia toddler di PAUD Melati RW 02 Kelurahan

echo "<p>Dalam aplikasi telah dikembangkan beberapa fungsi-fungsi buatan yang bertujuan untuk membantu proses pengolahan data dan juga untuk mempercepat proses

Firdaus Naly pindah tugas sebagai Kakanwil Departemen Agama Provinsi Sumatera Barat, maka pada Muswil di Tebing Tinggi, beliau mengundurkan diri dan digantikan