• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber

daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang

ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi

melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari

kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga,

penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu

kesatuan.

A. Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan

peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Cipta Karya pada pemerintahan

kabupaten/kota.

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Dalam UU 32/2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus sendiri

urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-luasnya, dengan tujuan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Untuk

membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan otonomi, maka dibentuklah organisasi

perangkat daerah yang ditetapkan melalui Pemerintah Daerah.

Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya

urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi

perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan,

kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis

dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan

BAB

VI

(2)

dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu, kebutuhan akan organisasi perangkat

daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam.

2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang

menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan

pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota.

PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besarkepada Pemerintah

Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat

dilihat dari Pasal 7 Bab III, yang berbunyi: “(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh

pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan

dengan pelayanan dasar. (2) Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

antara lainnya adalah bidang pekerjaan umum”.

Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib

yang menjadi urusan pemerintah daerah,sehingga penyusunan RPI2-JM bidang Cipta

Karya sebagai salah satu perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah,

pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah

Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga, Pengairan, Cipta

Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan perumpunan urusan yang diwadahi

dalam bentuk dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 bidang,

dengan sekretariat terdiri dari 3 sub-bagian dan masingmasingbidang terdiri dari paling

(3)

Gambar 6.1. Keorganisasian Pemerintah Kabupaten/Kota

Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010- 2014

Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkan

kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataan

kelembagaan dan

ketalalaksanaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan

teknologi informasi dan komunikasi, penyempurnaan sistem perencanaan dan

penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan

aparaturnya.

Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah ditempuh upaya untuk

memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan instansi pemerintah, seperti perbaikan

standar operasi dan prosedur (SOP) dan penerapan e-government di berbagai instansi.

Sejalan dengan pengembangan manajemen kinerja di lingkungan instansi pemerintah,

seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan secara bertahap dalam memperbaiki sistem

ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP, mekanisme kerja yang lebih efisien

dan efektif, dan mendukung upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.

1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025

(4)

tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada

Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasi birokrasi pada

pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan

berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini memberikan

panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur dalam rangka pengusulan,

penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.

Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai

sejak tahun 2005. Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi,

yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dan disesuaikan

dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari sembilan program, yaitu:

1. Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen perubahan

dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi manajemen

perubahan dalam rangka reformasi birokrasi;

2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan berbagai

peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda;

3. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas dan fungsi

unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana,

pelayanan publik, kepagawaian dan diklat;

4. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi,

serta pembangunan dan pengembangan e-government;

5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan sistem rekrutmen

pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan,

asesmen individiu berdasarkan kompetensi;

6. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);

7. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah, pengembangan system manajemen kinerja organisasi dan penyusunan

Indikator Kinerja Utama (IKU);

8. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan pada unit kerja

(5)

Pola pikir Reformasi Birokrasi di Kementerian Pekerjaan Umum dapat dilihat pada gambar

10.2 berikut ini:

Gambar 6.2. Pola Pikir Reformasi Birokrasi PU 2010-2014 Cipta Karya

2. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional

Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruh proses

pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan fungsional semua

instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksikan

untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan,

penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan

nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta

kewenangan masingmasing.

Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah mulai

menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Cipta Karya. Untuk itu perlu diperhatikan

dalam pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya untuk memasukkan prinsip-prinsip

(6)

1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimum

Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU yang

menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan dasar yang

ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari

beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke- PU-an, khususnya

untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPI2-JM.

Dalam Permen ini juga disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab dalam koordinasi

penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan Bupati/Walikota bertanggung

jawab dalam penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU. Koordinasi dan

penyelenggaraan pelayanan dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang

baik provinsi maupun kabupaten/kota.

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentangPetunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah

Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan perangkat daerah.

Berdasarkan Permen ini dasar hokum penetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah

(Perda). Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan Pergub, dan

SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.

3. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasar untuk

memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standar pelayanan minimal

kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasan perkotaan merupakan tempat

permukiman perkotaan, termasuk di dalamnya jenis pelayanan bidang Cipta Karya, seperti

(7)

4. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam

menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan

formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harus

diperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata-ratadan waktu kerja. Dalam

keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan,

sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan pelayanan

perkotaan.

B. Kondisi Kelembagaan Saat Ini

Bagian ini menguraikan secara sistematis tentang kondisi eksisting kelembagaan

Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang Cipta Karya.

1. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan Program

Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah struktur,

tugas, dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya.

Penanganan prasarana dan sarana bidang keciptakaryaan di Kabupaten Pesawaran

dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Pesawaran. Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Pesawaran sesuai dengan kewenangan desentralisasi daerah.

Oleh karenanya pola kebijaksanaan program Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Pesawaran pada lebih diarahkan pada upaya-upaya mengoptimalkan fungsi pelayanan dan

perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian pembangunan dibidang kebina margaan,

perumahan pemukiman dan penyehatan lingkungan sesuai dengan perangkat peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku guna mengarahkan dan mengendalikan agar

(8)

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran yang tertuang

tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong

Praja Kabupaten Pesawaran, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran mempunyai

Tugas menyelenggarakan sebagian urusan Rumah Tangga Daerah di Bidang Bina Marga

dan Pemukiman berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Kepala Daerah dan

mengacu kepada perundang-undangan yang berlaku.

Untuk mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Pesawaran maka dilakukan distribusi tugas, wewenang dan tanggung jawab

Sekretaris, Kepada Bidang dan Kepala Seksi serta Unit Pelaksana Teknis.

C. Kondisi Kelembagaan Pemerintah

1. Kondisi Kelembagaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran

Perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Pesawaran dilaksanakan oleh Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran. Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran merupakan unsur

pendukung tugas kepala daerah yang melaksanakan urusan pemerintah daerah. Dalam

pelaksanaan Tugas dan Fungsi, BAPPEDA dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang

bertanggung jawab kepada Bupati Kabupaten Pesawaran melalui Sekretaris Daerah.

Bappeda Kabupaten Pesawaran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan

pemerintah daerah dalam hal penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang

Perencanaan Daerah Sedangkan Kepala Bappeda mempunyai tugas memimpin,

mengoordinasikan dan melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan daerah dibidang

Perencanaan Pembangunan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan kebijakan yang diberikan oleh Bupati.

Bappeda Kabupaten Pesawaran merupakan lembaga perencana atau pemikir bukan

lembaga teknis atau pelaksana, sehingga perlu kemampuan untuk terus berinovasi agar

dapat merumuskan kebijakan perencanaan yang semakin berkualitas, dinamis, inovatif, dan

(9)

Bappeda Kabupaten Pesawaran tentang Pembentukan Susunan dan Tata Kerja Organisasi

Perangkat Daerah Kabupaten Pesawaran mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah

dalam menyusun dan menentukan kebijakasanaan perencanaan pembangunan serta menilai

hasil pelaksanaannya. Sedangkan fungsi Bappeda sebagai perangkat daerah adalah sebagai

berikut:

1. Menyusun Dokumen Induk Perencanaan Daerah seperti RPJP, RPJM, Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Pesawaran.

2. Menyusun Rencana Pembangunan Daerah baik yang akan dibiayai oleh APBD

Kabupaten Pesawaran, maupun yang akan diusulkan pada APBD Propinsi Lampung

dan Pusat.

3. Melakukan koordinasi perencanaan di atara Badan/Dinas/Kantor/Bagian sekretariat

Daerah Kabupaten Pesawaran.

4. Menyusun RAPBD bersama instansi terkait di bawah koordinasi sekretaríat Kabupaten

Pesawaran.

5. Menyusun laporan pertanggungjawaban Tahunan dan Akhir Masa Jabatan Kepala

Daerah bersama instansi-instansi lanilla dibawah koordinasi Sekretariat Kabupaten

Pesawaran.

6. Melakukan koordinasi dan atau mengadakan penelitian untuk kepentingan perencanaan

pembangunan daerah.

7. Memonitor dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan pembangunan daerah.

Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Kepala Bappeda dibantu oleh seorang

sekretaris dan empat orang kepala bidang (Kabid) beserta staf. Sekretaris membawahi tiga

orang Kepala Sub Bagian (Kasubag) yaitu Kasubag Perencanaan Kegiatan, Kasubag

Keuangana dan Kasubag Umum. Sedangkan masingmasing kepala bidang bertanggung

jawab kepada Kepala Badan dan membawahi beberapa Kepala Sub Bidang (Kasubid)

sebagai berikut:

1. Kepala Bidang (Kabid) Statistik dan Penelitian, terdiri atas 2 Sub Bidang:

• Kepala Sub Bidang (Kasubid) Statistik

(10)

2. Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi, terdiri atas 2 Sub Bidang:

• Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengembangan Dunia Usaha

• Kepala Sub Bidang (Kasubid) Produksi dan Pertanian

3. Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan dan Kesejahteraan, terdiri atas 2 Sub Bidang:

• Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pemerintahan

• Kepala Sub Bidang (Kasubid) Kesejahteraan

4. Kepala Bidang (Kabid) Fisik dan Prasarana, terdiri atas 2 Sub Bidang:

• Kepala Sub Bidang (Kasubid) Sarana dan Prasarana

• Kepala Sub Bidang (Kasubid) Tata Ruang, Lingkungan dan Pertamanan

Unsur Bappeda yang melaksanakan tugas dibidang Ke-PU-an / Kecipta Karyaan adalah

Bidang Fisik dan Prasarana. Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Badan Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik dan Prasarana meliputi

penyusunan rencana serta pengendalian atas pelaksanaan pembangunan fisik dan

prasarana.

Sedangkan untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Kota

Bandar Lampung mempunyai fungsi :

1. Pengoordinasian an Penyusunan perencanaan pembangunan di bidang Fisik dan

Prasarana

2. Penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan di

bidang Fisk dan Prasarana

3. Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah kabupaten/kota dan antar daerah

kabupaten/kota dengan swasta, dalam dan luar negeri dibidang Fisik dan Prasarana.

4. Bimbingan supervisi dan konsultasi penyusunan rencana pembangunan dibidang

Fisik dan Perencana.

5. Pengendalian pembangunan dibidang fisik dan Prasarana.

Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya Bidang Fisik dan Parasarana dibantu oleh

Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan Sub Bidang Sarana dan Prasarana.

Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam

(11)

2. Kondisi Kelembagaan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran

Penanganan prasarana dan sarana bidang keciptakaryaan di Kabupaten Pesawaran

dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Pesawaran tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Pesawaran sesuai dengan kewenangan desentralisasi daerah.

Sebagai unsur pelaksana, maka Dinas Pekerjaan Umum selalu melakukan upaya

penyesuaian (Adjusment) sejalan dengan besaran pada tingkat kebutuhan pelayanan yang

menjadi tuntutan masyarakat Kabupaten Pesawaran. Berdasarkan hal tersebut maka pola

kebijaksanaan pelayanan organisasi yang akan dilaksanakan adalah kebijaksanaan

pelayanan terhadap masyarakat secara lebih profesional sesuai dengan tingkat kebutahan

pelayanan yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten Pesawaran, dalam kontek ini pola

kebijaksanaan yang ditempuh.

Oleh karenanya pola kebijaksanaan program Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Pesawaran lebih diarahkan pada upaya-upaya mengoptimalkan fungsi pelayanan dan

perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian pembangunan dibidang kebina margaan,

perumahan pemukiman dan penyehatan lingkungan sesuai dengan perangkat peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku guna mengarahkan dan mengendalikan agar

pelaksanaan pembangunan terkendali serta terarah sesuai dengan apa yang dicita-citakan.

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran tentang

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Pesawaran, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran mempunyai Tugas

menyelenggarakan sebagian urusan Rumah Tangga Daerah di Bidang Bina Marga dan

Pemukiman berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Kepala Daerah dan

mengacu kepada perundang-undangan yang berlaku.

Untuk mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Pesawaran maka dilakukan distribusi tugas, wewenang dan tanggung jawab

(12)

Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran sebagai berikut:

• Sekretariat

• Bidang Tata Kota

• Bidang Bina Marga

• Bidang Cipta Karya

• Bidang Pengairan

• Unit Pelaksana Teknis

Setiap Bidang di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran memiliki

bidang tugas tertentu dalam menjunjang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Pesawaran. Masing masing Bidang terdiri atas beberapa seksi yang

membidangi bidang tugas tertentu. Bidang yang ada di lingkungan pekerjaan umum

Kabupaten Pesawaran adalah sebagai berikut :

1. Sekretariat :

a. Sub Bagian Perencanaan

b. Sub Bagian Umum

c. Sub Bagian Keuangan

2. Bidang Bina Marga :

a. Seksi Pembangunan dan pemiliharaan jalan dan jembatan

b. Seksi Perencanaan Teknis dan kontruksi

c. Seksi Perlatan dan perbengkelan

3. Bidang Pengairan :

a. Seksi Perencanaan teknis dan kontruksi

b. Seksi pemirigasi sungai dan pantai

c. Seksi penyuluhan dan pemeliharaan sungai

4. Bidang Cipta Karya :

a. Seksi Perencanaan teknis dan kontruksi

b. Seksi pembangunan dan pemeliharaan gedung perumahan dan lingkungan

perumahan

(13)

5. Bidang Tata Kota

a. Seksi Perencanaan teknis dan kontruksi

b. Seksi Perijinan dan pengukuran

Kondisi Sumber Daya Manusia ( SDM ) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 6.1.Tingkat Pendidikan Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

1. SD 1 0,014

2. SMP -

-3. SLTA 24 0,338

4. Diploma 3 1 0,014

5. Strata 1 (S.1) 35 0,492

6. Strata 2 (S.2) 10 0,142

Total

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran Tahun 2016

Tabel 6.2. Jumlah Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran

No.

Pegawai Dinas Pekerjaan UmumKabupaten Pesawaran

Berdasarkan

Golongan Jumlah Jenis

Kelamin Jumlah

1. IV 3 Laki-laki 64

2. III 48 Perempuan 7

3. II 19

4. I 1

Total 71 71

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran Tahun 2016

Selain hal penting dalam menunjang pelaksanaan tugas Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Pesawaran adalah ketersediaan sarana dan prasarana dan peralatan peralatan penunjang.

Kondisi sarana dan prasarana dan peralatan peralatan penunjang yang dimiliki oleh Dinas

(14)

Tabel 6.3. Kondisi Sarana dan Prasarana Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran

No. Jenis Jumlah Kondisi

1. Kantor 7 Baik

2. Workshop -

-3. Kendaraan Roda 4 6 Baik

4. Dump Truck 1 Baik

5. Truck Bak Kayu -

-6. Kendaraan Roda 2 1 Baik

7. Mesin Daur Ulang Aspal -

-8. Kendaraan Alat Berat 1 Baik

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran

3. Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah

Dalam Upaya mengatasi permasalahan dibidang PU-Keciptakaryaan di Kabupaten

Pesawaran tentunya tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pesawaran

melainkan juga dilakukan dengan membangun komunikasi dan kerjasama dengan berbagai

pihak antara lain dengan pihak Swasta dan BUMN / BUMD, Perguruan Tinggi, Dewan Air

Kabupaten Pesawaran, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Tim Perencanaan

Pembangunan Kecamatan se Kabupaten Pesawaran. Hal ini mengingat keterbatasan dana

dan kemampuan Pemerintah Kabupaten Pesawaran.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasarana kota, berbagai terobosan

dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Pesawaran dengan pihak swasta dan BUMN /

BUMD dengan memanfaatkan pola Cost Social Responsibity (CSR) yang dimiliki serta

berupaya untuk menarik investor yang berkualitas sebanyak mungkin untuk menanamkan

modalnya di Kabupaten Pesawaran khususnya menyangkut penyediaan infrastruktur kota,

dengan mengacu pada kebijakaan Pemerintah Kabupaten Pesawaran sebagaimana tertuang

dalam dokumen perencanaan yang ada seperti Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kabupaten Pesawaran, Master Plan Penataan Pesisir dan studi studi lain yang

telah dilakukan.

Dalam upaya penyediaan dan pengelolaan air minum perpipaan bagi masyarakat

Kabupaten Pesawaran sepenuhnya diselenggarakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Pesawaran. Sedangkan pengelolaan SPAM non perpipaan dikelola secara

(15)

lembaga / instansi yang secara khusus membidangi dan mengatur pengelolaan SPAM non

perpipaan bagi pemenuhan kebutuhan air bersih dan air minum masyarakat Kabupaten

Pesawaran. Peraturan-peraturan daerah (Perda) yang mengatur penggunaan sumber-sumber

air dalam penyediaan air bagi masyarakat kota .

Dibawah ini ada funsi dan tugas di kelembagaan PDAM Kabupaten Pesawaran

A. Direktur Utama

1. Direktur Utama mempunyai tugas :

1) Memimpin dan mengawasi pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud

pada pasal 3 dan pasal 4 ;

2) Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pengawasan intern serta pengawasan

program

3) Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan staf serta unsure pelaksana ;

4) Mengajukan rencana kerja dan anggaran PDAM kepada Badan Pengawas ;

5) Melaksanakan rencana kerja dan anggaran PDAM yang telah disetujui Badan

Pengawas dan telah ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah ;

6) Melaporkan dan bertanggung jawab atas rencana kerja dan anggaran PDAM kepada

Gubernur Kepala Daerah melalui Badan Pengawas ;

2. Direktur Utama dapat mendelegasikan wewenang operasional kepada direktur sesuai

dengan bidang masing-masing.

B. Direktur Teknik

1. Direktur Teknis mempunyai tugas :

1) Menetapkan kebijakan dan strategi perusahaan yang terkait dalam kegiatan

perencanaan, pembangunan, dan teknik operasional air minum ;

2) Memimpin menyiapkan Rencana Jangka Panjang (RJP) dan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP) khususnya terkait dengan kegiatan perencanaan

pembangunan dan teknik operasional air minum ;

3) Memimpin kegiatan perencanaan, pembangunan, dan teknik operasional air minum;

4) Memimpin penyiapan segala data/informasi mengenai perencanaan, pembangunan

(16)

2. Direktur Teknik dalam melaksanakan tugasnya harus bertanggung jawab kepada

Direktur Utama.

C. Direktur Administrasi dan Keuangan

1. Direktur Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas :

1) Menetapkan kebijaksanaan dan strategi perusahaan khususnya yang terkait dengan

kegiatan keuangan, logistik dan administrasi ;

2) Memimpin penyiapan Rencana Jangka Panjang (RJP) dan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP) khususnya terkait dengan kegiatan keuangan,

logistik dan administrasi

3) Memimpin penyiapan segala data/informasi mengenai keuangan, logistik dan

administrasi yang dibutuhkan olehstake holder.

2. Direktur Administrasi dan Keuangan dalam melaksanakan tugasnya harus

bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

D. Direktur Pengembangan

1. Direktur Pengembangan mempunyai tugas :

1) Menetapkan kebijaksanaan dan strategi perusahaan khususnya yang terkait dengan

kegiatan pengembangan sumber daya manusia dan manajemen serta pengembangan

usaha dan teknologi ;

2) Memimpin penyiapan Rencana Jangka Panjang (RJP) dan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP) khususnya terkait dengan kegiatan pengembangan

sumber daya manusia dan manajemen serta pengembangan usaha dan teknologi ;

3) Memimpin melaksanakan kegiatan menunjang operasional bisnis direktorat lain

dalam kegiatan pengembangan sumber daya manusia dan manajemen serta

pengembangan usaha dan teknologi ;

4) Memimpin penyiapan segala data/informasi mengenai kegiatan pengembangan

sumber daya manusia dan manajemen serta pengembangan usaha dan teknologi ;

2. Direktur Pengembangan dalam melaksanakan tugasnya harus bertanggung jawab

(17)

E. Biro Teknik

1. Biro Teknik mempunyai tugas :

1) Menyelenggarakan koordinasi teknik dari aspek cakupan, system dan mekanisme ;

2) Menyelenggarakan koordinasi teknik dari aspek distribusi dan koordinasi air baku ;

3) Memberikan pembinaan koordinasi teknik (koordinasi distribusi dan produksi) baik

berupa bimbingan teknik maupun bantuan teknik kepada wilayah usaha, unit

produksi dan unit distribusi.

2. Biro Teknik dipimpin oleh kepala biro yang dalam melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab kepada Direktur Teknik.

3. Biro Teknik terdiri dari bagian distribusi dan bagian produksi.

F. Biro Perencanaan

1. Biro Perencanaan mempunyai tugas :

1) Menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan pembangunan jaringan dan non

jaringan dari aspek cakupan, system dan mekanisme ;

2) Menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan pembangunan jaringan dan non

jaringan dari aspek struktur dan kontruksinya ;

3) Menyusun dan membuat peta mengenai jaringan pipa air minum.

4) Memberikan bimbingan teknik maupun bantuan teknik kepada wilayah usaha, unit

produksi dan unit distribusi khususnya dalam kegiatan perencanaan ;

2. Biro Perencanaan dipimpin oleh kepala biro yang dalam melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab kepada Direktur Teknik.

3. Biro Perencanaan terdiri dari bagian perencanaan jaringan dan non jaringan.

G. Biro Pembangunan

1. Biro Pembangunan mempunyai tugas :

1) Menyusun standar-standar pembangunan jaringan air minum ;

2) Menyusun standar-standar pembangunan non jaringan air minum ;

3) Melaksanakan pembangunan yang menjadi tanggungjawab kantor pusat sesuai

(18)

4) Memberikan bimbingan teknik maupun bantuan teknik kepada wilayah usaha, unit

produksi dan unit distribusi serta unit operasional lainnya khususnya dalam

kegiatan pembangunan.

2. Biro Pembangunan dipimpin oleh kepala biro yang dalam melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab kepada Direktur Teknik.

3. Biro Pembangunan terdiri dari bagian perencanaan jaringan dan perencanaan non

jaringan.

H. Biro Logistik

1. Biro Logistik mempunyai tugas :

1) Menyusun standar-standar pengelolaan loigistik ;

2) Mengelola logistik barang-barang produksi dan distribusi yang menjadi

tanggungjawab kantor pusat sesuai dengan ketetapan direksi ;

3) Memberikan bimbingan teknik maupun bantuan teknik kepada wilayah usaha, unit

produksi dan unit distribusi serta unit operasional lainnya khususnya dalam

kegiatan logistik.

2. Biro Logistik dipimpin oleh kepala biro yang dalam melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab kepada direksi administrasi dan keuangan.

3. Biro Logistik terdiri dari bagian pengadaan dan bagian penyaluran.

I. Biro Umum

1. Biro Umum mempunyai tugas :

1) Menyelenggarakan kegiatan penyusunan standar produk hukum, tata usaha,

kerumah-tanggaan dan perlengkapan;

2) Melaksanakan kegiatan bantuan hukum pengelolaan administrasi, yang menjadi

tanggungjawab kantor pusat sesuai dengan ketetapan direksi ;

3) Memberikan bimbingan teknik maupun bantuan teknik kepada wilayah usaha, unit

produksi dan unit distribusi serta unit operasional lainnya khususnya dalam

kegiatan hukum, kerumah-tanggaan dan perlengkapan ;

2. Biro Umum dipimpin oleh kepala biro yang dalam melaksanakan tugasnya

(19)

3. Biro Umum terdiri dari dua bagian tata usaha, bagian hukum, bagian rumah tangga

dan perlengkapan serta bagian humas

J. Biro Keuangan

1. Biro Keuangan mempunyai tugas :

1) Menyusun standar-standar pengelolaan keuangan dan akuntansi ;

2) Melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan dan akuntansi yang menjadi

tanggungjawab kantor pusat sesuai dengan ketetapan direksi ;

3) Memberikan bimbingan teknik maupun bantuan teknik kepada wilayah usaha, unit

produksi dan unit distribusi serta unit operasional lainnya khususnya dalam

kegiatan keuangan dan akuntansi.

2. Biro keuangan dipimpin oleh kepala biro yang dalam melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab kepada direktur administrasi dan keuangan.

3. Biro Keuangan terdiri dari bagian anggaran, bagian akuntansi dan bagian

perbendaharaan.

K. Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Manajemen

1. Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Manajemen mempunyai tugas :

1) Menyelenggarakan kegiatan penyusunan standar pengembangan SDM dan

manajemen ;

2) Melaksanakan kegiatan pengelolaan pelaksanaan pengembangan SDM dan

manajemen yang menjadi tanggungjawab kantor pusat sesuai dengan ketetapan

direksi ;

3) Memberikan bimbingan teknik maupun bantuan teknik kepada wilayah usaha, unit

produksi dan unit distribusi serta unit operasional lainnya khususnya dalam

kegiatan pengembangan SDM dan manajemen.

2. Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Manajemen dipimpin oleh kepala biro

yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada direktur

pengembangan.

(20)

1. Biro Pengembangan Usaha dan Teknologi

1. Biro Pengembangan Usaha dan Teknologi mempunyai tugas :

1) Menyusun standar-standar pengelolaan Pengembangan Usaha dan Teknologi

termasuk pengembangan baku mutu air dan meter air ;

2) Melaksanakan kegiatan pengelolaan Pengembangan Usaha dan Teknologi yang

menjadi tanggungjawab kantor pusat sesuai dengan ketetapan direksi ;

3) Memberikan bimbingan teknik maupun bantuan teknik kepada wilayah usaha, unit

produksi dan unit distribusi serta unit operasional lainnya khususnya dalam

kegiatan pengelolaan Pengembangan Usaha dan Teknologi.

2. Biro Pengembangan Usaha dan Teknologi dipimpin oleh kepala biro yang dalam

melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada direktur pengembangan.

3. Biro Pengembangan Usaha dan Teknologi terdiri dari bagian pengembangan usaha

dan pemasaran, bagian pengembangan teknologi serta bagian pengembangan kualitas

air minum.

2. Wilayah Usaha

1. Wilayah Usaha mempunyai tugas :

1) Melaksanakan perencanaan dan pembangunan jaringan distribusi air minum yang

menjadi wewenangnya di wilayah usaha masing-masing ;

2) Melaksanakan kegiatan pelayanan dan distribusi air minum kepada pelanggan ;

3) Melaksanakan perencanaan dan kegiatan administrasi, keuangan, personel, logistik,

kerumahtanggaan dan perlengkapan ;

4) Koordinasi dan pelaporan kegiatan yang menjadi tanggung jawabny kepada kantor

pusat PDAM.

Wilayah Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Wilayah Usaha yang dalam tugasnya

bertanggung jawab kepada Direktur Umum.

Wilayah Usaha terdiri dari :

1) Bidang Teknik ;

2) Bidang Pengusahaan ;

3) Bidang Umum ;

(21)

Tiap bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab kepada Kepala Wilayah Usaha.

1) Bidang Teknik mempunyai tugas :

a) Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan perencanaan dan untuk

pembangunan dan pemeliharaan sistem jaringan pipa tersier dan jaringan pipa

lainnya yang ditugaskan Direksi ;

b) Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan koordinasi produksi, distribusi air

dan pemetaan jaringan.

Bidang Teknik terdiri dari Seksi Perencanaan, Seksi Pelaksanaan, Seksi Produksi dan

Distribusi serta Seksi Pemetaan Jaringan.

2) Bidang Pengusahaan mempunyai tugas :

a) Melaksanakan dan mengendalikan pemasaran serta pelayanan air minum ke

konsumen ;

b) Melaksanakan dan mengkoordinasi serta mengendalikan kehilangan air

minum;

c) Melaksanakan dan mengendalikan pelayanan kepada pelanggan khusus;

d) Melaksanakan dan mengendalikan barang-barang logistik yang menjadi

tanggungjawabnya serta pemeliharaan bengkel meter yang ukurannya

ditetapkan oleh Direksi.

Bidang Pengusahaan terdiri dari Seksi Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan, Seksi

Logistik, Seksi Pengendalian Kehilangan Air dan Seksi Bengkel Meter.

3) Bidang Umum mempunyai tugas :

a) Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan tata usaha dan umum ;

b) Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan tata usaha serta pembinaan

pegawai ;

c) Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan kerumah tanggaan serta

perlengkapan.

Bidang Umum terdiri dari Seksi Tata Usaha, Seksi Kepegawaian dan Seksi

Rumah Tangga serta Perlengkapan.

(22)

3. Unit Produksi Air Minum

1) Unit Produksi Air Minum mempunyai tugas menyelenggarakan produksi air

minum.

2) Unit Produksi Air Minum berdasarkan keputusan direksi dipimpin oleh seorang

kepala unit yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada wilayah

usaha.

4. Unit Distribusi Air Minum

1) Unit Distribusi Air Minum mempunyai tugas menyelenggarakan distribusi air

minum.

2) Unit Distribusi Air Minum berdasarkan keputusan direksi dipimpin oleh seorang

kepala unit yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada wilayah

usaha.

5. Rayon Usaha

1) Rayon Usaha mempunyai tugas :

a) Melaksanakan pelayanan air minum dan penagihan rekening ;

b) Melaksanakan pemasangan sambungan pelanggan baru ;

c) Melaksanakan pemantauan kehilangan air ;

d) Melaksanakan perbaikan jaringan pipa yang menjadi tanggungjawabnya.

2) Rayon Usaha berdasarkan keputusan direksi dipimpin oleh seorang kepala rayon

usaha yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada wilayah

usaha.

a. Bentuk Badan Pengelola SPAM Pedesaan

SPAM Pedesaan dikelola secara mandiri oleh masyarakat desa yang bersangkutan. Bentuk

badan-badan pengelola SPAM Pedesaan yang dikembangkan di Kabupaten Pesawaran

antara lain :

1. Bentuk badan pengelola air bersih yang dimulai dari investasi program pemerintah baik

melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri pedesaan

(23)

daerah melalui dana APBD pada umumnya sama. Kelembagaan pengelola air bersih ini

dikembangkan oleh pemerintah desa dengan menunjuk pengelola maupun nama

organisasinya. Pengelola air bersih bertanggung jawab terhadap pemerintah desa baik

tanggung jawab fisik maupun tanggung jawab keuangan.

Organisasi bentukan desa ini, walaupun bersifat independen, namun harus tetap

berkoordinasi dengan pemerintah desa baik dari sisi koordinasi kegiatan maupun

koordinasi penganggaran. Bahkan untuk kebijakan besaran penarikan iuran air bersih,

kelompok harus berkonsultasi dengan pamong desa.

2. Bentuk pengelola usaha jasa air bersih swadaya masyarakat/mandiri dimana komunitas

suatu wilayah pedusunan atau desa secara swadaya membangun fasilitas air bersih.

Model seperti ini ada di. Infrastruktur dari bak penampung, bak distribusi, jaringan

pipa, serta pengerjaan fisik dilakukan oleh masyarakat secara gotong royong. Penerima

jasa air bersih akan memberikan kontribusi berupa dana sesuai dengan kesepakatan

bersama. Kontribusi ini diperuntukkan untuk membangun fasilitas jaringan air kerumah

anggota/pelanggan.

Organisasi pengelola air bersih disepakati oleh komunitas/masyarakat setempat. Namun

konsultasi dan arahan dari pamong desa tetap diperlukan agar kebijakan yang diambil oleh

pengelola tetap sejalan dengan kebijakan pemerintah/pamong desa.

Bentuk badan pengelola SPAM pedesaan seyogyanya disesuaikan dengan karakteristik

masyarakat setempat. Untuk lebih memajukan SPAM Pedesaan, ada baiknya jika system

managemen pengelolaannya dilakukan dengan cara professional. Harus ada petugas yang

menjaga seluruh fasilitas yang ada sehingga masa SPAM terbangun tidak hanya dipakai

dalam hitungan bulan namun bertahan hingga bertahun-tahun kemudian.

b. Bentuk Badan Pengelola Alternatif

PP No. 16 tahun 2005 menyebutkan bentuk alternatif kelembagaan pengelolaan SPAM:

BUMD (Badan Usaha Milik Daerah /PDAM), BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BUS

(Badan Usaha Milik Swasta), Koperasi, BLU (Badan Layanan Umum), KSM (kelompok

(24)

Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Cipta Karya No. 01/SE/DJCK/2008, bagi SPAM IKK

yang dibangun di kabupaten yang mempunyai PDAM sehat, maka pengelolaannya

diarahkan ke PDAM. Namun bagi SPAM IKK yang dibangun di kabupaten dengan PDAM

kurang sehat/sakit dan daerah kabupaten pemekaran yang belum terbentuk PDAM maka

diperlukan alternatif lembaga penyelenggara.

Alternatif pemilihan lembaga penyelenggaraan SPAM, mengacu pada jenis barang

layanan, dan kondisi dapat dilihat pada Tabel 9.1. Untuk penyelenggara berbentuk

koperasi atau badan usaha swasta, berdasarkan PP 16/2005 dapat berperan serta dalam

penyelenggaraan pengembangan SPAM pada daerah, wilayah atau kawasan yang belum

terjangkau pelayanan UPTD, BLUD, dan BUMD/BUMN.

Tabel 6.4. Acuan Pemilihan Badan Penyelenggara SPAM

Jenis Barang

Layanan Kondisi Penyelenggara

Public goods Apabila pengelolaan SPAM IKK belum optimal dan atau kondisi sosial ekonomi masyarakat tidak mampu membiayai operasional sistem .

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Quasi Public Goods Apabila sistem sudah dimanfaatkan namun sebagian biaya operasional masih harus ditunjang pemerintah dan sudah memenuhi persyaratan Teknis, Substantif dan Administratif

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

Private Goods, Apabila sistem sudah/akan dimanfaatkan dan kondisi sosial masyarakat secara rata-rata mampu untuk membiayai operasional

PDAM

(25)

Tabel 6.5 Perbandingan PDAM, UPTD dan BLUD

No. PDAM UPTD BLUD

1 Aset dipisahkan Aset Tidak Dipisahkan Aset Tidak Dipisahkan

2 Orientasi keuntungan Tanpa mengutamakan mencari keuntungan

14 Pegawai perusahaan Pegawai PNS Pegawai boleh PNS dan

Non PNS

15 Ada Dewan Pengawas Tidak ada dewan pengawas

Dimungkinkan ada dewan pengawas

(26)

No. PDAM UPTD BLUD

Sumber : Juklak Penyusunan RI-SPAM Kabupaten/Kota

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Utama, Para Direktur, Para Kepala Biro, Para

Kepala Wilayah Usaha, Para Kepala Bidang, Para Kepala Rayon Usaha, dan Kepala Uap

lainnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan singkronisasi secara vertikal

dan horizontal sesuai dengan tugasnya masing-masing.

Ketentuan-ketentuan mengenai prosedur dan tata kerja sebagaimana dimaksud termasuk

prosedur dan tata kerja lalu lintas keuangan, pengelolaan barang-barang PDAM ditentukan

oleh Direksi.

Sesuai dengan kebijakan direksi, unit-unit usaha memelihara dan meningkatkan kerjasama

dengan nasabah, instansi terkait dalam rangka pengembangan usaha serta menyampaikan

usul dan saran-saran hasil kerjasama tersebut.

Setiap pimpinan satuan kerja wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila

terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai

(27)

Setiap pimpinan dalam satuan kerja dalam lingkungan PDAM bertanggung jawab

memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan

bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Setiap pimpinan dalam

satuan kerja mengikuti dan mematuhi petunjuk dari atasannya masing-masing dan

menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan kerja dari bawahannya wajib diolah dan

dipergunakan sebagai bahan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk pada

bawahannya. Bagian humas secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Biro

Umum dan secara taktis operasional kepada direksi.

4. KEBUTUHAN SDM

Jumlah karyawan harus disesuaikan dengan rasio kebutuhan karyawan yaitu kurang lebih

1 karyawan untuk melayani 100 pelanggan. Selain itu, dari sisi managerial dibutuhkan

tenaga-tenaga sebagai berikut :

• pimpinan/manajer,

• bagian perencanaan teknik,

• bagian operasional dan pemeliharaan/O&P (IPA dan jaringan),

• bagian penelitian dan laboratorium,

• bagian administrasi,

• bagian keuangan dan pembukuan serta

• bagian hubungan langganan.

Karyawan PDAM Tirta Jasa harus memiliki standar kompetensi tertentu agar dapat

menjalankan tugas-tugasnya.

1. Persyaratan Umum

Semua calon karyawan dan manager harus mempunyai kualifikasi umum sebagai

berikut :

 Warga Negara Indonesia

(28)

 Mempunyai integritas dan dedikasi yang tinggi

2. Persyaratan Khusus

a. General Manager

General Managermemiliki tugas-tugas sebagai berikut :

 Menyusun rencana kerja perusahaan;

 Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan perusahaan;  Melaksanakan dan menindaklanjuti program kerja;

 Mengelola kekayaan perusahaan dan membina karyawan;  Menyelenggarakan Administrasi Umum dan Keuangan;

 Mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan;

 Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk

penerimaan dan pengeluaran kepada direksi.

Oleh karena itu,General Manager harus memiliki Persyaratan khusus :

 Mempunyai kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman dibidang air

minum/bersih minimal 10 tahun dan menguasai bidang teknik, ekonomi,

keuangan, hukum dan kelembagaan;

 Berpendidikan minimal S1 bidang Teknik Lingkungan /Sipil;

 Lulus tes yang dilakukan oleh tim seleksi calon karyawan dari perusahaan atau dari timindependenceyang ditunjuk oleh perusahaan.

b. Manager Teknik

Manager teknik memiliki tugas-tugas sebagai berikut :

 Merencanakan dan mengendalikan kegiatan operasi dan pemeliharaan serta

perbaikan yang meliputi IPA, sistem jaringan perpipaan serta fasilitas

penunjang lainnya;

 Merencanakan dan mengendalikan kegiatan perencanaan teknik yang meliputi

(29)

 Merencanakan dan mengendalikan kualitas air baik yang masuk ke IPA

maupun yang keluar dari IPA sehingga menjadi air minum yang layak/bisa

langsung di minum;

 Merencanakan dan mengendalikan persediaan bahan dan peralatan teknik serta pemanfaatannya;

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan olehGeneral Manager.

Persyaratan khusus yang harus dimiliki oleh Manager Teknik adalah :

 Mempunyai kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman dibidang teknik air minum/air bersih minimal 7 tahun;

 Berpendidikan minimal S1 bidang Teknik Lingkungan;

 Lulus tes yang dilakukan oleh tim seleksi calon karyawan dari perusahaan atau

dari timindependenceyang ditunjuk oleh perusahaan.

c. Bagian Perencanaan

Tugas-tugas bagian perencanaan diantaranya :

 Merencanakan dan melaksanakan kegiatan penelitian, evaluasi serta rencana

pengembangan pelayanan yang meliputi PDAM yang akan dilayani,

pengembangan intake & air baku, IPA, sistem jaringan perpipaan beserta

fasilitas penunjang lainnya;

 Merencanakan, mengelola serta mengembangkan sistem informasi jaringan perpipaan;

 Membuat standarisasi yang meliputi mutu air minum, peralatan, penggunaan bahan kimia, listrik, dan alat teknik lainnya;

 Membuat sistem pemantauan dan pengendalian terhadap air minum yang diproduksi dan didistribusikan ke PDAM;

 Melakukan pengedalian terhadap mutu bahan, peralatan serta bangunan lainnya;

(30)

 Membuat laporan bulanan ditujukan kepada Manager Teknik.

Persyaratan khusus yang harus dimiliki :

 Mempunyai kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman dibidang

teknik air minum/air bersih khususnya dibidang perencanaan minimal 5 tahun

untuk Kepala Bagian dan 2 tahun untuk staf;

 Berpendidikan minimal S1 bidang Teknik Lingkungan untuk Kepala Bagian, dan D3 untuk staf;

 Lulus tes yang dilakukan oleh tim seleksi calon karyawan dari perusahaan atau dari timindependenceyang ditunjuk oleh perusahaan.

d. Bagian Sistem

Bagian sistem memiliki tugas-tugas sebagai berikut :

 Menyusun rencana kegiatan operasi dan pemeliharaan serta perbaikan intake di

sumber air baku, IPA dan Jaringan;

 Melaksanakan monitoring dan evaluasi operasi dan pemeliharaan serta

perbaikan intake, IPA dan jaringan perpipaan;

 Mengawasi penggunaan bahan-bahan kimia, suku cadang dan peralatan yang

berhubungan dengan alat-alat teknik lainnya;

 Membuat laporan bulanan ditujukan kepada Manager Teknik.

Persyaratan khusus yang harus dimiliki :

 Mempunyai kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman dibidang

teknik air minum khususnya dibidang operasi dan pemeliharaan IPA dan

jaringan air minum/air bersih, minimal 5 tahun untuk Kepala Bagian dan 2

tahun untuk staf;

 Berpendidikan minimal S1 bidang Teknik Lingkungan untuk Kepala Bagian,

dan D3 untuk staf;

(31)

e. Bagian Operasional dan Pemeliharaan (O & P) IPA/Instalasi Pengolah Air

Uraian tugas:

 Melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan serta perbaikan intake dan

sumber air baku, IPA wilayah;

 Melaksanakan pengendalian operasi dan pemeliharaan serta perbaikan intake dan air baku serta IPA;

 Membuat laporan bulanan ditujukan kepada Kepala Bagian Sistem.

Persyaratan khusus :

 Mempunyai kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman dibidang

teknik air minum khususnya dibidang operasi dan pemeliharaan IPA, minimal 3

tahun untuk Kepala Sub bag dan 1 tahun untuk staf;

 Berpendidikan minimal S1 bidang Teknik Lingkungan untuk Kepala Sub bag,

dan D3 untuk staf;

 Lulus tes yang dilakukan oleh tim seleksi calon karyawan dari perusahaan atau

dari timindependenceyang ditunjuk oleh perusahaan.

f. Bagian Operasional dan Pemeliharaan (O & P) Jaringan Pipa

Uraian tugas:

 Melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan serta perbaikan jaringan pipa

air minum;

 Melaksanakan pengendalian operasi dan pemeliharaan serta perbaikan jaringan

air minum;

 Membuat laporan bulanan ditujukan kepada Kepala Bagian.

Persyaratan khusus :

 Mempunyai kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman dibidang

(32)

 Berpendidikan minimal S1 bidang Teknik Lingkungan untuk Kepala Sub bag,

dan D3 untuk staf;

 Lulus tes yang dilakukan oleh tim seleksi calon karyawan dari perusahaan atau

dari timindependenceyang ditunjuk oleh perusahaan.

g. Bagian Penelitian dan Laboratorium

Uraian tugas:

 Melaksanakan kegiatan penelitian dan pemeriksaan secara berkala terhadap kualitas air baku dan kuaalitas air minum;

 Membuat panduan/petunjuk terhadap sistem pembubuhan bahan kimia dalam

proses pengolahan air minum;

 Melaksanakan kegiatan penelitian dan pemeriksaan terhadap bahan kimia yang

akan dipakai dalam proses pengolahan air minum;

 Membuat laporan bulanan ditujukan kepada Direktur Teknik.

Persyaratan khusus :

 Mempunyai kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman dibidang

laboratorium khususnya dibidang air minum/bersih, minimal 5 tahun untuk

Kepala Seksi dan 2 tahun untuk staf;

 Berpendidikan minimal S1 bidang Teknik Lingkungan/Kimia Analis untuk

Kepala Bagian dan D3 untuk staf;

 Lulus tes yang dilakukan oleh tim seleksi calon karyawan dari perusahaan atau

dari timindependenceyang ditunjuk oleh perusahaan.

h. Manager Keuangan

Uraian tugas:

 Merencanakan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, keuangan, dan

kepegawaian;

(33)

 Merencanakan dan mengendalikan anggaran sesuai dengan program dan

rencana kerja perusahaan;

 Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran

perusahaan;

 Melakukan penilaian dan persetujuan samua pembelian untuk keperluan operasional perusahaan;

 Membuat laporan bulanan ditujukan kepadaGeneral Manager;

Persyaratan khusus :

 Mempunyai kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman minimal 7

tahun dibidang Administrasi dan keuangan air minum;

 Berpendidikan minimal S1 Ekonomi bidangAccounting/Management;

 Lulus tes yang dilakukan oleh tim seleksi calon karyawan dari perusahaan atau

dari timindependenceyang ditunjuk oleh perusahaan.

i. Bagian Administrasi

Uraian tugas:

 Menyiapkan kebutuhan perlengkapan kantor dan kerumahtanggaan perusahaan;

 Melaksanakan administrasi inventarisasi barang milik perusahaan, perbaikan

dan pemeliharaannya;

 Melaksanakan administrasi surat menyurat yang meliputi pengetikan,

penggandaan serta memeriksa, menyortir, menyimpan, dan mendistribusikan

surat yang masuk dan keluar;

 Mengawasi dan mengkoordinir SekretarisGeneral Manager;

 Melaksanakan tata usaha kepegawaian dan usaha pembinaan pegawai;

 Melaksanakan pembelian kebutuhan perlengkapan kantor dan logistik (bahan

kimia dan peralatan teknik) sesuai dengan spesifikasi dan permintaan dari

(34)

Persyaratan khusus

 Mempunyai kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman dibidang Administrasi, minimal 5 tahun untuk kepala bagian dan 2 tahun untuk staf;

 Berpendidikan minimal S1 hukum/sosial untuk Kepala Bagian dan D3 untuk staf;

 Lulus tes yang dilakukan oleh tim seleksi calon karyawan dari perusahaan atau dari timindependenceyang ditunjuk oleh perusahaan.

j. Bagian Keuangan

Uraian tugas:

 Melaksanakan pengendalikan anggaran sesuai dengan program dan rencana kerja yang meliputi penerimaan dan pengeluaran;

 Melaksanakan tugas administrasi keuangan dan pengelolaan keuangan yang

meliputi pembukuan semua transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan

secara berkala, mengadakan perkiraan dan analisa terhadap penerimaan dan

pengeluaran kas;

 Menyimpan dan mengamankan uang serta surat-surat berharga milik

perusahaan ;

 Melaksanakan pembayaran gaji serta tunjangan karyawan lainnnya;

 Melaksanakan hak-hak dan kewajiban perusahaan ;

 Membuat laporan bulanan ditujukan kepada Manager Keuangan.

Persyaratan khusus:

 Mempunyai kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman dibidang

Keuangan air minum minimal 5 tahun untuk kepala bagian dan 2 tahun untuk

staf;

(35)

 Lulus tes yang dilakukan oleh tim seleksi calon karyawan dari perusahaan atau

dari timindependenceyang ditunjuk oleh perusahaan.

k. Bagian Hubungan Pelanggan

Uraian tugas:

 Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan bidang hukum baik kedalam maupun keluar perusahaan;

 Melaksanakan kegiatan penyuluhan khususnya pada masyarakat di sekitar sumber air baku;

 Ikut membantu melaksanakan negosiasi dan kontrak penjualan air minum ke

PDAM;

 Membuat laporan bulanan ditujukan kepada Manager Keuangan.

Persyaratan khusus :

 Mempunyai kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman dibidang

sosial dan ekonomi, minimal 5 tahun untuk Kepala Bagian dan 2 tahun untuk

staf;

 Berpendidikan minimal S1 sosial/komunikasi untuk Kepala Bagian dan D3

untuk staf;

 Lulus tes yang dilakukan oleh tim seleksi calon karyawan dari perusahaan atau

dari timindependenceyang ditunjuk perusahaan .

Di Kabupaten Pesawaran, penyelenggaraan dan pengembangan jaringan SPAM perpipaan

skala kecamatan maupun kabupaten diselenggarakan oleh PDAM Pesawaran sebagai

badan usaha milik pemerintah daerah. Sementara untuk SPAM terbangun di beberapa desa

(perpipaan maupun non perpipaan) dilakukan oleh masing-masing desa terkait.

Untuk mendapatkan dan mengembangkan kemampuan SDM yang handal khususnya

(36)

Perpamsi atau dari lembaga donor/asing) dapat juga dilakukan. Selain itu kegiatan studi

banding dan mengikuti On Job Training ke PDAM yang lebih maju sangat membantu

untuk meningkatkan kemampuan SDM. Usulan Pelatihan untuk para karyawan,

manajemen, dan direksi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.6. Usulan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan SDM

NO JENIS

General Manager, Manager Teknik, Manager Keuangan, Bagian Perencanaan Teknik, Bagian Penelitian & Lab, Bagian Keuangan, Bagian Hubungan langganan, Bagian Administrasi.

8 8

2 Penyusunan RIP SPAM

General Manager, Manager Teknik, Manager Keuangan, Bagian Perencanaan Teknik, Bagian Penelitian & Lab, Bagian Keuangan, Bagian Hubungan langganan, Bagian Administrasi

8 8

3 FS SPAM General Manager, Manager Teknik, Manager Keuangan, Bagian Perencanaan Teknik, Bagian Penelitian & Lab, Bagian Keuangan, Bagian Hubungan langganan, Bagian Administrasi

8 8

4 DED Air Minum Manager Teknik, Bagian Perencanaan Teknik, Bagian Penelitian & Lab.

5 5

5 Penyusunan

Cooperate Plan

General Manager, Manager Teknik, Manager Keuangan, Bagian Perencanaan Teknik, Bagian Penelitian & Lab, Bagian Keuangan, Bagian Hubungan langganan, Bagian Administrasi

8 8

6 Amdal General Manager, Manager Teknik, Manager Keuangan, Bagian Perencanaan Teknik, Bagian Penelitian & Lab.

8 8

II On Job Training

1 O & P Produksi & Distribusi

Staf bagian O & P IPA dan staf Bagian O&P jaringan pipa

8 8

2 Laboratorium Air Minum

Staf Bagian Penelitian & Laboratorium 2 2

3 Sistem Informasi Manajemen terpadu

Para staf Bagian Perencanaan Teknik, Bagian Penelitian & Lab, Bagian Keuangan, Bagian Hubungan langganan, Bagian Administrasi

5 5

4 GIS Para Staf Bagian Perencanaan Teknik, Bagian Hubungan Langganan

3 3

5 Keuangan Staf Bagian Keuangan 2 2

III Studi Banding

1 Ke PDAM yang lebih maju

3 3

Gambar

Gambar 6.1. Keorganisasian Pemerintah Kabupaten/Kota
Gambar 6.2. Pola Pikir Reformasi Birokrasi PU 2010-2014 Cipta Karya
Tabel 6.1.Tingkat Pendidikan Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran
Tabel 6.3. Kondisi Sarana dan Prasarana Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran
+4

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena nilai Fhitung (1,958) lebih besar dari nilai Ftabel dan nilai probabilitas (sig.) 0,153 > 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis nol atau Ho ditolak dan

ADLN Perpustakaan Univesitas

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh inovasi produk dan ekuitas merek terhadap keunggulan bersaing pada D’Barleys

Dampak dari krisis ekonomi yang tak kunjung juga usai, salah satunya adalah masalah sosial yang membutuhkan pemecahan secepatnya adalah banyaknya anak jalanan yang belakangan

Ciri-ciri gaya arsitektur klasik yang dominan di indonesia biasanya bergaya Yunani hingga Romawi dengan ciri-ciri antara lain bagian depan bangunan memiliki pilar-pilar silindris

Tujuan penilaian risiko ialah memberikan landasan dan acuan mengenai apa yang diperlukan untuk memberikan tanggapan yang tepat terhadap risiko yang

Kabid melaporkan kerusakan komputer/mesin inventaris kantor kepada Kabag TU dan diterima Pengadministrasi Barang Milik Negara Pengadministrasi Barang Milik Negara

Pertama, mendeskripsikan cara pemerolehan kalimat bahasa Sunda pada anak kelas A Taman Kanak-kanak (TK) Sejahtera. Kedua, mendeskripsikan bentuk kalimat bahasa Sunda pada anak