• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun Oleh : HERI IRAWAN NIM : MEDI PRASTYA NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun Oleh : HERI IRAWAN NIM : MEDI PRASTYA NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

ATURAN PERWASITAN DAN TATA PELAKSANAAN PERTANDINGAN BOLA VOLY Disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah TP. Bola Voli

Dosen Pengampu Anung Probo Ismoko, M.Or

Disusun Oleh :

HERI IRAWAN NIM : 1685201011 MEDI PRASTYA NIM : 1685201013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

PACITAN

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan karunia-nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang insyaallah tepat pada waktunya.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Dosen pembimbing yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa bimbingan dari beliau mungkin, penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan format yang telah di tentukan.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca. Amin

Pacitan, Nopember 2016

Penulis

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan masalah ... 2 C. Tujuan Pembelajaran ... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian ... 3

B. Perwasitan Bola Voli ... 3

C. Peraturan-Peraturan Dalam Permainan Bola Voli ... 6

D. Teknik Dasar Permainan Bola Voli ... 8

E. Teknik Dasar Smash ... 9

F. Teknik dasar memblok (membendung) ... 10

G. Bentuk-Bentuk Pelanggaran ... 11

H. Penilaian ... 12

I. Peraturan Pertandingan Bola Voli ... 13

J. Penyerangan Permainan Bola Voli ... 15

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 17

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). Beliau dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942.

Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA , menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.

Nama permainan in semula disebut “Minonette” yang hampir serupa dengan permainan badminton. Jumlah pemain di sini tak terbatas sesuai dengan tujuan semula yakni untuk mengembangkan kesegaran jasmani para buruh di samping bersenam secara missal. William G. Morgan kemudian melanjutkan idenya untuk mengembangkan permainan tersebut agar mencapai cabang olah raga yang dipertandingkan.

Nama permainan kemudian menjadi “volley ball yang artinya kurang lebih mem-volibola pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang

(5)

2

baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani.

Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan Belanda. Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya. Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di asrama-asrama, di lapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni Belanda sendiri.

Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955 PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang pertama.

PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm maupun ke luar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untuk wanitanya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan permainan bola voli? 2. Bagaimana perwasitan dalam permainan bola voli? 3. Bagaimana peraturan pertandingan dalam bola voli?

C. Tujuan Pembelajaran

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan permainan bola voli . 2. Untuk mengetahui perwasitan dalam permainan bola voli. 3. Untuk mengetahui peraturan pertandingan dalam bola voli.

(6)

3 BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian

Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain.

B. Perwasitan Bola Voli

Setiap pertandingan dipimpin oleh wasit. Wasit harus bertindak tegas, jujur, adil, dan penuh wibawa. Wasit dalam permainan bola voli terdiri atas dua orang. Kemampuan wasit yang meyakinkan serta penguasaan peraturan permainan dan pertandingan akan menunjang kelancaran jalannya pertandingan.

1. Pedoman Umum Perwasitan Bola voli

a. Memimpin suatu pertandingan agar dapat berjalan lancar tanpamengalami gangguan apapun.

b. Dapat menafsirkan peraturan dengan tepat dan selalu konsisten dalammengambil keputusan.

c. Harus adil dan objektif - sesuai peraturan yang sudah disahkan PBVSI. d. Putusan tidak berdasarkan ramalam atau prasangka, tetapi

merupakankejadian yang nyata atau fakta benar-benar nyata terlihat wasit. e. Tempat sedekat mungkin dan lebih tinggi dari net. Posisi dapat mengamati

medan dan seluruh pemain dengan baik dan jelas.

2. Syarat Menjadi Wasit Bola voli

a. Berbadan sehat dan mempunyai fisik normal. b. Mempunyai bakat menjadi seorang wasit. c. Senang terhadap permainan bola voli. d. Serendah-rendahnya lulusan SLTP. e. Berumur 20 - 40 tahun.

(7)

4 g. Anggota satu perkumpulan bolavoli. h. Berstatus amatir.

3. Jenjang Wasit Bola voli a. Wasit perkumpulan b. Wasit cabang wilayah

c. Wasit daerah/Pemda tingkat A dan B d. Wasit nasional tingkat A, B, dan C e. Wasit kandidat international

4. Perlengkapan Wasit Pakaian Seragam : a. Celana putih/hitam

b. Kaos putih polos atau hitam garis-garis putih pakai krah c. Sepatu karet putih

5. Komposisi Wasit a. Wasit 1 (referee) b. Wasit 2 (umpire) c. Wasit pencatat (scorer)

d. 4 atau 2 orang hakim garis (linesmen)

6. Tugas Wasit

a. Memimpin pertandingan agar berjalan lancar.

b. Meningkatkan: keterampilan, kemampuan dan pengetahuan tentang perwasitan bolavoli.

c. Menyebarluaskan peraturan pertandingan di masyarakat.

d. Meningkatkan mutu perwasitan di masyarakat khususnya di Indonesia pada umumnya.

(8)

5 7. Kewajiban dan Wewenang Wasit

a. Wajib memimpin pertandingan bolavoli baik di tingkat cabang, daerah, nasional maupun tingkat internasional.

b. Tidak berhak memimpin pertandingan di atas sertifikat yang dimilikinya.

8. Prosedur Mewasiti

a. Wasit 1 dan 2 yang diperbolehkan meniup peluit selama pertandingan. b. Wasit 1 memberi tanda memulai permainan (service).

c. Wasit 1 dan 2 : tanda bola mati setelah yakin ada pelanggarannya,tanda bola mati bertujuan untuk menunjukkan menyetujui ataumenolak permohonan regu.

d. Wasit 1 : memberi peringatan, menjatuhkan hukuman.

e. Begitu wasit meniup peluit sudah harus dapat menunjukkan: Sifat kesalahan dan isyarat tangan yang resmi.

9. Tanggung Jawab Wasit 1

a. Sebelum pertandingan :

a. Memeriksa sarana/prasarana pertandingan. b. Melakukan tos.

(9)

6 c. Mengawali pemanasan. b. Selama pertandingan:

a. Mempunyai wewenang menentukan kesalahan: kesalahan pukulanservis, posisi regu, block, sentuhan pada net, menyentuh bola, di atasnet beserta pita horizontalnya, simultan/bersamaan.

b. Jangan membiarkan suatu perdebatan atas pengajuan kapten.

c. Jika kapten tidak sepaham dalam penafsiran, dicatat di lembar scoresheet, wasit 1 harus memberi pencatatan protes di akhir pertandingan.

c. Sesudah pertandingan:

1) Menandatangani score sheet. 2) Langsung menuju ke ruang wasit.

10.Tugas Wasit 2

a. Mengawasi posisi pemain selama set itu berlangsung, pemindahan tempat waktu set penentuan.

b. Mengawasi tindak tanduk anggota masing-masing regu yang duduk di bangku cadangan, kalau ada sesuatu harus dilaporkan ke wasit 1.

c. Mencegah pemain cadangan melakukan pemanasan di area pertandingan. d. Mengawasi jumlah time out dan pergantian pemain.

e. Menolak penghentian yang tidak layak; mengabulkan permohonanyang sah serta mengawasi waktunya.

f. Menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit, tetapi tidak bolehmenekan wasit

g. Menentukan diperlukan atau tidak pengeringan permukaan lapangan.

11.Posisi Wasit

Selama menjalankan tugasnya, wasit I dan II menempati posisinya di sisi kanan dan kiri lapangan sesuai dengan ketentuan berikut ini.

a. Wasit I berada dalam posisi duduk atau berdiri di atas kursi wasit yang berada di salah satu ujung net. Area pandangan kira-kira 50 cm, di atas garis horizontal permukaan atas net.

(10)

7

b. Wasit II menjalankan tugas sambil berdiri di sisi lain berseberangan serta menghadap wasit I ketika suatu regu melakukan service, dia harus berdiri di sepanjang daerah depan penerima service. Setelah itu dia boleh pindah ke depan meja pencatat.

C. Peraturan-Peraturan Dalam Permainan Bola Voli 1. Lapangan

Olahraga permainan bola voli dimainkan pada sebuah lapangan yang berbentuk persegi panjang. Seiring dengan terus berkembangnya permainan bola voli, maka standar-standar ukuran internasional dan sarana pendukung pada lapangan bola voli-pun telah ditetapkan.

a. Panjang Lapangan = 18 Meter b. Lebar Lapangan = 9 Meter

Panjangan lapangan tersebut kemudian dibagi dua dan dipisahkan dengan sebuah net yang dipasang pada dua buah tiang.

a. Tinggi Net : Putra = 2.43 Meter : Putri = 2.24 Meter b. Lebar = 1 Meter

2. Rod / Antena

Rod / antena terbuat dari bahan fiberglass. Ukuran panjang : 180 cm Diameter : 1 cm Warna : selang –seling (merah –putih atau hitam –putih) setiap 10 cm Antena dipasang tepat pada pita batas samping kanan dan samping kiri lapangan, 100 cm menempel pada net dan yang menonjol di atas net sepanjang 80 cm.

Dalam lapangan bola voli dikenal istilah garis “3 meter” dari net. Garis tersebut berfungsi sebagai batas wilayah penyerangan (attack line). Garis 3 meter tersebut kemudian membagi lapangan menjadi dua bagian, yaitu barisan belakang (back row), dan barisan depan (front row).

Kemudian, pada masing-masing bagian itu (back row dan front row) masih dibagi lagi menjadi 6 area atau 6 titik. Pada keenam area atau titik itulah yang merupakan posisi para pemain bola voli.

(11)

8

Area “1” merupakan posisi pemain yang akan melakukan servis berikutnya. Setiap pergantian giliran untuk melakukan servis, para pemain harus berputar searah dengan putaran jarum jam untuk mendapatkan giliran melakukan servis. Dengan melakukan putaran searah dengan putaran jarum jam, maka pemain pada posisi pertama akan digantikan oleh pemain yang sebelumnya menempati posisi kedua. Sedangkan pemain yang awalnya menempati posisi 1 akan bergeser ke posisi 6, begitu seterusnya.

Dalam aturan lapangan bola voli terdapat istilah zona bebas (free zone). Zona bebas ini merupakan area yang mengelilingi area tim. Para pemain dapat memasuki dan bermain di dalam zona bebas yang memiliki lebar minimal 3 meter tersebut dengan bebas, setelah salah seorang pemain melakukan servis. Batas-batas area tim ditunjukkan dengan menggunakan garis-garis yang tergambar dilapangan. Sedangkan area penyerangan berada di dalam area tersebut. Garis-garis area tim tersebut juga menentukan apakah bola yang jatuh akan dinyatakan “masuk” atau “keluar”. Apabila bola yang jatuh masih menyentuh garis area tim, maka bola tersebut dinyatakan “masuk”, dan tim lawan akan memperoleh nilai. Namun, jika bola jatuh di luar garis area tim tanpa menyentuh garis area tim, maka bola dinyatakan “keluar”.

3. Bola

Bola pada permainan bola voli berbentuk bulat. Lapisan luar : kulit yang lentur Lapisan dalam : karet / sejenisnya Jumlah lajur : 12 –18 lajur Ukuran berat : 250 –280 gram Keliling : 65 –67 cm Tekanan udara : 0,40 –0,45 kg / cm2

D. Teknik Dasar Permainan Bola Voli 1. Servis Tennis (Tennis Service)

a. Sikap pemulaan

Berdiri dengan kaki kiri ke depan, bola di pegang dengan dua tangan (tangan kiri menyangga bola dan tangan kanan memengang bagian atas). b. Pelaksanaan

Bola dilambungkan dengan tangan kiri ke atas kurang lebih meter di atas kepala. Tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala , telapak

(12)

9

tangan menghadap ke depan. Kemudian bola dipukul dengan tangan pada bagian belakang atas, dibantu dengan lecutan pergelangan tangan, sehingga jalannya bola top spin (berputar ke depan). Gerakan diakhiri dengan melangkahkan kaki ke depan.

2. Servis Mengapung (Floating Service)

Floating service atau servis mengapung adalah jenis servis dimana jalannya bola dari hasil pukulan servis itu tidak mengandung putaran (bola berjalan mengapung atau mengambang).

a. Sikap permulaan

Berdiri dengan kaki kiri ke depan , bola dipengan dengan tangan kiri, tangan kanan berada di samping atas kepala setinggi pelipis.

b. Pelaksanaan

Bola dilambungkan dengan tangan kiri tidak terlalu tinggi ke atas kanan. Begitu bola melambung ke atas setinggi kepala, bola segera di pukul dengan tangan kanan di bagian tengah belakang. Pada saat memukul bola tidak ada gerakkan/lecutan pergelangan tangan, sehingga jalannya mengapung/mengambang. Gerakkan diakhiri dengan melangkahkan kaki ke depan.

Pada servis mengapung sikap tangan dalam keadaan menggenggam atau ibu jari dilipat ke dalam menempel pada telapak tangan.

E. Teknik Dasar Smash

Smash adalah memukul bola yang dilakukan di atas net dengan kuat dan keras hingga bola jatuh menukik di lapangan lawan, dan sulit untuk dikembalikkan /diterima. Smash sendiri merupakan rangkaian gerakkan yang komplek terdiri dari empat tahap sehingga diperlukan koordinasi gerakkan yang baik untuk melakukannya. Keempat tahapan smash tersebut adalah:

1. Langkah awalan

Diawali dengan sikap berdiri agak serong, dengan jarak 2 – 4 m dari net. Langkahkan kaki ke depan kaki kiri diikuti dengan kaki kanan dan langkah panjang kaki kiri dengan posisi terakhir kaki hampir sejajar untuk ditekuk/ posisi badan merendah.

(13)

10 2. Tolakan/tumpuan

Sambil merendahkan badan kedua lengan di belakang badan, segera lakukan tolakan ke atas dengan kuat sambil mengayun lengan ke depan atas, tangan kanan berada di samping atas kepala.

3. Perkenalan bola

Perkenalan/pukulan bola dilakukan saat mencapai titik tertinggi dari loncatan, jarak bola satu jangkauan tangan, posisi bola tepat di depan atas kepala. Lakukan pukulan di bagian atas belakang bola dengan telapak tangan terbuka disertai dengan lecutan tangan hingga menghasilkan bola top spin.

4. Pendaratan.

Pendaratan dengan kedua kaki sejajar disertai gerakan ngeper pada kedua lutut, dan tetep menjaga keseimbangan untuk segera kembali pada sikap siap normal

F. Teknik dasar memblok (membendung)

Merupakan salah satu teknik bertahan yang dilakukan di atas net, dengan cara melompat sambil menjulurkan kedua tangan untuk menahan smash lawan.

Ada dua teknik blok, yaitu : 1. Block aktif

Di mana saat melakukan block kedua tangan dengan kuat menahan bola dan saat perkenaan tangan tangan aktif menekan bola ke bawah. 2. Block pasif

Dimana saat melakukan tangan dijulurkan kdekat net tanpa disertai gerakkan apapun. Cara ini dilakukan oleh pemain dengan postur tubuh pendek dengan keterbatasan jangkauan tangan.

Block yang baik sangat efektif untuk melakukan pertahanan smash lawan kkarena dapat dilakukan secara perorangan maupun berpasangan dua atau tiga pemain sekaligus.

Teknik melakukan block / bendungan. 1. Sikap awal

(14)

11

Berdiri menghadap net kaki sejajar kedua tangan di depan dada, lutut ditekuk badan agak condong ke depan. Pandangan fokus ke arah bola dan pergerakkan smasher lawan.

2. Pelaksanaan

Lakukan tolakan dengan kuat kedua tangan dijulurkan ke atas net selebar bahu telapak jari–jari terbuka. Arahkan tangan ke daerah perkiraan lintasan bola/smash lawan. Saat perkenaan jari – jari ditegangkan agar kuat menahan smash lawan.

3. Gerakan akhir

Lakukan pendaratan dengan kedua kaki disertai gerakan ngeper pada lutut, seimbangan tetap terjaga dan segera mengambil posisi siap kembali pada permainan.

G. Bentuk-Bentuk Pelanggaran

a. Pukulan ketiga pada bola harus dapat mengarah dan melewati net ke area lawan. Jika setelah dipukul sebanyak tiga kali namun bola masih belum berpindah ke area lawan, maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran. b. Setiap pemain hanya diizinkan menyentuh bola sebanyak satu kali, sebelum

dioper ke pemain lain. Jika seorang pemain menyentuh bola lebih dari sekali sebelum bola tersebut dioper ke pemain lain (secara sengaja maupun tidak), maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Menyentuh bola ketika melakukan block tidak dihitung sebagai pukulan, maka pemain yang menyentuh bola ketika melakukan block tersebut masih diizinkan secara langsung untuk menyentuh atau memukul bola yang terlontar dari block-nya. c. Pelanggaran yang lain adalah penggunaan waktu lebih dari 8 detik ketika

melakukan servis.

d. Jika pemain memegang, mengangkat, atau membawa bola (menyentuh bola dalam waktu yang lama, bukan memukulnya), maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran.

e. Spike yang dilakukan oleh pemain pada baris belakang, sementara bola berada tepat di atas net akan dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Hal ini dapat dilakukan jika pemain tersebut melompat dari belakang garis penyerangan

(15)

12

(garis 3 meter), dalam hal ini pemain diperbolehkan untuk mendarat di depan garis penyerangan.

f. Memukul bola yang masih terdapat di area lawan dinyatakan sebagai sebuah kesalahan.

g. Menyentuh net dengan salah satu bagian tubuh ( kecuali rambut), ketika permainan sedang berlangsung akan dinyatakan sebagai pelanggaran.

h. Pelanggaran yang lain adalah ketika bola mendarat (jatuh) di luar area tim yang sama, yaitu tim yang terakhir menyentuh bola tersebut.

i. Pelanggaran yang terkadang juga dilakukan oleh seorang pemain voli adalah melakukan block atau spike pada bola yang belum melewati net secara sempurna, ketika tim lawan melakukan servis.

j. Tindakan lain yang dianggap sebagai sebuah kesalahan adalah ketika pemain pada baris belakang bergabung melakukan block dengan pemain pada baris depan.

k. Jika pemain depan dari tim server melompat, melakukan gerakan block, atau saling berdiri berdekatan ketika salah seorang pemain dari timnya melakukan servis dengan tujuan untuk menghalangi pandangan tim lawan, maka hal ini juga dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Tim tersebut akan mendapat peringatan dari pihak wasit.

l. Pelanggaran yang lain adalah posisi kaki pemain yang berada di dalam garis lapangan, atau menginjak garis belakang lapangan ketika melakukan servis (sebelum bola melewati net).

H. Penilaian

a. Salah satu tim akan memperoleh nilai secara otomatis jika bola jatuh di dalam garis area lawan atau ketika tim lawan melakukan sebuah kesalahan. Dalam peraturan ini tidak meperhitungkan tim manakah yang sebelumnya melakukan servis. Setelah itu, bola akan berpindah ke tangan lawan, dan tim lawanlah yang selanjutnya akan melakukan servis berikutnya.

b. Jika servis sebelumnya dilakukan oleh tim yang memperoleh nilai, maka servis yang selanjutnya masih akan dilakukan oleh pemain yang sama, yang sebelumnya melakukan servis.

(16)

13

c. Posisi pemain harus berputar searah dengan putaran jarum jam jika servis yang sebelumnya tidak dilakukan oleh tim yang memperoleh poin. Dengan demikian, servis akan dilakukan oleh pemain yang sebelumnya menempati area 1.

d. Pertandingan pada setiap set akan berakhir ketika salah satu tim memperoleh poin 25. 2 poin tambahan akan diberikan ketika kedua tim memperoleh poin yang sama yaitu pada poin 24.

e. Biasanya, pertandingan akan dilangsungkan dalam 5 set. Pada set pertama hingga set ke-4 akan dimainkan hingga 25 poin. Sedangkan pada set ke-5, permainan hanya akan dimainkan hingga 15 poin. Tambahan 2 poin akan diberikan jika kedua tim mendapatkan poin yang sama, yaitu pada poin 14. f. Terkadang, sistem penilaian pada setiap turnamen atau pertandingan berbeda.

Pada pertandingan tingkat SMU dan profesional biasanya hanya dilangsungkan hingga 3 set, dengan total poin hingga 30 poin Peraturan penggunaan 25 poin baru mulai diberlakukan pada tahun 1999. Perubahan peraturan tersebut dilakukan oleh FIVB pada tahun 1999, dan mulai ditetapkan secara resmi pada tahun 2000.

I. Peraturan Pertandingan Bola Voli 1. Sistem Pertandingan

a. System pertandingan menggunakan system gugur

b. Pertandingan penyisihan dilaksanakan dengan 2 set kemenangan (two winning set)

c. Pertandingan final dilaksanakan dengan 3 set kemenangan(three winning set)

d. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.

e. Time out masing-masing tim maksimal sebanyak 1 kali setiap set, yang berlangsung selama 30 detik dan Technical time out 2 kali setiap set.

(17)

14

f. Apabila ada perubahan atau penundaan waktu pertandingan oleh karena satu dan lain hal maka pertandingan tunda akan ditentukan kemudian oleh panitia.

2. Tim

a. Setiap tim maksimal terdiri dari 8 orang (6 pemain inti, 2cadangan) b. Setelah technical meeting daftar pemain yang terdaftar tidak dapat diubah

3. Pemain

a. Pemain yang diperkenankan bermain adalah peserta yang telah terdaftar sebagai pemain dan telah memenuhi syarat dan ketentuan saat pendaftaran. b. Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung

tidak dibatasi.

4. Tata Tertib Pertandingan

a. Setiap tim datang 30 menit sebelum pertandingan dimulai.

b. Panitia hanya akan memberikan toleransi waktu 5 menit sejak pemanggilan pemain ke lapangan bagi tim yang datang terlambat.

c. Apabila dalam waktu 5 menit tim yang bersangkutan tidak hadir di lapangan, maka tim dinyatakan gugur.

d. Setiap tim meregistrasi ulang pemainnya kepada panitia 15 menit sebelum pertandingan di mulai.

e. Apabila saat registrasi ulang terdapat anggota tim yang tidak sesuai dengan data yang telah diserahkan kepada panitia pada saat pendaftaran, maka tim tersebut didiskualifikasi.

f. Pemain dilarang melakukan perbuatan yang dapat mengganggu atau menyinggung pemain lain, panitia dan supporter.

g. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan pertandingan ini ataupun berita acara pada technical meeting, akan ditetapkan kemudian secara khusus oleh panitia.

(18)

15 5. Wasit

a. Peraturan pertandingan mengacu kepada peraturan pemain bola voli PBVSI yang selanjutnya dikembangkan oleh PANITIA.

b. Regulasi kompetisi ini dibuat untuk kelancaran pertandingan dan acuan dari setiap team dalam kegiatan ini.

c. Keputusan wasit bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

J. Penyerangan Permainan Bola Voli

Dalam permainan bola voli, sebuah tim akan memperoleh 1 poin ketika berhasil menjatuhkan bola di lapangan lawan. Tim yang melakukan penyerangan memiliki peluang lebih besar untuk memperoleh poin. Penyerangan adalah salah satu strategi atau taktik sebuah tim untuk mematikan bola di lapangan lawan dengan berbagai cara yang diperbolehkan dalam peraturan pertandingan. Sukses atau tidaknya penyerangan sebagian besar bergantung pada passing bola pada spiker (pemain penyerang). Pemain penyerang harus memiliki kualitas yang baik sehingga dapat memanfaatkan setiap peluang mencetak poin menjadi poin sesungguhnya. Berikut ini karakteristik yang dimiliki seorang pemain penyerang dengan kualitas yang baik.

1. Dalam melakukan penyerangan cukup luwes dan tidak kukuh dengan satu tipe penyerangan saja (monoton).

2. Pandai meloncat.

3. Dapat memukul bola dengan keras. 4. Dapat menjangkau bola jauh-jauh.

5. Mempunyai daya observasi yang tinggi sekali terhadap kemampuan lawan. Berikut ini langkah-langkah menyusun pola penyerangan.

1. Menganalisis kondisi pertandingan, baik kondisi fisik maupun mental setiap pemain, kondisi lawan, dan cuaca di tempat pertandingan berlangsung.

2. Beradaptasi dengan situasi dan kondisi selama pertandingan, yang meliputi cuaca, suporter, wasit, serta makanan dan minuman yang dikonsumsi.

3. Survei pertandingan beserta sistem yang digunakan. 4. Mempelajari karakter bertanding tim lawan.

(19)

16

5. Mempersiapkan sikap mental terhadap strategi yang dibuat kemudian dikerjakan. Selanjutnya, menentukan tindakan yang akan diambil sebagai refleksi atas keputusan yang diambil.

Setelah melakukan tindakan pengaturan strategi, maka pelatih dapat memutuskan taktik yang akan dipergunakan dalam pertandingan nanti.

Meskipun taktik yang direncanakan sebelumnya telah sesuai dengan data yang didapat, tidak menutup kemungkinan taktik tersebut dapat berubah tergantung dari situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat itu. Ada kemungkinan regu lawan mengubah sistem, pola, dan tempo permainan pada saat pertandingan berjalan.

(20)

17 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain.

Syarat Menjadi Wasit Bola voli :

a. Berbadan sehat dan mempunyai fisik normal. b. Mempunyai bakat menjadi seorang wasit. c. Senang terhadap permainan bola voli. d. Serendah-rendahnya lulusan SLTP. e. Berumur 20 - 40 tahun.

f. Berdedikasi tinggi.

Tugas Wasit 1:

Sebelum pertandingan :

a. Memeriksa sarana/prasarana pertandingan. b. Melakukan tos.

c. Mengawali pemanasan. Selama pertandingan:

a. Mempunyai wewenang menentukan kesalahan: kesalahan pukulanservis, posisi regu, block, sentuhan pada net, menyentuh bola, di atasnet beserta pita horizontalnya, simultan/bersamaan.

b. Jangan membiarkan suatu perdebatan atas pengajuan kapten.

c. Jika kapten tidak sepaham dalam penafsiran, dicatat di lembar scoresheet, wasit 1 harus memberi pencatatan protes di akhir pertandingan.

Sesudah pertandingan:

a. Menandatangani score sheet. b. Langsung menuju ke ruang wasit.

(21)

18 Tugas Wasit 2 :

a. Mengawasi posisi pemain selama set itu berlangsung, pemindahan tempat waktu set penentuan.

b. Mengawasi tindak tanduk anggota masing-masing regu yang duduk di bangku cadangan, kalau ada sesuatu harus dilaporkan ke wasit 1.

c. Mencegah pemain cadangan melakukan pemanasan di area pertandingan. d. Mengawasi jumlah time out dan pergantian pemain.

e. Menolak penghentian yang tidak layak; mengabulkan permohonanyang sah serta mengawasi waktunya.

f. Menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit, tetapi tidak bolehmenekan wasit

g. Menentukan diperlukan atau tidak pengeringan permukaan lapangan.

Sistem Pertandingan :

a. System pertandingan menggunakan system gugur

b. Pertandingan penyisihan dilaksanakan dengan 2 set kemenangan (two winning set)

c. Pertandingan final dilaksanakan dengan 3 set kemenangan(three winning set) d. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri

(24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.

e. Time out masing-masing tim maksimal sebanyak 1 kali setiap set, yang berlangsung selama 30 detik dan Technical time out 2 kali setiap set.

f. Apabila ada perubahan atau penundaan waktu pertandingan oleh karena satu dan lain hal maka pertandingan tunda akan ditentukan kemudian oleh panitia.

(22)

19

DAFTAR PUSTAKA

https://aturanpermainan.blogspot.co.id/2015/09/tugas-kewajiban-dan-wewenang-wasit-bola-voli.html. Diakses pada 14 Nopember 2016, Jam 09:37

http://www.olahragakesehatanjasmani.com/2014/10/perwasitan-dalam-bola-voly.html. Diakses pada 14 Nopember 2016, Jam 09:40

http://pendidikanjasmani13.blogspot.co.id/2012/12/peraturan-pertandingan-bola-boli.html. Diakses pada 14 Nopember 2016, Jam 09:42

Referensi

Dokumen terkait

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang telah dikirim

Kombinasi cacing dan pakan buatan yang diberikan ke larva menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan larva yang hanya diberi pakan cacing, yaitu mempunyai panjang akhir

Dengan selesainya uji coba aplikasi Quick Information System (QIS), kemudian Mentor memberikan arahan kepada Pemimpin Aksi Perubahan untuk segera melakukan tahap

Peserta didik, secara berkelompok melakukan percobaan membuat parasut dengan bahan yang ada di lingkungan sekitar seperti: kantong kresek, benang,

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti mengenai penguasaan kosa-kata mahasiswa semester tiga program Pendidikan Bahasa Inggris IAIN Palangka Raya.Metode penelitian ini

Ilmu Budaya Dasar memiliki urgenitas bagi Mahasiswa karena orientasi Mahsiswa adalah lingkungan yang berbudaya dari lingkungan yang berbudaya tersebut mereka harus lebih mudah

Kesejahteraan masyarakat akan banyak tergantung pada pemerintah daerah sejak adanya otonomi daerah ini, sehingga dengan adanya kebijakan ini setiap daerah harus memikirkan

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa, stereotip Etnis yang berkembang di kalangan bahasiswa yaitu : Pidie krièt,