• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

2. Manfaat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri seseorang terjadi proses yang berurutan yakni:

(2)

b. Interest (merasa tertarik), terhadap stimulus atau obyek tersebut.disisni sikap subyek sudah mulai timbul.

c. Evalution (menimbang-nimbang), terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berati sikap rensponden sudah lebih baik lagi.

d. Trial, dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

e. Adoption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

3. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) tingkat pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkat, yaitu:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil ( sebenarnya ).

(3)

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan a. Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan, sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Semakin tinggi tingkat pendidikan. Maka semakin tinggi.

b. Umur

Semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan bertambah sehingga akan meningkatkan pengetahuannya pada objek (Notoatmodjo, 2003).

(4)

c. Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan (Nursalam, 2008).

d. Sosial ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup (Nursalam, 2008).

5. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat tingkat tersebut diatas (Notoatmodjo, 2005).

Pengukuran pengetahuan dapat dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek peneliti atau responden kedalam pengetahuan yang ingin atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan tersebut diatas, sedangkan diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan tersebut diatas, sedangkan kualitas pengetahuan pada masing-masing tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan kriteria, yaitu:

a. Tingkat pengetahuan baik jika jawaban responden dari kesioner yang benar 76 – 100%.

b. Tingkat pengetahuan cukup jika jawaban responden dari kesioner yang benar 56 – 75%.

(5)

c. Tingkat pengetahuan kurang jika jawaban responden dari kesioner yang benar <56% (Arikunto, 2005)

B. Menopause

1. Definisi Menopause

Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti yang terdiri dari kata men dan pauseis yang berasal dari bahasa Yunani yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (indung telur). Menopause mulai pada umur yang berbeda umumnya adalah sekitar umur 50 tahun, meskipun ada sedikit wanita memulai menopause pada umur 30-an (Prawirohardjo, 2008).

Produksi hormon estrogen menurun disebabkan oleh folikel indung telur (kantong indung telur) akan mengalami tingkat kerusakan yang lebih cepat sehingga pasokan folikel akhirnya habis. Percepatan kerusakan folikel ini terjadi pada usia 37 dan 38 tahun. Inhibin (suatu zat yang dihasilkan volikel) yang berkurang sehingga meningkatkan kadar Folokel Stimulating Hormon (FSH) yang dihasilkan oleh hipofisis.

(6)

tahun sebelum periode menstruasi berakhir. Estrogen utama yang dihasilkan dalam tubuh wanita adalah estradiol. Namun selama pra menopause, estrogen yang dihasilkan lebih banyak dari jenis berbeda yaitu estrogen yang dihasilkan didalam indung telur maupun dalam lemak tubuh. Kadar progesteron mulai menurun tajam selama pra menopause.

Meskipun tujuan reproduksi tidak lagi menjadi hal utama di usia ini, peran hormon-hormon tersebut yang berkaitan dengan kesehatan tetap diperlukan. Estrogen dan androgen tetap penting, misalnya untuk mempertahankan tulang yang kuat dan sehat. Selain itu juga bermanfaat untuk mempertahankan jaringan vagina dan saluran kencing yang lentur. Baik estrogen maupun progesteron sama-sama penting untuk mempertahankan lapisan kalogen yang sehat pada kulit.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa menopause merupakan suatu periode ketika persediaan sel telur habis, indung telur mulai menghentikan produksi estrogen yang mengakibatkan haid tidak muncul lagi. Hal ini dapat diartikan sebagai berhentinya kesuburan (Maharani, 2010).

2. Tahap-Tahap Menopause

a. Pre menopause (klimakterium)

Merupakan masa perubahan antara pramenopause dan pasca menopause. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Pada kebanyakan wanita siklus haidnya >38 hari dan

(7)

sisanya <18 hari. Sebanyak 40% wanita mengalami siklus haid yanganovulatorik.

Tanda-tanda wanita yang mengalami masa menopause, baik menopause dini, pre menopause dan post menopause, umumnya mengalami gejala puncak (klimakterium) dan mempunyai masa transisi atau masa peralihan. Fase ini disebut dengan periode klimakterium (climacterium=tahun perubahan, pergantian tahun yang berbahaya). Periode klimakterium ini disebut pula sebagai periode kritis yang ditandai dengan rasa terbakar (hot flush), haid tidak teratur, jantung berdebar dan nyeri saat berkemih. Hal ini disebabkan karena keluarnya hormon dari ovarium (indung telur) berkurang, masa haid menjadi tidak teratur dan kemudian hilang sama sekali. Perubahan-perubahan dalam system hormonal ini mempengaruhi segenap konstitusi psikosomatis (rohani dan jasmani),sehingga berlangsung proses kemunduran. Banyaknya perubahan dan kemunduran tersebut menimbulkan krisis dalam kehidupan psikis pribadi yang bersangkutan. Pada umumnya, menopause ini diawali dengan suatu proses “pengakhiran” maka munculah tanda-tanda antara lain:

1) Menstruasi menjadi tidak lancar dan tidak teratur.

2) “Kotoran” haid yang keluar banyak sekali,ataupun sangat sedikit.

(8)

3) Muncul gangguan-gangguan vasomotoris berupa penyempitan atau pelebaran pada pembuluh-pembuluh darah. 4) Merasa pusing disertai sakit kepala.

5) Berkeringat tiada hentinya.

6) Neuralgia atau gangguan/sakit syaraf.

Semua keluhan ini disebut fenomena klimakteris, akibat dari timbulnya modifikasi atau perubahan fungsi kelenjar-kelenjar selain terjadi perubahan-perubahan fisik, pada tahap pre menopause terjadi pula pergeseran atau erosi dalam kehidupan psikis pribadi yang bersangkutan (Proverawati, 2010).

b. Menopause

Jumlah folikel yang mengalami atresia semakin meningkat. Hingga pada suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup. Produksi estrogen berkurang dan haid tidak terjadi lagi. Yang berakhir dengan terjadinya menopause. Setelah memasuki usia menopause selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi (>35 mIU/ml). Perubahan dan keluhan psikologi baik fisik makin menonjol. Terjadi pada usia 56-60 tahun.

Pada Fisik terjadi ketidakteraturan siklus haid, gejolak panas, kekeringan vagina, perubahan kulit, keringat dimalam hari, sulit tidur, perubahan pada mulut, kerapuhan tulang, penyakit mulai muncul. Pada psikologis terjadi ingatan menurun, kecemasan, mudah tersinggung, stress, depresi. Terjadi pada usia

(9)

56-60 tahun. Tanda-tanda terjadinya menopause antara lain Perdarahan, Rasa panas dan keringat malam, gangguan berkemih, gejala emosional, perubahan fisik yang lain (Baziad, 2008).

c. Pasca Menopause

Adalah setelah menopause sampai senium yang dimulai setelah 12 bulan amenorea. Kadar FSH dan LH sangat tinggi (>35mIU) dan kadar estradiol sangat rendah (<30pg/ml). Rendahnya kadar estradiol mengakibatkan endometrium menjadi atropi sehingga haid tidak mungkin terjadi lagi (Baziad, 2008). d. Senium

Seorang wanita dikatakan senium bila telah memasuki usia pascamenopause lanjut sampai usia >65 tahun (Baziad, 2008). 3. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Menopause

Menurut Baziad (2008) saat masuknya seorang dalam fase menopause sangat berbeda-beda. Faktor genetik kemungkinan berperan terhadap usia menopause. Faktor-faktornya yaitu :

a. Menarche(umur haid pertama kali)

Beberapa penelitian menemukan hubungan antara umur pertama mendapat haid pertama dengan umur sewaktu memasuki menopause. Semakin muda umur sewaktu mendapat haid pertama kali, semakin tua usia memasuki menopause.

(10)

b. Kondisi kejiwaan dan pekerjaan

Ada peneliti yang menemukan pada wanita yang tidak menikah dan bekerja, umur memasuki menopause lebih muda dibanding dengan wanita sebaya yang tidak bekerja dan menikah.

c. Jumlah anak

Meskipun kenyataan ini masih kontronersial, ada peneliti yang menemukan, semakin sering melahirkan.makin tua baru memasuki usia menopause. Kelihatanya kenyataan ini lebih terjadi pada golongan ekonomi berkecukupan dibandingkan pada golongan masyarakat ekonomi kurang mampu.

d. Penggunaan Obat-obat Keluarga berencana (KB)

Karena obat-obat KB menekan fungsi hormone dari indung telur, kelihatannya wanita yang menggunakan pil KB lebih lama baru memasuki umur menopause.

e. Merokok

Wanita perokok kelihatannya akan lebih muda memasuki usia menopause dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. f. Cuaca dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut

Dari penelitian yang masih sedikit dilakukan, kelihatannya wanita yang tinggal diketinggian lebih dari 2000-3000m dari permukaan laut lebih cepat 1-2 tahun memasuki usia menopause dibanding dengan wanita yang tinggal diketinggian <1000m dari permukaan laut.

(11)

g. Sosial ekonomi

Seperti juga usia pertama mendapat haid, menopause juga kelihatannya dipengaruhi oleh faktor status sosial-ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami.

4. Tanda dan Gejala Menopause

Menurut Baziad (2003) tanda-tanda dan gejalanya adalah sebagai berikut:

a. Gejolak panas

b. Jantung berdebar-debar c. Gangguan tidur

d. Depresi

e. Mudah tersinggung,merasa takut, gelisah dan mudah marah f. Sering sakit kepala

g. Cepat lelah, sulit berkonsentrasi, mudah lupa, kurang tenaga h. Kesemutan

i. Gangguan libido j. Obstipasi

k. Berat badan bertambah l. Nyeri tulang dan otot

(12)

5. Perubahan Tubuh atau Dampak Pada Saat Menopause

Perubahan-perubahan yang terjadi akibat berhentinya haid sebagai berikut :

a. Uterus

Uterus mengecil selain disebabkan oleh menciutnya selaput lender rahim (Atrofi endometrium) juga disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat antar sel.

b. Tuba falopi

Lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis, dan mengerut, endosalping menipis, mendatar serta rambut getar dalam tuba (silia) menghilang.

c. Ovarium(indung telur)

Semakin tua jumlah folikel primodial tersebut akan makin berkurang sehingga siklus haid menjadianovulasi.

d. Servik

Servik akan mengerut sampai terselubung oleh dinding vagina,

kripea servikalmenjadi atropik,kanalis servikalismemendek. 6. Upaya-upaya menghadapi menopause

a. Pola makan yang tepat

Menopause adalah suatu hal yang alami, merupakan yang terjadi pada wanita saat menopause sering berkaitan dengan gizi. Seorang wanita yang menginjak usia senja tetap akan memerlukan makanan bergizi untuk menjaga tubuh dan melawan

(13)

penyakit. Kebutuhan-kebutuhan akan jenis makanan/gizi tertentu juga akan meningkat. Makan makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan merupakan pendukung untuk hidup berkualitas pada wanita menopause. Kebutuhan kalori dan zat-zat gizi pada wanita menopause yang perlu diperhatikan menurut Indarti (2010), antara lain :

1) Kebutuhan kalori

Kalori yang telah dikeluarkan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari digantikan oleh tubuh dengan cara makan secara teratur. Pada wanita menopause dianjurkan lebih banyak mengkonsumsi bahan makanan dari kedelai untuk menggantikan kalori yang sudah terpakai. Karena makanan yang terbuat dari kedelai mengandung estrogen yang diperlukan oleh wanita menopause yang kadar estrogen dalam tubuhnya mengalami penurunan.

2) Karbohidrat

Diet rendah karbohidrat bermanfaat dalam menjaga kesehatan wanita menopause. Seperti kita ketahui bahwa sebagian wanita yang memasuki menopause kurang memperhatikan asupan makanan yang dia konsumsi. Inilah yang pada umumnya menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan di masa menopause.

(14)

3) Vitamin

Vitamin yang diperlukan antara lain:

a) Vitamin A, C, dan E untuk anti oksidan

b) Vitamin D untuk penyerapan kalsium yang terdapat pada kuning telur, hati, mentega, dan keju.

c) Vitamin B kompleks yang berguna untuk memperlambat datangnya menopause terdapat pada kacang-kacang dan sereal.

Untuk memperlambat datangnya menopause, hindari kafein yang terkandung dalam kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah, dan makanan berlemak.

b. Terapi hormon

Terapi sulih hormon atau Hormon Replacement Therapi

(HRT) merupakan pilihan untuk mengurangi keluhan pada wanita dengan keluhan atau sindroma menopause. Terapi sulih hormon juga berguna untuk mencegah berbagai keluhan yang muncul akibat menopause, vagina kering, dan gangguan pada seluruh kandung kemih. Penggunaan terapi sulih hormon juga dapat mencegah perkembangan penyakit akibat dari kehilangan hormon estrogen seperti osteoporosis dan jantung koroner. Dengan pemberian terapi sulih hormon, kualitas hidupnya dapat di tingkatkan sehingga memberikan kesempatan untuk dapat hidup nyaman secara fisiologis maupun psikologis (Indarti, 2010).

(15)

Beberapa tips yang dapat dilakukan para wanita agar menopause tak lagi menjadi semacam mimpi buruk dalam hidup menurut Indarti (2010), antara lain:

1) Berpikir positif dan jangan panik. Menerima menopause sebagai salah satu bagian dari perjalanan kehidupan normal sebagai seorang perempuan merupakan benteng yang ampuh untuk menghindari berbagai gangguan emosional. Jika gangguan psikis dapat teratasi dengan baik, seorang wanita akan memiliki kemungkinan lebih besar menjalani menopause dengan bahagia.

2) Menerapkan pola hidup sehat sejak dini. Pola hidup sehat tersebut meliputi pola makan yang teratur dan mengandung gizi seimbang. Asupan vitamin dan mineral harus terjaga agar wanita terhindar dari osteoporosis saat menopause. Selain itu juga menjaga agar kulit tidak cepat keriput.

3) Melakukan olahraga secara teratur, misalnya dengan jalan kaki secara rutin pagi hari sekitar pukul 07.30-08.30 dan sore hari pukul 16.30-17.30. Dengan demikian, kita dapat memanfaatkan sinar matahari pada jam-jam tersebut untuk mencegah osteoporosis.

4) Konsumsi makanan yang mengandung zat makanan yang bersifat menyerupai esrogen yaitu jenis makanan yang terbuat

(16)

5) Pada wanita menopause di sarankan untuk menghindari kafein karena dapat meningkatkan jumlah dan intensitas hot flush danosteoporosis, serta meningkatkan kadar kolesterol. 6) Menghindari alkohol yang juga dapat meningkatkan

intensitashot flushdan memperberat osteoporosis.

7) Menghindari konsumsi garam berlebih. Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan sekresi kalsium dari tulang sehingga meningkatkan resiko osteoporosis.

8) Jangan ragu konsultasi ke dokter jika mengalami gejala menopause yang sangat menggangu agar dapat mempertimbangkan HRT.

9) Pilih asupan makanan mengandung omega 3 tinggi yang terdapat pada ikan laut seperti dalam ikan salem.

C. Penyuluhan

1. Definisi Penyuluhan (Effendi, 2000)

Penyuluhan kesehatan berorientasi kepada perubahan perilaku yang diharapkan yaitu perilaku sehat, sehinnga mempunyai kemampuan mengenal kesehatan dirinya, keluarga dan kelompoknya dalam peningkatan kesehatan.

(17)

Menurut Beberapa ahli, dikemukakan definisi tentang penyuluhan kesehatan yaitu:

a. Definisi penyuluhan menurut Azrul Azwar

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebar pesan, menanamkan keyakinan sehinggamasyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan lesehatan.

b. Definisi penyuluhan menurut Departemen kesehatan

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan dimana individu, keluarga dan kelompok dan masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang dilakukan secara perseorangan maupun kelompok dan meminta pertolongan bila perlu.

2. Tujuan Penyuluhan (Effendi, 2000)

a. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat, dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal

(18)

c. Pemberian pengetahuan kepada orang yang bersangkutan berhubungan dengan masalah kesehatan yang dialami.

3. Sasaran Penyuluhan Kesehatan

Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

4. Tempat Penyelenggaraan

Penyelenggaraan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan berbagai tempat diantaranya adalah :

a. Di Instansi pelayanan

Dapat dilakukan di RS, Puskesmas, Rumah Sakit Klinik yang dapat langsung diberikan kepada individu, keluarga mengenai penyakit, perawatan, pencegahan penyakit dan sebagainya. Tetapi dapat juga diberikan secara tidak langsung misalnya melalui poster, gambar-gambar, flampet dan sebagainya.

b. Di Masyarakat

Penyuluhan kesehatan di masyarakat dapat dilakukan melalui pendekatan edukatif terhadap keluarga dan masyarakat binaan secara menyeluruh dan terorganisir sesuai dengan masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat. 5. Materi / Pesan

Materi atau pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dan keperawatan dari individu, kelompok, masyarakat sehingga materi yang

(19)

disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya:

a. Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti oleh masyarakat dalam bahasa kesehariannya.

b. Materi yang disampaikan tidak terlalu sulit untuk dimengeti sasaran.

c. Dalam menyampaikan materi sebaiknya menggunakan alat peraga untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran.

d. Materi atau pesan yang disampaikan merupakan kebutuhan sasaran alam masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi.

6. Metode

Metode dalam penyuluhan kesehatan dibagi 2 : a. Metode didaktif

Pada metode didaktif yang aktif adalah orang yang melakukan penyuluhan kesehatan, sedangkan sasaran bersifat pasif dan tidak diberi kesempatan untuk ikut seta mengemukakan pendapatnya atau mengajuka pertanyaan-pertanyaaan apapun.

(20)

Proses bersifat satu arah (one way method) yang termasuk dakam metode ini adalah :

1) Secara Langsug Ceramah

2) Secara tidak langsung a) Poster

b) Media cetak seperti Leaflet c) Media Elektronik

b. Metode Sokratik

Pada metode ini sasaran diberikan kesempatan mengemukakan pendapat, sehingga mereka ikut aktif dalam proses belajar mengajar, dengan demikian terbinalah komunikasi dua arah antara yang menyanpaikan pesan disatu pihak yang menerima pesan dilain pihak (two way method)

Yang termasuk dalam metode ini adalah : 1) Langsung a) Diskusi b) Curah pendapat c) Demontrasi d) Simulasi e) Role playing f) Seminar g) Studi kasus

(21)

h) Simposium, dll 2) Tidak langsung

a) Penyuluhan kesehatan melalui telepon b) Satelit komunikasi

Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa pesan atau materi yang kita sampaikan benar-benar diterima secara tepat adalah dengan mendapatkan umpan balik tentang akibat atau pengaruh yang ditimbulkan oleh pesan atau materi tersebut. Umpan balik adalah proses yang memungkinkan seorang penyampai pesan mengetahui bagaimana pesan ditangkap oleh penerima dengan baik. Metode penyampaian pesan yang baik yaitu menggunakan metode komunikasi dua arah yang belangsung apabila penyampai pesan leluasa mendapatkan umpan balik dari penerima pesan. Komunikasi dua arah yang terbuka akan memudahkan terjadinya saling memahami dalam komunikasi dan selanjutnya sangat menolong mengembangkan suatu hubungan yang memuaskan kedua belah pihak. Contoh pelaksanaan metode dua arah adalah diskusi.

Diskusi adalah pembicaraan yang telah direncanakan dan telah di persiapakan tentang topik pembicaraan.

(22)

1. Saling memberikan pendapat umpan balik antara penyampaian pesan dengan penerima pesan.

2. Dapat membuat topik yang direncanakan lebih menarik.

3. Dapat mengenal masalah dan mengolah masalah yang terkandung dalam topik.

Kerugian:

1. Tidak dapat dipakai dalam kelompok besar.

(23)

D. Kerangka Teori

Berdasarkan teori-teori yang telah dipaparkan di atas maka dapat disusun kerangka teori sebagai berikut:

Keterangan :

: Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti

Predisposing Factors Pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, nilai, dsb Proses Perubahan Perilaku Enabling Factors Ketersediaan sumber-sumber dan fasilitas. Reinforcing Factors

Sikap dan perilaku petugas Komunikasi Penyuluhan Pendidikan Kesehatan (Promosi Kesehatan) Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Sosial Training

(24)

E. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Bagan 2.2 Kerangka Konsep

F. Hipotesis

Ada perbedaan tingkat pengetahuan ibu pre menopause dalam menghadapi masa menopause sebelum dan setelah penyuluhan

Penyuluhan

Tingkat pengetahuan sebelum penyuluhan

Tingkat pengetahuan setelah penyuluhan

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan komodifikasi rerajahan di Kecamatan Tabanan, maka dimensi westernisasi dari globalisasi tersebut lebih merupakan prinsip-prinsip kewirausahaan yang diterapkan tukang

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat yang tak berkesudahan serta anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Menurut Undang Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam pasal 38 disebutkan bahwa tenaga kependidikan bertugas melaksanakan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dalam Pasal 202 dan ketentuan Pasal 27 dan Pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa pada prinsifnya

Seperti pada gigi desidui yang telah kehilangan proses resorbsi akar secara normal maka pada perawatan saluran akar perlu evaluasi secara rutin untuk melihat

Pemilihan media yang telah dilaksanaan oleh Bajaj Pulsar 200 DTS-I ini mengefektifkan budget atau anggaran belanja iklan yang ada dapat dilihat dari penggunaan anggaran yang

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa adanya tujuan yang jelas dan spesifik akan memudahkan siswa untuk merancang strategi pencapaian tujuan salah

Keluhan diatas merupakan bentuk dari ketidakpuasan masyarakat yang terjadi selama pelayanan RSUD Kota Surakarta, Menurut Day dalam Tse dan Wilton yang dikutip