• Tidak ada hasil yang ditemukan

bank artos Laporan Tahunan 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bank artos Laporan Tahunan 2015"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Tahunan

2015

(2)

V I S I

Menjadi Bank terpercaya dalam menjalin kemitraan dengan dunia usaha untuk mendukung perekonomian Indonesia yang mandiri

M I S I

- Menyediakan layanan transaksi perbankan yang prima dan

dipercaya oleh masyarakat Indonesia serta dunia usaha Nasional.

- Meyakinkan masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksi

perbankan dengan Bank Nasional.

- Menjangkau segenap lapisan masyarakat dengan memanfaatkan

jaringan mitra usaha melalui sebuah kerjasama yang saling menguntungkan.

- Melakukan setiap kegiatan perbankan dengan integritas yang luhur.

KEBIJAKAN MUTU PERUSAHAAN

Pencapaian kepuasan pelanggan yang optimal melalui penyediaan kualitas kerja dan pelayanan prima secara berkesinambungan yang menjadi budaya kerja

Bank Artos Indonesia

Visi & Misi

C O R E V A L U E S

TRUSTWORTHY Menjaga rasa kepercayaan tinggi yang diberikan nasabah RESPONSIVE Cepat tanggap dalam melayani setiap kebutuhan nasabah UNITY Kebersamaan dalam tugas sebagai kunci utama meraih sukses SOLID Dapat diandalkan dan mampu bertahan dalam berbagai situasi

(3)

Visi & Misi Daftar Isi Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Direksi Strategi & Kebijakan Pengelolaan Risiko Pelaksanaan G C G Perkembangan Usaha Susunan Pengurus Manajemen Eksekutif & Pimpinan Capem Struktur Organisasi Ikhtisar Keuangan Jaringan Kantor Produk & Jasa Rasio Keuangan Pengesahan Laporan Tahunan Laporan Auditor Independen

i ii’ 1 4 7 10 30 44 47 48 50 51 52 53 54 55

Daftar Isi

(4)

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah dan penyertaan Nya selama 23 tahun perjalanan PT. Bank Artos Indonesia Tbk berkaryadalam perbankan nasional dan pada awal tahun 2016 berhasil menjadi perusahaan terbuka.

Pengelolaan usaha bank yang prudent, sehat dan hati hati serta didukung oleh

kemampuan manajerial yang baik telah memampukan bank melewati berbagai

gejolak, seperti krisis ekonomi moneter tahun 1997 sampai dengan krisis keuanan global tahun 2008. Bank telah melakukan pengembangan manajemen informasi antara lain Penggunaan ATM Bersama ( 1997 ), Realtime On Line Core Banking

System ( 2005 ), Program Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 ( 2007 ) serta

melakukan aksi korporasi melalui Penawaran Umum Perdana Saham ( Desember 2015 ). Kekayaan pengalaman dari perjalanan Bank selama 23 tahun tersebut telah memacu semangat untuk maju dan berkembang menghadapi segala tantangan di masa mendatang, sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan dan core values yang mendukungnya.

KINERJA MANAJEMEN

Penerapan Visi, Misi dan Core Values dalam kegiatan operasional bank telah menjadi komitmen Manajemen Bank Artos untuk mengantisipasi perkembangan

perekonomian yang dinamis. Manajemen terus berusaha mengantisipasi

berbagai peluang dan risiko untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Selama tahun 2015 perekonomian nasional masih mengalami, pertumbuhan yang lambat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 4,67 % dibawah target 5,02 %. Komoditas ekspor ( hasil tambang, energi dan perkebunan ) belum mampu menunjang pertumbuhan karena permintaan pasar dunia masih lesu, sementara

di sektor konsumsi domestik terpengaruh pada daya beli masyarakat yang

lemah. Pemerintah telah bergerak cepat melalui berbagai terobosan deregulasi

kemudahan perizinan, percepatan pembangunan infrastruktur sekaligus

pembiayaannya melalui APBN dan penyaluran dana desa dll, namun

pengaruhnya belum tampak dalam jangka pendek. Manajemen Bank merasakan dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi ini melalui mitra usaha Bank Artos. Memperhatikan kondisi yang kurang baik tersebut Manajemen telah mengambil langkah strategis. Pertama, melakukan konsolidasi pengembangan tehnologi sistem informasi dengan penggantian Core Banking System ( CBS ) yang lebih maju dan proses implementasi (kick off) terlaksana pada tanggal 10 Oktober 2015. Kedua, percepatan implementasi pengembangan bisnis bank melalui Initial Public Offering ( IPO ) yang telah effektif berlaku per 30 Desember 2015. Kedua langkah tersebut membawa konsekuensi dan tanggung jawab besar sekaligus tantangan untuk meningkatkan kinerja bank. Pergantian CBS menjadikan bank beroperasi lebih efisien dengan online system yang dapat meningkatkan pelayanan kepada stakeholders dan melalui IPO, Bank harus menjunjung prinsip transparansi kegiatan Bank kepada stakeholders dan masyarakat.

(5)

PT Bank Artos Indonesia Tbk menerapkan Tata Kelola Usaha Bank yang baik,

sesuai dengan Ketentuan Good Corporate Governance (GCG). Penyusunan

Rencana Bisnis Bank ( RBB ), Kebijakan Perkreditan dan Dana. Struktur

Organisasi terbentuk dalam Kepengurusan Bank, Dewan Direksi ( Direktur

Utama dan Direktur ( sebagai Eksekutif) dan Dewan Komisaris ( sebagai

Pengawas ), mengacu pada prinsip-prinsipGCG tersebut.

Dalam kegiatan operasional, proses pengambilan keputusan oleh manajemen

bersifat independen dan profesional serta memperhatikan asas keadilan,

kesamaan dan kesetaraan. Penyampaian informasi yang tranparan dan

akuntabel dengan tingkat akurasi yang tinggi selalu dijaga dan dipertanggung

jawabkan. Publikasi Laporan Tahunan Bank tentang profil bank lengkap dan

menyeluruh adalah merupakan bentuk keterbukaan informasi kepada

masyarakat.

Penerapan Pengendalian Manajemen Risiko dilakukan melalui pembentukan

Satuan Kerja Pengawasan Struktural. Ditingkat Manajemen, Komisaris

membawahi Komite-Komite ; Pemantau Risiko, Komite Audit dan Komite

Renumerasi. Ditingkat Operasional mekanisme kebijakannya terstruktur mulai dari identifikasi risiko, pengukuran dan pengendalian atas berbagai jenis risiko likuiditas, pasar, kredit, operasional, hukum, strategik dll menurut ukuran dan

kompleksitas masalah. Perangkat lain juga telah dibentuk antara lain

Komite Kredit, SKMR dan Komite ALCO yang berfungsi untuk antisipasi risiko dan proses pengambilan keputusan.

Di Bidang Kepatuhan, kebijakan manajemen tercermin pada pembentukan struktur yang memastikan semua ketentuan dan peraturan dilaksanakan dengan

baik melalui Direktur Kepatuhan. Penyusunan Sistem dan Prosedur sesuai

dengan Ketentuan BI / OJK, penerapan APU/PPT dan Komitmen Atas Hasil temuan Internal dan Eksternal merupakan bagian dari tanggung jawabnya untuk

ditindak lanjuti. Sementara Fungsi Pengawasan melalui Satuan Kerja Audit

Intern (SKAI) yang melakukan pemeriksaan atas seluruh unit kerja bank berada langsung dibawah Direktur Utama untuk efektivitas kontrol dan pengawasan.

Di Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Manajemen Bank sangat memahami pentingnya memiliki SDM yang berkualitas. Berbagai bentuk training

dan pelatihan baik internal maupun eksternal dilaksanakan melalui program

“Competency Based HR Management”. Bagi pelayanan nasabah telah

dikembangkan Program Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 dengan standard pelayanan yang prima untuk kepuasan nasabah.

KINERJA KEUANGAN

(6)

Gambaran diatas tercermin pada kinerja keuangan yang menurun dibandingkan dengan kinerja keuangan Tahun 2014 terutama untuk Pos Kredit dan Dana Pihak III, sementara Pos Total Aset dan Laba merupakan muara dari kegiatan tersebut. Pemberian kredit per akhir Desember 2015 mencapai Rp 467,86 milyar turun dari posisi Desember 2014 yang mencapai Rp 548,66 milyar (<14,73 %). Penghimpunan Dana Pihak III tahun 2015 mencapai Rp 563,44 milyar atau turun dari Rp 586,99 milyar (<23,55%) dari tahun sebelumnya.

Hal ini dapat dimaklumi, atas kebijakan manajemen untuk menyesuaikan penyaluran kreditnya dengan kondisi perekonomian yang ada. Total Aset per akhir Desember 2015 mencapai Rp 745,65 milyar turun 11,31 % dari Rp 840,77 milyar di tahun sebelumnya. Demikian pula Laba bank mencapai Rp 78 juta turun 96,24,% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,076 jt. Modal Inti Bank mencapai Rp 104, 23 milyar naik dari Rp 101, 19 milyar sebagai akumulasi dari laba bank yang selama ini tidak pernah dibagikan kepada pemegang saham.

Perkembangan kinerja keuangan selama tahun 2015 menjadi tantangan

tersendiri bagi Manajemen, ditengah keberhasilan pada awal tahun 2016 bank dalam IPO. Perekonomian nasional yang mulai bangkit di tahun 2016 menjadi peluang dan kesempatan bagi bank untuk lebih maju dan berkembang ke depan. Program Kemitraan yang sudah menjadi andalan kerjasama dengan pihak lain perlu terus dikembangkan untuk memberikan kontribusi positif bagi bank.

Kondisi perekonomian yang dinamis telah mendorong manusia untuk

memunculkan ide ide kreatif, inovatif dan konstruktif untuk memperbaiki keadaan.

Demikian pula bagi Manajemen Bank Artos Indonesia bertekad untuk

mencapai kinerja lebih baik.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai dan memberikan hikmat

bagi manajemen dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Bandung, 29 April 2016

y William Arto Hard

(7)

Para Nasabah, Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan,

Dengan merendahkan hati, mari kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karuniaNya kita masih dapat bersama-sama menyongsong hari baru dan semangat berkarya buat negeri kita tercinta Indonesia.

Dalam kesempatan ini perkenankan kami atas nama Bank Artos Indonesia Tbk, menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para stakeholders yang telah mendukung dan menjadikan Bank Artos Indonesia Tbk, sebagai bank tujuan untuk melakukan transaksi keuangan sehingga, Bank Artos Indonesia Tbk dapat terus berkembang dan menghasilkan kinerja dan prestasi baik.

Kepercayaan Stakeholders merupakan kunci utama yang telah membawa Bank

Artos Indonesia Tbk tetap eksis untuk melayani masyarakat Indonesia yang

membutuhkan layanan perbankan. Ditengah tingginya tingkat persaingan usaha di industri perbankan di tanah air dan masih belum pulihnya kondisi perekonomian global, Bank Artos Indonesia Tbk mampu dan berhasil menjalani masa masa sulit tersebut dengan tetap memiliki sikap optimisme akan terjadinya perubahan yang lebih baik dimasa mendatang.

Melemahnya daya beli masyarakat sebagai akibat dari tekanan ekonomi global

dan kondisi ekonomi dalam negeri sepanjang tahun 2015 telah mempengaruhi

kinerja industri perbankan pada umumnya dan Bank Artos Indonesia Tbk pada khususnya

Sepanjang semester II tahun 2015, Pemerintah terus berupaya untuk membangkitkan kepercayaan pasar dan mendukung segera pemulihan iklim investasi dengan mengeluarkan beberapa paket kebijakan ekonomi guna mencapai pertumbuhan ekonomi dikisaran 5 % pada akhir tahun 2015.

Bank Artos Indonesia Tbk dan pelaku usaha sangat berhati hati dalam menyikapi kondisi ekonomi sepanjang tahun 2015. Bank Artos Indonesia Tbk sangat selektif dalam menyalurkan kredit begitupun dengan pelaku usaha khususnya nasabah peminjam, juga menahan diri untuk menggunakan dana hasil pinjamannya untuk keperluan ekspansi usaha, hal ini terlihat pada realisasi kredit baru sepanjang tahun 2015 hanya sebesar Rp. 60 Milyar sedangkan pelunasan dan penurunan karena angsuran kredit mencapai sebesar Rp. 141 Milyar, penurunan portofolio kredit yang sangat tinggi ini telah mengakibatkan pertumbuhan kredit tahun 2015 menjadi negatif sebesar Rp. 81 Milyar atau negatif sebesar 14.73% sehingga posisi per akhir tahun 2015 outstanding pos Kredit Yang Diberikan menjadi sebesar Rp. 468 Milyar.

(8)

Dampak dari pertumbuhan kredit yang negative telah memberikan tekanan terhadap perolehan laba sebelum pajak pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 78 juta. Namun secara komprehensif laba tahun 2015 sebesar Rp. 2.384 juta, tingginya laba komprehensip tahun 2015 karena keuntungan aktuaria yang belum direalisasikan.

Dilihat dari rasio keuangan utama khususnya permodalan, Capital Adequasi Ratio ( CAR ) pada akhir tahun 2015 mencapai sebesar 19.16% atau meningkat sebesar 2.68% jika dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 16.48%. Pencapaian CAR ini masih jauh diatas minimum ketentuan regulator atau dengan kata lain Bank Artos Indonesia Tbk masih memiliki ruang yang cukup besar untuk bertumbuh.

Kecukupan permodalan menjadi hal yang sangat penting dan utama bagi suatu kelangsungan usaha Bank, keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka merupakan sarana untuk memberikan kemudahan dan akses sebesar-besarnya bagi masyarakat atau investor yang akan memiliki saham Bank Artos Indonesia melalui Initial Public Offering (IPO). Peningkatan permodalan Bank Artos Indonesia di masa mendatang akan semakin terbuka dan manajemen Bank dituntut menjadi lebih professional dan transparan dalam mengelola perseroan. Dana hasil IPO sebagian akan dipergunakan untuk mengganti Core Banking System (CBS) dalam rangka untuk mendukung pengembangan bisnis serta untuk memenuhi kesiapan sistem dalam mengadopsi beberapa ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan. Penggunaan CBS baru diharapkan akan dapat dimulai pertengahan tahun 2016.

Sesuai dengan Corporate Plan Bank Artos Indonesia Tbk, untuk lima tahun kedepan setiap kebijakan dan strategi yang ditetapkan akan lebih difokuskan dalam

rangka meningkatkan kualitas rasio rentabilitas dan permodalan melalui

pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungan. Hal ini sejalan dengan rencana kebijakan Pemerintah untuk terus membuka ruang perbaikan pertumbuhan ekonomi dengan paket-paket kebijakannya yang diharapkan sudah memberikan hasil pada semester II tahun 2016.

Sejalan dengan pencapaian Visi Bank Artos Indonesia Tbk untuk menjadi " Menjadi Bank Terpecaya dalam menjalin Kemitraan dengan dunia usaha untuk mendukung perekonomian Indonesia yang mandiri ", strategi bisnis kemitraan yang telah dijalankan sejak 5 tahun kebelakang telah memberikan hasil dan kontribusi yang cukup tinggi terhadap pertumbuhan volume bisnis. Manajemen menyadari bahwa keberhasilan suatu usaha tidak terlepas dari peran dan dukungan mitra usaha yang sama-sama memiliki harapan dan tujuan dalam pengembangan usaha.

TATAKELOLA PERUSAHAAN DAN MANAJEMEN RISIKO

Dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan, Manajemen berpedoman pada ketentuan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik ( Good Corporate Governance ). Setiap kebijakan dan sistim prosedur operasional dilakukan evaluasi untuk memastikan bahwa dalam pelaksanaannya tidak bertentangan dengan ketentuan dan senantiasa berlandaskan pada prinsip akuntabilitas,

pertanggungjawaban, keterbukaan, kewajaran dan kemandirian. Pelaksanaan tatakelola perusahaan yang baik dan konsisten dapat menciptakan dan mempertahankan kelangsungan usaha yang sehat. Disisi lain dalam

mengantisipasi risiko usaha, pengelolaan manajemen risiko disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas usaha.

(9)

APRESIASI

Akhir kata kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Para Nasabah, Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang selama ini telah memberikan kepercayaan yang tinggi serta turut bersama-sama dalam mengembangkan dan memajukan Bank Artos Indonesia Tbk. Semoga setiap langkah kita selalu dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Bandung, 29 April 2016

Reinantha Yaputra

(10)

Kecemasan terhadap kinerja perbankan tahun 2015 bukan hanya dari melambatnya pertumbuhan perekonomian, tetapi juga dari meningkatnya rasio kredit bermasalah. Perlambatan perekonomian dan kecendrungan meningkatnya rasio kredit bermasalah akan mengakibatkan perlambatan dalam penyaluran kredit, padahal tanpa ekspansi pertumbuhan kredit yang tinggi dikhawatirkan akan mempengaruhi rasio rentabiltas perbankan yang pada akhirnya tentu menimbulkan potensi ancaman pengurangan jumlah karyawan sebagai upaya pengurangan beban biaya.

Manajemen dalam menetapkan strategi dan kebijakan memperhatikan dan mempertimbangkan situasi perkembangan perbankan maupun perekonomian secara keseluruhan. Kebijakan regulator baik dari Pemerintah maupun Otoritas Jasa Keuangan / Bank Indonesia yang mempengaruhi sektor keuangan dan industri perbankan akan mempengaruhi perkembangan dan situasi pasar keuangan didalam negeri, sehingga faktor tersebut menjadi pertimbangan manajemen bank dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki bank saat ini. Bank akan fokus pada jenis kegiatan usaha yang telah ditetapkan sesuai dengan kelompok BUKU 1 dimana modal inti bank dibawah Rp. 1 triliun, dan strategi serta Kebijakan bank tetap berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Kehati-hatian yang terukur (Prudential Banking) didukung oleh pengelolaan Manajemen Risiko (risk management), pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) serta kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku (Compliance).

TARGET PASAR

Target pasar Bank Artos adalah skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). UMKM masih memiliki ruang yang sangat besar dan prospektif. Untuk menjangkau segmen UMKM dibutuhkan Jaringan kantor yang luas khususnya untuk pengusaha mikro dan kecil. Melihat kondisi tersebut Bank melakukan strategi bisnis yang difokuskan pada bisnis kemitraan dengan lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Bisnis kemitraan tersebut pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif bagi Bank Artos, yaitu memiliki jaringan melalui kantor yang dimiliki dari mitra-mitra tersebut. Sejalan dengan strategi bisnis kemitraan khususnya kepada Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) diharapkan dapat memberikan kontribusi peningkatan volume kredit kepada UMKM.

SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber Daya Manusia merupakan aset yang sangat bernilai bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan. Kualitas Sumber Daya Manusia harus terus dikembangkan melalui Program Pengembangan SDM berbasis pada konsep -Competency Based HR Management. Sehingga dalam situasi tingkat persaingan di industri perbankan yang semakin tinggi, Bank mampu menyediakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang memiliki kemampuan berkompetensi yang sehat.

(11)

Program pengembangan Sumber Daya Manusia antara lain meliputi :

1. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan.

2. Meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan.

3. Meningkatkan kepatuhan, kedisiplinan, produktivitas dan effisiensi kerja

karyawan.

4. Melaksanakan program peningkatan kesejahteraan karyawan.

5. Menyempurnakan kebijakan dan sistem prosedur yang terkait dengan SDM.

6. Meningkatkan pemahaman karyawan terhadap risiko dalam setiap aktivitas perbankan dan menanamkan budaya sadar risiko.

7. Mengikutsertakan pengurus bank, seluruh pimpinan unit kerja dan staff karyawan

yang terkait dengan take risk mengikuti program sertifikasi manajemen risiko

sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia serta memberikan pelatihan penyegaran (refreshment training) bagi yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko setelah melewati masa waktu tertentu.

TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI

Perkembangan Teknologi Sistem Informasi sejalan dengan perkembangan ketentuan / regulasi sebagai akibat tuntutan pasar, tehnologi sistim informasi merupakan aset yang juga tidak kalah penting bagi suatu perusahaan. Bank Artos Indonesia merencanakan akan mengganti Core Banking System sesuai corporate plan, adapun core banking system yang di miliki saat ini bekerja secara realtime online sehingga mampu menyediakan informasi dan data secara tepat waktu, yang didukung dengan fasilitas back up yang bersifat warm backup serta tersedianya Disaster Recovery Center yang secara berkala telah dilakukan proses pengujian untuk memastikan system dapat berfungsi secara tepat dan cepat. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan tehnologi dibutuhkan suatu core banking system yang lebih canggih yang dapat menunjang pertumbuhan kegiatan usaha dan untuk mendukung kepatuhan bank terhadap ketentuan regulator. Manajemen telah memutuskan untuk mengganti CBS dan diharapkan mulai dapat dioperasikan pertengahan tahun 2016.

Keikutsertaan Bank Artos Indonesia sebagai anggota jaringan ATM Bersama telah memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dalam bertransaksi melalui 13,000 jaringan ATM Bersama yang tersebar di seluruh Indonesia. Jenis transaksi yang dapat dilakukan melalui jaringan ATM Bersama antara lain ; penarikan tunai, kiriman uang / transfer antar bank anggota, pembayaran tagihan PLN, Telepon, Pajak

(12)

KUALITAS ASET PRODUKTIF dan NON PRODUKTIF & RASIO NON PERFORMING LOAN (NPL)

Rasio Aset Produktif bermasalah dan Non Produktif bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Non Produktif pada tahun 2015 sebesar 2,48% turun dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 4,00% serta Rasio Non Performing Loan (NPL) posisi akhir tahun 2015 sebesar 2,32% turun dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 3,66% .

Rasio non performing loan turun disebabkan adanya penyelesaian dari beberapa debitur bermasalah, dengan kata lain Bank mampu menyelesaikan setiap kredit bermasalah. Penanganan permasalahan kualitas aset produktif dan non produktif lebih mengutamakan penyelesaian secara musyawarah untuk mencapai win-win solution. Penyelesaian aset bermasalah sebagian besar menunggu hasil penjualan agunan. Bank Artos telah melakukan pelelangan melalui Lembaga Lelang Negara dan menunjuk Agent Property untuk memasarkan penjualan agunan dari aktiva yang bermasalah serta bekerjasama dengan Kantor Kuasa Hukum khusus untuk menangani debitur yang tidak kooperatif untuk diteruskan proses litigasi sesuai dengan hukum yang berlaku.

RASIO TINGKAT KECUKUPAN MODAL BANK (Capital Adequacy Ratio = CAR)

Rasio Tingkat Kecukupan Modal (CAR) merupakan salah satu komponen kunci penting untuk menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank. Rasio

CAR Bank Artos Indonesia per Desember 2015 sebesar 19,16% atau diatas

ketentuan minimal CAR yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8 %. Rasio CAR

meningkat bila dibandingkan dengan posisi tahun 2014, hal ini sejalan dengan peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit yang diberikan yang mengakibatkan peningkatan portofolio Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Rasio CAR yang masih tinggi memberikan ruang terhadap kemampuan bank dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi serta memberikan ruang yang sangat besar untuk peningkatan pertumbuhan usaha.

RASIO RENTABILITAS

Secara keseluruhan rasio rentabilitas yaitu ROA dan ROE bank perakhir tahun 2015 turun apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Secara aktivitas usaha pada tahun 2015, Bank mengalami pertumbuhan yang cukup baik, khususnya terlihat dari adanya peningkatan pendapatan bunga bersih (NIM), namun adanya peningkatan biaya operasional yang cukup signifikan sehingga hasil akhir usaha yaitu Laba mengalami penurunan dibandingkan pencapaian tahun 2014. Peningkatan biaya operasional yang cukup signifikan tersebut terjadi karena tidak terlepas dari upaya manajemen dalam memperhatikan kesejahteraan karyawan, mengingat peningkatan biaya hidup yang terjadi pada tahun 2015, sementara terhadap biaya operasional lainnya tidak terjadi peningkatan yang cukup signifikan atau dengan kata lain kegiatan usaha masih dijalankan secara efisien.

(13)

Manajemen Risiko adalah suatu metode pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman kerugian sebagai dampak dari rangkaian aktivitas atau kegiatan usaha yang dijalankan. Untuk meminimalisir risiko-risiko yang dihadapi, maka dibutuhkan manajemen yang harus memiliki keahlian dan kompetensi yang memadai sehingga segala macam risiko yang berpotensi muncul dapat diantisipasi sejak awal dan disiapkan penanggulangannya.

Manajemen risiko pada Bank meliputi proses identifikasi, mengukur, memantau,

mengendalikan risiko-risiko, untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul dari kegiatan usahanya. Manajemen risiko di Bank Artos memastikan tersedianya sistem pengendalian intern yang memadai untuk mengatasi berbagai risiko. Kebijakan dan prosedur senantiasa disempurnakan dengan menyesuaikan batas toleransi risiko untuk memastikan keseimbangan yang optimal antara kualitas aset dengan profibilitas usaha, serta untuk menjamin penerapan manajemen risiko sejalan dengan dinamika bisnis dan perubahan eksternal. Penerapan manajemen risiko yang baik dan menyeluruh diharapkan dapat meningkatkan kinerja usaha dengan risiko yang terkendali dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan praktek perbankan yang sehat.

Penerapan manajemen risiko merupakan bagian untuk memperkuat stabilitas dan ketahanan kegiatan bisnis perbankan yang dilakukan melalui :

1. Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi.

2. Kecukupan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit. 3. Proses pengelolaan risiko meliputi : proses identifikasi, pengukuran, pemantauan

dan pengendalian risiko.

4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.

Pengungkapan Permodalan

Struktur permodalan yang kokoh diperlukan untuk mendukung pertumbuhan usaha yang berkesinambungan maupun sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal.

(14)

STRATEGI MANAJEMEN RESIKO

Untuk memastikan manajemen risiko dapat diterapkan secara memadai, maka langkah-langkah yang dilakukan oleh Bank Artos Indonesia, sebagai berikut :

1. Memiliki pedoman kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang disusun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang penerapan Manajemen Resiko bagi Bank Umum.

2. Membentuk komite - komite yang secara aktif melakukan pemantauan atas

mitigasi risiko, yaitu : Komite Manajemen Risiko, Komite Pemantau Risiko, Komite Audit, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite Kredit, ALCO.

3. Penetapan parameter dan limit transaksi bertujuan untuk meningkatkan mitigasi risiko Bank Artos Indonesia dalam proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko.

4. Mengikutsertakan pengurus bank, seluruh pimpinan unit kerja dan staff karyawan di risk taking unit untuk mengikuti program sertifikasi manajemen risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia serta memberikan pelatihan penyegaran (refreshment training) bagi yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko setelah melewati masa waktu tertentu.

5. Mengembangkan budaya sadar risiko pada seluruh karyawan melalui program pelatihan dan sosialisasi manajemen risiko secara berkesinambungan.

PROFIL RISIKO

Sesuai dengan hasil penilaian Otoritas Jasa Keuangan, profil risiko bank :

Jenis Risiko Peringkat

Risiko Inhern

Kualitas Penerapan

Manajemen Risiko Peringkat Risiko

Risiko Kredit Risiko Pasar Risiko Likuiditas Risiko Operasional Risiko Hukum Risiko Stratejik Risiko Kepatuhan Risiko Reputasi Peringkat Profil Risiko Moderate Low to Moderate Moderate Moderate Satisfactory Fair Satisfactory Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Moderate Moderate Fair Fair Fair Moderate Moderate Moderate Moderate Fair

Moderate Fair Moderate

Moderate Fair

(15)

RISIKO KREDIT

Risiko kredit merupakan risiko yang timbul karena pihak peminjam ataucounterparties

tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada bank. Kewaspadaan dalam mengamati kondisi perkembangan dunia usaha adalah faktor penting bagi Bank Artos dalam menjaga kualitas portofolio kredit di tahun 2015.

Bank membukukan pertumbuhan kredit yang signifikan pada tahun 2015 dengan kualitas kredit tetap terjaga. Bank Artos berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan - NPL) pada tingkat yang rendah sebesar 2,32%.

Bank Artos mengelola risiko ini secara menyeluruh melalui penetapan batasan-batasan kredit bagi setiap segmen pasar untuk individual bisnis maupun antar sektor industri guna memastikan portofolio kredit terdiversifikasi dengan baik. Strategi Bank dalam mengelola risiko kredit dilakukan dengan upaya-upaya sebagai berikut :

1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.

2. Kebijakan dan prosedur perkreditan yang mengutamakan prinsip kehati-hatian. 3. Proses persetujuan kredit yang transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit. 4. Pengawasan berkesinambungan untuk mengidentifikasi secara dini potensi risiko

kredit yang mungkin timbul, sehingga dapat melakukan langkah - langkah pencegahan, penyelamatan maupun penyelesaian yang efektif dan efisien. 5. Untuk mendukung pemberian kredit yang sehat dan telah mengandung unsur

pengendalian internal, maka pejabat/pihak yang terlibat dalam proses manajemen risiko kredit adalah sebagai berikut :

A. Komite Kredit, yang beranggotakan Dewan Komisaris, Direksi, Pemimpin Kantor Wilayah dan Bussines Manager.

B. Unit Kerja Analis Kredit yang independen bertugas untuk menilai risiko secara kasus perkasus atas kredit yang diberikan.

C. Unit kerja Reviewer Kredit yang independen.

RISIKO PASAR

Bank Artos menghadapi risiko pasar yang berhubungan dengan fluktuasi tingkat suku bunga. Pengelolaan risiko suku bunga secara keseluruhan dijalankan dengan metodologi yang dapat mengidentifikasikan risiko suku bunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga. Selain itu penghimpunan

(16)

RISIKO LIKUIDITAS

Memperhatikan kemungkinan perubahan mendadak dari tingkat aset atau kewajiban yang dikarenakan oleh kejadian yang tidak terduga baik dalam kondisi normal maupun untuk tujuan antisipasi kondisi krisis, maka bank harus memelihara pendanaan dan aset likuid yang mencukupi untuk mengakomodasi perubahan tersebut guna mengantisipasi permintaan dana yang dapat muncul setiap saat. Dalam

upaya untuk memenuhi keseimbangan tersebut bank melakukan pemantauan

likuiditas secara harian. Sepanjang tahun 2015 posisi likuiditas Bank Artos terjaga pada level yang memadai.

Langkah-langkah yang proaktif senantiasa dilakukan bank untuk menjamin bahwa dana inti dapat dipertahankan pada tingkat yang konsisten sesuai dengan kebijakan internal Bank Artos maupun kebijakan Bank Indonesia, upaya upaya yang dilakukan adalah dengan: meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah Penyimpan untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan, bank membuat jaringan money market line dengan beberapa bank lain, disamping itu pula bank memiliki kebijakan Rencana Pendanaan Darurat yang berisi langkah-langkah yang dilakukan bank dalam rangka menghadapi perubahan likuiditas bank.

Pengelolaan likuiditas bank dilakukan dalam penempatan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

RISIKO OPERASIONAL

Hal-hal yang berpotensi menyebabkan risiko operasional yang material adalah diantaranya : kecukupan ketentuan dan prosedur, kualitas SDM, turn-over pegawai, IT, kecukupan supervisi dan faktor eksternal lainnya.

Secara rutin bank melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk mengembangkan risk culture (budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk awareness (kesadaran akan risiko) yang merupakan syarat utama pengelolaan risiko. Dengan meningkatnya risk culture diharapkan akan mampu meningkatkan budaya kontrol risiko pada setiap karyawan dalam melaksanakan aktivitas usaha sehari hari.

Untuk meminimalkan risiko operasional, Bank Artos melakukan upaya-upaya seperti : setiap aktivitas operasional dibuatkan SOP yang selalu dievaluasi sesuai dengan perkembangan bisnis, meningkatkan fungsi kontrol dalam proses transaksi, mengamankan aset dan data, melakukan Disaster Recovery Plan secara rutin, memastikan bahwa setiap personil memiliki kualifikasi dan terlatih sesuai dengan fungsinya, dan memastikan seluruh aktivitas operasional yang dilakukan telah sesuai dengan ketentuan, sistem dan prosedur yang ditetapkan.

RISIKO HUKUM

Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis yang dapat bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang akan ada dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap bank maupun sebaliknya.

(17)

Untuk dapat meminimalkan risiko hukum yang mungkin terjadi maka Bank Artos membentuk unit kerja hukum (legal) dengan misi mendukung Bank Artos dalam menjalankan usahanya dan serta mengamankan dan melindungi kepentingan Bank Artos dari risiko hukum.

Bank Artos melakukan mitigasi risiko hukum, dengan cara antara lain : membuat manual kerja dan standarisasi dokumen hukum, melakukan sosialisasi kepada kantor cabang dan unit kerja terkait mengenai dampak peraturan dan perundangan yang baru berlaku, sosialisasi tentang modus operandi kejahatan perbankan beserta cara penanganannya secara hukum.

RISIKO REPUTASI

Pelayanan nasabah yang kurang memuaskan dan kelambatan dalam penyelesaian pengaduan nasabah, serta pemberitaan negatif lainnya adalah merupakan permasalahan dari risiko reputasi yang berdampak pada penurunan kepercayaan terhadap bank yang dapat menimbulkan potensi kerugian, akibat dari penurunan jumlah nasabah dan pendapatan bank.

Identifikasi risiko reputasi dilakukan Bank Artos secara berkala dengan cara memantau kualitas pelayanan, kecepatan penyelesaian pengaduan nasabah dan pemantauan berita yang terkait dengan bank maupun grup usaha bank di berbagai media masa.

Upaya-upaya yang dilakukan bank dalam meminimalkan potensi risiko reputasi adalah dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah dengan cara peningkatan keahlian pegawai melalui program pelatihan dan merekrut tenaga-tenaga profesional.

RISIKO STRATEGIK

Risiko stratejik dapat terjadi akibat ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Untuk dapat meminimalkan potensi risiko stratejik yang mungkin terjadi, Direksi telah menyusun rencana stratejik dan inisiatif - inisiatif bisnis. Hal – hal ini dituangkan dalam

blue print strategi bisnis dalam corporate plan dan Rencana Bisnis Bank (RBB).

Corporate plan dan RBB telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.

Bank Artos telah membentuk Komite RBB yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mendukung perumusan RBB dan memantau pelaksanaannya, dengan

(18)

RISIKO KEPATUHAN

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan atau ketentuan lainnya baik internal maupun eksternal. Risiko ini dapat berdampak pada pemberian teguran secara administratif maupun pengenaan denda oleh pihak regulator (Bank Indonesia, /OJK) ataupun instansi lainnya.

Untuk dapat meminimalkan potensi risiko kepatuhan yang mungkin terjadi tersebut, Bank Artos telah menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktur Kepatuhan dibantu Satuan Kerja Kepatuhan yang mempunyai tanggung jawab untuk mengelola risiko kepatuhan Bank dan bersifat independen terhadap satuan kerja operasional. Satuan Kerja Kepatuhan juga bertanggung jawab terhadap penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) di Bank Artos.

Bank menyadari bahwa risiko yang dapat ditimbulkan akibat ketidakpatuhan dapat mempengaruhi operasional dan reputasi Bank, Bank Artos mempunyai komitmen yang kuat untuk senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kelemahan apabila terjadi.

Secara proaktif Bank melakukan pencegahan (ex-ante) dalam rangka meminimalkan terjadinya pelanggaran dan melakukan tindakan korektif (ex-post) dalam rangka perbaikan, dengan melakukan upaya upaya sebagai berikut :

- Melakukan gap analisis antara ketentuan baru dengan ketentuan lama.

- Melakukan kajian kepatuhan atas rencana produk dan aktivitas baru.

- Melakukan sosialisasi ketentuan kepada karyawan.

(19)

P e n g u n g k a p a n K u a n t it a t if S t r u k t u r P e r m o d a la n B a n k U m u m ( 2 ) M o d a l I n t i K O M P O N E N M O D A L K O M P O N E N M O D A L N o . ( 1 ) I A 1 . M o d a l D is e t o r 2 . C a d a n g a n T a m b a h a n M o d a l 3 . M o d a l I n o v a t if 4 . F a k t o r P e n g u r a n g M o d a l I n t i 5 . K e p e n t in g a n N o n P e n g e n d a li M o d a l P e le n g k a p B 1 . L e v e l A t a s ( U p p e r T ie r 2 ) 2 . L e v e l B a w a h m a k s im u m 5 0 % M o d a l I n t i ( L o w e r T ie r 2 ) 3 . F a k t o r P e n g u r a n g M o d a l P e le n g k a p F a k t o r P e n g u r a n g M o d a l I n t i d a n M o d a l P e le n g k a p M o d a l P e le n g k a p C E k s p o s u r S e k u r it is a s i M o d a l P e le n g k a p T a m b a h a n Y a n g M e m e n u h i P e r s y a r a t a n ( T ie r 3 ) D M O D A L P E L E N G K A P T A M B A H A N Y A N G D I A L O K A S I K A N U N T U K M E N G A N T I S I P A S I R I S I K O P A S A R E T O T A L M O D A L I N T I D A N M O D A L P E L E N G K A P ( A + B -C ) I I K O M P O N E N M O D A L T O T A L M O D A L I N T I , M O D A L P E L E N G K A P , D A N M O D A L P E L E N G K A P T A M B A H A N Y A N G D I A L O K A S I K A N U N T U K M E N G A N T I S I P A S I R I S I K O P A S A R ( A + B -C + E ) I I I A S E T T E R T I M B A N G M E N U R U T R I S I K O ( A T M R ) U N T U K R I S I K O K R E D I T I V A S E T T E R T I M B A N G M E N U R U T R I S I K O ( A T M R ) U N T U K R I S I K O O P E R A S I O N A L V A S E T T E R T I M B A N G M E N U R U T R I S I K O ( A T M R ) U N T U K R I S I K O P A S A R V I M e t o d e S t a n d a r M o d e l I n t e r n a l B A R A S I O K E W A J I B A N P E N Y E D I A A N M O D A L M I N I M U M U N T U K R I S I K O K R E D I T , R I S I K O O P E R A S I O N A L D A N R I S I K O P A S A R ( I I I : ( I V + V + V I ) ) V I I ( 4 ) ( 3 ) 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 4 K o n s o li d a s i B a n k 1 0 1 ,1 5 8 8 ,5 6 5 9 6 ,5 0 0 -3 ,9 0 7 -4 ,8 0 7 4 ,8 0 7 -1 0 5 ,9 6 5 -- - -- -- - -1 0 5 ,9 6 5 5 9 3 ,8 8 1 4 9 ,2 1 3 - -1 6 .4 8 % -- -D a lam juta a n r upia h -- - -- -1 0 4 ,2 3 0 1 0 ,5 2 0 9 6 ,5 0 0 -2 ,7 9 0 -3 ,7 9 8 3 ,7 9 8 -( 5 ) K o n s o li d a s i ( 6 ) -3 1 D e s e m b e r 2 0 1 5 -B a n k -- -- -1 0 8 ,0 2 8 -1 0 8 ,0 2 8 5 0 8 ,6 2 0 5 4 ,9 7 0 - -1 9 .1 7 %

(20)

-P e n g u n g k a p a n T a g ih a n B e r s ih B e r d a s a r k a n W il a y a h -B a n k S e c a r a I n d iv id u a l K a t e g o r i P o r t o fo li o T a g ih a n K e p a d a E n t it a s S e k t o r P u b li k T a g ih a n K e p a d a P e m e r in t a h T a g ih a n K e p a d a B a n k T a g ih a n K e p a d a B a n k P e m b a n g u n a n M u lt il a t e r a l d a n L e m b a g a I n t e r n a s io n a l K r e d it B e r a g u n P r o p e r t i K o m e r s il K r e d it B e r a g u n R u m a h T in g g a l T a g ih a n K e p a d a U s a h a M ik r o , U s a h a K e c il d a n P o r t o fo li o R I t e l K r e d it P e g a w a i / P e n s iu n a n T a g ih a n K e p a d a K o r p o r a s i T a g ih a n Y a n g T e la h J a t u h T e m p o E k s p o s u r D i U n it S y a r ia h ( a p a b il a a d a ) A s s e t L a in n y a T O T A L ( 2 ) N o . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 ( 1 ) D a lam juta a n r upia h - - -2 ,3 7 0 2 7 0 - -3 5 ,2 8 7 2 1 0 ,6 3 6 2 ,0 0 5 -2 6 ,8 3 0 -( 4 ) ( 3 ) ( 5 ) ( 7 ) ( 6 ) T a g ih a n B e r s ih B e r d a s a r k a n W il a y a h W il a y a h 1 W il a y a h 2 W il a y a h 3 d s t T o t a l 2 3 5 ,3 9 3 - -1 ,9 1 7 1 ,5 1 3 1 7 ,3 9 3 -1 4 2 ,5 7 3 1 0 7 ,3 2 0 1 3 ,6 2 6 -2 8 ,1 1 0 -- - - -9 ,2 6 5 -1 3 8 - - -- - - -2 ,6 6 7 3 ,4 6 2 - - - -2 3 5 ,3 9 3 - -4 ,2 8 7 1 ,7 8 3 1 7 ,3 9 3 -1 8 9 ,7 9 2 3 2 1 ,4 1 8 1 5 ,7 6 9 -5 4 ,9 4 0 8 4 0 ,7 7 5 D e s e m b e r 2 0 1 4 T a g ih a n B e r s ih B e r d a s a r k a n W il a y a h D e s e m b e r 2 0 1 5 - - -1 ,1 5 1 - - -4 3 ,8 4 7 1 5 9 ,6 0 1 ,3 9 0 -2 5 ,2 1 4 -( 9 ) ( 8 ) ( 1 0 ) ( 1 2 ) ( 1 1 ) W il a y a h 1 W il a y a h 2 W il a y a h 3 d s t T o t a l 2 2 1 ,2 1 8 - -5 ,4 4 9 1 ,9 0 2 1 4 ,6 2 6 -9 7 ,9 1 4 1 2 6 ,6 9 4 8 ,9 0 4 -2 9 ,1 6 0 -- - - -4 ,7 3 9 -5 4 9 - - -- - - -1 ,3 0 7 1 ,3 2 3 - - - -2 2 1 ,2 1 8 - -6 ,9 6 0 1 ,9 0 2 1 4 ,6 2 6 -1 4 7 ,8 0 7 2 8 7 ,6 1 7 1 0 ,8 4 3 -5 4 ,6 7 4 7 4 5 ,6 4 7

(21)

P e n g u n g k a p a n T a g ih a n B e r s ih B e r d a s a r k a n S is a J a n g k a W a k t u K o n t r a k -B a n k S e c a r a I n K a t e g o r i P o r t o fo li o 6 4 9 -6 9 6 -T a g ih a n K e p a d a E n t it a s S e k t o r P u b lik T a g ih a n K e p a d a P e m e r in t a h T a g ih a n K e p a d a B a n k T a g ih a n K e p a d a B a n k P e m b a n g u n a n M u lt ila t e r a l d a n L e m b a g a I n t e r n a s io n a l K r e d it B e r a g u n P r o p e r t i K o m e r s il K r e d it B e r a g u n R u m a h T in g g a l T a g ih a n K e p a d a U s a h a M ik r o , U s a h a K e c il d a n P o r t o fo lio R I t e l K r e d it P e g a w a i / P e n s iu n a n -5 ,3 3 0 -7 ,1 3 2 T a g ih a n K e p a d a K o r p o r a s i 2 ,9 4 2 -2 3 5 ,3 9 3 -1 ,7 8 2 1 7 ,3 9 3 -1 2 1 ,7 2 9 -5 5 ,6 0 1 4 0 ,3 9 6 4 5 ,5 6 9 5 0 ,0 4 5 1 8 5 ,4 0 7 T a g ih a n Y a n g T e la h J a t u h T e m p o 3 ,2 3 6 4 0 ,3 7 5 5 3 ,3 9 7 E k s p o s u r D i U n it S y a r ia h ( a p a b il a a d a ) A s s e t L a in n y a T O T A L 8 ,6 0 2 - -1 8 3 ,3 1 8 3 ,9 3 2 -5 4 ,9 4 0 5 5 4 ,4 4 9 ( 5 ) ( 6 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 2 ) N o . 1 2 3 5 4 6 7 8 9 1 0 1 2 1 1 ( 1 ) T a g ih a n B e r s ih B e r d a s a r k a n S is a J a n g k a W a k t u K o n t r a k D e s e m b e r 2 0 1 4 < = 1 ta h u n > 1 t h n s d 3 t h n > 3 th n s d 5 t h n 2 3 5 ,3 9 3 -4 ,2 8 7 1 ,7 8 2 1 7 ,3 9 3 -1 8 9 ,7 9 3 3 2 1 ,4 1 7 1 5 ,7 6 9 -5 4 ,9 4 0 8 4 0 ,7 7 5 ( 8 ) T o t a l > 5 t h n N o n -K o n tr a k t u a l -- -1 - - - - -- -3 ,2 3 5 - -5 9 6 -2 ,0 5 1 1 ,6 2 5 -2 2 1 ,2 1 8 -5 2 9 1 ,9 0 2 1 4 ,6 2 6 -6 8 ,2 5 9 -7 0 ,1 0 7 2 2 ,4 5 8 7 3 ,1 4 9 1 6 5 ,6 5 8 2 5 ,1 0 5 6 ,0 5 3 - -1 4 9 ,0 8 6 2 ,7 8 2 -5 4 ,6 7 4 5 3 1 ,4 9 6 ( 1 1 ) ( 9 ) ( 1 0 ) T a g ih a n B e r s ih B e r d a s a r k a n D e s e m b < = 1 t a h u n > 1 t h n s d 3 th n > 3 th n s d 5 t h n -- -( 7 )

(22)

Dalam jutaan rupiah P e n g u n g k a p a n T a g ih a n Be r s ih B e r d a s a r k a n S e k t o r E k o n o m i -B a n k S e c a r a I n d iv id u a l N o . ( 1 ( 2 ) P e r ik a n a n P e r t a n ia n , P e r b u r u a n d a n K e h u t a n a n K a t e g or i P o r t o fo li o ( 5 ) T a g ih a n K e p a d a B a n k P e m b a n gu n a n M u lt il a t e r a l T a g ih a n K e p a d a K r e d it P e g a w a i/ K r e d it B e r a g u n P r o p e r t i T a g ih a n K e p a d a U s a h a M ik r o , U s ah a K e c il d a n P o r t o fo li o R it e l T a g ih a n K e p a d a K o r p o r a s i T a g ih a n Y a ng T e la h J a t u h T e m p o E k s p o s u r D i U n it U s a h a S y a r ia h ( a p a b il a a d a ) A se t L a in n y a ( 9 ) ( 8 ) ( 7 ) ( 6 ) ( 1 0 ) ( 1 4 ) ( 1 3 ) ( 1 2 ) ( 1 1 ) ( 3 ) T a g ih a n K e p a d a T a g ih a n K e pa d a E n t it a s ( 4 ) 2 3 5 ,3 9 3 2 3 5 ,3 9 3 J a s a K e s e h a t a n d a n K e g ia t a n S o s ia l 1 I n d u s t r i P e n g o la h a n P e r t a m b a n g a n d a n P e n g g a li a n K o n s t r u k s i L is t r ik , G a s d a n A ir P e n y e d ia a n A k o m o d a si d a n P e n y e d ia a n M a k a n M in u m P e rd a g a n g a n B e s a r d a n E c e r a n P e r a n t a r a K e u a n g a n P e r t a n ia n , P e r b T r a n s p o r t a s i, P e r g u d a n g a n d a n K o m u n ik a s i A d m in is t r a siP e m e r in t a h a n , P e r t a h a n a n d a n J a m in a n S o s ia l W a ji b R e a le s t a t e , U s a h a P e r s e w a a n d a n J a s a P e r u s a h a a n J a s a P e n d id ik a n J a s a P e r o r a n g a n Y a n g M e la y a n i R u m a h T a n g ga J a s a K e m a s y a r a k a t a n , S o s ia l B u d a y a , H ib u r a n d a n P e r o r a n g a n L a in n y a K e g ia t a n Y a n g B e lu m J e la s B a t a s a n n y a B a d a n I n t e r na s io n a l d a n B a d a n E k s t r a I n t e r n a s io n a l L a in n y a L a in n y a B u k a n L a p a n g a n U s a h a 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 12 13 14 15 16 17 18 19 20 T o t a l D e s e m b er 2 0 1 4 K r e d it B e r a g u n R u m a h -4,2 8 7 4 ,1 1 0 5 ,1 9 1 1 6 ,8 7 3 3 7 ,1 1 7 2 4 ,4 6 6 2 8 ,5 3 4 2 6 ,9 89 2 ,6 1 3 4 ,2 8 7 1 7 ,3 9 3 1 8 9 ,7 9 2 3 1 8 ,8 0 5 1 5 ,7 6 9 5 6 ,7 2 3 5 6 ,7 2 3 1 ,1 8 3 2 ,0 7 4 2 ,6 1 3 1 3 ,2 8 3 1 8 ,9 3 7 5 6 ,5 6 5 49 ,3 0 5 6 7 4 1 5 6 4 1 ,9 0 2 5 9 ,7 8 8 4 9 ,2 6 4 73 ,6 7 1 6 ,7 6 5 4 ,2 6 7 3 ,7 3 4 4 8 5 2 ,9 8 9 1 ,9 8 5 7 ,4 2 6 2 3 4 3 ,7 9 2

(23)

Dalam jutaan rupiah P e n g u n g k a p a n T a g ih a n B e r s ih B e r d a s a r k a n S e k t o r E k o n o m i -B a n k S e c a r a I n d iv id u a l N o . ( 1 ( 2 ) P e r ik a n a n P e r t a n ia n , P e r b u r u a n d a n K e h u t a n a n K a t e g o r i P o r t o fo li o ( 5 ) T a g ih a n K e p a d a B a n k P e m b a n g u n T a g ih a n K e p a d a K r e d it P e g a w a i/ K r e d it B e r a g u n P r o p e r t i T a g ih a n K e p a d a U s a h a M ik r o , U s a h a K e c il d a n T a g ih a n K e p a d a T a g ih a n Y a n g T e la h J a t u h T e m p o A s e t ( 9 ) ( 8 ) ( 7 ) ( 6 ) ( 1 0 ) ( 1 3 ( 1 2 ) ( 1 1 ) ( 3 ) T a g ih a n K e p a d a T a g ih a n K e p a d a E n t it a s ( 4 ) 1 7 8 ,8 0 6 1 7 8 ,8 0 6 J a s a K e s e h a t a n d a n K e g ia t a n S o s ia l 1 I n d u s t r i P e n g o la h a n P e r t a m b a n g a n d a n P e n g g a li a n K o n s t r u k s i L is t r ik , G a s d a n A ir P e n y e d ia a n A k o m o d a s i d a n P e n y e d ia a n M a k a n M in u m P e r d a g a n g a n B e s a r d a n E c e r a n P e r a n t a r a K e u a n g a n P e r t a n ia n , P e r b T r a n s p o r t a s i, P e r g u d a n g a n d a n K o m u n ik a s i A d m in is t r a s i P e m e r in t a h a n , P e r t a h a n a n d a n J a m in a n S o s ia l W a ji b R e a le s t a t e , U s a h a P e r s e w a a n d a n J a s a P e r u s a h a a n J a s a P e n d id ik a n J a s a P e r o r a n g a n Y a n g M e la y a n i R u m a h T a n g g a J a s a K e m a s y a r a k a t a n , S o s ia l B u d a y a , H ib u r a n d a n P e r o r a n g a n L a in n y a K e g ia t a n Y a n g B e lu m J e la s B a t a s a n n y a B a d a n I n t e r n a s io n a l d a n B a d a n E k s t r a I n t e r n a s io n a l L a in n y a L a in n y a B u k a n L a p a n g a n U s a h a 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 T o t a l D e s e m b e r 2 0 1 5 K r e d it B e r a g u n R u m a h 1 6 7 6 ,9 6 0 4 ,1 0 0 1 0 ,7 7 8 1 2 ,3 9 9 3 2 ,9 6 5 3 2 ,0 1 1 2 0 ,5 6 2 2 8 ,2 0 8 4 ,6 6 3 6 ,9 6 0 1 4 ,6 2 6 1 4 7 ,8 0 7 2 8 2 ,9 5 4 1 0 ,8 4 3 5 6 ,5 5 6 ,5 2 ,0 0 0 P e n g u n g k a p a n T a g ih a n d a n P e n c a d a n g a n B e r d a s a r k a n W il a y a h -B a n k s e c a r a in d iv id u a l K a t e g o r i P o r t o fo li o -4 -3 5 T a g ih a y a n g m e n g a la m i p e n u r u n a n n il a i ( im p a ir e d ) k T a g ih a n B . T e la h J a t u h T e m p o A . B e lu m J a t u h T e m p o C a d a n g a n K e r u g ia n P e n u r u n a n N ila i ( C K P N ) -K o le k t if K e r u g ia n P e n u r u n a n N il a i ( C K P N ) -I n d iv id u a l T a g ih a n Y a n g D ih a p u s B u k u -4 8 2 1 ,2 3 0 2 5 0 ,2 9 8 7 ,6 9 4 7 ,6 9 4 9 6 3 -4 7 3 3 ,1 3 6 -( 5 ) ( 6 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 2 ) N o . 1 2 3 4 5 ( 1 W il a y a h D e s e m b e r 2 0 1 4 W il a y a h 1 W il a y a h 2 W ila y a h 3 5 4 8 ,6 5 9 1 1 ,9 3 0 -1 ,4 4 5 -1 ,7 4 2 3 ,1 3 6 ( 7 ) T o t a l D s t. 2 8 2 ,8 2 9 4 ,2 3 6 1 ,8 3 5 2 ,4 0 1 9 ,4 0 3 -6 ,1 2 9 -- -4 ,6 6 3 1 0 ,5 2 6 1 3 5 6 2 4 3 7 ,5 0 3 3 9 ,3 1 0 1 3 ,1 8 3 1 ,5 9 8 5 3 ,8 4 1 3 3 ,6 1 4 6 0 ,0 9 4 5 1 ,6 1 9 4 6 3 ,8 7 4 5 7 0 -2 -3 0 -4 6 6 2 4 2 0 6 ,3 4 8 1 ,1 7 3 1 ,1 7 3 5 8 0 -4 0 9 3 ,1 7 9 -( 1 0 ) ( 1 1 ) ( 8 ) ( 9 ) W il a y a h D e s e m b e r 2 0 1 5 W il a y a h 1 W il a y a h 2 W ila y a h 3 D s t . 2 5 3 ,5 8 7 1 ,9 3 3 7 1 5 1 ,2 1 8 5 ,2 8 8 -2 ,6 3 0 -- -2 8 0 6 7 5 1 ,4 0 7 9 9

(24)

Dalam jutaan rupiah P e n g u n g k a p a n T a g i h a n d a n P e n c a d a n g a n B e r d a s a r k a n S e k t o r E k o n o m i - B a n k S e c a r a I n d i v i d u a l ( 2 ) Pe r i k a n a n Pe r t a n i a n , Pe r b u r u a n d a n Ke h u t a n a n S E K TO R E K O N O M I -3 7 , 2 1 6 1 , 5 9 8 2 3 4 6 2 4 4 2 , 7 8 9 9 5 , 3 5 8 7 7 , 1 7 8 -6 5 , 0 3 8 ( 3 ) Ta g i h a n B e l u m ( 7 ) ( 6 ) ( 5 ) ( 4 ) ( 8 ) I n d u s t r i Pe n g o l a h a n Pe r t a m b a n g a n d a n Pe n g g a l i a n Ko n s t r u k s i L i s t r i k l , G a s d a n A i r Pe n y e d i a a n A k o m o d a s i d a n Pe n y e d i a a n M a k a n M i n u m Pe r d a g a n g a n B e s a r d a n E c e ra n Pe ra n t a ra Ke u a n g a n Tra n s p o r t a s i , Pe r g u d a n g a n d a n Ko m u n i k a s i A d m i n i s t ra s i Pe m e r i n t a h a n , Pe r t a h a n a n d a n J a m i n a n S o s i a l Wajib Re a l E s t a t e , U s a h a Pe r s e w a a n d a n J a s a Pe r u s a h a a n -N o . ( 1 Ta g i h a n Ya n g M e n g a l a m i Pe n u r u n a n N i l a i Te l a h C a d a n g a n Ke r u g i a n Pe n u r u n a n N i l a i ( C K P N ) I n d i v C a d a n g a n Ke r u g i a n Pe n u r u n a n N i l a i Ta g i h a n ya n g D i h a p u s B u k u -D e s e m b e r 2 0 1 5 2 1 J a s a Pe n d i d i k a n 2 , 0 8 2 -7 5 , 8 5 2 J a s a Ke s e h a t a n d a n Ke g i a t a n S o s i a l J a s a Pe r o ra n g a n Ya n g M e l a ya n i R u m a h Ta n g g a J a s a Ke m a s ya ra k a t a n , S o s i a l B u d a ya , H i b u ra n d a n Pe r o ra n g a n Ke g i a t a n Ya n g B e l u m J e l a s B a t a s a n n ya B a d a n I n t e r n a s i o n a l d a n B a d a n E k s t ra I n t e r n a s i o n a l L a i n n ya L a i n n ya B u k a n L a p a n g a n U s a h a 6 9 , 8 8 4 4 6 7 , 8 5 3 T o t a l 4 3 6 5 8 7 1 0 9 1 2 1 1 1 4 1 3 1 6 1 5 1 8 1 7 2 0 1 9 -3 7 , 2 1 6 1 , 5 9 8 2 3 4 6 2 4 4 2 , 7 8 9 9 5 , 3 3 6 7 7 , 1 0 1 -2 , 0 8 3 -7 5 , 5 5 2 6 8 , 1 7 3 4 6 5 , 7 4 4 -2 1 7 7 -3 0 0 1 , 7 1 1 -2 , 1 0 9 -6 2 -6 -6 2 -6 -3 0 1 -2 6 1 3 2 5 1 6 -1 3 5 -2 -1 4 4 7 7 -1 , 0 6 4 -3 , 1 7 9 3 , 1 7 9 Pe r i k a n a n Pe r t a n i a n , Pe r b u r u a n d a n Ke h u t a n a n I n d u s t r i Pe n g o l a h a n Pe r t a m b a n g a n d a n Pe n g g a l i a n Ko n s t r u k s i L i s t r i k l , G a s d a n A i r Pe n y e d i a a n A k o m o d a s i d a n Pe n y e d i a a n M a k a n M i n u m Pe r d a g a n g a n B e s a r d a n E c e ra n Pe ra n t a ra Ke u a n g a n Tra n s p o r t a s i , Pe r g u d a n g a n d a n Ko m u n i k a s i A d m i n i s t ra s i Pe m e r i n t a h a n , Pe r t a h a n a n d a n J a m i n a n S o s i a l Wajib Re a l E s t a t e , U s a h a Pe r s e w a a n d a n J a s a Pe r u s a h a a n D e s e m b e r 2 0 1 4 2 1 J a s a Pe n d i d i k a n J a s a Ke s e h a t a n d a n Ke g i a t a n S o s i a l J a s a Pe r o ra n g a n Ya n g M e l a ya n i R u m a h Ta n g g a J a s a Ke m a s ya ra k a t a n , S o s i a l B u d a ya , H i b u ra n d a n Pe r o ra n g a n Ke g i a t a n Ya n g B e l u m J e l a s B a t a s a n n ya B a d a n I n t e r n a s i o n a l d a n B a d a n E k s t ra I n t e r n a s i o n a l L a i n n ya L a i n n ya B u k a n L a p a n g a n U s a h a T o t a l 4 3 6 5 8 7 1 0 9 1 2 1 1 1 4 1 3 1 6 1 5 1 8 1 7 2 0 1 9 6 5 , 0 3 8 -4 9 , 6 7 -4 9 , 7 5 4 3 9 0 6 7 4 3 0 , 8 4 0 1 2 6 , 7 1 0 1 0 9 , 6 2 1 -6 2 , 4 0 1 -7 , 4 2 6 1 , 9 8 5 -7 4 , 6 0 -7 7 4 , 5 7 7 -8 3 9 , -8 3 6 -4 8 , -4 9 1 9 , 7 5 4 3 9 0 6 7 4 3 0 , 8 4 0 1 2 6 , 7 1 0 1 0 9 , 6 2 1 -7 , 4 2 6 1 , 9 8 5 -7 4 , 3 0 -7 7 2 , 8 2 4 -8 3 6 , 6 0 0 -1 , -1 8 3 -3 0 0 1 , 7 5 3 -3 , 2 -3 6 -4 1 9 -1 , 0 2 6 -1 , 4 4 5 -2 0 8 6 2 3 -1 8 4 2 9 8 2 0 -3 7 -4 -8 3 1 1 4 -1 , 7 4 2 -3 , -3 1 6 3 , 3 1 6 6 2 , 4 0 1

(25)

P e n g u n g k a p a n R in c ia n M u t a s i C a d a n g a n K e r u g ia n P e n u r u n a n N il a i -B a n k S e c a r a I n d iv id u a l ( 2 ) P e m b e n t u k a n ( P e m u li h a n ) C K P N p a d a P e r io d e B e r ja la n ( N e t ) S a ld o A w a l C K P N K E T E R A N G A N -( 3 ) C K P N K o le k t if ( 5 ) ( 4 ) 2 b . P e m u li h a n C K P N P a d a P e r io d e B e r ja la n 2 a . P e m b e n t u k a n C K P N p a d a P e r io d e B e r ja la n P e m b e n t u k a n ( P e m u li h a n ) L a in n y a p a d a P e r io d e B e r ja la n C K P N Y a n g D ig u n a k a n U n t u k M e la k u k a n H a p u s B u k u a t a s T a g ih a n p a d a P e r io d e B e r ja la n S a ld o A k h ir C K P N N o . ( 1 ) P o s is i D e s e m b e r 2 0 1 4 C K P N I n d iv id u a l 2 1 4 3 2 ,5 5 3 1 ,8 0 1 7 9 3 1 ,7 4 2 1 ,4 4 5 ( 5 ) K ( 6 P o s is i D e s e m b e r 2 0 1 5 C K P N I n d iv id u a l 1 ,4 4 5 6 2 6 ( 1 ,1 0 8 ) 7 ,3 2 6 8 ,4 3 4 ( 5 9 ) 7 3 4 (819) 6 6 7 1 ,48 6

(26)

P e n g u n g k a p a n T a g ih a n B e r s ih B e r d a s a r k a n K a t a g o r i P o r t o f o li o d a n S k a la P e r in g k a t -B a n k S e c a r a I n d iv id u a l K a t e g o ri P o r t o fo li o -1 ,9 0 2 P e r in g k a t J a n g k a P a n ja n g T o t al T a n p a P e r in g k a t T a g ih a n K e p a d a E n t it a s S e k t o r P u b li k T a g ih a n K e p a d a P e m e r in t a h T a g ih a n K e p a d a B a n k T a g ih a n K e p a d a B a n k P e m b a n g u n a n M u lt il a t e r a l d a n L e m b a g a K r e d it B e r a g u n P r o p e r t i K o m e r s il K r e d it B e r a g u n R u m a h T in g g a l T a g ih a n K e p a d a U s a h a M ik r o , U s a h a K e c il d a n P o r t o fo li o R I t e l K r e d it P e g a w a i / P e n s iu n an T a g ih a n K e p a d a K o r p o r a s i 2 8 7 ,6 1 7 2 8 7 ,6 1 7 T a g ih a n Y a n g T e la h J a t uh T e m p o E k s p o s u r D i U n it S y a r ia h ( a p a b il a a d a ) A s s e t L a in n y a T O T A L D e s e m b e r 2 0 1 5 B B B + s d B B B -A A + s d A A -A + s d A -A A A S t a n d a r d a n d P o o r 's L e m b a g a P e r in g k a t T a g ih an B e r s ih ( 7 ) ( 1 1 ) ( 1 0 ) ( 9 ) ( 8 ) ( 1 2 ) ( 1 4 ) ( 1 3 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 2 ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 ( 1 ) F it c h R a t in g M o o d y 's P T F it c h R at in g s I n d o P T I C R A I n d o n e s ia P T P E F I N D O B B + s d B B -B + s d B -K u r a n g B -K u r a n g B -A -1 A -2 A -3 K u r a n g A -3 B B B + s d BB B -A A + s d A + s d A -A A A B B + s d B B -B + s d B -K u r a n g B -K u r a n g B -B a a 1 + s d B a a 3 A a 1 + s d A a 3 A 1 + s d A 3 A a a B a 1 + s d B a 3 B 1 + s d B 3 K u r a n g B 3 [ id r ] B BB+ s d [ id r] B B B -[ id r] A A + s d [ id r ] A A -[ id r ]A + s d [ id r ] A -[ id r ] A A [ id r ] B B + s d [ id r ] B B -[ id r ] B + s d [ id r ] B -K u r a n g [ id r ] B -B B B + [ id n ]s d B B B -[ id n ] A A + [ id n ] s d A A -[ id n ] A + [ id n ] s d A -B B + [ id n ] s d B B -[ id n ] B + [id n ] s d B -[ id n ] K u r a n g B -[ id n ] id B B B + s d id B B B -id A A + s d id A A -id A + s d id A -id A A A id B B + s d id B B -id B + s d id B -K u r a n g id B -P -1 P -2 P -3 K u r a n g P -3 F 1 + s d F 1 F 2 F 3 K u r a n g F 3 F 1 + [ id n ] s d F 1 [ id n ] F 2 [ id n ] F 3 [ id n ] K u r a n g F 3 [ id n ] [ idr ] A 1 + s d [ id r] A 1 [ id r] A 2 + s d [ id r ] A 2 [ id r ] A 3 + s d [ id r ] A 3 K u ra n g [ id r ] A 3 id A 1 id A 2 id A 3 s d id A 4 K u r a n g id A 4 ( 1 5 ) ( 1 6 ) -1 ,9 0 2 -2 2 1 ,2 1 8 2 2 1 ,2 1 8 -5 1 0 ,7 3 7 5 1 0 ,7 3 7 Da lam juta a n r upia h

(27)

K a t e g o r i P o r t o fo li o P e r in g k a t J a n g k a P a n ja n g T T a n p a P e r in g k a t T a g ih a n K e p a d a E n t it a s S e k t o r P u b lik T a g ih a n K e p a d a P e m e r in t a h T a g ih a n K e p a d a B a n k T a g ih a n K e p a d a B a n k P e m b a n g u n a n M u lt il a t e r a l d a n L e m b a g a I n t e r n a s io n a l K r e d it B e r a g u n P r o p e r t i K o m e r s il T a g ih a n K e p a d a U s a h a M ik r o , U s a h a K e c il d a n P o r t o f o li o R I t e l K r e d it P e g a w a i / P e n s iu n a n T a g ih a n K e p a d a K o r p o r a s i T a g ih a n Y a n g T e la h J a t u h T e m p o A s s e t L a in n y a D e s e m b e r 2 0 1 4 B B B + s d B B B -A A + s d A A -A + s d A -A A A S t a n d a r d a n d P o o r 's L e m b a g a P e r in g k a t T a g ih a n B e r s ih ( 7 ) ( 1 1 ) ( 1 0 ) ( 9 ) ( 8 ) ( 1 2 ) ( 1 4 ) ( 1 3 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 2 ) N o . 1 2 3 5 4 6 7 8 9 1 0 1 1 ( 1 ) F it c h R a t in g M o o d y 's P T F it c h R a t in g s I n d o P T I C R A I n d o n e s ia P T P E F I N D O B B + s d B B -B + s d B -K u r a n g B -K u r a n g B -A -1 A -2 A -3 K u r a n g A -3 B B B + s d B B B -A A + s d A A -A + s d A -A A A B B + s d B B -B + s d B -K u r a n g B -K u r a n g B -B a a 1 + s d B a a 3 A a 1 + s d A a 3 A 1 + s d A 3 A a a B a 1 + s d B a 3 B 1 + s d B 3 K u r a n g B 3 [ id r ] B B B + s d [ id r] B B B -[ id r] A A + s d [ id r ] A A -[ id r ] A + s d [ id r ] A A [ id r ] B B + s d [ id r ] B B -[ id r ] B + s d [ id r ]B -K u r a n g [ id r ] B -B B B + [ id n ] s d B B B -[ id n ] A A + [ id n ] s d A A -[ id n ] A + [ id n ] s d A -A A A [ id B B + [ id n ] s d B B -[ id n ] B + [ id n ] s d B -[ id n ] K u r a n g B -[ id n ] id B B B + s d id B B B -id A A + s d id A A -id A + s d id A -id A A A id B B + s d id B B -id B + s d id B -K u r a n g id B -P -1 P -2 P -3 K u r a n g P -3 F 1 + s d F 1 F 2 F 3 K u r a n g F 3 F 1 + [ id n ] s d F 1 [ id n ] F 2 [ id n ] F 3 [ id n ] K u r a n g F 3 [ id n ] [ id r ] A 1 + s d [ id r ] A 1 [ id r ] A 2 + s d [ id r ] A 2 [ id r] A 3 + s d [ id r ] A 3 K u r a n g [ id r ]A 3 id A 1 id A 2 id A 3 s d id A 4 K u r a n g id A 4 ( 1 5 ) P e n g u n g k a p a n T a g ih a n B e r s ih B e r d a s a r k a n K a t a g o r i P o r t o f o li o d a n S k a la P e r in g k a t -B a n k S e c a r a I n d iv id u a l Da lam juta a n r upia 2 3 2 3 5 ,3 9 3 2 ,6 1 3 3 1 3 1 8 ,8 0 5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

(11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Bagaimana membuat nilai-nilai ini bisa kembali menjadi pedoman dan pengamalan

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (quasi-eksperiment) dengan desain penelitian yang akan digunakan yaitu Pretest –Postest Control-Group Design, yang bertujuan

Pada Pesta Akademia HUT APPBIPA yang ke 21 tahun, yang puncaknya diperingati tanggal 5 Desember, Petrus Ari Santoso mewakili Cabang Jepang membawakan kelas bahasa daring

Masa remaja merupakan masa peralihan dimana seseorang telah berpindah dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Dari masa peralihan yang dialami remaja, sudah

Dengan pendekatan fenomenologi yang digunakan dalam penelitian ini, diharapkan dapat memasuki dunia konseptual subjek yang diteliti secara lebih mendalam sehingga dapat

Dalam perkembangan legislasi Rancangan Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi telah tercatat

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ampas mengkudu dalam ransum dengan interval waktu pemberian yang berbeda terhadap performans ayam broiler

Titaley, Ph.D Rektor Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di universitas ini.. Sulasmono, M.Si., M.Pd