• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PETA POSITIONINGPRODUK KARTU GSM DI KALANGAN MAHASISWAUNIVERSITAS TEUKU UMAR DENGANMETODE ATTRIBUTE RATING DAN CORRESPONDENCE ANALYSIS - Repository utu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PETA POSITIONINGPRODUK KARTU GSM DI KALANGAN MAHASISWAUNIVERSITAS TEUKU UMAR DENGANMETODE ATTRIBUTE RATING DAN CORRESPONDENCE ANALYSIS - Repository utu"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

vi

System for Mobile Communication (GSM) di

Indonesia,sehinggapersainganterjadiantarperusahaan operator kartu GSM.Persainganlebihdidominasiolehduaperusahaan operator, yaitu operatorTelkomseldengankartu AS danSimpatidan operator XL Axiatadengankartu XL.Berbagaiusahadilakukanuntukmenarikperhatiankonsumen,

salahsatunyamelakukanpromosisecaralangsung di

lokasisepertisekolahataupunkampusgunamenjangkausegmenpasar yang di tujuyaitusegmenremaja.Makadariitu,

sangatpentingbagiperusahaanmengetahuiposisinya di pasar, agar perusahaandapatmengetahuikeunggulandankelemahan yang dimilikinyadibandingkandenganpesaingnya.

Penelitianinibertujuan(1)

untukmengetahuitingkatkepentinganatributdankinerjaprodukkartu

GSMberdasarkanhasilanalisisattribut rating,

(2)untukmengetahuiposisiprodukkartu GSM yang

digambarkandalampetapersepsiberdasarkanhasilcorrespondence

analysis.Produkkartu GSM yang ditelitiadalahkartu AS, Simpatidan XL.

Hasilpenelitianinimenunjukkanbahwaatribut yang memilikitingkatkepentingantertinggiyaituatributfiturlayananproduk.Berdasarkana

nalisisattribute rating, kartu AS

memilikiperingkatkinerjatertinggiuntuktigaatributyaituatributfiturlayananproduk, atributhargabelikartudanatributpenggunaanuntukkomunikasi.KartuSimpatimemili kiperingkatkinerjatertinggiuntuktigaatributyaituatributlayanan operator (Service Center),atributjangkauansinyaldanatributpenggunaanuntuk internet.Kartu XL memilikiperingkatkinerjatertinggiuntukduaatributyaituatributfitur nominal Center)danprodukkartu XL memilikidenganatributtariftelepon, SMS dan internet.

(2)

1

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan manusia akan telekomunikasi saat ini dianggap menjadi kebutuhan utama karena dapat mempermudah dan menghemat sumber daya manusia untuk melakukan interaksi sosial. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan pertumbuhan industri telekomunikasi seluler Indonesia yang semakin pesat. Saat ini banyak ditemui jenis operator telekomunikasi seluler berbasis Global System for Mobile Communication(GSM) di Indonesia seperti Telkomsel, Indosat, PT. Exelcomindo Pratama (XL), Natrindo dan Hutchison, di mana banyaknya pelanggan yang menggunakan kartu GSM tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1. Jumlah Pelanggan Kartu GSM di Indonesia

Operator Produk Jumlah Pelanggan Update

Indosat Im3, Matrix, Mentari 55.900.000 Juni 2013

Hutchison Tri 22.000.000 Februari 2013

Natrindo Axis 17.000.000 Mei 2013

Telkomsel Kartu As, Simpati, Kartu Halo 125.000.000 April 2013

XL Axiata XL 49.100.000 Mei 2013

(Sumber: detik.com, 2013)

(3)

pembelian, membuat kedua perusahaan operator ini lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan dan mengembangkan atribut yang pada produknya. Adapun langkah-langkah yang dilakukan kedua perusahaan operator ini untuk menarik perhatian konsumen seperti persaingan tarif harga, persaingan akan layanan, persaingan iklan di televisi hingga melakukan promosi secara langsung di lokasi seperti sekolah ataupun kampus.

Promosi dilakukan untuk menjangkau segmen pasar yang dituju. Salah satu segmen pasar kartu GSM saat ini yaitu segmen remaja khususnya di kalangan pelajar maupun mahasiswa. Kalangan mahasiswa lebih banyak menggunakan kartu GSM karena lebih mudah dalam pembayaran dan variasi besar nilai nominal dalam isi ulang dapat disesuaikan dengan keuangan mahasiswa. Universitas Teuku Umar yang berlokasi di Jalan Alue Peunyareng, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat merupakan salah satu kampus yang tidak luput dijadikan objek untuk promosi kartu GSM.

(4)

dengan adanya persepsi konsumen, perusahaan dapat mengembangkan suatu konsep produk sesuai dengan kebutuhan dan kenginan konsumen, serta perusahaan dapat menentukan posisinya di pasaran.

Positioning produk disusun berdasarkan atribut yang ada pada produk kartu GSM yang di analisis dengan attribute rating. Menurut Chandra (2011), attribute rating digunakan untuk menilai persepsi kinerja atribut setiap produk yang diteliti. Dengan data yang sama, dapat pula digunakan untuk mengambarkan peta persepsi yang diperoleh dari correspondence analysis. Menurut Malhotra (2004), correspondence analysis adalah suatu teknik multi-dimensional scalling (MDS) yang menempatkan data kualitatif pada skala baris dan kolom tabel sehingga dapat ditampilkan dalam gambar berdimensi rendah. Data kualitatif tersebut diperoleh dengan mengubah kode nilai jawaban responden pada bagian pertanyaan kinerja produk. Pada peta persepsi, keunggulan akan terlihat apabila adanya kesamaan karakter terhadap suatu variabel atau objek yang diteliti.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Persaingan antar perusahaan operator kartu GSM guna menarik perhatian konsumen dan calon konsumen.

2. Banyaknya pertimbangan penting bagi konsumen saat melakukan pembelian kartu GSM.

(5)

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Mengetahui persepsi mahasiswa Universitas Teuku Umar terhadap tingkat kepentingan atribut dan kinerja produk kartu GSM berdasarkan analisisattribute rating.

2. Mengetahui posisi produk kartu GSM melalui persepsi mahasiswa Universitas Teuku Umar yang digambarkan dalam peta persepsi berdasarkancorrespondence analysis.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi perusahaan produsen kartu GSM, sebagai informasi dan

rekomendasi atas segala kegiatan pemasaran yang telah dilakukan perusahaan dalam membangunpositioningmerek.

2. Bagi peneliti, sebagai salah satu media untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan maupun sarana memperluas wawasan.

1.4. Batasan dan Asumsi Masalah

1.4.1. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang dilakukan pada penelitian ini antara lain: 1. Responden penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Teuku Umar

(6)

2. Produk kartu GSM yang diteliti yaitu kartu AS, Simpati dan XL. 3. Hasil analisis dan pembahasan didasarkan pada jawaban yang diisikan

oleh para responden kuesioner.

1.4.2. Asumsi Masalah

Adapun batasan masalah yang dilakukan pada penelitian ini antara lain: 1. Responden mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik tentang kartu

GSM.

2. Pertanyaan pada kuesioner dianggapvalidsetelah dilakukan pengujian validitas dan perbaikan penulisan redaksi pada pertanyaan yang tidak valid.

1.5. Sistematika Penulisan

Penulisan tugas akhir ini dilakukan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penulisan tugas akhir, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi masalah serta sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

(7)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang digunakan dalam penelitian, tempat dan waktu penelitian dan metode pengambilan data penelitian.

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan analisis penelitian data dan pembahasan hasil analisis attribute ratingdancorrespondence analysissetiap merek kartu GSM.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

(8)

7

2.1. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan serta lokasinya. Strategi pemasaran modern secara umum terdiri dari tiga tahap, yaitu segmentasi pasar (Segmenting), penetapan pasar sasaran (Targeting) dan penetapan posisi pasar (Positioning).

Menurut McDonald (2002), salah satu tujuan menetapkan strategi pemasaran adalah agar perusahaan dapat memilih konsumen dan pasar yang hendak dimasuki. Unsur utama dalam strategi adalah perusahaan, konsumen, produk, jasa dan pesaing. Untuk menghadapi persaingan, perusahaan perlu membangun keuntungan bersaing yang sustainable. Sustainable yang dimaksud adalah kelebihan sementara yang dimiliki perusahaan jika dibandingkan dengan pesaing, di mana kelebihan itu dapat diraih dengan berbagai cara, misalnya promosi penjualan yang unik.

2.1.1. Segmentasi Pasar (Segmenting)

(9)

orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu, dengan melakukan segmentasi pasar, suatu perusahaan akan lebih mudah melayani berbagai kebutuhan dan keinginan pasar tersebut.

Menurut Kotler (2000), terdapat beberapa cara dalam melakukan segmentasi pasar, diantaranya:

1. Segmentasi geografis, membagi pasar ke dalam unit geografi yang berbeda, seperti negara, kota, dan wilayah.

2. Segmentasi demografis, membagi pasar dalam suatu kelompok berdasarkan variabel seperti umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas sosial.

3. Segmentasi psikografis, pasar dibagi ke dalam kelompok yang berbeda berdasarkan psikografis atau personalitas, gaya hidup atau nilai.

(10)

2.1.2. Penetapan Pasar Sasaran (Targeting)

Menurut Kotler (2000), penetapan pasar sasaran (Targeting) adalah memilih satu atau beberapa segmen pasar yang paling potensial untuk ditawarkan produk perusahaan. Menurut Kotler (2000), jenistargetingdapat dibedakan atas:

1. Single segment concentration, yaitu perusahaan menawarkan satu produk untuk satu segmen pasar.

2. Selective specialization, yaitu perusahaan menawarkan produk yang berbeda-beda untuk setiap segmen pasar.

3. Product specialization, yaitu perusahaan menawarkan satu produk untuk semua segmen pasar.

4. Market specialization, yaitu perusahaan menawarkan semua jenis produk ke satu segmen pasar.

5. Full market coverage, yaitu perusahaan menawarkan semua jenis produk ke semua segmen pasar.

2.1.3. Penetapan Posisi Pasar (Positioning)

(11)

1. Positioningberdasarkan atribut dan manfaat produk, yaitu menetapkan merek yang berbeda dari persaing pada karakteristik atau manfaat yang ditawarkan. Dengan kata lain, strategipositioning ini mengasosiasikan produk dengan suatu atribut, fitur produk, dan fitur konsumen.

2. Positioning berdasarkan harga atau kualitas, yaitu menggunakan karakteristik harga atau kualitas untuk memposisikan merek. Salah satu cara perusahaan menggunakan strategi positioning ini adalah dengan menggunakan iklan yang merefleksikan bahwa mereknya memiliki citra yang berkualitas tinggi. Selain itu, perusahaan juga dapat fokus pada kualitas atau nilai yang ditawarkan oleh merek pada harga yang sangat kompetitif.

3. Positioning berdasarkan penggunaan atau aplikasi, yaitu dengan mengkomunikasikan citra atau posisi tertentu dari merek, dengan mengasosiasikannya terhadap penggunaan atau aplikasi tertentu. 4. Positioning berdasarkan kelas produk, yaitu produk diposisikan

dengan kelas produknya.

5. Positioning berdasarkan pengguna produk, yaitu menetapkan posisi suatu produk dengan mengasosiasikannya terhadap kelas pengguna atau kelompok tertentu.

(12)

tetapi pendekatan ini melibatkan pesaing pada kategori produk yang sama.

Menurut Belch (2007), enam langkah yang harus dilakukan dalam menentukan strategipositioning,yaitu:

1. Identifikasi para pesaing

Proses ini membutuhkan pemikiran yang luas. Pesaing tidak hanya ada pada kelas produk yang sama dengan poduk perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan juga harus mengidentifikasi pesaing di luar kelas produknya.

2. Penelitian persepsi konsumen

Ketika perusahaan mendefinisikan persaingan, perusahaan harus menentukan bagaimana persepsi konsumen terhadap persaingan dan harus memikirkan atribut apa saja yang dinilai penting oleh konsumen ketika konsumen mengevaluasi produk atau merek.

3. Menentukan posisi pesaing

Setelah mengidentifikasi atribut apa yang penting bagi konsumen, kita harus menentukan bagaimana tiap pesaing (termasuk atribut yang dimiliki produk kita) diposisikan terhadap atribut tersebut dan membandingkan antara pesaing satu dengan yang lain. Untuk melakukan hal ini, perlu mengadakan penelitian pada konsumen. 4. Menganalisis preferensi konsumen

(13)

ada celah yang tersisa dalam pasar yang mencerminkan permintaan potensial.

5. Membuat keputusanpositioning

Dalam membuat keputusan positioning, manajer pemasaran harus membuat keputusan yang subjektif karena keputusan tidak selalu jelas dan terdefinisikan dengan baik serta penelitian hanya memberikan masukan yang terbatas.

6. Memantau posisi

Setiap posisi yang dibangun, tentunya perusahaan menginginkan untuk memantau bagaimana posisi itu dipelihara oleh pasar.

Menurut Kotler (2000), kesalahan yang sering terjadi dalam positioning dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:

1. Underpositioning

Penentuan posisi yang kurang sehingga konsumen tidak melihat sesuatu yang khusus dan melihat merek tersebut hanya sebagai pemain baru masuk ke pasar yang sudah jenuh.

2. Overpositioning

(14)

3. Confused positioning

Konsumen memiliki suatu citra yang membingungkan terhadap suatu merek karena perusahaan terlalu banyak membuat pernyataan atau terlalu sering mengubahpositioningsuatu merek.

4. Doubtful positioning

Konsumen merasa sulit untuk percaya atas pernyataan suatu merek karena aspek fitur-fitur produk tersebut meragukan, termasuk harga atau perusahaannya.

2.2. Konsep Produk

Menurut Keegan (2002), produk dapat didefinisikan sebagai sekumpulan atribut yang secara fisik, psikologis, dan simbolik dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk dapat berbentuk fisik dan kasat mata (Tangible), serta dapat berbentuk sesuatu yang tidak kelihatan (Intangible). Menurut Tjiptono (1997), produk juga merupakan penjabaran persepsi konsumen melalui hasil produksinya.

Menurut Tjiptono (1997), dalam merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami lima tingkatan produk, yaitu:

1. Produk inti (Core Benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.

(15)

3. Produk harapan (Expexcted Product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati untuk dibeli.

4. Produk pelengkap (Augmented Product), yakni berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing.

5. Produk potensial (Potential Product), yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang.

Gambar 2.1. Tingkatan Produk (Sumber: Kotler, 2000)

Menurut Kotler (2000), klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang, yaitu berdasarkan aspek daya tahan serta wujudnya dan berdasarkan penggunaannya.

(16)

1. Barang tidak tahan lama(Nondurable Goods) adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya: sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam.

2. Barang tahan lama(Durable Goods)merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih). Contohnya: TV, lemari es, mobil, dan komputer.

3. Jasa (Services) Produk yang tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis pemakaiannya. Contoh: jasa pemotongan rambut di salon.

Berdasarkan penggunaanya, dapat diklasifikasikan lagi ke dalam 2 macam barang, yaitu:

1. Barang konsumen (Customer Goods) adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu:

(17)

b. Shopping goodsadalah barang-barang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia.

c. Specialty goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya.

d. Unsought goods merupakan barang-barang yang diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terfikirkan untuk membelinya.

2. Barang industri (Industrial Goods) adalah barang yang diperlukan dalam proses produksi suatu industri. Umumnya barang industri dapat diklasifikasikan atas tiga jenis yaitu:

a. Bahan baku dan suku cadang (Materials and Parts) adalah barang-barang yang seluruhnya masuk ke produk produsen.

b. Barang modal (Capital Items) adalah barang-barang tahan lama yang memudahkan pengembangan dan pengelolaan produk jadi. c. Pasokan dan layanan bisnis (Supplies and Business Service) adalah

barang dan jasa yang berumur pendek yang memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi.

2.3. Konsep Merek

(18)

barang atau jasa suatu penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari pesaing. Menurut Belch (2007), dalam strategi penetapan merek, terdapat istilah brand equity yaitu aset yang tidak terlihat yang melekat pada nilai tambah atau kebaikan yang dihasilkan dari citra yang baik, kesan yang berbeda atau kekuatan nama perusahaan, nama merek, atau merek dagang di mata konsumen.

Menurut Durianto (2004), merek lebih dari sekedar jaminan kualitas kerena di dalamnya tercakup enam pengertian sebagai berikut:

1. Atribut. Suatu merek dapat mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. 2. Manfaat. Meskipun suatu merek membawa sejumlah atribut,

konsumen sebenarnya membeli manfaat dari produk tersebut.

3. Nilai. Suatu merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsennya.

4. Budaya. Suatu merek melambangkan budaya tertentu.

5. Kepribadian. Suatu merek dapat mencerminkan kepribadian tertentu. 6. Pemakai. Suatu merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli

atau menggunakan suatu produk.

(19)

2.4. Persepsi

Menurut Kasali (2008), persepsi didefinisikan sebagai suatu proses di mana individu-individu terekspos oleh informasi, menyediakan kapasitas prosesor yang lebih luas dan menginterpretasikan informasi tersebut. Menurut Hawkins (2007), proses informasi merupakan serangkaian aktivitas di mana stimulus atau rangsangan diterima oleh konsumen, kemudian diubah menjadi informasi dan setelah itu disimpan dalam memori konsumen. Sebuah proses informasi yang bermanfaat memiliki 4 tahap utama, yaitu:

1. Persepsi dimulai dengan exposure. Exposure terjadi ketika stimulus sampai dalam jarak syaraf penerima panca indera konsumen. Konsumen ditunjukkan hanya pada sebuah bagian kecil dari stimulus yang tersedia dan ini biasanya hasil dari seleksi pribadi.

2. Attention terjadi ketika stimulus mengaktifkan satu syaraf penerima atau lebih dan menghasilkan suatu sensasi yang kemudian bergerak ke otak untuk diproses lebih lanjut.

3. Interpretationadalah penugasan makna ke stimulus yang telah diikuti. 4. Memory merupakan penggunaan jangka pendek dari makna untuk

(20)

2.5. Teori Perilaku Konsumen

Menurut Mowen (2002), perilaku konsumen (Consumer Behaviour) didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian (Buying Units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide.

Menurut Kotler (2007), perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, dan organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan, dan memposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Analisis tentang berbagai faktor yang berdampak pada perilaku konsumen menjadi dasar dalam pengembangan strategi pemasaran. Untuk itu pemasar wajib memahami konsumen, seperti apa yang dibutuhkan, apa seleranya, dan bagaimana konsumen mengambil keputusan.

2.5.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (2007), bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Beberapa faktor tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

(21)

dasarnya, semua masyarakat manusia memiliki tingkatan sosial. Tingkatan sosial lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarki dan yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa.

2. Faktor sosial. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru dan mempengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang, kelompok acuan menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek aktual. Keluarga terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi, pribadi, harga diri dan cinta. Kedudukan orang itu dimasing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang

3. Faktor pribadi. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor karakteristik pribadi seperti usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup pembeli.

(22)

keputusan dan keputusan pembelian. Empat proses psikologis penting-motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori-secara fundamental mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran.

2.5.2. Tipe Perilaku Keputusan Konsumen

Menurut Simamora (2003), bahwa ada empat tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan pada tingkat keterlibatan pembeli dan perbedaan diantara merek sebagai berikut:

1. Perilaku Membeli yang rumit (Complex Buying Behavior). Perilaku membeli yang rumit akan menimbulkan keterlibatan yang tinggi dalam pembelian dan menyadari adanya perbedaan yang jelas diantara merek-merek yang ada. Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, beresiko dan dapat mencerminkan diri pembelinya, seperti mobil, televisi, pakaian, jam tangan, komputer pribadi dan lainnya. Biasanya konsumen tidak tahu banyak tentang kategori produk dan harus belajar untuk mengetahuinya.

2. Perilaku Membeli untuk mengurangi keragu-raguan (Dissonance Reducing Buying Behavior). Perilaku membeli ini terjadi untuk

(23)

Contohnya karpet, keramik, pipa PVC dan lain-lain. Pembeli biasanya mempunyai respons terhadap harga atau kenyamanan.

3. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan (Habitual Buying Behavior). Konsumen membeli produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena mereka sudah mengenal produk tersebut. Setelah membeli, mereka tidak mengevaluasi kembali mengapa mereka membeli produk tersebut karena mereka tidak terlibat dengan produk. Perilaku ini biasanya terjadi pada produk-produk seperti gula, garam, air mineral dalam kemasan, deterjen dan lain-lain.

4. Perilaku pembeli yang mencari keragaman (Variety Seeking Buying Behavior). Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman

dan bukan kepuasan. Jadi merek dalam perilaku ini bukan merupakan sesuatu yang mutlak. Perilaku demikian biasanya terjadi pada produk-produk yang sering dibeli, harga murah dan konsumen sering mencoba merek-merek baru.

2.5.3. Tahapan-Tahapan dalam Proses Keputusan Pembelian

(24)

Gambar 2.2. Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap (Sumber: Kotler, 2007)

Menurut Kotler (2007), bahwa para konsumen membetuk harapan mereka berdasarkan pesan yang diterima dari para penjual, teman dan sumber-sumber informasi lain. Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja, semakin besar ketidakpuasan konsumen. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas, jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas.

2.6. Kuesioner

Menurut Sinulingga (2011), kuesioner ialah suatu bentuk instrumen pengumpulan data dalam format pertanyaan tertulis yang dilengkapi dengan kolom di mana responden akan menuliskan jawaban atas pertanyaan yang diarahkan kepadanya. Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survey dengan cara mengisi pertanyaan yang diajukan peneliti terhadap responden yang dipilih.

Menurut Ginting (2010), ada empat komponen inti dari sebuah kuesioner, yaitu:

(25)

2. Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti untuk turut serta mengisi secara aktif dan objektif pertanyaan maupun pernyataan yang tersedia.

3. Adanya petunjuk pengisian kuesioner, di mana petunjuk yang tersedia harus mudah dimengerti.

4. Adanya pertanyaan maupun pernyataan beserta tempat mengisi jawaban, baik secara tertutup, semi tertutup, ataupun terbuka.

Menurut Ginting (2010), kuesioner dapat dibedakan berdasarkan: 1. Berdasarkan cara menjawab

a. Kuesioner tebuka yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri tanpa dibatasi oleh apapun.

b. Kuesioner tertutup, yang telah disediakan jawabannya sehingga responden hanya tinggal memilih sesuai pilihan yang ada.

2. Berdasarkan jawaban yang diberikan

a. Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya atau memberikan informasi mengenai perihal pribadi.

b. Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden memberikan respon perihal tentang orang lain.

3. Berdasarkan bentuknya

(26)

b. Kuesioner isian, yaitu sama seperti kuesioner terbuka, berbentuk essay.

c. Check list, yaitu sebuah daftar di mana resonden tinggal membubuhkan tandacheckpada kolom yang sesuai.

a. Rating Scale, yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju hingga tidak setuju.

2.7. TeknikSampling

Menurut Sinulingga (2011),samplingadalah proses penarikan sampel dari populasi melalui mekanisme tertentu melalui mana karakteristik populasi dapat diketahui atau didekati. Untuk tahap pengumpulan data suatu penelitian, diperlukan proses sampling terhadap data yang dibutuhkan. Terdapat dua metode teknik sampling yang umum digunakan dalam suatu penelitian yaitu metode probabilistik dan metode non probabilistik.

2.7.1. Probability Sampling

(27)

Menurut Ginting (2010), ada 3 model dari metode probability sampling yaitu:

1. Simple random sampling

Sampel yang diambil secara random, yaitu setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara yang umum dipakai adalah dengan mempergunakan tabel randomatau dapat juga dipergunakan cara undian.

2. Stratified random sampling

Sampel dapat diambil berdasarkan kelompok-kelompok atau tingkatan dari populasi. Tiap-tiap tingkatan (strata) merupakan sub populasi. Syarat pemakaian teknik pengambilan sampel secara stratified ini adalah:

a. Terdapat kriteria yang jelas untuk membuat stratifikasi populasi. b. Perlu ada data pendahuluan tentang populasi, tentang variabel yang

digunakan sebagai kriteria stratifikasi.

c. Perlu diketahui jumlah individu secara tepat pada tiap strata. 3. Cluster sampling

(28)

2.7.2. Non Probability Sampling

Berbeda halnya dengan probability sampling, pada non probability samplingsetiap elemen populasi yang akan ditarik menjadi anggota sampel tidak berdasarkan pada probabilitas yang melekat pada setiap elemen tetapi berdasarkan karakteristik khusus masing-masing elemen. Menurut Ginting (2010), ada 5 model dari metodenon probability samplingyaitu:

1. Convinience sampling

Sampel diambil berdasarkan populasi yang dianggap sudah mewakili populasi. Misalnya akan dilakukan penelitian terhadap mahasiswa tingkat persiapan yang memiliki bubuk A. Di sini akan diambil sampel dengan cara menutup mata dan dipanggil mahasiswa yang akan ditanyai.

2. Purposive SamplingatauJudgement sampling

Sampel diambil berdasarkan sekelompok anggota populasi yang memahami dan mengetahui masalah secara mendalam untuk menjadi sumber data. Misalnya akan diadakan penelitian tentang penerimaan masyarakat terhadap suatu jenis kosmetika. Para ahli biasanya mengambil segolongan orang yang selalu memakai kosmetika, jadi tidak seluruh penduduk kota diambil sebagai pilihan.

3. Qouta sampling

(29)

pengelompokkan golongan penduduk. Dari tiap golongan diambil dengan cara sebanding dari jumlah keseluruhan.

4. Snowball sampling

Penentuan jumlah sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, kemudian dua orang tersebut disuruh memilih teman-temannya yang dijadikan sampel. Begitu seterusnya sehingga jumlah sampel semakin banyak.

5. Systematic sampling

Penentuan jumlah sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi terdiri dari 100 orang. Kemudian 100 orang tersebut diberi nomor urut, yaitu dari 1 sampai 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja ataupun atau kelipatan dari bilangan tertentu.

2.8. Skala Penilaian

Menurut Ginting (2010), tujuan dari skala penilaian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sesuatu hal berdasarkan suatu ukuran tertentu, sehingga dapat membedakan, menggolongkan, bahkan mengurutkan karakteristik tersebut.

Menurut Ginting (2010), skala pengukuran ini diklasifikasikan berdasarkan lima karakteristik sistem bilangan, yaitu:

(30)

tingkatan antara satu kategori dengan kategori lainnya dari suatu varibel.

2. Skala ordinal, skala yang bertujuan untuk membedakan antara kategori-kategori dalam suatu variabel dengan asumsi bahwa ada urutan atau tingkatan skala. Angka-angka ordinal lebih menunjukkan urutan peringkat.

3. Skala interval adalah skala suatu varibel yang selain dibedakan dan mempunyai tingkatan, juga diasumsikan mempunyai jarak yang pasti antara satu kategori yang lain dalam satu variabel.

4. Skala rasio adalah skala suatu varibel yang mempunyai tingkat serta jarak antara satu nilai dengan nilai yang lain, juga diasumsikan bahwa setiap nilai variabel diukur dari suatu keadaan atau titik yang sama. Angka-angka pada skala menunjukkan besaran sesungguhnya dari sifat yang kita ukur.

(31)

2.9. Peta Persepsi denganCorrespondence Analysis

Menurut Malhotra (2004), Correspondence Analysis adalah suatu teknik multidimensional scalling (MDS) yang menempatkan data kualitatif pada skala baris dan kolom tabel yang menunjukkan adanya kemungkinan bahwa diantara unit memiliki kesamaan sehingga dapat ditampilkan dalam gambar berdimensi rendah. Menurut Hair (2007), Correspondence Analysis dilakukan untuk mengembangkan suatu peta persepsi dalam satu langkah, di mana variabel dan objek di plot pada peta persepsi berdasarkan asosiasi langsung terhadap variabel dan objek tersebut. Jadi, tujuan digunakannya metode ini adalah untuk melihat kesamaan karakter terhadap suatu variabel atau objek.

Dalam Correspondence Analysis digunakan pendekatan compositional dengan data nonmetric. Menurut Hair (2007), pendekatan compositional yang dimaksud adalah pendekatan yang menggunakan teknikmultivariate atau dengan kata lain responden dibiarkan menciptakan persepsi berdasarkan evaluasi terhadap atribut-atribut yang spesifik, sedangkan data nonmetric mengandung arti bahwa penelitian ini menggunakan data yang bersifatnominal.

2.10. Program SPSS

(32)

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di mana banyak institusi yang menginginkan adanya penelitian di berbagai bidang. Penelitian yang banyak berhubungan dengan data-data akan diolah menggunakan suatu metode analisis statistik. Data hasil penelitian atau data yang diproses dimasukkan lewat menu data editor yang secara otomatis muncul di layar komputer. Berikut cara mengoperasikannya:

1. Klikmenu Start, pilihAll Program 2. Pilih PASWStatistic18

3. Akan muncul tampilan data view, kemudian siap untuk dimasukkan data yang akan dianalisis oleh program SPSS 18.

2.11. Penelitian Terdahulu

(33)
(34)

2.12. Kerangka Konseptual

Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka akan digambarkan suatu kerangka konseptual yang menjelaskan tentang pendekatan konsep untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini. Penjelasan tentang kerangka konsep berpikir penelitian ini dapat dilihat secara skematis pada gambar 2.3 berikut ini:

(35)

34

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapan-tahapan yang jelas dan disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap tahapan merupakan bagian yang menentukan tahapan selanjutnya sehingga harus dilalui dengan cermat.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan survey. Desain penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat yang melekat pada objek penelitian. Survey digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu.

Pelaksanaan metode penelitian deskriptif tidak terbatas sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang data tersebut, selain itu semua yang dikumpulkan memungkinkan menjadi kunci terhadap apa yang diteliti.

(36)
(37)

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1. Tempat Penelitian

Penelitian tugas akhir ini dilakukan di kawasan kampus Universitas Teuku Umar yang berlokasi di jalan Alue Peunyareng, Kecamatan Meurebo, Kabupaten Aceh Barat.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dapat dijelaskan pada tabel time lineberikut ini: Tabel 3.1.Time LinePenelitian

Kegiatan

Tahun 2013

Juli Agustus September Oktober

Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

(38)

3.4. Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri atas dua macam, yaitu:

1. Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang tergantung pada variabel lainnya. Variabel dependent dalam penelitian ini yaitu posisi produk kartu GSM (Y).

2. Variabel bebas (Independent Variable), yaitu variabel yang tidak tergantung pada variabel lainnya. Variabel independent dalam penelitian ini yaitu:

a. Manfaat produk (X1). b. Harga (X2).

c. Kualitas (X3). d. Aplikasi (X4).

3.5. Operasional Variabel

Operasional variabel adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu. Operasional variabel penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator variabel. Indikator variabel yang digunakan untuk mengukur persepsi konsumen produk kartu GSM sebagai berikut:

1. Manfaat produk yaitu manfaat yang ditawarkan oleh setiap produk kartu GSM. Indikator manfaat produk terdiri atas:

(39)

b. Fitur nominal isi ulang pulsa, yaitu paket isi ulang yang bervariasi nominalnya.

2. Harga yaitu sejumlah uang yang digunakan untuk mendapatkan barang atau jasa. Indikator harga terdiri atas:

a. Harga beli kartu, yaitu jumlah uang yang harus dibayar untuk memperoleh satu unit kartu GSM ini.

b. Tarif telepon, SMS dan internet, yaitu mencakup biaya percakapan, SMS dan biayabrowsingyang menggunakan paket data.

3. Kualitas yaitu suatu tingkat yang dapat diprediksi dari keseragaman dan ketergantungan pada biaya yang rendah dan sesuai pasar. Indikator kualitas terdiri atas:

a. Jangkauan sinyal, yaitu meliputi kualitas dalam berkomunikasi dan jaringan internet dengan sinyal yang kuat dan stabil.

b. Layanan operator (Service Center), yaitu mengenai pelayanan pada saat penggunaan kartu GSM serta kemudahan penyampaian keluhan pelanggan.

4. Penggunaan atau aplikasi, yaitu fungsi penggunaan produk kartu GSM di dalam kehidupan sehari-hari. Indikator penggunaan atau aplikasi terdiri atas:

a. Komunikasi, yaitu penggunaan kartu GSM untuk berkomunikasi. b. Internet, yaitu penggunaan kartu GSM untuk browsing internet

(40)

3.6. Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dalam penelitian. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner secara langsung. Skala penilaian yang digunakan adalah skalaLikertdengan tingkat penilaian yang ditunjukkan dengan skala 1 sampai 5. Kuesioner dibagikan pada responden yang dianggap memenuhi syarat dan ketentuan dalam penelitian ini.

2. Data sekunder, data yang diperoleh secara tidak langsung dalam penelitian. Dalam hal ini data sekunder diperoleh dengan cara menelaah data eksternal serta menelusuri berbagai sumber seperti website, artikel di koran dan majalah, untuk mencari informasi

mengenai gambaran pasar, perkembangan produk serta atribut dari suatu produk kartu GSM.

3.7. Populasi dan Sampel

3.7.1. Populasi

(41)

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif di Universitas Teuku Umar. Hal ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang menunjukkan bahwa kartu GSM merupakan satu kesatuan dengan handphone telah menjadi kebutuhan sekunder bagi setiap orang termasuk kalangan mahasiswa. Selain itu, perkembangan pasar kartu GSM semakin pesat. Berikut ini jumlah populasi mahasiswa aktif di Universitas Teuku Umar.

Tabel 3.2. Mahasiswa Aktif di Universitas Teuku Umar Periode 2012/2013

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 736

Jumlah 4.316

Sumber: (Rektorat Universitas Teuku Umar, 2013)

3.7.2. Sampel

Menurut Sinulingga (2011),samplingadalah proses penarikan sampel dari populasi melalui mekanisme tertentu melalui mana karakteristik populasi dapat diketahui atau didekati. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan atas dua bagian berdasarkan jenis kuesionernya dengan rincian sebagai berikut:

(42)

pengambilan sampel ini menggunakan pendekatan konvensional, di mana jumlah sampel ditentukan berdasarkan jumlah yang diyakini sebagai ukuran yang tepat untuk suatu sampel penelitian.

2. Kuesioner akhir, merupakan kuesioner yang telah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya untuk kemudian dibagikan pada responden dalam pengumpulan data akhir. Penentuan jumlah sampel untuk kuesioner akhir ini dihitung dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu:



Di mana: n = Jumlah Sampel N = Jumlah populasi e =Error

Nilai error yang digunakan adalah 10%, dengan jumlah populasi (N) sebanyak 4.316 orang. Perhitungannya sebagai berikut:

98

(43)

dilakukan untuk memberikan keterwakilan populasi mahasiswa Universitas Teuku Umar disetiap Fakultas menjadi anggota sampel. Sedangkan teknik pengambilan sampel pada saat wawancara adalah teknik purposive sampling, karena dalam hal ini untuk memilih responden harus sesuai dengan kriteria, artinya responden yang diberikan kuesioner harus memahami dan mengetahui informasi tentang ketiga produk kartu GSM yang menjadi objek penelitian, yaitu kartu AS, Simpati dan XL.

Berikut ini hasil perhitungan sampel berdasarkan dari teknik stratified random sampling.

Tabel 3.3. Objek Penyebaran Kuesioner Berdasarkan Teknik Stratified Random Sampling

Strata Populasi Persentase Sampel

1 2 3 4 = (3 x Sampel)

Fakultas Kesehatan Masyarakat 974 22,57% 24

Fakultas Teknik 485 11,24% 12

Fakultas Pertanian 1.114 25,81% 27

Fakultas Perikanan 381 8,83% 9

Fakultas Ekonomi 626 14,50% 15

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 736 17,05% 18

Jumlah 4.316 100.00% 105

3.8. Skala Pengukuran

(44)

Tabel 3.4. Penilaian Tingkat Kepentingan Atribut dalam

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.9. Metode Pengolahan Data

3.9.1. Uji Validitas

Menurut Sinulingga (2011), validitas data ialah suatu ukuran yang mengacu kepada derajad kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Data yangvalidakan diperoleh apabila instrument pengumpulan data juga valid. Oleh karena itu, untuk menguji validitas data maka pengujian dilakukan terhadap instrument pengumpulan data.

Uji validitas akan dilakukan dengan metode korelasi Product Moment. Jenis korelasi ini banyak digunakan untuk ukuran sampel yang relatif besar, sehingga bisa didekati dengan distribusi normal. Pengujian validitas instrumen akan menggunakan bantuan program SPSS 18. Rumus untuk perhitungan korelasi tersebut sebagai berikut:

Di mana : rxy=KoefisienProduct Moment

N = Jumlah seluruh responden X = Skor variabel independen X Y = Skor variabel independen Y

(45)

3.9.2. Uji Reliabilitas

Menurut Sinulingga (2011), reliabilitas adalah sebuah alat ukur berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data yang dihasilkan dari proses pengumpulan data dengan menggunakan instrumen tersebut. Menurut Ginting (2010), pengukuran memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (Reliable), reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Terkadang reliabilitas disebut juga sebagai keterpercayaan, keterandalan, konsistensi, kestabilan dan sebagainya.

Metode yang digunakan pada uji reliabilitas adalah metode Alpha Cronbach. Perhitungan Alpha Cronbach dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi diantara butir-butir pertanyaan dalam kuesioner. Butir variabel dikatakan reliabel jika nilai lebih dari 0,60. Uji reliabilitas akan menggunakan bantuan program SPSS 18.Alpha Cronbachdihitung dengan rumus:

Di mana : r = Koefisien reliabilitasAlpha Cronbach

k = Jumlah variabel manifest yang membentuk variabel laten

b

2

σ = Ragam atau varian setiap butir

t

2

σ = Ragam atau varian dari skor total

(46)

3.10. Analisis Data

3.10.1. AnalisisAttribute Rating

Analisisattribute rating,responden diminta untuk mengidentifikasi urutan atribut-atribut kartu GSM yang menjadi pertimbangan dalam keputusan pembelian, serta menilai persepsi kinerja atribut produk kartu GSM yang diteliti. Penilaian dilakukan dengan mengisi kuesioner menggunakan skala Likert dengan bobot 1-5, di mana setiap skala mewakili satu kategori penilaian.

3.10.2.Correspondence Analysis

(47)

3.11. Implementasi Program SPSS 18

Program SPSS 18 digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian. Berikut langkah-langkah untuk melakukan uji validitas:

1. Pilihmenu Analyze, kemudian pilihCorrelate.

2. PilihBivariate, lalu masukkan variabel X dan Y dalamBox Variables. 3. Kemudian aktifkan Pearson, Two-tailed dan Flag significant

correlation, lalu klikOkdan akan keluar hasil dari uji validitas. 4. Berikut ini tampilan untuk uji validitas.

Gambar 3.2. Uji Validitas Menggunakan SPSS 18

Berikut langkah-langkah untuk melakukan uji reliabilitas: 1. Pilih menuAnalyze, kemudian pilihScale.

2. PilihReliability, lalu masukkan variabel X ke dalamBox Item. 3. Kemudian pilih modelAlphauntuk metodeAlpha Cronbach. 4. lalu klikOkdan akan keluar hasil dari uji reliabilitas.

(48)

Gambar 3.3. Uji Reliabilitas Menggunakan SPSS 18

Berikut langkah-langkah untuk melakukancorrespondence analysis: 1. Masukkan data ke SPSS 18.

2. KlikFile, kemudian pilihNew, laluSyntax.

3. Lalu masukkan syntax program untuk ANACOR seperti pada yang dapat dilihat pada gambar 3.4.

4. Setelah selesai memasukkan syntax program untuk ANACOR, kemudian klik ikon Selection dan akan keluar hasil dari correspondence analysisberupa peta posisi.

(49)
(50)

49

4.1. Hasil Kuesioner Pendahuluan

Kuesioner pendahuluan dilakukan hanya untuk mengetahui apakah instrumen atau atribut yang digunakanvaliddanreliable. Kuesioner pendahuluan disebar kepada 30 responden mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Teuku Umar. Adapun karakteristik responden kuesioner pendahuluan dapat dilihat pada lampiran 3.

4.1.1. Data Kuesioner Pendahuluan

Berikut ini hasil rekapitulasi data penilaian tingkat kepentingan atribut berdasarkan jawaban pada kuesioner pendahuluan.

Tabel 4.1. Rekapitulasi Data Penilaian Tingkat Kepentingan Atribut

No Atribut Produk Penilaian Responden Total

Responden

SS S N TS STS

1 Fitur layanan produk 3 17 5 4 1 30

2 Fitur nominal isi ulang pulsa 0 16 10 3 1 30

3 Harga beli kartu 1 13 10 5 1 30

4 Tarif telepon, SMS dan Internet 0 2 5 12 11 30

5 Layanan operator (Service Center) 1 4 6 5 14 30

6 Jangkauan Sinyal 4 15 9 1 1 30

7 Penggunaan untuk komunikasi 0 9 14 6 1 30

8 Penggunaan untuk internet 0 4 5 11 10 30

(51)

Tabel 4.2. Rekapitulasi Data Kinerja Produk Kartu AS

No Atribut Produk Penilaian Responden Total

Responden

5 Layanan operator (Service Center) 2 2 5 9 12 30

6 Jangkauan Sinyal 8 12 7 3 0 30

7 Penggunaan untuk komunikasi 4 16 6 4 0 30

8 Penggunaan untuk internet 2 5 8 15 0 30

Berikut ini hasil rekapitulasi data penilaian kinerja produk kartu Simpati berdasarkan jawaban pada kuesioner pendahuluan.

Tabel 4.3. Rekapitulasi Data Kinerja Produk Kartu Simpati

No Atribut Produk Penilaian Responden Total

Responden

5 Layanan operator (Service Center) 6 6 8 8 2 30

6 Jangkauan Sinyal 11 15 4 0 0 30

7 Penggunaan untuk komunikasi 10 8 6 6 0 30

8 Penggunaan untuk internet 5 5 16 3 1 30

Berikut ini hasil rekapitulasi data penilaian kinerja produk kartu XL berdasarkan jawaban pada kuesioner pendahuluan.

Tabel 4.4. Rekapitulasi Data Kinerja Produk Kartu XL

No Atribut Produk Penilaian Responden Total

Responden

5 Layanan operator (Service Center) 6 7 7 10 0 30

6 Jangkauan Sinyal 2 0 10 12 6 30

7 Penggunaan untuk komunikasi 2 17 5 5 1 30

(52)

4.1.2. Pengolahan Data Kuesioner Pendahuluan 4.1.2.1.Uji Validitas

Uji validitas akan dilakukan pada data hasil kuesioner tingkat kepentingan atribut dan data kinerja atribut setiap produk kartu GSM (lampiran 4) dengan menggunakan program SPSS 18. Rumusan hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0: Data atribut pada kuesioner merupakan instrumen yang valid dan dapat dipergunakan

H1: Data atribut bukanlah instrumen yangvalid • Taraf signifikan(α) yang digunakan adalah 5%.

• Menentukan wilayah kritis dari tabel r product moment dengan α =

0,05 dan n = 30 diperoleh rtabel= 0,361 • Kriteria pengujian:

H0diterima bila r hitung > r tabel H0ditolak bila r hitung < r tabel

Hasil uji validitas pada data kuesioner tingkat kepentingan atribut kartu GSM dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat hasil rekapitulasi pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5. Rekapitulasi Uji Validitas Tingkat Kepentingan Atribut Kartu GSM No Atribut rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,483 0,361 valid

2 P2 0,602 0,361 valid

3 P3 0,555 0,361 valid

4 P4 0,575 0,361 valid

(53)

Tabel 4.5. Rekapitulasi Uji Validitas Tingkat Kepentingan Atribut Kartu GSM (Lanjutan)

No Atribut rhitung rtabel Keterangan

6 P6 0,521 0,361 valid

7 P7 0,527 0,361 valid

8 P8 0,698 0,361 valid

Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan diperoleh nilai rhitunglebih besar dari pada nilai rtabel= 0,361, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner dinyatakan validdan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

Hasil uji validitas pada data kuesioner persepsi kinerja produk kartu AS dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat hasil rekapitulasi pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6. Rekapitulasi Uji Validitas Persepsi Kinerja Produk Kartu AS

No Atribut rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,655 0,361 valid

2 P2 0,486 0,361 valid

3 P3 0,818 0,361 valid

4 P4 0,683 0,361 valid

5 P5 0,752 0,361 valid

6 P6 0,473 0,361 valid

7 P7 0,687 0,361 valid

8 P8 0,735 0,361 valid

(54)

Hasil uji validitas pada data kuesioner persepsi kinerja produk kartu Simpati dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat hasil rekapitulasi pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7. Rekapitulasi Uji Validitas Persepsi Kinerja Produk Kartu Simpati

No Atribut rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,633 0,361 valid

2 P2 0,517 0,361 valid

3 P3 0,536 0,361 valid

4 P4 0,510 0,361 valid

5 P5 0,5105 0,361 valid

6 P6 0,612 0,361 valid

7 P7 0,726 0,361 valid

8 P8 0,548 0,361 valid

Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan diperoleh nilai rhitunglebih besar dari pada nilai rtabel= 0,361, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner dinyatakan validdan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

Hasil uji validitas pada data kuesioner persepsi kinerja produk kartu XL dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat hasil rekapitulasi pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8. Rekapitulasi Uji Validitas Persepsi Kinerja Produk Kartu XL

No Atribut rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,537 0,361 valid

2 P2 0,547 0,361 valid

3 P3 0,756 0,361 valid

4 P4 0,765 0,361 valid

5 P5 0,622 0,361 valid

6 P6 0,604 0,361 valid

7 P7 0,904 0,361 valid

(55)

Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan diperoleh nilai rhitunglebih besar dari pada nilai rtabel= 0,361, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner dinyatakan validdan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

4.1.2.2.Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas akan dilakukan pada data hasil kuesioner tingkat kepentingan atribut dan data kinerja atribut setiap produk kartu GSM (lampiran 4) dengan menggunakan program SPSS 18. Metode yang digunakan pada uji reliabilitas adalah metode alpha cronbach, di mana instrumen dikatakan reliable jika memiliki nilaicronbach’s alphalebih dari 0,60.

Hasil uji reliabilitas pada data kuesioner tingkat kepentingan atribut kartu GSM dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9. Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan Atribut Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .707 8

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai cronbach’s alpha = 0,707 lebih besar dari 0,60, maka disimpulkan bahwa kuesioner memiliki reliabilitas yang baik.

Hasil uji reliabilitas pada data kuesioner persepsi kinerja produk kartu AS dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10. Uji Reliabilitas Persepsi Kinerja Produk Kartu AS Reliability Statistics

(56)

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai cronbach’s alpha = 0,814 lebih besar dari 0,60, maka disimpulkan bahwa kuesioner memiliki reliabilitas yang baik.

Hasil uji reliabilitas pada data kuesioner persepsi kinerja produk kartu Simpati dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.11. Uji Reliabilitas Persepsi Kinerja Produk Kartu Simpati Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .705 8

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai cronbach’s alpha = 0,705 lebih besar dari 0,60, maka disimpulkan bahwa kuesioner memiliki reliabilitas yang baik.

Hasil uji reliabilitas pada data kuesioner persepsi kinerja produk kartu XL dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.12. Uji Reliabilitas Persepsi Kinerja Produk Kartu XL Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .815 8

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai cronbach’s alpha = 0,815 lebih besar dari 0,60, maka disimpulkan bahwa kuesioner memiliki reliabilitas yang baik.

4.2. Hasil Kuesioner Akhir

(57)

menggambarkan posisi setiap produk kartu GSM yang diteliti. Penyebaran kuesioner akhir dilakukan setelah data pada kuesioner pendahuluan dinyatakan valid dan reliabel. Berdasarkan pengujian sebelumnya, diketahui bahwa data kuesioner pendahuluan dinyatakan valid dan reliabel sehingga dapat instrumen atau atribut dapat digunakan pada penelitian ini.

Setelah data pada kuesioner pendahuluan dinyatakan valid dan reliabel, kemudian dilakukan penyebaran kuesioner akhir kepada 105 responden mahasiswa/i Universitas Teuku Umar.

4.2.1. Karakteristik Responden

Setelah dilakukan penyebaran kuesioner akhir kepada 105 responden mahasiswa/i Universitas Teuku Umar, adapun diperoleh karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.13. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Responden

1 Laki-laki 53

2 Perempuan 52

Jumlah 105

(58)

Gambar 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.14. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Umur Jumlah Responden

1 18 tahun 4

2 19 tahun 20

3 20 tahun 19

4 21 tahun 21

5 22 tahun 27

6 23 tahun 11

7 24 tahun 3

Jumlah 105

(59)

Gambar 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan fakultas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.15. Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas

No Fakultas Jumlah

Responden

1 Kesehatan Masyarakat 24

2 Teknik 12

3 Pertanian 27

4 Perikanan dan Ilmu Kelautan 9

5 Ekonomi 15

6 Ilmu Sosial dan Politik 18

Jumlah 105

(60)

Gambar 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas

Karakteristik responden berdasarkan kartu yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.16. Karakteristik Responden Berdasarkan Kartu yang Digunakan

No Kartu yang Digunakan Jumlah Responden

1 AS 35

2 Simpati 35

3 XL 35

Jumlah 105

(61)

Gambar 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Kartu yang Digunakan

4.2.2. Data Kuesioner Akhir

Berikut ini hasil rekapitulasi data persepsi tingkat kepentingan atribut berdasarkan jawaban pada kuesioner akhir.

Tabel 4.17. Rekapitulasi Data Persepsi Tingkat Kepentingan Atribut

No Atribut Produk Penilaian Responden Total

Responden

SS S N TS STS

1 Fitur layanan produk 13 73 15 4 0 105

2 Fitur nominal isi ulang pulsa 8 53 31 13 0 105

3 Harga beli kartu 12 53 24 16 0 105

4 Tarif telepon, SMS dan internet 14 21 19 38 13 105 5 Layanan operator (Service Center) 17 10 19 30 29 105

6 Jangkauan Sinyal 19 57 26 3 0 105

7 Penggunaan untuk komunikasi 16 42 24 23 0 105

8 Penggunaan untuk internet 9 17 33 37 9 105

Berikut ini hasil rekapitulasi data persepsi kinerja produk kartu AS berdasarkan jawaban pada kuesioner akhir.

Tabel 4.18. Rekapitulasi Data Persepsi Kinerja Produk Kartu AS

No Atribut Produk Penilaian Responden Total

Responden

SS S N TS STS

1 Fitur layanan produk 13 60 24 8 0 105

2 Fitur nominal isi ulang pulsa 11 53 22 19 0 105

3 Harga beli kartu 17 50 21 16 1 105

(62)

Tabel 4.18. Rekapitulasi Data Persepsi Kinerja Produk Kartu AS (Lanjutan)

No Atribut Produk Penilaian Responden Total

Responden

SS S N TS STS

5 Layanan operator (Service Center) 11 25 25 31 13 105

6 Jangkauan Sinyal 28 51 18 7 1 105

7 Penggunaan untuk komunikasi 21 37 26 21 0 105

8 Penggunaan untuk internet 13 27 31 31 3 105

Berikut ini hasil rekapitulasi data persepsi kinerja produk kartu Simpati berdasarkan jawaban pada kuesioner akhir.

Tabel 4.19 Rekapitulasi Data Persepsi Kinerja Produk Kartu Simpati

No Atribut Produk Penilaian Responden Total

Responden

SS S N TS STS

1 Fitur layanan produk 12 39 44 9 1 105

2 Fitur nominal isi ulang pulsa 10 42 35 18 0 105

3 Harga beli kartu 26 19 38 20 2 105

4 Tarif telepon, SMS dan internet 18 30 18 31 8 105 5 Layanan operator (Service Center) 25 12 30 36 2 105

6 Jangkauan Sinyal 30 53 15 6 1 105

7 Penggunaan untuk komunikasi 32 18 31 22 2 105

8 Penggunaan untuk internet 16 12 65 9 3 105

Berikut ini hasil rekapitulasi data persepsi kinerja produk kartu XL berdasarkan jawaban pada kuesioner akhir.

Tabel 4.20 Rekapitulasi Data Persepsi Kinerja Produk Kartu XL

No Atribut Produk Penilaian Responden Total

Responden

SS S N TS STS

1 Fitur layanan produk 6 44 40 14 1 105

2 Fitur nominal isi ulang pulsa 28 42 25 9 1 105

3 Harga beli kartu 22 37 25 11 10 105

4 Tarif telepon, SMS dan internet 36 33 19 9 8 105 5 Layanan operator (Service Center) 5 28 26 45 1 105

6 Jangkauan Sinyal 14 2 39 28 22 105

7 Penggunaan untuk komunikasi 24 35 21 20 5 105

(63)

4.2.3. Pengolahan Data Kuesioner Akhir 4.2.3.1.Uji Validitas

Uji validitas akan dilakukan pada data hasil kuesioner tingkat kepentingan atribut dan data kinerja atribut setiap produk kartu GSM (lampiran 7) dengan menggunakan program SPSS 18. Rumusan hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0: Data atribut pada kuesioner merupakan instrumen yang valid dan dapat dipergunakan

H1: Data atribut bukanlah instrumen yangvalid

• Taraf signifikan (α) yang digunakan adalah 5%.

• Menentukan wilayah kritis dari tabel r product moment dengan α =

0,05 dan n = 105 diperoleh rtabel= 0,190 • Kriteria pengujian:

H0diterima bila r hitung > r tabel H0ditolak bila r hitung < r tabel

Hasil uji validitas pada data kuesioner tingkat kepentingan atribut kartu GSM dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat hasil rekapitulasi pada tabel berikut ini:

Tabel 4.21. Rekapitulasi Uji Validitas Tingkat Kepentingan Atribut Kartu GSM No Atribut rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,362 0,190 valid

2 P2 0,451 0,190 valid

3 P3 0,648 0,190 valid

4 P4 0,753 0,190 valid

(64)

Tabel 4.21. Rekapitulasi Uji Validitas Tingkat Kepentingan Atribut Kartu GSM (Lanjutan)

No Atribut rhitung rtabel Keterangan

6 P6 0,496 0,190 valid

7 P7 0,671 0,190 valid

8 P8 0,681 0,190 valid

Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan diperoleh nilai rhitunglebih besar dari pada nilai rtabel= 0,190, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner dinyatakan validdan dapat digunakan dalam pengukuran selanjutnya.

Hasil uji validitas pada data kuesioner persepsi kinerja produk kartu AS dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat hasil rekapitulasi pada tabel berikut ini:

Tabel 4.22. Rekapitulasi Uji Validitas Persepsi Kinerja Produk Kartu AS

No Atribut rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,321 0,190 valid

2 P2 0,523 0,190 valid

3 P3 0,626 0,190 valid

4 P4 0,649 0,190 valid

5 P5 0,674 0,190 valid

6 P6 0,665 0,190 valid

7 P7 0,492 0,190 valid

8 P8 0,591 0,190 valid

(65)

Hasil uji validitas pada data kuesioner persepsi kinerja produk kartu Simpati dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat hasil rekapitulasi pada tabel berikut ini:

Tabel 4.23. Rekapitulasi Uji Validitas Persepsi Kinerja Produk Kartu Simpati No Atribut rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,519 0,190 valid

2 P2 0,540 0,190 valid

3 P3 0,552 0,190 valid

4 P4 0,354 0,190 valid

5 P5 0,691 0,190 valid

6 P6 0,526 0,190 valid

7 P7 0,756 0,190 valid

8 P8 0,315 0,190 valid

Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan diperoleh nilai rhitunglebih besar dari pada nilai rtabel= 0,190, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner dinyatakan validdan dapat digunakan dalam pengukuran selanjutnya.

Hasil uji validitas pada data kuesioner persepsi kinerja produk kartu XL dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat hasil rekapitulasi pada tabel berikut ini:

Tabel 4.24. Rekapitulasi Uji Validitas Persepsi Kinerja Produk Kartu XL

No Atribut rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,374 0,190 valid

2 P2 0,566 0,190 valid

3 P3 0,821 0,190 valid

4 P4 0,778 0,190 valid

5 P5 0,631 0,190 valid

6 P6 0,659 0,190 valid

7 P7 0,774 0,190 valid

(66)

Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan diperoleh nilai rhitunglebih besar dari pada nilai rtabel= 0,190, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner dinyatakan validdan dapat digunakan dalam pengukuran selanjutnya.

4.2.3.2.Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas akan dilakukan pada data hasil kuesioner tingkat kepentingan atribut dan data kinerja atribut setiap produk kartu GSM (lampiran 7) dengan menggunakan program SPSS 18. Metode yang digunakan pada uji reliabilitas adalah metode alpha cronbach, di mana instrumen dikatakan reliable jika memiliki nilaicronbach’s alphalebih dari 0,60.

Hasil uji reliabilitas pada data kuesioner tingkat kepentingan atribut kartu GSM dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.25. Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan Atribut Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .759 8

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai cronbach’s alpha = 0,759 lebih besar dari 0,60, maka disimpulkan bahwa kuesioner memiliki reliabilitas yang baik.

Hasil uji reliabilitas pada data kuesioner persepsi kinerja produk kartu AS dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.26. Uji Reliabilitas Persepsi Kinerja Produk Kartu AS Reliability Statistics

(67)

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai cronbach’s alpha = 0,708 lebih besar dari 0,60, maka disimpulkan bahwa kuesioner memiliki reliabilitas yang baik.

Hasil uji reliabilitas pada data kuesioner persepsi kinerja produk kartu Simpati dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.27. Uji Reliabilitas Persepsi Kinerja Produk Kartu Simpati

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .637 8

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai cronbach’s alpha = 0,637 lebih besar dari 0,60, maka disimpulkan bahwa kuesioner memiliki reliabilitas yang baik.

Hasil uji reliabilitas pada data kuesioner persepsi kinerja produk kartu XL dengan menggunakan program SPSS 18, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.28. Uji Reliabilitas Persepsi Kinerja Produk Kartu XL Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .805 8

(68)

4.3. Analisis dan Pembahasan

4.3.1. AnalisisAtttribute Rating

Dalam attribute rating, responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan atribut-atribut kartu GSM yang paling dipertimbangkan konsumen dalam membeli kartu GSM dan menilai kinerja setiap produk kartu GSM yang menjadi objek penelitian. Dalam mengevaluasi atribut-atribut tersebut, responden diberikan kuesioner yang berisikan pertanyaan dengan jawaban skala likert berbobot 1 hingga 5. Bobot 1 dianggap sangat tidak setuju dan skala 5 dianggap sangat setuju.

Attribute rating tingkat kepentingan atribut kartu GSM dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 4.5.Attribute RatingTingkat Kepentingan Atribut Kartu GSM

(69)

terpenting adalah jangkauan sinyal dengan nilai rata-rata 3,88 dan pada urutan terakhir atribut terpenting adalah layanan operator dengan nilai rata-rata 2,58. Hasil lengkap urutan tingkat kepentingan atribut kartu GSM dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.29. Peringkat Tingkat Kepentingan Atribut Kartu GSM Atribut Produk Rata-Rata Peringkat

Fitur layanan produk 3,90 1

Jangkauan sinyal 3,88 2

Harga beli kartu 3,58 3

Fitur nominal isi ulang pulsa 3,53 4

Penggunaan untuk komunikasi 3,49 5

Tarif telepon, SMS dan internet 2,86 6

Penggunaan untuk internet 2,81 7

Layanan operator (Service Center) 2,58 8

Attribute rating untuk kinerja atribut produk kartu AS dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 4.6.Attribute RatingPersepsi Kinerja Atribut Produk Kartu AS

(70)

Gambar 4.7.Attribute RatingPersepsi Kinerja Atribut Produk Kartu Simpati

Attribute rating untuk kinerja atribut produk kartu XL dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 4.8.Attribute RatingPersepsi Kinerja Atribut Produk Kartu XL

(71)

Tabel 4.30. Ringkasan Persepsi Kinerja Atribut Produk Kartu GSM

Atribut Produk Produk Kartu GSM

AS Simpati XL

Fitur layanan produk 3,74 3,50 3,38

Fitur nominal isi ulang pulsa 3,53 3,42 3,83

Harga beli kartu 3,63 3,45 3,48

Tarif telepon, SMS dan internet 2,87 3,18 3,76 Layanan operator (Service Center) 2,90 3,21 2,91

Jangkauan sinyal 3,93 4,00 2,60

Penggunaan untuk komunikasi 3,55 3,53 3,50

Penggunaan untuk internet 3,15 3,28 3,22

Berdasarkan tabel di atas, analisisattribute ratingpada setiap merek kartu GSM dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Responden mahasiswa memiliki persepsi bahwa kartu AS merupakan kartu GSM dengan fitur layanan produk yang baik dan lengkap berdasarkan nilai rata-rata sebesar 3,74.

2. Responden mahasiswa memiliki persepsi bahwa kartu XL merupakan kartu GSM dengan fitur nominal isi ulang yang bervariasi berdasarkan nilai rata-rata sebesar 3,83.

3. Responden mahasiswa memiliki persepsi bahwa kartu AS merupakan kartu GSM dengan harga beli kartu perdana yang murah berdasarkan nilai rata-rata sebesar 3,63.

(72)

5. Responden mahasiswa memiliki persepsi bahwa kartu Simpati merupakan kartu GSM dengan layanan operator (Service Center) yang baik berdasarkan nilai rata-rata sebesar 3,21.

6. Responden mahasiswa memiliki persepsi bahwa kartu Simpati merupakan kartu GSM dengan jangkauan sinyal yang baik dan luas berdasarkan nilai rata-rata sebesar 4,00.

7. Responden mahasiswa memiliki persepsi bahwa kartu AS merupakan kartu GSM yang cenderung digunakan untuk keperluan berkomunikasi berdasarkan nilai rata-rata sebesar 3,55.

8. Responden mahasiswa memiliki persepsi bahwa kartu Simpati merupakan kartu GSM yang cenderung digunakan untuk keperluan internet berdasarkan nilai rata-rata sebesar 3,28.

4.3.2. Peta Posisi denganCorrespondence Analysis

Gambar

Gambar 2.1. Tingkatan Produk (Sumber: Kotler, 2000)
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu (Lanjutan)
gambar 2.3 berikut ini:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengharusan penerapan implementasi konvergensi IFRS di Indonesia juga diduga berdampak besar terhadap peraktik income smoothing karena laporan keuangan perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang mendasar bagi Perguruan Tinggi dalam rangka meningkatkan tingkat pemahaman mahasiswa fakultas

Kontrol mutu atau yang biasa dikenal dengan quality control adalah suatu sistem untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas output yang tidak sesuai dengan

memberikan penilaian tentang Buku Pedoman Kisi – Kisi Kompetensi Profesional Calon Sarjana Pendidikan Matematika FITK UIN Sumatera Utara Medan yang akan digunakan

Dengan demikian tujuan kajian ini untuk melihat latar belakang kebijakan selama ini menyangkut bahasa dan kesenian daerah sehingga dapat ditemukenali persoalan dalam perlindungan

Mari kita kembali kepada Tuhan, biarlah diri kita berada dalam kuasa Yesus untuk mengalahkan iblis.. Jangan pernah menyerah terhadap iblis karena Yesuslah yang lebih

o Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan. o Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta

Bagaimana cara merancang dan membangun sistem berbasis web yang dapat mengukur kinerja saham dengan menggunakan indeks sharpe dan membentuk portofolio optimal saham dengan