Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 3 - 1
3.1 Dasar Pertimbangan Penetapan Kawasan Strategis
Kawasan strategis merupakan kawasan budidaya/kawasan tertentu, yang berskala besar dan berperan secara nasional dan daerah. Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, kawasan strategis ditetapkan berdasarkan kriteria sebagai berikut :
1. Memperhatikan faktor-faktor di dalam tatanan ruang wilayah kabupaten yang memiliki kekhususan.
2. Memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis wilayah provinsi yang ada di wilayah kabupaten.
3. Dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional, namun harus memiliki kepentingan/kekhususan yang berbeda serta harus ada pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota yang jelas;
4. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan, antara lain, adalah kawasan perbatasan negara, termasuk pulau kecil terdepan/kawasan pesisir, dan kawasan latihan militer.
5. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi antara lain, adalah kawasan metropolitan, kawasan ekonomi khusus, kawasan pengembangan ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas.
6. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, antara lain kawasan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup, termasuk kawasan yang diakui sebagai warisan dunia.
7. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, antara lain kawasan adat tertentu, kawasan konservasi warisan budaya, termasuk warisan budaya yang diakui sebagai warisan dunia.
Bab
3
ARAHAN STRATEGIS NASIONAL
BIDANG
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 3 - 2 8. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya alam
dan/atau teknologi tinggi di wilayah kabupaten, antara lain kawasan yang memiliki : Peruntukan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;
Sumber daya alam strategis;
Fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa; Fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau Fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
9. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan kepentingan pembangunan spasial wilayah kabupaten; dan
10.Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang.
3.2 Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Berdasarkan PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional,
Kawasan Strategis Nasional (KSN) ditetapkan berdasarkan beberapa kepentingan aspek pertimbangan yaitu:
pertahanan dan keamanan. pertumbuhan ekonomi. sosial dan budaya.
pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi. fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
Karena pertimbangan tersebut, kawasan strategis nasional mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional, baik terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Karena itu, penataan ruangnya diprioritaskan.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Nasional (RTRWN), kawasan-kawasan yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang terdapat di Provinsi Bengkulu adalah: 1) Kawasan Lingkungan Hidup Taman Nasional Kerinci Sebelat, yang secara
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 3 - 3 2) Kawasan Perbatasan Negara termasuk 19 pulau kecil terluar yang berhadapan dengan
laut lepas, yaitu Pulau Enggano, yang secara administratuf tercakup dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Pulau Enggano tersebut, mempunyai orientasi pengembangan ke Kota Bengkulu dan dilayani moda transfortasi Laut melalui Kapal Perintis dua kali seminggu.
Gamba III.1
3.3 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), Pusat Kegiatan Strategis Nasional atau PKSN ditetapkan berdasarkan beberapa kriteria berikut:
a. pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan negara tetangga.
b. pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang menghubungkan dengan negara tetangga.
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 3 - 4 d. pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong
perkembangan kawasan di sekitarnya.
Kawasan-kawasan yang diindikasikan termasuk kategori tersebut secara nasional ditetapkan melalui PP No. 26 Tahun 2008. Di Wilayah Provinsi, kawasan yang termasuk kategori Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) adalah Kota Bengkulu.
3.4 Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Sesuai dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Nasional atau PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi. Penetapan PKN dilakukan berdasarkan beberapa kriteria yang terdapat pada pasal 14, yaitu sebagai berikut:
a. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional.
b. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi.
c. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.
PKN suatu wilayah dapat berupa kawasan megapolitan, kawasan metropolitan, kawasan perkotaan besar, kawasan perkotaan sedang, atau kawasan perkotaan kecil. Selengkapnya tentang Kota-kota yang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dapat diperlihatkan seperti pada Gambar III.2.
3.5 Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 3 - 5 dan evaluasi atas kegiatan ekonomi atau sentra produksi yang terikat dengan faktor konektivitas dan SDM IPTEK yang sama. KPI dapat menjadi KPI prioritas apabila memenuhi kriteria berikut:
Gambar III.2
a. Total nilai investasi pada setiap KPI yang bernilai signifikan
b. Keterwakilan Kegiatan Ekonomi Utama yang berlokasi pada setiap KPI
c. Dukungan Pemerintah dan Pemerintah Daerah terhadap sentra- sentra produksi di masing-masing KPI
d. Kesesuaian terhadap beberapa kepentingan strategis (dampak sosial, dampak ekonomi, dan politik) dan arahan Pemerintah (Presiden RI).
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 3 - 6
Tabel 3.1
Penetapan Lokasi Kawasan Perhatian Investasi (KPI) Berdasarkan Arahan Perpres Nomor 32 Tahun 2011
NO KORIDOR KPI (1) (2) (3)
1 Koridor Ekonomi (KE) Sumatera
Sei Mangkei Tapanuli Selatan Dairi
Dumai
Tj Api-Api – Tj Carat Muaraenim – Pendopo Palembang Prabumulih Bangka Barat, Babel
Batam
Bandar Lampung Lampung Timur Besi Baja Cilegon
2 Koridor Ekonomi (KE) Jawa
Banten 4 Koridor Ekonomi (KE) Kalimantan
Kutai Kertanegara Kutai Timur Rapak dan Ganal Kotabaru
Ketapang Kotawaringin Barat Kapuas Pontianak
Bontang
Tanah Bumbu Sanggau Penajam Paser Utara 5 Koridor Ekonomi (KE) Sulawesi
Makassar
Koridor Ekonomi (KE) Papua – Kep. Maluku
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 3 - 7
3.6 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. KEK terdiri atas satu atau beberapa zona, antara lain pengolahan ekspor, logistik, industri, pengembangan teknologi, pariwisata, energi, dan ekonomi lainnya. Pembentukan KEK tersebut dapat melalui usulan dari Badan Usaha yang didirikan oleh pemerintah kabupaten/kota, dan pemerintah provinsi, yang ditujukan kepada Dewan Nasional. Selain itu, Pemerintah Pusat juga dapat menetapkan suatu wilayah sebagai KEK yang dilakukan berdasarkan usulan kementerian/lembaga pemerintah non kementerian. Sedangkan lokasi KEK yang diusulkan dapat merupakan area baru maupun perluasan dari KEK yang sudah ada. Usulan lokasi KEK harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :
a. sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan tidak berpotensi mengganggu kawasan lindung;
b. adanya dukungan dari pemerintah provinsi dan/atau pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan;
c. terletak pada posisi yang dekat dengan jalur perdagangan internasional atau dekat dengan jalur pelayaran internasional di Indonesia atau terletak pada wilayah potensi sumber daya unggulan;
d. mempunyai batas yang jelas.
Adapun KEK berdasarkan arahan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus diperlihatkan seperti pada Tabel 3.2. dan
Gambaer III.3.
Tabel 3.2
Penetapan Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Berdasarkan Arahan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011
NO LOKASI KAWASAN EKONOMI KHUSUS
(1) (2) (3)
1 Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke 2 Kabupaten Pandeglang, Banten Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung 3 Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Tmur Kawasan Ekonomi Khusus Maloy
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 3 - 8