• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMULASI PENYEBARAN ALIRAN DEBRIS DENGAN MEMPERHATIKAN DEBIT DAN EROSI TEBING SUNGAI - ITS Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SIMULASI PENYEBARAN ALIRAN DEBRIS DENGAN MEMPERHATIKAN DEBIT DAN EROSI TEBING SUNGAI - ITS Repository"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

DENGAN MEMPERHATIKAN DEBIT DAN EROSI TEBING SUNGAI

Oleh:

Akhmad Khusnaeni

1210 100 049

Dosen Pembimbing:

DR. Erna Apriliani, M.Si

Drs. Soetrisno, MI.Komp

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

(2)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

(3)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Latar Belakang

(4)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

(5)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

(6)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Latar Belakang Aliran Debris.

(7)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

(8)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Latar Belakang

(9)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Latar Belakang

Penelitian Sebelumnya.

(10)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

(11)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Rumusan Masalah

(12)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

(13)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Batasan Masalah

(14)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Batasan Masalah

1. Model yang digunakan adalah model aliran debris dua dimensi.

(15)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Batasan Masalah

1. Model yang digunakan adalah model aliran debris dua dimensi.

2. Model aliran debris didiskritisasi menggunakan skema Forward Time Centered Space menjadi persamaan Beda Hingga.

(16)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

(17)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Tujuan

(18)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

(19)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Manfaat

1. Diperoleh pengetahuan dan keilmuan tentang model

(20)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Manfaat

1. Diperoleh pengetahuan dan keilmuan tentang model

penyebaran aliran debris dua dimensi untuk memprediksi daerah rawan bencana.

2. Sebagai bahan pembelajaran tentang model

(21)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Manfaat

1. Diperoleh pengetahuan dan keilmuan tentang model

penyebaran aliran debris dua dimensi untuk memprediksi daerah rawan bencana.

2. Sebagai bahan pembelajaran tentang model

penyebaran aliran debris dua dimensi.

(22)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

(23)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

◮ Persamaan konservasi momentum arah sumbu x

∂M

∂t +

∂x(umM) +

∂y(vmM) =−gh

∂H

∂x −

τbx

(24)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

◮ Persamaan konservasi momentum arah sumbu x

∂M

◮ Persamaan konservasi momentum arah sumbu y

(25)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

◮ Persamaan konservasi momentum arah sumbu x

∂M

◮ Persamaan konservasi momentum arah sumbu y

∂N

◮ Persamaan kontinuitas

(26)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

(27)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

◮ Persamaan kekekalan massa pada dasar sungai

c∂zb

um= kecepatan aliran pada sumbu x

vm= kecepatan aliran pada sumbu y

H= ketinggian aliran

τbx= shear forces pada tepi aliran arah sumbu x

τby= shear forces pada tepi aliran arah sumbu y c= konsentrasi sedimen di dasar sungai

zb= ketinggian tanah dari bidang referensi

(28)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

(29)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Erosi Tebing

qp =qp∗ud

dengan

qp= erosi tebing per unit (m2/d)

qp∗= erosi tebing per unit (tak berdimensi)

u= kecepatan geser dasar (m/d)

(30)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

(31)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Debit Banjir

Q = 1

3.6.f.r.A

dengan

Q= debit banjir (m3/det) f= koefisien pengaliran

(32)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

(33)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

◮ Skema maju

du dx =

(34)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

◮ Skema maju

du dx =

u(xi +h)−u(xi) h

◮ Skema mundur

du dx =

u(xi)−u(xi −h)

(35)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

◮ Skema maju

du dx =

u(xi +h)−u(xi) h

◮ Skema mundur

du dx =

u(xi)−u(xi −h)

h

◮ Skema tengah

du dx =

u(xi +h)−u(xi −h)

(36)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

(37)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Forward Time-Centered Space (FTCS)

∂u

∂t

n

i

= u

n+1

i −uin

2h + 0(h

(38)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Forward Time-Centered Space (FTCS)

(39)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Penyelesaian Model Aliran Debris

Pendiskritan model aliran debris dilakukan dengan mengevaluasi persamaan pada (i,j) dan pada waktu n, sehingga model persamaan aliran debris dapat ditulis se-bagai berikut:

(40)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

(41)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

(42)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

(43)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Hasil Pendiskritan

(44)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Figure: Pemisalan sungai

dengan

(45)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Debit

Debit adalah volume

det , karena volume adalah perkalian an-tara panjang, lebar, dan tinggi maka

Q = volume

det =

p.l.h det

Sedangkan M(mass flux pada sumbu x) adalah

(46)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Debit

Dengan membagiQ dengan l(lebar sungai) akan diperoleh M(mass flux pada sumbu x) sebagai berikut:

Q l =

p.l.h

det

l =

p

deth =M

Jadi debit akan diinputkan sebagai M(mass flux pada

sumbu x) dengan cara membagi dengan l(lebar sungai).

(47)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Perhitungan erosi tebing sungai dapat dituliskan kembali seperti di persamaan 2.5 sampai 2.9 pada Bab Tinjauan Pustaka sebagai berikut:

(48)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Erosi Tebing

Dengan menggunakan data parameter dibawah ini dihi-tung h(tinggi aliran)

Tabel 4.1 Data Untuk Perhitungan Tinggi Aliran

Parameter Nilai Parameter Nilai

qp 9-10 m2/d F0∗ 0.01

I 0.05 θ 2.9

ε 0.4 µ 1

ρ 1000 kg/m3 σ 2650 kg/m3

g 10 m/s d 2 x 10−3m

(49)

Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Hasil Simulasi

(50)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Simulasi aliran debris tanpa memperhatikan erosi tebing sebagai berikut:

Figure: kondisi setelah 5 detik

(51)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Dengan input debit sebesar 300 m3/s da erosi tebing sebesar 9 m2/s maka tampak profil aliran debris sebagai berikut:

Figure: kondisi setelah 5 detik

(52)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Dengan input debit sebesar 300 m3/s da erosi tebing sebesar 10 m2/s maka tampak profil aliran debris sebagai berikut:

Figure: kondisi setelah 5 detik

(53)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Dengan input debit sebesar 200 m3/s da erosi tebing sebesar 9 m2/s maka tampak profil aliran debris sebagai berikut:

Figure: kondisi setelah 5 detik

(54)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Dengan input debit sebesar 200 m3/s da erosi tebing sebesar 10 m2/s maka tampak profil aliran debris sebagai berikut:

Figure: kondisi setelah 5 detik

(55)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah disajikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Debit dan erosi tebing dapat berubah setiap saat sesuai kondisinya, sehingga aliran debris yang ada di daerah aliran sungai dapat dipengaruhi oleh

besarnya debit dan erosi tebing sungai.

2. Debit dapat berpengaruh terhadap M (mass flux), semakin besar debit aliran maka semakin besar M(mass flux), sehingga menghasilkan aliran yang semakin panjang, lebar dan tinggi.

(56)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka 1 Megawati, A., dan Soedjono, E.S., 2011, Studi

Pengaruh Lahar Dingin pada Pemanfaatan Sumber Air Baku di Kawasan Rawan Bencana Ginungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru), Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP-ITS Surabaya.

2 Sulistiyono, B. 2013, Teknik Sabo Cegah Aliran Debris diakses dari

http://www.ugm.ac.id/id/post/page?id=5297 tanggal 5 Maret 2013 pukul 13.37 WIB.

3 Adzkiya, D., Gazali, M., Sanjoyo, B.A., dan

Trisunarno, L. 2008, Diskritisasi Model Penyebaran Aliran Debris 2 Dimensi, Seminar Nasional

(57)

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pendiskritan Model Aliran Debris Pengaruh Debit dan Erosi Tebing

Debit Erosi Tebing

Hasil Simulasi Kesimpulan Daftar Pustaka 4 Bahri, P., Ikhsan, J., dan Harsanto, P. 2013,

Dampak Banjir Lahar Dingin Pasca Erupsi Merapi 2010 di Kali Gendol, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

5 Sanjoyo, B.A., dan Adzkiya, D. 2010, One and Two

Dimentional Debris Flow Simulation Using Finite Difference Method, International Conference on Mathematical Application in Engineering

(ICMAE10), Kuala Lumpur, Malaysia, 3rd-4th August.

Gambar

Tabel 4.1 Data Untuk Perhitungan Tinggi Aliran

Referensi

Dokumen terkait

Aspek-aspek yang diamati dalam observasi guru pada siklus I dan siklus II meliputi:(1) membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak siswa berdoa, (2) mengabsen

Penyebab yang paling penting diketahui adalah adanya gangguan pada kelenjar saliva Penyebab yang paling penting diketahui adalah adanya gangguan pada kelenjar saliva yang

Dari perhitungan nilai error keempat metode peramalan, dapat ditentukan metode peramalan terbaik dengan nilai error yang terkecil yang nantinya digunakan sebagai input dalam

Kompleks ini merupakan tumpuan utama pelancong bagi mendapatkan informasi dan maklumat berkaitan TNTP. Kompleks ini dilengkapi dengan bilik galeri, kaunter

(l) Seksi Monitoring dan Evaluasi, mempunyai tugas menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan kebijakan,

Selanjutnya, pengertian tunanetra mencakup mereka yang totally blind (tidak dapat melihat sama sekali, dan tidak mempunyai sisa penglihatan), dan Low Vision (kurang lihat)

Sumbangan lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja sebesar 29,4% dengan demikian terdapat 70,6% faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja diluar variabel

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja SDM kearsipan Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah melalui: kompetensi individu,