• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana internal ataupun dari sumber dana eksternal perusahaan. Sumber dana internal perusahaan merupakan sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri seperti laba ditahan dan akumulasi penyusutan sedangkan sumber dana eksternal perusahaan merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan yaitu diperoleh dari pinjaman kreditur dan investor. Sumber dana eksternal akan digunakan perusahaan sebagai pelengkap apabila dana internal kurang mencukupi. Penggunaan dana eksternal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Masalah yang dihadapi perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek atau yang segera harus dipenuhi dikenal

dengan istilah “likuiditas”.

Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban financial jangka pendek pada saat jatuh tempo

dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia (Syamsuddin, 2002: 41). Dengan demikian perusahaan harus memberikan perhatian lebih terhadap likuiditas dan perusahaan harus membuat strategi yang bermanfaat untuk mengoptimalkan dan mengelola aktiva lancar yang dimiliki perusahaan agar

(2)

seluruh kewajiban lancarnya yang segera jatuh tempo dapat dilunasi dengan baik. Selain likuiditas, masalah profitabilitas perusahaan juga penting karena untuk melangsungkan hidupnya suatu perusahaan harus selalu berada dalam keadaan yang menguntungkan. Tanpa adanya keuntungan akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar atau pihak eksternal maka pihak manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan bagi masa depan perusahaan.

Rasio profitabilitas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Profitabilitas dapat dihitung dengan Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Investment (ROI) dan Return on Equity. Namun dalam penelitian ini penulis lebih memfokuskan pada perhitungan

ROI karena ROI merupakan rasio profitabilitas yang berhubungan dengan investasi ataupun tingkat pengembalian atas aktiva.

Perusahaan ketika ingin meningkatkan keuntungan, maka keuntungan itu diikuti pula dengan resiko yang semakin besar. Demikian sebaliknya, jika perusahaan ingin menurunkan resiko maka penurunan tingkat resiko ini akan diikuti oleh menurunnya tingkat profitabilitas (Syamsuddin, 2002: 208).

(3)

Menurut Horne dan Wachowicz, Jr (2005: 313) dua prinsip dasar keuangan yaitu:

1. Kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik dengan likuiditas.

Likuiditas yang meningkat merupakan biaya dari kemampuan memperoleh laba yang menurun.

2. Kemampuan memperoleh laba bergerak searah dengan resiko.

Dalam mencapai laba yang lebih tinggi harus disadari bahwa resiko yang dihadapi akan lebih besar yaitu resiko dimana perusahaan tidak mampu untuk mengembalikan hutang ataupun pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang kepada pihak ketiga.

PT. Jamsostek (Persero) Cabang Tanjung Morawa merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa yaitu penyedia jasa asuransi tenaga kerja yang pemasukan perusahaan terbesar adalah dari pembayaran iuran oleh nasabah dan pengeluaran yang berupa klaim oleh nasabah kepada perusahaan atas asuransi jaminan sosial tenaga kerja yang dipercayakan kepada perusahaan dan dalam hal ini hubungan likuiditas perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan tentu memiliki peranan penting karena ini berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan terutama untuk jangka panjang.

Berikut ini adalah informasi dan gambaran tingkat likuiditas dan profitabilitas Pada PT. Jamsostek ( Persero ) Cabang Tanjung Morawa berdasarkan laporan keuangan tahunan selama periode 2004 – 2007 yaitu:

(4)

Tabel 1.1

Current ratio, Cash ratio dan Return On Investment

pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Tanjung Morawa Selama Periode 2004-2007

No Uraian 2004 2005 2006 2007

1 Current Ratio 900,10 % 1310,23 % 4546,75 % 878,44 %

2 Cash Ratio 14,34 % 186,10 % 478,50 % 228,72 %

3 Return on investment 0,64 % 0,75 % 0,28 % 0,19 %

Sumber: Bagian keuangan (data diolah, Juni 2008)

Tabel 1.1 menunjukkan Current Ratio mengalami kenaikan dari 900,10 %

di tahun 2004 menjadi 1310,23 % di tahun 2005 dan 4546,75 % di tahun 2006 sebaliknya mengalami penurunan menjadi 878,44 % di tahun 2007. Untuk Cash Ratio sebesar 14,34 % di tahun 2004 mengalami kenaikan menjadi 186,10 % di

tahun 2005 dan 478,50 % di tahun 2006 dan sebaliknya penurunan menjadi 228, 72 % di tahun 2007. Sementara untuk Return On Investment sebesar 0,64 % di

tahun 2004 mengalami kenaikan menjadi 0,75 % di tahun 2005 dan sebaliknya mengalami penurunan menjadi 0,28 % di tahun 2006 dan 0,19 % di tahun 2007. Tabel 1.1 juga menunjukkan bahwa untuk Rasio Likuiditas yaitu Current Ratio dan Cash Ratio mengalami perkembangan searah dengan Rasio

Profitabilitas yaitu Return On Investment (ROI) dimana untuk dari tahun 2004 ke

tahun 2005 sama-sama mengalami kenaikan dan dari tahun 2006 ke tahun 2007 sama-sama mengalami penurunan.

Memahami hubungan Rasio Likuiditas yang terdiri dari: Current Ratio dan Cash Ratio dengan Rasio Profitabilitas yaitu dalam hal ini ROI yang

(5)

ditunjukkan oleh Tabel 1.1 maka ini berbanding terbalik dengan pendapat yang dikemukakan oleh James Van Horne dan John M Wachowicz, Jr (2005: 313) dimana seharusnya likuiditas berbanding terbalik dengan profitabilitas sehingga dengan ini penulis ingin membahas dan melakukan penelitian melalui penulisan skripsi dengan judul: “Hubungan Rasio Likuiditas Dengan Profitabilitas pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Tanjung Morawa.”

B. Perumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan penulis, maka penulis mengambil pokok masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana hubungan Rasio-Rasio Likuiditas yang terdiri dari: Current Ratio

dan Cash Ratio dengan Profitabilitas selama periode tahun 2004 sampai 2007?”

C. Kerangka Konseptual

Menurut Syamsuddin (2002: 209) menyatakan bahwa apabila rasio aktiva lancar atas total aktiva akan meningkat maka baik profitabilitas maupun resiko yang dihadapi akan menurun. Menurunnya profitabilitas disebabkan karena aktiva lancar menghasilkan lebih sedikit dibandingkan aktiva tetap. Resiko menurun karena peningkatan jumlah aktiva lancar akan semakin memperbesar net working capital. Sebaliknya, penurunan rasio aktiva lancar atas total aktiva akan

mengakibatkan meningkatnya profitabilitas maupun resiko yang dihadapi oleh perusahaan. Peningkatan profitabilitas ini disebabkan karena lebih banyak modal

(6)

yang diinvestasikan dalam aktiva tetap yang dapat memberikan profit yang lebih

besar dibandingkan dengan aktiva lancar.

Djarwanto (2001: 130) berpendapat bahwa Current ratio yang tinggi

mungkin menunjukkan adanya uang kas yang berlebihan dibandingkan dengan tingkat kebutuhan atau adanya unsur aktiva lancar yang rendah likuiditasnya (seperti persediaan) yang berlebihan. Current ratio yang tinggi tersebut memang

baik dari sudut pandang kreditur, tetapi dari sudut pandang pemegang saham kurang menguntungkan karena aktiva lancar tidak didayagunakan dengan efektif. Sebaliknya Current Ratio yang rendah relatif lebih riskan, tetapi menunjukkan

bahwa manjemen telah mengoperasikan aktiva lancar secara efektif.

Horne (2005: 313) menggambarkan dua prinsip dasar keuangan, yaitu : 1. Kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik dengan likuiditas.

Likuiditas yang meningkat merupakan biaya dari kemampuan memperoleh laba yang menurun.

2. Kemampuan memperoleh laba (profitabilitas) bergerak searah dengan resiko. Berdasarkan beberapa teori tersebut maka dapat dibuat secara skematis kerangka konseptual sebagai berikut:

Sumber: Syamsuddin (2002: 209), Djarwanto (2001: 130), Horne (2005: 313) (data diolah, Mei 2008)

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Likuiditas 1.Current Ratio 2.Cash Ratio Profitabilitas Return On Investment (ROI)

(7)

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Likuiditas yang terdiri dari Current Ratio

dan Cash Ratio mempunyai hubungan dan tidak signifikan terhadap Profitabilitas

pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Tanjung Morawa selama periode tahun 2004 sampai 2007.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian. 1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan rasio-rasio likuiditas yang terdiri dari:

Current Ratio dan Cash Ratio dengan profitabilitas selama periode tahun

2004 sampai 2007. 2. Manfaat Penelitian.

a. Bagi Penulis

Menambah dan memperluas wawasan berfikir khususnya dalam bidang keuangan terutama dalam memahami hubungan likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan.

b. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan bahan perbandingan atas kinerja yang selama ini diterapkan dan sebagai bahan pertimbangan perencanaan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien di masa mendatang.

(8)

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan informasi dan referensi yang nantinya bermanfaat untuk memberikan perbandingan dalam kegiatan penelitian selanjutnya di masa mendatang khususnya mengenai likuiditas dan hubungannya terhadap profitabilitas.

F. Metode Penelitian 1. Batasan operasional

Batasan operasional penelitian yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian dan menganalisa permasalahan adalah sebagai berikut:

a. Ruang lingkup dari permasalahan yang diteliti adalah hanya sebatas

hubungan likuiditas (Current Ratio dan Cash Ratio) terhadap

Profitabilitas.

b. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Tanjung Morawa selama periode tahun

2004 sampai 2007.

c. Hubungan likuiditas dengan profitabilitas menggunakan analisis korelasi

Spearman dan dilakukan dengan menggunakan data tahunan periode

(9)

2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.

Definisi operasional dan pengukuran variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah:

a. Rasio profitabilitas sebagai variabel terikat

Diukur dengan menggunakan ROI. ROI menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba bersih sebelum paja dimana dalam penelitian ini laba digunakan untuk menghitung ROI adalah laba setelah pajak dibagi dengan total asset sehingga rumus yang digunakan yaitu:

Return on Investment (ROI) = Laba bersih setelah pajak x 100 %

Total Aktiva

b. Rasio likuiditas sebagai variabel bebas, diukur dengan menggunakan beberapa variabel yaitu:

1) Current Ratio, untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban yang segera harus dipenuhi dari aktiva lancarnya. Rumus yang digunakan yaitu:

Current Ratio = Aktiva Lancar x 100% Kewajiban Lancar

2) Cash Ratio, untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban yang segera dipenuhi dari kas dan setara kas yang dimilikinya. Rumus yang digunakan yaitu:

Cash Ratio = Kas dan Setara Kas x 100% Kewajiban lancar

(10)

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Tanjung Morawa beralamat di Jl. Raya Medan Tanjung Morawa Km. 16,5 Komplek Morawa Ruko No. 3-4 Tanjung Morawa dan waktu penelitian dimulai bulan Mei 2008 sampai dengan bulan Agustus 2008.

4. Jenis Data

Penulis dalam penelitian mempergunakan data sekunder. Data sekunder merupakan data diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan tidak perlu diolah lagi data tersebut berupa:

a. Sejarah perusahaan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Tanjung Morawa b. Struktur organisasi dan uraian tugas PT. Jamsostek (Persero) Cabang Tanjung Morawa.

c. Neraca PT. Jamsostek (Persero) Cabang Tanjung Morawa Per 31 Desember 2004 - 2007

d. Laporan Laba-Rugi PT. Jamsostek (Persero) Cabang Tanjung Morawa untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2004-2007

e. Buku-buku ilmiah dan literatur lainnya yang berkaitan dengan masalah yang teliti.

5. Teknik Pengumpulan Data

Penulis memakai dua teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: a. Studi dokumentasi, dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari

(11)

Cabang Tanjung Morawa berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi dan uraian tugas, neraca 2004-2007, laporan laba- rugi 2004-2007 dan bahan tulisan dari perusahaan serta sumber- sumber lain yang berhubungan.

b. Interview (wawancara), yaitu melakukan wawancara langsung dengan

pihak perusahaan yang berwenang dalam memberikan keterangan yang dibutuhkan yaitu bagian Akuntansi.

6. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan yaitu: a. Metode Analisis Deskriptif

Metode menganalisa data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya serta menginterpretasikan sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai keadaan tingkat likuiditas dan profitabilitas PT. Jamsostek (Persero) Cabang Tanjung Morawa.

b. Metode Analisis Korelasi Spearman.

Metode Korelasi Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau

untuk menguji signifikansi hipotesis assosiatif bila masing-masing variabel yang digunakan berbentuk ordinal dan sumber data antar variabel tidak harus sama, maka untuk menganalisisnya digunakan metode Korelasi Spearman yang rumusnya adalah dalam buku

(12)

6  bi²

rs = 1-

n(n²-1)

keterangan:

rs : Koefisien Korelasi Spearman

bi : Selisih peringkat untuk setiap data

n : Jumlah sampel atau data

Koefisien Korelasi Spearman berkisar dari -1 sampai 1 sehingga dapat

ditulis -1 rs  1. Tanda positif (+) menunjukkan arah hubungan dua variabel yang searah dan tanda negatif (-) menunjukkan arah hubungan dua variabel yang tidak searah.

Tabel 1.2

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0.599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber : Sugiono (2005: 183) Pengujian hipotesis 1) Uji Statistik

Menguji signifikansi dari koefisien korelasi spearman yang diperoleh maka digunakanlah rumus uji t. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai daripada thitung (Sugiyono, 2005: 183-184) adalah sebagai berikut:

(13)

n – 2 t = r 1 – r² Dimana: t = nilai t hitung r = Koefisien Korelasi n = Jumlah sampel atau data

Dalam uji ini ada beberapa langkah yang diperlukan yaitu: a) Bentuk pengujian:

Ho : t = 0: artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara

variabel - variabel Xi (Current Ratio dan Cash Ratio) dengan Y (Return on Investment).

Ha : t 0: artinya terdapat hubungan yang signifikan antara

variabel – variabel Xi (Current Ratio dan Cash Ratio) dengan

variabel Y (Return on Investment). .

b) Kriteria Pengambilan Keputusan:

Nilai statistik t dapat dilihat dari hasil perhitungan melalui aplikasi komputer program SPSS for Windows versi 12.0 ditentukan

tingkat signifikansi () = 5 %. Jika – rs hitung  rs tabel dengan

menggunakan =5% artinya H0 diterima dan korelasinya tidak

signifikan dan jika –rs hitung ≥ rs tabel dengan menggunakan  = 5%.

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Likuiditas 1.Current Ratio 2.Cash Ratio  Profitabilitas    Return On Investment (ROI)

Referensi

Dokumen terkait

S ultra dan sesuai deng an hasil evaluasi Kelompok Kerja 14 Biro Peng adaan Barang /J asa ( BPBJ ) Pemerintah S ekretariat Daerah Provinsi Sulawesi T eng gara, dengan ini kami

[r]

Tujuan dari field project ini adalah menganalisa kelayakan kerja dari overhead crane pada saat operasi pengangkatan dengan menitikberatkan penelitian pada girder serta cross

adanya branding , aset atau potensi yang telah ada dapat digunakan untuk.. 4 meningkatkan identitas dan mengomunikasikan USP yang dimiliki oleh sebuah produk. Kaitannya

juga  dalam  kehidupan  dan  perilaku  kita  sebagai  pemimpin  maupun  warga  dalam . persekutuan  , pelayanan  dan kesaksian  GPIB.   Hidup 

Perbandingan antara nilai daily output pada proyek Gunawangsa Manyar Apartemen, Gunawangsa Merr Apartemen, dan data referensi akan dikelompokkan menjadi pekerjaan pengecoran

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 65 Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 2 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, maka