BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Masa nifas atau postpartum adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara perlahan akan mengalami perubahan seperti sebelum hamil (Ristiyaningsih, 2014). Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun psikologis dan sebagian besar bersifat fisiologis. Masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang maksimal dapat meningkatkan Angka Kematian Ibu (AKI) seperti perdarahan atau komplikasi pada ibu nifas (Hamranani, 2012).
Pentingnya penurunan AKI di Indonesia, sehingga diperlukan program terobosan yang memfokuskan pada kesehatan ibu, khususnya didaerah-daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan. Meningkatkan pengetahuan para ibu sehingga mereka mau, sadar dan mampu mencegah masalah kesehatannya (Kompasiana, 2014).
individu, kelompok atau masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka (Febri, 2013).
Masa nifas dimulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari 4 sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan. Cakupan kunjungan nifas di Indonesia dalam kurun waktu delapan tahun terakhir secara umum mengalami kenaikan, hal ini merupakan hasil dari berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat termasuk sektor swasta, program penempatan Pegawai Tidak Tetap (PTT) untuk dokter dan bidan terus dilaksanakan. Selain itu, dengan diluncurkannya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) sejak tahun 2010, puskesmas, poskesdes dan posyandu lebih terbantu dalam mengintensifkan implementasi upaya kesehatan termasuk pelayanan kesehatan ibu nifas (Profil Kesehatan Indonesia, 2015).
Dari tahun 2011-2015 cakupan pelayanan kesehatan pada ibu nifas cenderung meningkat meskipun peningkatannya tidak terlalu signifikan. Kabupaten/Kota dengan cakupan pelayanan nifas tertinggi adalah kota Pekalongan yaitu 99,97% diikuti Batang 99,94% dan Kota Magelang 99,87%. Kabupaten/Kota dengan cakupan pelayanan nifas terendah adalah Kota Semarang yaitu 86,91% diikuti Sragen 90,77% dan Boyolali 92,14% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2015).
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Fisiologi
Reproduksi Ibu Nifas Terhadap Tingkat Pengetahuan di RSUD Dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2017”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut “Adakah pengaruh pendidikan kesehatan tentang
fisiologi reproduksi ibu nifas terhadap tingkat pengetahuan di RSUD Dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang fisiologi reproduksi ibu nifas terhadap tingkat pengetahuan di RSUD Dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran karakteristik responden ibu nifas di RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan sebelum pendidikan kesehatan tentang fisiologi reproduksi ibu nifas.
d. Menganalisi pengaruh pendidikan kesehatan tentang fisiologi reproduksi ibu nifas terhadap tingkat pengetahuan di RSUD Dr. R Goeteng Tarunadibrata Purbalingga.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pendidikan fisiologi reproduksi pada ibu nifas terhadap tingkat pengetahuan.
2. Bagi Masyarakat
Menambah wawasan dan dapat meningkatkan kesehatan tentang fisiologi reproduksi ibu nifas.
3. Bagi Instansi Pendidikan
Dapat menambah bahan kepustakaan dan menerapkan ilmu pengetahuan tentang fisiologi reproduksi ibu nifas yang diperoleh dalam pendidikan kesehatan khususnya di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
4. Bagi Tenaga Kesehatan
E. Penelitian Terkait
1. Febri Wendari; Vetty Priscilla; Wedya Wahyu (2013), dengan judul “Pengaruh pendidikan kesehatan senam nifas terhadap pengetahuan
primipara tentang senam nifas di Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang”. Desain penelitian yang digunakan adalah menggunakan quasi
eksperimen dengan pendekatan pre-posttest design dengan jumlah sampel
19 orang primipara. Pengambilan sampel secara purposive sampling dengan menggunakan instrument kuesioner. Analisis data menggunakan Wilcoxon. Dengan hasil penelitian adanya pengaruh pendidikan kesehatan
senam nifas terhadap pengetahuan. Perbedaan penelitian adalah menggunakan quasi eksperimen dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisis data menggunakan Wilcoxon. Persamaan
penelitian adalah menggunakan pendekatan pre-posttest design dengan menggunakan instrument kuesioner.
2. Ita Sasmita Buhari; Esther Hutagaol; Rina Kundre (2015), dengan judul “Hubungan tingkat pengetahuan dengan mobilisasi dini pada ibu nifas di puskesmas Likupang Timur Kecamatan Likupang Timur”. Jenis penelitian
ini adalah menggunakan desain penelitian Observasional dengan pendekatan cross sectional, sampel yang digunakan menggunakna total sampling dengan 50 responden. Persamaan penelitian adalah instrument menggunakan kuesioner dengan uji statistik menggunakan uji chi-square. 3. Hamranani (2012), dengan judul “Gambaran pengetahuan primipara
tentang perdarahan post partum”. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif, teknik sampel menggunakan accidental sampling. Sampel penelitian ini sebanyak 30 responden dengan instrument penelitian menggunakan kuesioner. Analisa pengolahan data menggunakan uji statistik dengan rumus distribusi frekuensi, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan primipara tentang perdarahan post partum diruang Melati paling tinggi sebesar 1%, cukup sebesar 58%, baik sebesar 42% dan kurang sebesar 0%. Perbedaan penelitian ini adalah menggunakan teknik sampel accidental sampling dengan analisa pengolahan data menggunakan uji statistik dengan rumus distribusi frekuensi. Persamaan peneliti adalah menggunakan kuesioner untuk
mengetahui tingkat pengetahuan.
4. Wei Bao; Aiguo Ma; Limei Mao; Jianqiang Lai; Mei Xiao; Guoqiang Sun; Yingying Ouyang; Shuang Wu; Wei Yang; Nanping Wang; Yanting Zhao; Juan Fhu; Liegang Liu (2010). Dengan judul “Intervensi diet dan gaya
hidup pada wanita postpartum di Cina: desain penelitian dan rasional pada percobaan acak terkontrol”. Dari 800 wanita yang memenuhi kriteria